PRAKTIK KERJA INDUSTRI

(PRAKERIN)

A. Pengertian
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk penyelengaraan pendidikan
keahlian profesi yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di
sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung
di dunia kerja dengan terarah dan terprogram untuk mencapai keahlian profesional.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
1) Masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesia non Pemerintah yang
mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan (BAB I, Pasal 1).
2) Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam
penyelenggaraan pendidikan (BAB IV, Pasal 9).
3) Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal
pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri,
mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi (BAB VI, Pasal 26).
2. PP Nomor 29 Tahun 1990
1) Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan dan bekerja sama dengan masyarakat
terutama dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam
rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan (pasal 29 ayat
1).
2) Pada Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka uji coba gagasan baru yang
diperlukan pengembangan pendidikan (pasal 32 ayat 2).
3. PP Nomor 39 Tahun 1992
1) Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk magang atau
latihan kerja (pasal 2).
2) Pemerintah dan masyarakat menciptakan peluang yang lebih besar untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam sistem pendidikan (pasal 8).
4. Keputusan Mendikbud Nomor 0490/U/1992.
Kerjasama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan meningkatkan kesesuaian
program SMK dengan kebutuhan dunia kerja yang disesuaikan dengan azas saling
menguntungkan.

C. Tujuan
Penyelenggaraan sistem ganda bertujuan untuk:
1. menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional di bidang teknologi,
serta memiliki keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja;
2. memperoleh LINK AND MATCH (Keterkaitan dan Kesepadanan) antara sekolah dengan
dunia usaha;
3. meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
profesional; dan
4. memberikan pengakuan dan penghargaan pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
belajar.

D. Karakteristik Prakerin
1. Standar Profesi
Program pendidikan harus jelas mengacu kepada kemampuan profesional sesuai
dengan tuntutan jabatan atau profesi tertentu yang ada di lapangan kerja.
2. Standar Pendidikan dan Pelatihan
1) Komponen pendidikan umum normatif.
2) Membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik.
3) Komponen dasar penunjang.
4) Memberikan bekal penunjang penguasaan keahlian profesional.
5) Komponen teori tujuan.
6) Membekali terhadap teknis dasar keahlian profesional.
7) Komponen praktik dasar profesi.
8) Latihan kerja untuk menguasai teknik untuk bekerja sesuai dengan tuntutan dunia
kerja.
9) Komponen praktik keahlian profesi
10) Kegiatan bekerja secara langsung dalam situasi yang sebenarnya
3. Metode
Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
 1) Daya Release : Siswa belajar tiga hari di Industri.
2) Block Release : Siswa belajar satu Catur Wulan di sekolah dan satu semester
di Industri.
3) House Release : Siswa pada jam-jam tertentu belajar di Industri.
Dalam penyelenggaraan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini, SMK Negeri 13
Garut akan melaksanakannya dengan sistem Daya Release.
4. Sistem Pengujian dan Sertifikasi
Kemampuan peserta didik mencapai kemampuan sesuai dengan standar profesi
dilakukan melalui ujian kompetensi oleh suatu tim uji kompetensi yang anggotanya
terdiri dari Majelis Sekolah (MS) dan Industri pasangannya. Peserta yang lulus akan
diberi sertifikat sebagai tanda telah memiliki kemampuan profesi.
5. Kerjasama dengan Dunia Usaha dan Industri
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) mungkin dapat dilaksanakan apabila ada
kesediaan Industri untuk menjadi pasangan SMK dalam melaksanakan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN).
6. Peraturan Pendukung
Karena pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini melibatkan semua
pihak, antara lain Dunia Usaha/Industri, Kadin, Asosiasi, dan berbagai Departemen,
maka perlu kesadaran dan rasa tanggung jawab semua pihak untuk memajukan peserta
didik demi kenajuan bangsa dan negara.
7. Nilai Tambah
1) Bagi Perusahaan/Industri/Instansi
Bagi perusahaan akan mudah mencari calon karyawan karena kualitas lulusan
SMK yang telah diujikan. Selain itu, pemakaian lulusan SMK dapat membina calon
karyawannya sedini mungkin.
2) Bagi Sekolah
Sekolah akan mendapatkan masukan dari pemakai lulusannya sebagai bahan
pertimbangan untuk memperluas dan memperdalam pembelajaran di sekolah
sehingga dapat sesuai dengan tuntutan dunia Industri.
3) Bagi Peserta
Keahlian profesi yang diperoleh melalui Pendidikan Sistem Ganda dapat
mengangkat harga dan rasa percaya diri tamatan, yang selanjutnya dapat mendorong
mereka untuk meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkatan yang lebih
tinggi.
 PERATURAN DAN TATA TERTIB SISWA
SELAMA MELAKSANAKAN PRAKERIN

A. Kewajiban Siswa
1. Melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
2. Mengisi daftar hadir setiap datang dan pulang di tempat Praktik Kerja Industri.
3. Mengisi agenda harian sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilaksanakan setiap hari dan
disahkan oleh instruktur/pembimbing di tempat Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
4. Mematuhi peraturan yang berlaku di perusahaan/Instansi tempat PRAKERIN.
5. Hadir 15 menit di tempat PRAKERIN sebelum praktik dimulai.
6. Mengisi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di perusahaan tempat PRAKERIN dengan
seizin instruktur/pembimbing.
7. Berlaku sopan, jujur, bertanggungjawab, berinisiatif, dan kreatif terhadap pimpinan dan
tugas-tugas lain dari Instruktur/Pembimbing.
8. Menggunakan seragam praktik yang sopan sesuai dengan ketentuan sekolah dan
perusahaan tempat PRAKERIN.
9. Memberi salam pada waktu datang dan memohon diri pada waktu mau pergi.
10. Memberi tahu kepada pimpinan perusahaan/pembimbing praktik melalui surat apabila
mendapat kesulitan.
11. Melaporakan dengan segera kepada guru pembimbing atau petugas yang ditunjuk apabila
mendapat kesulitan.
12. Menaati peraturan dalam menggunakan alat/bahan yang dipakai dalam praktik.
13. Melaporkan dengan segera kepada petugas yang berwenang apabila terjadi kerusakan
atau kesalahan mengambil alat/bahan.
14. Membersihkan dan mengatur kembali alat-alat dengan rapih seperti semula apabila akan
meninggalkan tempat.

B. Siswa Dilarang
1. Merokok di tempat Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
2. Menerima tamu pribadi waktu bekerja/praktik.
3. Menggunakan pesawat telepon tanpa izin pimpinan atau tidak berhubungan dengan
pekerjaan.
4. Pindah kegiatan atas perintah yang berwenang dalam mengatur Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN).
5. Khusus untuk siswa wanita dilarang.
 Memakai rok mini, sepatu yang tidak sesuai, pakaian yang mencolok.
 Memakai tata rias muka yang tidak sesuai dengan situasi tempat.

C. Sanksi-Sanksi
Pelanggaran terhadap tata tertib akan dikenakan sanksi sebagai berikut ini.
1. Peringatan secara lisan.
2. Peringatan secara tulisan.
3. Pengurangan nilai Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
4. Dikeluarkan dari tempat Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).

Catatan:
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan peserta didik ditempat PRAKERIN akan
merugikan diri sendiri dan siswa-siswi lain yang sedang dan hendak melakukan PRAKERIN.

PETUNJUK UNTUK
INSTRUKTUR DI PERUSAHAAN/INSTANSI
1. Memberikan tugas, petunjuk, dan bimbingan kepada siswa sesuai dengan ketentuan dan
kebiasaan di perusahaan/instansi.
2. Memberikan binaan dan teguran yang sifatnya positif kepada siswa, jika melakukan
kesalahan.
3. Memberikan tugas/pekerjaan yang bervariasi sesuai dengan jenis-jenis keterampilan yang
terdapat pada profil kemampuan (terlampir).
4. Memberikan penilaian terhadap hasil pekerjaan.
5. Mengesahkan setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa yang melaksanakan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN).
6. Mengisi kemampuan siswa dengan cara memberikan pekerjaan yang sesuai dengan jenis-
jenis pekerjaan yang terdapat pada profil kemampuan.