Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri


Perkembangan dunia industri merupakan suatu tantangan terhadap
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) khususnya pada industri
otomotif. Saat ini industri otomotif telah banyak mengalami peningkatan dan terus
mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Hal ini dibuktikan dengan
adanya peningkatan jumlah kendaraan yang beredar saat ini, selain itu dari segi
inovasi telah banyak juga kendaraan - kendaraan yang mengalami kemajuan
seperti teknologi kendaraan dari mesin maupun dari segi kelistrikan. Untuk dapat
mengikuti dan menguasi perkembangan tersebut diperlukan sumber daya manusia
yang cerdas, terampil, produktif serta memiliki tanggung jawab terhadap
masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu diperlukan sebuah lembaga pendidikan
baik formal maupun non formal untuk mendukung terwujudnya sumber daya
manusia yang cerdas, terampil, produktif, memiliki tanggung jawab terhadap
masyarakat dan bangsa serta dapat menguasai teknologi terutama dibidang
otomotif.

Menurut Longwoth (2003:79) pembelajaran bisa dilakukan dari pengalaman di


industri yang berpengaruh pada manajemen diri, memperoleh pengetahuan yang
baru dari praktik, manajemen keterampilan komunikasi, berfikir kreatif, kerja
sama, fleksibilitas, adaptasi, serta lifelong learning.

Pendidikan merupakan sarana bagi masyarakat untuk memperoleh


pengetahuan baik secara formal maupun secara non formal. Didalam
penyelenggaraan pendidikan, tujuan pendidikan nasional merupakan dasar
terlaksananya suatu pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan masyarakat Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, mandiri, tangguh, cerdas, kreatif, disiplin, beretos kerja
professional, produktif serta memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat dan
bangsa.

1
Sekolah memiliki peranan penting dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan nasional yang dapat mengikuti dan menguasai perkembangan di dunia
industri seperti industri otomotif. Seperti halnya SMK St. Nahanson Parapat
Sipoholon, dalam menyiapkan tenaga professional di dunia pendidikan maupun di
dunia industri khususnya dunia industri otomotif, juga harus mempersiapkan diri
dalam menjadikan manusia yang ahli dalam bidangnya dan menjadi harapan
masyarakat di masa depan. Untuk memenuhi tuntutan Sekolah tersebut, Sekolah
Menengah Kejuruan SMK St. Nahanson Parapat Sipoholon melaksanakan
program Praktek Kerja Industri (Prakerin) kepada siswa untuk dapat
menghasilkan lulusan yang mandiri, tangguh, cerdas, kreatif, disiplin, beretos
kerja professional, produktif serta memiliki tanggung jawab dan dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK).
Untuk mencapai tujuan itu Sekolah Menengah Kejuruan SMK St.
Nahanson Parapat Sipoholon selalu melakukan upaya di dalam dan di luar sekolah
untuk menambahkan pengalaman lapangan. Dalam pelaksanaan Program Praktek
Kerja Industri (Prakerin), siswa diharuskan menyusun laporan diakhir
pelaksanaan praktek karena dianggap sangat perlu. Karena dari laporan inilah
diketahui pengetahuan apa saja yang telah di dapat selama melaksanakan
Prakerin. Selain itu karena menyadari keberadaan antara dunia industri dan dunia
pendidikan mempunyai nuansa yang berbeda, dimana dunia industri beriorentasi
pada bisnis dengan menghasilkan produk berupa barang-barang yang dipakai
untuk kebutuhan manusia. Sedangkan pendidikan cenderung merupakan layanan
jasa sebagai institusi yang mendidik manusia untuk mengahadapi tantangan
perkembangan zaman.

1.2 VISI dan MISI SEKOLAH


A. Visi
Mewujudkan SMK St. Nahanson Parapat Sipoholon sebagai basis
pendidikan dan pelatihan perkembangan Teknologi Otomotif dan
Komputer Jaringan secara profesional.

2
B. Misi
     Menyiapkan seluruh sumber daya yang ada pada sekolah untuk:
1. Menghasilkan lulusan dalam bidang otomotif dan Komputer Jaringan
menguasai kompetensi dalam bidang masing-masing.
2. Menyiapkan sumber daya manusia yang mampu berkompetisi secara
profesional.
3. Memberdayakan potensi dan kondisi sekolah berbasis kerja sama,
pelayanan yang sinergis terhadap peningkatan mutu tamatan dan
kemandirian sekolah.

1.3 Tujuan Praktik Kerja Industri


Tujuan dilaksanakannya PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
adalah sebagai berikut :
1. Memberi pengalaman dan pengetahuan kepada siswa dalam dunia
usaha atau industri.
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan segala
sesuatu yang diajarkan di sekolah ke dunia kerja atau dunia industri.
3. Melatih kerjasama siswa dalam bekerja.
4. Melatih kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
5. Mempersiapkan siswa smk untuk memasuki dunia kerja agar dapat
menjadi lulusan yang terjun ke dunia usaha maupun dunia Industri.
6. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan, pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional.
7. Sekolah memperoleh tambahan wacana untuk tambahan
pengembangan silabus dan proses belajar mengajar agar sesuai dengan
tuntutan dunia industri serta mendapat peluang yang lebih besar dalam
pemasaran tamatan.
Mampu menyesuaikan diri, bersikap baik, melatih diri dan berdisplin
dalam bekerja di dunia usaha maupun di dunia industri dan
sebagainya.

3
1.4 Hasil Yang Diharapkan Dari Dunia Praktek

Dalam kegiatan selama praktek kerja industri di Bengkel PT. GRAHA


MAZINDO MANDIRI MEDAN, saya berharap agar dunia praktek kerja
industri khususnya di Bengkel PT. GRAHA MAZINDO MANDIRI MEDAN
untuk :
1) Melahirkan insan akademis yang bisa menjembatani relevansi keilmuan
teoritis dan terapan dalam bidang otomotif.
2) Melatih proses belajar dan terutama dalam pengembangan skill
siswa/siswi PKL.
3) Melatih kemampuan, keterampilan dan manajerial.
4) Membentuk etos kerja yang baik bagi siswa/siswi PKL.

4
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 SEJARAH BENGKEL

Nama Bengkel : Graha Mazindo Mandiri Mazda

Alamat : Jl. H. Adam Malik No. 162 Sei Agul, Kota Medan

Kepala Bengkel : Sujatmoko Syahputra

Mekanik : Yoga Murti, Dimas, Pardiaman Silaban, Edy Kurniawan

Pendiri : Jujiro Matsuda

Kantor Pusat : Hiroshima, Jepang

Tahun Berdiri : 30 Januari 1920

Mazda didirikan pada tanggal 30 Januari 1920 oleh Jujiro Matsuda yang
awalnya Bernama Toyo Kogyo Co.Ltd. Kemudian pada tahun 1927
perusahaan ini mulai memproduksi peralatan mesin. Hingga pada akhirnya
perusahaan ini berganti nama Kembali menjadi Mazda yang tetap dipakai
sampai saat ini.

2.2 AREA BENGKEL

Bangunan dalam bengkel mazda ini adalah sebagai berikut:

Lantai 1

 Bengkel
 Ruang tunggu
 Ruang mekanik
 Ruang kepala bengkel
 Kamar mandi
 Ruang overhaul
 Ruang sparepart
 Ruang tool man

5
Lantai 2
 Ruang mes
 Ruang ganti
 Kamarmandi
 Tempat makan
 Ruang kantin
 Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu hal yang sangat
penting. Struktur organisasi merupakan alat bagi manajemen untuk
menggambarkan pembagian tugas dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Struktur organisasi dalam setiap perusahaan tidak sama, hal
ini tergantung pada jenis dan kebijaksanaan dalam memilih struktur organisasi
yang tepat mencapai tujuan perusahaan tersebut.
Berikut ini merupakan struktur organisasi pada PT. GRAHA MAZINDO
MANDIRI (Mazda), Jln. H.Adam Malik No.161 Medan

6
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Pemeliharaan (Maintenance)


Pemeliharaan (maintenance) adalah suatu kombinasi dari setiap tindakan
yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau untuk memperbaikinya
sampai suatu kondisi yang bisa diterima.

Definisi pemeliharaan menurut O’Connor (2001) adalah suatu kegiatan


untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta meperbaiki. Melakukan
penyesuaian atau penggantian yang diperlukan untuk mendapatkan suatu kondisi
operasi produksi agar sesuai dengan perencanaan yang ada.
Menurut Wati (2009) maintenance adalah semua tindakan teknik dan
administratif yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi mesin/peralatan tetap
baik dan dapat melakukan segala fungsinya dengan baik, efisien, dan ekonomis
sesuai dengan tingkat keamanan yang tinggi. Pendapat tersebut sejalan dengan
pendapat Stephens (2004), yang menyatakan bahwa “all activities necessary to
keep a system and all of its components in working order.” Sehingga dapat
dikatakan bahwa seiring berlalunya waktu fungsi mesin serta peralatan yang
digunakan untuk produksi semakin lama akan berkurang.

Hafid (blog mesin news,2017) memberi pengertian tentang maintenance


yang adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk
menjaga suatu barang atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa
diterima. Di dalam praktek-praktek maintenance masa lalu dan saat ini di baik
sektor swasta dan pemerintahan mengartikan maintenance itu adalah suatu
tindakan pemeliharaan mesin atau peralatan pabrik dengan memperbaharui usia
pakai dan kegagalan/kerusakan mesin.

Menurut Jr. Patton (1995) pengertian maintenance sacara umum yaitu


serangkaian aktivitas (baik bersifat teknis dan administrative) yang di perlukan
mempertahankan dan menjaga suatu produk atau sistem tetap berada pada dalam
kondisi aman, ekonomis, efisien dan pengoperasian optimal.
Aktivitas perawatan sangat diperlukan karena :

7
a. Setiap peralatan punya umur pengunaan (useful life). Suatu saat dapat
mengalami kegagalan dan kerusakan.
b. Kita dapat mengetahui dengan tepat kapan peralatan akan mengalami
kerusakan

c. Manusia selalu berusaha untuk meningkatkan umur penggunaan dengan


melakukan perawatan (maintenance).
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa maintenance
adalah tindakan perawatan terhadap sesuatu baik itu sebuah mesin atau benda
lainnya demi memperpanjang masa pakainya dan juga sebagai pencegahan
kerusakan komponen-komponen lainnya, sehingga benda tersebut tetap dapat
berfungsi dengan baik.

Perawatan juga dapat diartikan sebuah operasi atau aktivitas yang harus
dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk mempercepat pergantian
kerusakan peralatan dengan resources yang ada. Perawatan juga ditujukan untuk
mengembalikan suatu sistem pada kondisinya agar dapat berfungsi sebagaimana
mestinya, memperpanjang usia kegunaan mesin.

3.2 Jenis- Jenis Perawatan (Maintenance)


1. Preventive Maintenance

Preventive Maintenance merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal


dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang
dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen/alat dan menjaganya selalu tetap
normal selama dalam operasi. Contoh pekerjaan tersebut adalah: Melakukan
pengecekan terhadap pendeteksi indikator tekanan dan temperatur, atau alat
pendeteksi indikator lainnya. Apakah telah sesuai hasilnya untuk kondisi normal
kerja suatu alat. Membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada alat/produk
(debu, tanah maupun bekas minyak), mengikat baut-baut yang kendor,
pengecekan kondisi pelumasan. Perbaikan/mengganti gasket pada sambungan-
sambungan flange yang bocor atau rusak.

2. Predictive Maintenance

8
Predictive Maintenance merupakan perawatan yang bersifat prediksi,
dalam hal ini merupakan evaluasi dari perawatan berkala (Preventive
Maintenance). Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikator-indikator yang
terpasang pada instalasi suatu alat dan juga dapat melakukan pengecekan vibrasi
dan alignment untuk menambah data dan tindakan perbaikan selanjutnya.

3. Breakdown Maintenance

Breakdown Maintenance merupakan perbaikan yang dilakukan tanpa


adanya rencana terlebih dahulu. Dimana kerusakan terjadi secara mendadak pada
suatu alat/produk yang sedang beroperasi, yang mengakibatkan kerusakan bahkan
hingga alat tidak dapat beroperasi. Contoh kerusakan tesebut pada pompa adalah:
Rusaknya bantalan karena kegagalan pada pelumasan, Terlepasnya couple
penghubung antara poros pompa dan poros penggeraknya akibat kurang
kencangnya baut-baut yang tersambung. Macetnya impeller karena terganjal
benda asing.

4. Corrective Maintenance

Corrective Maintenance merupakan pemeliharaan yang telah


direncanakan, yang didasarkan pada kelayakan waktu operasi yang telah
ditentukan pada buku petunjuk alat tersebut. Pemeliharaan ini merupakan
”general overhaul” yang meliputi pemeriksaan, perbaikan dan penggantian
terhadap setiap bagian-bagian alat yang tidak layak pakai lagi, baik karena rusak
maupun batas maksimum waktu operasi yang telah ditentukan.

Dalam menentukan kebijaksanaan maintenance, umumnya Planned


(preventive) maintenance yang sering digunakan.

 Preventive Maintanance

Kegiatan preventive maintenance bertujuan untuk mengurangi


kemungkinan cepat rusak dan kondisi mesin selalu siap pakai. Caranya adalah
sebagai berikut.

9
a. Patrol/Regular Preventive Maintenance Inspection
Kegiatan maintenance yang dilaksanakan dengan cara memeriksa setiap
bagian mesin secara berpatroli dan berurutan sesuai dengan schedule.
b. Major Overhaul (turun mesin)
Kegiatan maintenance yang dilaksanakan dengan mengadakan pembongkaran
menyeluruh dan penelitian terhadap mesin, serta melakukan penggantian suku
cadang yang sesuai dengan spesifikasinya. Untuk memudahkan melaksanakan
maintenance, maka kegiatan maintenance yang dilakukan sebaiknya
berdasarkan: Sistem work order. Work order system merupakan kegiatan
maintenance yang dilaksanakan berdasarkan pesanan dari bagian produksi
maupun dari bagian-bagian lain.
c. Check list system merupakan daftar atau schedule yang telah dibuat untuk
melakukan kegiatan maintenance dengan cara pemeriksaan terhadap setiap
mesin secara berkala.
d. Rencana kerja triwulan, yaitu kegiatan maintenance yang dilaksanakan
berdasarkan pengalaman atau berdasarkan catatan sejarah mesin, misalnya
kapan suatu mesin harus dirawat atau diperbaiki.
Work order atau Surat perintah memuat tentang: apa yang harus
dikerjakan; siapa yang mengerjakan dan bertanggungjawab, alat-alat yang
dibutuhkan serta macamnya; waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan
pekerjaan pemeliharaan tersebut dan kapan waktu penyelesaiannya.
Preventive maintenance bertujuan agar hal-hal berikut terjamin.
a. Keamanan mesin dan operator (tenaga maintenance).
b. Kelancaran mesin.
c. Mutu produksi.
d. Kebersihan mesin dan lingkungan sekitarnya.
Keempat hal tersebut bermuara pada mutu produk yang primer sesuai rencana.
a. Keamanan Mesin dan Operator (niaga Maintenance)
Untuk setiap mesin yang terdapat di dalam pabrik sudah ada
ketentuan mengenai karakteristik mesin tersebut. Misalnya: temperatur air,
angin, dan oli tidak boleh melebihi standar yang sudah ditentukan. Untuk
operator harus memperhatikan alat-alat pengaman yang terdapat di dalam
setiap mesin.

10
b. Kelancaran Mesin
Pemberian minyak pelumas secara teratur dan pemeriksaan mesin
serta peralatannya secara berkala, bertujuan agar dapat menjaga kelancaran
mesin sehingga proses produksi dapat berjalan lancar. Untuk setiap mesin
yang ada sudah dipasang suatu alat kontrol untuk mengetahui keadaan
minyak pelumas harus ditambah. Penggantian minyak pelumas dilakukan
berdasarkan jam kerja mesin atau hasil analisis minyak di laboratorium.

c. Mutu Produksi
Menjaga mutu produksi bertujuan untuk selalu dapat memenuhi
standar mutu utama dengan menekan tingkat kerusakan produk serendah
mungkin. Hal ini dilakukan dengan cara mempertahankan tingkat
produktivitas kerja dan selalu memenuhi spesifikasi kerja yang telah
ditentukan serta ketelitian dan kecermatan yang didukung oleh tekad dan
kemauan kerja yang tinggi. Untuk mencapai mutu produksi tersebut bagian
maintenance akan menjaga agar pabrik tetap dapat beroperasi secara
efisien dengan menghindari (mengurangi) hambatan sekecil mungkin
sehingga produk dapat diserahkan kepada langganan tepat pada waktunya
(delivery date yang tepat). Untuk setiap mesin dibuat suatu hasil
persentase kerusakan. Misalnya, untuk kerusakan produk di bagian
finishing adalah 10% dari 60% yang ditargetkan (sasaran).
d. Kebersihan Mesin dan Lingkungan Sekitarnya
Lantai sekitar mesin harus bersih dari lumuran minyak yang
berlebihan pada waktu melaksanakan pelumasan serta dari sampah yang
berserakan. Hal ini untuk menghindari terjadinya kecelakaan bagi pekerja
(operator) serta menciptakan kenyamanan bekerja.

11
3.3 Tujuan Perawatan (Maintenance)
Sebuah kendaraan bermotor terdiri dari berbagai part-part (komponen-
komponen) di dalamnya yang memiliki jumlah yang relatif banyak. Part-part
tersebut lama-kelamaan dapat menjadi aus, melemah atau korosi (berkarat)
sehingga kinerja dari part-part tersebut akan menurun. Part-part yang
kinerjanya menurun juga akan mempengaruhi performa mesin kendaraan
tersebut. Oleh sebab itu part-part yang terindikasi kinerjanya menurun harus
dilakukan perawatan. Salah satu perawatan yang dilakukan adalah perawatan
atau servis berkala.
Perawatan atau servis berkala merupakan kegiatan merawat, menyetel,
memperbaiki, mengencangkan, mengganti part-part pada kendaraan yang
mengalami penurunan kinerja yang dilakukan dalam interval waktu tertentu
secara berkala. Tujuan melakukan perawatan berkala yaitu untuk
mengembalikan performa mesin agar mendekati kondisi spesifikasi semula
dapat dilihat pada gambar 3 tujuan perawatan berkala.

Gambar 1 Tujuan Perawatan Berkala


Perawatan berkala memberikan banyak manfaat bagi pemilik kendaraan
yaitu :

1. Kendaraan dapat terhindar dari masalah-masalah (problem) yang lebih besar


yang mungkin dapat terjadi pada kemudian hari sehingga dapat mengurangi
resiko pengeluaran atau pembiayaan yang lebih besar.

12
2. Kendaraan dapat dirawat atau diservis sesuai dengan kondisi peraturan yang
berlaku.
3. Umur kendaraan (life time) akan lebih panjang.
4. Kendaraan yang dirawat secara berkala akan terjaga performa kerjanya tetap
dalam kondisi maksimal.
5. Pelanggan (customer) dapat menikmati pengalaman pengendaraan yang
ekonomis dan aman.
6. Mengurangi resiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan misalnya macet,
susah dinyalakan dan lain sebagainya.

13
BAB IV

URAIAN TEKNIK

Gambar Buku service Mazda

14
4.1 Service Berkala Mobil Mazda

Service Berkala Mobil Mazda (10.000 – 40.000 Km) adalah sebagai berikut :

4.1.1 Service Berkala 10.000 Km

1. Drive belts : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

2. Oli mesin : Ganti

3. Filter oli mesin : Ganti

4. Minyak rem : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

5. Rem parkir : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

6. Rem cakram : Periksa dan bersihkan, Perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

7. Minyak power stering pipa selang dan hubungan nya : Periksa dan bersihkan,
perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

8. Tekanan ban termasuk tekanan ban cadangan : Periksa dan bersihkan, perbaiki,
stel, atau ganti jika diperlukan

a. Alat yang diperlukan :

1. Kunci ring 10, 12, 14, 17, 19.

2. Obeng (-) cebol.

3. Kunci T 10.

4. Kunci moment.

5. Sleeper.

6. Obeng (-) besar.

7. Obeng (+) besar.

8. Kunci busi.

9. Sambungan pendek.

10. Kunci kotret.

11. Bak oli bekas (tampungan oli).

12. Kunci filter oli.

15
b. Bahan yang dibutuhkan :

1. Kertas pasir.

2. Air dingin.

3. Air washer.

4. Carbon injector cleaner.

5. Intake cleaner.

6. Brake cleaner.

7. Majun (kain lap).

8. Fender cover, side cover, seat cover, steer cover.

9. Filter oil.

10.Oli mesin.

4.1.2 Service berkala 20.000 km

1. Drive belts : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

2. Oli mesin : Ganti

3. Filter oli mesin : Ganti

4. Idle speed : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

5. Filter udara : Bersihkan

6. Sistem pendingin : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika
diperlukan

7. Minyak rem : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

8. Rem parkir : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

9. Unit power rem (booster rem ) dan selang : Periksa dan bersihkan, perbaiki,
stel, atau ganti jika diperlukan

10. Rem cakram : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

11. Minyak power stering dan selang hubungan nya : Periksa dan bersihkan,
perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

16
12. Kerja stering dan linkage : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika
diperlukan

13. Oli transmisi otomatis : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika
diperlukan

14. Ball joint suspensi depan belakang : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau
ganti jika diperlukan

15. Mur dan baut pada chasis dan body : kencangkan

16. Cabin air filter (jika ada) : ganti

17. Tekanan angin ban (termasuk ban cadangan) : Periksa dan bersihkan, perbaiki,
stel, atau ganti jika diperlukan

a. Alat yang diperlukan :

1. Kunci ring 10, 12, 14, 17, 19.

2. Obeng (-) cebol.

3. Kunci T 10.

4. Kunci moment.

5. Sleeper.

6. Obeng (-) besar.

7. Obeng (+) besar.

8. Kunci busi.

9. Sambungan pendek.

10. Kunci kotret.

11. Bak oli bekas (tampungan oli).

12. Kunci filter oli.

b. Bahan yang dibutuhkan :

1. Kertas pasir.

2. Air dingin.

3. Air washer.

17
4. Carbon injector cleaner.

5. Intake cleaner.

6. Brake cleaner.

7. Majun (kain lap).

8. Fender cover, side cover, seat cover, steer cover.

9. Filter oil.

10.Oli mesin.

4.1.3 Service berkala 30.000 km

1. Drive belts : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

2. Oli mesin : Ganti

3. Filter oli mesin : Ganti

4. Minyak rem : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

5. Rem parkir : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

6. Rem cakram : Periksa dan bersihkan, Perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

7. Minyak power stering pipa selang dan hubungan nya : Periksa dan bersihkan,
perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

8. Tekanan ban termasuk tekanan ban cadangan : Periksa dan bersihkan, perbaiki,
stel, atau ganti jika diperlukan

a. Alat yang diperlukan :

1. Kunci ring 10, 12, 14, 17, 19.

2. Obeng (-) cebol.

3. Kunci T 10.

4. Kunci moment.

5. Sleeper.

6. Obeng (-) besar.

7. Obeng (+) besar.

8. Kunci busi.

18
9. Sambungan pendek.

10. Kunci kotret.

11. Bak oli bekas (tampungan oli).

12. Kunci filter oli.

b. Bahan yang dibutuhkan :

1. Kertas pasir.

2. Air dingin.

3. Air washer.

4. Carbon injector cleaner.

5. Intake cleaner.

6. Brake cleaner.

7. Majun (kain lap).

8. Fender cover, side cover, seat cover, steer cover.

9. Filter oil.

10.Oli mesin.

4.1.4 Service berkala 40.000 km

1. Drive belts : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

2. Oli mesin : Ganti

3. Filter oli mesin : Ganti

4. Idle speed : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

5. Filter udara : Bersihkan

6. Sistem pendingin : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika
diperlukan

7. Minyak rem : Ganti

8. Rem parkir : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

19
9. Unit power rem (booster rem ) dan selang : Periksa dan bersihkan, perbaiki,
stel, atau ganti jika diperlukan

10. Rem cakram : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

11. Minyak power stering dan selang hubungan nya : Periksa dan bersihkan,
perbaiki, stel, atau ganti jika diperlukan

12. Kerja stering dan linkage : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika
diperlukan

13. Oli transmisi otomatis : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau ganti jika
diperlukan

14. Ball joint suspensi depan belakang : Periksa dan bersihkan, perbaiki, stel, atau
ganti jika diperlukan

15. Mur dan baut pada chasis dan body : Kencangkan

16. Cabin air filter (jika ada) : Ganti

17. Tekanan angin ban (termasuk ban cadangan) : Periksa dan bersihkan, perbaiki,
stel, atau ganti jika diperlukan

a. Alat yang diperlukan :

1. Kunci ring 10, 12, 14, 17, 19.

2. Obeng (-) cebol.

3. Kunci T 10.

4. Kunci moment.

5. Sleeper.

6. Obeng (-) besar.

7. Obeng (+) besar.

8. Kunci busi.

9. Sambungan pendek.

10. Kunci kotret.

11. Bak oli bekas (tampungan oli).

12. Kunci filter oli.

20
b. Bahan yang dibutuhkan :

1. Kertas pasir.

2. Air dingin.

3. Air washer.

4. Carbon injector cleaner.

5. Intake cleaner.

6. Brake cleaner.

7. Majun (kain lap).

8. Fender cover, side cover, seat cover, steer cover.

9. Filter oil.

10.Oli mesin.

21
4.2 Analisa Hasil Praktek

a. Hal-hal yang dilakukan dalam servis 40.000 km adalah

1. Memasang Fender cover set yang terdiri dari :

a) Seat cover yang berfungsi sebagai pelindung kursi driver dari kotorang
yang bisa saja menempel dari baju teknisi.

b) Steer cover berfungsi sebagai pelindung steer dari kotoran yang menempel
di tangan.

c) Fender cover berfungsi sebagai pelindung bagian fender mobil dari


kotoran dan juga sebagai pelindung bagi baju teknisi supaya bajunya tetap
bersih , tidak terkena kotoran dari bagian fender mobil.

d) Grill cover berfungsi sebagai pelindung grill mobil dari goresan dan
kotoran serta melindungi baju teknisi dari kotoran yang menempel di grill
mobil.

e) Floor mat berfungsi untuk melindungi karpet mobil dari kotoran yang
terbawa oleh teknisi di sepatunya.

2. Memeriksa Surat Perintah Kerja Bengkel (PKB) atau Work Order (WO).

Surat perintah kerja bengkel PKB digunakan untuk memberikan informasi


tentang layanan mobil pelanggan. Kolom terdiri atas nama pelanggan, mobil yang
akan melakukan layanan mobil, jasa apa saja yang akan dilakukan, suku cadang
apa saja yang akan diganti, dan nama pegawai bengkel. Sebelum bekerja inilah
yang harus diperhatikan terlebih dahulu agar tidak ada kesalahan yang dapat
menyebabkan kerugian.

3. Mempersiapkan alat dan bahan.

Setelah tahu apa yang akan dikerjakan berdasarkan PKB, persiapkanlah


alat dan bahan yang akan digunakan. Gunakanlah alat sesuai fungsinya. Ambillah
alat-alat yang akan digunakan pada saat proses service berlangsung seperti yang
telah tertera pada interval service di atas. Bahan yang dibutuhkan bisa diminta
kepada partman yang ada lengkap dengan membawa PKB. Dan jangan lupa
merapikan area kerja setelah selesai bekerja.

22
4. Pemeriksaan interior dan eksterior.

a) Pemeriksaan interior meliputi:

1) Pemeriksaan Trhootle pedal.

2) Lampu instruments.

3) Lampu door lock.

4) Cek kebocoran refrigerant (bau pada A/C blower).

5) Fungsi washer dan wiper.

6) Brake pedal free play dan parking brake.

7) Kinerja tuas select lever.

b) Pemeriksaan eksterior meliputi:

1) Seluruh pintu, mulai dari posisi driver (buka tutup).

2) Door lock.

3) Fungsi seluruh seat belt.

4) Back door lock.

c) Pemeriksaan suspension dan roda depan serta roda belakang. Periksa roda
beserta permukaan roda, apakah ada yang sudah aus atau belum, periksa juga
shocknya apakah ada yang rembes atau tidak.

d) Pemeriksaan bagian bawah kendaraan. Pemeriksaan ini harus dilakukan


dibawah kendaraan yang sebelumnya telah dinaikkan terlebih dahulu oleh “car
lift”, lalu mulai memeriksa bagian bawah kendaraan yang meliputi:

23
1) Pemeriksaan engine dan transmisi (kebocoran oli).

2) Oli transmisi A/T.

3) Power steering fluid level dan kondisinya (bagi mobil yang


menggunakannya).

4) Brake pipe and fuel pipe.

5) Parking brake cable.

6) Brake fluid (fluid level dan kondisinya).

7) Momen baud-baud yang berada di bawah kendaraan dengan


menggunakan kunci momen.

e) Final Inspection atau pemeriksaan akhir.

24
4.3 Langkah – Langkah Servis 40.000 Km Mazda CX-5
1. Pemeriksaan oli mesin
a) Angkat dipstick dan bersihkan oli yang menempel pada bagian bawah.
(Dipstick adalah alat ukur ketinggian level oli yang disediakan setiap
kendaraan).
b) Pasang kembali dipstick ke posisi semula sampai posisi paling bawah.
Kemudian angkat kembali dipstick dan periksa ketinggian oli yang
menempel harus berada pada level min dan max. tambahkan oli jika level
oli berada dibawah tanda min. periksa kondisi oli mesin. (segera ganti oli
jika sudah mengalami perubahan warna. Warna hitam jika penggunaan
terlalu lama, warna pekat/ putih susu jika terkontaminasi).
c) Periksa kebocoran oli mesin apakah ada tanda basah oli pada sekitar
mesin. Periksa sekitar lantai apakah terdapat tetesan oli.

Gambar 2 Pemeriksaan Oli Mesin

25
1) Ganti Filter Oli
 Tujuan mengganti filter oli adalah agar dapat memisahkan kotoran dan zat
kontaminasi lainnya setelah mengganti oli yang baru.

 Alat yang digunakan :


1. Kunci filter oli
2. Penampungan oli berukuran kecil maupun sedang

 Prosedurnya sebagai berikut :


1. Siapkan tempat untuk menampung oli tepat dibawah filter oli

2. Gunakan kunci untuk melepas, putar berlawanan arah jarum jam sampai
kira-kira filter oli dapat diputar dengan tangan.

3. Bila sudah bisa diputar dengan tangan, langsung dilepas dengan tangan.
Dan tempatkan filter oli di wadah yang sudah disiapkan di langkah
pertama. 

4. Buka filter oli yang masih baru, kemudian beri sedikit oli pada seal
oringnya. Kemudian pasang menggunakan tangan.

5. Tambah sedikit menggunakan kunci, ya sekitar seperempat putaran.

2. Pemeriksaan air radiator/ coolant

a) Periksa jumlah air radiator pada tangki cadangan. Jumlah air radiator
harus berada pada batas min dan max. tambahkan jika kurang.
b) Buka tutup radiator dan periksa jumlah air radiator harus penuh,
tambahkan jika kurang (jangan membuka tutup radiator pada saat kondisi
mesin masih panas).
c) Periksa jumlah air radiator pada tangka cadangan. Jumlah air radiator
harus berada pada batas min dan max, tambahkan jika kurang.
d) Buka tutup radiator dan periksa jumlah air harus penuh, tambahkan jika
kurang (jangan membuka tutup radiator pada saat kondisi mesin masih
panas).

26
Gambar 3 Pemeriksaan Air Radiator

3. Pemeriksaan air wiper


a) Buka pengisiap tutup air wiper (tutup tabung/tangki air bertanda khusus
atau bertuliskan washer fluid only), isi sampai penuh lalu tutup kembali.
Untuk mencegah tersumbatnya nozzle gunakan air murni/ sulingan atau air
wiper khusus.
b) Tambahkan cairan pembersih wiper untuk memaksimalkan pembersih
kaca

Gambar 4 Pemeriksaan Air Wiper


4. Pemeriksaan baterai/aki

27
a) Periksa konektor baterai apakah terdapat karat, bersihkan dan berikan
sedikit grease/gemuk untuk mencegah karat.
b) Gerakkan kabel baterai untuk memeriksa kekencangan konektor. Jika
terdapat gerakan pada konektor kabel, kencangkan dengan menggunakan
kunci.
c) Periksa level ketinggian fluida baterai harus berada pada level min dan
max. (level fluida tertera pada sisi samping baterai), penambahan fluida
baterai disesuaikan dengan spesifikasi masing-masing baterai.
d) Periksa indikator baterai jika dilengkapi. Keterangan indikator tertera pada
baterai.
e) periksa daya baterai, dilakukan menggunakan alat multimeter, jika daya
baterai kurang maka baterai perlu di charger.
f) Menggunakan print baterai

Gambar 5 Pemeriksaan Baterai/Aki


5. Pemeriksaan minyak rem
a) Periksa level minyak rem pada reservoir harus berada diantara min dan
max. Tambahkan jika kurang. Hati-hati jangan sampai minyak rem tumpah
ke body kendaraan. Bersihkan dengan air jika minyak rem menetes pada
bodi.
b) Periksa kebocoran minyak rem pada saluran rem.

28
Gambar 6 Pemeriksaan Minyak Rem
6. Pemeriksaan minyak power steering
a) Periksa level fluida minyak power steering pada tabung reservoir harus
diantara min dan max. Tambahkan jika kurang.
b) Periksa pompa power steering dan rack/ batang penerus steering ke roda
dari tada basah oli.
c) Periksa kondisi fluida power steering (jika warna keemasan berarti baik,
jika warna gelap berarti perlu di ganti).

Gambar 7 Pemeriksaan Minyak Power Steering


7. Pemeriksaan Filter AC
a) Buka laci dengan cara menariknya ke atas dengan menarik sisi sebelah kiri
atau kanan satu persatu hingga terlepas.
b) Setelah laci terlepas akan terlihat Compartement Filter AC dan Blower AC
yang biasanya dibuat bertumpuk dengan posisi filter AC ada dibagian atas.
c) Untuk mengeluarkan filter AC buka sistem pengunci berbentuk knop yang
ada dibagian sisi box filter AC.

29
d) Setelah boc filter AC terbuka maka bakal terlihat filter AC yang biasanya
berwarna putih, keluarkan filter AC untuk dibersihkan.
e) Ambil filter AC, kemudian di ketuk-ketuk sampai debuhnya keluar.
Selanjutnya bersihkan menggunakan compressor dari arah bawah filter
AC.
f) Setelah filter bersih maka masukkan kembali ke box filter AC dan tutup
lanci dasbor mobil dengan semula.

Gambar 8 Pemeriksaan AC
. Pemeriksaan drive belt
a) Drive belt adalah tali penggerak dari mesin untuk memutar komponen
tambahan antara lain power steering, pompa air radiator, alternator, dan
kompresor AC.
b) Drive belt berada pada sisi samping mesin.
c) Periksa secara visual drive belt dari retak dana us.

Gambar 9 Pemeriksaan Drive Belt

30
9. Pemeriksaan tali kipas
Pemeriksaan tali kipas harus dilakukan pada saat mesin dingin. Pemeriksaan
dilakukan secara visual apakah terdapat retak-retak, berserabutnya benang tali
kipas, dan grease maka tali kipas perlu diganti. Ketegangan tali kipas juga
perlu diperiksa, bila ketegangan tali kipas terasa longgar maka perlu untuk
dikencangkan kembali.

Gambar 10 Pemeriksaan Tali Kipas


10. Pemeriksaan saringan udara
Pemeriksaan elemen saringan udara dilakukan secara visual, jika elemen
saringan udara kotor dan masih bisa dibersihkan menggunakan angin
bertekanan dari kompresor maka elemen saringan udara dibersihkan. Jika
elemen saringan udara tidak bisa dibersihkan maka perlu dilakukan
penggantian komponen.

31
Gambar 11 Pemeriksaan Saringan Udara
11. Pemeriksaan sistem suspensi
Pemeriksaan sistem suspensi, dilakukan dengan pengujian beberapa
komponen sistem suspensi. Di antaranya adalah pengujian pegas koil, tekan
pegas koil dengan beban tertentu untuk melihat apakah pegas koil masih
berfungsi. Pengujian shock absorber, dalam keadaan terlepas pengujian
dilakukan dengan cara ditekan dan ditarik, bila ada bising pada shock
absorber maka perlu dilakukan penggantian komponen

Gambar 12 Pemeriksaan sistem suspensi

12. Pemeriksaan ball joint


Pemeriksaan ball joint, dilakukan dengan melakukan pengujian. Dalam
keadaan roda terpasang gerakkan roda bagian atas kedalam dan bagian bawah
keluar atau sebaliknya. Bila terjadi kekocakan yang berlebihan maka ball joint
perlu diganti beserta dengan karet penutupnya.

32
Gambar 13 Pemeriksaan ball joint

13. Pemeriksaan drive shaft boot


Pemeriksaan drive shaft boot dilakukan secara visual, apabila drive shaft boot
mulai retak atau gemuk sudah mulai bocor maka perlu dilakukan penggantian
komponen.

Gambar 14 Pemeriksaan drive shaft boot


14. Periksa tromol rem dan pelapis sepatu rem

 Tujuan pemeriksaan tromol dan pelapis sepatu rem adalah sebagai berikut :

1. Untuk menjaga kualitas rem adalah hal yang harus diperhatikan, karena
fungsi rem yang vital pada kendaraan.

2. Untuk memastikan bahwa rem tromol bekerja dengan mengandalkan sepatu


rem yang menjepit drum akibat adanya gaya dorong yang dihasilkan oleh
silinder roda. 

 Prosedur pemeriksaan tromol rem dan pelapis sepatu rem adalah sebagai
berikut :

1). Lepas roda dan tromol rem.

2). Periksa kebocoran minyak rem pada silinder roda.


Bukalah kedua karet pelindung pada siinder roda perhatikan apabila terdapat

33
kebocoran minyak rem,bongkarlah silinder roda,periksalah silinder roda dari
karat dan kerusakan lainnya.

3). Periksalah ketebalan pelapis sepatu rem.


Bila ketebalan pelapis sepatu kurang dari batas minimum (1.0 mm) atau
terlihatnya tanda-tanda keausan yang tidak merata,gantilah sepatu rem bila
perlu.

4). Periksa backing plat terhadap keausan atau kerusakan.

5). Oleskan gemuk pada bagian backing plat yang bersinggungan dengan
sepatu rem.

6). Periksa mekanisme penyetelan otomatis.

7). Periksa celah antara sepatu rem dan tromol rem.

8). Ukuran diameter dalam tromol sepatu rem. Periksa bahwa selisih adalah
sama dengan satu.

9). Bersihkan sepatu rem dengan kertas amplas.

10). Bersihkan bagian tromol.

11). Tiupkanlah udara bertekanan tinggi dari kompresor pada rem tromol
untuk membersihkan bagian rem dari kotoran atau debu.

12). Pasang tromol rem dan roda belakang.

13). Isi tanki cadangan minyak rem dan lakukan pembuangan udara sistem
rem.

14). Periksa kebocoran minyak rem.

34
15. Periksa pad dan piringan rem (cakram)

 Prosedur pemeriksaan pad dan piringan rem atau Rem Cakram :

1. Lepas roda kendaraan.

2. Lepas baut pengikat silinder. Tahan bushing peluncur dan lepas baut

3. Angkat silinder. Masukan baut melalui lubang plat,momen untuk menahan


silinder.

4. Lepas pad rem

5. Periksa ketebalan lapisan pada rem. Gantilah pad rem bila ketebalan kurang
dari nilai minimum atau ada tanda-tanda keauan yang tidak merata.

6. Bersihkan lapisan pad rem (jika masih bagus) mengunakan kertas amplas.

7. Periksalah ketebalan piringan kotor

8. Periksa keolengan piringan kotor. Pastikan bahwa bantalan roda telah


disetel dengan benar sebelum pengukuran keolengan piringan.

35
Gambar 15 Pemeriksaan Rem
15. Pemeriksaan Busi

 Tujuan ganti busi adalah untuk menjaga agar pembakaran tetap sempurna
sehingga performa mesin selalu optimal.
 Alat dan bahan yang digunakan adalah :

1. Rachet

2. Socket 10mm dan 16mm

3. Gagang panjang

4. Busi

 Prosedur mengganti busi :

1. Buka semua soket pada koil

2. Buka baut yg mengikat pada koil dengan menggunakan kunci 10mm

3. Keluar kan semua koil

Gambar 16 Pemeriksaan busi


16. Pengisian oli
Pengisian oli dilakukan ketika oli yang didalam mesin sudah dibuang ,dan
komponen-kompnen yang di buka sudah di pasang .oli diisi sesuai dengan
ukuran oli mobil yang sudah ditentukan.

36
Gambar 17 Pengisian Oli

17. Diagnosa gangguan Mesin EFI


Pemeriksaan dilakukan ketika kendaraan sebelum dan sudah selesai di service
dengan menggunakan engine scanner  alat dan bahan :

1) Unit Engine Stand Mazda EFI.


2) Scanner EFI
3) Bensin/ bahan bakar
4) Kain lap/ majun
Langkah kerja :

a) Lakukan langkah pemeriksaan DTC (Diagnosis Trouble Code)


menggunakan engine scanner EFI.
b) Pilih konektor scanner yang sesuai dengan kotak DTC pada stand
mesin Toyota EFI
c) Pasang konektor pada engine scanner
d) Pasang konektor pada kotak DTC pada engine EFI

37
e) Hidupkan scanner dengan menekan tombol power
f) Setelah engine scanner menyala, klik enter
g) Pilih Vehicle Diagnosis, lalu enter
h) Pilih Mazda kemudian pilih Mazda cx5
i) Pilih Engine
j) Enter dan tunggu
k) Pilih Diagnostic Trouble Code
l) Lihat apakah terdapat kerusakan pada sensor
m) Bila terdapat kerusakan, lakukan perbaikan.
Setelah diperbaiki lakukan penghapusan memori data dengan cara melepas
sekering EFI atau dengan menekan tombol F2 pada engine scanner lalu pilih
yes.

18. Rotasi Ban


Rotasi ban adalah salah satu cara hemat untuk mengoptimalkan masa
pakai ban. Dengan dilakukannya rotasi yang terjadwal diharapkan seluruh ban
pada mobil tersebut kondisinya akan sama optimal, dalam artian tidak dijumpai
salah satu ban yang habis atau gundul lebih dulu, dan pada ban tersebut juga tidak
jumpai salah satu sisinya (sisi bagian luar atau dalam) yang terkikis lebih dulu
atau tidak rata.

Namun yang harus diperhatikan juga dalam melakukan rotasi ban, selain
sistem penggerak mobil adalah tipe alur ban yang digunakan pada mobil tersebut.
Sistem rotasi 4 atau 5 ban hanya bisa dilakukan apabila tipe alur ban pada mobil
tersebut berjenis simetris (symmetric) atau asimetris tanpa tanda arah (non-
directional asymmetric). 

38
Berikut adalah skema rotasi untuk 5 ban (dengan ban cadangan/serep).

skema rotasi 5 ban - rwd

Rincian dan alur proses kerjanya adalah sebagai berikut:

1. Ban atau roda cadangan dipasang ke posisi depan-kiri.


2. Ban atau roda depan-kiri dipindah ke posisi belakang-kanan.
3. Ban atau roda belakang-kanan dipindah ke posisi depan-kanan.
4. Ban atau roda depan-kanan dipindah ke posisi belakang-kiri.
5. Ban atau roda belakang-kiri menjadi ban cadangan.

4.4 Pemasaran
Bengkel PT. GRAHA MAZINDO MANDIRI MEDAN merupakan
bengkel dengan service yang memadai dibarengi dengan mekanik yang sudah
berpengalaman dalam bekerja. Untuk menawarkan kepada konsumen,
Bengkel PT. GRAHA MAZINDO MANDIRI MEDAN menawarkan beberapa
fasilitas yang diberikan kepada customer diantaranya sebagai berikut :
1. Antar jemput kendaraan, dimaksudkan untuk membantu konsumen yang
sibuk sehingga mobilitas konsumen tidak terganggu.

39
2. Menyediakan jasa emergency/derek 24 jam
3. Customer akan mendapat bonus yaitu cuci mobil
4. Ganti oli tidak dikenakan biaya baik itu oli dibeli dari bengkel itu sendiri
maupun dibawa dari luar.

4.5 Pengolahan Limbah


1. Limbah Oli
Oli-oli bekas yang sudah tidak digunakan akan disimpan pada sebuah
kaleng drum besar. Apabila semua drum penampung oli sudah penuh,
maka oli akan diambil oleh pembeli oli yang sudah menjadi langganan
bengkel.
a. Filter Oli Bekas
Filter oli bekas dari kendaraan yang sudah tidak terpakai akan
dikumpulkan dan kemudian filter oli tersebut di jual ke pengepull filter oli
bekas/pengepul barang bekas.

b. Sampah – sampah yang tidak terpakai


Sampah – sampah yang tidak terpakai akan dibuang ke dalam tempat
sampah. Sampah – sampah yang telah buang tersebut akan di pilah dan
yang masih mempunyai nilai jual akan di jual kembali, contohnya : Botol
oli, kaleng injector cleaner, botol minyak rem, baut bekas,
timbel.selebihnya akan dibuang karna tidak layak dijual.

40
BAB V
PENUTUP
Puji dan syukur saya panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA KUASA
atas segala karunia dan limpahan rahmat-Nya. Sehingga penyusunan laporan
Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang saya laksanakan di Bengkel PT. GRAHA
MAZINDO MANDIRI MEDAN dapat terselesaikan. Laporan ini saya susun
berdasarkan atas segala yang saya peroleh selama melaksanakan Praktek Kerja
Industri (Prakerin) di Bengkel PT. . GRAHA MAZINDO MANDIRI MEDAN.
Saya sangat menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan dan bisa dikatakan jauh dari sempurna, untuk itu saya minta maaf
apabila di dalam laporan ini banyak terdapat kesalahan-kesalahan dalam hal
materi, tata tulis dan lain sebagainya, dan saya akan selalu dengan senang hati
menerima kritik dan saran dari Bapak Guru/Pembimbing Di Sekolah. Tak lupa
saya ucapkan terima kasih kepada Bengkel PT. . GRAHA MAZINDO MANDIRI
MEDAN atas pelajaran dan ilmu kerja yang saya dapatkan selama praktek kerja
industri tersebut.

Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini,


disamping sebagai salah syarat untuk mengikuti Ujian Nasional, Saya juga
merasakan berbagai manfaat dan pengalaman yang berharga diantaranya yaitu :
kemampuan kerja, motivasi kerja, inisiatif, kreativitas, hasil kerja yang
berkualitas, dan kedisiplinan, serta produktivitas kerja. Selama Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) saya banyak memperoleh pengalaman dan pelajaran
berharga yang selama ini tidak diperoleh di bangku sekolah. Saya juga berharap,
semoga pelajaran berharga yang saya peroleh selama Praktek Kerja Industri di
bengkel PT. . GRAHA MAZINDO MANDIRI MEDAN dapat bermanfaat dan
menjadi salah satu bekal untuk saya dalam meraih suatu kesuksesan di masa
mendatang.

Demikianlah laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang saya susun,


apabila terdapat kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca, saya mohon maaf.
Bagi semua pihak yang membantu dan mendukung terlaksanakannya Praktek

41
Kerja Industri (Prakerin) ini saya ucapkan banyak terima kasih. Saya juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

5.1 Kesimpulan
Dalam kegiatan selama praktek kerja industri di Bengkel PT. GRAHA
MAZINDO MANDIRI MEDAN, dapat disimpulan baik atas apa yang telah
kami peroleh disana. Selama saya menjalankan praktek kerja industri kami
mendapat banyak hal yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya, antara
lain adalah :
1) Selama praktek kerja industri siswa dapat merasakan bagaimana rasanya
menjadi seorang karyawan di dalam sebuah perusahaan, sehingga saya
mendapatkan suatu pengalaman kerja.
2) Dengan adanya praktek kerja industri siswa mendapatkan banyak ilmu
kerja lapangan yang mungkin belum didapat di sekolah.
3) Dengan adanya praktek kerja industri siswa dapat mempelajari bagaimana
cara kerja mekanik yang sesungguhnya di bengkel.
4) Dengan adanya praktek kerja industri siswa dilatih untuk menjadi seorang
yang mandiri, disiplin, percaya diri, professional dan bertanggung jawab.
5) Dan yang terakhir selama saya praktek kerja industri saya telah
mengetahui bahwa dunia industri itu membutuhkan keseriusan kerja.

5.2 Saran
Adapun beberapa saran saya setelah menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja
Industri (Prakerin) yang mungkin dapat berguna baik bagi sekolah, para
pembaca maupun untuk kemajuan pendidikan bersama, yaitu
1) Sebaiknya guru pembimbing dari sekolah lebih aktif dalam mengawasi
dan meninjau siswa selama pelaksanaan praktek kerja industri.
2) Kami harap hubungan antara pihak sekolah, pihak industri dan pihak siswa
dapat terus berlanjut, tidak hanya sebatas selama kegiatan peaktek kerja
industri saja.
3) Apabila terdapat informasi dari sekolah yang sekiranya penting bagi siswa,
dimohon pihak sekolah memberitahukan jauh hari kepada siswa yang
sedang menjalankan praktek kerja industri.

42
4) Menjaga nama baik sekolah, industri, diri sendiri maupun orang lain itu
penting.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin), tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
atau referensi yang ada hubungannya dengan laporan ini.
Dimohon kritik dan saran yang membangun bagi penulis agar dapat mengoreksi
segala kekurangan dalam makalah yang telah saya buat ini. Semoga kedepannya
bisa menjadi lebih baik. Terimakasih.

43
44

Anda mungkin juga menyukai