Disusun Oleh:
NIS : 2339
KELAS : IX TKR 1
OLEH
NAMA : ARIF SATRIA
KELAS : IX TKR 1
Teknik Otomotif
Mengetahui/Mengesahan
Kepala Sekolah
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga laporan praktek kerja industri ini dapat terselesaikan dengan baik. Karena laporan ini
berguna untuk melengkapi dan memenuhi salah satu syarat dalam kelulusan Sekolah Menengah
Dalam penulisan laporan ini, penulis tidak bekerja sendiri tetapi penulis banyak dibantu
oleh berbagai pihak. Untuk itu Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
1. Bapak Ir. H. TARMIZI MADJID, selaku Kepala Sekolah SMK Taruna Satria
6. Dan teman-teman yang sama-sama menggali ilmu pengetahuan di SMK Taruna Satria
Pekanbaru.
Begitu pula semua pihak yang telah mendukung dan memberikan waktu dan kesempatan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 30
B. Saran .................................................................................................................. 31
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kendaraan khususnya mobil sudah tidak bersifat sekunder lagi melainkan sudah menjadi
kebutuhan primer. Sebagai contoh kebutuhan kendaraan, dimana setiap manusia pada saat
ini membutuhkan kendaraan untuk melakukan berbagai aktifitasnya sehari-hari. Pertama kali
otomotif ditemukan pada tahun 1876 dimana penemu pertamanya Nicolaus August
Otto menemukan cara membuat mesin motor di Jerman, dan pada saat itu perkembangan
dunia otomotif berkembang pesat, dengan berbagai merek dan jenis mobil salah satu merek
mobil yang pertama kali merek Mercedes Benz yang didirikan oleh Karl-Benz pada tahun
1886 dan setelah itu pada pertengahan tahun 1910 hingga tahun 1920 an banyak jenis dan
merek mobil dari berbagai negara, salah satunya Amerika, mobil buatan Amerika mampu
bersaing dengan mobil buatan Jerman di pasar otomotif. Pada tahun 1930 an salah satu
negara Asia yaitu Jepang mendirikan pabrik mobil yang bermerek Toyota yang didirikan
puncaknya pada tahun 1970 an hingga sekarang sangat diminati oleh seluruh masyarakat.
Dengan begitu banyaknya berbagai merek mobil yang ada, semakin banyak pula muncul
bengkel-bengkel otomotif, Bengkel merupakan salah satu perusahaan jasa pelayanan yang
memberi kemudahan bagi para penggunanya untuk mengatasi berbagai masalah pada
kendaraannya
1
B. Landasan Hukum Praktik Kerja Industri
Praktik kerja industri (Prakerin) yang merupakan bagian dari kurikulum di sekolah
kejuruan dapat bekerja sama dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para
2. PP Nomor 39 Bab III pasal 48 yang berbunyi : “peranan serta masyarakat dapat
a. Menggunakan unit produksi (UP) sekolah yang beriorentasi secara professional sebagai
2
C. Tujuan Praktek Kerja Industri
Sekolah.
jawab.
3 Membiasakan diri dengan dunia kerja industri, menaati jam kerja yang berlaku dan
Industri, siswa diwajibkan membuat laporan hasil prakerin yang dilegalisasi oleh pihak
Laporan pada dasarnya memuat seluruh kegiatan selama melakukan Prakerin yang
bersumberkan dari journal atau agenda kegiatan harian.Pembuatan laporan harus selalu
disesuaikan dengan format ketentuan penulisan laporan yang dikeluarkan pihak sekolah.
1. Siswa mampu membuat laporan atau karya ilmiah sesuai dengan aturan dan kaidah yang
benar.
2. Dokumentasi pribadi dan sekolah sebagai sarana dan literature untuk menujang
3
BAB II
SEJARAH SEKOLAH
Teknologi dan Rekayasa yang berada di bawah Yayasan Amaliah Pekanbaru, berdiri pada
tahun 2004. Masa Pendidikan SMK Taruna Satria Pekanbaru selama 3 Tahun ( 6 Semester
). Kedisiplinan di SMK Taruna Stria Pekanbaru dengan sistem semi militer yang dalam hal
ini bekerja sama dengan Komando Distrik Militer ( KODIM ) 0301/ PEKANBARU.
5. Memperkookoh organisasi.
4
BAB III
URAIAN
A. Pengertian Tune-Up
Translate kata "tune" itu berarti menyetel, menyesuaikan, mencocokkan dan
menyempurnakan. Sedangkan kata "up" itu berarti ke atas, naik, atau menaikkan jika
menyetel/menyesuaikan/mencocokkan/menyempurnakan ke atas.
Dari pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa pengertian tune up adalah
Sedangkan secara umum pengertian tune up adalah suatu pekerjaan servis ringan
atau ke atas, dan pekerjaannya dapat berupa pemeriksaan dan pencocokan dengan standar
pabrik, penyetelan, perbaikan, perawatan dan atau penggantian komponen jika diperlukan.
B. Alat_alat Tune-Up
5
Peralatan Yang Wajib Tersedia Ketika Melakukan Tune Up Mobil – Setiap kegiatan
ataupun aktivitas di bengkel yang berupa perbaikan kendaraan atau servis pastinya
memerlukan peralatan yang bertujuan untuk memudahkan serta mempercepat proses kerja.
Hampir semua pekerjaan di bengkel memerlukan alat-alat khusus, salah satunya ialah
tune up mobil. Setidaknya ada beberapa peralatan yang diperlukan untuk melakukan tune
up mobil. Berikut ini peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan Tune Up mobil.
1. Cover Set
kendaraan tak kotor ataupun tergores ketika tune uap dilakukan. Cover set ini terdiri
dari fender cover, grill cover, steering cover, seat cover, handle transmission cover
6
6. Feeler Gauge.
Feeler gauge merupakan alat berupa lembaran plat baja tipis yang mempunyai
ukuran tebal serta dipakai ketika melakukan penyetelan celah katup, feeler gauge
berguna untuk mengukur celah suatu benda, dalam melakukan tune up mobil feeler
gauge ini dipergunakan untuk mengukur celah katup, celah platina, serta yang
lainnya.
7. Multi Meter (Avo Meter).
Alat ini dipergunakan untuk mengukur tahanan suatu benda semisal kabel,
arus, dan untuk mengukur kontinuitas kabel. Pada multi meter ada selector yang
dipergunakan untuk memilih tipe pengukuran yang akan dilakukan. Ketika
melakukan tune up mobil multimeter ini dipergunakan untuk memeriksa tahanan
kabel tegangan tinggi ataupun kabel busi, tahanan koil, serta tegangan aki.
8. Engine Tune Up Tester.
Alat ini merupakan alat paling penting yang dipakai ketika melakukan tune up
mobil, alat ini dapat dipergunakan untuk mengukur sudut dwell, rpm, ketika
pengapian dan yang lainnya.
9. Compression Tester.
Alat ini dipakai untuk memeriksa tekanan kompresi suatu mobil dengan
bermacam satuan, mulai dari psi, kPa, kg/cm2 dan yang lainnya.
10. Spring Scale serta Mistar Baja.
Kedua alat ini dipakai untuk memeriksa ketegangan v-belt. Caranya
penggunaannya cukup mudah hanya dengan menarik v-belt dengan beban tertentu,
selanjutnya diukur perubahan letak menggunakan mistar baja.
11. Sikat Baja.
Sikat ini dapat dipakai untuk membersihkan busi ataupun spark plug agar
bersih dari kotoran serta gelaga yang menempel pada busi. Diharapkan, spark plug
yang sudah dibersihkan bisa berfungsi dengan optimal.
12. Kompresor serta Air Gun.
Kedua alat ini berfungsi untuk membersihkan filter udara serta filter bahan
bakar. Filter udara perlu dibersihkan supaya udara bisa lancar masuk ke dalam
silinder tanpa terhambat karena adanya kotoran yang menempel pada air filter.
13. Radiator Tester
Alat ini berfungsi untuk memeriksa kebocoran sistem pendingin, alat ini pun
dilengkapi dengan peralatan yang dipakai untuk memeriksa tutup radiator.
7
14. Hidrometer
Hidrometer berfungsi untuk mengukur berat jenis elektrolit baterai, berat jenis
elektrolit baterai yang sudah terukur selanjutnya dibandingkan dengan spesifikasi
yang ada, serta langkah selanjutnya ialah apakah perlu untuk dilakukan perbaikan
atau tidak.
servis mobil yang lain, seperti overhaul, spooring- balancing, dan kenteng magic (ketok
magic). Tune-up merupakan servis yang bertujuan untuk mengembalikan tenaga motor /
mobil agar sesuai dengan standarnya. Jadi, tune-up merupakan servis penting sebuah motor
Pekerjaan tune-up harus sesuai dengan prosedurnya. Tanpa mengikuti urutan yang
benar, hasil tune-up tidak akan sempurna dan akan banyak mengalami terjadinya
pengulangan pekerjaan. Ibarat orang membersihkan ruangan, langkah yang tepat adalah
lantainya harus disapu lagi. Ini jelas tidak efisien, baik tenaga, waktu, maupun hasil
pekerjaan. Dengan prosedur tune-up yang benar, akan diperoleh beberapa keuntungan
sebagai berikut:
8
Adapun bagian – bagian dari kendaraan yang sering di tune – up antara lain :
1. Sistem Pendingin
a. Air Radiator
periksa. Buka tutup radiator dengan cara diputar, kemudian lihat air
radiator dari lubang pengisian air. Jika jumlah air radiatornya kurang,
b. Resevoir Tank
dalam keadaan air radiator kurang, karena, mesin akan menjadi sangat
panas.
9
c. Tutup Radiator
psi )
2. Oli Pelumas
mesin. Jika oli mesin diperiksa setelah tune-up selesai, hasil tune-up tidak akan
maksimal karena kondisi oli mesin berpengaruh terhadap suhu kerja mesin.
Selain itu, oli mesin juga berpengaruh terhadap bunyi mesin. Jika oli mesin
sangat kotor, encer, atau kurang, bunyi mesin akan menjadi kasar. Hal ini akan
Pemeriksaan oli mesin meliputi volume oli dan kondisi oli. Volume oli
harus memenuhi batas minimal yang ditentukan, jika Oli kurang, tambahkan
dengan oli yang kekentalanya sama. Sebaiknya, oli yang ditambahkan tersebut
10
mereknya sama, untuk menghindari reaksi kimia yang dapat merugikan kondisi
a. Oli Mineral Oli mineral dibuat dari bahan crude oli yang mengandung
b. Oli Sintetis merupakan hasil dari perpaduan beberapa senyawa kimia. Oli
sintetis lebih baik daripada oli mineral karena bisa tahan bekerja pada
Amati dengan teliti kondisi visual mesin. Pastikan bahwa mesin benar-benar
pengapiannya.
11
7) Tidak ada kabel yang mengalami hubungan singkat.
3. Menghidupkan Mesin
menganalisis kerusakan mesin, selama mesin hidup perhatikan tiga hal sebagai
berikut:
a. Bunyi Mesin
berikut:
bunyi ledakannya tidak rata, terjadi entakan setiap beberapa detik. Jika
12
2) Getaran Komponen
bisa terjadi karena baut atau mur yang longgar, komponen retak, atau
3) Gesekan
timbul pada tuas sistem kawat gas karburator yang tidak dilumasi dengan
baik, gesekan piston dengan dinding silinder, atau gesekan pada lakher.
4) Aliran Gas
Aliran gas yang bocor bisa menimbulkan bunyi yang tidak normal,
5) Ketukan (knocking)
13
Celah katup yang terlalu besar.
Piston kocak.
loncatan bunga api listrik adalah kebocoran arus atau hubungan singkat.
6) Tekanan Gas
Bunyi yang disebabkan oleh tekanan gas yang bocor hampir sama
sekat yang kurang rapat. Bunyi mesin harus didengarkan dengan saksama
b. Getaran Mesin
Mesin yang normal tidak memiliki getaran yang kasar. Jika diamati, pada
kabel-kabel businya yang sedikit bergetar. Jika getaran mesin agak kasar,
14
berarti terdapat gangguan pada proses pembakaran atau komponen-
berikut:
bautnya.
c. Asap Kenalpot
perhatikan dengan teliti bentuk dan warna asap sisa pembakaran yang
keluar dari knalpot. Asap yang keluar dari knalpot merupakan petunjuk
Ada empat warna asap knalpot yang dapat dijadikan petunjuk baik
sesuatu yang wajar. Namun, warna asap hitam pada mesin bensin
15
merupakan pertanda adanya pembakaran yang tidak sempurna
dengan mesin 4 tak, jika asap mesin 4 tak berwarna putih berarti
putih disebabkan asap dari oli yang terbakar. Pada mesin 2 tak, oli
bakar.
kekurangan bensin.
Jelaga pada asap mesin, baik itu mesin 2 tak maupun 4 tak,
16
asap yang dihasilkan berjelaga, bunyi mesin pasti tidak normal
5) Tiup ( dengan mulut ) dari saluran masuk dan buangnya. Apabila ringan :
17
5. Saringan udara (Air filter)
komponen yang lain, karena saringan udara merupakan komponen mesin yang
Saringan udara atau lebih populer dengan sebutan filter terletak di dalam
kotak berbentuk lingkaran yang menyerupai piring. Kotak tersebut terbuat dari
pelat besi biasa. Saat pengapian, putaran stasioner sangat dipengaruhi oleh
6. Baterai (Accu)
sebagai berikut:
18
a. Tinggi Air (Accu)
Air accu harus cukup, yakni ketinggiannya antara garis batas atas (upper
level) dan garis batas bawah (lower level). Jika air accu jumlahnya kurang,
tambahkan dengan accu zur secukupnya. Ketinggian air accu pada prinsipnya
karena tidak memerlukan air accu yang bisa berkurang karena penguapan.
Kutub-kutub accu juga harus bersih, tidak kotor oleh jamur atau sejenisnya.
Namun, harga accu kering lebih mahal sehingga masih banyak mobil yang
menggunakan accu basah. Air accu yang kurang (di bawah standar) berakibat
reaksi pada accu tidak maksimal, sehingga arus yang dihasilkannya tidak
19
b. Bersihkan Kutub-kutub Accu dari Jamur dan Karat
ampelas.
Bagian yang nampaknya remeh, tetapi sangat penting, adalah klem atau
penjepit kabel accu dengan kutub- kutubnya. Klem tersebut mudah sekali
kendor. Jika klem kendor, mesin akan mati karena busi tidak melon¬catkan
bunga api. Untuk merawat klem agar tetap berfungsi dengan baik, ke¬raskan
baut pengikatnya dan gunakan klem yang berkualitas baik. Kutub-kutub accu
yang kotor atau berkarat menyebabkan tahanan sangat besar. Akibatnya, arus
umumnya accu diperiksa paling akhir, itu pun kalau bunga api yang keluar dari
7. Sistem Pengapian
a. Busi
kompresi maupun penyetelan celah katup busi dalam keadaan tidak terpasang,
busi harus dilepaskan karena lubang busi digunakan untuk memasukkan ujung
20
alat pengukur tekanan kompresi. Pada penyetelan celah katup, busi sebaiknya
dengan ampelas besi dan elektroda positif dan elektroda negatif tidak boleh
berhubungan. Karena itu, harus disetel celahnya. Adanya kotoran pada kedua
listrik.
Ada tiga tipe busi, yaitu busi panas, sedang, dan dingin. Busi tipe panas
kurang tahan terhadap panas, tipe dingin tahan terhadap panas. Busi panas
21
b. Kabel busi
pengapian dipengaruhi oleh nyala api busi dan kabel¬kabel businya. Namun,
kabel busi harus diperiksa atau diservis terlebih dahulu daripada businya,
karena kabel busi merupakan pengantar untuk lewatnya arus tegangan tinggi ke
busi.
pada busi. Isolasi kabel busi harus memenuhi syarat, karena listrik yang
sudah usang harus diganti kabelnya. Penggantian kabel busi sebaiknya satu
22
unit, dengan harga yang bermacam¬macam. Umumnya, semakin mahal
timbulnya crossfire, yakni induksi pada kabel busi yang berdekatan, sehingga
busi yang kabelnya terkena induksi meloncatkan bunga api liar dan
kasar dan tenaga mesin menjadi turun. Untuk mengecek kabel busi biasanya
besarnya tahanan diukur menggunakan Ohm meter, jika besarnya tahanan tidak
sesuai dengan standartnya maka kabel busi diganti dengan yang baik.
c. Tutup distributor
pemeriksaan kabel-kabel busi dan servis platina. Hal ini dimaksudkan untuk
1) Tidak retak.
23
Ada model tutup distributor yang dilengkapi lubang ventilasi di bagian
atas tutup tersebut. Fungsi lubang ventilasi tersebut adalah untuk penguapan air
yang terjebak di dalam tutup distributor. Dengan adanya ventilasi tersebut, uap
d. Platina
yang harus diservis adalah platina. Platina terletak di dalam distributor. Platina
perlu diperiksa atau diservis terlebih dahulu sebelum menyetel saat pengapian
dan putaran stasioner. Jika platina disetel setelah penyetelan saat pengapian dan
dan dipasang, saat pengapian pasti berubah, karena saat pengapian dipengaruhi
oleh celah platina. Jika celah platina lebih besar, saat pengapian akan maju
sedikit. Sebaliknya, jika celah platina lebih sempit, saat pengapian akan
mundur.
Putaran stasioner juga dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina
lebih besar, putaran stasioner akan turun. Sebaliknya, jika celah platina
putaran stasioner tersebut tidak begitu besar, perlu diperhatikan untuk ketelitian
putaran stasioner dan bunyi mesin. Jika permukaan platina kotor, putaran
24
stasioner akan naik. Karena itu, tidak tepat jika platina diservis setelah
loncatan bunga api pada busi. Apabila mobil sudah menggunakan CDI maka
celah katup. Selama penyetelan celah katup, busi tidak perlu dipasang di
lubangnya. Biarkan mesin tanpa busi untuk sementara, hingga penyetelan katup
selesai.
a. Mesin akan lebih ringan diputar saat mencari posisi top kompresi
masing-masing silinder.
c. Lebih aman, karena mesin tidak mungkin berputar (hidup) tanpa busi.
25
Agar penyetelan katup berhasil dengan baik, harus dipenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
katupnya.
Cara Penyetelan
celahnya.
2) Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston pada posisi
top kompresi silinder 1 dan silinder lain yang diperlukan sesuai dengan
proses kerja mesin. Cara ini lebih cepat dan menghemat dengan tenaga,
26
hubungan antara urutan pengapian (FO = firing order) dan penyetelan
katup.
PCV adalah sistem ventilasi ruang engkol. Uap bensin yang bocor ke
dalam ruang engkol dialirkan kembali ke ruang bakar mesin melalui sebuah
dan putaran mesin. Tanpa PCV putaran mesin lebih rendah dibandingkan
Dalam servis PCV, yang perlu diperiksa adalah kerja katup PCV dan
27
10. Saat Pengapian
Alasannya, karena saat pengapian yang tercantum dalam buku pedoman servis
mobil adalah saat pengapian pada putaran stasioner. Jika saat pengapiannya
disetel pada putaran tidak stasioner, akan terjadi pengulangan kerja. Hal ini
keadaan mesin hidup sampai memperoleh bunyi mesin yang paling halus
dengan tenaga yang paling besar. Prinsip penyetelan ini bisa dijadikan
11. Idel
mesin mobil. Hasil penyetelan idel tidak berpengaruh terhadap saat pengapian,
dengan bensin pada putaran idling. Jadi sebelum menyetel campuran idel,
28
putaran mesinnya harus stasioner terlebih dahulu. Jika setelah penyetelan idel,
ulang.
Dalam tune up, tali kipas juga harus disetel. Kekencangan tali kipas
kendor, putaran mesin tidak bisa memu-tar kipas pendingin de¬ngan baik
karena selip.
mesin sehingga mesin menjadi panas. Selain itu, putaran alternator juga tidak
mesin sudah terpasang di tempatnya dengan benar atau belum. Jika semua komponen telah
terpasang dengan benar, hidupkan mesin pada ifputaran stasioner beberapa menit. Selama
mesin berputar stasioner, dengarkan bunyi normal, naikkan putaran mesin perlahan-lahan
sambil perhatikan bunyi mesin, getaran, dan asap knalpotnya. Jika sudah yakin tidak
terdapat gangguan atau ketidaknormalan pada mesin, berarti tune-up telah selesai.
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah empat bulan kami melaksanakan Praktek Kerja Industri, banyak sekali
manfaat yang kami dapatkan di dalamnya. Dan pada akhirnya pada laporan Praktek
Industri ini kami dapat menarik beberapa kesimpulan melingkupi segi pelaksanaan Praktek
1. Kami selaku peserta Praktek Industri begitu banyak mendapatkan pengalaman yang
mandiri, bekerja keras dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang kami.
3. Praktek Industri mampu menumbuhkan rasa percaya diri dalam lingkungan kerja, serta
5. Kami belajar memahami bahwa situasi dan kondisi sangat berpengaruh terhadap hasil
kerja.
30
B. Saran
Begitu banyak manfaat yang kami dapatkan dalam pelaksanaan Praktek Industri ini,
namun itu semua tidak lepas dari kendala yang sering kami alami saat pelaksanaan Praktek
Industri. Untuk itu kami ingin sedikit memberi masukan agar pelaksanaan Praktek Industri
Praktek Industri.
3. Selalu menjaga hubungan baik antara sekolah dan bengkel sehingga hubungan ini
4. Menambah sarana dan prasarana pada bengkel agar pelanggan dapat menikmati
karyawannya.
31
DAFTAR PUSTAKA
www.mekanikmitsubishi.com
www.otodetik.co.id
https://pajeroindonesiaclub.id
www.academia.edu
32