Anda di halaman 1dari 13

DINAMIKA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA PADA MASA

11 MARET 1996 SAMPAI DENGAN 21 MEI 1998

Disusun oleh :

Hachika Rahma Festy Basrulindani

XII MIPA 1

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 2 TRENGGALEK

Jalan Soekarno Hatta Gang Siwalan Telp/Fax.(0355) 791628

Sman2tglk@yahoo.co

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan
karuniaNya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah berjudul "Dinamika
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru (1996-1998)".
Makalah ini saya susun berdasarkan data dari berbagai sumber yang saya dapatkan dan
mencoba menyusun data-data itu hingga menjadi sebuah karya tulis sederhana berbentuk
makalah.

Selama proses pembuatan makalah ini banyak hal yang saya dapatkan termasuk
ilmu pengetahuan baru, teparnya mengenal lebih dalam tentang salah satu materi yaitu
"Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru
(1996-1998)"

Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat menjadikan saya lebih baik
kedepannya dan saya juga berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi
orang lain. Saya menyadarinya bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak tedapat
kekurangan, sebab pengetahuan saya masih sangat terbatas. Karena itu kritik dan saran
agar saya dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut dan berguna bagi tugas-tugas
saya kedepannya.

Trenggalek, 13 Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

1.1. LATAR BELAKANG................................................................................. 1


1.2. RUMUSAN MASALAH............................................................................. 1
1.3.TUJUAN ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

2.1. PENGERTIAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA ................ 3


2.2. DINAMIKA PERSATUAN DAN KESATUAN PADA MASA ORDE
BARU (1996-1998) ....................................................................................... 3
2.3. CARA MENJAGA PERSATUAN DAN KESATUAN NKRI ................ 7

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 9

3.1. KESIMPULAN ........................................................................................... 9


3.2. SARAN ......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Negara Kesatuan (Negara kesatuan) adalah negara tunggal (satu Negara)
yang monosentris (berpusat satu), terdiri hanya satu Negara, satu pemerintahan,
satu kepala Negara, satu badan. Legislatif yang berlaku di seluruh wilayah
Negara. Terbentuknya Negara yang bertujuan untuk menyatukan seluruh wilayah
nusantara agar menjadi Negara yang besar dengan kekuasan Negara yang
bersifat sentralistik. Proses mempertahankan keberadaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia mengalami dinamika yang sangat menarik untuk dikaji.
Persatuan dan kesatuan bangsa yang menjadi modal utama untuk
mempertahankan NKRI ternyata tidak selamanya berdiri kukuh.
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam permulaannya sangat
dinamis. Adakalanya persatuan dan kesatuan bangsa itu begitu kukuh, tetapi ada
juga masa ketika persatuan dan kesatuan bangsa mendapat ujian ketika
dirongrong oleh gerakan-gerakan pemberontakan yang ingin memisahkan diri
dari NKRI, serta segala bentuk teror yang bisa menimbulkan perpecahan di
kalangan masyarakat Indonesia. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang
kita rasakan saat ini terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama
karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari
unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang dicapai dalam
jangkauan waktu yang lama sekali.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian persatuan dan kesatuan?
2. Bagaimanakah dinamika persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia pada
masa orde baru (1996-1998)?
3. Bagaimana cara menjaga keutuhan NKRI?

1
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pessatuan dan kesatuan
2. Untuk mengetahui dinamika persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
pada masa orde baru (1996-1998)
3. Untuk mengetahui cara menjaga keutuhan NKRI

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah-
belah. Arti lebih luasnya yaitu berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai
kalangan,ras, budaya, dan adat istiadat dalam masyarakat yang bersatu dengan
serasi.
Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu.
Dalam hal ini, masing-masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat
yang memiliki ciri-ciri tertentu yang bersatu. Penggabungan dalam persatuan
bangsa, masing-masing bangsa tetap memiliki ciri-ciri dan adat istiadat semula.
Dalam persatuan bangsa, satu suku bangsa menjadi lebih besar dari sekedar satu
suku bangsa yang bersangkutan karena dapat mengatasnamakan bangsa secara
keseluruhan. Misalnya suku Bugis atau suku Batak dapat menyebutkan dirinya
bangsa Indonesia, yang memiliki ciri jauh lebih luas dan komplek dari pada suku
Bugis atau Batak itu sendiri.
Kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang telah menjadi utuh. Maka
dari itu persatuan dan kesatuan sangat erat hubungannya.
Kesatuan bangsa Indonesia berarti satu bangsa Indonesia dalam satu jiwa bangsa
seperti yang diputuskan dalam kongres Pemuda pada tahun 1928 dalam keadaan
utuh dan tidak boleh. kurang, baik sebagai subyek maupun obyek dalam
penyelenggaraan kehidupan nasional. Sedangkan kesatuan wilayah Indonesia
berarti satu wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari
daratan, perairan dan dirgantara diatasnya seperti yang dinyatakan dalam
deklarasi Juanda 1957, dalam keadaan utuh dan tidak boleh kurang atau retak.

2.2.Dinamika Persatuan dan Kesatuan Pada Masa Orde Baru (1996-1998)


Orde baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di
Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era

3
pemerintahan Soekarno. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya
Surat Perintah 11 Maret 1966. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga
1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat
meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela.
Orde Baru adalah suatu tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan
negara yang diletakkan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen. Dengan kata lain. Orde Baru adalah suatu orde
yang mempunyai sikap dan tekad untuk mengabdi pada kepentingan rakyat dan
nasional dengan dilandasi oleh semangat dan jiwa Pancasila serta UUD 1945.

1. Kelebihan Sistem Pemerintahan Orde Baru


 Perkembangan pendapatan per kapita masyarakat meningkat pesat
dari 70 dollar US menjadi 1000 dollar US.
 Program transmigrasi sukses.
 Program KB sukses
 Pemberantasan buta huruf sukses
 Pengangguran minimum
 Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)

2. Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru


 Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
 Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya
kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian
disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke
pusat
 Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena
kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
 Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran
yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada
tahun-tahun pertamanya

4
 Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang
tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
 Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama
masyarakat Tionghoa)
 Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
 Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan
majalah yang dibredel
 Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain
dengan program "Penembakan Misterius"
 Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke
pemerintah/presiden selanjutnya)
 Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit
Asal Bapak Senang, hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru
karena tanpa birokrasi yang efektif negara pasti hancur.
Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk
berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak
buah.
 Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70% aset
kekayaaan negara dipegang oleh swasta

Pada masa Orde Baru, sistem pemerintahan tetap berdasarkan UUD NRI
Tahun 1945 yaitu sistem presidensial. Selama Orde Baru, telah terbentuk tujuh
kabinet, semuanya bersifat presidensial. Adapun kabinet pada masa Orde Baru
dapat dilihat pada table berikut :

5
a) Pembatasan hak-hak politik rakyat
Sejak tahun 1973 jumlah parpol di Indonesia dibatasi hanya 3 (PPP.
Golkar, dan PDI). Pers dinyatakan bebas, tetapi pemerintah dapat
memberedel penerbitan pers. Selain itu, pegawai negeri dan ABRI
didorong mendukung partai penguasa, yaitu Golkar.
b) Pemusatan kekuasaan di tangan Presiden.
Presiden dianggap dapat mengendalikan lembaga negara (MPR, DPR,
MA, dan lainnya) tersebut. Presiden adalah Panglima Tertinggi ABRI.
c) Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
Kekuasaan yang terpusat dan nyaris tak terkontrol membuat
merebaknya KKN. Keadaan ini membawa rakyat pada kesengsaraan,
terutama yang termasuk ekonomi menengah kebawah.

Kekuasaan Orde Baru berakhir setelah munculnya gerakan perlawanan


rakyat terhadap kekuasaan Soeharto melalui gerakan reformasi. Akhirnya,
Soeharto mundur dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998 dan digantikan
wakil presidennya, B. J. Habibie sebagai Presiden RI ketiga.

6
2.3.Cara Menjaga Persatuan dan Kesatuan NKRI
Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus bisa mempertahankan dan
menjaga keutuhan negara. Pada proklamasi 17 Agustus 1945 menandai
lahirnya bangsa Indonesia. Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan
berhak untuk mementukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara yang
dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dan dapat kita lihat dari perjalanan sejarah bahwasanya selalu ada upaya
dalam menggantikan bentuk negara, namun hal demikian selalu gagal
dikarenakan adanya rakyat yang tidak setuju dengan pergantian tersebut.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari ras, budaya dan
keagamaan yang heterogen. Tidak menutup kemungkinan bahwa terjadinya
perpecahan dan perbedaan pendapat atau pandangan yang dapat menyebabkan
goyangnya keutuhan NKRI ini . Adapun cara yang dapat dilakukan untuk
mempertahankan keutuhan NKRI adalah sebagai berikut:
1) Dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir
pancasila dan menerapkannya dalam kehidaupan sehari-hari.
2) Mengobarkan semangat Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan persatuan
bangsa.
3) Menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan landasan
kontitusional UUD 1945.
4) Melaksanakan usaha pertahanan negara.
5) Menghormati satu sama lain, yakni dalam suatu negara kita harus saling
menjaga dalam bentuk hal apapun, menaati segala aturan yang telah di
tetapkan dan saling menghargai baik dalam beda usia, suku, ras dan
budaya ataupun agama yang dianut. Kita sebagai bangsa yang bijak harus
dapat menjaga dan membentuk kedaulatan suatu negara agar selalu tetap
makmur dan berwibawa walaupun adanya perbedaan antar pandangan
namun akan tetap terjaga apabila saling menghargai dan menerima
pendapat lain.
6) Menerapakan keadilan dalam suatu negara, dengan terciptanya bangsa

7
yang adil akan menjadikan suatu bangsa yang cerdas, kreatif dan
terpandang dalam bidang apapun. Dalam negara sangat dibutuhkan
tegaknya keadilan bebangsa dan bernegara. Kerena dengan adanya
keadilan akan mewujudkan keutuhan NKRI.
7) Menumbukan rasa cinta pada tanah air yaitu kita sebagai negara harus
membuktikan untuk mempertahankan supaya negara kita dapat selalu
utuh dan terjaga dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap
aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial yang
menyangkut kehidupan bermasyarakat. Maka dengan tunmbuhnya rasa
cinta pada tanah air akan menjadikan negara berdaulat, keutuhan negara
dan mempererat persatuan bangsa.

Generasi muda masa kini sangat perlu ikut serta dalam berpartisipasi
dalam mengupayakan segala hal yang berkaitan dengan pembentukan negara.
Karena dengan majunya negara akan membantu generasi bangsa dalam suatu
keinginan yang ingin dicapai untuk masa depan. Dengan mengikuti perjalanan
sejarah, generasi muda harus bertanggung jawab memelihara dan membangun
masyarakat dan negara. Maka pemuda sangat sering tampil dalam kekuatan
utama dalam menghadapi era perubahan yang ada pada sekarang ini. Jadi yang
terpenting bagi generasi muda ialah adanya partipasi dan kekompakan untuk
mewujudkan prestasi besar untuk bangsa ini. Adanya penerus bangsa akan
menjadikan pemimpin yang visioner, cakap, dan kuat untuk memnpermudahkan
Indonesia semakin maju dan sejahtera dan berkeadilan. Dan calon pemimpin
yang teguh akan menjaga persatuan dan keutuhan NKRI.

8
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Sejalan dengan dasar empirik sebelumnya, masa awal orde baru ditandai oleh
terjadinya perubahan besar dalam pegimbangan politik di dalam Negara dan
masyarakat, sebelumya pada era Orde Lama kita tahu bahwa pusat kekuasaan
ada di tangan presiden, militer dan PKI. Namun pada Orde Baru terjadi
pergeseran pusat kekuasaan dimana dibagi dalam militer, teknokrat, dan
kemudian birokrasi. Namun harapan itu akhirnya menemui ajalnya ketika pada
pemilu 1971, golkar secara mengejutkan memenangi pemilu lebih dari separuh
suara dalam pemilu.Itulah beberapa sekelumit cerita tentang Orde Lama dan
Orde Baru, tentang bagaimana kehidupan sosial, politik dan ekonomi di masa itu.
Yang kemudian pada orde baru akhirnya tumbang bersamaan dengan
tumbangnya Pak Harto atas desakan para mahasiswa di depan gendung DPR
yang akhrinya pada saat itu titik tolak era Reformasi lahir.
3.2.Saran
Kita harus bersatu agar duduk sama rendah dan berdiri sama dengan bangsa yang
lain dan bersama-sama, bergotong royong untuk mengangkat martabat bangsa
Indonesia di mata dunia.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/426291264/Makalah-Persatuan-Dan-Kesatuan-
Bangsa-Indonesia-Dari-Masa-Ke-Masa

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII


edisi revisi 2018

10

Anda mungkin juga menyukai