Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAGAIMANA URGENSI INTERGRASI NASIONAL SEBAGAI SALAH

SATU PARAMETER PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

Disusun Oleh :
Erick Yandi : (D1A023211)
Moryent Pangihutan siantuti : (D1A023103)
Yunika Nasrani Sihotang : (D1A023019)

Dosen Pengampu
Dona Sariani,S.Pd.M.Pd

PROGRAM STUDI KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2024

Kata Pengantar
Allhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Kewarganegaraan "Bagaimana Urgensi Integrasi Nasional
Sebagai Salah Satu Parameter Persatuan Dan Kesatuan Bangsa".
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………..
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………………….
1.2 TUJUAN……………………………………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………
2.1 MAKNA INTERGRASI NASIONAL………………………………………………………………………
2.2 JENIS INTERGRASI…………………………………………………………………………………………...
2.3 PENTINGNYA INTERGRASI NASIONAL………………………………………………………………
2.4 INTERGRASI VERSUS DISINTERGRASI……………………………………………………………….
BAB III……………………………………………………………………………………………………………………….
3.3.1 PERKEMBANGAN SEJARAH INTERGRASI DI INDONESIA………………………………..
3.3.2 PENGEMBANGAN INTERGRASI DI INDONESIA………………………………………………
3.3.3 DINAMIKA INTERGRASI NAIONAL DI INDONESIA………………………………………….
3.3.4 TANTANGAN DALAM MEMBANGUN INTERGRASI………………………………………..
3.3.5 MENDESKRIPSIKAN ESENSI DAN URGENSI INTERGRASI NASIONAL………………
3.3.6 RANGKUMAN TENTANG ITERGRASI NASIONAL DI INDONESIA……………………
BAB IV KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………..

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sebagai generasi penerus bangsa, marilah kita memiliki rasa tanggung
jawab terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa. Tidak hanya sebagai
generasi penerus bangsa, tetapi kita adalah generasi pelurus bangsa dimana
menjunjung tinggi sikap keadilan adalah suatu keharusan demi terciptanya
kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, marilah kita memiliki rasa
Integrasi Nasional. Yaitu suatu sikap kepedulian terhadap sesame, serta
memiliki rasa persatuan yang tinggi, baik terhadap bangsa, negara, agama,
social, budaya, maupun keluarga. Tidak ada kata terlambat untuk memulai
terciptanya kehidupan yang berlandaskan Pancasia, berpegang teguh pada
semboyan bangsa “Bhinneka Tunggal Ika” dan bersandar hukum pada UUD.

Integrasi suatu bangsa terjadi karena adanya perpaduan dari berbagai


unsur, seperti suku bangsa, tradisi, kepercayaan atau agama, sosial budaya,
dan budaya ekonomi sehingga terwujud satu kesatuan wilayah, politik,
ekonomi, sosial, dan budaya yang membentuk jati diri suatu bangsa.
Menurut Liddle, suatu integrasi nasional yang tangguh hanya bisa
berkembang apabila
1. Sebagian besar anggota suatu masyarakat bersepakat tentang batas-
batas teritorial dari
negara sebagai suatu kehidupan politik di mana mereka menjadi warganya.

1.2 TUJUAN

1. Untuk mempertahankan keutuhan dan keberlangsungan bangsa


Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat dan mandiri.
2. Untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera bagi
seluruh warga negara.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MAKNA INTERGRASI NASIONAL
Arti integrasi ialah situasi antara ras dan etnis dapat beradaptasi
dengan sebagian besar budaya tetapi tetap mempertahankan budaya
mereka sendiri. Integrasi nasional berarti asimilasi beberapa kelompok
dan budaya muncul dalam satu kesatuan dalam bentuk suatu bangsa,
yang disebut integrasi etnis. Biasanya dapat membentuk identitas
bangsa itusendiri, Oleh karena, itu integrasi suatu bangsa didasarkan
pada cita-cita dan tujuan yang sama dan rasa saling toleransi dengan
saling menghormati. Juga untuk integrasi bangsa Indonesia, mengigat
Indonesia adalah Negara yang beragam dengan keragaman budaya.
Sehingga sanggat membutuhkan proses integrasi, karena dampak dari
diversifikasi ini kemungkinan besar menghasilkan konflik.
Salahsatu contoh integrasi di Indonesiaterjadi di provinsi Kalimantan
Tengah tepatnya di Kecamatan Arut Selatan, Kota Pangkalan Bun. Di
mana suku Dayak dan suku Melayu hidup rukun di dalam suatu wilayah
dan mereka saling menjaga satu samalain. Bahkan hampir tidak pernah
terdengar terjadinya konflik di antara kedua suku ini. Hal ini sudah
terjadi sejak jaman Kerajaan Kesultanan Kutaringin pertamakali
didirikan. Karena di dalam kehidupan suatu suku banga sering dijumpai
kesan subjektif dari kelompok etnis lain atau dapat disebut dengan
stereotip raasial yang tidak selalu bersifat negarif melainkan adakala
yang bersifat positif.

2.2 JENIS INTERGRSI


Menyangkut pengertian integrasi nasional, bentuk-bentuk integrasi nasional terdiri
dari :
(1) integrasi wilayah nusantara,
(2) integrasi ideologi,
(3) integrasi politik,
(4) integrasi ekonomi,
(5) integrasi social budaya dan integrasi pertahanan keamanan.

2.3 PENTINGNYA INTERGRASI NASIONAL


Integrasi nasional adalah suatu keharusan dalam masyarakat yang
beragam. Ini adalah langkah penting untuk memastikan stabilitas politik,
perdamaian sosial, dan pertumbuhan ekonomi.
Integrasi Nasional sangat penting bagi keberlangsungan dan kemajuan
bangsa Indonesia, karena akan memudahkan dalam melakukan
pembangunan, menjaga stabilitas politik, sosial dan ekonomi, serta
memperkuat posisi Indonesia di mata dunia internasional.

2.4 INTERGRASI VERSUS DISINTERGRIS


Jika integrasi berarti penyatuan, keterpaduan antar elemen atau unsur
yang ada di dalamnya, disintegrasi dapat diartikan ketidakpaduan,

BAB III

3.3.1 PERKEMBANGAN SEJARAH INTERGRASI NASIONAL


1. Model integrasi imperium Majapahit
• Model integrasi pertama ini bersifat kemaharajaan
(imperium) Majapahit. Struktur kemaharajaan yang luas ini berstruktur
konsentris.
• Konsentris pertama yaitu wilayah inti kerajaan (nagaragung): pulau
Jawa dan Madura yang diperintah langsung oleh raja dan
saudara_x0002_saudaranya.
• Konse
• tris kedua adalah wilayah di luar Jawa (mancanegara dan pasisiran) yang
merupakan kerajaan-kerajaan otonom.
• Konse
• Konsentris ketiga (tanah sabrang) adalah negara-negara sahabat di mana
Majapahit menjalin hubungan diplomatik dan hubungan dagang, antara
lain dengan Champa, Kamboja, Ayudyapura (Thailand)

2. Model Integrasi Kolonial

• Model integrasi kedua/ integrasi atas wilayah Hindia Belanda


pada awal abad XX dengan wilayah yang terentang dari Sabang sampai
Merauke.
• Pemerintah kolonial Belanda membangun integrasi wilayah dengan
menguasai maritim, sedang integrasi vertikal antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah dibina melalui jaringan birokrasi kolonial yang
terdiri dari ambtenaar-ambtenaar (pegawai) Belanda dan pribumi yang
tidak memiliki jaringan dengan massa rakyat. Dengan kata lain
pemerintah kolonial belanda tidak memiliki dukungan massa.
• Integrasi model kolonial ini tidak mampu menyatukan segenap
keragaman bangsa Indonesia tetapi hanya untuk maksud menciptakan
kesetiaan tunggal pada penguasa kolonial

3. Model Integrasi Nasional Indonesia


 Model integrasi ketiga merupakan proses berintegrasinya bangsa
Indonesia menjadi negara merdeka tahun 1945. Integrasi model
ketiga dimaksudkan untuk membentuk kesatuan yang baru yakni
bangsa Indonesia yang merdeka, memiliki semangat kebangsaan
(nasionalisme) yang baru atau kesadaran kebangsaan yang baru.
 Integrasi nasional ini diawali dengan tumbuhnya kesadaran
berbangsa khususnya pada diri orang-orang Indonesia yang
mengalami proses pendidikan sebagai dampak dari politik etis
pemerintah kolonial Belanda.
 Mereka mendirikan organisasi-organisasi pergerakan baik yang
bersifat keagamaan, kepemudaan, kedaerahan, politik, ekonomi
perdagangan dan kelompok perempuan.

3.3.2 PENGEMBANGAN INTERGRASI DI INDONESIA


Pengembangan integrasi nasional dapat dilakukan melalui strategi dan
pendekatan yaitu gaya politik kepemimpin kekuatan lembaga-lembaga politik
idiologi nasional dan kesempatan pembangunan ekonomi.
Meningkatkan rasa nasionalisme dan rasa cinta tanah air. Menghargai dan
meningkatkan rasa toleransi terhadap berbagai suku, ras, agama, dan golongan
yang berbeda. Ikut serta secara aktif dalam kegiatan masyarakat.
Melaksanakan kewajiban di lingkungan manapun dengan sebaik mungkin.

3.3.3 DINAMIKA INTERGRASI NASIONAL DI INDONESIA


1. Integritas bangsa didefinisikan sebagai kesatuan menyeluruh dalam
semua aspek kehidupan nasional suatu bangsa, baik fisik maupun
sosial.
2. Integritas bangsa didefinisikan sebagai kesatuan menyeluruh dalam
semua aspek kehidupan nasional suatu bangsa, baik fisik maupun
sosial.
3. integrasi nilai dalam pembelajaran adalah proses memadukan nilai-
nilai tertentu terhadap sebuah konsep lain sehingga menjadi suatu
kesatuan yang koheren dan tidak bisa dipisahkan atau proses
pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat.
4. Integrasi elite-massa merupakan hubungan antara elite/pemimpin
sebuah wilayah dengan yang dipimpin/massa
5. Integrasi tingkah laku (perilaku integratif)menunjuk pada penciptaan
tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima demi mencapai
tujuan bersama.

3.3.4 TANTANGAN DALAM MEMBANGUN INTERGRASI


Berikut adalah 5 tantangan integrasi nasional yang dihadapi oleh
bangsa Indonesia.
1.Keanekaragaman
Suku, Agama, dan Budaya.Indonesia merupakan negara yang kaya
akan keanekaragaman suku, agama, dan budaya.

3.3.5 MENDESKRIPSIKAN ESENSI DAN URGENSI INTERGRASI NASIONAL


Integrasi bangsa diperlukan guna membangkitkan kesadaran
akan identitas bersama, menguatkan identitas nasional, dan
membangun persatuan bangsa.
1.Konsep Identitas Nasional
Identitas nasional adalah konsep suatu bangsa tentang dirinya.
Ciri khas suatu bangsa adalah penanda utama identitas bangsa
tersebut. Karena menyangkut diri atau ciri suatu bangsa, maka
konfirmasi atau penegasan terhadap identitas nasional suatu
bangsa selalu merujuk atau mengacu pada hakikat bangsa itu
sendiri.
Tentu Anda menyimpan sejumlah pertanyaan, misalnya
terkait dengan Pancasila yang disebut dasar falsafah
negara, way of life, kepribadian bangsa dan juga
sebagai identitas atau jati diri bangsa.
Pertanyaan yang diajukan bukanlah terhadap hakikat
dan kebenaran dari Pancasila melainkan sejauh mana
Pancasila tersebut telah dipahami, dihayati, dan
diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia sehingga
manusia Indonesia yang berkepribadian Pancasila
tersebut memiliki pembeda bila dibandingkan dengan
bangsa lain. Pembeda yang dimaksud adalah kekhasan positif,
yakni ciri bangsa yang beradab, unggul, dan
terpuji, bukanlah sebaliknya yakni kekhasan yang negatif, bangsa
yang tidak beradab, bangsa yang miskin,
terbelakang, dan tidak terpuji.
Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang
Identitas Nasional Indonesia
Terdapat dua jenis identitas, yakni identitas primer dan
sekunder (Tilaar, 2007; Winarno, 2013). Identitas primer
dinamakan juga identitas etnis yakni identitas yang
mengawali terjadinya identitas sekunder, sedangkan
identitas sekunder adalah identitas yang dibentuk atau
direkonstruksi berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
Pembentukan identitas nasional melalui
pengembangan kebudayaan Indonesia telah dilakukan
jauh sebelum kemerdekaan. Menurut Nunus Supardi
(2007) kongres kebudayaan di Indonesia pernah
dilakukan sejak 1918 yang diperkirakan sebagai
pengaruh dari Kongres Budi Utomo 1908 yang
dipelopori oleh dr. Radjiman Widyodiningrat.
Berdirinya sejumlah organisasi kemasyarakatan bergerak
dalam berbagai bidang, seperti bidang perdagangan,
keagamaan hingga organisasi politik. Tumbuh dan
berkembangnya sejumlah organisasi kemasyarakatan
mengarah pada kesadaran berbangsa. Puncaknya para
pemuda yang berasal dari organisasi kedaerahan
berkumpul dalam Kongres Pemuda ke-2 di Jakarta dan
mengumandangkan Sumpah Pemuda. Pada saat itulah
dinyatakan identitas nasional yang lebih tegas bahwa
“Bangsa Indonesia mengaku bertanah air yang satu, tanah
air Indonesia, berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
Identitas nasional Indonesia menunjuk pada identitas-
identitas yang sifatnya nasional.

3.3.6 RANGKUMAN TENTANG INTERGRASI NASIONAL DI INDONESIA


Integrasi Nasional adalah proses penyatuan berbagai suku,
agama, budaya, dan daerah yang berbeda-beda menjadi satu
kesatuan bangsa Indonesia yang utuh dan berdaulat. Integrasi
Nasional bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dan
keberlangsungan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara yang
berdaulat dan mandiri.

BAB VI

KESIMPULAN

Integrasi bangsa diperlukan guna membangkitkan kesadaran


akan identitas bersama, menguatkan identitas nasional, dan
membangun persatuan bangsa.
Integrasi Nasional adalah proses penyatuan berbagai suku,
agama, budaya, dan daerah yang berbeda-beda menjadi satu
kesatuan bangsa Indonesia yang utuh dan berdaulat. Integrasi
Nasional bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dan
keberlangsungan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara yang
berdaulat dan mandiri.

DAFTAR PUSTAKA

Herdiawanto, H. F. F. Wasitaatmadja, dan J. Hamdayama. 2019.


Kewarganegaraan dan Masyarakat Madani
. Jakarta: PrenadamediaGroup
Wibowo, I. 2000 Negara dan Mayarakat : Berkaca dari Pengalaman Republik
Rakyat cina . Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai