Disusun Oleh :
Erick Yandi : (D1A023211)
Moryent Pangihutan siantuti : (D1A023103)
Yunika Nasrani Sihotang : (D1A023019)
Dosen Pengampu
Dona Sariani,S.Pd.M.Pd
Kata Pengantar
Allhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Kewarganegaraan "Bagaimana Urgensi Integrasi Nasional
Sebagai Salah Satu Parameter Persatuan Dan Kesatuan Bangsa".
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………..
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………………….
1.2 TUJUAN……………………………………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………
2.1 MAKNA INTERGRASI NASIONAL………………………………………………………………………
2.2 JENIS INTERGRASI…………………………………………………………………………………………...
2.3 PENTINGNYA INTERGRASI NASIONAL………………………………………………………………
2.4 INTERGRASI VERSUS DISINTERGRASI……………………………………………………………….
BAB III……………………………………………………………………………………………………………………….
3.3.1 PERKEMBANGAN SEJARAH INTERGRASI DI INDONESIA………………………………..
3.3.2 PENGEMBANGAN INTERGRASI DI INDONESIA………………………………………………
3.3.3 DINAMIKA INTERGRASI NAIONAL DI INDONESIA………………………………………….
3.3.4 TANTANGAN DALAM MEMBANGUN INTERGRASI………………………………………..
3.3.5 MENDESKRIPSIKAN ESENSI DAN URGENSI INTERGRASI NASIONAL………………
3.3.6 RANGKUMAN TENTANG ITERGRASI NASIONAL DI INDONESIA……………………
BAB IV KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sebagai generasi penerus bangsa, marilah kita memiliki rasa tanggung
jawab terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa. Tidak hanya sebagai
generasi penerus bangsa, tetapi kita adalah generasi pelurus bangsa dimana
menjunjung tinggi sikap keadilan adalah suatu keharusan demi terciptanya
kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, marilah kita memiliki rasa
Integrasi Nasional. Yaitu suatu sikap kepedulian terhadap sesame, serta
memiliki rasa persatuan yang tinggi, baik terhadap bangsa, negara, agama,
social, budaya, maupun keluarga. Tidak ada kata terlambat untuk memulai
terciptanya kehidupan yang berlandaskan Pancasia, berpegang teguh pada
semboyan bangsa “Bhinneka Tunggal Ika” dan bersandar hukum pada UUD.
1.2 TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MAKNA INTERGRASI NASIONAL
Arti integrasi ialah situasi antara ras dan etnis dapat beradaptasi
dengan sebagian besar budaya tetapi tetap mempertahankan budaya
mereka sendiri. Integrasi nasional berarti asimilasi beberapa kelompok
dan budaya muncul dalam satu kesatuan dalam bentuk suatu bangsa,
yang disebut integrasi etnis. Biasanya dapat membentuk identitas
bangsa itusendiri, Oleh karena, itu integrasi suatu bangsa didasarkan
pada cita-cita dan tujuan yang sama dan rasa saling toleransi dengan
saling menghormati. Juga untuk integrasi bangsa Indonesia, mengigat
Indonesia adalah Negara yang beragam dengan keragaman budaya.
Sehingga sanggat membutuhkan proses integrasi, karena dampak dari
diversifikasi ini kemungkinan besar menghasilkan konflik.
Salahsatu contoh integrasi di Indonesiaterjadi di provinsi Kalimantan
Tengah tepatnya di Kecamatan Arut Selatan, Kota Pangkalan Bun. Di
mana suku Dayak dan suku Melayu hidup rukun di dalam suatu wilayah
dan mereka saling menjaga satu samalain. Bahkan hampir tidak pernah
terdengar terjadinya konflik di antara kedua suku ini. Hal ini sudah
terjadi sejak jaman Kerajaan Kesultanan Kutaringin pertamakali
didirikan. Karena di dalam kehidupan suatu suku banga sering dijumpai
kesan subjektif dari kelompok etnis lain atau dapat disebut dengan
stereotip raasial yang tidak selalu bersifat negarif melainkan adakala
yang bersifat positif.
BAB III
BAB VI
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA