PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
INTEGRASI NASIONAL
OLEH
1. FRANSISIKUS D. DARMA ( 14.31.6036)
2. NATALIA SERVIANI (16.31.6036)
3. KAROLINA ANI ( 14.31. 6189)
4. YOHANES ARBONI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Makalah ini dibuat sebagai bentuk kepedulian kelompok terhadap masalah integrasi
nasional yang kian mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia. Makalah ini banyak berbicara
tentang masalah integrasi nasional, faktor-faktor pembentuk integrasi, baik yang positif maupun
negatif dan strategi integrasi untuk menghadapi bangsa yang majemuk.
Tujuan lain penulisan makalah ini adalah sebagai bagian dari pemenuhan nilai tugas mata
kuliah Kewarganegaraan yang penting untuk pembentukan karakter kaum muda terutama yang
berada di lingkungan kampus STKIP St. Paulus
Anggota kelompok mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesikan karya tulis ini khususnya orang tua, dosen pengampuh
mata kuliah, kakak, adik dan teman-teman yang senantiasa mendukung kami sehingga tulisan
selesai tepat waktu.
Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan segala kritikan dan masukan agar makalah ini semakin baik dan berguna untuk
kita semua.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................... i
Kata Pengantar……………………………………………………………………… ii
Daftar Isi.................................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan
1.1.Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2.Tujuan Penulisan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Integras Nasional dan Pluralitas Masyarakat................................................. 3
2.1.1 Integrasi Nasional……………………………………………………… 3
2.1.2 Jenis-jenis Integrasi…………………………………………………… 4
2.2 Strategi Integrasi.............................................................................................. 7
2.3 Integrasi nasional Indonesia………………………………………………….. 9
2.4 Syarat Integrasi……………………………………………………………. 10
2.5 Faktor Pembentuk Integrasi………………………………………………... 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 13
3.2 Saran............................................................................................................... 13
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 14
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang terpisah-pisah dari segi lingkungan geogarfisnya yang
terdiri dari pulau-pulau dari yang terbesar sampai ke pulau yang terkecil. Dari segi wilayah
Indonesia dapat dibagi dua yaitu Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Kenyataan semacam ini
yang menyebabkan NKRI terdiri dari berbagai aspek budaya yang berbeda. Baik dari suku, ras,
bahasa dan agama yang berbeda-beda. Dari hal ini tergambar jelas tentang bagaimana upaya
yang akan kita lakukan untuk mempersatukan perbedaan ini menjadi suatu kesatuan yang utuh
tanpa mengilangkan keasliannya. Suatu negara tidak mungkin bisa mempertahankan integrasinya
jika kelompok yang ada di dalamnya tidak bersatu.
Suatu negara membutuhkan persatuan untuk membangun bangsanya yang dinamakan
integrasi nasional. Dengan membangun integrasi, negara dapat memperkokoh persatuan dan
kesatuannya. Dapat dikatakan integrasi sebagai salah satu tolak ukur pembentukan suatu bangsa
yang majemuk atau plural. Jika hal semacam ini tidak dilakukan, dengan sendiri kita akan mudah
goyah dan rutuh seiring perkembangan zaman. Setiap individu dituntut untuk bekerja sama tanpa
melihat perbedaan dari segi suku, bahasa, dan budaya. Individu juga harus mengedepankan
kepetingan umum sebelum kepentingan pribadi.
Konsep integrasi pada dasarnya sejalan dengan kondisi Indonesia pada saat ini ketika konflik
antar etnik, antara daerah, antara agama,suku, partai politik, antar pelajar, serta konflik lainya
yang mengatasnamakan kepentingan sendiri diberbagai daerah yang ada di Indonesia.
Persoalan-persoalan seperti ini tentu tak lepas dari perhatian kita sebagai bagian dari Indonesia
yang terkenal dengan kemajemukannya sebagai bangsa yang aman. Memang pada
pelaksanaannya sangat sulit mempersatukan atau mengintegrasikan suata masyarakat yang
majemuk seperti bangsa Indonesia. Kita juga harus menyadari bahwa konflik karena suatu
perbedaan tidak akan pernah selesai secara sepenuhnya dan bukan berarti kita pasrah pada
kenyataan ini. Untuk itu integrasi perlu diupayakan lebih lanjut untuk membangun Indonesia
yang lebih baik.
Pada makalah ini kelompok kami akan membahas beberapa hal yang terdiri dari subtema
berkaitan dengan integrasi nasional terutama berkaitan dengan pluralitas masyarakat Indonesia,
strategi integrasi dan integrasi nasional di Indonesia.
1.2 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberi gambaran, wawasan dan pengetahuan tentang
pentingnya integrasi nasional yang berkaitan dengan kemajemukan bangsa Indonesia.
1.3 Manfaat
a. Bagi pembaca
Para pembaca dapat mengetahui dan memahami konsep integrasi, kemajemukan bangsa
Indonesia, strategi integrasi, faktor pembentuk dan penghambat integrasi serta kesadaran akan
pentinnya integrasi bangsa bagi kaum muda.
b. Bagi penulis
Penulis lebih memahami pentingnya integrasi bangsa Indonesia melihat kenyataan bangsa kita
yang majemuk dan tantangan global yang menguji integrasi nasional
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Integrasi Nasional dan Pluralitas Masyarakat
2.1.1 Integrasi Nasional
Integrasi nasional terdiri dari istilah integrasi dan nasional. Integrasi berasal dari bahasa
Inggris” integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi memiliki dua
pengertian, yaitu (a) pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem
sosial tertentu dan (b) membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) integrasi berarti pembaruan dan
penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Berintegrasi artinya berpadu atau
bergabung menjadi satu kesatuan yang utuh. Secara antropologis integrasi nasional berarti
proses penyesuaian di antara unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai unsur
keserasian dalam kehidupan bermasyarakat. Saafroedin Bahar ( 1997) menyatakan bahwa
intregasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan
wilayahnya . Mengintegrasikan berarti membuat atau menyempurnakan dengan jalan
menyatukan unsur-unsur yang semula terpisah-pisah. Sedangkan menurut Howard Wringgisn(
2016: 152) integrasi adalah penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi
suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat kecil yang jumblahnya banyak
menjadi suatu kesatuan bangsa.
Tentang integrasi, Myron Weiner (1971) memberikan lima definisi mengenai integrasi, yaitu:
a. Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam satu
wilayah dan proses pembentukan identitas nasional, membangun rasa kebangsaan dengan cara
menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan yang lebih sempit.
b. Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas
unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial budaya
masyarakat tertentu.
c. Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara pemerintah dengan yang diperintah.
Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa.
d. Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yang diperlukan dalam
memelihara ketertiban sosial.
e. Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima demi
mencapai tujuan bersama.
Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa
setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Keseimbangan dalam menjalankan hak dan kewajiban ini dilakukan agar tidak terjadi
kesalapahaman yang merugikan orang lain dan bagi diri sendiri. Salah satu kewajiban sebagai
warga negara adalah menjaga integrasi nasional dalam Bhineka Tunggal Ika. Caranya adalah
dengan tidak membedakan satu dengan yang lainnya terutama istilah mayoritas dan moniritas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Integrasi nasional merupakan salah satu persoalan bangsa-bangsa yang ada di dunia baik
negara yang berkembang maupun negara yang maju. Sama halnya dengan negara Indonesia
sebagai bangsa yang majemuk yang heterogen, apalagi negara Indonesia masih menjadi negara
yang berkembang dengan tingkat pemahaman masyarakatnya yang belum paham tentang
pentingnya integrasi nasional. Berdasarkan kenyataan yang ada selama ini masyarakat Indonesia
dihadapkan pada situasi yang mencekam dengan adanya konflik antar suku, antara pemeluk
agama, konflik karena kesalapahaman budaya dan konflik lainnya yang dapat memicu
pertikaian.
Masalah- masalah integrasi yang telah dijelaskan menunjukan tingkat pemahaman
masyarakat sangat minim tentang persatuan dan kesatuan bangsa. Maka dari itu kita perlu
memahami makna integrasi serta faktor apa saja yang menghambat integrasi bangsa Indonesia
yang majemuk. Tentunya hal yang paling penting dari semua ini adalah adanya rasa persatuan
dan kesatuan meskipun kita berbeda, baik suku, bahasa, budaya dan agama yang dianutnya.
3.2 Saran
Untuk mencapai integrasi tentunya membutuhkan proses yang panjang karena integrasi
membutuhkan pemahaman yang baik akan perbedaan. Dari masalah-masalah yang ada, kita
didorong untuk memahami satu sama lain meskipun kita berbeda-beda. Pemerintah harus
mampu menjaga kestabilan yang ada, baik dari segi pembangunan yang harus merata maupun
segala bentuk pelayanan yang dapat memicu disintegrasi karena pelayan yang sepihak.
Masyarakat juga dituntut tidak tinggal diam melihat fenomena sosial di Indonesia yang
disebabkan perbedaan sehingga memicu perang antara suku, budaya dan yang terjadi sekarang
ini adalah konflik antara agama yang sangat berpotensi memecah bangsa Indonesia.
.
Daftar Pustaka
Winarno. 2014, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Askara
Nurhayadi dan Tolib. 2016, Pendidikan Pancasila dan Kewargenegaraan.Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Pembukuan , Balitang, Kemendikbud.
Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2016, pendidikan
kewarganegaraan. Jakarta: Risetdikti
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republic Indonesia. 2012,Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Risetdikti
Maladi, Agus. Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia