Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

INTEGRASI NASIONAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Kewarganegaraan (anti korupsi)

Dosen : Bapak Moch Ali Yusuf, S.E., M.M.

Disusun oleh :

1. Sherlyn Andriyani (60222206)


2. Dewi Kusumah Ningrum (60222042)
3. Tika Herawati (60222179)
4. Muhammad David Maulana S. (60222115)
5. Wildan Adi Wicaksono (60222195)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS SELAMAT SRI
KENDAL
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkatnya kami diberikan rahmat, karunia, kesehatan, dan kesempatan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini, dengan judul “Integrasi Nasional” dalam waktu yang
telah ditentukan.
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai salah satu tugas dalam mata
kuliah Kewarganegaraan (anti korupsi). Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari pembaca demi tercapainya kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga
Makalah ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak khususnya Mahasiswa sehingga
dapat mengetahui Demokrasi Indonesia.

Kendal, 26 Maret 2023


Penyusun,

Kelompok 2

ii | INTEGRASI NASIONAL
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional ........................ 3
1. Makna Integrasi Nasional ........................................................... 3
2. Jenis Integrasi Nasional ............................................................... 5
3. Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional ............ 9
4. Pentingnya Integrasi Nasional .................................................... 11
5. Integrasi Versus Disintegrasi ...................................................... 12
B. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang
Integrasi Nasional .............................................................................. 13
1. Perkembangan Sejarah Integrasi di Indonesia .......................... 13
2. Perkembangan Integrasi di Indonesia ........................................ 14
C. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan
Integrasi Nasional .............................................................................. 16
1. Dinamika Integrasi Nasional di Indonesia .................................. 16
2. Tantangan dalam Membangun Integrasi ................................... 18
D. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Integrasi Nasional ................ 19
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 21
A. Kesimpulan ........................................................................................ 21
B. Saran .................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 23

iii | INTEGRASI NASIONAL


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mengarungi kehidupannya, sebuah negara-bangsa (nation state) selalu
dihadapkan pada upaya bagaimana menyatukan keanekaragaman orang–orang yang
ada di dalamnya agar memiliki rasa persatuan, kehendak untuk bersatu dan secara
bersama bersedia membangun kesejahteraan untuk bangsa yang bersangkutan. Oleh
karena itu, bagaimana mungkin suatu negara-bangsa bisa membangun, jika
orangorang yang ada di dalam negara tersebut tidak mau bersatu, tidak memiliki
perasaan sebagai satu kesatuan dan tidak bersedia mengikatkan diri sebagai satu
bangsa.
Saat ini pula bangsa Indonesia, masih mengalami krisis multidimensi yang
menggoncang kehidupan kita. Sebagai salah satu masalah utama dari krisis besar itu
adalah ancaman disintegrasi bangsa yang hingga saat ini masih belum mereda.
Kesadaran akan pentingnya kerukunan antar agama, suku, ras, dan budaya harus
selalu di wujudkan melalui pemahaman integrasi nasional.
Dewasa ini masih banyak masyarakat yang belum mempunyai toleransi yang
baik dengan banyaknya perbedaaan yang ada. Mereka masih belum menerima
perbedaan tersebut. Padahal untuk menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa,
masyarakat harus menempatkan dan menerapkan sistem integrasi nasional tersebut.
Suatu negara-bangsa membutuhkan persatuan untuk bangsanya yang dinamakan
integrasi nasional. Dapat dikatakan bahwa sebuah negara-bangsa yang mampu
membangun integrasi nasionalnya akan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan
bangsa-bangsa yang ada di dalamnya. Integrasi nasional merupakan salah satu tolok
ukur persatuan dan kesatuan bangsa. Pada bab ini, kami akan ajak mempelajari lebih
lanjut perihal bagaimana konsep dan pentingnya integrasi nasional bagi sebuah
negara-bangsa (nation-state). Setelah melakukan pembelajaran ini kami berharap
agar pembaca dan penulis sendiri mampu berdisiplin untuk mewujudkan integrasi
nasional dan mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah NKRI;
mampu mengevaluasi urgensi integrasi nasional sebagai salah satu parameter
persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah NKRI; dan mampu menyajikan hasil

1 | INTEGRASI NASIONAL
studi kasus terkait esensi dan urgensi integrasi nasional sebagai salah satu parameter
persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah NKRI.
B. Rumusan Masalah
Dengan Latar Belakang diatas maka kami rumuskan masalah ini menjadi :
1. Menelusuri konsep dan urgensi integrasi nasional.

2. Menggali sumber historis, sosiologis, politik tentang integrasi nasional.

3. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan integrasi nasional.

4. Mendeskripsikan esensi dan urgensi integrasi nasional.

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui konsep dan urgensi integrasi nasional.
2. Menjelaskan sumber historis, sosiologis, politik tentang integrasi nasional.
3. Membahas dan membangun argumen tentang dinamika dan tantangan integrasi
nasional.
4. Menjelaskan dan mendeskripsikan esensi dan urgensi integrasi nasional.

2 | INTEGRASI NASIONAL
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional


1. Makna Integrasi Nasional
Integrasi nasional berasal dari kata-kata “integrasi” dan “nasional”. Integrasi
bermakna menggabungkan dan mempersatukan dalam bahasa Inggris, integrasi
adalah proses untuk menggabungkan berbagai unsur sehingga menjadi kesatuan
yang bulat.
Sementara itu, “nasional” dalam bahasa Inggris adalah “nation”, yang berarti
berkaitan dengan bangsa. Integrasi nasional adalah upaya atau proses untuk
menyatukan berbagai unsur atau kelompok sehingga menjadi kesatuan nasional. 1
Integrasi nasional berarti mengasimilasi berbagai kelompok menjadi satu
kesatuan yang utuh. Terdapat berbagai pengertian integrasi nasional, misalnya
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi berarti berasimilasi
hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Namun, “nation” berarti bangsa.
Dalam konteks politik, integrasi nasional adalah upaya untuk mengintegrasikan
berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam kesatuan wilayah nasional yang
mengembangkan identitas nasional. Dari perspektif antropologis, integrasi nasional
adalah proses penyesuaian diri dengan berbagai faktor budaya untuk mencapai
keselarasan fungsi-fungsi yang ada dalam kehidupan masyarakat.
 Secara Politis
Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
 Secara Antropologis
Integrasi secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan masyarakat. pada suatu taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional

1
https://pasla.jambiprov.go.id/integrasi-nasional-pengertian-konsep-syarat-dan-
faktor/#:~:text=Konsep%20integrasi%20nasional%20adalah%20koalisi,daerah%20yang%20berbeda%20
dan%20beragam. (diakses pada 24 Maret 2023)

3 | INTEGRASI NASIONAL
akan dibahayakan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa integrasi
nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai
suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan
dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda
2
pada tanggal 28 Oktober 1928.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar
baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya.Di satu sisi hal ini membawa dampak
positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara
bijak atau mengelola budaya-budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat,
namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan
masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu
akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga
dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Pengertian Integrasi Nasional Menurut Ahli:
1. Dr. Nazardin Shamsdin
Proses menggabungkan seluruh aspek kehidupan suatu bangsa, seperti
politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
2. Howard Wriggins
Penyatuan individu dalam masyarakat menjadi satu kesatuan yang utuh
atau penyatuan banyak komunitas kecil menjadi satu negara.
3. Myron Weiner
Proses berbagai kelompok sosial dan budaya membentuk identitas
nasional dalam satu wilayah.
4. Soedjati Djiwandono
Cara untuk mempertahankan kesatuan nasional secara umum dan
memperhatikan hak untuk menentukan nasib sendiri.
5. Safroedin Bahar

2
Makalah Integrasi Nasional, Kelompok 4, STMIK AKBA

4 | INTEGRASI NASIONAL
Penyatuan atau penyempurnaan unsur-unsur bangsa yang sebelumnya
terpisah.
6. Riza Noer Arfani
Integrasi nasional adalah pembentukan identitas nasional dan integrasi
berbagai kelompok sosial dan budaya dalam satu wilayah. 3
Definisi weiner dalam Juhardi (2014) tentang integrasi nasional
1. Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagi kelompok budaya dan sosial
dalam satu wilayah dan proses pembentukan identitas nasional, membangun rasa
kebangsaan dengan cara menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan yang lebih
sempit.
2. Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional
pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-
kelompok sosial budaya masyarakat tertentu
3. Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkkan antara pemerintah dengan
yang diperintah. Pendekatan perbedaan-perbedaan mengenai aspirasi dan nilai
pada kelompok elit massa
4. Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang
diterima demi mencapai tujuan bersama
2. Jenis Integrasi Nasional
Tentang pengertian integrasi ini, Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti
(2010) lebih cocok menggunakan istilah integrasi politik daripada integrasi
nasional. Menurutnya integrasi politik adalah penyatuan masyarakat dengan
sistem politik. Integrasi politik dibagi menjadi lima jenis, yakni 1) integrasi
bangsa, 2) integrasi wilayah, 3) integrasi nilai, 4) integrasi elit-massa, dan 5)
integrasi tingkah laku (perilaku integratif). Uraian secara berturut-turut sebagai
berikut:
1) Integrasi bangsa

3
https://pasla.jambiprov.go.id/integrasi-nasional-pengertian-konsep-syarat-dan-
faktor/#:~:text=Konsep%20integrasi%20nasional%20adalah%20koalisi,daerah%20yang%20berbeda%20
dan%20beragam. (diakses pada 24 Maret 2023)

5 | INTEGRASI NASIONAL
Integrasi bangsa menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok
budaya dan sosial dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu
pembentukan identitas nasional.

Gambar: Kelompok budaya yang beragam bersatu.


Sumber: http://melayuonline.com/ind/article/read/446/
2) Integrasi Wilayah
Integrasi wilayah menunjuk pada masalah pembentukan wewenang
kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang
beranggotakan kelompok kelompok sosial budaya masyarakat tertentu

G
a
m
b
a
r
Gambar: Integrasi wilayah dapat menyatukan wilayah Negara
Sumber: http://rustadhiperikanan.blogspot.com
3) Integrasi Nilai

6 | INTEGRASI NASIONAL
Integrasi nilai menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang
minimum yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial

Gambar: Orang bersedia bersatu karena ada nilai bersama yang diterima dan
dijunjung
Sumber: hildanfathoni.com
4) Integrasi Elit-Massa
Integrasi elit massa menunjuk pada masalah penghubungan antara
pemerintah dengan yang diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan
mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa.

G
a
m
b
a
r
.
Gambar: Pemimpin yang dekat dengan rakyat akanmampu mengintegrasikan
Sumber: radarpekalonganonline.com
5) Integrasi Tingkah Laku (Perilaku Integratif)

7 | INTEGRASI NASIONAL
Integrasi tingkah laku (perilaku integratif), menunjuk pada penciptaan
tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima demi mencapai tujuan
bersama.

Gambar: Orang-orang bekerja secara terintegrasikarena memiliki tujuan


yang sama
Sumber: izuddinsyarif.blogspot.com
Menurut Suroyo (2002), integrasi nasional mencerminkan proses persatuan
orang-orang dari berbagai wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai
perbedaan baik etnisitas, sosial budaya, atau latar belakang ekonomi, menjadi
satu bangsa (nation) terutama karena pengalaman sejarah dan politik yang relatif
sama.
Dalam realitas nasional integrasi nasional dapat dilihat dari tiga aspek yakni
aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya. Dari aspek politik, lazim disebut
integrasi politik, aspek ekonomi (integrasi ekonomi), yakni saling
ketergantungan ekonomi antar daerah yang bekerjasama secara sinergi, dan
aspek sosial budaya (integrasi sosial budaya) yakni hubungan antara suku,
lapisan dan golongan. Berdasar pendapat ini, integrasi nasional meliputi:
a. Integrasi Politik
Dalam tataran integrasi politik terdapat dimensi vertikal dan horizontal.
Dimensi yang bersifat vertikal menyangkut hubungan elit dan massa, baik
antara elit politik dengan massa pengikut, atau antara penguasa dan rakyat

8 | INTEGRASI NASIONAL
guna menjembatani celah perbedaan dalam rangka pengembangan proses
politik yang partisipatif. Dimensi horizontal menyangkut hubungan yang
berkaitan dengan masalah teritorial, antar daerah, antar suku, umat beragama
dan golongan masyarakat Indonesia.
b. Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi berarti terjadinya saling ketergantungan antar daerah
dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup rakyat. Adanya saling
ketergantungan menjadikan wilayah dan orang-orang dari berbagai latar
akan mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan dan sinergis. Di
sisi lain, integrasi ekonomi adalah penghapusan (pencabutan)
hambatanhambatan antar daerah yang memungkinkan ketidaklancaran
hubungan antar keduanya, misal peraturan, norma dan prosedur dan
pembuatan aturan bersama yang mampu menciptakan keterpaduan di bidang
ekonomi.
c. Integrasi sosial budaya
Integrasi ini merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda
dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang
berbeda tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem
nilai, dan lain sebagainya. Integrasi sosial budaya juga berarti kesediaan
bersatu bagi kelompok-kelompok sosial budaya di masyarakat, misal suku,
agama, dan ras.
3. Pentingnya Integrasi Nasional
Menurut Myron Weiner dalam Surbakti (2010), dalam negara merdeka,
faktor pemerintah yang berkeabsahan (legitimate) merupakan hal penting bagi
pembentukan negara-bangsa. Hal ini disebabkan tujuan negara hanya akan dapat
dicapai apabila terdapat suatu pemerintah yang mampu menggerakkan dan
mengarahkan seluruh potensi masyarakat agar mau bersatu dan bekerja bersama.
Kemampuan ini tidak hanya dapat dijalankan melalui kewenangan
menggunakan kekuasaan fisik yang sah tetapi juga persetujuan dan dukungan
rakyatnya terhadap pemerintah itu. Jadi, diperlukan hubungan yang ideal antara
pemerintah dengan rakyatnya sesuai dengan sistem nilai dan politik yang

9 | INTEGRASI NASIONAL
disepakati. Hal demikian memerlukan integrasi politik. Negara-bangsa baru,
seperti halnya Indonesia setelah tahun 1945, membangun integrasi juga menjadi
tugas penting. Ada dua hal yang dapat menjelaskan hal ini.
Pertama, pemerintah kolonial Belanda tidak pernah memikirkan tentang
perlunya membangun kesetiaan nasional dan semangat kebangsaan pada rakyat
Indonesia. Penjajah lebih mengutamakan membangun kesetiaan kepada penjajah
itu sendiri dan guna kepentingan integrasi pribadi kolonial. Jadi, setelah
merdeka, kita perlu menumbuhkan kesetiaan nasional melalui pembangunan
integrasi bangsa.
Kedua, bagi negara-negara baru, tuntutan integrasi ini juga menjadi
masalah pelik bukan saja karena perilaku pemerintah kolonial sebelumnya,
tetapi juga latar belakang bangsa yang bersangkutan. Negara-bangsa (nation
state) merupakan negara yang di dalamnya terdiri dari banyak bangsa (suku)
yang selanjutnya bersepakat bersatu dalam sebuah bangsa yang besar. Suku-
suku itu memiliki pertalian primordial yang merupakan unsur negara dan telah
menjelma menjadi kesatuan etnik yang selanjutnya menuntut pengakuan dan
perhatian pada tingkat kenegaraan. Ikatan dan kesetiaan etnik adalah sesuatu
yang alami, bersifat primer. Adapun kesetiaan nasional bersifat sekunder.
Ditinjau dari keragaman etnik dan ikatan primordial inilah pembangunan
integrasi bangsa menjadi semakin penting. Ironisnya bahwa pembangunan
integrasi nasional selalu menghadapi situasi dilematis seperti terurai di depan.
Setiap penciptaan negara yang berdaulat dan kuat juga akan semakin
membangkitkan sentimen primordial yang dapat berbentuk gerakan separatis,
rasialis atau gerakan keagamaan. Kekacauan dan disintegrasi bangsa yang
dialami pada masa-masa awal bernegara misalnya yang terjadi di India dan
Srilanka bisa dikatakan bukan semata akibat politik “pecah belah” kolonial
namun akibat perebutan dominasi kelompok kelompok primordial untuk
memerintah negara. Hal ini menunjukkan bahwa setelah lepas dari kolonial,
mereka berlomba saling mendapatkan dominasinya dalam pemerintahan negara.
Mereka berebut agar identitasnya diangkat dan disepakati sebagai identitas
nasional.

10 | INTEGRASI NASIONAL
Integrasi diperlukan guna menciptakan kesetiaan baru terhadap
identitasidentitas baru yang diciptakan (identitas nasional), misal, bahasa
nasional, simbol negara, semboyan nasional, ideologi nasional, dan sebagainya.
4. Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional
1) Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Nasional :

a. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.


b. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
c. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana
dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
d. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana
dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan
perjuangan.
e. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi
Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu
kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
2) Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional :

a. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-


faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya,
bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
b. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang
dikelilingi oleh lautan luas.
c. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang
berasal dari dalam maupun luar negeri.
d. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan
hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan
keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-
golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk
rasa.

11 | INTEGRASI NASIONAL
e. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang
menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah
budaya suku bangsa lain.
5. Integrasi Versus Disintegrasi
Kebalikan dari integrasi adalah disintegrasi. Jika integrasi berarti
penyatuan, keterpaduan antar elemen atau unsur yang ada di dalamnya,
disintegrasi dapat diartikan ketidakpaduan, keterpecahan di antara unsur unsur
yang ada. Jika integrasi terjadi konsensus maka disintegrasi dapat menimbulkan
konflik atau perseturuan dan pertentangan.
Disintegrasi bangsa adalah memudarnya kesatupaduan antar golongan,
dan kelompok yang ada dalam suatu bangsa yang bersangkutan. Gejala
disintegrasi merupakan hal yang dapat terjadi di masyarakat. Masyarakat suatu
bangsa pastilah menginginkan terwujudnya integrasi. Namun, dalam
kenyataannya yang terjadi justru gejala disintegrasi. Disintegrasi memiliki
banyak ragam, misalkan pertentangan fisik, perkelahian, tawuran, kerusuhan,
revolusi, bahkan perang.

Gambar: Kesenjangan ekonomi dapat menyebabkan disintegrasi bangsa. Hal ini


disebabkan karena tidak stabilnya keuangan negara yang salah satunya
disebabkan karena penerimaan negara yang belum memadai.
Sumber: http://fokusbisnis.com/wp-content/uploads/2015/07/kesenjangan-
DKI.jpg

12 | INTEGRASI NASIONAL
B. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Integrasi Nasional
1. Perkembangan Sejarah Integrasi di Indonesia
Menurut Suroyo (2002), ternyata sejarah menjelaskan bangsa kita sudah
mengalami pembangunan integrasi sebelum bernegara Indonesia yang merdeka.
Menurutnya, ada tiga model integrasi dalam sejarah perkembangan integrasi di
Indonesia, yakni 1) model integrasi imperium Majapahit, 2) model integrasi
kolonial, dan 3) model integrasi nasional Indonesia.4
a. Model integrasi imperium Majapahit
Model integrasi pertama ini bersifat kemaharajaan (imperium)
Majapahit. Struktur kemaharajaan yang begitu luas ini berstruktur
konsentris. Dimulai dengan konsentris pertama yaitu wilayah inti kerajaan
(nagaragung): pulau Jawa dan Madura yang diperintah langsung oleh raja
dan saudarasaudaranya. Konsentris kedua adalah wilayah di luar Jawa
(mancanegara dan pasisiran) yang merupakan kerajaan-kerajaan otonom.
Konsentris ketiga (tanah sabrang) adalah negara-negara sahabat di mana
Majapahit menjalin hubungan diplomatik dan hubungan dagang, antara lain
dengan Champa, Kamboja, Ayudyapura (Thailand).
b. Model integrasi kolonial
Model integrasi kedua atau lebih tepat disebut dengan integrasi atas
wilayah Hindia Belanda baru sepenuhnya dicapai pada awal abad XX
dengan wilayah yang terentang dari Sabang sampai Merauke. Pemerintah
kolonial mampu membangun integrasi wilayah juga dengan menguasai
maritim, sedang integrasi vertikal antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah dibina melalui jaringan birokrasi kolonial yang terdiri dari
ambtenaar-ambtenaar (pegawai) Belanda dan pribumi yang tidak memiliki
jaringan dengan massa rakyat. Dengan kata lain pemerintah tidak memiliki
dukungan massa yang berarti. Integrasi model kolonial ini tidak mampu
menyatukan segenap keragaman bangsa Indonesia tetapi hanya untuk
maksud menciptakan kesetiaan tunggal pada penguasa kolonial.
c. Model integrasi nasional Indonesia

4
Perkembangan sejarah integrasi di Indonesia, Makalah Kewarganegaraan, Universitas Mataram

13 | INTEGRASI NASIONAL
Model integrasi ketiga ini merupakan proses berintegrasinya bangsa
Indonesia sejak bernegara merdeka tahun 1945. Meskipun sebelumnya ada
integrasi kolonial, namun integrasi model ketiga ini berbeda dengan model
kedua. Integrasi model kedua lebih dimaksudkan agar rakyat jajahan (Hindia
Belanda) mendukung pemerintahan kolonial melalui penguatan birokrasi
kolonial dan penguasaan wilayah. Integrasi model ketiga dimaksudkan untuk
membentuk kesatuan yang baru yakni bangsa Indonesia yang merdeka,
memiliki semangat kebangsaan (nasionalisme) yang baru atau kesadaran
kebangsaan yang baru. Model integrasi nasional ini diawali dengan
tumbuhnya kesadaran berbangsa khususnya pada diri orang-orang Indonesia
yang mengalami proses pendidikan sebagai dampak dari politik etis
pemerintah kolonial Belanda. Mereka mendirikan organisasi-organisasi
pergerakan baik yang bersifat keagamaan, kepemudaan, kedaerahan, politik,
ekonomi perdagangan dan kelompok perempuan. Para kaum terpelajar ini
mulai menyadari bahwa bangsa mereka adalah bangsa jajahan yang harus
berjuang meraih kemerdekaan jika ingin menjadi bangsa merdeka dan
sederajat dengan bangsa-bangsa lain. Mereka berasal dari berbagai daerah
dan suku bangsa yang merasa sebagai satu nasib dan penderitaan sehingga
bersatu menggalang kekuatan bersama. Misalnya, Sukarno berasal dari Jawa,
Mohammad Hatta berasal dari Sumatera, AA Maramis dari Sulawesi,
Tengku Mohammad Hasan dari Aceh.
2. Perkembangan Integrasi di Indonesia
Howard Wriggins dalam Muhaimin & Collin MaxAndrews (1995)
menyebut ada lima pendekatan atau cara bagaimana para pemimpin politik
mengembangkan integrasi bangsa. Kelima pendekatan yang selanjutnya kita
sebut sebagai faktor yang menentukan tingkat integrasi suatu negara adalah :1)
Adanya ancaman dari luar, 2) Gaya politik kepemimpinan, 3) Kekuatan
lembaga–lembaga politik, 4) Ideologi Nasional, dan 5) Kesempatan
pembangunan ekonomi.
a. Adanya ancaman dari luar

14 | INTEGRASI NASIONAL
Adanya ancaman dari luar dapat menciptakan integrasi masyarakat.
Masyarakat akan bersatu, meskipun berbeda suku, agama dan ras ketika
menghadapi musuh bersama. Contoh, ketika penjajah Belanda ingin kembali
ke Indonesia, masyarakat Indonesia bersatu padu melawannya.
b. Gaya politik kepemimpinan
Gaya politik para pemimpin bangsa dapat menyatukan atau
mengintegrasikan masyarakat bangsa tersebut. Pemimpin yang karismatik,
dicintai rakyatnya dan memiliki jasa-jasa besar umumnya mampu
menyatukan bangsanya yang sebelumya tercerai berai. Misal Nelson
Mandela dari Afrika Selatan. Gaya politik sebuah kepemimpinan bisa
dipakai untuk mengembangkan integrasi bangsanya.
c. Kekuatan lembaga- lembaga politik
Lembaga politik, misalnya birokrasi, juga dapat menjadi sarana
pemersatu masyarakat bangsa. Birokrasi yang satu dan padu dapat
menciptakan sistem pelayanan yang sama, baik, dan diterima oleh
masyarakat yang beragam. Pada akhirnya masyarakat bersatu dalam satu
sistem pelayanan.
d. Ideologi Nasional
Ideologi merupakan seperangkat nilai-nilai yang diterima dan disepakati.
Ideologi juga memberikan visi dan beberapa panduan bagaimana cara
menuju visi atau tujuan itu. Jika suatu masyarakat meskipun berbeda-beda
tetapi menerima satu ideologi yang sama maka memungkinkan masyarakat
tersebut bersatu. Bagi bangsa Indonesia, nilai bersama yang bisa
mempersatukan masyarakat Indonesia adalah Pancasila. Pancasila
merupakan nilai sosial bersama yang bisa diterima oleh seluruh masyarakat
Indonesia.
e. Kesempatan pembangunan ekonomi
Jika pembangunan ekonomi berhasil dan menciptakan keadilan, maka
masyarakat bangsa tersebut bisa menerima sebagai satu kesatuan. Namun
jika ekonomi menghasilkan ketidakadilan maka muncul kesenjangan atau
ketimpangan. Orang–orang yang dirugikan dan miskin sulit untuk mau

15 | INTEGRASI NASIONAL
bersatu atau merasa satu bangsa dengan mereka yang diuntungkan serta yang
mendapatkan kekayaan secara tidak adil.
C. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional
1. Dinamika Integrasi Nasional di Indonesia
Sejak kita bernegara tahun 1945, upaya membangun integrasi secara
terus-menerus dilakukan. Terdapat banyak perkembangan dan dinamika dari
integrasi yang terjadi di Indonesia. Dinamika integrasi sejalan dengan tantangan
zaman waktu itu.
Masalah integrasi nasional di Indonesia sangat kompleks dan
multidimensional. Disintegrasi bangsa dapat terjadi karena adanya konflik
vertikal dan horizontal sebagai akibat tuntutan demokrasi yang melampaui batas,
konflik antara elite politik, lambatnya pemulihan ekonomi, lemahnya penegakan
hukum dan HAM serta kesiapan pelaksanaan Otonomi Daerah. Problematika
dalam integrasi nasional dapat dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut :
a) Geografi. Letak Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Daerah yang berpotensi untuk
memisahkan diri adalah daerah yang paling jauh dari ibu kota, atau daerah
yang besar pengaruhnya dari negara tetangga atau daerah perbatasan, daerah
yang mempunyai pengaruh global yang besar, seperti daerah wisata, atau
daerah yang memiliki kakayaan alam yang berlimpah.
b) Demografi. Pengaruh (perlakuan) pemerintah pusat dan pemerataan atau
penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan faktor dari terjadinya
disintegrasi bangsa, selain masih rendahnya tingkat pendidikan dan
kemampuan SDM.
c) Kekayaan Alam. Kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam dan
berlimpah dan penyebarannya yang tidak merata dapat menyebabkan
kemungkinan terjadinya disintegrasi bangsa, karena hal ini meliputi hal-hal
seperti pengelolaan, pembagian hasil, pembinaan apabila terjadi
kerusakan akibat dari pengelolaan.
d) Ideologi. Akhir-akhir ini agama sering dijadikan pokok masalah didalam
terjadinya konflik di negara ini, hal ini disebabkan karena kurangnya

16 | INTEGRASI NASIONAL
pemahaman terhadap agama yang dianut dan agama lain. Apabila kondisi ini
tidak ditangani dengan bijaksana pada akhirnya dapat menimbulkan
terjadinya kemungkinan disintegrasi bangsa, oleh sebab itu perlu adanya
penanganan khusus dari para tokoh agama mengenai pendalaman masalah
agama dan komunikasi antar pimpinan umat beragama secara
berkesinambungan.
e) Politik. Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk
menyulut berbagai ketidak nyamanan atau ketidak tenangan dalam
bermasyarakat dan sering mengakibatkan konflik antar masyarakat
yang berbeda faham apabila tidak ditangani dengan bijaksana akan
menyebabkan konflik sosial di dalam masyarakat. Selain itu ketidak sesuaian
kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang diberlakukan pada pemerintah
daerah juga sering menimbulkan perbedaan kepentingan yang akhirnya
timbul konflik sosial karena dirasa ada ketidak adilan didalam pengelolaan
dan pembagian hasil atau hal-hal lain seperti perasaan pemerintah daerah
yang sudah mampu mandiri dan tidak lagi membutuhkan bantuan dari
pemerintah pusat, konflik antar partai, kabinet koalisi yang melemahkan
ketahanan nasional dan kondisi yang tidak pasti dan tidak adil akibat ketidak
pastian hukum.
f) Ekonomi. Krisis ekonomi yang berkepanjangan semakin menyebabkan
sebagian besar penduduk hidup dalam taraf kemiskinan. Kesenjangan sosial
masyarakat Indonesia yang semakin lebar antara masyarakat kaya dengan
masyarakat miskin dan adanya indikasi untuk mendapatkan kekayaan
dengan tidak wajar yaitu melalui KKN.
g) Sosial Budaya. Pluralitas kondisi sosial budaya bangsa Indonesia merupakan
sumber konflik apabila tidak ditangani dengan bijaksana. Tata nilai yang
berlaku di daerah yang satu tidak selalu sama dengan daerah yang lain.
Konflik tata nilai yang sering terjadi saat ini yakni konflik antara kelompok
yang keras dan lebih modern dengan kelompok yang relatif terbelakang.
h) Pertahanan Keamanan. Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang
terjadi saat ini menjadi bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam

17 | INTEGRASI NASIONAL
negeri maupun dari luar negeri, hal ini seiring dengan perkembangan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,informasi dan komunikasi. Serta
sarana dan prasarana pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman yang
bersifat multi dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya.
2. Tantangan dalam Membangun Integrasi
Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, tantangan yang
dihadapi datang dari dimensi horizontal dan vertikal. Dalam dimensi horizontal,
tantangan yang ada berkenaan dengan pembelahan horizontal yang berakar pada
perbedaan suku, agama, ras, dan geografi. Sedangkan dalam dimensi vertikal,
tantangan yang ada adalah berupa celah perbedaan antara elite dan massa, di
mana latar belakang pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elite berbeda dari
massa yang cenderung berpandangan tradisional. Masalah yang berkenaan
dengan dimensi vertikal lebih sering muncul ke permukaan setelah berbaur
dengan dimensi horizontal, sehingga hal ini memberikan kesan bahwa dalam
kasus Indonesia dimensi horizontal lebih menonjol daripada dimensi
vertikalnya.
Terkait dengan dimensi horizontal ini, salah satu persoalan yang dialami
oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia dalam mewujudkan
integrasi nasional adalah masalah primordialisme yang masih kuat. Titik pusat
goncangan primordial biasanya berkisar pada beberapa hal, yaitu masalah
hubungan darah (kesukuan), jenis bangsa (ras), bahasa, daerah, agama, dan
kebiasaan. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan
hasil-hasil pembangunan dapat menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan
keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan),
gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa. Hal ini bisa
berpeluang mengancam integrasi horizontal di Indonesia. Terkait dengan
dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah kesediaan para pemimpin untuk
terus menerus bersedia berhubungan dengan rakyatnya. Pemimpin mau
mendengar keluhan rakyat, mau turun kebawah, dan dekat dengan kelompok-
kelompok yang merasa dipinggirkan.

18 | INTEGRASI NASIONAL
Untuk mewujudkan integrasi nasional diperlukan keadilan kebijakan
yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak membedakan ras, suku, agama,
bahasa, gender, dan sebagainya. Sebenarnya upaya membangun keadilan,
kesatuan, dan persatuan bangsa merupakan bagian dari upaya membangun dan
membina stabilitas politik disamping upaya lain seperti banyaknya keterlibatan
pemerintah dalam menentukan komposisi dan mekanisme parlemen. 5Adapun
kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional adalah
sebagai berikut :
a) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat
Indonesia.
b) Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.
c) Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha
pemecahbelahan dari ancaman luar.
d) Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi
butir-butir Pancasila, dalam rangka mele starikan dan menanamkan kesetiaan
kepada ideologi bangsa.
e) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f) Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan
Polri dalam memerangi separatis.
D. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Integrasi Nasional
Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap
negara. Sebab integrasi masyarakat merupakan kondisi yang sangat diperlukan bagi
negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang
diharapkan. Ketika masyarakat suatu negara senantiasa diwarnai oleh pertentangan
atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita, baik kerugian berupa fisik
material seperti kerusakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, maupun kerugian mental spiritual seperti perasaan kekhawatiran,
cemas, ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan. Di sisi lain,
banyak pula potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara di mana semestinya

5
Solusi integrasi nasional, Makalah Kewarganegaraan, Kelompok 2, STIE Mahardika Surabaya

19 | INTEGRASI NASIONAL
dapat digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat
akhirnya harus dikorbankan untuk menyelesaikan konflik tersebut. Dengan
demikian negara yang senantiasa diwarnai dengan konflik di dalamnya akan sulit
untuk mewujudkan kemajuan.
Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin
diwujudkan, karena setiap masyarakat di samping membawa potensi integrasi juga
menyimpan potensi konflik atau pertentangan. Persamaan kepentingan, kebutuhan
untuk bekerjasama, serta konsensus tentang nilai-nilai tertentu dalam masyarakat,
merupakan potensi yang mengintegrasikan. Sebaliknya perbedaan-perbedaan yang
ada dalam masyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya,
dan perbedaan kepentingan menyimpan potensi konflik, terlebih apabila perbedaan-
perbedaan itu tidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap yang tepat. Namun
apa pun kondisinya, integrasi masyarakat merupakan sesuatu yang sangat
dibutuhkan untuk membangun kejayaan bangsa dan negara sehingga perlu
senantiasa diupayakan. Kegagalan dalam mewujudkan integrasi masyarakat berarti
kegagalan untuk membangun kejayaan nasional, bahkan dapat mengancam
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan.

20 | INTEGRASI NASIONAL
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami hampir semua
negara, terutama negara-negara yang usianya masih relatifmuda, termasuk
Indonesia. Hal ini disebabkan karena mendirikan negara berarti menyatukan orang-
orang dengan segala perbedaan yang ada menjadi satu entitas kebangsaan yang baru
menyertai berdirinya negara tersebut. Begitu juga negara Indonesia yang usianya
masih relatif muda. Sejak proklamasi kemerdekaan sampai sekarang negara
Indonesia masih menghadapi persoalan bagaimana menyatukan penduduk Indonesia
yang didalamnya terdiri dari berbagai macam suku, memeluk agama yang berbeda-
beda, berbahasa dengan bahasa daerah yang beranekaragam, serta memiliki
kebudayaan daerah yang berbeda satu sama lain, untuk menjadi satu entitas baru
yang dinamakan bangsa Indonesia.
Pengalaman menunjukkan bahwa dalam perjalanan membangun kehidupan
bernegara ini, kita masih sering dihadapkan pada kenyataan adanya konflik atar
kelompok dalam masyarakat, baik konflik yangberlatarbelakang kesukuan, konflik
antar pemeluk agama, konflik karenakesalahpahaman budaya, dan semacamnya. Hal
itu menunjukkan bahwa persoalan integrasi nasional Indonesia sejauh ini masih
belum tuntas perlu terus dilakukan pembinaan. Walaupun harus juga disadari bahwa
integrasi nasional dalam arti sepenuhnya tidak mungkin diwujudkan, dan konflik di
antara sesama warga bangsa tidak dapat dihilangkan sama sekali. Tulisan ini akan
memaparkan kondisi masyarakat Indonesia yang diwarnai oleh berbagai macam
perbedaan dan upaya mewujudkan integrasi nasional dengan tetap menghargai
terdapatnya perbedaan- perbedaan tersebut.
Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut mempunyai peran terhadap
bangsa Indonesia yaitu agar menjadi bangsa yang berhasil mewujudkan integrasi
nasional di tengah masyarakatnya yang majemuk. Dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika tersebut juga diharapkan sebagai landasan atau dasar perjuangan untuk

21 | INTEGRASI NASIONAL
mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar dikenal di mata dunia
sebagai bangsa yang multikulturalisme
B. Saran
Bagi pembaca diharapkan agar mengetahui apakah Integrasi Nasional serta
berbagai faktor yang mempengaruhi dan pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa
Indonesia. Dengan mengetahui pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa
Indonesia., diharapkan kita bisa menjadi warga negara yang baik dan mampu
melaksanakan proses pemersatuan perbedaan perbedaan yang ada pada negara kita
sehingga terciptanya keserasian dan tidak adanya konflik dalam negara ini.

22 | INTEGRASI NASIONAL
DAFTAR PUSTAKA

(, K. 4. (2017). Makalah Pendidikan Kewarganegaraan "Integrasi Nasional". In K. 4, Makalah


Pendidikan Kewarganegaraan "Integrasi Nasional". Makassar.

Gambar Integrasi wilayah dapat menyatukan wilayah negara. (n.d.). Diakses pada 25 Maret
2023, Dari Blogspot: http://rustadhiperikanan.blogspot.com

Gambar Kelompok Budaya yang Beragam Bersatu. (n.d.). Diakses pada 24 Maret 2023, Dari
Melayu Online: http://melayuonline.com/ind/article/read/446/

Gambar Kesenjangan ekonomi dapat menyebabkan disintegrasi bangsa. (n.d.). Diakses pada 24
Maret 2023, Dari Fokus Bisnis: http://fokusbisnis.com/wp-
content/uploads/2015/07/kesenjangan-DKI.jpg

Gambar Orang bersedia bersatu karena ada nilai bersama yang diterima dan dijunjung. (n.d.).
Diakses pada 25 Maret 2023, Dari hildan fathoni: hildanfathoni.com

Gambar Orang-orang bekerja secara terintegrasi karena memiliki tujuan yang sama. (n.d.).
Diakses pada 24 Maret 2023, Dari izuddinsyarif blogspot: izuddinsyarif.blogspot.com

Gambar Pemimpin yang dekat dengan rakyat akan mampu mengintegrasikan. (n.d.). Diakses
pada 24 Maret 2023, Dari Radar Pekalongan: radarpekalonganonline.com

Pasla Jambiprov. (2023, 5 5). Integrasi Nasional : Pengertian, Konsep, Syarat, dan Faktor.
Diakses pada 24 Maret 2023, Dari pasla.jambiprov:
https://pasla.jambiprov.go.id/integrasi-nasional-pengertian-konsep-syarat-dan-
faktor/#:~:text=Konsep%20integrasi%20nasional%20adalah%20koalisi,daerah%20yan
g%20berbeda%20dan%20beragam.

Surabaya, K. 2. (n.d.). Makalah Kewarganegaraan.

23 | INTEGRASI NASIONAL

Anda mungkin juga menyukai