Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“MEWUJUDKAN INTEGRASI
NASIONAL”

Guru Mapel: Dwie Angelia, S.Pd

Oleh

 Serli Agustina
 Lilis Liansari
 Destiana Fransiska

SMA NEGERI 2 BANYUASIN I


TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
.................................................................................................................
.................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
.................................................................................................................
.................................................................................................................
2
C. Tujuan
.................................................................................................................
.................................................................................................................
2

BAB II PEMBAHASAN

iii
A. Pengertian Intergrasi Nasional.............................................................. 3
B. Pentingnya Intergrasi Nasional............................................................. 4
C. Strategi Intergrasi Nasional.................................................................. 5
D. Intergrasi Nasional Indonesia............................................................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
..............................................................................................................
..............................................................................................................
10
DAFTAR PUSTAKA
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
       Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami hampir semua
negara, terutama negara-negara yang usianya masih relatif muda, termasuk
Indonesia. Hal ini disebabkan karena mendirikan Negara berarti menyatukan
orang-orang dengan segala perbedaan yang ada menjadi satu  kebangsaan yang
baru menyertai berdirinya Negara tersebut. Begitu juga Negara Indonesia yang
usianya masih relatif muda. Sejak proklamasi kemerdekaan sampai sekarang,
Indonesia masih menghadapi persoalan bagaimana menyatuka penduduk
Indonesia yang didalamnya terdiri dari berbagai macam suku, pemeluk agama
yang berbeda-beda, beraneka raga bahasa, serta memiliki kebudayaan berbeda
satu sama lain untuk menjadi satu bangsa yang baru yang dinamakan bangsa
Indonesia.
       Pengalaman menunjukkan kita masih sering dihadapkan pada kenyataan
adanya konflik antar kelompok dalam masyarakat, baik konflik yang
berlatarbelakang kesukuan, konflik antar pemeluk agama, konflik karena
kesalahpahaman budaya, dan semacamnya. Hal itu menunjukkan bahwa persoalan
integrasi nasional Indonesia sejauh ini masih belum tuntas perlu terus dilakukan
pembinaan. Walaupun harus juga disadari bahwa Integrasi Nasional dalam arti
sepenuhnya tidak mungkin diwujudkan, dan konflik diantara sesame warga bangs
tidak dapat dihilangkan sama sekali.
       Makalah ini menjelaskan kondisi masyarakat Indonesia yang diwarnai oleh
berbagai macam perbedaan dan upaya mewujudkan Integrasi Nasional dengan
tetap menghargai terdapatnya perbedaan-perbedaan tersebut

1
B.     RUMUSAN MASALAH.
1.      Apa pengertian dari Integrasi Nasional ?
2.      Bagaimana Integrasi Nasional di Indonesia?

C.    TUJUAN
1.      Mengetahui pengertian Integrasi Nasional.
2.      Mengetahui Integrasi Nasional di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional merupakan upaya penyatuan dari beberapa unsur-unsur
perbedaan  suatu Negara guna menghasilkan keharmonisan yang nantinya akan
berdampak positif bagi suatu  bangsa. Integrasi nasional memudahkan negara
dalam mencapai tujuan negara itu sendiri. Integrasi nasional membuat atau
menyatukan unsur-unsur yang terpisah-pisah. ”Mengintegrasikan” artinya
membuat atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur yang
semula terpisah-pisah.[2]
Tentang Integrasi, Myron Weiner (1971) memberikan definisi mengenai
integrasi yaitu:
a)   Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan
sosial dalam satu wilayah dengan proses pembentukan identitas nasional,
membangun rasa kebangsaan dengan cara menghapus kesetiaan pada
ikatan-ikatan yang lebih sempit.
b)   Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan
nasional pusat diatas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan
kelompok-kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.
c)    Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara pemerintah
dengan yang dipemerintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai
aspirasi  dan nilai pada kelompok elit dan massa.
d)    Integrasi menunjuk pada adanya konsesus terhadap nilai yang minimum
diperlukan dalam memelihara tertib sosial.
e)  Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan
diterima demi mencapai tujuan bersama. Jadi, integrasi merupakan upaya
menyatukan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat kecil yang
banyak menjadi satu bangsa.
Selain itu Integrasi juga mempunyai faktor pendorong dan penghambat
yaiu:

3
-          Faktor-Faktor prndorong integrasi nasional
1.      Adanya faktor sejarah sebagai nasib bangsa terjajah.
2.      Rasa cinta tanah air dari warga negara.
3.  Keinginan untuk bersatu sesuai dengan peristiwa sumpah pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928.
4.  Adanya kesepakatan dan konsesus nasional berupa lagu kebangsaan dan
bendera.
Faktor-faktor penghambat Integrasi
1.      Adanya ancaman dari luar seperti terorisme
2.  Kondisi masyarakat yang heterogen menjadikan Negara susah untuk di
integrasi
3.  Kurang meratanya pembangunan menyebabkan beberapa daerah merasa
saling iri.
4.      Adanya faktor dalam yang bias memecah belah beberapa wilayah
5.      Wilayah suatu Negara yang terlalu luas.[4]

B.     Pentingnya Integrasi Nasional


Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap
Negara. Sebab integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi
negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang
diharapkan. Ketika suatu masyarakat negara senantiasa diwarnai oleh
pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita, baik
kerugian berupa fisik seperti kerusakan sarana dan prasarana yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, maupun kerugian mental spiritual seperti perasaan
kekhawatiran, cemas, ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang berkepanjagan.
Disisi lain banyak pula potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara yang
mestinya dapat digunakan untuk melaksnakan pembangunan bagi kesejahteraan
masyarakat harus dikorbankan untuk menyelesaikan konflik tersebut. Dengan
demikian, negara yang senantiasa diwarnai konflik didalamnya akan sulit untuk
mewujudkan kemajuan.

4
Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak
mungkin diwujudkan karena setiap masyarakat disamping membawakan potensi
integrasi juga menyimpan potensi konflik atau pertentangan. Persamaan
kepentingan, kebutuhan untuk bekerjasama, serta konsesus tentang nilai-niali
tertentu dalam masyarakat merupakan potensi yang mengintegrasikan. Sebaliknya
perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat seperti perbedaan suku, agama,
budaya dan perbedaan kepentingan adalah menyimpan potensi konflik. Terlebih
apabila perbedaan-perbedaan itu tidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap
yang tepat.
Kegagalan yang mewujudkan integrasi masyarakat berarti kegagalan untuk
membangun kejayaan nasional, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang bersangkutan. Sejarah Indonesia adalah sejarah yang
merupakan proses dari bersatunya suku-suku bangsa menjadi sebuah bangsa. Ada
semacam proses konvergensi baik yang disengaja atau tidak disengaja kea rah
menyatunya suku-suku tersebut menjadi satu kesatuan negara dan bangsa. [6]

C.    Strategi Integrasi
Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami oleh
semua negara, terutama adalah negara-negara berkembang. Dalam usianya
yang masih relatif muda dalam membangun negara bangsa (nation state),
ikatan antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam negara masih
rentan dan tersulut untuk terjadinya pertentangan antar kelompok. Kuatnya
ikatan primordial menjadikan masyarakat lebih terpancang pada ikatan-
ikatan primer yang lebih sempit seperti ikatan keluarga,ikatan
kesukuan,ikatan sesame pemeluk agama, dan sebagainya. Dengan
demikian upaya mewujudkan integrasi nasional yang mendasar pada
ikatan yang lebih luas dan melewati batas-batas kekeluargaan, kesukuan,
dan keagamaan menjadi lebih sulit untuk diwujudkan. Dalam rangka
mengupayakan integrasi nasional yang mantap ada beberapa strategi yang
mungkin ditempuh, yaitu:
1.      Strategi Asimilasi

5
2.      Strategi Akulturasi
3.      Strategi pluralisme
Ketiga strategi tersebut terkait dengan seberapa jauh penghargaan yang diberikan
atas unsur-unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat. Strategi asimilasi,
akulturasi, dan pluralisme masing-masing menunjukkan penghargaan yang secara
gradual berbeda dai yang paling kurang, dan yang paling besar penghargaanya
terhadap unsur-unsur perbedaan dalam masyarakat, didalam upaya mewujudkan
integrasi nasional tersebut, yakni:
1.   Strategi Asimilasi
Asimilasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih
menjadi satu kebudayaan yang baru, dimana dengan pencampuran tersebut maka
masing-masing budaya pembentuknya. Ketika asimilasi menjadi sebuah strategi
integrasi nasional, berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakat dengan
mengupayakan agar unsur-unsur budaya yang ada dalam negara itu benar-benar
melebur menjadi satu dan tidak lagi menampakkan identitas budaya kelompok
atau budaya lokal. Dengan strategi yang demikian tampak bahwa upaya
mewujudkan integrasi nasional dilakukan tanpa menghargau unsur-unsur budaya
kelompok atau budaya lokal. Dengan strategi yang demikian tampak bahwa upaya
mewujudkan integrasi nasional dilakukan tanpa menghargai unsur-unsur budaya
kelompok atau budaya lokal dalam masyarakat negara yang bersangkutan.
2.    Strategi Akulturasi
Akulturasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih
sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, dimana ciri-ciri budaya asli
pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut. Dengan demikian
berarti bahwa kebudayaan baru yang terbentuk tidak “melumat” semua unsur
budaya pembentuknya. Apabila akulturasi ini menjadi strategi integrasi yang
diterapkan oleh pemerintah suatu negara, berarti bahwa negara mengintegrasikan
masyarakatnya dengan mengupayakan adanya identitas budaya bersama namun
tidak menghilangkan seluruh unsur budaya kelompok atau budaya lokal.

6
3.   Strategi Pluralis
 Paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan
dalam masyarakat paham pluralis pada prinsupnya mewujudkan integrasi nasional
dengan memberi kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam
masyarakat untuk hidup dan berkembang. Ini berarti bahwa dengan strategi
pluralis,dalam mewujudkan integrasi nasional negara memberi kesempatan
kepada semua unsur keragaman dalam negara, baik suku, agama, budaya daerah,
dan perbedaan lainnya untuk tumbuh dan berkembang, serta hidup berdampingan
secara damai. Jadi, integrasi nasional diwujudkan dengan tetap menghargai
terdapatnya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat. Hal ini sejalan dengn
pandangan multikulturalisme bahwa setiap unsur perbedaan memiliki nilai dan
kedudukan yang sama, sehingga masing-masing berhak mendapatkan kesempatan
untuk berkembang. 

D.    INTEGRASI NASIONAL INDONESIA


Di era globalisasi, tantangan itu bertambah oleh adanya tarikan global
dimana keberadaan negara-negara sering dirasa terlalu sempit untuk mewadahi
tuntutan dan kecenderungan global. Dengan demikian keberadaan negara berada
dalam dua tarikan sekaligus, yaitu tarikan dari luar berupa globalisasi yang
cenderung mengabaikan batas-batas negara bangsa, dan tarikan dari dalam
berupamkecenderungan menguatnya ikatan-ikatan yang sempit seperti ikatan
etnis, kesukuan, atau kedaerahan. Disitulah nasionalisme dan keberadaan negara
nasional mengalami tantangan yang semakin berat. Namun demikian harus tetap
diyakini bahwa nasionalisme sebagai karakter bangsa tetap diperlukan di era
Indonesia merdeka sebagai kekuatan untuk menjaga eksistensi, sekaligus
mewujudkan taraf peradaban yang luhur, kekuatan yang tangguh, dan mencapai
negara-negara yang besar.
Dengan kondisi masyarakat Indonesia yang diwarnai oleh berbagai
keanekaragaman, harus disadari bahwa masyarakat Indonesia menyimpan potensi
konflik yang sangat besar, baik konflik yang bersifat vertikal maupun bersifat
horizontal. Dalam dimensi vertikal, sepanjang sejarah proklamasi Indonesia

7
hampir tidak pernah lepas dari gejolak kedaerahan berupa tuntutan untuk
memisahkan diri. Sedangkan dalam dimensi horizontal, sering pula dijumpai
adanya gejolak atau pertentangan diantara kelompok-kelompok dalam
masyarakat, baik konflik yang bernuansa ras, kesukuan, keagamaan, atau antar
golongan. 
Dengan mengacu pada faktor-faktor terjadinya konflik kedaerahan
sebagaimana disebutkan diatas, konflik kedaerahan di Indonesia agaknya terkait
secara akumulatif dengan berbagai faktor tersebut. Disamping konflik vertikal
tersebut, konflik horizontal juga sering muncul, baik konflik yang berlatar
belakang keagamaan, kesukuan, antar kelompok atau golongan dan semacamnya
yang muncul dalam bentuk kerusuhan, perang antarsuku, pembakaran rumah-
rumah ibadh, dan sebagainya. Dalam hal ini dapat kita sebutkan kasus-kasus yang
terjadi di Poso, Sampit, Ambon, kasus di Lombok, dan masih ada tempat-tempat
yang lain. Terjadinya konflik horizontal biasanya juga merupakan akumulasi dari
berbagai faktor baik faktor kesukuan atau etnis, agama, ekonomi, sosial, dan
sebagainya.
Sejak awal berdirinya negara Indonesia, para pendiri negara menghendaki
persatuan bahwa upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia dilakukan
dengan tetap memberi kesempatan kepada unsur-unsure perbedaan yang ada
untuk dapat tumbuh dan berkembang secara bersama-sama. Proses pengesahan
Pembukaan UUD 1945 yang bahannya diambil dari Naskah Piagam Jakarta, dan
didalamnya terdapat rumusan dasar-dasar negara pancasila, menunjukkan pada
kita betapa tokoh-tokoh pendiri negara (the founding fathers) pada waktu itu
menghargai perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Para pendiri negara rela mengesampingkan persoalan perbedaan-
perbedaan yang ada demi membangun sebuah negara yang dapat melindungi
seluruh rakyat Indonesia.
Sejalan dengan itu dipakailah semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang
artinya berbeda-beda tetapi tetap satu adanya. Semboyan tersebut sama maknanya
dengan istilah “unity in diversity”, yang artinya bersatu dalam keberagaman,
sebuah ungkapan yang menggambarkan cara menyatukan secara demokratis suatu

8
masyarakat yang didalamnya diwarnai oleh adanya perbedaan. Dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika  tersebut segala perbedaan dalam masyarakat ditanggapi
bukan sebagai keadaan yang menghambat persatuan dan kesatuan bangsa,
melainkan sebagai kekayaan budaya yang dapat dijadikan sumber pengayaan
kebudayaan nasional kita. Dengan demikian integrasi nasional dengan strategi
yang mantap perlu terus dilakukana agar terwujud integrasi bangsa Indonesia
yang diinginkan. 
Upaya pembangunan dan pembinaan integrasi nasional ini perlu, karena
pada hakekatnya integrasi nasional tidak lain menunjukkan tingkat kuatnya
kesatuan dan persatuan bangsa yang diinginkan. Pada akhrnya persatuan dan
kesatuan bangsa inilah yang dapat lebih menjamin terwujudnya negara yang
makmur aman dan tentram.

9
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
                     Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan
bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi
hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan
kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah
keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah,Taufik,2002.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta: Gramedia Pustaka


http://onal-artikel.blogspot.com/2011/02/blog-post.html/
http://organisasi.org/mengembalikan-integrasi-nasional-dengan-nasionalisme-
tanpa-sifat-kedaerahan
http://kuantannet.blogspot.com/2018/04/makalah-integrasi-nasional.html

11

Anda mungkin juga menyukai