Anda di halaman 1dari 16

Cover

Integrasi Nasional di Era 4.0 Dalam menciptakan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Indonesia
Daftar Isi

BAB I...........................................................................................................................................2

PENDAHULUAN..........................................................................................................................2

A. LATAR BELAKANG............................................................................................................2

B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................3

C. TUJUAN...........................................................................................................................3

PEMBAHASAN............................................................................................................................5

A. Pengertian Integrasi Nasional.........................................................................................5

B. Perkembaangan Integrasi di Indonesia...........................................................................5

C. Jenis- Jenis Integrasi Nasional.........................................................................................6

D. Pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia....................................................7

E. Integrasi Vs Disintegrasi..................................................................................................8

F. Alasan Perlunya Integrasi Nasional.................................................................................9

G. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional.............10

a. Dinamika Integrasi Nasional......................................................................................10

b. Tantangan Dalam Membangun Integrasi Nasional...................................................11

I. Esensi dan Urgensi Integrasi Nasional..........................................................................12

BAB III.......................................................................................................................................14

PENUTUP..................................................................................................................................14

A. KESIMPULAN.................................................................................................................14

B. SARAN............................................................................................................................15

Daftar Pustaka..........................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Makalah ini penulis buat berdasarkan perintah dari Bapak. Hadi Artomo, M.Sn selaku
dosen pengampu mata kuliah Kewarganegaraan. Selain itu, ini adalah langkah awal untuk
memperkuat keterampilan menulis kita dan dapat meningkatkan pemahaman kita tentang
globalisasi yang mana dalam makalah ini jugamenyoroti bagaimana pentingnya persatuan
nasional dalam bangsa Indonesia dalam kesatuan NKRI sebagai warga negaraa yang baik
meskipun berada dalam kebhinekaan.

Pengetahuan kita tentang budaya Indonesia sangat langka dan anak muda sekarang
lebih tahu tentang modern dari pada tradisional. Pengaruh budaya asing membuat kita tidak
sadar akan praktik budaya di Indonesia yang sekarang cenderung memilih perkembangan
atau mengikuti perkembangan budaya baru yang masuk dalam tatanan hidup di masyarakat
setempat sehingga meninggalkan budaya lama yang sudah menjadi ciri khas bagi warga
negara indonesia, artinya itulah yang menjadi identitas negara Indonesia.

Indonesia merupakan wilayah yang dikenal dengan wilayah yang memiliki pulau-
pulau besar yang terbentang dari sabang hingga merauke dan tentunya dengan jumlah
penduduk yang sangat padat. Indonesia tidak hanya memiliki sumber daya alam yang
berlimpah dan sumber daya lainnya yang beragam tetapi keberagaman indonesia semakin
komplit dengan jumlah penduduk yang samakin bertambah, dengan segala perbedaan ras,
suku, agama, etnik (Budaya), dan agama yang dimiliki hal inilah yang memicu munculnya
semboyan “bhineka Tunggal Ika “ yang artinya “walaupun berbeda- beda tetapi tetap satu
jua”.

Dengan perbedaan keberagaman tersebutlah yang membuat pentingnya integrasi


bagi bangsa indonesia dalam hal menyatukan berbagai elemen- elemen atau unsur unsur
yang berbeda agar dapat bersatu menjadi kedaulatan yang utuh. Sifat masyarakat Indonesia
yang sangat selektif menjadi salah satu faktor yang menggerogoti semangat persatuan dan
kesatuan bangsa.

Oleh karena itu, pendidikan nasional sejak dini sangat penting untuk menumbuhkan
rasa nasionalisme dan patriotisme. Kita membutuhkan semangat nasionalisme dan
patriotisme untuk melestarikan keragaman bangsa, karena menjaga keragaman
menciptakan kehidupan yang aman dan damai di semua lapisan masyarakat.

Sebagai generasi penerus bangsa, marilah kita merasa berkomitmen terhadap


persatuan bangsa. Persatuan bangsa muncul dari integrasi berbagai faktor seperti ras,
budaya, keyakinan atau agama, sosial budaya dan ekonomi budaya menjadi satu kesatuan
ruang, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Identitas nasional.

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita harus memiliki rasa persatuan
nasional, yaitu rasa peduli sesama, dan rasa persatuan, kebangsaan, provinsi, agama, sosial,
budaya dan keluarga, sejalan dengan nasionalisme Bhineka Tunggal Ika dan berdasarkan
aturan hukum di Indonesa.

B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa yang dimaksud dengan integrasi nasional?
2) Jelaskan jenis-jenis integrasi di tingkat nasional?
3) Bagaimana Perkembangan integrasi nasional di Indonesia ?
4) Jelaskan betapa pentingnya organisasi nasional bagi bangsa Indonesia ?
5) Jelaskan bagaimana integrasi dan disintegrasi berbeda?
6) Jelaskan mengapa persatuan nasional itu penting atau Esensial?
7) Jelaskan kekuatan integrasi nasional ?
8) Jelaskan betapa sulitnya membangun persatuan nasional?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, kita dapat mengetahui :
1) Apa yang dimaksud atau makna integrasi nasional
2) Apa saja jenis-jenis integrasi di tingkat nasional
3) Perkembangan integrasi nasional di Indonesia
4) Betapa pentingnya integrasi nasional.
5) Perbedaan integrasi dan disintegrasi
6) Alasan mengapa integrasi Nasional itu penting atau perlu.
7) Kekuatan Integrasi Nasional
8) Dimensi dan tantangan yang ada dalam integrasi Nasional?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Integrasi Nasional

Integrasi nasional berasal dari dua kata “integrasi” dan “nasional”. Sepasang
kombinasi yang artinya menggabungkan. Sementara definisi dari KBBI berarti
menggabungkan, menggabungkan segala sesuatu menjadi satu. Istilah Nasional berasal
dari bahasa Inggris untuk yang artinya suatu bangsa .

Integrasi nasional adalah proses rekonsiliasi dengan integrasi budaya yang berbeda
dalam rangka menciptakan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat. Kurana (2010)
berpendapat bahwa integrasi nasional adalah sebuah perwujudan identitas bersama di
antara warga negara atau bangsa indonesia. Artinya, meskipun kita memiliki ras, etnik,
suku, agama, dan wilayah yang berbeda dan bahasa yang berbeda, akan tetapi kita
tetaplah satu.

Menurut Ramlan Subakti (2010), Integrasi Nasional merupakan suatu proses


penyatuan berbagai kelompok- kelompok sosial dalam suatu wilayah dan dalam
identitas nasional.

Jadi Integrasi nasional merupakan suatu upaya, dalam proses penyatuan segala
unsur atau elemen- eleman suatu bangsa dalam hal apapun dan siapapun baik dengan
masyarakat maupun dengan pemerintah dan bangsa lain, penyatuan beberapa
kelompok sosial- budaya dalam wilayahnya untuk dapat membentuk suatu identitas
bangsa dan negara. Integrasi berarti bersatunya atau adanya persatuan suatu bangsa
yang dalam suatu wilayah pada sebuah negara yang berdaulat.

B. Perkembaangan Integrasi di Indonesia

Howard Wriggins dalam Muhaimin & Collin Max Andrews (Wringgins, 1995)
mengungkapkan bagaimana cara pemerintah dalam mengembangkan integrasi bangsa
indonesia :

1. Faktor adanya ancaman dari luar yang dapat memicu untuk timbulnya integrasi
masyarakat artinya meskipun memiliki perbedaan masyarakat dapat bersatu
untuk melawan pertentangan yang mengancam kelangsungan bersama.
2. Gaya poilitik pemimpin yang kharismatik dan memiliki jiwa yang besar sehingga
dicintai oleh rakyatnya dapat mengintegrasikan bangsa tersebut.
3. Adanya kekuatan dari lembaga lembaga politik dan birokrasi pemerintah yang
dapat alat pemersatu bangsa dengan menciptakan sistem pelayanan yang baik.
4. Integrasi merupakan separangkat nilai- nilai yang diterima dan dibuat oleh
bangsa, dalam hal ini ideologi bersama menghasilkan kesepakatan. Sehingga
dengan ideologi ini dapat meng integrasikan masyarakat indonesia seperti dalam
pancasila.
5. Kesempatan mengembangkan pembangunan dalam bidang ekonomi yang mana
jika dapat mencapai tujuan (berhasil) dan dapat menciptakan keadilan, maka
masyarakat bangsa tersebut bisa menerima sebagai satu kesatuan dan apabila
yang muncul justru sebaliknya maka yang akan terjadi adalah kesenjangan atau
ketimpangan.
C. Jenis- Jenis Integrasi Nasional

Menurut Suroyo (2002), integrasi nasional mencerminkan proses menyatukan orang-


orang dari daerah yang berbeda atau berbeda kebangsaan, budaya atau latar belakang
ekonomi dalam suatu bangsa, yang terutama karena pengalaman sejarah dan budaya.
Kebijakan yang sama dalam realitas nasional, integrasi nasional ini dapat dilihat dalam tiga
bidang, yaitu bidang politik, ekonomi dan budaya.

a. Integrasi politik
Integrasi politik dipandang dalam dua dimensi vertikal dan secara horizontal. Secara
vertikal hal ini mengacu pada hubungan antara penguasa dan yang dikuasai, atau antara
pemimpin politik dengan rakyat, atau antara rakyat dan penguasa untuk menutup
kesenjangan keragaman dalam mencapai proses politik partisipatif. Sementara Dimensi
mendatar terkait hubungan antar isu lokal, daerah, antar ras, agama, dan antar kelompok
dalam masnyarakat sosial indonesia..
b. Integrasi ekonomi

Adanya saling keterikatan antar wilayah suatu negara dalam hal memenuhi
kebutuhan kesehatan masyarakat. Adanya interdependensi memungkinkan daerah dan
individu dengan latar belakang yang berbeda untuk berpartisipasi dalam kerjasama dan
kolaborasi yang saling menguntungkan. Dalam lain hal, integrasi ini (ekonomi) adalah
penghilangan (penghilangan) penghalang yang tercipta antar daerah, misalnya peraturan,
tata cara dan prosedur serta pengembangan common law yang dapat menjadikan integrasi
di bidang ekonomi.

c. Integrasi sosial dan budaya

Dalam hal ini, dapat mengorganisasikan elemen atau unsur yang berbeda dari suatu
masyarakat menjadi satu kesatuan yang utuh. Berbagai faktor itu dapat berupa ras, suku,
agama, bahasa, budaya, sistem nilai, dan sebagainya. Integrasi sosial dan budaya berarti
adanya tekad untuk bersatu dalam kelompok sosial dan etnik dalam masyarakat, misalnya
ras, suku dan agama.

D. Pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia

Persatuan bangsa dalam Integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk
mengintegrasikan keragaman bangsa dan budaya Indonesia yang ada dan untuk
mengintegrasikan berbagai agama di Indonesia. Seperti halnya dalam semboyan bangsa
indonesia yaitu Bhineka Tunggal ika yang maknanya memiliki arti penting terutama dalam
persatuan untuk seluruh aspek ras, suku, agama, dan budaya termasuk wilayah “Walaupun
berbeda beda tetapi tetap satu jua’. Artinya dengan segala perbedaan tersebut tidak
membuat kita merasa berbeda dengan yang lain karena masih dalam lingkupan bangsa
Indonesia itu sendiri.

Pentingnya integrasi dalam pembentukan negara dan bangsa itu sendiri. Hal ini
karena tujuan pemerintah tercapai hanya jika ada pemerintah yang dapat mengintegrasikan
dan membimbing semua keterampilan masyarakat menuju persatuan dan kerjasama. Oleh
karena itu, diperlukan hubungan yang bagus antara penguasa atau pemerintah dan rakyat
berdasarkan banyak dan sistem politik yang disepakati kesatuan politik.

Integrasi nasional perlu untuk ditunjukkan dalam kehidupan berbangsa negara


karena Indonesia merupakan salah satu negara berkembang atau merupakan sebuah
negara yang masih ingin mengenal dirinya sendiri dengan mencari jati diri sendiri. Selain itu,
perlu untuk memperhatikan globalisasi sebab globalisasi merupakan cara untuk
mengintegrasikan berbagai bentuk keragaman di Indonesia (Dr. I Putu Ari Astawa, 2017).

Pentingnya membangun persatuan nasional dalam hal integrasi nasional merupakan


tugas yang paling utama bagi masyarakat Indonesia sebagai warga negara karena:
 Pemerintahan kolonial Belanda tidak pernah mempertimbangkan pentingnya untuk
menciptakan iman nasional dan nasionalisme di kalangan rakyat Indonesia. Penjajah
mengutamakan kepercayaan penjajah pada diri mereka sendiri dan ambisi mereka
untuk menyatukan koloni. Oleh karena itu, setelah merdeka, kita harus memupuk
iman nasional dengan mengedepankan persatuan nasional.
 Dinegara baru, kebutuhan akan integrasi ini merupakan masalah yang kompleks
bukan hanya karena perilaku negara bekas jajahan, tapi juga karena latar belakang
bangsa yang bersangkutan ada satu bangsa Besar untuk bersatu. Bangsa-bangsa ini
memiliki hubungan pertama yang merupakan elemen negara dan telah menjadi ras
yang perlu diakui dan dipertimbangkan di tingkat negara. Ikatan kesukuan dan
kejujuran, tentu saja, penting. Sementara itu, keyakinan nasional tidak jauh
tertinggal. Jika ikatan suku ini diabaikan atau dilanggar, mereka dapat dengan mudah
dan cepat kembali ke kesatuan aslinya. Akibatnya, mereka akan melepaskan
tanggung jawab mereka sebagai bangsa.

Integrasi diperlukan untuk menciptakan integrasi baru seperti bahasa nasional,


lambang negara, slogan nasional, agama nasional, dll.

E. Integrasi Vs Disintegrasi

Integrasi berarti penggabungan, penggabungan antara unsur atau sistem di


dalamnya, dan selanjutnya mufakat, pembagian dapat diartikan sebagai
ketidaksesuaian, pembagian antar unsur yang ada. Perpecahan dapat menimbulkan
konflik atau permusuhan dan konflik. Integrasi bersifat menyatukan berbagai perbedaan
dalam masyarakat agar terhindar dari konflik. Toleransi antar sesama dengan perbedaan
yang ada akan membuat integrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan lebih
baik dan kuat tentunya.

Dis-integrasi bangsa merupakan hilangnya kesatuan antar golongan,


dan kelompok yang ada dalam wilayah suatu bangsa yang tersebut. Disintegrasi yang
dapat terjadi pada suatu bangsa telah mengurangi kohesi antar golongan dan faksi-faksi
di dalam negeri. Dimungkinkan untuk menyebar di masyarakat. Rakyat bangsa pasti
menginginkan persatuan ini terjadi. Namun pada kenyataannya, itu adalah tanda
proliferasi. Bagian disintegrasi yang terjadi dapat dalam berbagai bentuk seperti konflik
fisik, konflik, perselisihan, pemberontakan, pemberontakan dan bahkan perang.
Terjadinya disintegrasi pada suatu bangsa dikarenakan oleh perbedaan perbedaan
tersebut. Masyarakat indonesia yang beragam dala segalah hal baik ras, suku, agama
dan budaya tentunya memiliki ciri khas tersendirinya, akan tetapi perbedaan tersebutlah
yang perlu kita rubah untuk bagaimana menjadi suatu bangsa yang dapat bersatu dalam
perbedaan dan terhindar dari disintegrasi yang dapat memecahkan persatuan antara
warga negara khususnya.

F. Alasan Perlunya Integrasi Nasional

Suatu masyarakat yang berintegrasi dengan hak-hak impian semua bangsa. Karena
kohesi sosial merupakan syarat untuk membangun kemajuan bangsa untuk dapat
meraih tujuan yang diinginkan. Pada saat warga bangsa dunia terus-menerus terlibat
dalam konflik atau perselisihan, banyak kerusakan fisik, psikis dan lainnya, seperti
kerusakan bangunan dan infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan tekanan
mental, seperti perasaan cemas, khawatir, dan takut Bahkan menimbulkan depresi
karena rasa trauma yang mendalam.

Perlunya Integrasi ini untuk mempersatukan masyarakat, khususnya Indonesia yang


dengan beberapa pulau yang terpisah dan kapasitas penduduk yang sangat banyak
membut indonesia memiliki keanekaragaman yang berbeda baik itu dari segi wilayah,
suku, agama, budaya dan termasuk memiliki perbedaan pandangan atau pemikiran yang
berbeda juga. Akan tetapi hal tersebut perlu di persatukan agar menjadi negara dengan
masyarakat yang dapat bersatu dengan segala perbedaan. Apabila suatu masyarakat
dalam suatu negara tersebut dapat bertoleransi maka dapat dikatakan negara yang
bersatu dan kuat karena perbedaan tadilah yang membuat mereka bersatu juga demi
pertahanan dan ketahanan negara. Perlunya integrasi ini untuk menghindari disintegrasi
pada masyarakat yang dapat menimbulkan perpecahan, pertentangan serta konflik.
Negara yang sering berkonflik tidak akan pernah maju, karena logikanya bagaimana akan
menuju tingkat lebih tinggi jika masyarakatnya saja tidak kompak atau bersatu satu
dengan lainnya. Pencapaian- pencapaian tersebut berasal dari kesadaran individu sendiri
juga, sebagai warga negara Indonesia yang ber- Bhineka tunggal Ika. Meskipun berbeda
tetapi tetap menjadi satu dengan satu negara yaitu negara Indonesia dan memiliki
bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia. Dengan integrasi pun bagi negara luar akan
memandang baik hal ini.

Perlu dikoordinasikan untuk mengenali integrasi, dapat dikaitkan dengan masalah


sosial dan politik, beberapa masalah perlu dipertimbangkan, yang mana integrasi
dipandang suatu masalah budaya yang berkaitan dengan ras. Dan kedua, kesatuan yang
mengganggu. Adanya isu ideologis, terutama mereka yang menguasai atau penguasa.
Status atau kebangsaan integrasi juga memiliki aspek psikologis, yaitu kepuasan
terhadap bangsa atau kelompok tertentu di dunia. Lazimnya upaya Meningkatkan
persatuan bangsa bukan hanya tanggung jawab masyarakat, tetapi juga kewaajiban
bersama pemerintah, organisasi internasional, keluarga dan juga sekolah. Pemerintah
sebagai pemimpin memberikan hak dan kewajiban yang sama agar seluruh warga
negaranya dapat berperan aktif dalam berbagai bidang seperti bidang politik, hukum,
ekonomi dan sosial. Organisasi suku mendorong rakyatnya dalam bidang agama,
budaya, seni, dan sosial untuk beradaptasi dengan ras lain. Sekolah-sekolah teologi,
borjuis, Indonesia menawarkan pemahaman multikultural agar siswa selalu bisa memiliki
rasa cinta bangsa dan negara meskipun berbeda. Dallam lingkungan keluarga keseharian
daapat menanamkan nilai- nilai pancasila dengan memahami makna isi sila- sila panca
sila seperti spiritual, sosial kemanusiaan, bahasa dan budaya agar memiliki sikap yang
lebih toleran terhadap keberagaman dan segala perbedaan (Novi Sochi Dinarti, 2021).

G. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional

a. Dinamika Integrasi Nasional

Kita dapat menyajikan contoh peristiwa persatuan berdasarkan lima (lima)


jenis aliansi sebagai berikut:

a) Integrasi Bangsa

Integrasi bangsa ini menyangkut persatuan atau upaya penyatuan berbagai


budaya dan sosial dalam suatu daerah. Sebagai contoh proses integrasi yang
berhasil Pada 15 Agustus 2005 dengan Nota Kesepahaman di Wanda, Helsinki,
Finlandia, Indonesia. Pemerintah berhasil menuntaskan masalah disintegrasi di
Aceh dengan mengajak gerakan Aceh Murdoch (GAM) untuk kembali dan
dengan tulus mendukung NKRI AS yang berhasil menyelesaikan kasus
pembubaran Aceh dari tahun 1975 hingga 2005.

b) Integrasi regional

Integrasi regional ini terkait masalah wewenang pembentukan


kekuasaan nasional pusat artinya wilayah kekuasaan. Melalui Deklarasi Joanda,
pemerintah Indonesia telah mendeklarasikan wilayah Indonesia sebagai
pelabuhan lokal sepanjang 12 mil, diperkirakan berada di garis finis Indonesia.
Dengan pengumuman ini, wilayah Indonesia bersatu.

c) Integrasi nilai / Penguatan nilai

Sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dengan mengembangkan Pancasila secara


inklusif, misalnya kegiatan pendidikan Pancacilla, baik melalui kursus universitas
maupun kursus sekolah hal ini untuk penanaman atau penguatan nilai- nilai
pancasila bagi masayarakat indonesia dan generasi penerus bangsa sejak dini.
Dengan kelas PKN di sekolah Pancasilla sebagai nilai bersama dan sebagai landasan
filosofi pemerintahan dapat diturunkan kepada generasi muda. Tujuan Integrasi
Nilai ini untuk menguatkan nilai- nilai dan memelihara aturan yang ada demi
kebaaikan bersama.

d) Integrasi elit- masa

Upaya untuk Mendekatkan perbedaan perbedaan mengenai aspirasi dan nilai


pada kelompok. Fleksibilitas penggabungan elit dan massa tercermin dari
pemimpin sederhana yang dapat mendekati rakyatnya melalui berbagai kegiatan
artinyaa pemimpin yang mampu bermasyarakat. Contohnya kunjungan ke wilayah-
wilayah lain, rapat staf PKK dan Kantor Pos Kepresidenan. Hal ini akan
meningkatkan elemen vertikal integrasi global.

e) Integritas perilaku (termasuk perilaku).

Perwujudan sikap yang terintegrasi dan yang diterima untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam Mewujudkan perilaku integrati dengan Pengakuan atas perilaku
terpadu dicapai melalui penciptaan institusi politik dan pemerintahan, termasuk
otoritas. Dengan institusi yang mapan, individu dapat bekerja dengan lancar,
sistematis, efektif, dan sebagai panutan.

b. Tantangan Dalam Membangun Integrasi Nasional

Tantangan Integrasi nasional dalam konteks horizontal, tantangan yang ada


terkait dengan perpecahan selaras berdasarkan perbedaan ras, agama, etnis dan
geografis. Mengingat situasi horizontal ini, salah satu masalah yang dihadapi negara
berkembang, termasuk Indonesia, dalam mengakui persatuan nasional adalah masalah
primitivisme yang berkelanjutan. Sumber keterkejutan awal seringkali berkisar pada
beberapa hal, yaitu masalah kekerabatan (ras), kebangsaan (ras), bahasa, wilayah,
agama dan budaya dimana Indonesia memang memiliki keberagaman dari segi hal
tersebut terdiri dari beberapa pulau pulau besar terlebih penduduk yang sangat padat
membuat keberagaman itu semakin jelas karena. Ketimpangan yang parah dan
ketimpangan hasil pertumbuhan dan pembangunan dapat menimbulkan berbagai
perasaan tidak puas dan frustrasi terhadap SARA (ras, agama, ras dan golongan),
perpecahan dan gerakan daerah, demonstrasi dan demonstrasi. Hal ini dapat
mengancam keutuhan horizontal Indonesia.

Namun dalam konteks vertikal, tantangannya terletak pada adanya kesenjangan


antara aristokrasi dan massa, di mana bidang pendidikan perkotaan membedakan elit
dari massa yang sering berpandangan tradisional. Selain itu, tantangannya adalah
kemauan para pemimpin untuk tetap berhubungan dengan rakyatnya. Pemimpin ingin
mendengar keluhan masyarakat, ingin mengundurkan diri, dan dekat dengan kelompok
yang merasa diabaikan.

Di era globalisasi, tantangan ini diperparah oleh ketegangan global, di mana


keberadaan imperium nasional seringkali dianggap terlalu kecil untuk memenuhi
kebutuhan dan tren dunia. Dengan demikian, keberadaan negara sekaligus dua naga,
kemunduran berupa perdagangan global yang seringkali mengabaikan batas-batas
negara, dan daya tarik eksternal berupa kecenderungan yang sedikit ketat. Kewajiban
seperti kebangsaan, kebangsaan atau daerah. Di sinilah nasionalisme dan keberadaan
kekuatan dunia menghadapi tantangan yang semakin meningkat. Tantangan integrasi
kemudian dapat dikaitkan dengan aspek integrasi lainnya, yaitu politik, ekonomi dan
sosial.
I. Esensi dan Urgensi Integrasi Nasional

Integrasi merupakan suatu kondisi dengan harapan besar bagi suatu bangsa dan
negara demi mencapai kejayaan nasional sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Segala sumber daya dan potensi yang ada patut diperhatahankan dan dikembangkan
demi kemajuan akan tetapi seketika haraapan itu bisa saja hancur sebab disintegrasi
yang terjadi atau persatuan yang belum seutuhnya melekat pada bangsa karena
disintegrasi dapat memicu pertentangan dan konflik bagi masyarakat. Segala kegagalan
dan ancaman dalam membangun integrasi harus diupayakan pemecahan masalahnya,
apapun kondisinya karena integrasi ini sangat diperlukan demi kelangsungan bersama
dalam bermasyarakat dan untuk mecapai kejayaan.

Urgensi integrasi nasional berupaya untuk dapat membangkitan kesadaran akan


identitas sendiri dengan membangun persatuan dan kesatuan bersama agar bangsa
Indonesia ini dapat berdiri dengan kokoh tanpa adanya konflik baik dari luar dan terutama
dalam wilayah sendiri dengan begitu persatuan tersebut dapat menguatkan identitas
sebuah bangsa.

Sebagai rakyat Indonesia yang baik yang menghargai dan menjunjung tinggi
bangsanya mampu mempertahankan dan membangun integrasi dalam kehidupan sehari –
hari, dengan dapat mendalami, mengamalkan dan menanamkan nilai- nilai pancasila,
wujudnya dapat dengan menanamkan sikap nasionalisme dan mentanamkan rasa cinta
tanah air serta yang paling terpenting adalah meningkatkan Toleransi terhadap sesama
dengan segala keragaman karakteristik berbeda. Sejatinya bentuk toleransi itu sendiri tidak
hanya menghargai perbeedaan dari unsur SARA saja akan tetapi juga mampu menghargai
perbedaan dari orang lain, baik dari sikap, ideologi dan lainnya.

.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Integrasi nasional merupakan suatu upaya, dalam proses penyatuan semua unsur
suatu bangsa baik dengan penguasa dan wilayahnya, juga penyatuan berbagai
kelompok sosial- budaya dalam wilayahnya untuk dapat membentuk suatu
identitas bangsa dan negara. Integrasi berarti bersatunya (bergabungnya) suatu
bangsa dalam suatu wilayah sebuah negara yang berdaulat.
2. Perkembangan integrasi di indonesia dapat dipengaruhi dengan segala upaya.
Misalnya adanya ancaman dari luar yang mendorong masyarakat untuk dapat
bersatu melawan penjajahan, gaya politik pemimpin yang dapat menyatukan,
adanya lembaga- lembaga politik dan birokrasi, adanya ideologi yang diterima
dan disepakati bersama dan Pembangunan ekonomi yang dapat menyatukan
bangsa.
3. Integrasi Nasional dapat pandang dalam tiga bidang, yaitu bidang politik,
ekonomi dan budaya.
4. Integrasi sifatnya menyatukan segala unsur- unsur yang berbeda, sementara
disintegrasi berbanding terbalik dengan integrasi, disintegrasi bisa menimbukan
perpecahan dan konflik yang berdampak buruk secaraa fisik maupun mental
5. Pentingnya integrasi dalam pembentukan negara dan bangsa itu sendiri.
6. Perlunya Integrasi ini untuk mempersatukan masyarakat, khususnya wilayah
Indonesia yang memiiki beberapa pulau yang terpisah dan kapasitas penduduk
yang sangat banyak membut indonesia memiliki keanekaragaman yang berbeda
baik itu dari segi wilayah, suku, agama, budaya dan termasuk memiliki
perbedaan pandangan atau pemikiran yang berbeda juga. Perlunya integrasi ini
untuk menghindari disintegrasi pada masyarakat yang dapat menimbulkan
perpecahan, pertentangan serta konflik.
7. Adapun dinamika yang terjadi dalam integrasi nasional seperti : Integrasi bangsa,
Integrasi elit- masa, integrasi regional atau wilayah, dan integrasi perilaku.
8. Tantangan Integrasi nasional dalam konteks horizontal, tantangan yang ada
terkait dengan perpecahan horizontal berdasarkan perbedaan ras, agama, etnis
dan geografis. Selain itu, dalam konteks vertikal, tantangannya terletak pada
adanya kesenjangan antara aristokrasi dan massa, di mana bidang pendidikan
perkotaan membedakan elit dari massa yang sering berpandangan tradisional.
9. Tantangan dalam integrasi ini juga diperparah oleh ketegangan global (Pengaruh
global yang mendunia), di mana keberadaan imperium nasional seringkali
dianggap terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan dan tren dunia sehingga
meninggalkan budaya sendiri.
10. Urgensi integrasi nasional berupaya untuk dapat membangkitan kesadaran akan
identitas sendiri dengan membangun persatuan dan kesatuan bersama agar
bangsa Indonesia ini dapat berdiri dengan kokoh tanpa adanya konflik baik dari
luar dan terutama dalam wilayah sendiri dengan begitu persatuan tersebut dapat
menguatkan identitas sebuah bangsa.
11. Wujud integrasi yang dapat diterapkan dengan menumbuhkan sikap
nasionalisme dan kecintaan terhadap tanah air serta yang paling terpenting
adalah meningkatkan Toleransi terhadap sesama dengan menghargai segala
perbedaan yang ada.

B. SARAN

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada penulisan makalah ini, oleh
sebab itu penulis sangat berharap atas kritikan dan saran yang membangun dalam
penulisan makalah ini dari teman- teman, dan juga dosen terkait makalah ini
sekiranya dapat dipertimbangkan untuk kedepannya lebih baik lagi.
Daftar Pustaka

D, S. (2002). Integrasi Nasional dalam Perspektif Sejarah Indonesia. UNDIP Semarang:


Pengukuhan Guru Besar llmu Sejarah pada Fakultas Sastra.

Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan


Pendidikan Tinggi, 2016, Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila,
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Cet. Pertama

Dr. I Putu Ari Astawa, S. M. (2017). Integrasi Nasional. Jurnal Universitas Udayana, 11.

Novi Suci Dinarti, D. A. (2021). Meningkatkan Integrasi Nasional melalui Implementasi Nilai-
Nilai Bhineka Tunggal Ika. Jurnal Pendidikan Tambusuai.

S, K. (2010). National Integration : Complete Information on the meaning, features


promotion of national integration in lndia in.

Subakti, R. (2010). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Wringgins, W. H. (1995). Dynamics of Regional Palities 4 system on the lndian Ocean Rim.
New York : Nur York Columbia Univesity Press.

Anda mungkin juga menyukai