Anda di halaman 1dari 13

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan

“Integrasi Bangsa”

Disusun Oleh :

 Amnah (C1G018007)
 Anisa Nurdiana (C1G018010)
 Arya Panji Putrawangsa (C1G018011)
 Ary Purnama Islam (C1G018012)
 Asri Kamdayani (C1G018013)
 Avantika Mulyani Putri (C1G018014)
 Ayu Lestaryani (C1G018015)
 Ayu Putu Monica O.P. (C1G018016)
 Azizah Ulfa (C1G018017)
 Baiq Anisa Ayu Ningsih (C1G018018)

UNIVERSITAS MATARAM

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
mengenai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan topik “Integrasi Nasional”.
Dengan tulisan ini kami diharapkan mampu untuk memahami makna dari Integrasi
Nasional di Indonesia, kami sadar dalam materi ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak,
agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya. Serta kami berharap agar tugas yang kami buat sesuai dengan arahan yang telah
bapak berikan.

Penulis

Mataram, 5 Mei 2019


DAFTAR ISI

BAB I
PENDAULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Integrasi Bangsa ...................................................................................................2
2.2 Pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia......................................................2
2.3 Faktor Pendorong Integrasi Bangsa ………………...........................................................3
2.4 Faktor Penghambat Integrasi Bangsa ………………...........................................................4
2.5 Syarat Integrasi Bangsa ……………................................................................................4
2.6 Ancaman Bagi Integrasi Bangsa di Indonesia ……………………………........................4
2.7 Cara Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional.....................................................................5

BAB III

3.1 Hasil Wawancara....................................................................................................................8


DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini dilatarbelakangi dari tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan, selain itu menjadi langkah awal untuk mengasah kemampuan
kami dalam membuat makalah sekaligus menambah wawasan mengenai Integrasi Nasional.
Makalah ini juga berisikan tentang urgensinya atau pentingnya Integrasi Bangsa beserta
hambatan dan ancaman. Dalam makalah ini juga dijelaskan bagaimana solusi dalam mengatasi
masalah integrasi bangsa. Pengetahuan kita mengenai kebudayaan Indonesia sangatlah kurang,
anak muda zaman sekarang lebih mengetahui tentang moderanisasi ketimbang tradisional.
Pengaruh kebudayaan luar menyebabkan kurangnya pengetahuan kita mengenai proses
kebudayaan yang ada di Indonesia. Kurangnya pengetahuan akan hak dan kewajiban kita sebagai
warga negara menimbulkan hilangnya rasa persatuan kita baik terhadap sesama maupun negara.
Masing-masing individu lebih mementingkan kepentingannya sendiri, tanpa ada rasa
peduli terhadap sesamanya. Sifat masyarakat Indonesia yang indiviualisme menjadi salah satu
faktor penyebab runtuhnya jiwa persatuan dan kesatuan bangsa. Maka dari itu diperlukan
pendidikan kewarganegaraan sejak dini untuk menumbuhkan semangat jiwa berbangsa dan
patriotisme. Semangat jiwa berbangsa dan patriotisme diperlukan untuk tetap menjaga
kebhinekaan bangsa, sebab dengan menjaga kebhinekaan akan tercipta kehidupan yang aman
dan tentram di setiap lapisan masyarakat.
Sebagai generasi penerus bangsa, marilah kita memiliki rasa tanggung jawab terhadap
keutuhan dan kesatuan bangsa. Tidak hanya sebagai generasi penerus bangsa, tetapi kita adalah
generasi pelurus bangsa dimana menjunjung tinggi sikap keadilan adalah suatu keharusan demi
terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Sebagai warga Negara Indonesia yang baik,
marilah kita memiliki rasa Integrasi Nasional. Yaitu suatu sikap kepedulian terhadap sesama,
serta memiliki rasa persatuan yang tinggi, baik terhadap bangsa, negara, agama, sosial, budaya,
maupun keluarga. Tidak ada kata terlambat untuk memulai terciptanya kehidupan yang
berlandaskan Pancasia, berpegang teguh pada semboyan bangsa “Bhinneka Tunggal Ika” dan
bersandar hukum pada UUD.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi Integrasi Nasional.
2. Mengetahui pentingnya Integrasi Nasional bagi Bangsa Indonesia.
3. Mengetahui bahaya dari ancaman Integrasi Nasional.
4. Mengetahui cara mengatasi ancaman Integrasi Nasional.
5. Mengetahui bagaimana contoh integrasi nasional dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Integrasi Bangsa

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragam. Keberagaman


masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya keberagaman budaya. Misalnya perbedaan
suku bangsa menyebabkan adat-istiadat, bentuk rumah, pakaian serta kesenian yang
memiliki ciri khas yang berbeda. Bangsa Indonesia menyadari dan menghormati
adanya perbedaan budaya tersebut. Bangsa Indonesia sejak dahulu telah dipersatukan
dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda, tetapi tetap satu
Pengertian Integrasi Bangsa adalah suatu upaya untuk mempersatukan atau
menggabungkan berbagai perbedaan pada kelompok budaya atau kelompok sosial di
dalam satu wilayah sehingga membentuk suatu kesatuan yang harmonis di dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Dengan kata lain, integrasi nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu
sebagai satu bangsa yakni bangsa Indonesia. Integrasi bangsa dapat dilihat secara
politis dan secara antropologis.

 Pengertian Integrasi Nasional secara Politis adalah proses penyatuan


berbagai kelompok budaya dan sosial di dalam kesatuan wilayah nasional yang
kemudian membentuk identitas nasional.
 Pengertian Integrasi Nasional secara Antropologis adalah proses
penyesuaian berbagai unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi
keseresaian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.

Berbagai keanekaragaman yang ada di Indonesia sudah seharusnya dipelihara dan


dijaga oleh seluruh elemen masyarakat. Jangan menjadikan perbedaan sebagai
pertentangan karena perbedaan dan keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan dan
kelebihan yang dimiliki oleh Indonesia.

2.2. Pentingnya Integrasi Bangsa

Intergrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai macam
perbedaan yang ada di Indonesia,dimana salah satu contohnya yaitu antara pemerintah
dengan wilayahnya. Integrasi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu langkah yang baik
untuk menyatukan sesuatu yang semula terpisah menjadi suatu keutuhan yang baik bagi
bangsa Indonesia, misal menyatukan berbagai macam suku dan budaya yang ada serta
menyatukan berbagai macam agama di Indonesia.
Masyarakat yang terintegrasi dengan baik adalah harapan bagi setiap negara,
salah satunya Indonesia. Sebab masyarakat yang terintegrasi dapat mencapai tujuan yang
ada di Indonesia. Integrasi masyarakat tidak sepenuhnya dapat diwujudkan, karena setiap
masyarakat dapat melakukan suatu tindakan atau konflik bagi negaranya. Hal tersebut
dapat terjadi dikarenakan belum terupaya dengan baik untuk mengintegrasikan
masyarakat. Seperti halnya pada era reformasi tahun 1998, berbagai macam perbedaan
suku,budaya dan agama bahkan kepentingan pribadi membuat Indonesia tidak dapat
mencapai tujuannya sehingga dengan adanya integrasi usaha untuk menyatukan berbagai
macam perbedaan dapat dilakukan.

Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku,budaya dan agama. Oleh


sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat
Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend walaupun hal tersebut membuat upaya
integrasi tidak terwujud. Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi
yang ternyata tidak baik bagi masyarakat Indonesia. Selain pengaruh globalisasi,
masyarakat Indonesia bertindak atas wewenang sendiri maupun kelompok sehingga
konflik terjadi dimana-mana seperti pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-tempat
ibadah dan lain sebagainya. Konflik tersebutlah yang membuat integrasi nasional susah
diwujudkan. Upaya integrasi terus dilakukan agar Indonesia menjadi satu kesatuan yang
mana disebutkan dalam semboya bhinneka tunggal ika.

Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia, perbedaan-perbedaan yang ada tetap


harus diakui dan dihargai sehingga Indonesia menjadi negara yang dapat mencapai
tujuannya. Selain menghargai dan mengakui berbagai macam perbedaan di Indonesia,
masyarakat Indonesia harus memliki rasa toleransi terhadap sesama sehingga tidak terjadi
konflik yang berkepanjangan yang dapat merugikan Indonesia.

Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyrakat


Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau dapat
dikatakan negara yang masih mencari jati diri. Selain itu, integrasi nasional sangat
penting untuk diwujudkan karena integrasi nasional merupakan suatu cara yang dapat
menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia.

2.3. Faktor Pendorong Integrasi Nasional

Berikut ini adalah beberapa faktor pendorong terjadinya national integration:

1. Adanya faktor sejarah sehingga timbul rasa senasib dan seperjuangan.


2. Semua kalangan masyarakat Indonesia memiliki keinginan untuk bersatu, seperti yang
tertuang pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
3. Timbulnya rasa cinta tanah air yang ditunjukkan pada masa perjuangan merebut
kemerdekaan, hingga mengisi kemerdekaan.
4. Adanya rasa rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara seperti yang
ditunjukkan oleh para pahlawan yang gugur selama masa perjuangan kemerdekaan.
5. Konsensus nasional di dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila serta
UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan bahasa
kesatuan bahasa Indonesia.

2.4. Faktor Penghambat Integrasi Nasional

Berikut ini adalah beberapa faktor penghambat national integration:

1. Keanekaragaman budaya, bahasa daerah, agama, ras, dan berbagai perbedaan lainnya
menjadi faktor penghambat proses national integration.
2. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari ribuan
kepulauan dan dikelilingi lautan yang luas juga menjadi penghambat integrasi bangsa.
3. Ketimbangan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah telah menimbulkan rasa
tidak puas. Masih banyaknya konflik berunsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-
golongan), gerakan separatisme dan kedaerahaan, domenstrasi, juga menjadi faktor
penghambat integrasi.
4. Paham etnossentrisme yang masih dimiliki oleh beberapa suku sehingga menonjolan
kelebihan daerahnya dan meremehkan budaya suku bangsa yang lain.

2.5. Syarat Integrasi Nasional

Berikut ini adalah beberapa syarat integrasi bangsa:

1. Adanya kesadaran anggota masyarakat bahwa dibutuhkan hubungan satu dengan yang
lain agar dapat memenuhi kebutuhan mereka.
2. Anggota masyarakat sepakat tentang norma dan nilai sosial yang dijadikan pedoman
dalam bermasyarakat.
3. Adanya norma dan nilai sosial yang berlaku sebagai aturan dan pedoman dalam proses
integrasi masyarakat.

2.6. Ancaman Integrasi Bangsa

Untuk mengantisipasi adanya nacaman bagi integrasi nasional, maka dierlukan ketahanan
nasional yang kokoh. ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi
ketangguhan serta keuletan dan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala macam dan bentuk ancaman.
Berdasarkan asalnya ancaman terdiri atas:

1. Ancaman dari dalam negeri, adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atau
terbentuk dari masyarakat indonesia.
2. Ancaman dari luar negeri, contohnya infiltrasi, subversi, dan intervensi dari kekuatan
kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara, dnan laut oleh musuh dari
luar negeri.

Menurut bentuknya, ancaman berupa :

1. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan senjata yang


terorganisasi yang mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militen mencakup :

a. Agresi militer
b. Pelanggaran wilayah
c. Spionase
d. Sabotase
e. Aksi teror

2. Ancaman non militer adalah ancaman tanpa kekuatan senjata. Dalam menghadapi
ancaman non militer, sistem pertahanan negara menempatkan lembaga negara di luar
pertahanan sebagai unsur utama sesuai dengan bentuk ancaman yang dihadapi di
dukung oleh unsur-unsur lain. Ancaman non-militer dibagi menjadi :

a. Ancaman di bidang Ideologi dan Politik


b. Ancaman di bidang ekonomi
c. Ancaman di Bidang Sosial Budaya

2.7. Cara Mengatasi Ancaman Integrasi Bangsa

A. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Militer


Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena itu, harus
diterapkan startegi yang tepat untuk mengatasi ancaman integrasi nasional itu. UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia dalam mengatasi ancaman militer tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa:
1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.
3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.
4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.
5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara
Indonesia merupakan tanggungjawab seluruh Warga Negara Indonesia. Dengan kata lain,
pertahanan dan keamanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI saja;
tetapi masyarakat sipil juga sangat bertanggung jawab terhadap pertahanan dan kemanan
negara; sehingga TNI dan POLRI manunggal bersama masyarakat sipil dalam menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Non-Militer


Ancaman non-militer dibagi Menjadi 3 :
a. Strategi Mengatasi Ancaman di bidang Ideologi dan Politik
Ada 4 hal yang harus dikedepankan oleh globalisasi dalam bidang ini, yaitu
demokrasi, kebebasan, keterbukaan, dan hak asasi.
Berkaitan dengan hal tersebut, Indonesia yang menganut paham demokrasi harus mampu
menumbukan pemerintahan yang kuat, mandiri, dan tahan uji agar mampu mengelola
konflik kepentingan yang dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia.
Untuk mencapai itu, Indonesia harus mewujudkan hal – hal berikut :
1. Mengembangkan demokrasi politik
2. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik
3. Mengadakan reformasi lembaga politik
4. Mmeperkuat kepercayaan rakyat dengan menegakkan pemerintahan yang
berwibawa dan bersih
5. Menegakkan supremasi hukum
6. Memperkuat Indonesia dalam kancah politik Internasional

b. Strategi Mengatasi Ancaman di bidang ekonomi


Sistem ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk melumpuhkan
ancaman dibidang ekonomi dan memperkuat kemandirian. bangsa Indonesia
Untuk mewujudkannya, diperlukannya perwujudan hal – hal :
1. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik pasar dalam
negeri.
2. Pertanian dijadikan prioritas utama
3. Diadakan perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat
4. Tidak bergantung pada badan multilateral (IMF, WTO, Bank Dunia)
5. Mempererat kerjasama dengan negara berkembang lainnya

c. Strategi mengatasi ancaman di Bidang Sosial Budaya


Banyak faktor yang mungkin menimbulkan perubahan sosial, diantaranya yang
memegang peranan penting ialah, faktor teknologi dan faktor kebudayaan.
Bangsa indonesia harus memelihara keseimbangan fundamental, yaitu
keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat,
manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin.
Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi,
sehingga menjadi bangsa yang berbhineka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu.
BAB III
Wawancara

IPDA Bambang Urbayani Nur

TANYA JAWAB (WAWANCARA)


1. Pewawancara : Menurut bapak apa itu Integrasi bangsa ?
IPDA Bambang Urbayadi Nur : Menurut saya integrasi bangsa itu adalah usaha- usaha
untuk menyatukan berbagai perbedaan. Baik dalam hal suku, agama, budaya, ras dan
lain-lain untuk menjadikannya satu kesatuan yang kokoh, sehingga tercipta keharmonisan
dalam suatu bangsa.
2. Pewawancara : Menurut pak Bambang apa saja ancaman-ancaman dalam membangun
integrasi bangsa ?
IPDA Bambang Urbayani Nur : Banyaknya perbedaan yang ada di Negara Indonesia baik
dari hal kesukubangsaan, agama, ras, dan lain-lain yang menjadikan suatu ancaman atau
hambatan dalam membangun integrasi bangsa. Selain itu, masyarakat yang menonjolkan
adanya suatu suku yang menonjolkan kelebihan- kelebihannya dan menganggap remeh
suku bangsa lainnya.
3. Pewawancara : Bagaimana kondisi integrasi bangsa saat ini ?
IPDA Bambang Urbayani Nur : Menurut saya intergrasi nasional di Indonesia saat ini
sedang buruk-buruknya karena pada saat ini banyak orang-orang yang mudah sekali
tersulut emosinya karena suatu pendapat yang berbeda dari pendapatnya, toleransi setiap
orang sudah berkurang mereka mengagung-agungkan kelompok atau suatu hal yang
mereka anut(fanatik sempit) sehingga masyarakat banyak yang terpecah belah. Contoh
nyata integrasi bangsa yang mulai meluntur atau buruk yakni masyarakat terpecah belah
karena hal politik serta saling mengutarakan ujaran kebencian terhadap pihak lain.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.astalog.com/2993/upaya-mengatasi-ancaman-terhadap-integrasi-
nasional.htm
http://dinamerryutamii.blogspot.com/2017/04/ancaman-terhadap-integrasi-
nasional.html
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-integrasi-nasional.html

Anda mungkin juga menyukai