“Integrasi”
Guru maple:
OLEH
KELOMPOK 2:
1. AGUNG DARUSSALAM
2. MUH. HIDAYATULLAH
Alhamdullillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT. dengan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam marilah kita haturkan
kepada Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad ﷺ, yang telah membimbing para umatnya
menuju jalan yang terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Andi Yustika Nur
selaku guru mata peajaran yang telah memberikan tugas makalah ini.
Makalah ini berisi masalah . Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................................
iDaftar Isi ................................................................................................................................ iiBab
I Pendahuluan1.1
Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Integrasi Nasional ........................ 20K.
1
BAB IPENDAHULUAN1.1
Rumusan Masalah
1.
215.
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah pendidikan kewarganegaraan dan untuuk menambah pengetahuan tentang Integrasi Nasio
nal sebagai Sarana Pemersatu Bangsa Indonesia.
1.4
Manfaat
Dengan tercapainya tujuan di atas, diharapkan makalah ini tidak hanya bermanfaatsebagai bahan
bacaan untuk pembaca pada umumnya, tetapi juga mampu menambah ilmuatau wawasan bagi
pembacanya.
3
BAB IIPEMBAHASANA.
Integrasi Horisontal (Teritorial)Integrasi ini mencakup berbagai masalah yang ada pada bidang
horizontal.Umumnya bertujuan untuk mengurangi diskonitalitas dan ketegangan
kulturkedaerahan dalam rangka proses penciptaan masyarakat politik yang
homogen(serasi/sama).Dimensi horisontal menyangkut pengintegrasian kelompok-kelompok
dalammasyarakat, dengan cara menjembatani perbedaan-perbedaan yang ditimbulkanoleh faktor-
faktor teritorial/kultur dengan mengurangi kesenjangan yangditimbulkan oleh faktor-faktor
tersebut.
2.
Myron Weiner
Myron Weiner adalah seorang ilmuwan politik dari Amerika Serikat. Iamengidentifikasi dengan
jelas berbagai masalah yang tercakup dalam
setiap pengertian yang pernah digunakan oleh para sarjana hingga pertengahan 1960-an.Dari
berbagai studinya itu, Myron Weiner mengemukakan beberapa pengertianintegrasi lain yang
lebih bermanfaat umum, seperti integrasi nilai, integrasi budaya,dan integrasi tingkah laku.
3.
Claude Alce
Claude Alce adalah seorang sarjana kelahiran Nigeria yang menolak tegasintegrasi nasional. Ia
lebih menyukai istilah integrasi politik. Menurutnya,
istilah bangsa yang menjadi akar kata nasional itu, secara normatik sudah mengandungmakna
kelompok manusia yang sudah sangat terpadu. Oleh karena itu, istilah bangsa
Mahfud MD
Menurutnya, Integrasi Nasional adalah pernyataan bagian-bagian yang berbedadari masyarakat
menjadi keseluruhan yang lebih utuh, secara sederhana memadukanmasyarakat kecil yang
jumlahnya banyak menjadi suatu bangsa.Untuk mewujudkan integrasi nasional, perlu adanya
keadilan, ketegasan dankebijaksanaan dari pemerintah dengan tidak membeda-bedakan SARA.
Hal ini benar- benar perlu dikembangkan karena pada hakekatnya integrasi
nasional menunjukkantingkat kuatnya kesatuan dan persatuan bangsa.Integrasi masyarakat
dalam negara dapat tercapai apabila :
1)
Terciptanya kesepakatan dari sebagian besar anggotanya terhadap nilai-nilaisosial tertentu yang
bersifat fundamental dan krusial
2)
Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit sosial yang salingmengawasi dalam
berbagai aspek sosial yang potensial.3)
6yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.Integrasi
sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatantentang batas-
batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial.Secara etimologi, integrasi
nasional terdiri atas dua kata integrasi dan nasional. Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), Integrasi adalah pembauran hingga menjadikesatuan yang utuh atau bulat sedangkan
nasional adalah bersifat kebangsaan; berkenaanatau berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu
bangsa. Jadi Integrasi Nasional adalah suatu pembaruan hingga menjadi kesatuan yang utuh
atau bulat dalam Negara Kesatuan RepublikIndonesia atau NKRI yang bersemboyan
“Bhinneka Tunggal Ika”.
Berikut ini disajikan beberapa pengertian integrasi nasional dalam konteks Indonesia dari para
ahli/penulis :Ada pengertian dari para ahli atau pakar asing mengenai integrasi nasional.
Misalnya,Kurana (2010) menyatakan integrasi nasional adalah kesadaran identitas bersama di
antarawarga negara. Ini berarti bahwa meskipun kita memiliki suku, agama, daerah, dan
bahasayang berbeda-beda, kita mengakui kenyataannya bahwa kita semua adalah satu.
C.
Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.2)
Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol Negara yaitu, GarudaPancasila &
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.3)
Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa Indonesia sepertiyang dinyatakan
dalam sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Nama Pengertian Integrasi NasionalSaafroedin
Bahar (1996)Upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsadengan pemerintah dan
wilayahnya.Riza Noer Arfani (2001)Pembentukan suatu identitas nasional dan
penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam suatukesatuan wilayah.Djuliati
Suroyo (2002)Bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayahtertentu dalam sebuah negara
yang berdaulat.Ramlan Surbakti (2010)Proses penyatuan berbagai kelompok sosial budayadalam
satu kesatuan wilayah dan dalam suatuidentitas nasional.
74)
Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan muncul semangat nasionalismedikalangan bangsa
Indonesia.5)
Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimanadibuktikan oleh banyak
pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.6)
Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan ProklamasiKemerdekaan, Pancasila dan
UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaanIndonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa
Indonesia.
b.
Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam suatu bangsa, bahasa, dan tanahair Indonesia.3)
Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yaitu pancasila.4)
Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaanyang kuat.5)
8golongan putih dalam pemilihan umum paling menunjukkan indikasi tingkatantertentu dari
partisipasi rakyat Indonesia terhadap sistem politiknya.Berikut ini faktor penghambat integrasi di
Indonesia (Alfian,1981) :1)
Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingioleh lautan luas.3)
Adanya paham
“etnosentrisme”
di antara beberapa suku bangsa yangmenonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan
menganggap rendah budayasuku bangsa lain.6)
Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat pengaruh budaya asing yang tidaksesuai dengan
kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung maupun kontaktidak langsung.7)
Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan kontaktak langsung,
antara lain melalui media cetak (majalah, tabloid) atau mediaelektronik (televisi, radio, film,
internet, telepon seluler yang mempunyai fituratau fasilitas lengkap).
D.
9kekawatiran, cemas, ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan. Disisilain
banyak pula potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara, yang mestinya dapatdigunakan
untuk melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat, harusdikorbankan untuk
menyelesaikan konflik tersebut. Dengan demikian negara yangsenantiasa diwarnai konflik di
dalamnya akan sulit untuk mewujudkan kemajuan.Integrasi masyarakat yang sepenuhnya
memang sesuatu yang tidak mungkindiwujudkan, karena setiap masyarakat disamping
membawakan potensi integrasi jugamenyimpan potensi konflik atau pertentangan. Persamaan
kepentingan, kebutuhan untuk bekerja sama, serta konsensus tentang nilai-
nilai tertentu dalam masyarakat, merupakan potensi yang mengintegrasikan. Sebaliknya perbeda
an-perbedaan yang ada dalammasyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan
budaya, dan perbedaankepentingan adalah menyimpan potensi konflik, terlebih apabila
perbedaan-pebedaan itutidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap yang tepat. Namun
apapun kondisiintegrasi masyarakat merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk
membangunkejayaan bangsa dan negara, dan oleh karena itu perlu senantiasa diupayakan.
Kegagalandalam mewujudkan integrasi masyarakat berarti kegagalan untuk membangun
kejayaannasional, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara
yang bersangkutan.Menurut Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) dalam negara
merdeka, faktor pemerintah yang berkeabsahan
(legitimate)
merupakan hal penting bagi pembentukannegara-bangsa. Hal ini disebabkan tujuan negara hanya
akan dapat dicapai apabila terdapatsuatu pemerintaha yang mampu menggerakkan dan
mengarahkan seluruh potensimasyarakat agar mau bersatu dan bekerja bersama. Kemampuan ini
tidak hanya dapatdijalankan melalui kewenangan menggunakan kekuasaan fisik yang sah tetapi
juga persetujuan dan dukungan
rakyatnya terhadap pemerintah itu. Jadi, diperlukan hubunganyang ideal antara pemerintah
dengan rakyatnya sesuai dengan sistem nilai dan politik yangdisepakati. Hal demikian
memerlukan integrasi politik. Negara-bangsa baru, seperti halnya Indonesia setelah
tahun 1945, membangun integrasi juga menjadi tugas penting. Ada dua hal yang dapat
menjelaskan ini.
Pertama,
pemerintahkolonial Belanda tidak pernah memikirkan tentang perlunya membangun kesetian
nasionaldan semangat kebangsaan pada rakyat Indonesia. Penjajah lebih
mengutamakanmembangun kesetiaan kepada penjajah itu sendiri dan guna kepentingan integrasi
pribadikolonial. Jadi, setelah merdeka, kita perlu menumbuhkan kesetiaan nasional
melalui pembangunan integrasi bangsa.
Kedua,
bagi negara-negara baru , tuntutan integrasi ini juga
10menjadi masalah pelik bukan saja karena perilaku pemerintah kolonial sebelumnya,
tetapi juga latar belakang bangsa yang bersangkutan. Negara-bangsa
(nation state)
merupakannegara yang di dalamnya terdiri dari banyak bangsa (suku) yang selanjutnya
bersepakat bersatu dalam sebuah bangsa yang besar. Suku-suku itu memiliki pertalian primordial
yangmerupakan unsur negara dan telah menjelma menjadi kesatuan etnik yang
selanjutnyamenuntut pengakuan dan perhatian pada tingkat kenegaraan. Ditinjau dari keragaman
etnikdan ikatan primordial inilah pembangunan integrasi bangsa menjadi semakin
penting.Ironisnya bahwa pembangunan integrasi nasional selalu menghadapi situasi
dilematisseperti terurai di depan. Setiap penciptaan negara berdaulat dan kuat juga akan
semakinmembangkitkan sentimen primordial yang dapat berbentuk gerakan separatis, rasialis
ataugerakan keagamaan.Kekacauan dan disintegrasi bangsa yang dialami pada masa-masa awal
bernegaramisalnya yang terjadi di India dan Srilanka bisa dikatakan buka semata akibat politik
“pecahbelah”
kolonial namun akibat perebutan dominasi kelompok-kelompok primordial untukmemerintah
negara. Hal ini menunjukkan bahwa setelah lepas dari kolonial,
mereka berlomba saling mendapatkan dominasinya dalam pemerintahan negara. Mereka berebut
agar identitasnya diangkat dan disepakati sebagai identitas nasional.Integrasi diperlukan guna
menciptakan kesetiaan baru terhadap identitas-identitas baruyang diciptakan Identitas Nasional.
Misal, bahasa nasional, simbol negara, semboyannasional, ideologi nasional, dan sebagainya.
E.
Bangsa Indonesia saat ini sangat kekurangan orang yang ber-nasionalismetinggi, keadaan inilah
yang memicu banyak konflik-konflik daerah akibat tidakadanya rasa nosionalisme pada diri
pribadi. Persaan memiliki bangsa ini sudah lenyap,sehingga bertindak semena-mena dan tidak
menghargai satu dengan yang lain.
11 Nasionalisme mengajarkan pada diri kita bahwa kita harus merasa memiliki bangsa ini,
wilayah dan negara ini meskipun banyak kekurangan, namun juga dijiwaioleh semangat untuk
memajukan bangsanya demi kelangsungan hidup
generasi penerus bangsa. Nasionalisme mengajarkan kita untuk saling menghormati satudengan
yang lain meskipun berbeda suku, agama, ras, budaya, keyakinan dan pendapat, demi
menjaga keutuhan bangsanya. Nasionalisme mengajarkan kita untuk bangga menjadi bagian dari
Negara.
b.
Untuk itu perlu kiranya penegakan yang jelas atas alat pemersatu bangsa. Salahsatunya adalah
penegakkan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai norma-norma yangluhur dalam setiap aspek
kehidupan seperti halnya yang telah dijaga oleh nenekmoyang bangsa Indonesia sejak dulu.
Pancasila bukan hanya sebuah bentuk
filosofis bangsa Indonesia yang dikristalisasikan sebagai ideologi Negara, tetapi Pancasilaadalah
tatanan hidup yang luhur dan merupakan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh para pendiri
bangsa kita.Untuk itu seluruh elemen masyarakat harus memahami apa saja nilai-
nilaiyang terkandung dalam Pancasila. Pemahaman untuk setiap nilai-nilai yangterkandung
dalam Pancasila dapat diwujudkan melalui pendidikan
kewarganegaraan. Namun, bagaimana dengan putra-putri Indonesia yang tidak bisa mengenyam
pendidikan? Maka perlu ada perhatian khusus yang harus dilakukan oleh pemerintahuntuk
memperbaiki pendidikan di Indonesia. Memprioritaskan anggaran belanja Negara sebesar 20%
untuk dunia pendidikan rasanya kurang, karena sebenarnya
yang bobrok adalah sistem pengaturan di Indonesia, sehingga walaupun anggaran untuk
12 pendidikan dinaikkan tetap saja pendidikan di Indonesia tidak akan maju, karena banyak peny
elewengan-penyelewengan dalam praktiknya. Maka inilah systemregulasi Indonesia yang sangat
bobrok, dan inilah juga yang memicu ketidak adilan bagi rakyat yang akhirnya memberikan
celah disintegrasi bangsa untuk bernafas. Namun dalam hal ini bukan hanya tanggung
jawab pemerintah saja,
seharusnya para pelajar, baik siswa maupun mahasiswa juga bertanggung jawab dalammemberik
an contoh yang baik dalam pengamalan nilai pancasila. Kiranya perludibentuk sebuah organisasi
yang mewadahi usaha-usaha pemerataan pendidikan.Mahasiswa lebih baik mebentuk suatu
kelompok pemberi pendidikan gratis bagi rakyatyang tidak mampu, daripada melakukan
demonstrasi yang ujung-ujungnya tindakanarkis.
F.
Jenis-jenis Integrasi
Tentang pengertian integrasi ini, Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) lebihcocok
menggunakan istilah integrasi politik daripada integrasi nasional. Menurutnyaintegrasi politik
adalah penyatuan masyarakat dengan sistem politik. MenurutnyaIntegrasi politik terbagi menjadi
lima jenis, yakni :
1)
Integrasi bangsa
Integrasi bangsa menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dansosial dalam
satu kesatuan wilayah dan dalam suatu pembentukan identitas nasional.
2)
Integrasi wilayah
Integrasi wilayah menunjuk pada masalah pembentukkan wewenang kekuasaannasional pusat di
atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial budaya
masyarakat tertentu.
3)
Integrasi nilai
Integrasi nilai menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimumyang diperlukan
dalam memelihara tertib sosial.
4)
Integrasi elit-massa
Integrasi elit-massa menunjuk pada masalah penghubungan antara pemerintahdengan yang
diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai aspirasi dannilai pada kelompok elit
dan massa.
5)
13Menurut Suroyo (2002), dalam realitas nasional integrasi nasional dapat dilihat daritiga aspek
yakni aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya. Dari aspek politik, lazimdisebut integrasi
politik, aspek ekonomi (integrasi ekonomi), yakni salingketergantungan ekonomi antar daerah
yang bekerjasama secara sinergi, dan aspek sosial budaya (integrasi sosial budaya) yakni
hubungan antara suku, lapisan, dan golongan.Berdasarkan pendapat ini, integrasi nasional
meliputi :
a)
Integrasi Politik
Dalam tataran integrasi politik terdapat dimensi vertikal dan horizontal. Dimensiyang bersifat
vertikal menyangkut hubungan elit dan massa, baik antara elit politikdengan massa pengikut,
atau antara penguasa dan rakyat guna menjembatani
celah perbedaan dalam rangka pengembangan proses politik yang partisipatif. Dimensihorizontal
menyangkut hubungan yang berkaitan dengan masalah teritorial, antardaerah, antar suku, umat
beragama dan golongan masyarakat Indonesia.
b)
Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi berarti terjadinya saling ketergantungan antar daerah dalamupaya memenuhi
kebutuhan hidup rakyat. Adanya saling ketergantungan menjadikanwilayah dan orang-orang dari
berbagai latar akan mengadakan kerjasama yang salingmenguntungkan dan sinergis. Di sisi lain,
integrasi ekonomi adalah penghapusan(pencabutan) hambatan-hambatan antar daerah yang
memungkinkan ketidaklancaranhubungan antar keduanya, misal peraturan, norma dan prosedur
dan pembuatan aturan bersama yang mampu menciptakan keterpaduan di bidang ekonomi.
c)
Integrasi Sosial-Budaya
Integrasi ini merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalammasyarakat
sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapatmeliputi ras, etnis,
agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya.Integrasi sosial budaya juga berarti
kesediaan bersatu bagi kelompok-kelompok sosial budaya di masyarakat, misal suku, agama,
dan ras.
G.
Menerapkan rezim terbaik bagi Indonesia Ramlan Surbakti (1999: 32) yaiturezim yang
sebagaimana terdapat dalam UUD 1945 dan Pancasila. Dimanadalam UUD 1945 dinyatakan 4
tujuan negara yaitu: melindungi seluruh
Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangunkonsensus. Kompromi dan
kesepakatan adalah jiwa musyawarah dansesungguhnya juga demokrasi. Iklim dan budaya yang
demikian itu, bagiIndonesia yang amat majemuk, sangat diperlukan. Tentunya, penghormatan
dan pengakuan kepada mayoritas dibutuhkan, tetapi sebaliknya perlindunganterhadap minoritas
tidak boleh diabaikan. Yang kita tuju adalah harmoni danhubungan simetris, dan bukan
hegemoni. Karena itu, premis yang mengatakan
“The minority has its say, the majority has its way”
harus kita pahami secara arifdan kontekstual.3)
Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam segalaaspek kehidupan
dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan semua pihak, semua wilayah. Kebijakan
otonomi daerah, desentralisasi, keseimbangan pusat daerah, hubungan simetris mayoritas-
minoritas, perlindungan kaumminoritas, permberdayaan putra daerah, dan lain-lain pengaturan
yang sejenisamat diperlukan. Disisi lain undang-undang dan perangkat regulasi lain yanglebih
tegas agar gerakan sparatisme, perlawanan terhadap ideologi negara, dankejahatan yang berbau
SARA tidak berkembang dengan luluasa, harus dapat kitarumuskan dengan jelas.4)
Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinanyang arif dan
efektif. Setiap pemimpin di negeri ini, baik formal maupuninformal, harus memilikim kepekaan
dan kepedulian tinggi serta upaya sungguh-sungguh untuk terus membina dan memantapkan
integrasi nasional. Kesalahan
15yang lazim terjadi, kita sering berbicara tentang kondisi objektif dari kurang
kukuhnya integrasi nasional di negeri ini, serta setelah itu “bermimpi” tentang
kondisi yang kita tuju
(end state),
tetapi kita kurang tertarik untuk membicarakan prose dan kerja keras yang
harus kita lakukan. Kepemimpinan yang efektif disemua ini akhirnya merupakan faktor penentu
yang bisa menciptakan iklim danlangkah bersama untuk mengukuhkan integrasi nasional.5)
Meningkatkan integrasi nasional secara horizontal antar masyarakat Indonesiayang plural. Cara-
cara yang dapat ditempuh adalah :
1)
Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran, dan kehendak untuk bersatu.
Perjalanan panjang bangsa Indonesia untuk menyatukan dirinya, sebutlahmulai Kebangkitan
Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, ProklamasiKemerdekaan 1945, dan rangkaian upaya
menumpas pemberontakan dansaparatisme, harus terus dilahirkan dalam hati sanubari dan alam
pikiran bangsaIndonesia.2)
Membangun kelembagaan (pranata) di masyarakat yang berakarkan pada nilai dannorma yang
menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa tidak
memandang perbedaan suku, agama, ras, keturunan, etnis dan perbedaan-perbedaan lainnyayang
sebenarnya tidak perlu diperdebatkan. Menyuburkan integrasi nasional tidakhanya dilakukan
secara struktural tetapi juga kultural. Pranata di masyarakat kelakharus mampu membangun
mekanisme peleraian konflik
(conflict management)
guna mencegah kecenderungan langkah-langkah yang represif untukmenyelesaikan konflik.3)
Meningkatkan integrasi bangsa Ramlan Surbakti (1999: 52), adalah penyatuan berbagai
kelompok sosial budaya dalam satu-kesatuan wilayah dan dalam suatuidentitas nasional.
Diandaikan, masyarakat itu berupa masyarakat majemuk yang
16meliputi berbagi suku bangsa, ras, dan agama. Di Indoonesia integrasi bangsadiwujudkan
dengan a) penghapusan sifat kultural utama dari kelompok minoritasdengan mengembangkan
semacam kebudayaan nasional biasanya kebudayaansuku bangsa yang dominan, atau b) dengan
pembentukan kesetiaan nasional tanpamenghapuskan kebudayaan kelompok kecil. Negara
Indonesia menempuh cara bini, yakni menangani masalah integrasi bangsa dengan kebudayaan
nasional yangdilukiskan sebagai puncak-puncak (hal yang terbaik) dari kebudayaan daerah,tetapi
tanpa menghilangkan (bahkan mengembangkan) kebudayaan daerah.4)
Meningkatkan integrasi nilai di antara masyarakat. Integrasi nilai Ramlan Surbakti(1999: 54),
adalah persetujuan bersama mengenai tujuan-tujuan dalam prinsipdasar politik, dan prosedur-
prosedur lainnya, dengan kata lain integrasi nilaiadalah penciptaan suatu system nilai
(ideology nasional)
yang dipandang ideal, baik dan adil dengan berbagi kelompk masyarakat. Integrasi
nilai Indonesia adadalam Pancasila dan UUD 1945 sebagai system nilai bersama.
H.
Geometri
Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang sangatstrategis untuk
kepentingan lalu lintas perekonomian dunia selain itu juga memiliki berbagai permasalahan yang
sangat rawan terhadap timbulnya disintegrasi bangsa.Dari ribuan pulau yang dihubungkan oleh
laut memiliki karakteristik yang
berbeda- beda dengan kondisi alamnya yang juga sangat berbeda-beda pula menyebabkanmuncul
nya kerawanan sosial yang disebabkan oleh perbedan daerah misalnya daerahyang kaya akan
sumber kekayaan alamnya dengan daerah yang kering tidak memilikikekayaan alam dimana
sumber kehidupan sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan daerah lain atau tergamtung
dari daerah lain.
2.
Demografi
Kekayaan Alam
Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati akantetap menjadi
daya tarik tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum secarakeseluruhan dapat digali dan di
kembangkan secara optimal namun potensi ini perludidayagunakan dan dipelihara sebaik-
baiknya untuk kepentingan pemberdayaanmasyarakat dalam peran sertanya secara berkeadilan
guna mendukung kepentingan perekonomian nasional.
4.
Ideologi
Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia dalam penghayatan dan pengamalannya
masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila, bahkan saat ini sering
diperdebatkan. Ideologi pancasila cenderung tergugah denganadanya kelompok-kelompok
tertentu yang mengedepankan faham liberal ataukebebasan tanpa batas, demikian pula faham
keagamaan yang bersifat ekstrim baikkiri maupun kanan
5.
Politik
Berbagai masalah politik yang masih harus dipecahkan bersama oleh bangsaIndonesia saat ini
seperti diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi
partai, pemisahan TNI dengan Polri serta penghapusan dwi fungsi BRI, sampai saat inimasih
menjadi permasalahan yang belum dapat diselesaikan secara tuntas
karena berbagai masalah pokok inilah yang paling rawan dengan konflik sosial berkepanjangan
yang akhirnya dapat menyebabkan timbulnya disintegrasi bangsa.
6.
Ekonomi
Sistem perekonomian Indonesia yang masih mencari bentuk, yang
dapat pemberdayakan sebagian besar potensi sumber daya nasional, serta bentuk-
bentukkemitraan dan kesejajaran yang diiringi dengan pemberantasan terhadap KKN. Halini
dihadapkan dengan krisis moneter yang berkepanjangan, rendahnya
tingkat pendapatan masyarakat dan meningkatnya tingkat pengangguran serta terbatasnyalahan
mata pencaharian yang layak.
19
7.
Sosial Budaya
Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dandapat menimbulkan
konflik etnis kultural. Arus globalisasi yang mengandung berbagai nilai dan budaya
dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga masyarakatyang terjadi adalah konflik tata nilai.
Konflik tata nilai akan membesar bila masing-masing mempertahankan tata nilainya sendiri
tanpa memperhatikan yang lain.
8.
Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi bersifat
multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri,hal ini seiring dengan
perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,informasi dankomunikasi. Serta sarana
dan prasarana pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi
dimensional yang bersumber dari permasalahan.
Strategi Penanggulangan
Adapun strategi yang digunakan dalam penanggulangan disintegrasi bangsa antara lain :a.
Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan, agar
tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
b.
c.
d.
e.
Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f.
Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalammemerangi
separatis.
g.
Melarang, dengan melengkapi dasar dan aturan hukum setiap usaha untukmenggunakan
kekuatan massa.
20
Upaya Penanggulangan
Dari hasil analisis diperlukan suatu upaya pembinaan yang efektif dan berhasil,diperlukan pula
tatanan, perangkat dan kebijakan yang tepat guna memperkukuh integrasinasional antara lain :
a.
Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
b.
c.
d.
Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspekkehidupan dan
pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak,semua wilayah.
e.
Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yangarif dan
bijaksana, serta efektif.
J.
21menjalin hubungan diplomatik dan hubungan dagang, antara lain dengan Champa,Kamboja,
Ayudyapura (Thailand).
b. Model integrasi kolonial
Model integrasi kedua atau lebih tepat disebut dengan integrasi atas wilayah HindiaBelanda baru
sepenuhnya dicapai pada awal abad XX dengan wilayah yang terentangdari Sabang sampai
Merauke. Pemerintah kolonial mampu membangun integrasiwilayah juga dengan menguasai
maritim, sedang integrasi vertikal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dibina
melalui jaringan birokrasi kolonial yang terdiri dariambtenaar-ambtenaar (pegawai) Belanda dan
pribumi yang tidak memiliki jaringandengan massa rakyat. Dengan kata lain pemerintah tidak
memiliki dukungan massayang berarti. Integrasi model kolonial ini tidak mampu menyatukan
segenap
keragaman bangsa Indonesia tetapi hanya untuk maksud menciptakan kesetiaan tunggal pada pen
guasa colonial.
c. Model integrasi nasional Indonesia
Model integrasi ketiga ini merupakan proses berintegrasinya bangsa Indonesiasejak bernegara
merdeka tahun 1945. Meskipun sebelumnya ada integrasi kolonial,namun integrasi model ketiga
ini berbeda dengan model kedua. Integrasi model kedualebih dimaksudkan agar rakyat jajahan
(Hindia Belanda) mendukung pemerintahankolonial melalui penguatan birokrasi kolonial dan
penguasaan wilayah. Integrasi modelketiga dimaksudkan untuk membentuk kesatuan yang baru
yakni bangsa Indonesiayang merdeka, memiliki semangat kebangsaan (nasionalisme) yang baru
atau kesadarankebangsaan yang baru. Model integrasi nasional ini diawali dengan
tumbuhnyakesadaran berbangsa khususnya pada diri orang-orang Indonesia yang
mengalami proses pendidikan sebagai dampak dari politik etis pemerintah kolonial Belanda.Mer
eka mendirikan organisasi-organisasi pergerakan baik yang bersifat keagamaan,kepemudaan,
kedaerahan, politik, ekonomi perdagangan dan kelompok perempuan.Para kaum terpelajar ini
mulai menyadari bahwa bangsa mereka adalah bangsa jajahanyang harus berjuang meraih
kemerdekaan jika ingin menjadi bangsa merdeka dansederajat dengan bangsa-bangsa lain.
Mereka berasal dari berbagai daerah dan suku bangsa yang merasa sebagai satu nasib dan
penderitaan sehingga bersatu menggalangkekuatan bersama. Misalnya, Sukarno berasal dari
Jawa, Mohammad Hatta berasal dariSumatera, AA Maramis dari Sulawesi, Tengku Mohammad
Hasan dari Aceh.
Masa Perintis
Masa perintis adalah masa mulai dirintisnya semangat kebangsaan melalui pembentukan
organisasi-organisasi pergerakan. Masa ini ditandai dengan munculnya pergerakan Budi Utomo
pada tanggal 20 Mei 1908. Kelahiran Budi Utomo diperingatisebagai Hari Kebangkitan
Nasional.
2)
Masa Penegas
Masa penegas adalah masa mulai ditegaskannya semangat kebangsaan pada diri bangsa
Indonesia yang ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober1928. Dengan
Sumpah Pemuda, masyarakat Indonesia yang beraneka ragam tersebutmenyatakan diri sebagai
satu bangsa yang memiliki satu Tanah Air, satu bangsa, dan bahasa persatuan yaitu bahasa
Indonesia.
3)
Masa Percobaan
Bangsa Indonesia melalui organisasi pergerakan mencoba meminta kemerdekaandari Belanda.
Organisasi-organisasi pergerakan yang tergabung dalam GAPI(Gabungan Politik Indonesia)
tahun 1938 mengusulkan Indonesia Berparlemen. Namun, perjuangan menuntut Indonesia
merdeka tersebut tidak berhasil.
4)
Masa Pendobrak
Pada masa tersebut semangat dan gerakan kebangsaan Indonesia telah berhasilmendobrak
belenggu penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan. Kemerdekaan bangsa Indonesia
diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak saat itu bangsaIndonesia menjadi bangsa
merdeka, bebas, dan sederajat dengan bangsa
lain. Nasionalisme telah mendasari bagi pembentukan negara kebangsaan Indonesiamodern.Dari
sisi politik, proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan pernyatan bangsa
Indonesia baik ke dalam maupun ke luar bahwa bangsa ini telah merdeka, bebasdari belenggu
penjajahan, dan sederajat dengan bangsa lain di dunia. Dari sisi sosial budaya,
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan
“revolusi integratifnya”
bangsa Indonesia, dari bangsa yang terpisah dengan beragam identitas menuju bangsayang satu
yakni bangsa Indonesia.
23
L.
Ideologi Nasional
Ideologi merupakan seperangkat nilai-nilai yang diterima dan disepakati.Ideologi juga
memberikan visi dan beberapa panduan bagaimana cara menuju visiatau tujuan itu. Jika suatu
masyarakat meskipun berbeda-beda tetapi menerima satuideologi yang sama maka
memungkinkan masyarakat tersebut bersatu. Bagi bangsaIndonesia, nilai bersama yang bisa
mempersatukan masyarakat Indonesia adalah
24Pancasila. Pancasila merupakan nilai sosial bersama yang bisa diterima oleh
seluruhmasyarakat Indonesia. Nilai-nilai bersama tidak harus berlaku secara nasional.
Di beberapa daerah diIndonesia terdapat nilai-nilai bersama. Dengan nilai itu kelompok-
kelompokmasyarakat di daerah itu bersedia bersatu. Misal
“Pela Gadong”
sebagai nilai bersama yang dijunjung oleh masyarakat Maluku.
e.
Masyarakat berada di atas memiliki sifat saling ketergantungan di antara unit-unitsosial yang
terhimpun di dalamnya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Apabilamasyarakat saling
memiliki ketergantungan, saling membutuhkan, saling kerjasamadalam bidang ekonomi, maka
mereka akan bersatu. Namun jika ada yang menguasaisuatu usaha atau kepemilikan maka yang
lain akan merasa dirugikan dan dapatmenimbulkan perseteruan
25Pendapat lain menyebutkan, integrasi bangsa dapat dilakukan dengan dua strategikebijakan
yaitu
“policy assimilasionis”
dan
“policy bhinneka tunggal ika”
(Sjamsudin,1989). Strategi pertama dengan cara penghapusan sifat-sifat kultural utama dari
komunitaskecil yang berbeda menjadi semacam kebudayaan nasional. Asimilasi adalah
pembaurandua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli
sehinggamembentuk kebudayaan baru. Apabila asimilasi ini menjadi sebuah strategi bagi
integrasinasional, berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan
mengupayakanagar unsur-unsur budaya yang ada dalam negara itu benar-benar melebur
menjadi satu dantidak lagi menampakkan identitas budaya kelompok atau budaya
lokal.Kebijakan strategi yang sebaiknya dilakukan di Indonesia :
Memperkuat nilai bersama
Membangun fasilitas
Menciptakan musuh bersama
Memperkokoh lembaga politik
Membuat organisasi untuk bersama
Menciptakan ketergantungan ekonomi antar kelompok
Mewujudkan kepemimpinan yang kuat
Menghapuskan identitas-identitas lokal
Membaurkan antar tradisi dan budaya lokal
Menguatkan identitas nasionalMembangun fasilitas infrastruktur seperti jalan, gedung
pertemuan, lapangan olahraga,dan pasar merupakan contoh kebijakan penyelenggara negara
yang memungkinkanmampu mengintegrasikan masyarakatnya. Hal ini dikarenakan masyarakat
dari berbagailatar belakang akan bertemu, berinteraksi dan bekerja sama. Pembangunan
berbagaifasilitas itu bisa dilakukan apabila memiliki sumber pembiayaan yang cukup. Di
negarayang sedang membangun, salah satu sumber utama pembiayaan negara tersebut
adalah pajak yang dipungut dari warga negara.
Pajak sebagai instrumen memperkokoh Integrasi Nasional
Salah satu tujuan negara Republik Indonesia sebagaimana tersebut dalam alenia keempat
Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 adalah “memajukan kesejahteraanumum”. Kesejahteraan umu
m akan dapat dicapai atau akan lebih cepat dicapai, apabila
26keuangan negara sehat, atau dengan kata lain negara memiliki dana yang cukup untuk
membiayai seluruh kegiatan yang diperlukan untuk menunjang tujuan
negara “memajukankesejahteraan umum” tersebut.
Berbicara tentang keuangan negara yang sehat, tidak bisa dilepaskan dari sumber-sumber
penerimaan negara. Salah satu sumber keuangan negara adalah penerimaan darisektor pajak.
Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir Penerimaan pajak merupakansumber pendapatan
negara yang utama. Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negaratahun 2016, pemerintah
menargetkan pendapatan yang bersumber dari penerimaan
75 pajak adalah sebesar 1.360 triliun atau sebesar 74,63 % dari penerimaan negara secarakeselur
uhan.
M.
Dinamika itu bisa kita contohkan peristiswa integrasi berdasar 5 (lima) jenis integrasisebagai
berikut:
a.
Integrasi bangsa
Tanggal 15 Agustus 2005 melalui MoU (Memorandum of Understanding) di Vantaa,Helsinki,
Finlandia, pemerintah Indonesia berhasil secara damai mengajak GerakanAceh Merdeka (GAM)
untuk kembali bergabung dan setia memegang teguhkedaulatan bersama Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Proses ini
telah berhasil menyelesaikan kasus disintegrasi yang terjadi di Aceh sejak tahun 1975sampai
2005.
b.
Integrasi wilayah
Melalui Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957, pemerintah Indonesiamengumumkan
kedaulatan wilayah Indonesia yakni lebar laut teritorial seluas 12mil diukur dari garis yang
menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada
pulau- pulau Negara Indonesia. Dengan deklarasi ini maka terjadi integrasi wilayahteritorial
Indonesia. Wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah dan lauttidak lagi merupakan
pemisah pulau, tetapi menjadi penghubung pulau-pulau diIndonesia
28
c.
Integrasi nilai
Pengalaman mengembangkan Pancasila sebagai nilai integratif terus-menerusdilakukan,
misalnya, melalui kegiatan pendidikan Pancasila baik dengan mata kuliahdi perguruan tinggi dan
mata pelajaran di sekolah. Melalui kurikulum 1975, mulaidiberikannya mata pelajaran
Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di sekolah. Saat ini,melalui kurikulum 2013 terdapat mata
pelajaran PPKn. Melalui pelajaran ini,Pancasila sebagai nilai bersama dan sebagai dasar filsafat
negara disampaikankepada generasi muda.
d.
Integrasi elit-massa
Dinamika integrasi elit
–
massa ditandai dengan seringnya pemimpin mendekatirakyatnya melalui berbagai kegiatan.
Misalnya kunjungan ke daerah, temu kaderPKK, dan kotak pos presiden. Kegiatan yang sifatnya
mendekatkan elit dan massaakan menguatkan dimensi vertikal integrasi nasional.
e.
29dengan Indonesia serta mereka merasa jika bersama Indonesia mereka akan terus di
anaktirikan. Mereka merasa akan lebih baik jika melepaskan diri dan menjadi negara
sendirikeluar dari NKRI. Pada kasus ini sebenarnya Indonesia sudah berusaha keras
untukmembendung disintegrasi yang yang terjadi dan menjaga agar timor-timor tetap
menjadisalah satu wilayah NKRI. Salah satu bentuk usaha pemerintah Indonesia yaitu
denganmelakukan operasi pagar betis dan operasi militer lain di jaman pemerintahan
PresidenSoeharto. Akan tetapi semua itu belum mampu untuk mencegah agartimor-timor
tetap bersama Indonesia. Keluarnya Timor-Timor juga merupakan bentuk akibat dari
adanya pengaruh luar yang bermaksud untuk merusak integrasi nasional Indonesia.Masalah
disintegrasi di Indonesia selain Timor-Timor dan Papua Nugini, ada lagiyaitu GAM atau
Gerakan Aceh Merdeka. GAM merupakan suatu gerakan masyarakatAceh yang bertentangan
dengan pancasila karena GAM menghendaki agar Aceh keluardari Indonesia dan mendirikan
negara sendiri yaitu negara dengan basis islam murni. Para penggerak GAM memiliki
pemikiran yang berbeda dengan tujuan bangsa Indonesia yangmenghendaki penyatuan dari
berbagai multi kultur budaya, agama dan ras yang dimilikiIndonesia, sedangkan GAM
menentang penyatuan tersebut. Mereka menginginkanhanya satu golongan saja yang menguasai.
Mereka menggunakan alasan agama untukmengancam integrasi nasional.
N.
30dan tantangan kita dimasa depan adalah bagaimana caranya agar tisak terjadi lagi halserupa
dan jika terjadi maka langkah atau solusi yang tepat apa yang bisa kita ambil. Tantangan
Integrasi Nasional ini bisa berupa tantangan Militer maupun non-militer.
1.
Tantangan Militer
Tantangan militer ini bisa berupa Ancaman militer yatu ancaman yangmenggunakan kekuatan
bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyaikemampuan membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatansegenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa
agresi/invasi, pelanggaran
wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancamankeama
nan laut dan udara.
Agresi suatu negara yang dikategorikan mengancam kedaulatan negara,keutuhan wilayah, dan
keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai
bentuk- bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah.Invasimerup
akan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan kekuatanmiliter bersenjata
yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayahIndonesia. Bangsa Indonesia pernah
merasakan pahitnya diinvasi atau diserang olehBelanda yang ingin kembali menjajah Indonesia
sebanyak dua kali, yaitu 21 Juli 1947dan 19 Desember 1948.
Bentuk lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalahtindakan
pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan) Indonesia olehnegara lain.
Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas danterbuka berpotensi terjadinya
pelanggaran wilayah. Sekarang dan di masa depan yangmenjadi tantangan bagi masyarakat yaitu
bagaimana caranya agar bisa tetap menjagakeutuhan Indonesia yang luas ini dan agar supaya
tidak kehilangan seperti Timor-Timor, Papua Nugini, dan pulau Sipadan dan Silitan yang
diambil Malaysia. Kita harustetap mempertahankan wilayah Indonesia dari berbagai ancaman
pengambilan dari pihak luar di era saat ini.
Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah merupakan bentuk ancaman
militer yang dapat merongrong kewibawaan negara dan jalannya roda
Selain itu pada abad modern dewasa ini tantangan yang harus dihadapi olehmasyarakat Indonesia
yaitu tantangan dalam menghadapi kegiatan spionase yangdilakukan oleh agen-agen rahasia
dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanannegara Indonesia. Kegiatan spionase
dilakukan secara tertutup dengan menggunakankemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga tidak mudah dideteksi. Kegiatantersebut merupakan bentuk ancaman militer yang
memerlukan penanganan secarakhusus untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran
yang akandimanfaatkan oleh pihak lawan. Salah satu bentuk contohnya yaitu penyadapan
yangdilakukan oleh pihak Australia terhadap pemerintahan Indonesia. Dari sana kita harus bisa
belajar bagaimana untuk menghadapi tantangan yang sama di masa depan. Karena bukan tidak
mungkin jika hal tersebut akan terulang kembali.
2.
Tantangan Non-Militer
Selanjutnya yaitu tantangan di bidang politik, tantangan ini dapat bersumber dariluar negeri
maupun dalam negeri. Dari luar negeri dapat berupa ancaman di
bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadapIndonesia.
Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi
politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untukmenekan negara lain.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintaha
n yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkankekuasaan pemerintah.
Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dariancaman politik yang timbul di
dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik,separatisme dapat menempuh pola perjuangan
politik tanpa senjata dan
perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati
masyarakat internasional.
33 pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-
produk global ke dalam pasar domestik.
2) Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiringdengan
semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia,
yang pada akhirnya mereka dapat mendikte atau menekan pemerintah atau bangsa kita.Dengan
demikian bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.
Tantangan dalam dimensi sosial budaya, tantangan ini dapat berupa ancamanyang berdimensi
sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam, dan ancamandari luar. Ancaman dari
dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu
tersebut menjadi titik pangkal timbulnya
1) Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luarnegeri.
4) Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya
barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasadipakai orang-orang
barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku misalnya
memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dansebagainya.
Sekarang dan dimasa depan tantangan integrasi nasional tidak hanya dapat dilihat darisegi
masyarakat Indonesia secara luas melainkan ada juga tantangan integrasi nasionaldalam ruang
lingkup mahasiswa yaitu tantangannya adalah bagaimana agar mahasiswatetap menjadi agen
perubahan yang tetap memegang teguh pada nilai-nilai pancasila sertamampu berpikir kritis dan
tanggap dalam melihat segala permasalahan ataupun hal yangterjadi dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara ini. Selain itu juga, mahasiswa sebagaigenerasi muda harus mampu menghadapi
tantangan dari gempuran pihak luar yang akan
38
BAB IIIPENUTUP3.1
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional adalah proses persatuan orang-orangdari berbagai
wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai perbedaan baik
suku, budaya, dan berbagai latar belang ekonomi. Seperti yang kita ketahui, Indonesiamerupakan
bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satusisi hal ini
membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkankekayaan alam Indonesia
secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpahuntuk kesejahteraan rakyat, namun
selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini jugaakhirnya menimbulkan masalah yang
baru.Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara Indonesia karena dari integrasinasional
dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia, sehinggatidak adanya konflik
perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata. WalaupunIndonesia ini berbeda-beda
suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap Indonesia adalahnegara yang satu yang mempunyai
satu tujuan untuk memakmurkan negara Indonesia.
3.2
Saran
Pembelajaran lebih lanjut diperlukan guna memahami lebih dalam mengenaiIntegrasi Nasional
sebagai sarana pemersatu bangsa.