Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

TANTANGAN DALAM MENJAGA INTEGRASI NASIONAL

DAN UPAYA MENGHADAPINYA

Kelompok 1

Muhammad Najib Habibi 171910101068


Mudzidan Nugroho Jati 201510501045
Jetra Luthfi 201710201034
Cindy Kurnia Putri 201810201053
Faulana Ma’rifatul Purnami 201910201005
Fatmala Novita Wati 201910501026
Nirmala Ariningtyas 201910601042
Ela Risti Khasanah 202410102055

Universitas Jember

Jember

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena tas berkat dan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah untuk mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “Tantangan yang Dihadapi dalam
Menjaga Integrasi Nasional dan Upaya Menhadapinya”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menuadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
karena terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi banyak pihak.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................1
BAB 2. PEMBASAHAN.....................................................................................3
BAB 3. PENUTUP...............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Intergasi nasional dewasa ini menjadi pembasan yang tidak dapat


terlewatkan apabila menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara.
Integrasi berasal dari bangsa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan
atau keseluruhan. Sementara nasional menjadi cakupan wilayah
berlangsungnya proses integrasi.

Indonesia sudah menjadi sebuah bangsa sejak proklamasi 17 Agustus


1945. Sebagai sebuah bangsa baru, para tokoh pendiri negara memahami
bahwa Indonesia merupakan negara super majemuk yang berasal dari
perbedaan suku, budaya, bahasa hingga kepercayaan sehingga muncullah
semboyan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Selain itu
pancasila menjadi warisan yang tidak terpisahkan dalam mencapai integrasi
nasional. Bahkan sejarah mencatat, demi lahirnya Indonesia tetap satu, para
pendiri saat itu mengubah bunyi sila pertama pancasila karena protes dari
beberapa golongan. Bunyi sila pertama yang mulanya “Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” berubah
menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa” untuk mempersatukan bangsa Indonesia
yang super majemuk.

Oleh sebab itu, perlu khalayak umum ketahui, khususnya mahasiswa


tentang integrasi nasional untuk memahami, mengamalkan dan menjaga
integrasi nasional sebagai salah satu warisan paling luar biasa untuk negara
Indonesia di tengah kemajemukan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan judul “Tantangan dalam Menjaga Integrasi Nasional dan


Upaya Menghadapinya” dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian integrasi nasional sehingga penting untuk dipelajari?


2. Apa jenis-jenis integrasi nasional?
2

3. Apa saja masalah-masalah integrasi nasional dan contohnya dalam


kehidupan berbangsa?
4. Apa sebab-sebab terjadinya disintegrasi nasional?
5. Bagaimana solusi mengatasi masalah integrasi nasional?
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan makalah berjudul


“Tantangan dalam Menjaga Integrasi Nasional dan Upaya Menghadapinya”
sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian integrasi nasional.


2. Mengetahui jenis-jenis integrasi nasional.
3. Menjelaskan masalah-masalah integrasi nasional dan contohnya.
4. Memahami sebab-sebab disintegrasi nasional.
5. Memahami cara mengatasi masalah integrasi nasional.
1.4 Manfaat

Berdasarkan tujuan di atas, manfaat makalah berjudul “Tantangan dalam


Menjaga Integrasi Nasional dan Upaya Menghadapinya” sebagai berikut :

1. Memahami lebih lanjut mengani integrasi nasional yang penting untuk


dipelajari.
2. Memahami jenis-jenis integrasi nasional dalam kehidupan berbangsa
bernegara.
3. Mengetahui masalah integrasi nasional di Indonesia.
4. Mengetahui sebab-sebab disintegrasi nasional yang menjadi landasan
untuk menemukan solusi.
5. Mengetahui beragam solusi untuk menyelesaikan masalah integrasi
nasional.
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Integrasi Nasional

Integrasi berasal dari bangsa inggris “integration” yang berarti


kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses
penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Integrasi sosial akan terbentuk
apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas
teriorial, nilai-nilai, norma-norma dan pranata-pranata sosial. Di Indonesia istilah
integrasi masih sering disamakan dengan istilah pembauran atau asimilasi,
padahal kedua istilah tersebut memiliki perbedaan. Integrasi diartikan dengan
integrasi kebudayaan, integrasi sosial dan pluralisme sosial. Sementara pembauran
dapat berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur
kebudayaan (cultural traits) mereka yang berbeda atau bertentangan, agar dapat
dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan yang selaras (harmonis). Caranya
adalah melalui difusi (penyebaran), dimana unsur kebudayaan baru diserap ke
dalam suatu kebudayaan yang berada dalam keadaan konflik dengan unsur
kebudayaan tradisional tertentu. Cara penanggulangan masalah konflik adalah
melalui modifikasi dan koordinasi dari unsur-unsur kebudayaan baru dan lama.
Inilah yang disebut sebagai Integrasi Sosial (Theodorson & Theodorson, 1979
dalam Danandjaja, 1999).
Integrasi Nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keseraian dan
keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan
bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi
hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan
kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya-budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah
keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
4

Istilah integrasi nasional terdiri dari dua unsur kata, yaitu “integrasi” dan
“nasional”. Dalam Kamus Besar Indonesia Edisi Ketiga Tahun 2002,
dikemukakan bahwa istilah integrasi mempunyai pengertian “pembauran atau
penyatuan hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat”. Sedangkan istilah
“nasional” mempunyai pengertian :
1) Bersifat kebangsaan
2) Berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri
3) Meliputi suatu bangsa, misalnya cita-cita nasional, tarian nasional,
perusahaan nasional dan sebagainya.
Mengacu pada penjelasan kedua istilah di atas maka integrasi nasional
identic dengan integrasi bangsa yang mempunyai pengertian suatu proses
penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan
wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa yang harus dapat
menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan kesimbangan dalam mencapai
tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Myron Weiner dlam Juhardi (2014)
memberikan lima definisi mengenai integrasi yaitu :
1. Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya
dan sosial dalam satu wilayah dan proses pembentukan identitas nasional,
membangun rasa kebangsaan dengan cara menghapus kesetiaan pada ikatan-
ikatan yang lebih sempit.
2. Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan
nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan
kelompok-kelompok sosial budaya masyarakt tertentu.
3. Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara pemerintah
dengan yang diperintah. Mendekatan perbedaan-perbedaan mengenai
aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa.
4. Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum
yang
diperlukan dalam memelihara tertib sosial.
5. Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan
yang diterima demi mencapai tujuan bersama.
5

Berdasarkan definisi di atas dapat dinyatakan, bahwa Integrasi merupakan


proses penyatuan dengan menghubungkan berbagai kelompok budaya dan sosial
yang beragam dalam satu wilayah, kemudian dibentuk suatu wewenang
kekuasaan nasional pusat yang kemudian bertujuan untuk membangun rasa
kebangsaan dengan cara menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan yang lebih
sempit. Sunyono Usman (1998) menyatakan, bahwa suatu kelompok masyarakat
dapat terintegrasi apabila : 1) masyarakat dapat menemukan dan menyepakati
nilai-nilai fundamental yang dapat dijadikan rujukan bersama, 2) masyarakat
terhimpun dalam unit sosial sekaligus memiliki “croos cutting affiliation”
(anggota dari berbagai kesatuan sosial), sehingga menghasilkan “croos cutting
loyality” (loyalitas ganda) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan
sosial dan 3) masyarakat berada di
atas saling ketergantungan di antara unit-unit sosial yang terhimpun di dalamnya
dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi.

2.2 Jenis Integrasi Nasional


Integrasi nasional menurut Myron Weiner dalam buku Ramlan Surbakti (2010)
lebih cocok disebut dengan istilah Integrasi politik. Integrasi politik menurutnya
ialah penyatuan masyarakat dengan sistem politik. Integrasi politik sendiri dibagi
menjadi lima jenis, yaitu

1. Integrasi Bangsa
Integrasi bangsa menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok
sosial dan budaya dalam suatu pembentukan identitas nasional dan dalam satu
kesatuan wilayah.
2. Integrasi Wilayah
Integrasi wilayah menunjuk pada masalah pembentukan wewenang
kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang mempunyai
anggota kelompok-kelompok budaya masyarakat tertentu.
3. Integrasi Elit
6
Integrasi elit merujuk pada masalah hubungan antara pemerintah dengan
yang di perintah, juga mendekatkan perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada
kelompok elit dan masa.
4. Integrasi Nilai
Integrasi nilai menunjuk pada adanya consent terhadap nilai yang
minimum yang diperlukan dalam memelihara ketertiban sosial.
5. Integrasi Tingkah Laku
Integrasi tingkah laku atau bisa disebut perilaku integratif menunjuk pada
penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan diterima demi mencapai tujuan
bersama.

Sedangkan menurut Suroyo (2002), Integrasi nasional ialah proses


mencerminkan persatuan orang-orang dari berbagai wilayah, atau berbagai sosial
budaya, atau latar belakang ekonomi, menjadi satu bangsa (nation) terutama
karena pengalaman sejarah dan politik yang relatif sama. Dalam realitasnya
Integrasi Nasional dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu :
1. Aspek Politik (Integrasi Politik)
Aspek politik atau bisa juga disebut integrasi politik dalam tatarannya
terdapat dimensi vertikal dan horizontal. Dimensi horizontal ialah hubungan yang
berkaitan dengan masalah teritorial, antar suku, antar umat beragama, antar
daerah, dan golongan masyarakat Indonesia. Sedan dimensi vertikal ialah yang
berhubungan dengan elit dan massa, baik dengan massa pengikut, atau antara
penguasa dan rakyat guna menjembatani celah perbedaan dalam rangka
pengembangan proses politik yang partisipatif.
1. Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi ialah terjadinya ketergantungan antar daerah dalam
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Ketergantungan ini menjadikan wilayah
dan orang-orang dari berbagai latar belakang akan mengadakan kerjasama yang
saling menguntungkan. Di lain sisi integrasi ekonomi ini dapat menghapuskan
hambatan antar daerah yang memungkinkan terjadi ketidaklancaran antar
keduanya, misalnya peraturan dan prosedur juga dapat membuat aturan bersama 7
yang dapat menciptakan keterpaduan dalam bidang ekonomi.
2. Integrasi Sosial Budaya
Integrasi sosial budaya ialah proses penyesuaian unsur yang berbeda-beda
dalam masyrakat hingga menjadi satu kesatuan. Unsur yang disesuaikan tersebut
meliputi etnis, ras, agama, bahasa, kebiasaan, dan lain sebagainya. Ini berarti
kesediaan bersatu bagi kelompok-kelompok sosial budaya di masyarakat.

2.3 Permasalahan Dalam Intgrasi Nasional


Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya melalui proklamasi tidak
serta merta Indonesia terlepas dari penjajahan yang ingin merebut lagi bangsa
yang kaya ini. Ancaman terhadap persatuan Indonesia tidak akan pernah berhenti
baik ancaman dari luar maupun dari dalam. Ancaman-ancaman tersebut dibiarkan
dan disepelehkan dapat menjadi disentegrasi yang berakibat buruk bagi bangsa
bukan tidak mungkin terjadinya pelepasan wilayah.Berikut ancaman-ancaman
terhadap integrasi nasional Indonesia di berbagai bidang:

1. Ancaman di Bidang Ideologi dan Politik


Terdapat berbagai hal yang membahayakan persatuan Indonesia dengan
mengatasnamakan politik dan ideologi. Ancaman dapat bersumber dari dalam
negeri ataupun luar negeri.

Ancaman dari luar negeri misalnya :

 campur tangandari bidang politik luar negeri serta pembentukan suatu


kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah didalam negeri.
 Maraknya media propaganda untuk mengadu domba suatu negara yang
dilakukan negara asing.
 Semakin maraknya paham baru dari luar negeri
 Pihak asing merugikan suatu negara dengan pemberlakuan-pemberlakuan
tertentu yang dibuat oleh pihak asing
Sedangkan ancaman dari dalam negeri misalnya:
 politik uang untuk meraih posisi yang diinginkan atau untuk 8

menyelesaikan suatu perkara, serta isu SARA (suku, agama, ras, dan antar
golongan) yang menyebabkan permusuhan.
 Munculnya aliran dan paham radikal serat ekstrim dari dalam negeri
 Adanya sikap apatis dan kurangnya rasa kecintaan terhadap negeri

Contoh : pemberontakan G30S, gerakan separatis GAM di Aceh, RMS di Maluku


dan OPM di Papua.

2. Ancaman di Bidang Ekonomi

Dengan adanya globalisasi perekonomian, proses kegiatan ekonomi di


seluruh dunia makin terintegrasi tanpa terhalang batas-batas negara. Sisi
positifnya adalah Indonesia memiliki kesempatan untuk memasarkan produk
dalam negeri ke pasar internasional. Pada saat yang sama, bisa jadi produk-produk
dari luar negeri justru membanjiri Indonesia dan membuat pengusaha lokal kalah
bersaing. Selain itu, penanaman modal oleh pihak-pihak asing juga bisa saja
digunakan untuk mengontrol suatu negara. Sehingga terjadinya kesenjangan sosial
yang berakibat pada pertumbuhan perekonomian dalam jangka panjang yang
berhubungan dengan berkurangnya subsidi ekonomi bagi rakyat.

Contoh :

 Proses pengurangan bantuan kepada rakyat berupa subsidi


 Perekonomian dari suatu negara dikuasai oleh pihak asing
 Impor barang secara berlebihan yang membuat stok barang menjadi
lebih
 Harga komoditi ekspor pasar dunia yang jatuh
 Kebijakan embargo yang terjadi pada negara-negara tujuan ekspor
 Meningkatnya angka kemiskinan serta pengangguran

3. Ancaman di Bidang Sosial Budaya


9

Ancaman terhadap integrasi nasional dalam bidang sosial budaya berasal


dari dalam dan luar negeri. Ancaman dari dalam negeri disebabkan oleh
kemiskinan dan ketidakadilan. Hal inilah yang menjadi pangkal permasalahan
seperti separatisme, terorisme, dan bencana. Sedangkan ancaman dari luar ada
kaitannya dengan peran media massa yang menunjukkan gaya hidup luar negeri
yang kemudian dicontoh oleh sebagian orang. Padahal gaya hidup tersebut
mungkin tidak cocok dengan identitas bangsa.

Contohnya

 gaya hidup konsumtif dan ingin menggunakan barang-barang dari


luar negeri
 sikap individualisme yang memudarkan semangat gotong royong
dan solidaritas sosial.

4. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Ancaman di bidang pertahanan nasional dapat berupa agresi militer,


pelanggaran kedaulatan wilayah, terorisme, pemberontakan bersenjata, dan
spionase. Beberapa contoh gangguan terhadap keamanan wilayah adalah
perompakan, penyelundupan senjata, serta pencemaran dan pencurian kekayaan
laut. Sedangkan beberapa contoh pemberontakan bersenjata yang mengancam
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia di antaranya pemberontakan Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia (PRRI), Permesta, dan Pemberontakan PKI Madiun.

Pada tahun 1948, di saat Indonesia masih genting dengan adanya gangguan yang
berasal dari Belanda, Partai Komunis Indonesia mengadakan pemberontakan di
daerah keresidenan Madiun.Saat itu, banyak rakyat tidak bersalah yang dibunuh
oleh mereka. Akibatnya, rakyat menjadi takut untuk keluar rumah dan sulit untuk
saling mempercayai orang-orang di sekitar mereka. Pemberontakan dari rakyat
terus berlangsung dan meningkat jumlahnya pada masa demokrasi parlementer.
Contoh dari berbagai pemberontakan tersebut yaitu pemberontakan DI/TII
(Daarut Islam/Tentara Islam Indonesia) di berbagai daerah, pemberontakan APRA
(Angkatan Perang Ratu Adil), pemberontakan Andi Aziz di Sulawesi Selatan,
pemberontakan Republik Maluku Selatan di Maluku, pemberontakan Merapi
Merbabu Complex di Jawa Tengah, pemberontakan PRRI (Pemerintahan
Revolusioner Republik Indonesia) di Sumatera Barat, dan pemberontakan
lainnya. Beberapa hal yang telah disebutkan di atas merupakan contoh ancaman
yang mengganggu persatuan Indonesia di masa lalu. Lantas, bagaimana dengan
kondisi saat ini? Setidaknya sudah tujuh puluh dua tahun negara Indonesia
merdeka. Apakah persatuan dan kesatuan Indonesia telah tercapai dengan
sempurna? Selanjutnya kita akan membahas tentang penyebab terjadinya
disintegrasi nasional.

 Agresi atau invasi

Kekuatan bersenjata dapat digunakan untuk melakukan agresi atau invasi. Suatu
negara yang melakukan agresi terhadap negara lain adalah ancaman bagi
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan suatu bangsa. Terdapat
beberapa bentuk agresi mulai dari yang berskala paling kecil hingga skala
terbesar. Invasi adalah bentuk agresi berskala paling besar dengan menggunakan
kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki
wilayah negara lain. Bangsa Indonesia pernah diinvasi dua kali oleh Belanda yang
ingin kembali menjajah. Yaitu Agresi Militer I (21 Juli 1947-5 Agustus 1947) dan
Agresi Militer II (19 Desember 1948).

 Pelanggaran wilayah

Bentuk ancaman militer yang sering terjadi adalah tindakan pelanggaran wilayah,
baik wilayah laut, ruang udara dan daratan. Indonesia memiliki wilayah yang
sangat luas dan terbuka sehingga timbul potensi pelanggaran wilayah.

 Pemberontakan bersenjata

Ancaman militer pemberontakan bersenjata adalah ancaman yang timbul dan


dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri. Tetapi tidak menutup
kemungkinan pemberontakan bersenjata tersebut didukung oleh kekuatan asing,
baik secara terbuka maupun secara tertutup. Pemberontakan bersenjata melawan
pemerintah Indonesia yang sah adalah bentuk ancaman militer yang dapat
11
merongrong kewibawaan negara dan jalannya roda pemerintahan.

 Aksi terror atau terorisme

Aksi teror bersenjata adalah bentuk kegiatan terorisme yang mengancam


keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam serta
menimbulkan korban tanpa kenal perikemanusiaan. Sasaran aksi teror bersenjata
dapat menimpa siapa saja. Sehingga sulit ditangani dengan cara-cara biasa.
Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris pada dekade
terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti politik, lingkungan strategis
dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Segala bentuk teror harus dicegah dan
dibasmi agar ketenteraman masyarakat tidak terganggu.

Beberapa contoh kasus teror di Indonesia adalah:

1. Bom Malam Natal (24 Desember 2000)


2. Bom Bali I (12 Oktober 2002)
3. Bom Marriott (5 Agustus 2003)
4. Bom Bali II (1 Oktober 2005)
5. Bom Solo (25 September 2011)
6. Bom Sarinah Thamrin (14 Januari 2016)
7. Bom Surabaya (13 Mei 2018)

2.4 Faktor Faktor Terjadinya Integrasi Nasional

Faktor pendukung

1. Faktor sejarah suatu bangsa yang dapat menimbulkan rasa senasib dan
seperjuangan
2. Adanya keinginan atau hasrat untuk bersatu secara utuh
3. Memiliki rasa cinta tanah air
4. Memiliki rasa rela berkorban demi kepentingan negara atau bangsa
5. Adanya konsensus atau kesepakatan nasional, yang tercermin dalam
Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila serta UUD 1945
6. Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari dan sebagai
12
bahasa pemersatu
7. Timbulnya semangat persatuan dan kesatuan diantara masyarakat
8. Memiliki semangat gotong royong untuk menjaga persatuan dan kesatuan
9. Pancasila dijadikan pandangan dan pedoman hidup dalam bermasyarakat
10. Meningkatkan rasa solidaritas dan toleransi dalam kehidupan
bermasyarakat

Faktor penghambat

1. Kurangnya sikap saling menghargai perbedaan di dalam masyarakat


2. Kurangnya sikap saling bertoleransi dalam masyarakat
3. Kurangnya kesadaran diri dalam masyarakat untuk menjaga persatuan dan
kesatuan
4. Adanya sikap tidak puas dan perasaan tidak adil terhadap ketimpangan
yang terjadi dalam masyarakat
5. Masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen (keberagaman suku bangsa,
budaya, agama dan ras)
6. Wilayah Indonesia yang sangat luas dengan ribuan pulau yang tersebar
dari Sabang sampai Merauke
7. Timbulnya etnosentrisme atau anggapan jika budayanya jauh lebih baik
dibanding kebudayaan lainnya
8. Adanya kemungkinan ancaman atau gangguan datang untuk memecah
belah persatuan dan kesatuan bangsa, baik dari dalam maupun luar negeri
9. Pembangunan yang tidak merata, sehingga hal ini bisa menghambat
integrasi nasional
10. Budaya asli mulai tergerus karena dipengaruhi budaya asing yang belum
tentu sesuai dengan kepribadian bangsa
2.5 Solusi Permasalahan Integrasi Nasional

Bidang ideologi dan politik

1. Memperkuat ideologi Pancasila 13

2. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari


3. Mengembangkan demokrasi politik
4. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi
dan perannya secara benar
5. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara mengegakkan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa
6. Menegakkan supremasi hukum
7. Memperkuat posisi Indonesia di kancah politik internasional
8. Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi
dengan cara membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur
masyarakat, TNI dan Polri
9. Menghilangkan kesempatan perkembangan tindakan KKN
10. Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha
pemecahbelahan dari ancaman luar

Bidang ekonomi

1. Menerapkan sistem ekonomi kerakyatan


2. Mengembangkan sistem ekonomi untuk memperkuat produksi dalam
negeri sehingga perekonomian rakyat bisa menguat
3. Tidak menggantungkan diri pada organisasi multilateral, seperti IMF dan
bank dunia
4. Mengoptimalkan bahan baku yang ada di dalam negeri sehingga tidak
bergantung pada impor

Bidang sosial budaya


1. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan
penguatan iman dan takwa
2. Memperkuat budaya dan wawasan nusantara melalui pendidikan formal
3. Meningkatkan rasa nasionalisme dan menguatkan konsep Bhinneka
Tunggal Ika
4. Melakukan penyaringan budaya dengan menggunakan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Integrasi Nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keseraian dan keselarasan secara
nasional. Istilah integrasi nasional terdiri dari dua unsur kata, yaitu “integrasi” dan
“nasional”.
Menurut Suroyo (2012) Integrasi Nasional Itu memiliki tiga jenis, yaitu integrasi
politik, integrasi ekonomik dan integrasi sosial budaya. Dalam pelaksanaan
terwujudnya integrasi nasional terdapat banyak permasalahan yang dihadapinya
dalam berbagai bidang. Baik dari bidang (1) Ideologi dan Publik (2) ekonomi (3)
sosial ekonomi (4) Pertahanan dan Keamanan. terdapat faktor yang mundukung
dan terwujudnya Integrasi Nasional.

3.2 Saran
Kita sebagai para penanggung jawab bangsa perlu untuk lebih giat lagi dan aktif
dalam berperan aktif dalam penyelesaian masalah bangsa dan menjaga keutuhan
bangsa agar nantinya dapat terwujud Integrasi Nasional dan menciptakan
masyarakat sejahtera, adil, makmur
15

DAFTAR PUSTAKA

Surbakti, S. (2010). Memahami Ilmu Politik. Jakarta : Grasindo.


Suroyo, A.M.D. (2002). Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Ilmu Sejarah :
Dalam Integrasi Nasional Dalam Perspektif Sejarah Sebuah Proses yang
Belum Selesai. Fakultas Sastra Universitas Diponegoro Semarang.
Aco A.A. (2016). Integrasi Nasioanal sebagai Salah Satu Parameter Persatuan dan
Kesatuan Bangsa Negara Republik Indonesia. Jurnal Sosialisasi
Pendidikan Sosiologi-FIS UNM, 20-21)

Aco, A. A. (2017). Urgensi Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Indonesia.


Jurnal Integrasi.

DISENTEGRASI MORAL MASYARAKAT DALAM PRESPEKTIF


KETAHANAN NASIONAL. (1999). DISENTEGRASI MORAL
MASYARAKAT DALAM PRESPEKTIF KETAHANAN NASIONAL.
https://doi.org/10.22146/jkn.11950

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/03/182859369/upaya-mengatasi-
ancaman-integrasi-nasional-di-berbagai-bidang?page=all
http://adibcaem.blogspot.com/2011/12/integrasi-nasional-problematika-dan.html
https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/23/192108069/10-faktor-
penghambat-integrasi-nasional

https://www.akseleran.co.id/blog/ancaman-di-bidang-ekonomi/#:~:text=Jenis
%20Ancaman%20yang%20Dapat%20Mengancam%20Perekonomian%20Suatu
%20Negara,Beberapa%20bentuk%20atau&text=Proses%20pengurangan
%20bantuan%20kepada%20rakyat,ekspor%20pasar%20dunia%20yang%20jatuh

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/26/120000269/ancaman-integrasi-
nasional-bidang-hankam?page=all

Anda mungkin juga menyukai