Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

URGENSI INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU


PARAMETER PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

Dosen Pengampu: Roy Fachraby Ginting SH,M.Kn

Disusun oleh :

1. Alicia Joane Sembiring FPsi 211301160


2. Aprilia tri Hastuti FP 210306081
3. Asri Verauli FH 210200330
4. Blessti Elina Sinaga FH 210200246
5. Diana Nurzaliza FMIPA 210802058
6. Diva Putri Hardana FMIPA 210802028
7. Egi Namira Barus FH 210200547
8. Eva Purwanti FMIPA 210801015
9. Riska sianturi FH 210200117
10.Siti nurlayli FP 210306012
11.Tengku Nabila Syahira FH 210200668

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2021/2022

1
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah kami yang berjudul “Urgensi Integrasi Nasional Sebagai Salah
Satu Parameter Persatuan Dan Kesatuan Bangsa” dapat tersusun hingga selesai
dengan tepat waktu. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan bantuan moral
maupun material.

Adapun tujuan pembuatan makalah bertema esensi dan urgensi integrasi


nasional ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Pada pembuatan makalah ini, kami memiliki bertujuan yaitu
mengajak pembaca mempelajari lebih lanjut perihal bagaimana konsep dan
pentingnya integrasi nasional bagi sebuah Negara-bangsa. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Roy Fachraby Ginting SH, M.Kn selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan
tugas ini kepada kami. Sejalan dengan pengerjaan makalah ini, wawasan kami
tentang esensi dan urgensi integrasi nasional bertambah dan meluas.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Kami memohon maaf apabila ada
ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, kami terbuka pada
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah.

Tanjungpinang, 15 September 2021

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………….2
Daftar isi …………………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………….4
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………………..4
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………4
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………...6
2.1 Menelusuri Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional ……………………………6
2.2 Alasan Mengapa Diperlakukan Integrasi Nasional ……………………………11
2.3 Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Integrasi Nasional …...12
2.4 Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional.17
2.5 Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Integritas Nasional …………………….19
2.6 Rangkuman Tentang Integrasi Nasional ……………………………………….21
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………….23
Kesimpulan …………………………………………………………………………...23
Saran …………………………………………………………………………………..24
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..25

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia diperlukan persatuan dan


kesatuan untuk membangun bangsa dan negara agar mampu hidup sejajar dengan
bangsa dan negara lain. Karena dengan kukuhnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia sejak proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang merupakan
berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, bagi rakyat Indonesia secara
keseluruhan menjadi dasar dilaksanakanya pembangunan disegala bidang.
Persatuan dan kesatuan pada hakikatnya adalah suatu keadaan yang menunjukan
adanya kebutuhan dan berbagai corak ragam atau unsur yang menjadi suatu
kebulatan yang utuh. Hasrat untuk bersatu tercermin dalam sila ke tiga Pancasila
yaitu Persatuan Indonesia.

Negara Indonesia memiliki wilayah yang luas, jumlah ras penduduk yang
banyak, kebhinekaan rakyat serta hubungan dengan bangsa lain harus dibina
untuk mewujudkan kerjasama yang baik. Berbagai hambatan dan tantangan yang
pernah dialami dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan datang silih berganti.
Kalau rasa persatuan dan kesatuan kita pudar, maka besar kemungkinan muncul
konflik seperti adanya perkelahian antar pelajar, perkelahian antar warga desa
yang bisa berkembang menjadi perang antar suku, ras, agama dan hal ini akan
mengancam integrasi bangsa Indonesia. Sehingga persatuan dan kesatuan bangsa
semestinya dikembangkan dan dibiasakan mulai dari lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagimana Menelusuri Konsep dan Urgensi Integrasi NKRI?
2. Apakah Pentingnya Integrasi NKRI?

4
3. Bagaimana Tantangan dalam membangun integrasi?
4. Bagaimana Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Integrasi Nasional?
5. Bagaimana Upaya Mengatasi Masalah Tantangan?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Mengetahui konsep dan urgrnsi integrasi NKRI
2. Memahami pentingnya integrasi NKRI
3. Mengetahui tantangan dalam membangun integrasi
4. Mengetahui esensi dan uregnsi integrasi nasional
5. Memahami upaya mengatasi masalah tantangan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Menelusuri Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional


A. Makna Integrasi Nasional
Marilah kita telusuri istilah integrasi nasional ini. Kita dapat menguraikan
istilah tersebut dari dua pengertian: secara etimologi dan terminologi. Etimologi
adalah studi yang mempelajari asal usul kata, sejarahnya dan juga perubahan yang
terjadi dari kata itu. Secara etimologi, integrasi nasional terdiri atas dua kata
integrasi dan nasional. Integrasi berasal dari kata integrate, yang artinya memberi
tempat bagi suatu unsur demi suatu keseluruhan, menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan. Integritas adalah membuat unsur-unsur
menjadi satu kesatuan dan utuh.
Pengertian integrasi nasional secara terminologi. Terminologi dapat
diartikan penggunaan kata sebagai suatu istilah yang telah dihubungkan dengan
konteks tertentu. Konsep integrasi nasional dihubungkan dengan konteks tertentu
dan umumnya dikemukakan oleh para ahlinya. Berikut ini disajikan beberapa
pengertian integrasi nasional dalam konteks Indonesia dari para ahli/penulis :

Nama Pengertian Integrasi Nasional

Saafroedin Bahar Upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan


(1996) pemerintah dan wilayahnya

Riza Noer Arfani Pembentukan suatu identitas nasional dan penyatuan berbagai
(2001) kelompok sosial dan budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah

Djuliati Suroyo Bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu


(2002) dalam sebuah negara yang berdaulat.

Ramlan Surbakti Proses penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam satu
(2010) kesatuan wilayah dan dalam suatu identitas nasional

secara terminologi, istilah integrasi nasional memiliki keragaman


pengertian, sesuai dengan sudut pandang para ahli. Namun demikian kita dapat
menemukan titik kesamaaannya bahwa integrasi dapat berarti penyatuan,
pembauran, keterpaduan, sebagai kebulatan dari unsur atau aspek aspeknya.

6
Secara umum, Integrasi nasional adalah kesadaran identitas bersama di
antara warga negara. Ini berarti bahwa meskipun kita memiliki kasta yang
berbeda, agama dan daerah, dan berbicara bahasa yang berbeda, kita mengakui
kenyataan bahwa kita semua adalah satu. Jenis integrasi ini sangat penting dalam
membangun suatu bangsa yang kuat dan makmur.

B. Jenis Integrasi
Integrasi terbentuk dari proses yang panjang dan waktu yang cukup lama.
Kata Integrasi berasal dari bahasa Inggris yaitu integration yang artinya
pembaruan hingga menjadi kesatuan yang utuh. Atau diartikan sebagai keadaan
dimana ras dan etnis dapat beradaptasi dengan kebudayaan mayoritas, namun
tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing

Berikut adalah jenis-jenis dari integrasi yaitu:

● Integrasi Nasional
Merupakan suatu proses adaptasi antara unsur-unsur yang berbeda dalam
kehidupan dimasyarakat secara nasional sehingga menghasilkan suatu pola
kehidupan yang serasi dan dapat memberikan fungsi tersendiri bagi masyarakat
tersebut.

● Integrasi Bangsa
Yaitu suatu golongan yang beranekaragam dan berbeda-beda, mereka tidak bisa
dirumuskan secara eksak. Dimana mereka memiliki faktor-faktor objektif tertentu
yang membedakannya dengan bangsa lainnya.

● Integrasi Sosial
Penyesuaian antara unsur-unsur yang berbeda terutama dalam kehidupan sosial
sehingga dapat menghasilkan pola kehidupan yang nyaman bagi masyarakat itu
sendiri.

7
● Integrasi Kebudayaan
Yaitu proses penyesuaian antar unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga
mencapai suatu keserasian dalam kehidupan masyarakat.

● Integrasi Masyarakat
Sebuah proses perpaduan atau penyatuan antar unsur-unsur dalam masyarakat
yang meliputi pranata sosial, kedudukan sosial, dan peranan sosial.

C. Pentingnya Integrasi Nasional

Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyrakat


Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau
dapat dikatakan negara yang masih mencari jati diri. Selain itu, integrasi nasional
sangat penting untuk diwujudkan karena integrasi nasional merupakan suatu cara
yang dapat menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia.
Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku,budaya dan agama. Oleh
sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat
masyarakat Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend walaupun hal tersebut
membuat upaya integrasi tidak terwujud. Masyarakat Indonesia belum sadar akan
pengaruh globalilasi yang ternyata tidak baik bagi masyarakat Indonesia. Selain
pengaruh globalisasi, masyarakat Indonesia bertindak atas wewenang sendiri
maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti pertengkaran
antar suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Konflik
tersebutlah yang membuat integrasi nasional susah diwujudkan. Upaya integrasi
terus dilakukan agar Indonesia menjadi satu kesatuan yang mana disebutkan
dalam semboya bhinneka tunggal ika.
Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia, perbedaan-perbedaan yang
ada tetap harus diakui dan dihargai sehingga Indonesia menjadi negara yang dapat
mencapai tujuannya. Selain menghargai dan mengakui berbagai macam perbedaan
di Indonesia, masyarakat Indonesia harus memliki rasa toleransi terhadap sesama
sehingga tidak terjadi konflik yang berkepanjangan yang dapat merugikan
Indonesia.

8
Integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai
macam perbedaan yang ada di Indonesia.Integrasi itu sendiri dapat dikatakan
sebagai suatu langkah yang baik untuk menyatukan sesuatu yang semula terpisah
menjadi suatu keutuhan yang baik bagi bangsa Indonesia,misalnya menyatukan
berbagai macam suku dan berbudaya yang ada serta menyatukan berbagai macam
agama yang ada di Indonesia. Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam
kehidupan masyrakat Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang
masih berkembang atau dapat dikatakan negara yang masih mencari jati diri.
Selain itu, integrasi nasional sangat penting untuk diwujudkan karena integrasi
nasional merupakan suatu cara yang dapat menyatukan berbagai macam
perbedaan yang ada di Indonesia. Indonesia sangat dikenal dengan
keanekaraganm suku, budaya, dan agama. Oleh sebab itu, adanya pengaruh
globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat Indonesia lebih
memilih untuk suatu yang trend walaupun hal tersebut membuat upaya integrasi
tidak terwujud. Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi yang
ternyata tidak baik bagi masyarakat Indonesia. Selain pengaruh globalisasi,
masyarakat Indonesia bertindak atas wewenang sendiri maupun kelompok
sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti pertengkaran antar suku,
pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Konflik tersebutlah yang
membuat integrasi nasional susah diwujudkan. Upaya integrasi terus dilakukan
agar Indonesia menjadi satu kesatuan yang mana disebutkan dalam semboya
bhinneka tunggal ika. Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia, perbedaan-
perbedaan yang ada tetap harus diakui dan dihargai sehingga Indonesia menjadi
negara yang dapat mencapai tujuannya. Selain 12 menghargai dan mengakui
berbagai macam perbedaan di Indonesia, masyarakat Indonesia harus memliki
rasa toleransi terhadap sesama sehingga tidak terjadi konflik yang berkepanjangan
yang dapat merugikan Indonesia.

9
D. Integrasi Versus Disentegrasi
Integrasi dan disintegrasi memiliki perbedaan. Integrasi merupakan proses
penyesuaian di antara unsur unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki
keserasian fungsi. Sedangkan disintegrasi bangsa yaitu perpecahan atau
hilangnya persatuan suatu bangsa yang mengakibatkan perpecahan. Secara umum
penyebab disintegrasi bangsa adalah karena rasa tidak puas dan rasa ketidakadilan
oleh masyarakat terhadap pemerintah yang mengakibatkan pemberontakan atau
separatisme. Ada beberapa faktor penyebab disintegrasi antara lain :
1. Kurangnya toleransi antargolongan
2. Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan
gangguan dari luar.
3. Adanya ketidakpuasaan terhadap ketimpangan hasil hasil pembangunan.

Upaya pencegahan disintegrasi bangsa :


1. Memberikan pemahaman tentang patriotisme
2. Menghilangkan hal hal yang berbau primordialisme
3. Rakyat harus punya sikap selektif
4. Meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat
5. Melawan berbagai gerakan separatis.

10
2.2 Alasan Mengapa Diperlukan Integrasi Nasional
Integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai
macam perbedaan yang ada di Indonesia.Integrasi itu sendiri dapat dikatakan
sebagai suatu langkah yang baik untuk menyatukan sesuatu yang semula
terpisah menjadi suatu keutuhan yang baik bagi bangsa Indonesia,misalnya
menyatukan berbagai macam suku dan berbudaya yang ada serta menyatukan
berbagai macam agama yang ada di Indonesia.
Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyrakat
Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang
atau dapat dikatakan negara yang masih mencari jati diri. Selain itu,
integrasi nasional sangat penting untuk diwujudkan karena integrasi nasional
merupakan suatu cara yang dapat menyatukan berbagai macam perbedaan yang
ada di Indonesia. Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku,
budaya, dan agama. Oleh sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang
masuk ke Indonesia membuat masyarakat Indonesia lebih memilih untuk
suatu yang trend walaupun hal tersebut membuat upaya integrasi tidak terwujud.
Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi yang ternyata
tidak baik bagi masyarakat Indonesia. Selain pengaruh globalisasi, masyarakat
Indonesia bertindak atas wewenang sendiri maupun kelompok sehingga konflik
terjadi dimana-mana seperti pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-
tempat ibadah dan lain sebagainya. Konflik tersebutlah yang membuat
integrasi nasional susah diwujudkan. Upaya integrasi terus dilakukan agar
Indonesia menjadi satu kesatuan yang mana disebutkan dalam semboya bhinneka
tunggal ika. Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia, perbedaan-perbedaan
yang ada tetap harus diakui dan dihargai sehingga Indonesia menjadi negara
yang dapat mencapai tujuannya. Selain menghargai dan mengakui berbagai
macam perbedaan di Indonesia, masyarakat Indonesia harus memliki rasa
toleransi terhadap sesama sehingga tidak terjadi konflik yang berkepanjangan
yang dapat merugikan Indonesia.

11
2.3 Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Integrasi
Nasional

Mengintegrasikan warga umumnya menjadi tugas pertama dari negara


yang baru saja merdeka. Dimana negara baru tersebut menginginkan semua warga
yang ada di wilayahnya Bersatu. Indonesia pun pernah mengalami perkembangan
integrasi itu

1. Perkembangan sejarah integrasi di Indonesia


tiga model integrasi dalam sejarah perkembangan integrasi di Indonesia,
yaitu :
A.Model integrasi imperium Majapahit
Model integrasi pertama ini bersifat kemaharajaan (imperium) Majapahit.
Struktur kemaharajaan yang begitu luas ini berstruktur konsentris. Dimulai
dengan konsentris pertama yaitu wilayah inti kerajaan (nagaragung): pulau Jawa
dan Madura yang diperintah langsung oleh raja dan saudarasaudaranya.
Konsentris kedua adalah wilayah di luar Jawa (mancanegara dan pasisiran) yang
merupakan kerajaan-kerajaan otonom. Konsentris ketiga (tanah sabrang) adalah
negara-negara sahabat di mana Majapahit menjalin hubungan diplomatik dan
hubungan dagang, antara lain dengan Champa, Kamboja, Ayudyapura (Thailand).

B. Model integrasi kolonial


Model integrasi kedua,integrasi atas wilayah Hindia Belanda sepenuhnya
dicapai pada awal abad XX dengan wilayah yang terentang dari Sabang sampai
Merauke. Pemerintah Colonial membangun integrasi wilayah dan maritim,
sedangkan integrasi vertical antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dibina
melalui jaringan birokrasi kolonial yang terdiri dari ambtenaar-ambtenaar
(pegawai) Belanda dan pribumi yang tidak memiliki jaringan dengan massa
rakyat. Dengan kata lain pemerintah tidak memiliki dukungan massa yang berarti.
Integrasi model kolonial ini tidak mampu menyatukan segenap keragaman bangsa
Indonesia tetapi hanya untuk maksud menciptakan kesetiaan tunggal pada
penguasa kolonial.

12
C. Model integrasi nasional Indonesia
Integrasi model ketiga dimaksudkan untuk membentuk kesatuan yang baru
yakni bangsa Indonesia yang merdeka, memiliki semangat kebangsaan
(nasionalisme) yang baru atau kesadaran kebangsaan yang baru. Model integrasi
nasional ini diawali dengan tumbuhnya kesadaran berbangsa khususnya pada diri
orang-orang Indonesia yang mengalami proses pendidikan sebagai dampak dari
politik etis pemerintah colonial Belanda. Mereka mendirikan organisasi-organisasi
pergerakan baik yang bersifat keagamaan, kepemudaan, kedaerahan, politik,
ekonomi perdagangan dan kelompok perempuan. Para kaum terpelajar ini mulai
menyadari bahwa bangsa mereka adalah bangsa jajahan yang harus berjuang
meraih kemerdekaan jika ingin menjadi bangsa merdeka dan sederajat dengan
bangsa-bangsa lain. Mereka berasal dari berbagai daerah dan suku bangsa yang
merasa sebagai satu nasib dan penderitaan sehingga bersatu menggalang kekuatan
bersama. Misalnya, Sukarno berasal dari Jawa, Mohammad Hatta berasal dari
Sumatera, AA Maramis dari Sulawesi, Tengku Mohammad Hasan dari Aceh.

Penumbuhan kesadaran berbangsa tersebut dilalui dengan tahapan-


tahapan sebagai berikut:
A. Masa Perintis
Masa mulai dirintisnya semangat kebangsaan melalui pembentukan
organisasi-organisasi pergerakan. Masa ini ditandai dengan munculnya
pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Kelahiran Budi Utomo
diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

B. Masa Penegas
Masa penegas adalah masa mulai ditegaskannya semangat kebangsaan
pada diri bangsa Indonesia yang ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928. Dengan Sumpah Pemuda, masyarakat Indonesia yang
beraneka ragam tersebut menyatakan diri sebagai satu bangsa yang memiliki satu
Tanah Air, satu bangsa, dan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.

13
C. Masa Percobaan
Bangsa Indonesia melalui organisasi pergerakan mencoba meminta
kemerdekaan dari Belanda. Organisasi-organisasi pergerakan yang tergabung
dalam GAPI (Gabungan Politik Indonesia) tahun 1938 mengusulkan Indonesia
Berparlemen. Namun, perjuangan menuntut Indonesia merdeka tersebut tidak
berhasil.

D. Masa Pendobrak
Semangat dan gerakan kebangsaan Indonesia telah berhasil mendobrak
belenggu penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan. Kemerdekaan bangsa
Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak saat itu bangsa
Indonesia menjadi bangsa merdeka, bebas, dan sederajat dengan bangsa lain.
Nasionalisme telah mendasari bagi pembentukan negara kebangsaan Indonesia
modern. Dari sisi politik, proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan
pernyatan bangsa Indonesia baik ke dalam maupun ke luar bahwa bangsa ini telah
merdeka, bebas dari belenggu penjajahan, dan sederajat dengan bangsa lain di
dunia. Dari sisi sosial budaya, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
merupakan “revolusi integratifnya” bangsa Indonesia, dari bangsa yang terpisah
dengan beragam identitas menuju bangsa yang satu yakni bangsa Indonesia.

2. Pengembangan integrasi di Indonesia

Howard Wriggins dalam Muhaimin & Collin MaxAndrews (1995)


menyebutkan ada lima pendekatan atau cara bagaimana para pemimpin politik
mengembangkan integrasi bangsa. Kelima pendekatan ini disebut sebagai faktor
yang menentukan tingkat integrasi suatu negara, yaitu:

a. Adanya ancaman dari luar

Adanya ancaman dari luar dapat menciptakan integrasi masyarakat.


Masyarakat akan bersatu, meskipun berbeda suku, agama dan ras ketika
menghadapi musuh bersama. Contoh, ketika penjajah Belanda ingin kembali ke
Indonesia, masyarakat Indonesia bersatu padu melawannya.

b. Gaya politik kepemimpinan

14
Gaya politik para pemimpin bangsa dapat menyatukan atau
mengintegrasikan masyarakat bangsa tersebut. Pemimpin yang karismatik,
dicintai rakyatnya dan memiliki jasa-jasa besar umumnya mampu menyatukan
bangsanya yang sebelumya tercerai berai. Misal Nelson Mandela dari Afrika
Selatan. Gaya politik sebuah kepemimpinan bisa dipakai untuk mengembangkan
integrasi bangsanya.

c. Kekuatan lembaga- lembaga politik

Lembaga politik, misalnya birokrasi, juga dapat menjadi sarana pemersatu


masyarakat bangsa. Birokrasi yang satu dan padu dapat menciptakan sistem
pelayanan yang sama, baik, dan diterima oleh masyarakat yang beragam. Pada
akhirnya masyarakat bersatu dalam satu sistem pelayanan.

d. Ideologi Nasional

Ideologi merupakan seperangkat nilai-nilai yang diterima dan disepakati.


Ideologi juga memberikan visi dan beberapa panduan bagaimana cara menuju visi
atau tujuan itu. Jika suatu masyarakat meskipun berbeda-beda tetapi menerima
satu ideologi yang sama maka memungkinkan masyarakat tersebut bersatu.

e. Kesempatan pembangunan ekonomi

Jika pembangunan ekonomi berhasil dan menciptakan keadilan, maka


masyarakat bangsa tersebut bisa menerima sebagai satu kesatuan. Namun jika
ekonomi menghasilkan ketidakadilan maka muncul kesenjangan atau
ketimpangan.

Kebijakan strategi yang sebaiknya dilakukan dalam mengembangkan


integritas nasional suatu bangsa:

1. Memperkuat nilai bersama

2. Membangun fasilitas

3. Menciptakan musuh bersama

4. Memperkokoh lembaga politik

15
5. Membuat organisasi untuk bersama

6. Menciptakan ketergantungan ekonomi antar kelompok

7. Mewujudkan kepemimpinan yang kuat

8. Menghapuskan identitas-identitas lokal

9. Membaurkan antar tradisi dan budaya lokal

10. Menguatkan identitas nasional

contoh kebijakan penyelenggara negara yang memungkinkan mampu


mengintegrasikan masyarakatnya adalah dengan membangun fasilitas
infrastruktur seperti jalan, gedung pertemuan, lapangan olahraga, dan pasar.
Pembangunan berbagai fasilitas itu bisa dilakukan apabila memiliki sumber
pembiayaan yang cukup. Di negara yang sedang membangun, salah satu sumber
utama pembiayaan negara tersebut adalah pajak yang dipungut dari warga negara.
Maka dapat disimpulkan bahwa pajak merupakan instrumen dalam memperkokoh
Integrasi Nasional.

16
2.4 Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan
Integrasi Nasional

1. Dinamika Integrasi Nasional di Indonesia

Dinamika itu bisa kita contohkan peristiswa integrasi berdasar 5 (lima)


jenis integrasi sebagai berikut:

a. Integrasi bangsa

Contohnya pemerintah Indonesia berhasil secara damai mengajak Gerakan


Aceh Merdeka (GAM) untuk kembali bergabung dan setia memegang teguh
kedaulatan bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

b. Integrasi wilayah

Melalui Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957, pemerintah


Indonesia mengumumkan kedaulatan wilayah Indonesia yakni lebar laut teritorial
seluas 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar
pada pulau-pulau Negara Indonesia.

c. Integrasi nilai

Contohnya Pengalaman mengembangkan Pancasila sebagai nilai integratif


terus-menerus dilakukan, misalnya, melalui kegiatan pendidikan Pancasila baik
dengan mata kuliah di perguruan tinggi dan mata pelajaran di sekolah.

d. Integrasi elit-massa

Dinamika integrasi elit–massa ditandai dengan seringnya pemimpin


mendekati rakyatnya melalui berbagai kegiatan. Misalnya kunjungan ke daerah,
temu kader PKK, dan kotak pos presiden.

e.  Integrasi tingkah laku (perilaku integratif).

Contohnya pembentukan lembaga-lembaga politik dan pemerintahan


termasuk birokrasi. Dengan lembaga dan birokrasi yang terbentuk maka orang-

17
orang dapat bekerja secara terintegratif dalam suatu aturan dan pola kerja yang
teratur, sistematis, dan bertujuan.

2. Tantangan Dalam Membangun Integrasi

Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, tantangan yang


dihadapi datang dari dimensi horizontal dan vertikal. Dalam dimensi horizontal,
tantangan yang ada berkenaan dengan pembelahan horizontal yang berakar pada
perbedaan suku, agama, ras, dan geografi. Sedangkan dalam dimensi vertikal,
tantangan yang ada adalah berupa celah perbedaan antara elite dan massa, di mana
latar belakang pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elite berbeda dari massa
yang cenderung berpandangan tradisional.

Terkait dengan dimensi horizontal ini, salah satu persoalan yang dialami
oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia dalam mewujudkan integrasi
nasional adalah masalah primordialisme yang masih kuat. Titik pusat goncangan
primordial biasanya berkisar pada beberapa hal, yaitu masalah hubungan darah
(kesukuan), jenis bangsa (ras), bahasa, daerah, agama, dan kebiasaan.Masih
besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan dapat menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di
masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme
dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.

Terkait dengan dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah kesediaan para
pemimpin untuk terus menerus bersedia berhubungan dengan rakyatnya.
Pemimpin mau mendengar keluhan rakyat, mau turun kebawah, dan dekat dengan
kelompok-kelompok yang merasa dipinggirkan. Di era globalisasi, tantangan itu
ditambah oleh adanya tarikan global di mana keberadaan negara-bangsa sering
dirasa terlalu sempit untuk mewadahi tuntutan dan kecenderungan global. Dengan
demikian keberadaan negara berada dalam dua tarikan sekaligus, yaitu tarikan dari
luar berupa globalisasi yang cenderung mangabaikan batas-batas negara bangsa,
dan tarikan dari dalam berupa kecenderungan menguatnya ikatan ikatan yang
sempit seperti ikatan etnis, kesukuan, atau kedaerahan. Di situlah nasionalisme
dan keberadaan negara nasional mengalami tantangan yang semakin berat.

18
2.5 Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Integritas Nasional

Esensi integritas nasional adalah upaya menyatuhkan keragaman bangsa


indonesia dalam sebuah kesatuan yang utuh yang menjadikan perwujudan konsep
Bhineka Tunggal Ika.

Urgensi integritas nasional adalah bentuk kesadaran bangsa indonesia untuk


bersatu secara mutlak agar membentuk sebuah negara bersatu dan utuh.

Masyarakat yang terintegritas dengan baik merupakan harapan bagi setiap


negara.Sebab integritas masyarakat merupakan kondisi yang sangat diperlukan
bagi negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang di
harapkan.disisin lain banyak pula potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara
dimana semestinya dapat digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi
kesejahteraan masyarakat akhirnya harus dikorbankan.

Berikut ini gambar pengelolahan sumber daya alam yang belum optimal
menyebabkan ketimpangan sosial.Apa pengaruhnya bagi integritas bangsa?

19
Integritas masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin
di wujudkan, karena setiap masyarkat disamping membawa potensi integritas juga
meyimpan potensi konflik yang bertentangan. Persamaan kepentingan, kebutuhan
untuk bekerjasama serta konsensus tentang nilai nilai tertentu dalam masyarakat,
merupakan potensi yang mengintegritaska. Sebaliknya perbedaan perbedaan
didalamnya seperti perbedaan suku, pebedaan agama, perbedaan budaya dan
perbedaan kepentingan menyimpan potensi konflik, terlebih apalagi 

Perbedaan perbedaan itu tidak dikelolah dan disikapi dengan cara dan sikap
yang tepat. Namun apa pun kondisinya, integritas merupakan sesuatu yang sangat
di butuhkan untuk membangun kejayaan bangsa dan negara sehingga perlu
senantiasa diupayakan. Kegagalan mewujudkn integritas masyarakat berarti
kegagalan untuk membangun kejayaan nasional, bahkan dapat mengancam
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan.

20
2.6 RANGKUMAN TENTANG INTEGRASI NASIONAL

1. Integrasi Nasional berasal dari dua kata, yakni Integrasi dan Nasional. Integrasi
ini berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang memiliki arti menyatupadukan,
mempersatukan atau menggabungkan.
2. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional.
3. Integrasi nasional merupakan proses mempersatukan bagian-bagian,unsur atau
elemen yang terpisah dari masyarakat menjadi kesatuanyang lebih bulat, sehingga
menjadi satu nation (bangsa).
4. Jenis jenis integrasi mencakup:
A. Integrasi bangsa.
B. Integrasi wilayah.
C. Integrasi nilai.
D. Integrasi elit-massa. 
E. Integrasi tingkah laku (perilaku integratif).
5. Dimensi integrasi mencakup integrasi vertikal dan horizontal, sedang aspek
integrasi meliputi aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya.
6. Integrasi berkebalikan dengan disintegrasi. Jika integrasi menyiratkan adanya
keterpaduan, kesatuan dan kesepakatan atau konsensus, disintegrasi menyiratkan
adanya keterpecahan, pertentangan, dan konflik.
7. Model integrasi yang berlangsung di Indonesia adalah model integrasi
imperium Majapahit, model integrasi kolonial, dan model integrasi nasional
Indonesia.
8. Pengembangan integrasi dapat dilakukan melalui lima strategi atau pendekatan
yakni:
a. Adanya ancaman dari luar
b. Gaya politik kepemimpinan
c. Kekuatan lembaga-lembaga politik
d. Ideologi Nasional
e. Kesempatan pembangunan ekonomi.

21
9. Integrasi bangsa diperlukan guna membangkitkan kesadaran akan identitas
bersama, menguatkan identitas nasional, dan membangun persatuan bangsa.

22
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Integrasi nasional adalah kesadaran identitas bersama di antara warga
negara . Ini berarti bahwa meskipun kita memiliki kasta yang berbeda, agama dan
daerah, dan berbicara bahasa yang berbeda, kita mengakui kenyataan bahwa kita
semua adalah satu.
Jenis integrasi ini sangat penting dalam membangun suatu bangsa yang
kuat dan makmur. Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia,
tantangan yang dihadapi datang dari dimensi horizontal dan vertikal. Dalam
dimensi horizontal, tantangan yang ada berkenaan dengan pembelahan horizontal
yang berakar pada perbedaan suku, agama, ras, dan geografi. Sedangkan dalam
dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah berupa celah perbedaan antara elite
dan massa, di mana latar belakang pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elite
berbeda dari massa yang cenderung berpandangan tradisional. Secara singkat
dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Keutuhan NKRI tidak hanya bermakna wilayah melainkan mencakup


aspek sumber daya alam, sumber daya manusia dan seluruh khasanah
budaya bangsa. Seluruh aspek harus dijaga dari gangguan pihak luar dan
pihak dalam.
2. Perlu upaya sungguh-sungguh dan terencana untuk menjaga keutuhan
NKRI. Salah satunya dengan membangun budaya sadar arsip oleh seluruh
komponen bangsa.
3. Arsip adalah aset bangsa yang sangat penting dan tak tergantikan karena di
dalamnya terekam data seluruh aspek keutuhan NKRI. Arsip akan menjadi
bukti jika aspek-aspek tersebut dipersoalkan pihak lain. Arsip juga akan
menjadi pusat memori dan sumber referensi bagi generasi mendatang
untuk mengawal keutuhan NKRI.

23
SARAN
1. Sebaiknya kita memahami pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
2. Membangun kesadaran bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia diperlukan
persatuan dan kesatuan untuk membangun bangsa dan negara agar mampu hidup
sejajar dengan bangsa dan negara lain.

24
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset,


Teknologi, dan Pendidikan, 2016. Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: RISTEKDIKTI.

25

Anda mungkin juga menyukai