Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP PERSATUAN DAN KESATUAN


Mata Kuliah : Konsep Dasar PKN SD

DOSEN PENGAMPU :
Atika Susanti, M.Pd.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

1. Kurnia Putri Widianti (A1G021054)


2. Ahdiat Firdaus (A1G021057)
3. Cindy Tri Purnama Sari (A1G021066)
4. Rola Lorita (A1G021147)
5. Septiya Erza Wahyuni (A1G021150)
6. Yolanda Aureya (A1G021154)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Konsep Dasar
PKN SD dengan judul materi “Konsep Persatuan dan Kesatuan”.

Adapun kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak terlepas


dari bantuan dan bimbingan Bunda Atika Susanti, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar PKN SD yang telah membimbing kami
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih terdapat


beberapa kekurangan. Oleh karena itu, kelompok kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk penyusunan makalah yang
lebih baik lagi selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Bengkulu, 11 September 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................1
1.3 Tujuan .........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Persatuan dan Kesatuan ............................................................3
2.2 Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan ........................................4
2.3 Prinsip – Prinsip Kesatuan dan Kesatuan ...................................................4
2.4 Pengamalan Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan .......................................5
2.5 Faktor yang dapat Memperkuat Persatuan dan Kesatuan...........................6
2.6 Faktor Penghambat Perstuan dan Kesatuan ...............................................8
2.7 Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan ...............................................9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..............................................................................................11
3.2 Saran ........................................................................................................11

DAFTARPUSTAKA........................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persatuan dan Kesatuan adalah bersatunya macam-macam corak yang
beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Negara Indonesia
sebagai negara kesatuan yang memiliki keragaman suku, agama, dan ras, serta
wilayah yang sangat luas terdiri dari ribuan pulau yang berdiri pada pertengahan
abad ke-20 atau persis melalui proklamasi kemerdekaan, tanggal 17 Agustus 1945
yang bernaung di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Konsep
negara kesatuan lahir dari adanya pemikiran negara kesatuan mengenai keinginan
warga masyarakat suatu negara dalam upaya untuk membentuk suatu kesatuan
yang kokoh. Proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 telah
mengakhiri rentetan penderitaan bangsa indonesia sebagai bangsa yang terjajah.
Proklamasi telah melahirkan Indonesia sebagai negara baru yang mempunyai
kedudukan sejajar dengan bangsa lainnya yang telah merdeka terlebih
dahulu.Proklamasi kemerdekaan tidak akan pernah terjadi apabila tidak adanya
persatuan dan kesatuan di antara warga negara indonesia. Persatuan dan kesatuan
bangsa harus selalu kita jaga, supaya Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap
menunjukkan eksistensinya dan menjadi negara mandiri yang terbebas dari
berbagai intervensi atau campur tangan asing.

1.2 Rumusah Masalah


1. Apa pengertian persatuan dan kesatuan ?
2. Bagaimana makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan?
3. Apa saja prisip-prinsip persatuan dan kesatuan?
4. Bagaimana pengamalan nilai-nilai persatuan dan kesatuan?
5. Apa saja faktor-faktor yang dapat memperkuat dan menghambat persatuan
dan kesatuan ?
6. Bagaimana cara mewujudkan persatuan dan kesatuan?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu persatuan dan kesatuan.
2. Untuk mengetahui bagaimana makna dan pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa?
3. Untuk mengetahui apa saja prisip-prinsip persatuan dan kesatuan bangsa?
4. Untuk mengetahui bagaimana pengamalan nilai-nilai persatuan dan
kesatuan?
5. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat memperkuat dan
menghambat persatuan dan kesatuan ?
6. Untuk mengetahui bagaimana cara mewujudkan persatuan dan kesatuan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Persatuan dan Kesatuan


 Persatuan / Kesatuan: Persatuan/kesatuan berasal dari kata satu yang berarti
utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan/kesatuan mengandung arti
“bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi.”
 Indonesia: Mengandung dua pengertian, yaitu pengertian Indonesia ditinjau
dari segi geografis dan dari segi bangsa.

Menurut Syarbaini (2010: 43) menyatakan bahwa “Persatuan


mengandung arti bersatunya macam- macam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi”. Kesatuan adalah ke–Esaan,
sifat tunggal atau keseutuhan WJS.Poerwadarminta, (2003: 30).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia persatuan adalah suatu
gabungan (ikatan dan kumpulan) dengan bagian yang sudah utuh bersatu,
perserikatan dan serikat. Sementara untuk pengertian kesatuan berarti suatu
perihal satu, keesaan, sifat yang tunggal, dan ke satuan.
Dari segi geografis, Indonesia berarti bagian bumi yang
membentang dari 95° sampai 141° Bujur Timur dan 6° Lintang Utara
sampai 11o Lintang Selatan atau wilayah yang terbentang dari Sabang
sampai Merauke.
Indonesia dalam arti luas adalah seluruh rakyat yang merasa
senasib dan sepenanggungan yang bermukim di dalam wilayah itu.
Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia berarti persatuan
bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk
mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan
berdaulat.

3
2.2 Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan
Makna dan Pentingnya Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Indonesia yang kita
rasakan saat ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena
persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur
sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu
yang lama sekali. Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat
kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok
bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena
masuknya kebudayaan dari luar, maka terjadi proses akulturasi (percampuran
kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen
dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam.

Semua unsur-unsur kebudayaan dari luar yang masuk diseleksi oleh bangsa
Indonesia. Kemudian sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan
yang menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan
musyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan
bangsa Indonesia. Jadi makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat
mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain
sebagainya.

Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling


menonjol ialah sebagai berikut:

1. Perasaan senasib.
2. Kebangkitan Nasional
3. Sumpah Pemuda
4. Proklamasi Kemerdekaan

2.3 Prisip-Prinsip Persatuan Dan Kesatuan Bangsa

Hal-hal yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia


apabila dikaji lebih jauh, terdapat beberapa prinsip yang juga harus kita hayati serta
kita pahami lalu kita amalkan. Prinsip-prinsip itu adalah :

1. Prinsip Bhineka Tunggal Ika

4
Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama dan adat
kebiasaan yang majemuk. Hal ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa
Indonesia.
2. Prinsip Nasionalisme Indonesia
Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita mengagung-
agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa
kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan
kehendak kita kepada bangsa lain, sebab pandangan semacam ini hanya
mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan
dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3. Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab
Masyarakat Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa. Ia memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya,
terhadap sesamanya dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang maha
Esa.
4. Prinsip Wawasan Nusantara
Dengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan
dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan
keamanan. Dengan wawasan itu manusia Indonesia merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad
dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.
5. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi
kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang
adil dan makmur.

2.4 Pengamalan Nilai-Nilai Persatuan Dan Kesatuan


Pengamalan Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan antara lain, (Heroick,
2019):

5
1) Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan Wilayah Indonesia. Pepatah
mengatakan “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”.
2) Meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong dan musyawara;
meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek
kehidupan
3) Pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia;
4) Memberikan otonomi daerah;
5) Memperkuat sendi-sendi hukum nasional serta adanya kepastian hukum
6) Perlindungan, jaminan serta menjunjung tinggi hak asasi manusia; dan
7) Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan sehingga masyarakat merasa
terlindungi.
8) Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
9) Mengembangkan semangat kekeluargaan.Yang perlu kita lakukan setiap
hari usahakan atau “budayakan saling bertegur sapa.”
10) Menghindari penonjolan sara/perbedaan. Karena bangsa Indonesia terdiri
dari berbagai macam suku, bahasa, agama serta adat-istiadat kebiasaan yang
berbeda-beda, maka kita tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat
menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu yang harus kita hindari seperti :
Egoisme, Ekstrimisme, Sukuisme, Profinsialisme, acuh tak acuh tidak
peduli terhadap lingkungan, fanatisme yang berlebih-lebihan dan lain
sebagainya.

2.5 Faktor-Faktor Yang Dapat Memperkuat Persatuan Dan Kesatuan


Persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
hal yang mutlak dipertahankan dan terus diperkuat dalam seluruh aspek kehidupan.
Kita harus menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan
perpecahan bangsa, misalnya merendahkan suku bangsa lain, menganggap
sukunyalah yang paling baik, dan sebagainya. Kita harus memupuk persaudaraan
dengan sesama warga negara Indonesia agar persatuan dan kesatuan bangsa
senantiasa terjaga.

6
Ada tiga faktor yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Sumpah Pemuda, Pancasila, dan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Ketiga faktor tersebut merupakan pemersatu
seluruh bangsa Indonesia. Ketiga faktor tersebut dapat mempersatukan perbedaan
dan keanekaragaman yang telah mewarnai kehidupan bangsa Indonesia. Perbedaan
suku bangsa, agama, bahasa, dan sebagainya dapat dipersatukan dengan
menjalankan nilai-nilai yang terdapat dalam ketiga faktor tersebut sehingga pada
akhirnya nilai-nilai tersebut akan memperkuat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

1. Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan sumpah yang menunjukkan kebulatan
tekad seluruh pemuda Indonesia yang merupakan unsur utama perjuangan
bangsa dalam melawan penjajah untuk mempersatukan seluruh rakyat
Indonesia dalam perjuangan meraih kemerdekaan. Dalam isi rumusan
Sumpah Pemuda tersebut terkandung nilai utama yaitu satu tanah air, satu
bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia. Ikrar satu tanah air, satu bangsa,
dan satu bahasa telah menjadi penyemangat bangsa Indonesia untuk bersatu.
Ikrar ini juga telah memberikan manfaat-manfaat lainnya seperti
mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan di antara bangsa
Indonesia; membina kerukunan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara; dan menumbuhkan kesadaran bahwa ancaman terhadap satu
pulau atau daerah berarti ancaman bagi seluruh tanah air Indonesia. Ikrar
inilah yang dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2. Pancasila
Pancasila dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal itu dikarenakan nilai-nilai
Pancasila bersifat universal atau menyeluruh. Artinya, nilai-nilai Pancasila
tidak diciptakan hanya untuk satu suku bangsa saja. Nilai-nilai Pancasila
juga tidak hanya diperuntukkan bagi penganut agama tertentu saja, akan
tetapi nilai-nilai Pancasila berlaku dan menjadi pedoman hidup rakyat
Indonesia tanpa memandang perbedaan suku bangsa, agama, budaya,

7
bahasa, dan sebagainya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
Pancasila dimiliki dan digunakan oleh semua unsur bangsa Indonesia.
3. Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap
satu jua. Inti dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah adanya persatuan
dalam berbagai perbedaan. Kondisi bangsa Indonesia yang diliputi oleh
berbagai perbedaan dapat dipersatukan salah satunya dengan melaksanakan
makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia akan senantiasa terjaga jika nilai-nilai dalam semboyan Bhinneka
Tunggal Ika selalu dilaksanakan oleh rakyat Indonesia dalam pergaulan
sehari-hari.

2.6 Faktor Penghambat Persatuan dan Kesatuan


Persatuan dan kesatuan bangsa merupakan syarat mutlak untuk memperoleh
kemajuan bangsa. Akan tetapi dalam kenyataannya, kita sering melihat berbagai
peristiwa yang mencerminkan gejala perpecahan bangsa seperti kerusuhan
antarpendukung klub sepak bola, demonstrasi yang diwarnai aksi kekerasan,
konflik antarsuku, dan sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut apabila tidak segera
diatasi akan menyebabkan rusaknya persatuan dan kesatuan bangsa.

Adapun faktor-faktor yang berpotensi menghambat persatuan dan kesatuan

bangsa Indonesia di antaranya sebagai berikut.

1. Kebhinnekaan/Keberagaman pada Masyarakat Indonesia


Kondisi ini dapat menjadi penghambat persatuan dan kesatuan bangsa
apabila tidak diiringi dengan sikap saling menghargai, menghormati, serta
adanya toleransi yang telah menjadi karakter khas masyarakat Indonesia.
Keberagaman tersebut dapat mengakibatkan munculnya perbedaan
pendapat yang memicu lepas kendali, tumbuhnya perasaan kedaerahan yang
berlebihan yang dapat memicu terjadinya konflik antardaerah atau
antarsuku bangsa.

8
2. Geografis
Wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Kondisi ini dapat semakin memperlemah
persatuan dan kesatuan bangsa apabila ketimpangan dan ketidakmerataan
pembangunan dan hasil-hasil pembangunan masih belum dapat diatasi.
3. Munculnya Gejala Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan sikap menonjolkan kelebihan-kelebihan
budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Hal tersebut
apabila tidak diatasi tentu saja akan memperlemah persatuan dan kesatuan
bangsa.
4. Melemahnya Nilai Budaya Bangsa
Nilai-nilai budaya bangsa dapat melemah akibat kuatnya pengaruh budaya
asing atau westernisasi budaya yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa, baik melalui kontak langsung maupun kontak tidak langsung.
Kontak langsung antara lain melalui unsur-unsur pariwisata. Kontak tidak
langsung antara lain melalui media cetak (majalah, tabloid), atau media
elektronik (televisi, radio, film, internet, telepon seluler yang mempunyai
fitur atau fasilitas lengkap).
5. Pembangunan yang Tidak Merata
Proses pembangunan yang terpusat di wilayah-wilayah tertentu dapat
menimbulkan kesenjangan dalam berbagai bidang. Hal tersebut apabila
tidak diselesaikan dapat memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa

2.7 Cara Mewujudkan Persatuan Dan Kesatuan

Pentingnya Pembangunan Moral Melalui Penanaman Nasionalisme di


Lingkungan Sekolah, membangun moral dengan nasionalisme harus ditanamkan
sejak dini terutama pada siswa usia SD. Usia SD merupakan usia yang tepat untuk
penanaman nasionalisme karena anak-anak seusia mereka belum memiliki
pergaulan yang kompleks, sehingga masih sangat mudah untuk diarahkan. Dengan
pembiasaan di usia SD ini maka penanaman moral akan lebih mudah dan cepat
mengakar serta tertanam dalam diri siswa. Sehingga dengan mengambil langkah ini

9
kemugkinan besar penanaman moral akan lebih berhasil dengan baik (Pianto,
2018).

Sebagai warga negara yang baik hendaknya harus mampu menerapkan cara
berpikir nasional sejak dini. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan
masyarakat dalam upaya mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,
adalah :

1. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah


dan sebagainya.
2. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya.
3. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasionalMelakukan
gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
4. Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik.
5. Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau
golongan masyarakat.
6. Merawat dan memelihara lingkunganbersama-sama dengan baik.
7. Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
8. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan.
9. Mengolah dan memanfaatkan kekayaanalamguna meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
10. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri.
11. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan
dengan aman dan nyaman.
12. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat
dan pemerintah.
13. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
14. Bersedia untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Persatuan / Kesatuan: Persatuan/kesatuan berasal dari kata satu yang berarti
utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan/kesatuan mengandung arti “bersatunya
macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan
serasi.” Makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan
sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya.

Persatuan dan kesatuan bangsa merupakan syarat mutlak untuk memperoleh


kemajuan bangsa. Akan tetapi dalam kenyataannya, kita sering melihat berbagai
peristiwa yang mencerminkan gejala perpecahan bangsa seperti kerusuhan
antarpendukung klub sepak bola, demonstrasi yang diwarnai aksi kekerasan,
konflik antarsuku, dan sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut apabila tidak segera
diatasi akan menyebabkan rusaknya persatuan dan kesatuan bangsa.

Persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah


hal yang mutlak dipertahankan dan terus diperkuat dalam seluruh aspek kehidupan.
Kita harus menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan
perpecahan bangsa, misalnya merendahkan suku bangsa lain, menganggap
sukunyalah yang paling baik, dan sebagainya. Kita harus memupuk persaudaraan
dengan sesama warga negara Indonesia agar persatuan dan kesatuan bangsa
senantiasa terjaga.

3.2 Saran
NKRI adalah harga mati. Pernyataan tersebut mengandung makna yang
sangat dalam. Pernyataan tersebut menggambarkan ketegasan sikap dan cita-cita
bahwa negara Indonesia diperjuangkan kemerdekaannya untuk mewujudkan
konsep negara kesatuan di Indonesia. Oleh karena itu kita sebagai warga Indonesia
harus bersama-sama memperkuat persatuan dan kesatuan untuk hidup rukun dan
damai.

11
DAFTAR PUSTAKA

ANTARMASYARAKAT DI WONOSARI, KLATEN SEBAGAI UPAYA


MEWUJUDKAN INTEGRASI NASIONAL. AL HUKMU: Journal of
Islamic Law and Economics, 34-42.
Lutpiani, E. (2021). Persatuan dan Kesatuan dalam Bingkai Negara Kesatuan RI.
MENYADARKAN PENTINGNYA MENJAGA PERSATUAN DAN
TOLERANSI
Octasari, A., Azizah, A. N., Rohadi, M., & Rahmah, N. H. (2022).
Oktavianus, A. (2021). ARTIKEL TENTANG PERSATUAN DAN KESATUAN.

12

Anda mungkin juga menyukai