Anda di halaman 1dari 5

Analisis Cerita Anak Berasarkan Unsur Pembangunnya

A. Pengertian Cerita Anak

Cerita anak adalah cerita yang menceritakan gambar-gambar berupa


binatang, manusia dan lingkungan. .Nurgiyantoro (2005: 35) mengatakan bahwa
cerita anak adalah cerita di mana anak dijadikan sebagai subjek yang menjadi pusat
perhatian. Tokoh yang seharusnya menjadi cerita anak yaitu anak-anak. Selain
menjadi pusat perhatian, anak juga dijadikan sebagai pusat kisah cerita. Jadi
kesimpulannya yaitu cerita anak merupakan sebuah ceita yang memberikan
gambaran kehidupan manusia, lingkungan dan binatang, dan yang menjadi
tokohnya yaitu anak sebagai subjek utama dalam cerita.

B. Unsur-Unsur Cerita Anak


Terdapat dua unsur dalam cerita anak, yaitu unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik. Unsur instrinsik yaitu unsur cerita yang berasal dari dalam kemudian
menjadi bagian dari cerita dan ikut berperan dalam membentuk sebuah cerita,
sedangkan unsur ekstrinsik yaitu unsur yang berasal dari luar seperti kepribadian
penulis atau pengarang yang terdiri dari kemampuan ideologi, cara pandang
kehidupan, kondisi atau keadaan dalam kehidupan sosial dan budaya yang terjadi
dalam masyarakat telah dijadikan latar cerita.
Unsur intrinsik cerita anak :
1. Tokoh
Tokoh menjadi salah satu unsur penting dan menarik perhatian karena tokoh
dapat memberikan kesan dalam cerita. Tokoh dalam cerita digambarkan
sebagai pelaku yang diceritakan di sepanjang jalan cerita. Para pelaku tokoh
yang dikisahkan dalam cerita dapat berupa tokoh manusia, binatang, bahkan
objek lain yang digunakan sebagai penggambaran manusia. Nurgiyantoro
(2005: 165) mengatakan bahwa pelaku cerita dikisahakan melalui narasi di
dalam cerita, agar mudah dipahami pembacanya, dan para pembaca tersebut
juga dapaat ikut memberikan penjelasan tentang para tokoh yang terdapat
dalam isi cerita tersebut.
2. Alur Cerita
Alur cerita berkaitan dengan teks cerita yang digambarkan melalui peristiwa-
peristiwa. Alur adalah rangkaian jalannya peristiwa yang terjadi dalam cerita.
Dari awal kemudian terjadi konflik sampai pada puncak konflik, dan cara
menyelesaikan konfflik tersebut dalam kisah cerita. Menurut Sudjiman (1993:
29) istilah alur adalah jalanya kisah yang disampaikan dalam cerita sampai
akhirnya menjadi inti cerita. Sedangkan menurut (Sumardjo, 1991: 139) alur
merupakan urutan rangkaian peristiwa yang satu dengan yang lain yang
kemudian dihubungkan dengan adanya hubungan sebab akibat

3. Latar Cerita
Latar/setting cerita dibagi menjadi tiga, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar
suasana. Latar tempat menunjukkan lokasi peristiwa itu terjadi, waktu yang
menunjukkan tentang kapan peristiwa itu terjadi, dan suasana serta lingkungan
kehidupan masyarakat yang dialami oleh tokoh dalam cerita. Penjelasan
deskripsi tentang latar/setting yang digunakan dalam cerita anak supaya dapat
membantu para pembaca, terutama anak-anak agar dapat memahami isi cerita
dan mengembangkan imajinasinya, membantu pembaca dengan mudah dalam
memahami informasi-informasi baru yang disampaikan penulis, dan dapat
menjadi sebuah pengalaman yang paling berharga bagi para pembaca.

4. Tema Cerita
Menurut Keraf (1984:107) tema cerita adalah amanat utama yang ingin
disampaikan penulis melalui isi cerita. Sedangkan menurut Nurgiyantoro
(2005:260) tema adalah dasar utama dalam pengembangan suatu cerita. Tema
cerita berhubungan dengan berbagai masalah kehidupan yang dialami oleh
manusia, baik manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan sesamanya dan
manusia dengan lingkungannya. Tema cerita yang paling banyak ada di dalam
cerita anak adalah tema yang berhubungan dengan interaksi antar sesama
manusia.
5. Pesan Moral
Pesan moral yaitu pesan yang ingin disampaikan penulis atau pengarang
kepada para pembaca. Dalam cerita anak, nilai moral digunakan sebagai
alternatif pembelajaran untuk mengajarkan sesuatu hal yang baik dan buruk
dalam kehidupan. Terciptanya pesan moral dalam cerita anak digunakan
sebagai upaya untuk memberikan penilaian terhadap pesan moral yang ingin
disampaikan penulis terhadap pembaca.

6. Sudut Pandang Cerita


Sudut pandang cerita adalah cara pandang yang digunakan pengarang atau
penulis kepada para pembaca sebagai sarana dalam menampilkan gambaran
tentang tokoh, tindakan tokoh, dan peristiwa yang membentuk cerita. Sudut
pandang adalah suatu cara yang digunakan penulis untuk memberikan pikiran
tentang siapa tokoh sesungguhnya yang berperan dalam cerita.

7. Gaya Bahasa
Gaya Bahasa cerita merupakan penggunaan bahasa dan cara penulisan yang
terdapat dalam teks-teks sastra. Penggunaan gaya bahasa dalam cerita anak
digunkaan penulis atau pengarang dengan tujuan ingin mempengaruhi para
pembacanya.

Contoh cerita anak beserta unsur intrinsik nya


Di sebuah hutan, hidup seekor kancil yang cerdik. Pada suatu siang yang
terik, kancil terlihat gelisah karena persediaan makanan di tempat tinggalnya
semakin menipis. Dia pun berencana keluar dari wilayahnya dan mencari sumber
makanan baru Teriknya cahaya matahari membuat Kancil merasa haus. Tidak
lama setelah berjalan, ia menemukan sungai besar yang airnya sangat jernih. Kancil
pun berhenti dan minum air di sungai itu, ia juga memakan rumput hijau di sekitar
sungai.
Setelah beristirahat, kancil melanjutkan perjalannya. Ia kemudian
menemukan sebuah tanah lapang di pinggir sungai. Di seberang sungai tersebut,
ada sebuah wilayah yang ditumbuhi buah-buahan yang berbuah lebat dan ranum.
Kancil memanggil temannya si Buaya yang sedang berendam di sungai. Dia
hendak meminta bantuan kepada Buaya. Namun, Buaya mengatakan bahwa dirinya
sangat lapar dan ingin melahap Kancil.
Kancil pun memutar otak, ia berkata bahwa dirinya sangat kurus sehingga
tidak sedap untuk disantap. Ia akhirnya meminta bantuan Buaya untuk membuat
tubuhnya gemuk.
Buaya dan teman-temannya diminta berbaris di sungai agar kancil dapat
menyeberang sungai dan tiba di kebun buah subur. Buaya mengatakan pada kancil
bahwa permintaannya adalah hal yang mudah, namun ia menginginkan imbalan.
Kancil menawarkan beberapa buah yang ranum untuk Buaya dan teman-
temannya. Namun, Buaya tidak menginginkan buah. Dia meminta Kancil
memanggil kambing atau kancil lain untuk disantap oleh para Buaya. Mendengar
hal itu, Kancil pun setuju dan berjanji mengabulkan permintaan Buaya.
Buaya memanggil teman-temannya yang lain. Mereka berbaris memanjang
hingga ke seberang sungai dengan imbalan daging kambing atau kancil. Mereka
membantu Kancil dengan gembira karena menginginkan imbalan darinya.
Setelah berhasil menyeberang, Kancil melompat kegirangan dan bersorak.
Dia meminta maaf kepada para Buaya karena dia tidak bisa mengorbankan
kambing atau kancil lain. Kemudian, Kancil lari secepat mungkin ke arah kebun
tanaman buah yang letaknya agak tinggi dari sungai.
Buaya yang tidak bisa mengejar kancil hanya bisa marah karena dirinya
tertipu. Mereka membubarkan diri dan menyelam kembali ke dalam air. Sebagian
dari mereka menepi untuk mencari makan, namun tidak ada daging kancil yang
gemuk di sana.

Unsur intrinsik dongeng kancil dan buaya


Berikut unsur intrinsik dongeng Kancil dan Buaya :
Judul: Kancil dan Buaya
Tema: Kancil yang cerdik untuk mendapat makanan.
Tokoh: Kancil dan Buaya.
Watak: Kancil cerdik, Buaya bodoh.
Alur: Maju.
Latar: Tempat sungai, waktu siang hari, suasana menegangkan.
Moral: Harus memanfaatkan kecerdasan untuk tujuan yang baik, tidak boleh
meremehkan seseorang yang kecil.
Gaya Bahasa : Fabel (menyatakan perilaku binatang sebagai manusia )

Azizah, A. (2015). KARAKTERISTIK BAHAN AJAR PEMBELAJARAN CERITA ANAK. Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, 64-66.

Anda mungkin juga menyukai