Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Tentang
CERITA RAKYAT

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Anggota : Mitha 223020202051

Novita Anggreani 223020202040

Nika Selvia 223020202057

Grace Elovany Br Tarigan 223020202074

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas izin-Nyalah sehingga kita
penulis dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah sederhana dengan judul
Menganalisis Unsur Sastra dalam Cerita Rakyat sebagai salah satu persyaratan untuk
mendapatkan nilai yang baik dan memuaskan.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah sederhana ini terutama bagi keluarga,dosen
dan teman-teman.Sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan, penulis
menyadari bahwa tugas makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan
makalahini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya penulis.
Amin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................…


DAFTAR ISI ................................................................................................…

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................………
B. Rumusan masalah..............................................................................……...
C. Tujuan Penulisan ...............................................................................……...

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Cerita Rakyat ........................................................................…
B. Unsur-Unsur Cerita rakyat ......................................................................…
1. Unsur intrinsic .........................................................................................…
2. Unsur ekstrinsik ......................................................................................…
3. Cerita Asal Usul Nama Surabaya ............................................................…
4. Unsur yang terkandung dalam cerita Asal Usul Nama Surabaya ……...…

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...........................................................................................…
B. Saran ......................................................................................................…

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia tumbuh berbagai cerita rakyat daerah dengan corak dan budaya
yang berbeda beda. Cerita rakyat itu ada yang berupa cerita binatang(fabel), asal usul
suatu tempat (legenda), dan cerita tentang makhluk halus (mite).Cerita rakyat adalah
cerita yang berkembang di suatu daerah dan dianggap sebagaikarya kolektif (milik
bersama) masyarakat daerah itu. Pasti kita perna mendengarcerita Malin Kundang, Si
Pahit Lidah, Roro Jonggrang, Jaka Tarub, semua ceritaitu termasuk dalam cerita
rakyat.
Banyak manfaat yang kita akan dapatkan dengan mendengarkan ceritarakyat.
Salah satunya, kita akan memperoleh pengalaman berharga dari ceritatersebut,
melalui peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh-tokohnya. Di dalam ceritarakyat
terkandung pesan moral yang berguna bagi pembacanya. Pesan(amanat)dalam cerita
kadang diungkapkan secara langsung, tetapi kadang diungkapkan secara tidak
langsung melalui tingkah laku tokoh-tokohnya.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari cerita rakyat ?
2. Unsur apa saja yang terdapat dalam cerita rakyat ?

C. Tujuan penulisan
1. Menjelaskan pengertian cerita rakyat.
2. Menjelaskan unsur-unsur apa saja yang terdapat di cerita rakyat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cerita Rakyat


Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang disetiap daerah dan menceritakan
asal usul atau legenda yang terjadi disuatu daerah; cerita yang berasal dari masyarakat
dan berkembang dalam masyarakat. Cerita rakyatmerupakan bagian dari dongeng.
Ciri-ciri cerita rakyat, yaitu :
1. Cerita rakyat disampaikan secara lisan
2. Disampaikan secara turun-temurun
3. Tidak diketahiu siapa pertama kali membuatnya
4. Kaya nilai-nilai luhur
5. Bersifat tradisional
6. Memiliki banyak versi dan variasi
7. Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapannya.

B. Unsur-Unsur Cerita Rakyat


Setiap karya sastra memiliki unsur-unsur pembangun/unsur sastra, begitu
puladengan cerita rakyat. Unsur sastra dalam cerita rakyat adalah sebagai berikut :

1. Unsur Instrinsik Unsur instrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari dalam.
Unsur-unsur instrinsik cerita rakyat, yaitu :

a. Tema
Adalah pokok pikiran yang dipakai sebagai dasar pengarang; pokok pikiran
pengarang; ide pokok permasalahan.

b. Alur
Adalah jalannya cerita; rangkaian peristiwa yang membentuk cerita dengan
dasar hubungan sebab akibat. Pada umumnya alur ada tiga macam, yaitu :

- Alur maju
Merupakan peristiwa-peristiwa yang disajikan secara berurutandari peristiwa
pertama ke peristiwa selanjutnya.

-Alur mundur
Merupakan peristiwa yang diceritakan kembali.

-Alur gabungan/ zik-zak
Merupakan gabungan dari alur maju dan alur mundur.

c. Latar
Keterangan tentang tempat, waktu dan suasana; tempat/waktu terjadinya
peristiwa. Latar ada tiga macam, yaitu :

-Latar tempat
Lokasi atau bangunan fisik lain yang menjadi tempat terjadinya peristiwa-
peristiwa dalam cerita.

-Latar waktu
Waktu (masa) tertentu ketika peristiwa cerita itu terjadi.

-Latar suasana
Salah satu unsur instrinsik yang berkaitan dengan keadaan psikologis yang
timbul dengan sendirinya bersamaan dengan jalannya cerita. Suatu cerita menjadi
menarik karena berlangsung dalam suasana tertentu.

d. Tokoh dan Penokohan


Penokohan dalah lukisan watak pelaku; cara pengarangmenggambarkan watak
tokoh. Istilah tokoh menunjukkan padaorangnya, pelaku cerita, sedangkan
pekonokohan menunjukkan padasikap kualitas pribadi tokoh.Dilihat dari fungsi
penampilan tokoh dalam cerita, tokohdibedakan atas dua, yaitu :

-Protagonist adalah tokoh yang berfungsi memberikan simpati,empati, melibatkan
diri secara emosional terhadap tokoh tersebut. Tokoh yang disikapi demikian disebut
tokoh protagonist.

-Antagonis adalah tokoh yang berfungsi menimbulkan konflikdan berposisi dengan
tokoh protagonist.

e. Sudut Pandang
Kedudukan pengarang dalam cerita; cara pandang pengarang.Setiap pengarang
memiliki sudut pandang penceritaan yang berbeda.Ada yang menggunakan sudut
pandang penceritaan orang pertama(aku atau saya); ada yang menggunakan sudut
pandang penceritaanorang kedua (kamu atau kau); dan ada juga yang menggunakan
sudut pandang orang ketiga (ia, dia atau nama orang).

f. Amanat
Adalah amanat yang disampaikan pengarang.

2. Unsur Ekstrinsik
Adalah unsur yang berada di luar karya sastra atau cerita namun turut
menetukan bentuk dan isi suatu karya/cerita. Unsur-unsur eksttrinsik cerita rakyat,
yaitu : agama, politik, moral, aliran pengarang, psikologi,sejarah, sosial budaya, dan
lain-lain.Contoh :

ASAL USUL NAMA SURABAYA

Pada zaman dahulu, di lautan luas sering terjadi perkelahian antara ikan hiu
yangdikenal dengan nama Ikan Sura dan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena
berebut mangsa. Keduanya sama-sama kuatnya, sama-sama tangkasnya, sama-sama
cerdiknya, sama-sama ganasnya, sama-sama rakusnya. Selama mereka berkelahi,
belum pernah ada yang menang ataupun kalah. Oleh karena itu, merekakemudian
jemu untuk terus berkelahi .
“Aku bosan terus-terusan berkelahi, Buaya,”
“Aku juga Sura.lalu, apa yang harus kita lakukan agar kita tidak lagi berkelahi?”
tang Buaya. Ikan Hiu Sura yang sudah memiliki rencana untuk menghenti
perkelahiannya dengan Buaya, memang telah memiliki satu cara.
“Untuk mancegah perkelaian di antara kita, sebaiknya kita membagidaerah
kekuasaan menjadi dua. Aku berkuasa sepenuhnya di dalam air dan harus
mencarimangsa di dalam air, sedangkan kamu berkuasa di daratan dan mangsamu
harusyang berada di daratan. Sebagai batasan antara daratan dan air, kita tentukan
batasnya, yaitu tempat yang dicapai oleh airlaut pada waktu pasang surut.
Bagaiman, Buaya?”

“Baiklah aku terima usulmu yang bagus itu!” jawab Buaya.


Pembagian daerah kekuasaan itu ternyata memang telah membuat perkelahian antara
Ikan Sura dan Buaya sudah tak terjadi lagi. Mereka menghormati daerah
kekuasaannya masing-masing. Selama mereka mematuhi kesepakatan yang telah
mereka buat bersama, keadaan aman dan damai.Akan tetapi, pada suatu hari, Ikan
Sura mencari mangsa di sungai. Hal itu dilakukan dengan sembunyi-sembunyi agar
buaya tidak mengetahui. Akan teapi,Buaya memergoki perbuatan Ikan Sura itu. Tentu
saja Buaya sangat marah melihat Ikan Sura melanggar janjinya. Buaya segera
menghampiri Ikan Sura yang sedang menikmati mangsanya di sebuah sungai.
“Hai, Sura, mengapa kamu melanggar peraturan yang telah kita sepakati berdua?
mengapa kamu berani memasuki sungai yang merupakan bagian dari wilayah
kekuasaanku?” tanya Buaya. Ikan Sura yang tak merasa bersalah tenang -tenang saja.
“Aku melanggar kesepakatan? Bukankah sungau ini berair. Bukankah aku sudah
bilang bahwa aku adalah penguasa air? Nah ini, kan, ada airnya, jadi termasuk
juga daerah kekuasaanku,” kata Ikan Sura.
“Apa? Sungai itu, kan, tempatnya di darat,sedangkan daerah kekuasaanmu ada di
laut, berarti sungai itu adalah daer ah kekuasaannku!” Buaya ngotot.
“Tidak bisa, aku, kan, tidak perna bilang kalau di air hanya air laut, tetapi juga
airsungai,” jawab Ikan Sura.
“Kalau begitu kamu mau membohongiku lagi? Baiklah kita buktikan siapa yang
memiliki kekuatan yang paling hebat, dialah yang akan menjadi penguasa
tunggal!” kata Buaya. Mereka berdua terus cekcok, masing masing berusaha
mengemukakan alasan-alasanny, masing-masing pun saling menolak dan saling
ngotot mempertahankan kebenaran-kebenaran dari alasan-alasannya sendiri.Akhirnya
mereka berkelahi lagi.Pertarungan sengit antara Ikan Sura dan Buaya terjadi lagi.
Pertarungan kali inimakin seru dan dahsyat. Mereka saling menerjang dan menerkam,
salingmenggigit dan memukul. Dalam waktu sekejap, air di sekitarnya menjadi
meraholeh darah yang keluar dari luka-luka kedua binatang itu. Kedua binatang
raksasaitu tanpa istirahat terus bertarung mati-matian.Dalam pertarungan sengit itu,
Buaya mendapat gigitan Ika Sura di pangkalekornya sebelah kanan. Selanjutnya,
ekornya itu terpaksa selalu membengkok kekiri. Akan tetapi, Buaya puas karena telah
dapat mempertahankan daerahnya. IkanSura telah kembali lagi ke lautan.Peristiwa
pertarungan antara ikan Sura dan Buaya itu mendapat tempat tersendiridi hati
masyarakat Surabaya. Oleh karena itu, nama Surabaya selalu dikait-kaitkandengan
peristiwa itu. Lambang Ikan Sura dan Buaya bahkan dipakai sebagailambang Kota
Madya Surabaya.

Unsur-unsur yang terkandung dalam cerita rakyat tersebut adalah sebagai berikut :

UNSUR INTRINSIK
Unsur intrinsik yang terkandung dalam cerita tersebut, yaitu :
a. Tema
Temanya adalah pertarungan antara Ikan Sura (ikan hiu) dengan Buaya.

b. Alur
Alur yang dipakai dalam cerita itu adalah alur zik-zak.

c.Latar
-Latar tempat di lautan luas dan di sungai
-Latar waktu zaman dahulu
-Latar suasana menegangkan

c. Tokoh dan penokohan


-Ikan Sura egois, melanggar perjanjian dan membohongi Buaya
-Buaya egois

d. Sudut pandang
Sudut pandang yang dipakai dalam cerita ini adalah sudut pandang orang
pertama (aku) dan sudut pandang orang kedua (kamu).

e. Amanat
Amanat yang dapat didapat dalam cerita itu adalaksh permusuhan tidak akan
bisa menyelesaikan permasalahan yang ada, hendaklah menyelesaikanmasalah dengan
kepala dingin.

UNSUR EKSTRINSIK
Unsur ekstrinsik yang terkandung dalam cerita tersebut adalah unsur moral, unsur
budaya dan unsur sejarah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Unsur instrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari dalam. Unsurekstrinsik
adalah unsur yang berada di luar karya sastra atau cerita namun turutmenentukan
bentuk dan isi suatu karya/cerita.

B.Saran
Jangan bosan untuk membaca atau mendengarkan cerita rakyat, karena kita
bisamendapat banyak manfaat dari cerita tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http.//118.98.173.102/web2008/_sma/Indonesia/bindo8/pengertianunsurekstrinsik.
Php
Sulastri dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Galaxy Puspa
Mega.Syamsuddin. 2007. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia. Solo:
TigaSerangkai Pustaka Mandiri.Tatang, Atep. 2008. Bahasa Indonesiaku Bahasa
Negeriku. Solo: Tiga SerangkaiPustaka Mandiri.Tukan, paulus. 2006. Mahir
Berbahasa Indonesia 1. Jakarta:
yudhistira.www.scribd.com/doc/54052408/ceritarakyat.http://www.g-
vanstudent.com/2013/02/kata-pengantar-puji-syukur-kehadirat.html

Anda mungkin juga menyukai