(KEWARGANEGARAAN)
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 6
FAKULTAS DAKWAH
2021/202
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ucapkan puji syukur kepada Allah SWT. atas rahmat dan ridho-Nya,
karena dengan rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Drs. Saripudin, M. Pd.I selaku dosen
pengampu mata kuliah Islam Peradaban Melayu yang telah memberikan tugas ini kepada
kami sehingga kami mendapatkan banyak tambahan ilmu pengetahuan khususnya tentang
periodesasi peradaban islam dan perkembangannya.
Kami selaku penyusun makalah ini berharap semoga makalah yang telah kami susun ini
bisa memberikan manfaat serta menambah ilmu pengetahuan. Karena keterbatasan ilmu
maupun pengalaman kami, kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan yang
membutuhkan perbaikan. Oleh karena itu, kami sangat berharap saran dan kritik yang
membangun berasal dari Bapak dosen serta teman-teman sekalian demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I ...............................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
1. LATAR BELAKANG.................................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................1
3. TUJUAN.......................................................................................................................1
BAB II ..............................................................................................................................2
PEMBAHASAN.................................................................................................................
C. PERDAMAIAN DUNIA............................................................................................4
BAB III...........................................................................................................................10
PENUTUP......................................................................................................................10
1. KESIMPULAN..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945 merupakan awal berdirinya
NKRI. Negara Indonesia di proklamasikan oleh para pendiri bangsa sebagai negara
kesatuan. Negara Indonesia terdiri atas wilayah yang luas dan tersebar dengan
bermacam adat, suku, dan keyakinan serta budaya.
Bentuk negara yang dipakai oleh Indonesia adalah negara kesatuan dengan bentuk
republik. Bentuk negara tersebut tercantum dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat 1
“Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk republik”.
2. RUMUSAN MASALAH
a) Bagaimana kondisi Politik, Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan NKRI?
b) Apa implementasi Politik, Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan NKRI?
c) Apa itu perdamaian dunia?
d) Bagaimana peran Indonesia dalam perdamaian dunia?
3. TUJUAN PEMBAHASAN
a) Mampu mendeskripsikan implementasi politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan
dan keamanan dalam konsep NKRI
b) Mampu memahami peran Indonesia dalam perdamaian dunia
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Bidang Politik
Bidang Ekonomi
Indonesia adalah negara yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi, potensi yang
mulai diperhatikan dunia Internasional. Indonesia memiliki sejumlah karakteristik
yang menempatkan negara ini dalam posisi yang bagus untuk mengalami
perkembangan ekonomi yang pesat. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir ada
dukungan kuat dari Pemerintah Pusat untuk mengekang ketergantungan Indonesia
pada ekspor komoditas (mentah), sekaligus meningkatkan peran industri
manufaktur dalam perekonomian. Pembangunan Infrastruktur juga merupakan
tujuan utama pemerintah, dan yang perlu menyebabkan efek multiplier dalam
perekonomian.
Indonesia adalah ekonomi pasar dimana perusahaan milik negara (BUMN) dan
kelompok usaha swasta besar (konglomerat) memainkan peran penting. Ada
ratusan kelompok swasta yang terverifikasi berbisnis di Indonesia. Usaha mikro,
kecil, dan menengah di Indonesia yang bersama-sama berkontribusi 99 persen dari
jumlah total perusahaan yang aktif di Indonesia, tidak kalah pentingnya.2
Bidang Sosial
1
https://www.patikab.go.id/v2/2010/01/25/sistem-politik-di-indonesia/ diakses pada 14 Oktober 2021
20.12 WIB
2
https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/ekonomi/item/177 diakses pada 14 Oktober 2021
21.30 WIB
vi
perlu dan wajib untuk hidup harmoni supaya mencegah terjadinya konflik atau hal
semacamnya. Hidup harmoni berarti menjaga kerukunan, senantiasa bertoleransi,
saling menghromati antar masyarakat, serta saling bekerja sama dalam
menyelesaikan permasalahan.3
Masyarakat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang yang budaya serta
suku bangsa diharuskan untuk senantiasa hidup harmoni. Contoh hidup harmoni
dalam keberagaman sosial budaya yang paling mudah, yakni mengutamakan
toleransi dan tidak menjelek-jelekkan suatu budaya atau suku bangsa.
1. Keberagaman Bahasa
Perbedaan letak geografis, ilmu pengetahuan dan sejarah berpengaruh pada
keberagaman bahasa daerah yang disesuaikan dengan tempat tinggalnya.
Contohnya, masyarakat Papua dan Jawa Tengah memiliki bahasa daerah yang
berbeda.
Wilayah Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari banyak pulau membutuhkan
sistem pertahanan dan keamanan yang kokoh untuk menjaga stabilitas nasional.
Salah satu alat negara yang dapat menjaga keamanan dan pertahanan negara adalah
Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diatur dalam UU Nomor 34 Tahun 2004.
3
https://www.kemendikbud.go.id diakses pada 15 Oktober 2021 07.30 WIB
4
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/31/174508369/keberagaman -sosial-budaya-dan-
masalahnya/ diakses pada 15 Oktober 2021 08.15 WIB
vii
Kemerdekaan Indonesia saat ini bukanlah hal yang mudah untuk diraih.
Pengorbanan nyawa, harta, tenaga, dan sebagainya mewarnai perjuangan
kemerdekaan. Oleh karena itu, sedari dulu para pendiri melalui sidang BPUPKI
telah mencantumkan upaya mempertahankan kemerdekaan ke dalam UUD 1945
Bab XII tentang Pertahanan Negara (Pasal 30).
1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara
2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
3. Tentara Nasional Indonesia terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertuags untuk mempertahankan, melindungi,
dan memelihara kebutuhan dan kedaulatan negara.
4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat,
serta menegakkan hukum.
5. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan dan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat
keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dalam
Undang-Undang.
Pertahanan dan keamanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan
POLRI saja, masyarakat juga harus ikut serta. UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 juga memberikan gambaran bahwa usaha pertahanan dan keamanan
negara dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta (Sishankamrata). Sishankamrata adalah segala upaya menjaga pertahanan
dan keamanan negara meliputi seluruh rakyat Indonesia, segenap sumber daya
nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara sebagai satu
kesatuan yang menyeluruh.
Sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta merupakan pilihan yang
paling tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan keyakinan
pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban negara dalam
usaha pertahanan negara. Sistem pertahanan dna keamanan negara yang bersifat
semesta (Sishankamarta) memiliki ciri sebagai berikut.5
5
Tim Kemendikbud, 2017, h.64
viii
1. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan
untuk kepentingan rakyat.
1. Posisi wilayah Indonesia yang berada di posisi silang (diapit oleh dua benua dan
dua samudera) disatu sisi memberikan keuntungan, tapi di sisi yang lain
memberikan ancaman keamanan yang besar baik berupa ancaman militer dari
negara lainmaupun kejahatan-kejahatan internasional.
2. Selain itu, kondisi wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan, tentu saja
memerlukan sistem pertahanan dan keamanan yang kokoh untuk menghindari
ancaman perpecahan dari segala arah.6
Bidang Politik
Bidang Ekonomi
ix
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, juga
dapat mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang
memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta
kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
Bidang Sosial
Implementasi dalam kehidupan sosial akan meciptakan sikap batiniah dan lahiriah
yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan atau
kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus Karunia Sang Pencipta.
Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang
rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal-usul daerah, agama atau
kepercayaan, serta golongan bedasarkan status sosialnya.9
Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini akan menjadi
modal utama yang menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam
menanggapi setiap bentuk ancaman, seberapa pun kecilnya dan dari mana pun
datangnya, atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan bangsa dan
kedaulatan negara.10
C. PERDAMAIAN DUNIA
8
Margiyanto, Implementasi Wawasan Nusantara, Jakarta, h.5
9
Ibid, h.6
10
Ibid, h.8
11
https://www.id.m.wikipedia.org/wiki/Perdamaian_dunia diakses pada 16 Oktober 09.00 WIB
x
Perdamaian bukan sekedar soal ketiadaan kekerasan ataupun situasi yang anti
kekerasan. Perdamaian seharusnya mengandung keadilan dan kemajuan,
perdamaian dunia tidak akan tercapai apabila tingkat penyebaran penyakit,
ketidakadilan, kemiskinan, dan keadaan putus harapan tidak diminimalisir.
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia dapat terlihat jelas dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi “Bahwa sesugguhnya kemerdekaan itu
ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”
Indonesia disebut sebagai sebuah negara yang memiliki peran penting dalam
perdamaian dunia. Hal ini dikarenakan Indonesia menjadi negara demokrasi
terbesar ketiga di dunia. Selain itu, juga menjadi negara dengan penduduk muslim
terbesar dunia, dan menjadi negara penyumbang personel misi pemeliharaan
perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa terbesar ke-12 dari 122 negara dengan
2.764 Personel.12
Sebagai sebauh negara, sudah banyak sekali usaha Indonesia untuk turut serta
dalam menjaga dan memelihara perdamaian dunia. Mulai dari mengadakan
Konferensi Asia-Afrika (KAA), membentuk sebuah gerakan yang bernama
Gerakan Non-Blok (GNB), hingga mengirim personel ke negara-negara yang
sedang mengalami konflik.
Konferensi Asia-Afrika diawali dari ide Presiden Soekarno yang disampaikan oleh
Ali Sastroamidjojo pada Konferensi Colombo. Idenya ini datang karena setelah
Perang Dunia II, masih banyak negara yang bersitegang karena adanya Blok Barat
dan Blok Timur. Dalam Konferensi Colombo di Sri Lanka, pemikiran untuk
menyelenggarakan KAA menjadi pembicaraan utama. Tindak lanjut dari
pembicaraan tersebut, diadakanlah Konferensi Panca Negara di Kota Bogor.
Pada tanggal 3 Januari 1955 di Bandung, dibentuklah sebuah panitia yang diketuai
oleh Gubernur Jawa Barat pada saat itu, Sanusi Hardjadinata. Dari 25 negara yang
12
https://umy.ac.id/indonesia-memiliki-peran-penting-dalam-perdamaian-dunia diakses pada 16 Oktober
2021 16.34 WIB
xi
diundang, hanya Federasi Afrika Tengah yang menolak untuk hadir dikarenakan
masih diserang oleh penjajah.
Agenda dalam konferensi ini membicarakan kerja sama ekonomi, budaya, hak
asasi manusia, dan hak menentukan nasib sendiri, masalah bangsa-bangsa yang
belum merdeka, perdamaian dunia dan kerja sama internasional, serta deklarasi
memajukan perdamaian dunia.
Setelah Perang Dunia II, muncul dua kubu dari negara adidaya. Amerika yang
berhaluan liberalis-kapitalis sebagai Blok Barat dan Uni Soviet yang beraliran
sosialis-komunis sebagai Blok Timur. Banyak negara di dunia yang tidak ingin
bergabung dalam dua ideologi ini dan akhirnya membuat Gerakan Non-Blok
(GNB).
Pada tanggal 1-6 September 1961 diadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di
Beograd, Yugoslavia. Dalam KTT inilah didirikan GNB yang diprakarsai oleh lima
negara, yaitu Indonesia, India, Yugoslavia, Ghana, dan Mesir. Tujuan dari
pembentukan GNB ini ialah :
Tujuan dari GNB ini tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1975, yaitu untuk
menjamin kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari
negara-negara non-blok dalam perjuangan mereka menentang imperialisme,
kolonialisme, epartheid, zionisme, dan segala bentuk intervensi.
3. MISI GARUDA
Misi garuda adalah salah satu bentuk komitmen Indonesia untuk ikut terlibat
dalam melaksanakan Misi Pemeliharaan Perdamaian yang digelar Perserikatan
13
https://www.id.m.wikipedia.org/wiki/Konferensi_asia-afrika diakses pada 16 Oktober 2021 21.19 WIB
xii
Bangsa-Bangsa (PBB). Kontingen Garuda merupakan pasukan gabungan yang
terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polisi, dan Sipil yang ditugaskan ke
negara yang sedang mengalami konflik.
14
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kontingen_Garuda diakses pada 17 Oktober 2021 08.30 WIB
xiii
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Indonesia adalah negara yang sangat menjunjung tinggi sebuah perdamaian, hal itu
terlihat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi “melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial”.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.patikab.go.id/v2/2010/01/25/sistem-politik-di-indonesia/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kontingen_Garuda
https://umy.ac.id/indonesia-memiliki-peran-penting-dalam-perdamaian-dunia
https://www.serupa.id/sistem-pertahanan-dan-keamanan-republik-indonesia/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/31/174508369/keberagaman -sosial-
budaya-dan-masalahnya/
15