Anda di halaman 1dari 15

IDENTITAS SOSIAL

Di Susun Oleh :

Pembimbing : Ana Sundari, S.ST, M.Keb, MPH


Nama : RIMA DEWI MUTIARA
NIM : P1337420120314

PRODI DII KEPERAWATAN SEMARANG KELAS KENDAL


POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

1
DAFTAR ISI
BAB I

 LATAR BELAKANG...................................................................................................3
 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................3
 TUJUAN........................................................................................................................3
BAB II

 PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL...................................................................4


 FAKTOR FAKTOR...................................................................................................5-6
 HAKEKAT DAN DIMENSI.....................................................................................6-8
 UNSUR IDENTITAS NASIONAL...........................................................................8-9
 INTEGRITAS NASIONAL...................................................................................10-12
BAB III

 SOAL MULTIPLECOICE.........................................................................................13
BAB IV

 PENUTUP...................................................................................................................14
 KESIMPULAN............................................................................................................14
 SARAN........................................................................................................................14
 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan memahami arti serta
tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas Nasional merupakan
pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri
telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa
yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa
dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.

Seharusnya Hal – Hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan – Aturan
yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak perduli seolah – olah
tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di Negaranya, Dan yang paling memprihatinkan
seolah – olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan mendukung, Pernyataan tersebut dapat
dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam
Negara tercinta ini.

Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan pada
kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah dan memperbaiki
segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya.
Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan Bangsa ini yang
dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan identitas nasional ?
2. Apa sajakah faktor pembentuk identitas nasional ?
3. Bagaimanakah hakekat dan dimensi identitas nasional ?
4. Apa sajakah unsur – unsur identitas nasional ?
5. Bagaimana hubungan antar identitas nasional dengan karakter bangsa ?
6. Apakah yang di maksud integritas nasional ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional
2. Untuk mengetahui apa saja faktor pembentuk identitas nasional
3. Untuk mengetahui hakekat dan dimensi identitas nasional
4. Untuk mengetahui apa saja unsur identitas nasional
5. Untuk mengetahui apa hubungan antar identitas nasional dengan karakter bangsa
6. Untuk mengetahui pengertian integritas nasional

3
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Identitas Nasional
Identitas Nasional dimaknai sebagai sesuatu yang melekat pada kelompok-kelompok
yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa,
maupun nonfisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan.
Jadi, Identitas Nasional bisa juga disebut sebagai jati diri bangsa Indonesia yang bisa
ditemukan di berbagai literature, baik dalam bentuk bahasan sejarah bangsa Indonesia
maupun dalam bentuk bahasan mengenai pemerintahan Indonesia. Tatanan hukum ini
juga merupakan hal yang harus dijunjung tinggi selain dari Hak Asasi Manusia (HAM)
karena hal tersebut juga merupakan bagian dari identitas nasional yang dimiliki oleh suatu
Negara yang membedakannya dengan Negara lain.
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan zaman di Era Globalisasi juga memberi
peluang besar terhadap tumbuhnya Ideologi Kapitalisme yang menguasai dunia.
Kapitalisme telah merubah masyarakat menjadi sebuah sistem Internasional yang
menentukan nasib ekonomi masing-masing bangsa dan juga nasib politik, budaya dan
sosial. Dengan adanya perubahan di Era Globalisasi ini, Negara Nasional akan dikuasai
atau dimiliki oleh negara Transnasional yang menganut prinsip Kapitalisme. Arti
“kapitalisme” menurut KBBI adalah sistem dan paham ekonomi.Adapun konsekuensi
dari adanya kapitalisme lambat laun negara-negara kebangsaan akan terdesak. Oleh
karena itu, peletakkan jati diri atau identitas nasional sangat menentukan eksistensi suatu
bangsa. Identitas Nasional pada dasarnya merupakan manifestasi atau perwujudan nilai-
nilai budaya yang tumbuh dan berkembang, dalam berbagai aspek kehidupan dengan ciri-
ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa tertentu yang berbeda didalam kehidupannya.
Diletakkan dalam konteks yang mendiami wilayah yang sangat luas, dengan suku bangsa
dan agama yang berbeda-beda, maka Identitas Nasional tersebut merupakan manifestasi
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang sebelum masuknya agama-agama besar
di Indonesia.

Nilai-nilai dari berbagai suku bangsa tersebut lalu ”dirakit dan dihimpun” dalam satu-
kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan mengacu kepada Pancasila dan
Bhineka Tunggal Ika. Hal tersebut dibuktikan dalam sejarah kelahiran faham kebangsaan
di Indonesia yang berawal dari berbagai pergerakan seperti Boedi Oetomo (1908),
Serekat Dagang Islam (1911) dan Muhammadiyah (1912). Dari keanekaragaman
subkultur tersebut, maka terealisasikanlah eksistensi nation-state Indonesia yaitu
Nasionalisme. nilai tradisi yang diwariskan.

4
Identitas Nasional menjadi suatu identitas yang melekat pada Negara Indonesia, yakni
Bhineka Tunggal Ika. Ungkapan Bhineka Tunggal Ika ini terletak pada penggambaran
atau perwujudan lambang Negara Burung Garuda dengan adanya lima simbol yang
mewakili sila-sila dalam pancasila. Identitas Nasional sendiri memiliki keunikan dalam
karakternya, yang membedakannya dengan Negara lain.
Setiap Negara tentunya memiliki Identitas Nasionalnya masing-masing yang memiliki
keunikan sifat, karakter dan ciri-ciri tertentu, yang ditentukan oleh faktor-faktor
pendukung kelahiran Identitas Nasional tersebut. Sebagaimana identitas bangsa Indonesia
yang kita kenal tercermin dalam Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Identitas nasional
dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter
khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam
simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional
yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah
negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan – pahlawan
rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari
dan lain – lain. Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara
Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa
dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan
sejajar dengan bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan
jatidiri serta kepribadiannya. Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok
dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas bersama itu juga dapat
memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa depan.

2. Faktor- Faktor Pembentuk Identitas Nasional

Berikut dibawah ini terdapat beberapa faktor faktor pembentuk identitas nasional,
sebagai berikut:

1. Faktor primodial merupakan identitas yang khas untuk menyatukan masyarakat


Indonesia sehingga mereka dapat membentuk bangsa negara.
2. Faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau
ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan.
3. Tokoh. Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh
masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara.
4. Prinsip kesediaan warga bangsa bersatu dalam perbedaan (unity in deversity).
Yang disebut bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk

5
setia pada lembaga yang disebut negara dan pemerintahnya tanpa menghilangkan
keterikatannya pada suku bangsa, adat, ras, agamanya.
5. Sejarah. Persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang sejarah mereka
dapat menyatukan diri dalam satu bangsa.
6. Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan
profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan
variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung diantara jenis
pekerjaan.
7. Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik. Lembaga-lembaga itu seperti
birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga-lembaga
itu melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul dan
golongannya dalam masyarakat. Kerja dan perilaku lembaga politik dapat
mempersatukan orang sebagai satu bangsa.

3. Hakikat dan Dimensi Identitas Negara


 Hakikat Identitas Nasional
Berikut dibawah ini terdapat beberapa hakikat identitas nasional, sebagai berikut:

A. Primordial
Faktor primordial meliputi ikatan kekerabatan (darah dan keuarga), kesamaan suku
bangsa, derah asal, bahasa, dan adat istiadat. Faktor primordial merupakan identitas
yang menytukan masyarakat sehingga mereka dapat membentuk bangsa-negara.
Contoh, Yahudi membentuk negara Israel.
B. Sakral
Faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau ideologi
yang diakui masyarakat yang bersangkutan. Agama dan ideologi merupakan faktor
sakral yang dapat membentuk bangsa-negara.
C. Tokoh
Kepemimpinan para tokoh yang disegani dan dihormati masyarakat pada suatu
tempat, berpengaruh besar tehadap masyarakat tersebut. Karena seorang pemimpin
dianggap sosok yang patut dipatuhi dalam setiap perkataan baiknya yang menyangkut
kemaslahatan bersama dalam kehidupan bermasyarakat.
D. Kesatuan dalam Pluralitas Kehidupan
Kesatuan di Indonesia dilambangkan dalam kalimat bhineka tungal ika atau dalam
istilah asingnya adalah unity in diversity. Kesatuan dalam pluralitas disini maksudnya
adalah Kesetiaan suatu warga bangsa pada lembaga negara sebagai pemerintahnya
tanpa menghilangkan keterikatan suku bangsa adat, ras, dan agamanya.

6
E. Sejarah
Pandangan yang sama diantara warga tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri
dalam satu bangsa. Seperti rasa senasib sepenanggungan yang menimbulkan rasa
kedekatan tersendiri dalam masyarakat.
F. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai
dengan macam kebutuhan masyarakat seiring perkembangan era.
G. Kelembagaan
Berupa lembaga pemerintahan dan politik, seperti birokrasi, angkatan bersenjata,
pengadilan, dan partai politik. Lembaga tersebut didirikan dengan tujuan untuk
melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal-usul dan
golongannya dalam masyarakat kerja. Dengan demikian perilaku lembaga dapat
mempersatukan warga sebagai satu bangsa.

 Dimensi Identitas Nasional


Secara umum terdapat beberapa dimensi yang menjelaskan kekhasan suatu
bangsa. Unsur-unsur identitas itu secara normatif, berbentuk sebagai nilai,
bahasa, adat istiadat, dan letak geografis.

Beberapa dimensi dalam identitas nasional antara lain:

1. Pola Perilaku
adalah gambaran pola perilaku yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari,
Misalnya adat istiadat, budaya, dan kebiasaan, ramah tamah, hormat kepada
orang tua, dan gotong royong merupakan salah satu identitas nasional yang
bersumber dari adat istiadat dan budaya.

2. Lambang-Lambang
adalah sesuatu yang menggambarkan tujuan dan fungsi Negara. lambang-
lambang ini biasanya dinyatakan dalam undang-undang , Misalnya Bendera,
Bahasa, dan lagu Kebangsaan.

3. Alat-alat perlengkapan
adalah Sejumlah perangkat atau alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk
mencapai tujuan yang berupa bangunan, peralatan dan tekhnologi, misalnya

7
bangunan candi, Masjid, Gereja, Peralatan manusia seperti pakaian Adat, dan
teknologi Bercocok tanam : dan teknologi seperti kapal laut, Pesawat terbang,
dan lainnya

4. Tujuan yang Ingin dicapai


Identitas yang bersumber dari tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap
seperti Budaya Unggul, presentasi dalam bidang tertentu .Sebagai sebuah
bangsa yang mendiami sebuah Negara, tujuan bersama bangsa Indonesia
telah tertuang dalam pembukaan UUD 45, Yakni kecerdasan dan
kesejahteraan bersama bangsa Indonesia

4. Unsur- Unsur Identitas Sosial


Identitas nasional sendiri merupakan konsep yang cukup abstrak. Oleh karena itu,
untuk memahaminya secara konkrit, kita perlu menurunkan unsur-unsur apa saja
yang menjadi bagian dari identitas nasional.

Berikut ini adalah beberapa unsur yang termasuk kedalam identitas nasional.

1. Suku Bangsa
Suku bangsa pada dasarnya adalah golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif.
Artinya, individu memilikinya sejak lahir dan tidak mampu untuk memilih mereka
ingin berada di suku apa. Seorang anak tidak mampu memilih dapat lahir dari suku
apa, entah Asmat, Batak, ataupun suku Badui. Yang mereka dapat lakukan adalah
memilih bagaimana bertindak setelah menjadi bagian dari suku bangsa tersebut.Suku
bangsa ini merupakan salah satu identitas yang dapat terlihat dengan cukup jelas.
Namun, yang terlihat umumnya bukan ‘suku’ nya, melainkan budaya-budaya yang
melekat pada suku tersebut. Indonesia sendiri memiliki keanekaragaman suku dan
bangsa yang sangat besar. Sejauh ini, ada ratusan suku bangsa di Indonesia yang
tersebar di berbagai wilayah dari sabang hingga merauke.

2. Agama
Agama adalah suatu golongan sosial yang klasifikasinya berdasarkan aliran
kepercayaan yang dianut oleh individu tersebut. Umumnya, seseorang semenjak lahir
telah memiliki afiliasi kepada salah satu agama di Indonesia. Afiliasi ini umumnya
ditentukan oleh agama yang dianut oleh orang tua atau keluarga besar dari anak
tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin dewasanya individu,
lingkungan sekitar juga memiliki peran yang cukup penting dalam mempengaruhi

8
kepercayaan yang dianut oleh seseorang Tidak jarang, seiring dengan berjalannya
waktu, seseorang merasakan krisis keagamaan dimana dia kehilangan kepercayaan
atas a gamanya atau keagamaan secara umum. Orang-orang ini pun bisa saja pada
akhirnya berpindah agama, menjadi agnostik/atheis, atau malah semakin kuat
keagamaannya setelah menemukan alasan kembali untuk beragama.

3. Bahasa
Bahasa pada konteks ini adalah penggolongan sosial yang didasarkan pada aspek
simbolik yang secara arbiter dibentuk sebagai sarana interaksi. Simpelnya, identitas
yang dibentuk oleh cara suatu komunitas berkomunikasi antar individu didalam dan
diluar komunitasnya. Semua orang mempelajari simbol-simbol yang membentuk
bahasa sejak lahir hingga mereka meninggal dunia. Bahasa sendiri sangat dipengaruhi
oleh budaya-budaya yang ada pada suatu wilayah. Kemajuemukan bahasa sangat
berhubungan dengan kemajemukan budaya karena bahasa merupakan bagian dari
budaya. Indonesia yang merupakan negara berbasis bhinneka tunggal ika tentu saja
memiliki keanekaragaman budaya yang sangat tinggi. Oleh karena itu, bahasa yang
ada di Indonesia pun sangat banyak, terdapat ratusan bahkan ribuan bahasa daerah
dan bahasa suku-suku yang tersebar dari sabang hingga merauke.

4. Budaya
Budaya sendiri adalah penggolongan sosial yang didasarkan pada pengetahuan
kolektif dari suatu masyarakat (common wisdom). Pengetahuan ini yang nantinya
digunakan untuk menafsir dan menganalisa lingkungannya sehingga dapat menjadi
pedoman untuk bertindak dan memosisikan diri. Cakupan budaya sangat luas, setiap
tindakan kita pada kehidupan sehari-hari, pasti dipengaruhi oleh keterpaparan kita
terhadap suatu budaya. Budaya dapat dipahami sebagai sistem pengetahuan serta pola
pikir yang berada dalam pikiran manusia sebagai budaya, atau teknologi dan gagasan-
gagasan yang dihasilkannya juga sebagai budaya. Indonesia karena wilayahnya yang
luas dan memiliki banyak bentang alam serta ekosistem, memiliki budaya yang
sangat beragam pula. Suku di papua pasti memiliki budaya yang jauh berbeda dengan
suku-suku di Kalimantan atau pulau Jawa.

5. Hubungan Identitas Nasional Dengan Karakter Bangsa


Identitas Nasional sebagai Karakter Bangsa
Dengan memahami identitas bangsa diharapkan akan memahami jati diri bangsa
sehingga menumbuhkan kebanggaan terhadap bangsanya sendiri. Karakter berasal
dari bahasa latin “kharakter, kharassein atau kharax”, dalam bahasa Prancis

9
“caractere” dalam bahasa Inggris “character”. Dalam arti luas karakter berarti sifat
kejiwaan, akhlak, budi pekerti, tabiat, watak yang membedakan seseorang dengan
orang lain. Sehingga karakter bangsa dapat diartikan tabiat atau watak khas bangsa
Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Menurut Max
Weber, cara yang terbaik untuk memahami suatu masyarakat adalah dengan
memahami tingkah laku anggotanya. Dan cara memahami tingkah laku anggota
adalah dengan memahami kebudayaan mereka yaitu sistem makna mereka.
Identitas dan modernitas sering kali mengalami tari menarik, beberapa orang lebih
menutup diri dari modernisasi untuk melindungi identitasnya, mereka khawatir
identitas yang selama ini dibangun akan hilang karena terhapus terpaan modernitas.
Identitas sendiri dalam perkembangannya tidak hanya suatu hal yang harus
dipertahankan, tetapi juga harus dikembangkan namun masih mempertahankan hal-
hal fundamental yang terdapat di dalamnya. Contohnya saja Indonesia yang memiliki
beribu etnis, Indonesia harus mampu menyatukan diri membentuk suatu identitas,
yaitu Bangsa Indonesia. Dahulu Indonesia terdiri atas kerajaan-kerajaan yang
memiliki wilayah dan pemerintahannya masing-masing, namun seiring
perkembangan masyarakat Indonesia, mereka dengan lapang dada bersedia
dipersatukan dengan sistem pemerintahan baru yang modern yaitu demokrasi
presidensial.
Para pendiri bangsa melalui sidang BPUPKI berusaha menggali nilai-nilai yang ada
dan hidup dalam masyarakat, nilai-nilai yang existing maupun nilai-nilai yang
menjadi harapan seluruh bangsa. Melalui pembahasan yang didasari niat tulus
merumuskan pondasi berdirinya negara ini maka muncullah Pancasila. Dengan
demikian karena Pancasila digali dari pandangan hidup bangsa, maka Pancasila dapat
dikatakan sebagai karakter sesungguhnya bangsa Indonesia. Dengan demikian
Pancasila betul-betul merupakan nilai dasar sekaligus ideal untuk bangsa Indonesia.
Nilai-nilai yang merupakan identitas sekaligus karakter bangsa. Lima nilai dasar yaitu
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan yang terkandung dalam
pancasila merupakan realitas yang hidup di Indonesia. Konsep identitas nasional pada
akhirnya akan melahirkan tindakan kelompok. Yang diwujudkan dalam bentuk
organisasi atau pergerakan yang diberi atribut-atribut nasional. Kata nasional sendiri
tidak bisa dipisahkan dari kemunculan konsep nasionalisme
6. Integritas Nasional
Adanya integrasi nasional penting untuk terciptanya keselarasan bangsa di tengah-
tengah keadaan masyarakat yang berbeda-beda dan wilayah yang luas. Integrasi
nasional adalah bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu dalam

10
sebuah negara yang berdaulat. Secara umum integrasi nasional mencerminkan proses
persatuan orang-orang dari berbagai wilayah yang berbeda atau memiliki perbedaan.

Perbedaan itu antara lain etnis, sosial budaya, maupun latar belakang ekonomi,
menjadi satu bagsa (nation) terutama karena pengalaman sejarah dan politik yang
relatif sama. Dalam menjalani proses pembentukan sebagai satu bangsa, beragam
suku bangsa ini mencita-citakan suatu masyarakat baru yaitu sebuah masyarakat
politik yang dibayangkan (imagined political community). Masyarakat politik yang
dibayangkan adalah yang akan memiliki rasa persaudaraan dan solidaritas yang
kental, memiliki identitas kebangsaan dan wilayah kebangsaan yang jelas serta
memiliki kekuasaan kebangsaan. Faktor pembentuk dan penghambat
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk (plural society) dengan
corak masyarakat Bhinneka Tunggal Ika. Kondisi masyarakat plural di satu sisi
adalah rahmat tetapi di sisi lain juga dapat menjadi ancaman. Pemahaman pluralitas
sebagai rahmat adalah keberanian untuk menerima perbedaan. Terkait dengan
persepsi dan sikap sesuai dengan realitas kehidupan yang menyeluruh.
Sehingga sebagai warga negara perlu memahami dan mengetahui faktor-faktor
pembentuk maupun penghambat integrasi nasional.

Berikut ini faktor- faktor pembentuk integrasi nasional:


1. Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
2. Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda
Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
3. Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia seperti
yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
4. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme
di kalangan bangsa Indonesia.
5. Penggunaan bahasa Indonesia.
6. Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa dan tanah air
Indonesia.
7. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yaitu Pancasila.
8. Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas dan toleransi keagamaan
yang kuat.
9. Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
10. Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.
Berikut ini faktor- faktor penghambat integrasi nasional:
1. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.

11
2. Kurangnya toleransi antargolongan.
3. Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan
dari luar.
4. Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil
pembangunan.

12
BAB III

A. Soal Multiplechoice
1. Ancaman terhadap integritas nasional merupakan sesuatu yang dapat membahayakan
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia. Yang dimaksud dengan ancaman disini
adalah ....
A. Hal atau usaha untuk menggugah kemampuan
B. Hal yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional
C. Usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara
konsepsional melalui tindakan kriminal dan politis
D. Usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional
E. Usaha yang bersifat memberikan kebijaksanaan kepada pemerintah secara konsepsional
2. Salah satu cara untuk meningkatkan integrasi nasional adalah ....
A. Menghapus bahasa daerah B. menghilangkan budaya lokal
C. Memisahkan penduduk yang miskin D. Menyamaratakan perbedaan suku bangsa
E. Membangun kelembagaan (pranata) di masyarakat
3. Berikut yang bukan merupakan faktor pembentuk integritas nasional adalah...
A. Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan
B. Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri
C. Kurangnya toleransi antargolongan.
D. Penggunaan bahasa Indonesia.
E. Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
4. Yang termasuk unsur-unsur pembentuk identitas nasional adalah...
A. Budaya B. Penduduk E. Pemerintahan
C. Wilayah D Negara
5. Ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan membedakannya dengan
bangsa lain merupakan pengertian dari.

A. Hakikat nasional B. Raktualisasi Nasional E. Identitas Nasional

C. Globalisasi nasional D. Globalisasi nasional

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari
kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa
karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya-
budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah
keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Indonesia adalah negara
yang penuh dengan keragaman, baik itu dari segi etnis, budaya, adat istiadat, dengan segala
pola kehidupan masyarakat yang ada di dalamnya. Masyarakat adat di Indonesia juga
memiliki berbagai kearifan lokal yang sangat khas dan menunjukkan eksistensinya dalam
lingkup suku bangsa di Indonesia. Beriringan dengan hal itu, Indonesia juga memiliki
berbagai masalah terkait dengan isu etnis tersebut, contoh nyatanya adalah konflik antar etnis
yang sering terjadi di berbagai daerah dan berdampak bagi stabilitas nasional Indonesia. Hal
ini pula yang menjadikan Integrasi Nasional begitu sulit diwujudkan di negara ini, ditandai
dengan belum terciptanya rasa kebersamaan dalam suatu wilayah, dengan melepaskan
simbol-simbol primordial dari komunitas adat. Dibutuhkan langkah nyata dari berbagai pihak
untuk mengatasi hal ini, diantaranya dengan berupaya dengan serius untuk mengatasi konflik
antar etnis yang terjadi di daerah, membendung segala hal yang dapat menjadi pemicu
konflik, mengedepankan toleransi dan penanaman nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, dan pemerintah juga harus mampu menciptakan kebijakan yang adil dari segi
politik, ekonomi, sosial dan budaya, karena pada dasarnya isu etnis ini merupakan hal yang
sangat sensitif terutama di negara multikultural seperti Indonesia ini.
B. Saran
Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari integrasi nasional
dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di indonesia, sehingga tidak adanya
konflik perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata. Walaupun Indonesia ini
berbeda-beda suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap Indonesia adalah negara yang satu
yang mempunyai satu tujuan untuk memakmurkan negara indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA
https://galamedia.pikiran-rakyat.com/citizen-journalism/pr-35849980/mengenal-identitas-
nasional-kita
https://pendidikanmu.com/2020/05/identitas-nasional.html
https://insanpelajar.com/identitas-nasional-indonesia/
https://hot.liputan6.com/read/4385809/integrasi-nasional-adalah-konsep-penting-dalam-
berbangsa-ketahui-lebih-dalam
https://prezi.com/ym2plhawaccj/faktor-faktor-pembentuk-integrasi-nasional/

15

Anda mungkin juga menyukai