Anda di halaman 1dari 15

IDENTITAS NASIONAL

MAKALAH

Dosen Pembimbing:

Disusun Oleh Kelompok

1) Derika Putri Fihadi                            


2) Elis Rismawati                               
3) Husnul Khatimah                                  
4) Lulu Anggraini                                              
5) Mawadati Azima
6) Nuraisyah
7) Riko Dzikriana

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berkah dan rahmat-Nya. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami
dalam proses pengerjaannya, tetapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Makalah ini berjudul tentang
“Identitas Nasional” yang didalamnya membahas tentang pengertian identitas
nasional, faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional, pancasila sebagai
kepribadian dan identitas nasional, sejarah budaya bangsa sebagai akar identitas
nasional, unsur-unsur pembentuk identitas nasional, masalah dan solusi identitas
nasional di identitas nasional di Indonesia.
Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan
memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas
Nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan
Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi
ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan
mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan
dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di
tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.
Seharusnya Hal – Hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham
Aturan – Aturan yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang
acuh dan tidak perduli seolah – olah tidak mempermasalahkan kekliruan yang
terjadi di Negaranya, Dan yang paling memprihatinkan seolah – olah masyarakat
membiarkan dan bisa dikatakan mendukung, Pernyataan tersebut dapat
dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di
bidang hukum di dalam Negara tercinta ini.
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga
diterapkan pada kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini
dapat mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan
Negara tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi
kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat
mengubah segala kekeliruan yang terjadi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI  ..................................................................................................... ii

BAB  I  PENDAHULUAN  ............................................................................... 1
A.    Latar Belakang ......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C.     Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................... 3


A.    Pengertian Identitas Nasional .................................................................. 
B.     Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional .......................... 
C.     Parameter Identitas Nasional ................................................................... 
D.    Pancasila Sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional ........................... 
E.     Sejarah Budaya Bangsa Sebagai Akar Identitas Nasional ....................... 
F.      Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional ............................................. 1
G.    Masalah Identitas Nasional di Indonesia ................................................. 1
H.    Solusi Masalah Identitas Nasional di Indonesia  ..................................... 1
BAB III  PENUTUP .......................................................................................... 1
A.    Kesimpulan ............................................................................................... 1
B.     Saran ......................................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA  ....................................................................................... 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan
memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional.
Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara,
Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah
di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan
berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa
dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.
Seharusnya Hal-hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham
Aturan-Aturan yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan
tidak perduli seolah-olah tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di
Negaranya, Dan yang paling memprihatinkan seolah – olah masyarakat membiarkan
dan bisa dikatakan mendukung, Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari
sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara
tercinta ini.
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga
diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat
mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara
tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri
sebagai masyarakat yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala
kekeliruan yang terjadi

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah


sebagai berikut:
1.      Apa pengertian identitas nasional?
2.      Apa saja faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional?
3.      Bagaimana Parameter Identitas Naional?
4.      Mengapa pancasila dijadikan sebagai kepribadian dan identitas nasional?
5.      Mengapa sejarah budaya bangsa dijadikan sebagai akar identitas nasional?
6.      Apa saja unsur-unsur pembentuk identitas nasional?
7.      Apa saja masalah identitas nasional Indonesia?
8.      Bagaiamana Solusi mengatasi masalah identitas nasional di Indonesia?

C.    Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah untuk:


1.      Mengetahui pengertian identitas nasional.
2.      Mengetahui faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional.
3.      Mengetahui parameter identitas nasional.
4.      Mengetahui pancasila dijadikan sebagai kepribadian dan identitas nasional
5.      Mengetahui sejarah budaya bangsa dijadikan sebagai akar identitas nasional.
6.      Mengetahui unsur-unsur pembentuk identitas nasional.
7.      Mengetahui masalah identitas nasional Indonesia.
8.      Mengetahui Solusi mengatasi masalah identitas nasional di Indonesia.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional

Istilah “ identitas nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki
oleh suatu bangsa yang secara filosofois membedakan bangsa tersebut dengan bangsa
lain. Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan
memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter
dari bangsa tersebut.[1]
Demikian pula hal ini juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa
tersebut terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat pengertian “ identitas
nasional” sebagaimana dijelaskan diatas maka identitas nasional suatu bangsa tidak
dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut sebagai
kepribadian suatu bangsa.[2]
Identitas nasional memiliki multidimensi, seperti Identitas Nasional pada
hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri khas, dan dengan khas yang tadi
suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.[3]

Para tokoh besar ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang hakikat


kepribadian bangsa tersebut adalah dari beberapa disiplin ilmu, antara lain
antropologi, psikologi, dan sosiologi. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Margareth
Mead, Ruth Benedict, Ralph Linton, Abraham Kardiner, David Riesman. Menurut
Mead dalam “anthropology to day “ (1954) misalnya, bahwa studi tentang “National
Character” mencoba untuk menyusun suatu kerangka pikiran yang merupakan
suatu  konstruksi tentang bagaimana sifat-sifat yang dibawa oleh kelahiran dan unsur-
unsur ideotyncrotie pada tiap-tiap manusia dan patroon umum serta patroom individu
dari proses pendewasaannya di integrasikan dalam tradisi sosial yang didukung oleh
bangsa itu sedemikian rupa sehingga nampak sifat-sifat kebudayaan yang sama, yang
menonjol yang menjadi ciri khas suatu bangsa tersebut (Kroeber,1954; Ismaun,
1981:7).[4]
Berdasarkan uraian diatas maka pengertian kepribadian sebagai suatu identitas
nasional suatu bangsa, adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian individu-
individu sebagai unsur yang membentuk bangsa tersebut. Oleh karena itu pengertian
identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan pengertian “ People
Character”, “National Character”, atau “National Identity”.[5]
Dalam hubungannya dengan identitas nasional Indonesia, kepribadian bangsa
Indonesia kiranya sangat sulit jikalau hanya dideskripsikan berdasarkan ciri khas
fisik. Hal ini mengingat bangsa Indonesia itu terdiri atas berbagai macam unsur etnis,
ras, suku, kebudayaan, agama, serta karakter yang sejak asalnya memang memiliki
suatu perbedaan. Oleh karena itu kepribadian bangsa Indonesia sebagai suatu
identitas nasional secara historis berkembang dan menemukan jati dirinya setelah
proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.[6]

Pada prinsipnya, jika dilihat dari proses terjadinya/proses lahirnya identitas


nasional, maka identitas nasional itu sendiri dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:[7]
1.      Identitas cultural unity / identitas kesukubangsaan
2.      Idebtitas political unity / identitas kebangsaan

Oleh karena itu dalam hubungannya dengan identitas nasional secara dinamis,
dewasa ini bangsa Indonesia harus memiliki visi yang jelas dalam melakukan
reformasi, melalui dasar filosofi bangsa dan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, yang
terkandung dalam filosofi pancasila. Masyarakat harus semakin terbuka , dan dinamis
namun harus berkeadaban serta kesadaran akan tujuan hidup berasama dalam
berbangsa dan bernegara. Dengan kesadaran akan kebersamaan dan persatuan
tersebut maka insya Allah bangsa Indonesia akan mampu mengukir identitas
nasionalnya secara dinamis di dunia internasional.[8]

B. Faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional

Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta
keunikan sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia memiliki dua faktor, yaitu faktor
objektif dan faktor subjektif (suryo, 2002).[9]

Kondisi geografis, ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah


kepulauan yang beriklim tropis dan terletak dipersimpangan jalan komunikasi antar
wilayah dunia di asia tenggara, ikut mempengaruhu perkembangan kehidupan
demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia.[10]
Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castells dalam bukunya, The
Power of Identity (Suryo,2002) mengemukakan teori tentang munculnya identitas
nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor penting,
yaitu:[11]
a)      faktor primer
b)      faktor pendorong
c)      faktor penarik
d)     faktor reaktif.
Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan
identitas nasional bangsa Indonesia, yang telah berkembang dari masa sebelum
bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain. Pencarian
identitas nasional bangsa Indonesia pada dasarnya melekat erat dengan perjuangan
bangsa Indonesia untuk membangun bangsa dan Negara dengan konsep nama
Indonesia.[12]
Bangsa dan Negara Indonesia ini dibangun dari unsur-unsur masyarakat lama
dan di bangun menjadi suatu kesatuan, bangsa dan Negara dengan prinsip
nasionalisme modern. Oleh karena itu pembentukan identitas nasional Indonesia
melekat erat dengan unsur-unsur lainnya seperti sosial, ekonomi, budaya, etnis,
agama serta geografis, yang saling berkaitan dan terbentuk melalui suatu proses yang
panjang.[13]

C. Parameter Identitas Nasional

Dalam rangka untuk menentukan identitas nasional suatu bangsa, perlu


diketahui terlebih dahulu mengenai parameter dari identitas nasional itu sendiri.
Parameter ini digunakan sebagai suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan
untuk menyatakan sesuatu itu menjadi khas.[14]

Parameter identitas nasional berarti suatu ukuran yang digunakan untuk


menyatakan, bahwa identitas nasional itu bersifat khas/unik sehingga layak diangkat
dan dijadikan sebagi identitas nasional suatu bangsa. Adanya parameter identitas
nasional antara lain adalah:[15]
1.      Pola prilaku yang tampak dalam kegiatan masyarakat
2.      Lambang-lambang yang  menjadi ciri bangsa dan Negara
3.      Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan Negara.
4.      Tujuan yang dicapai suatu bangsa

Parameter identitas nasional di atas memiliki sifat, ciri khas, serta keunikan
tersendiri yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang membentuk identitas
nasional tersebut. Dalam kajian ini, terdapat beberapa faktor yang mendorong
pembentukan identitas nasional, yaitu:[16]
a)      Faktor primordial (ikatan kekerabatan, kesamaan suku bangsa, daerah dan
sebagainya).
b)      Faktor Sakral (kesamaan agama, ideology).
c)      Faktor Tokoh (kepemimpinan tokoh yang disegani).
d)     Faktor kesediaan warga Negara untuk bersatu dalam perbedaan.

D. Pancasila Sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional

Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat Internasional,


memiliki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa
lain di dunia. Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju frase nasionalisme
modern, diletakanlah prinsip-prinsip  dasar filsafat sebagai suatu asas dalam hidup
berbangsa dan bernegara.[17]

Para pendiri Negara menyadari akan pentingnya dasar filsafat ini, kemudian
melakukan suatu penyelidikan yang dilakukan oleh badan yang akan melatakkan
dasar filsafat bangsa dan Negara yaitu BPUPKI. Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan
oleh para pendiri bangsa tersebut yang diangkat dari filsafat hidup atau pandangan
hidup bangsa Indonesia, yang kemudian di abstraksikan menjadi suatu prinsip dasar
filsafat Negara yaitu pancasila. Jadi dasar filsafat suatu bangsa dan Negara berakar
pada pandangan hidup yang bersumber kepada kepribadiannya sendiri. Hal inilah
menurut Titus dikemukakan bahwa salah satu fungsi filsafat adalah kedudukannya
sebagai suatu pandangan hidup masyarakat (Titus, 1984).[18]
          
 Dapat pula dikatakan bahwa pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara
Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang
dimiliki bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa.[19]

Dalam pengertian seperti ini menurut Notonagoro bangsa Indonesia adalah


sebagai kausa materialis pancasila. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan
dirumuskan secara formal oleh para pendiri Negara untuk dijadikan sebagai dasar
Negara republik Indonesia. Proses perumusan materi pancasila secara formal tersebut
dilakukan dalam siding-sidang BPUPKI pertama, siding “panitia 9”, siding BPUPKI
kedua, serta akhirnya disyahkan secara formal yuridis sebagai dasar filsafat Negara
Republik Indonesia.[20]

E. Sejarah Budaya Bangsa Sebagai Akar Identitas Nasional

Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang.
Berdarakan kenyataan objektif tersebut maka untuk memahami jati diri bangsa
Indonesia serta identitas nasional Indonesia maka tidak dapat dilepaskan dengan akar-
akar budaya yang mendasari identitas nasional Indonesia. Kepribadian, jati diri, serta
identitas nasional Indonesia yang terumuskan dalam filsafat pancasila harus dilacak
dan dipahami melalui sejarah terbentknya bangsa Indonesia sejak jaman kutai,
Sriwijaya, Majapahit serta kerajaan lainnya sebelum penjajahan bangsa asing di
Indonesia.[21]

Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam pancasila yaitu ketuhan,


kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, serta keadilan, dalam kenyataannya secara
objektif telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum
mendirikan Negara. Proses terbentuknya bangsa dan Negara Indonesia melalui suatu
proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman kerajaan-kerajaan pada abad
ke-IV, ke-V kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia telah mulai Nampak pada
ke-VII, yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya dibawah wangsa Syailendara di
Palembang, kemudian kerajaan Airlangga dan majapahit di jaawa timur serta
kerajaan-keraajan lainnya. Proses terbentuknya nasionalisme yang berakar pada
budaya ini menurut yamin di istilahkan sebagai fase terbentuknya nasionalisme lama
dan oleh karena itu secara objektif sebagai dasar identitas nasionalime Indonesia.[22]
          
  Dasar-dasar pembentukan nasionalisme modern menurut Yamin dirintis oleh para
pejuang kemerdekaan bangsa , antara lain rintisan  yang dilakukan oleh para tokoh
pejuang kebangkitan nasional pada tahun 1908, kemudian dicetuskan pada sumpah
pemuda pada tahun 1928. Akhirnya titik kulminasi sejarah perjuangan bangsa
Indonesia untuk menemukan identitas nasionalnya sendiri, membentuk suatu bangsa
dan Negara Indonesia tercapai pada tanggal 17 Agustus 1945 yang kemudian
diproklamasikan sebagai suatu kemerdekaan  bangsa Indonesia.[23]

            Oleh karena itu akar-akar nasionalisme Indonesia yang berkembang dalam


perspektif sejarah sekaligus juga merupakan unsur-unsur identitas nasional, yaitu
nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam sejarah terbentuknya bangsa
Indonesia.[24]

F. Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional

Unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional Indonesia:[25]


1.      Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2.      Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3.      Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4.      Lambang Negara yaitu Pancasila
5.      Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6.      Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7.      Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8.      Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9.      Konsepsi Wawasan Nusantara
10.  Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
G. Masalah Identitas Nasional Indonesia

Yang menjadi masalah dalam Identitas Nasional Indonesia salah satunya


adalah maraknya tentang globalisasi. Globalisasi sendiri dapat kita artikan yaitu
dimana era atau zaman yang ditandai dengan perubahan di dalam tatanan kehidupan
dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi
informasi sehingga interaksi manusia menjadi sempit, serta seolah-olah dunia tanpa
ruang, karena yang berada di dalamnya terlalu banyak. Era globalisasi sendiri dapat
mempengaruhi bangsa ini dari sisi nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.[26]

Era Globalisasi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka telah datang dan
menggeser nilai-nilai yang telah ada sejak dulu. Nilai-nilai tersebut, ada yang bersifat
positif ada pula yang bersifat negatif.[27]

Semua ini merupakan ancaman, tantangan, dan sekaligus sebagai peluang bagi
bangsa Indonesia untuk berkreasi dan berinovasi di segala aspek kehidupan. Dengan
adanya era globalisasi ini sisi baiknya kita dapat menumbuhkan serta menciptakan
inovasi kita selama ini dengan lebih muda terutama dalam bidang bisnis maupun
interaksi social, yang bertujuan dapat meningkatkan aspek kehidupan yang akan
datang untuk kelangsungan hidup anak cucu penerus bangsa ini tercinta.[28]

Di era globalisasi, pergaulan antar bangsa semakin ketat. Batas antar negara
hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Di dalam
pergaulan antar bangsa yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling
meniru, dan saling mempengaruhi di antara budaya masing-masing, menjadikan
setiap perbedaan adalah pembelajaran yang wajib di ikuti dan di lakukan.[29]

Bahkan seringkali merasa bahwa perbedaan itu adalah ilmu yang baik untuk
di tiru dan di terapkan. Adapun yang perlu dicermati dari proses akulturasi tersebut,
apakah dapat melunturkan tata nilai yang merupakan jati diri bangsa Indonesia.[30]

H.    Solusi Mengatasi Masalah Identitas Nasional di Indonesia

Sebenarnya ada banyak hal dalam mengatasi setiap maslah, karena pada
dasarnya tidak akan ada masalah tanpa jalan keluar. Yang harus kita lakukan adalah
berfikir mencari jalan keluar yang terbaik tanpa adanya kerugian yang di ambil.
Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi masalah Identitas Nasional yang ada di
Negara Indonesia tercinta ini, Salah satunya ialah menerapkan dan membiasakan
mengikuti upacara.[31]
Di Indonesia sendiri memiliki banyak kegiatan upacara baik yang bersifat
wajib maupun non wajib. Upacara wajib seperti upacara kelahiran atau kemerdekaan
bangsa Indonesia (17 Agustus), upacara kesaktian pancasila (1 Oktober), upacara hari
pahlawan (10 November) dan lain-lain.[32]

Upacara non wajib seperti kebiasaan atau tradisi upacara setiap hari senin
yang sering di lakukan di sekolah-sekolah, tetapi sayang tradisi upacara hari senin
sangat jarang di lakukan bahkan hamper tidak ada yang melakukanya. Padahal
upacara adalah salah satu cara yang sangat mudah dilakukan untuk mempertahankan
serta menatasi maslah Identitas Nasional Indonesia.[33]

Upacara di anggap dapat mengatasi masalah Identitas Nasional yang sedang


terjadi di Indonesia karena di dalam kegiatan upacara terkandung atau terdapat point-
point yang menjadi Identitas Nasional Indonesia, antara lain di dalam upacara ada
sesi pengibaran bendera merah putih yang menjadi identitas Nasional sebagai bendera
Negara Indonesia, ada pula sesi saat menyanyikan lagu Indonesia Raya secara
bersama-sama yang di nyanyi oleh seluruh pasukan upacara yang menjadi Identitas
Nasional sebagai lagu kebangsaan Indonesia, dan pembacaan teks pancasila yang di
pimpin oleh Inspektur upacara yang di ikuti oleh seluruh pasukan upacara yang
menjadi Identitas Nasional sebagai lambang Negara dan dasar falsafah neraga
Indonesia.[34]

Pada intinya menghargai dan membiasakan melakukan kegiatan yang


berunsur Identitas Nasional Negara sendiri itu jauh lebih baik di banding mempulajari
sebiasaan atau budaya yang di anut oleh Negara lain. “Seharusnya bukan orang lain
yang membangunkan kita serta menyadarkan kita, tetapi kitalah sendiri yang harus
bangun demi kemajuan bangsa tercinta”.[35]
BAB IV
 PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Identitas nasional adalah secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secara filosofois membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan
memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter
dari bangsa tersebut.

2.      Faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia


memiliki dua faktor, yaitu:
a.       Aktor Objektif
b.      faktor subjektif

3.      Pancasila sebagai kepribadian identitas nasional


Dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada
nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai kepribadian
bangsa.

4.      Unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional Indonesia:


a.       Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
b.      Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
c.       Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
d.      Lambang Negara yaitu Pancasila
e.       Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
f.       Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
g.      Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
h.      Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
i.        Konsepsi Wawasan Nusantara
j.        Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

5.      Masalah Identitas Nasional Indonesia


Yang menjadi masalah dalam Identitas Nasional Indonesia salah satunya adalah
maraknya tentang globalisasi. Globalisasi sendiri dapat kita artikan yaitu dimana era
atau zaman yang ditandai dengan perubahan di dalam tatanan kehidupan dunia akibat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi sehingga
interaksi manusia menjadi sempit, serta seolah-olah dunia tanpa ruang, karena yang
berada di dalamnya terlalu banyak. Era globalisasi sendiri dapat mempengaruhi
bangsa ini dari sisi nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.

6.      Solusi Masalah Identitas Nasional Indonesia


Sebenarnya ada banyak hal dalam mengatasi setiap maslah, karena pada dasarnya
tidak akan ada masalah tanpa jalan keluar. Yang harus kita lakukan adalah berfikir
mencari jalan keluar yang terbaik tanpa adanya kerugian yang di ambil. Sebenarnya
banyak cara untuk mengatasi masalah Identitas Nasional yang ada di Negara
Indonesia tercinta ini, Salah satunya ialah menerapkan dan membiasakan mengikuti
upacara.

B.     Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan sebaiknya:
Guru harus benar-benar memahami pengertian, faktor-faktor pendukung kelahiran
identitas nasional, sejarah budaya, unsur-unsur pembentuk identitas nasional, masalah
dan solusi identitas nasional di Indonesia. Agar dalam penyampaian ke anak didik
tidak salah dan agar tujuan yang di harapkan bisa tercapai.
            Serta makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kami (penyusun)
mengharapkan  saran agar dapat menyempurnakan makalah ini, dan semoga setelah
membaca makalah ini dapat menambah wawasan kita terhadap pendidikan
kewarganegaraan.
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan dan Zubaidi Ahmad. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan


Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.
Juliardi Budi. (2014). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: PT.
Raja Grafondo Persada
Hendarsah Amir. (2009). Sejarah dan Ketatanegaraan. Yogyakarta: Great Publisher.
Darmodiharjo Darji. (1996). Pokok-pokok Filsafat Hukum. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Winarno. (2007). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
Sunarso, dkk. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY Press
Ruyadi Yadi. (2003). Pendidikan Pancasila. Bandung: CV. Maulana

Anda mungkin juga menyukai