Anda di halaman 1dari 18

IDENTITAS NASIONAL & GLOBALISASI

DOSEN PEMBIMBING

(OKTRIGANA S.PD M.PD)

Disusun Oleh:

IMELDA SARAGIH

MAULANI KHAIRUNNISA PULUNGAN

PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

MBS A2 SIANG

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan pertolonganNya
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Dalam Makalah ini kami membahas tentang Identitas
Nasional & Globalisasi. Makalah ini akan menjelaskan seluas-luasnya mengenai Identitas Nasional &
Globalisasi yang saya rangkum dari berbagi sumber baik melalui buku maupun dari sumber-sumber
lainnya. Untuk itu semoga makalah yang saya buat ini dapat menjadi dasar dan acuan agar kita menjadi
lebih kreatif lagi dalam membuat suatu makalah.Dan kami sadar atas banyaknya kekurangan dari
makalah kami jadi kami memohon maaf jika banyak kesalahan dari makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................3

BAB I ...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN ...........................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................4


B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................5
C. TUJUAN .............................................................................................................................5
D. MANFAAT ........................................................................................................................5

BAB II .............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN ..............................................................................................................................6

PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL .....................................................................................6

HAKIKAT DIMENSI IDENTITAS NASIONAL .........................................................................8

UNSUR – UNSUR PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL .....................................................9

HAKIKAT GLOBALISASI ............................................................................................................10

MULTIKURALISME , NASIONALISME DAN GLOBALISASI ...............................................14

PENGARUH GLOBALISASI ........................................................................................................15

BAB III ............................................................................................................................................17

PENUTUP .......................................................................................................................................17

A. KESIMPULAN ..................................................................................................................17
B. SARAN ..............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang tentunya berbeda antara satu
bangsa, dengan bangsa yang lain. Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki bermacam
identitas nasional yang mengkhaskan dan tentunya berbeda dengan Negara-negara lainnya. Mayoritas
dari masyarakat mengasosiakan identitas nasional mereka dengan negara dimana mereka dilahirkan.
Beragamnnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia, merupakan suatu tantangan besar bagi bangsa
ini untuk tetap dapat mempertahankan identitasnnya. Untuk itu, sebagai generasi muda Indonesia
seharusnnya sudah mengetahui apa itu identitas nasional bangsa kita. Namun pada kenyataannya
masih banyak generasi muda indonesia yang belum tahu tentang apa itu identitas nasional dan apa
saja wujud dari identitas nasional bangsa Indonesia itu sendiri. Seringkali kita marah ketika aset
identitas nasional kita direbut atau ditiru oleh Negara lain, tapi dalam pengaplikasiannya kita sebagai
warga negara Indonesia hanya bersikap pasif dan enggan untuk menggembangkannya. Identitas
Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan
Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi
dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan
di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang
Hukum.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari identitas nasional?

4
2. Apa saja faktor-faktor pembentukan identitas nasional?

3. Bagaimana identitas Negara indonesia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional

2. Untuk mengetahui faktor pembentukan identitas nasional

3. Untuk mengetahui identitas Negara Indonesia

D. Manfaat

Bagi Mahasiswa:

1. Agar mahasiswa mengetahui dan mengenal lebih dalam tentang identitas dari negara indonesia

2. Agar mahasiswa mengetahui wujud identitas negara

Bagi Dosen:

1. Memberikan kemudahan pada dosen dalam pembelajaran karakteristik negara indonesia

BAB II

5
PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional

Identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri,
kelompok sendiri, golongan sendiri, komonitas sendiri, atau Negara sendiri. Mengacu kepada
pengertian ini, identitas tidak terbatas pada individu semata tetapi berlaku pula pada suatu
golongan.Sedangkan kata nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang
lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti agama, budaya dan bahasa
maupun non fisik seperti cita-cita, keinginan dan tujuan.Himpunan kelompok-kelompok inilah yang
kemudian disebut dengan istilah identitas bangsa atau identitas nasional yang pada akhirnya
menciptakan tindakan kelompok (collective action) yang diwujutkan dalam bentuk pergerakan-
pergerakan atau organisasi yang diberi atribut-atribut nasional.Dari pengertian "identitas" dan
pengertian "nasional" diatas, maka Pengertian Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki
sebuah bangsa, secara fisiologi yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka setiap bangsa di dunia ini akan mempunyai identitas sendiri-
sendiri sesuai dengan keunikan, ciri-ciri, sifat, serta karakter dari bangsa tersebut. Identitas nasional
sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis.Identitas nasional
pada dasarnya menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional. Identitas nasional bersifat
sekunder dan buatan. Bersifat sekunder karena identitas nasional lahir belakangan bila dibandingkan
dengan identitas kesuku bangsaan yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptif.
Karena sebelum mempunyai identitas nasional, warga bangsa telah mempunyai identitas primer yaitu
identitas kesuku bangsaan. Bersifat buatan karena identitas nasional itu dibuat, dibentuk dan
disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya setelah mereka bernegara.Dari pengertian identitas
nasional diatas, kita juga dapat mengartikan Pengertian Identitas Nasional dalam lingkup bangsa
indonesia. Pengertian Identitas Nasional dalama lingkup bangsa indonesia adalah kumpulan nilai-
nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam beragam aspek kehidupan dari ratusan suku yang
dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan pancasila dan
Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya.Identitas sendiri memiliki arti sebagai
ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak
yang lain. Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat
bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Identitas nasional
adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan
bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.

6
Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbolsimbol kenegaraan seperti:
Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu
Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu
UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan –
pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan
lain – lain. Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat
mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang merdeka,
berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain.
Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jati diri serta kepribadiannya Rasa solidaritas sosial,
kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas
bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa
depan. Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka harus
tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional. yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia
sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai negara di
dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh tantangan yang cenderung menghancurkan
nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran Nasional.

B. Hakikat dan dimensi Identitas Nasional

7
Hakikat Identitas Nasional kita sebagai bangsa di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti yang luas,
misalnya di dalam aturan perundang-undangan atau moral yang secara normatif diterapkan diterapkan
di dalam bermasyarakat atau berinteraksi, baik itu di dalam tataran nasional ataupun internasional.

Dengan demikian nilai-nilai budaya yang tercermin di dalam identitas nasional tersebut bukanlah
barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan domatis, melainkan sesuatu yang
terbuka yang cenderung terus-menerus bersemi karena adanya hasrat menuju kemajuan yang dimiliki
oleh masyarakat. Konsekuensi dan implikasinya adalah identitas nasional merupakan sesuatu yang
terbuka untuk ditafsir dengan diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi
aktual yang berkembang dalam masyarakat.

C. Unsur – unsur Pembentuk Identitas Nasional

Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia

8
Berbicara mengenai unsur-unsur identitas nasional, maka identitas nasional Indonesia merujuk
pada suatu bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu merupakan gabungan unsur unsur
pembentuk identitas nasional yang meliputi:

1. Suku bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang
sama coraknya dengan golongan jenis kelamin dan umur. Di Indonesia terdapat banyak sekali
kelompok etnis atau suku bangsa dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa.

2. Kebudayaan
Kebudayaan merupakan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif dipakai oleh
pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagi rujukan serta pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan serta benda-
benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.

3. Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yan tumbuh dan
berkembang di nusantara adalah agama Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu dan Kong Hu Cu.
Agama Kong H Cu pada masa orde baru belum diakui sebagai agama resmi negara. Namun sejak
pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihilangkan.

4. Bahasa
Bahasa merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas nasional. Dalam hal ini, bahasa
dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan
manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antarmanusia.

Dari 4 unsur unsur identitas nasional di atas, dapat dirumuskan pembagiannya menjadi tiga
bagian yaitu:
1. Identitas Fundamental, yaitu pancasila sebagai falsafat bangsa, dasar negara dan ideologi
negara.

9
2. Identitas Instrumental, yaitu berisi UUD 1945 dan tata perundang-undangannya. Dalam
Identitas instrumental ini, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, bendera
negara Indonesia adalah merah putih, lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila
dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika., lagu kebangsaan Indonesia yakni Indonesia
Raya.
3. Identitas Alamiah, yaitu meliputi negara kepulauan dan pluralisme dalam suku, budaya,
bahasa dan agama serta kepercayaan.

D. HAKIKAT GLOBALISASI

Globalisasi berasal dari kata “global” yang mempunyai arti umum atau universal. Bahasa Inggrisnya
globalisasi adalah globalization yang berasal dari kata globe yang artinya bumi atau dunia, dan
ization yang mempunyai arti proses. Jadi kalau digabung globalization artinya adalah proses
mendunia.

Pengertian globalisasi secara umum yaitu suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia yang tidak
lagi mengenal batas-batas wilayah suatu negara.

Banyak para ahli yang telah mengemukakan pendapat tentang globalisasi, mereke mengemukakan
opininya sesuai dengan pandangan mereka masing masing.

Sebagian diatara mereka ada yang menganggap bahwa globalisasi adalah proses sosial, ada juga yang
menganggap sebagai proses sejarah atau proses yang alami yang akan membuat bangsa bangsa di
dunia ini semakin terikat satu sama lain untuk mewujudkan suatu bentuk tatanan baru tanpa melihat
batas batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat yang telah berkembang di masing masing
negara.

Dalam pengertian diatas, globalisasi mempunyai hubungan dengan peningkatakan keterkaitan dan
ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia sehingga batas batas wilayahnya
antar negara menjadi bias (samar).

Globalisasi menunjukan adanya proses atau perkembangan. Menurut kamus besar bahasa indonesia,
globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia.

Jadi pengertian globalisasi menunjukan adanya suatu proses. Berikut ini adalah pengertian
globalisasi:

10
1. Globalisasi adalah suatu proses yang di dalamnya batas batas negara luluh dan tidak penting lagi
dalam kehidupan sosial.

2. Globalisasi adalah proses terbentuknya sistem organisasu dan komunikasi antar masyarakat dunia
untuk mengikuti sistem yang sama.

3. Globalisasi adalah kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan untuk memprakasi
transaksi ekonomi dengan orang orang dari negara negara lain.

Pada era global, hubungan antar manusia tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan demikian,
orang bisa berkomunikasi dengan orang lain di negara lain serta berpindah pindah dengan cepat dari
satu negara ke negara lain.

Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli

Dan berikut ini pengertian globalisasi menurut para ahli :

1. Martun Albrow

Definisi globalisasi menurut Martin Albrow adalah globalisasi menyangkut seluruh proses dimana
penduduk dunia terinkorporasi ke dalam masyarakat dunia yang tunggal.

2. Wikipedia Encyclopedia

Definisi globalisasi menurut Wikipedia Encyclopedia adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan perubahan-perubahan dalam masyarakat dan dalam perekonomian dunia yang dihasilkan
oleh meningkat pesatnya perdagangan dan pertukaran kebudayaan.

3. Selo Sumarja

Definisi dari Globalisasi menurut Selo Sumarjo adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi
dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia.

4. Bank Dunia

Menurut bank dunia definisi dari globalisasi adalah kebebasan dan kemampuan individu dan
perusahaan untuk memprakasai transaksi ekonomi dengan orang-orang dari negara lain.

Proses Terjadinya Globalisasi

11
Proses globalisasi muncul karena adanya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi
ditandai dengan adanya teknologi satelit, telepon dan internet. sedangkan perkembangan transportasi
ditandai dengan adanya alat transportasi modern.

Hasil proses komunikasi antar manusia semakin dekat, waktu yang ditempuh semakin sigkat dan mudah
bergerak dari satu tempat ke tempat lain.Oleh karena itu, globalisasi membuat dunia seolah tanpa batas
penghalang. Wujud dari arus globalisasi adalah sebagai berikut:

1. Arus etnis berupa mobilitas manusia dalam bentuk imigran, turis, eksodus, pengungsi, dan lain lain.

2. Arus teknologi berupa mobilitas teknologi, munculnya organisasi multinasional dan organisasi
transnasional.

3. Arus keungan berupa mobilitas penanaman modal asing, investasi, ekspor, dan impor.

4. Arus gagasan atau pendapat berupa meningkatkannya nilai baru dalam dunia sehingga menjadi isu
internasional.

Bentuk Bentuk Globalisasi dalam Kehidupan

Akibat arus budaya global, isu isu internasional sekarang ini banyak berpengaruh pada semua
aspek kehidupan. Pengaruh globalisasi pada aspek aspek kehidupan memiliki bentuk yang berlainan.
Berikut ini bentuk globalisasi dalam beberapa aspek kehidupan.

1. Globalisasi Informasi

Globalisasi informasi yang terjadi sekarang dimungkinkan oleh penggunaan media elektronik dalam
mengirim dan menerima informasi. Mula mula melalui radio dan televisi, kemudian melalui jaringan
internet. Ada dampak baik dan buruknya.

Dampak baiknya adalah Kita bisa menerima informasi dengan cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan
kita. Tetapi ada dampak buruknya juga, yaitu munculnya internet dapat diakses oleh semua kalangan,
baik dewasa ataupun anak anak. Ini akan menjadi dampak buruk karena anak anak belum bisa menyaring
mana yang baik dan mana yang buruk.

2. Globalisasi Ekonomi

12
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan dan perdagangan, dimana negara negara di
seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegerasi dengan tanpa rintangan batas
teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan untuk menghapus seluruh batasan dan
hambatan terhadap arus modal, barang, jasa.

3. Globalisasi Kebudayaan

Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk di antaranya aspek
budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai nilai yang dianut oleh masyarakat.

Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal abad ke 20 dengan berkembanya
teknologi komunikasi.

Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan adalah sebagai berikut:

A. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.

B. Penyebaran prinsip multikebudayaan, dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain
di luar kebudayaannya.

C. Berkembangnya turisme dan pariwisata

D. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara.

E. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film, dan lain lain.

F. Bertambahnya banyaknya event event berskala global, seperti piala dunia.

E. Multikulturalisme, Nasionalisme dan Globalisasi

13
Multikulturalisme dapat kita pahami sebagai sebuah perspektif atau cara pandang yang mengakui dan
mengagungkan perbedaan dan fenomena kemajukan budaya, bangsa, etnis, suku, ras golongan, dan
agama untuk berinteraksi atau bahkan berkontestasi di dalam batas wilayah sebuah negara. Idealisme
yang ingin dicapai dengan multikulturalisme adalah kerekatan sosial melalui harga diri manusia.
Dalam multikulturalisme tidak ada budaya mayoritas dan tirani atas budaya minoritas.
Multikulturalisme berusaha mengajak kita untuk menjunjung tinggi toleransi, kerukunan, perdamaian
dan persatuan, meskipun berada dalam satu komunitas majemuk dan beragam. Di dalam paradigma
multikultural, tidak ada fanatisme primordial. Masing-masing individu atau kelompok saling
menyadari bahwa perbedaan suku, bangsa, bahasa, dan agama tidak bisa dijadikan legalita bagi
adanya konflik dan permusuhan, namun harus menjadi modal utama membangun persatuan di tengah
keragaman. Karenya, konsep ini memiliki signifikansi yang cukup banyak dalam upaya merawat
nilai-nilai kerukunan dan keharmonisan di tengah masyarakat majemuk dan plural.

Konsep multikulturalisme menekankan pentingnya memandang dunia dari bingkai referensi budaya
yang berbeda, dan mengenali serta manghargai kekayaan ragam budaya di dalam negara dan di dalam
komunitas global. Multikulturalisme menegaskan perlunya menciptakan pendidikan di mana berbagai
perbedaan yang berkaitan dengan ras, etnis, gender, orientasi seksual, keterbatasan, dan kelas sosial
diakui dan seluruh masyarakat didik dipandang sebagai sumber yang berharga untuk memperkaya
proses pembelajaran. Menurut Parekh seperti yang dikutip Azyumardi Azra (2007) mengatakan:

Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa macam komunitas
budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan konsepsi mengenai dunia, suatu sistem
arti, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah, adat serta kebiasaan. Selanjutnya, Azyumardi Azra
menjelaskan bahwa multikulturalisme merupakan salah satu bentuk cara pandangan dunia yang
diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap
realitas keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.

Selain itu, multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai pandangan dunia yang kemudian
diwujudkan dalam kesadaran politik.

Sementara itu Akhyar Yusuf Lubis (2006:174), dalam bukunya Deskontruksi Epistemologi Modern
menjelaskan multikulturalisme sebagai paham yang mencakup suatu pemahaman, penghargaan serta
penilaian atas budaya seseorang, serta suatu penghormatan dan keingintahuan tentang budaya etnis
orang lain, dan dapat juga dilihat sebagai sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan
perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa multikulturalisme mencakup gagasan, cara pandang, kebijakan, penyikapan
dan tindakan, oleh masyarakat suatu negara, yang majemuk dari segi etnis, budaya, agama dan
sebagainya, namun mempunyai cita-cita untuk mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan
mempunyai kebanggan untuk mempertahankan kemajemukan tersebut. Multikulturalisme adalah
berbagai manifestasi pola pikir, sikap dan tindakan bagaimana masing-masing kelompok bersedia
untuk menyatu (integrate) tanpa mempedulikan keragaman budaya yang dimiliki. Mereka semua
melebur, sehingga pada akhirnya ada proses ‘hidridisasi’ yang meminta setiap individu untuk tidak
menonjolkan perbedaan masing-masing.

14
F. PENGARUH GLOBALISASI

Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu
dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi
dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi
dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan
teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat
tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia.
Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi
di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-
lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.

Pengaruh Positif Globalisasi terhadap Nilai- nilai Nasionalisme:

1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena
pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan
dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat.

Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.

2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja
dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi
bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.

3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang
tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa
yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap
bangsa.

Pengaruh Negatif Globalisasi terhadap Nilai- nilai Nasionalisme:

1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa


kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi
Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi maka akan mengakibatkan rasa
nasionalisme bangsa akan hilang

2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di
Indonesia. Hal ini berdampak kepada hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri, dengan
hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa
nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

15
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa
Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia
dianggap sebagai kiblat.

4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya
persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara
yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar perilaku sesama warga.
Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan
tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang
atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di
luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita.
Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai bagi Indonesia. Bila
tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu
stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

BAB III

PENUTUP

16
A. KESIMPULAN

Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang
membedakan bangsa yang satu dengan yang lainnya. Identitas nasional dalam konteks Negara
tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila.

Identitas Nasional Indonesia:

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.

2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.

3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.

4. Lambang Negara yaitu Pancasila.

5. Hukum

Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir,pola sikap, dan pola tindak yang
senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau
kelompok.

Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan
bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

B. SARAN

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dalam
penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat
kamiharapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.

DAFTAR PUSTAKA

17
Jurnal Ilmu Administrasi Negara, (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia
di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005).

A. Ubaidillah, dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education), Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000.

Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn di SD/MI, Yogyakarta: Samudra Biru, 2018.

Nikmah, Azah. “http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-berbangsa-dan Bernegara, diakses


pada selasa, 17 september 2017.

Sunarso, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan Tinggi), Yogyakarta: UNY Press,
2013.

Khon, Prof. Hans, Nasionalisme Arti dan Sejarahnya, Jakarta: Erlangga, 1984.

18

Anda mungkin juga menyukai