Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA PADA MASA REVOLUSI


KEMERDEKAAN (18 AGUSTUS 1945-27 DESEMBER 1949)

Disusun oleh : Kelompok 1


Anggota :
Ade Kartiwan
Bayu Pamungkas
Eva Suparni
Ramdani Ardiansyah
Sherlly Putri Nabila
Vhina Lia Puspita

XII MIPA 5

SMA NEGERI 16 GARUT


Jalan Raya Cidatar Nomor 810 A Telp.( 0262 ) 2810070 Cisurupan Garut
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Persatuan dan
Kesatuan Masa Revolusi Kemerdekaan ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Cidatar, 11 Februari 2022

Penulis

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN MASA REVOLUSI 2


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1. Latar Belakang.......................................................................................................4
2. Rumusan Masalah..................................................................................................5
3. Tujuan Pembuatan..................................................................................................5
4. Manfaat .................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................7
1. Pengertian Persatuan dan Kesatuan Republik Indonesia.......................................7
2. Penyebab UUD 1945 Masih Belum Bisa Dijadikan secara Murni
dan Konsekuen.......................................................................................................7
3. Upaya yang Dilakuakan Bangsa Indonesia untuk Melawan Belanda....................9
4. Sistem Parlementer Pada Masa Revolusi Kemerdekaan........................................10
5. Dampak dari Sistem Pemerintahan Pada Masa Revolusi Kemerdekaan...............11
BAB III PENUTUP...........................................................................................................13
1. Kesimpulan............................................................................................................13
2. Saran.......................................................................................................................14
LAMPIRAN.......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN MASA REVOLUSI 3


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Proses mempertahankan keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia mengalami
dinamika yang sangat menarik untuk dikaji. Persatuan dan kesatuan bangsa yang menjadi
modal utama untuk mempertahankan NKRI ternyata tidak selamanya berdiri kukuh.
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam perwujudannya sangat dinamis.
Adakalanya persatuan dan kesatuan bangsa itu begitu kukuh, tetapi ada juga masa ketika
persatuan dan kesatuan bangsa mendapat ujian ketika dirongrong oleh gerakan-gerakan
pemberontakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI, serta segala bentuk teror yang bisa
berdampak munculnya perpecahan di kalangan masyarakat Indonesia. Akan tetapi, kita
patut bersyukur ancaman atau gangguan tersebut tidak membuat NKRI menjadi lemah,
tetapi semakin kukuh menunjukkan eksistensinya kepada dunia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yang dikenal
sebagai Nusantara,yang artinya negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke, dan didiami oleh ratusan juta penduduk. NKRI
dikenal juga sebagai negara yang memiliki keragaman budaya, ras, suku, dan agama yang
berbeda-beda sehingga tercermin dalam satu ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya
“berbedabeda tetapi tetap satu juga”. Indonesia mengalami bererapa kali pergantian bentuk
negara, mulai dari tanggal 18 Agustus 1945-27 Desember 1949, 6-15 Desember 1949,
terbentuklah Republik Indonesia Serikat (RIS), kemudian tanggal 27 Desember 1949
belanda mengakui kedaulatan Indonesia berubah menjadi Negara Serikat, bangsa Indonesia
bertekad untuk mengubah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada 17
Agustus 1950. RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia kembali ke bentuk negara
kesatuan. Tujuan NKRI adalah seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu
pada alinea ke 4 yang berbunyi “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan social”. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi negara
yang berdaulat dan berhak untuk mementukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN MASA REVOLUSI 4


yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. dalam
perjalanan sejarah ada upaya untuk menggantikan bentuk negara, tetapi upaya itu tidak
bertahan lama dan selalu digagalkan oleh rakyat. Hingga saat ini negara kesatuan itu tetap
dipertahankan. Kita sebagai generasi penerus wajib turut serta dalam usaha membela
negara. Menjaga sikap dan perilaku dalam mempertahankan NKRI. Dalam makalah ini
akan membahas tentang Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Revolusi Kemerdekaan
(18 Agustus 1945-27 Desember 1949). Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi penulis
dan pembaca.

2. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian dari persatuan dan kesatuan Republik Indonesia?
b) Mengapa Undang-undang Dasar 1945 yang dijadikan sebagai pegangan dalam Masa
Revolusi Indonesia masih belum dapat dijalankan secara murni dan konsekuen dalam
pelaksanaannya?
c) Dalam mempertahankan kemerdekaan, bangsa asing masih ingin menjajah Indonesia
termasuk Belanda yang mempropaganda Indonesia menuduh bahwa bangsa Indonesia
sebagai negara diktator, Apa upaya yang dilakukan bangsa Indonesia untuk bisa
menyelesaikan propaganda tersebut?
d) Bagaimana sistem pemerintahan parlementer pada masa revolusi kemerdekaan?
e) Apa dampak dari sistem pemerintahan pada masa revolusi Indonesia?

3. Tujuan Pembuatan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
a) Untuk mengetahui pengertian Persatuan dan Kesatuan
b) Untuk mengetahui bagaimana sistem pemerintahan NKRI pada masa revolusi
kemerdekaan.
c) Untuk mengetahui pedoman yang dipegang pada masa revolusi kemerdekaan
d) Untuk mengetahui dampak dari sistem pemerintahan pada masa revolusi kemerdekaan

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN MASA REVOLUSI 5


4. Manfaat
Mamfaat dari penulisan makalah ini adalah:
a) Untuk menambah wawasan kita tentang mata pelajaran PPKn terkait dengan NKRI
pada masa revolusi kemerdekaan (18 Agustus 1945-27 Desember 1949) yang meliputi
pengertian persatuan dan kesatuan, UUD 1945 yang dijadikan pedoman pada masa
revolusi kemerdekaan, upaya bangsa indonesia dalam propaganda Belanda, system
pemerintahan, dan apa dampak dari sistem pemerintahan yanga dijalankan oleh bangsa
Indonesia pada masa tersebut.
b) Untuk memenuhi tugas terstruktur mata pelajaran PPKn kelas XII tingkat SMA

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN MASA REVOLUSI 6


BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Dari Persatuan Dan Kesatuan Republik Indonesia


Persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu, yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat, persatuan adalah gabungan
(ikatan, kumpulan dan sebagainya) beberapa bagian yang sudah bersatu, perserikatan, serikat.
Sementara itu, pengertian kesatuan berarti perihal satu, keesaan, sifat tunggal, satuan.
Kesatuan juga bisa diartikan sebagai hasil dari persatuan yang sudah mengakar kuat.
Jadi, makna persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia adalah bersatunya berbagai
bangsa dengan beragam perbedaan agama, suku, bahasa, maupun adat istiadat yang
mendiami wilayah Indonesia menjadi satu kebulatan utuh dan serasi. Itulah mengapa, penting
memiliki sikap persatuan dan kesatuan antarwarga masyarakat demi keutuhan bangsa dan
negara. Tanpa adanya rasa persatuan dan kesatuan, bangsa akan terpecah belah.
Makna persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia adalah agar tak mudah terpecah
belah. Persatuan dan kesatuan sangat penting untuk mempertahakan kedaulatan dan
kemerdekaan bangsa. Makna persatuan dan kesatuan bagi Bangsa Indonesia juga
melambangkan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI terbentuk atas
persatuan dan kesatuan atas persamaan nasib, budaya, wilayah, serta prinsip-prinsip yang
ada.
Pada periode ini, bentuk NKRI adalah kesatuan, dengan bentuk pemerintahan adalah
republik yang mana presiden berkedudukan sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai
kepala negara. Sistem pemerintahan yang dipakai adalah sistem pemerintahan presidensial.
Dalam periode ini, yang dipakai sebagai pegangan adalah Undang-Undang Dasar 1945.
Akan tetapi dalam pelaksanaannya belum dapat dijalankan secara murni dan konsekuen.

2. Penyebab Undang-Undang Dasar 1945 Masih Belum Dapat Dijalankan Secara Murni
Dan Konsenuen

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN MASA REVOLUSI 7


Dalam masa revolusi kemerdekaan, yang dipakai sebagai pegangan adalah Undang-
Undang Dasar 1945. Akan tetapi dalam pelaksanaannya belum dapat dijalankan secara murni
dan konsekuen. Hal ini dikarenakan bangsa Indonesia baru saja memproklamasikan
kemerdekaannya. Pada waktu itu, semua kekuatan negara difokuskan pada upaya
mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diraih dari rongrongan kekuatan asing yang
ingin kembali menjajah Indonesia. Dengan demikian, walaupun Undang-Undang Dasar 1945
telah berlaku, namun yang baru dapat dibentuk hanya presiden, wakil presiden, serta para
menteri dan gubernur yang merupakan perpanjangan tanggan pemerintah pusat.
Adapun departemen yang dibentuk untuk pertama kalinya di Indonesia terdiri atas 12
departemen. Provinsi yang baru dibentuk terdiri atas delapan wilayah yang terdiri atas Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Borneo, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil.
Kondisi di atas didasarkan pada Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar 1945 yang
menyatakan bahwa untuk pertama kalinya presiden dan wakil presiden dipilih oleh PPKI.
Dengan demikian, tidaklah menyalahi apabila MPR/DPR RI belum dimanfaatkan karena
pemilihan umum belum diselenggarakan. Lembaga-lembaga tinggi negara lain yang
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 seperti MPR, DPR, DPA, BPK, dan MA
belum dapat diwujudkan sehubungan dengan keadaan darurat dan harus dibentuk
berdasarkan undang-undang. Untuk mengatasi hal tersebut, Undang-Undang Dasar 1945
melalui ketentuan dalam pasal IV Aturan Peralihan menyatakan bahwa sebelum Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan pertimbangan Agung
dibentuk menurut undang-undang dasar ini, segala kekuasaanya dijalankan oleh Presiden
dengan bantuan sebuah Komite Nasional
Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 secara langsung memberikan kekuasaan yang
teramat luas kepada presiden. Dengan kata lain, kekuasaan presiden meliputi kekuasaan
pemerintahan negara (eksekutif), menjalan kekuasaan MPR dan DPR (legislatif) serta
menjalankan tugas DPA. Kekuasaan yang teramat besar itu diberikan kepada presiden hanya
untuk sementara waktu, supaya penyelenggaraan negara dapat berjalan. Oleh karena itu PPKI
dalam Undang-Undang Dasar 1945 mencantumkan dua ayat turan Tambahan yang
menegaskan bahwa:

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN MASA REVOLUSI 8


a) Dalam enam bulan sesudah berakhirnya peperangan Asia Timur Raya, Presiden
Indonesia mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang ditetapkan dalam Undang-
Undang Dasar ini.
b) Dalam enam bulan setelah Majelis Permusyawaratan Rakyat dibentuk, majelis itu
bersidang untuk menetapkan undang-undang dasar.

3. Upaya Yang Dilakukan Bangsa Indonesia Untuk Melawan Propaganda Belanda


Pada pasal IV Peralihan UUD 1945 yang dijadikan dalih oleh Belanda untuk menuduh
indonesia menyatakan bahwa bangsa Indonesia sebagai negara diktator karena kekuasaan
negara terpusat kepada presiden.
Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia internasional, maka pemerintah RI
mengeluarkan tiga buah maklumat.
a) Maklumat Wakil Presiden Nomor X (baca teks) tanggal 16 Oktober 1945 yang
menghentikan kekuasaan luar bisa dari Presiden sebelum masa waktunya berakhir
(seharusnya berlaku selam enam bulan). Kemudian, maklumat tersebut memberikan
kekuasaan MPR dan DPR yang semula dipegang oleh Presiden kepada Komite Nasional
Indonesia Pusat. Pada dasarnya, maklumat ini adalah penyimpangan terhadap ketentuan
UUD 1945. 102 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK.
b) Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945, tentang pembentukan partai politik
yang sebanyak-banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan pada saat itu
bahwa salah satu ciri demokrasi adalah multipartai. Maklumat tersebut juga sebagai
upaya agar Dunia Barat menilai bahwa Indonesia adalah negara yang menganut asas
demokrasi.
c) Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945, yang intinya mengubah sistem
pemerintahan presidensial menjadi sistem pemerintahan parlementer. Maklumat tersebut
kembali menyalahi ketentuan UUD RI 1945 yang menetapkan sistem pemerintahan
presidensial sebagai sistem pemerintah Indonesia.

Ketiga maklumat di atas memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap sistem
ketatanegaraan Indonesia. Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945 telah membawa
perubahan total dalam sistem pemerintahan negara kita. Pada tanggal tersebut, Indonesia

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN MASA REVOLUSI 9


memulai kehidupan baru sebagai penganut sistem pemerintahan parlementer. Dengan sistem
ini, presiden tidak lagi mempunyai rangkap jabatan, presiden hanya sebagai kepala negara,
sedangkan kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri. Kabinet dalam hal ini para
menteri tidak bertanggung jawab kepada presiden, tetapi kepada DPR yang kekuasaannya
dipegang oleh Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP KNIP).

Secara konseptual, perubahan ini diharapkan akan mampu mengakomodasi semua


kekuatan yang ada dalam negara ini. Akan tetapi, pada kenyataannya, sistem ini justru
membawa bangsa Indonesia ke dalam keadaan yang tidak stabil. Kabinet-kabinet
parlementer yang dibentuk gampang sekali dijatuhkan dengan mosi tidak percaya dari DPR.

4. Sistem Parlementer Pada Masa Revolusi Kemerdekaan


Setelah bangsa Indonesia mengeluarkan beberapa maklumat yang melawan penuduhan
dari belanda, Indonesia memulai kehidupan baru dengan menganut system pemerintahan
parlementer.Tetapa Sistem pemerintahan parlementer tidak berjalan lama. Sistem tersebut
berlaku mulai tanggal 14 November 1945 dan berakhir pada tanggal 27 Desember 1949
karena pada kenyataannya system ini justru membawa bangsa Indonesia ke dalam keadaan
yang tidak stabil.
Dalam rentang waktu itu, terjadi beberapa kali pergantian kabinet. Kabinet yang pertama
dipimpin oleh Sutan Syahrir yang dilanjutkan dengan kabinet Syahrir II dan III. Sewaktu
bubarnya kabinet Syahrir III, sebagai akibat meruncingnya pertikaian antara Indonesia-
Belanda, pemerintah membentuk Kabinet Presidensial kembali (27 Juni 1947–3 Juli 1947).
Namun atas desakan dari beberapa partai politik, Presiden Soekarno kembali membentuk
Kabinet Parlementer, seperti berikut:
a) Kabinet Amir Syarifudin I: 3 Juli 1947-11 November 1947.
b) Kabinet Amir Syarifudin II: 11 November 1947-29 Januari 1948
c) Kabinet Hatta I: 29 Januari 1948-4 Agustus 1949
d) Kabinet Darurat (Mr. Sjafruddin Prawiranegara): 19 Desember 1948-13 Juli 1949
e) Kabinet Hatta II: 4 Agustus 1949-20 Desember 1949.
Kondisi pemerintahan tidak stabil karena kabinet yang dibentuk tidak bertahan lama serta
rongrongan kolonial Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Pemberontakan
tersebut menambah catatan kelam sejarah bangsa ini dan rakyat makin menderita. Periode

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN MASA REVOLUSI 10


Negara Kesatuan Republik Indonesia berakhir seiring dengan hasil kesepakatan Konferensi
Meja Bundar yang mengubah bentuk negara kita menjadi negara serikat pada tanggal 27
Desember 1949.
5. Dampak Dari Sistem Pemerintahan Pada Masa Revolusi Indonesia
Periode ini juga ditandai dengan munculnya gerakan-gerakan separatis dengan tujuan
mendirikan negara baru yang memisahkan diri dari NKRI. Adapun gerakan-gerakan tersebut
di antaranya sebagai berikut.
a) Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun 1948
 Latar belakang Pemberontakan PKI madiun
Kekecewaan Amir syarifudin terhadap pemerintah dan orang yg manjatuhkan
kabinetnya di akibatkan amir Sjarifudin menyutujui hasil perundingan Renville yang
menyebabkan wilayah Indonesia menjadi sempit. hanya sumatera, Jateng, dan jatim dan
dilatar belakangi oleh cita- cita ingin menjadikan Indonesia negara komunis.
 Proses/Jalannya Pemberontakan
18 september 1948, FPR (Fron Demokrasi Rakyat/PKI) buat onar dan kerusuhan
disurakarta karena berusaha menguasai kota solo maka pemerintahan Hatta mengirimkan
TNI dibawah pimpman Gatot Subroto untuk turun tangan menyelesaikan kerusuhan nah
ternyata kerusuhan disurakarta yg dilakukan FDR PKI itu adalah cara untuk mengalihkan
perhatian Pemerintah terhadap tujuan mereka sebenarnya. Karena sebenarnya tanggal 18
september 1948 juga FDR/PKI di madiun memproklamirkan berdirinya negara soviet
republik Indonesia yang berhaluan komunis ( Peristiwa mi disebut peristiwa
Madiunafails) jadi saat TNI sibuk menumpas kerusuhan di Surakarta mereka
memproklamirkan / membuat Negara di madiun.
Pada tanggal 19 Desember 1948 PKI terus membuat onar dan Kerusuhan di
Madiun. Dan pada tanggal 20 Pesember 1948. Pemerintah melakukan operasi militer
untuk menumpas Pemberontakan pkl madiun di bawah pimpinan Jendral A.H. Nasution.
Akhir Pemberontakan PKI madiun. Pemerintah berhasil menumpas
pemberontakan PKI tokoh - tokohnya ditangkap, ditembak mati seperti Muso Munawar
tertembak mati pada tanggal 31 Oktober 1948 saat pelarian dan Amir Sjarifudin
tertangkap bulan November 1948 serta di eksekusi mati pada tanggal 19 Desember
sedangkan D.N Aidit berhasil melarikan diri.

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN MASA REVOLUSI 11


b) Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Daerah Jawa Barat
 Latar belakang Pemberontkan DI TII Jawa Barat
Kekecewaan Kartosuwiryo terhadap pemerintah yang menyutujui hasil
perundingan Renville yang menyebabkan wilayah Indonesia menjadi sempit hanya
sumatera, Jawa tengah dan Jawa Timur. Dampak dari perjanjian tersebut seluruh tentara
dari Divisi siliwangi dan laskar laskar termasuk pasukan laskar Hizbullah dan Fisabillah
pimpinan Kartosuwiryo harus hijrah ke Jogja, dan hal itu ditolak olah Kartosuwiryo. Dan
dilatar belakangi oleh cita cita menjadikan Indonesia negara Islam dan syariatnya sebagai
dasar negara
 Proses / Jalannya Pemberontakan
Pada Februari 1948, di desa Pangwedusan, distrik Cisayong daerah segitiga
Garut, Tasikmalaya, dan Malangbong-diadakan suatu pertemuan, yang belakangan
disebut Konferensi Cisayong. Tak hanya Hizbullah dan Sabilillah yang hadir, tapi juga
Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII). Disepakati dalam pertemuan itu soal
pembentukan Tentara Islam Indonesia (TII) dan pengangkatan Oni sebagai Panglima TII
daerah Priangan. Bertempat di Desa Cisampang, distrik Cisayong, pada 7 Agustus 1949,
tepat hari ini 69 tahun lalu, NII diproklamasikan. Oleh Kartosoewirjo, Cisayong
kemudian disebut sebagai Madinah. NII jalan terus. Kartosoewirjo bersama pengikutnya
harus bergerilya belasan tahun menjaga keutuhan NII. NII berkembang dan mendapatkan
dukungan dari berbgai daerah yang menyatakan diri berga engan DI/TII seperti dari
Aceh, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan
Akhir pemberontakan DI/TII Jawa Barat Pemerintahan melakuan Operasi militer
Baratayudha melalui teknik Pagar Betis untuk menumpas pemberontakan DI/TII Jawa
Barat ini Pemerintahan melakuan Operasi militer Baratayudha melalui teknik Pagar Betis
untuk menumpas pemberontakan DI/TII Jawa Barat ini
Tahun 1962 akhirnya Kartosuwiryo tertangkap. Pada 16 Agustus 1962,
Pengadilan Mahkamah Darurat Perang (Mahadper) yang akhirnya DI/TII pun dapat
dikalahkan, dan pada 4 Juni mengadili Kartosoewirjo mengatakan bahwa gerakannya
selama 13 tahun dalam menegakkan Negara Islam Indonesia itu adalah pemberontakan
dan hukuman mati pun dijatuhkan kepada Kartosuwiryo. Pada 4 September 1962,
Kartosoewirjo meminta bertemu dengan keluarganya, dan kemudian dibawa ke regu

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN MASA REVOLUSI 12


tembak keesokan harinya. Ia dibawa dengan sebuah kapal pendarat milik Angkatan Laut
dari pelabuhan Tanjung Priok ke sebuah pulau sekitar Teluk Jakarta.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Persatuan secara sederhana berarti gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagainya)
dari beberapa bagian menjadi sesuatu yang utuh. Dengan kata lain, persatuan itu
berkonotasi disatukannya bermacam-macam corak yang beragam ke dalam suatu
kebulatan yang utuh. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia terhadap diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hakikat dari Wawasan Nusantara adalah
kesatuan bangsa dan keutuhan wilayah Indonesia.
Negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik yang wilayahnya
merupakan kesatuan dari ribuan pulau. Negara Indonesia terletak di antara Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia serta di antara Benua Asia dan Australia. Ada tiga faktor
yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Ketiga faktor tersebut adalah Sumpah Pemuda, Pancasila, dan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika.
Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu kewajiban
dari setiap warga negara Indonesia. Sejak awal kemerdekaan para tokoh bangsa Indonesia
telah membentengi diri dengan merumuskan dasar negara yaitu Pancasila. Dengan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila maka bangsa Indonesia akan selalu bersatu padu dan
terhindar dari berbagai pertentangan dan perselisihan.
Masa Revolusi di Indonesia pada tahun 1945-1949 adalah sepenggal episode
dalam perjalanan sejarah Indonesia modern dengan periode yang paling singkat karena
berlangsung hanya dalam waktu lima tahun saja, bila dibandingkan dengan periode-
periode yang lain dalam perjalanan sejarah modern Indonesia seperti masa kerajaan
Islam, kolonialisme barat dan pergerakan nasional yang terjadi dalam kurun waktu cukup
panjang.

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN MASA REVOLUSI 13


Walaupun berlangsung dalam periode yang singkat namun selama masa revolusi
banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting berkenaan dengan perjuangan bangsa
Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan, karena ada upaya dari Belanda untuk
kembali menduduki Indonesia dengan cara mempropaganda bangsa Indonesia.
2. Saran
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia harus kita pertahankan, sebagai generasi
muda Indonesia selayaknya kita mempertahankan hasil perjuangan ini melalui cara yang
sesuai dengan bidang yang kita geluti. NKRI adalah harga mati. Pernyataan tersebut
mengandung makna yang sangat dalam. Pernyataan tersebut menggambarkan ketegasan
sikap dan cita-cita bahwa negara Indonesia diperjuangkan kemerdekaannya untuk
mewujudkan konsep negara kesatuan yang diimplementasikan di bumi Indonesia. Untuk
mewujudkan hal tersebut telah banyak pengorbanan yang dilakukan para pahlawan mulai
dari pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, harta bahkan nyawa. Hal tersebut dilakukan
karena mereka mempunyai semangat kebangsaan. Semangat itulah yang harus kita jaga
dan selalu mewarnai setiap perilaku kita

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN MASA REVOLUSI 14


LAMPIRAN

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN MASA REVOLUSI 15


DAFTAR PUSTAKA

https://m.liputan6.com/hot/read/4663537/makna-persatuan-dan-kesatuan-bagi-bangsa-
indonesia-beserta-prinsipnya?utm_source=Mobile&utm_medium=copy-
link&utm_campaign=Share_Hanging

https://adjar.grid.id/read/543134175/dinamika-persatuan-dan-kesatuan-bangsa-pada-masa-
revolusi-kemerdekaan?page=all

https://osf.io/wds5v/download/?format=pdf

https://doc.lalacomputer.com/makalah-masa-revolusi-kemerdekaan/

https://doc.lalacomputer.com/makalah-persatuan-dan-kesatuan-bangsa-dalam-nkri/

Sodeli Muhammad dan Lubis Yusnawan. 2018 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKN)
Jakarta: PT Gramedia

MAKALAH PERSATUAN DAN KESATUAN MASA REVOLUSI 16

Anda mungkin juga menyukai