KEHIDUPAN 11
POLITIK DAN
EKONOMI BANGSA INDONESIA
PADA MASA ORDE BARU
SAMPAI DENGAN AWAL
REFORMASI
RIYAN HIDAYAT
X DPIB 1
SMKN 3 KUNINGAN
PENGAJAR : KURNIASIH,S.Pd
SUPERSEMAR DAN DUALISME
01 KEPEMIMPINAN
Supersemar dan Dualisme Kepemimpinan terjadi pada tahun 1966. Pada
tahap ini Indonesia mengalami Aksi Tritura oleh para Mahasiswa
REFORMASI
01 . LAHIRNYA SUPERSEMAR DAN DUALISME
KEPEMIMPINAN
1. Aksi-Aksi Tritura
Adalah aksi yang dilakukan oleh KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) yang menuntut
pemerintah untuk memenuhi 3 tuntutan mereka. Tuntutan tersebut adalah Pembubaran PKI,Pembersihan
Kabinet dari Unsur G3OSPKI dan Penurunan harga dan perbaikna ekonomi.
2. Surat Perintah Sebelas Maret
Surat ini ditunjukan kepada Jendral Soeharto yang memerintahkan untuk mengambil segala Tindakan
untuk pemulihan keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan dan revolusi, menjamin
keselamatan dan kewibawaan pemimpin negara dan melaksanakan dengan pasti ajaran pemimpin besar
revolusi.
3. Dualisme Kepemimpinan Nasional
Dualisme Kepemimpinan Nasional diawali dengan penurunan pamor Presiden Soekarno karena
menolak pembubaran PKI. Sementara itu setelah mendapat Surat Perintah Sebelas Maret dari Presiden
Soekarno dan sehari sesudahnya adalah pembubaran PKI, nama Soeharto semakin populer dikenal bangsa
Indonesia. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1967, Presiden Soekarno mengundurkan diri sebagai Presiden
dan menyerahkan jabatan Kepresidenan kepada Soeharto.
02 . ZAMAN ORDE BARU (1968 - 1998)
Pada zaman ini Indonesia sudah dipimpin oleh Presiden Soeharto. Ada
kelebihan dan kekurangan pada Sistem Pemerintahan Orde Baru.
Kelebihannya diantaranya Sukses KB,Transmigrasi dan Memerangi buta
huruf. Kekurangan pada zaman orde baru diantaranya adalah
Semaraknya korupsi,Kolusi,Nepotisme dan pembangunan Indonesia
yang tidak merata.
03 . BERAKHIRNYA ORDE BARU (1998)
Penyebab utama runtuhnya kekuasaan Orde Baru adalah Krisis Moneter tahun
1997. Sejak tahun 1997 kondisi ekonomi Indonesia terus memburuk seiring
dengan krisis keuangan yang melanda Asia. Ketika Habibie menggantikan
Soeharto sebagai Presiden tanggal 21 Mei 1998, Ada lima isu terbesar yang
harus dihadapinya, yaitu :