Tonggak sejarah sangat mungkin merupakan terjemahan istilah Inggris milestone. Bila
ini yang dimaksud, maka tonggak sejarah ataumilestone bermakna a significant point in any
progress of development. Dengan demikian, tonggak sejarah merupakan peristiwa yang
bermakna bagi bergerak majunya ummat manusia atau masyarakat atau suatu bangsa dalam
perkembangan atau pembangunan yang diupayakannya. Peristiwa yang justru
menggambarkan kemunduran atau setback bukan suatu milestone atau tonggak sejarah. Suatu
peristiwa diakui sebagai tonggak sejarah apabila peristiwa tersebut secara kosisten taat asas
serta bermakna dalam mencapai tujuan yang hendak diwujudkan oleh ummat manusia,
masyarakat atau bangsa.
Suatu contoh peristiwa-peristiwa panggung dunia yang terjadi di Jerman pada
pemerintahan Hitler tidak disebut sebagai milestone sejarah bangsa Jerman, tetapi disebutnya
sebagai lembaran hitam sejarah bangsa Jerman. Demikian juga peristiwa perang Asia Timur
Raya yang dilancarkan oleh Jepang di tahun 1941 1945 tidak disebut sebagai tonggak
sejarah bangsa Jepang. Perlu ditegaskan di sini bahwa progress bermakna to develop to a
higher, better, or more advanced stage, atau to make continual improvement. Dengan
demikian kejadian yang tidak menunjukkan kemajuan tidak dapat disebut sebagai tonggak
sejarah.
Tonggak sejarah adalah suatu peristiwa atau momentum penting yang memiliki
makna bagi perkembangan adab dan budaya ummat manusia atau suatu bangsa, karena
peristiwa tersebut mampu merobah pola pikir, pola sikap dan tindak manusia atau bangsa
yang bersangkutan menuju kemajuan ummat manusia atau bangsa. Salah satu contoh
misalnya
penemuan
mesin
uap
oleh
James
Watt
pada
tahun
1788
merupakan milestone peradaban ummat manusia. Sejak saat itu terjadilah perubahan yang
sangat signifikan dalam kehidupan manusia. Tenaga kerja yang semula dipercayakan pada
kekuatan yang terdapat pada manuisia dan binatang berubah menjadi kekuatan mesin yang
berkembang sampai dewasa ini dengan sangat pesat yang tidak terbayangkan oleh James Watt
sendiri. Sebagai akibat pola pikir, pola sikap manusia mengalami perubahan yang luar biasa.
Demikian pula penemuan chip dalam bidang microelektronika membuat loncatan-loncatan
besar dalam teknologi informasi dan komunikasi yang merubah pola pikir, pola sikap dan
peri laku manusia.
Dalam kehidupan sosial dapat disebut seperti penyampaian konsep mengenai
perubahan pandangan manusia terhadap sumber kekuasaan yang diajukan oleh Thomas
Jefferson dan La Fayette merubah tata aturan kehidupan berbangsa dan bernegara, yang
memicu berkembangnya pemerintahan demokratis. Demikian pula kelahiran Nabi Isa a.s. dan
Nabi Muhammad s.a.w. merupakan milestone bagi kehidupan ummat manusia di dunia.
demi wilayah Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 1948 Yogyakarta, yang
menjadi pusat pemerintahan Negara Republik Indonesia diserbu, Presiden Soekarno dan
Wakil Presiden Moh. Hatta ditahan oleh Belanda. Tentara Nasional Indonesia menyisih ke
luar kota untuk menyusun kekuatan kembali dalam rangka merebut kembali wilayah yang
dikuasai Belanda.
Pada tanggal 1 Maret 1949 terjadilah Serangan Umum di kota Yogyakarta, yang
berdampak terbukanya mata dunia, bahwa Indonesia masih ada, dan memiliki tentara yang
terkoordinir, sehingga dapat menguasai kota Yogyakarta, meski hanya untuk beberapa jam
saja. Peristiwa ini mendukung berlangsungnya diplomasi antara pemerintah Belanda dan
wakil pemerintah Indonesia untuk mengakui berdirinya Negara Republik Indonesia. Pada
tanggal 27 Desember 1949 berlangsung pengakuan kedaulatan Negara Republik Indonesia
dalam bentuk Negara Indonesia Serikat. Obessi para pejuang untuk mendirikan negara
kesatuan tidak kunjung padam, ternyata Negara Indonesia Serikat tidak berumur lebih dari
satu tahun. Pada tanggal 15 Agustus 1950 Presiden Soekarno membacakan Piagam
terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tonggak Sejarah Keenam
Meskipun sejak tanggal 15 Agustus 1950, telah terwujud Negara Kesatuan Republik
Indonsia, namun sistem pemerintahan yang diterapkan masih berpola pada sistem
pemerintahan parlementer. UUD yang berlaku adalah Undang-Undang Dasar Sementara yang
lebih bersifat liberalistis. Sebagai akibat tidak terjadinya kemantapan dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Dengan berdalih bahwa situasi penyelenggaraan pemerintahan dan kenegaraan
pada waktu itu dinilai membahayakan persatuan dan keselamatan Negara, Nusa dan Bangsa,
serta merintangi pembangunan semesta untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur,
maka Presiden Republik Indonesia/ Panglima Tertingi Angkatan Perang menetapkan
berlakunya kembali UUD 1945. Peristiwa tersebut yang biasa disebut sebagai :Dekrit
Kembali ke UUD 1945, yang berlangsung pada tanggal 5 Juli 1959. Sejak saat itu Negara
Republik Indonesia menerapkan UUD 1945, baik pemerintahan Presiden Soekarno, maupun
Presiden Soeharto berusaha untuk menerapkan UUD 1945 sesuai interpretasi masing-masing.
Ada pihak-pihak yang menyatakan terjadi penyimpangan dalam aktualisasi UUD 1945,
namun realitas menunjukkan bahwa pada masa Orde Lama maupun Orde Baru ada upaya
untuk mengaktualisasikan UUD 1945 dalam kenyataan.
Perlu dicatat bahwa pada tahun 1948 terjadi pemberontakan PKI di Madiun. Pada
tanggal 18 September 1948 Partai Komunis Indonesia/Front Demokrasi Rakyat merebut kota
Madiun, dan pada tanggal 19 September 1948 memproklamasikan negara Soviet Republik
Indonesia, dengan Muso sebagai pemimpinnya. Peristiwa ini tidak dapat didudukkan
sebagai tonggak sejarah bangsa Indonesia, karena tidak memiliki pengaruh lebih jauh bagi
perkembangan dan pembangunan bangsa Indonesia. Orang biasa mendudukkan sebagai
lembaran hitam sejarah bangsa Indonesia. Memang sangat mungkin bagi anggota Partai
Komunis Indonesia, yang telah dibubarkan pada tahun 1966, memandang peristiwa Madiun
sebagai tonggak sejarah perjuangan mereka.
Jakarta, 30 September 2008
Soeprapto/LPPKB
TIADA PANDAI MENARI
DIKATAKAN LANTAI BERJUNGKIT
( Bagian II )
Pengantar
Minggu yang lalu telah dikupas makna tonggak sejarah ataumilestone yakni
peristiwa penting yang berpengaruh terhadap kehidupan ummat manusia, masyarakat atau
bangsa. Telah dikemukakan enam tonggak sejarah bangsa Indonesia, yakni:
1. Tahun 1908, kelahiran organisasi Boedi Oetomo yang dinilai memiliki pengaruh
yang sangat signifikan terhadap kehidupan bangsa Indonesia dalam mewujudkan
negara-bangsa Indonesia.
2. Tahun 1928, yakni deklarasi Pemuda Indonesia yang berikrar satu nusa, satu
bangsa dan satu bahasa.
3. Tanggal 1 Juni 1945, dipidatokannya usulan dasar negara oleh Ir Soekarno yang
diberi nama Pancasila, yang sampai kini tetap diakui sebagai dasar negara, meski
telah beberapa kali terjadi perbuhaan UUD.
4. Tahun 1945, proklamasi kemerdekaan Indonesia, suatu momentum perubahan yang
sangat mendasar, yakni dari sistem penjajahan menjadi sistem negara merdeka.
5. Tanggal 1 Maret 1949, Serangan Umum kota Yogyakarta, yang merubah jalan
sejarah negara bangsa Indonesia. Memperkuat posisi Indonesia dalam
berdiplomasi, yang berakhir dengan pengakuan resmi Negara Republik Indonesia
secara internasonal.
Sejak itulah perbulu-tangkisan Indonesia maju dengan pesat, dan selalu dapat
menjuarai dalam perebutan berbagai piala bertaraf internasional, seperti All England, Uber
Cup dan sebagainya. Bahkan pada waktu pertama kali bulu tangkis dipertandingkan dalam
olimpiade pada dekade terakhir abad keduapuluh, Indonesia dapat meraih salah satu, bahkan
pernah meraih dua medali emas dalam cabang bulu tangkis. Sampai dewasa ini Indonesia
masih diperhitungkan dalam percaturan olah raga bulu tangkis secara internasional.
Tonggak Sejarah Kesembilan
Surat Perintah 11 Maret 1966, atau yang biasa disebut Super Semar merupakan
tonggak sejarah berikut. Meskipun beberapa pihak masih mempersoalkan Surat Perintah
tersebut, namun realitas menunjukkan, dengan terbitnya Surat Perintah tersebut terjadi
perubahan yang sangat signifikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa
Indonesa. Surat Perintah ini tidak dapat terlepas dari gerakan yang dilakukan oleh Angkatan
1966.
Surat Perintah 11 Maret 1966 dikeluarkan oleh Presiden/Pangti ABRI/Pemimpin
Besar Revolusi yang ditujukan kepada Letnan Jenderal Soeharto, Menteri Panglima Angkatan
Darat untuk atas nama Presiden/Pangti ABRI/Pemimpin Besar Revolusi mengambil segala
tindakan yang dianggap perlu guna terjaminnya keamanan, ketenangan dan kestabilan
jalannya pemerintahan. Surat Perintah 11 Maret 1966 dianggap sebagai tonggak sejarah
sebagai titik awal pemerintahan Orde Baru, yang memiliki visi Melaksanakan Pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen
Dengan berbekal Surat Perintah 11 Maret 1966 ini berlangsung peralihan kekuasaan
dari presiden Soekarno kepada presiden Soeharto, yang mampu mengendalikan dan
mempertahankan pemerintahan hingga tiga dasa warsa lebih.
Tonggak Sjarah Kesepuluh
Tonggak sejarah kesepuluh adalah peristiwa lengsernya presiden Soeharto pada bulan
Mei 1998, dan dimulainya pemerintahan era reformasi. Dampak dari peristiwa ini masih
berlangsung, sehingga perlu diadakan evaluasi secara cermat, dapatkah peristiwa lengsernya
presiden Soeharto dikategorikan sebagai tonggak sejarah bangsa Indonesia. Di depan telah
kita kemukakan bahwa tonggak sejarah adalah peristiwa penting yang memberikan dampak
kemajuan bagi ummat manusia atau bangsa, sehingga masih perlu dievaluasi apakah
peristiwa tersebut berdampak kemajuan atau kemerosotan.
Evaluasi Keberhasilan Pemerintahan
Manusia adalah makhluk penilai, karena manusia dikaruniai oleh Tuhan dengan
kemampuan berfikir. Dengan daya fikirnya manusia mampu mengadakan penilaian terhadap
segala hal ihwal atau perkara yang dialaminya. Demikian pula halnya dengan masyarakat
Indonesia yang selalu menilai terhadap prestasi para pendahulunya. Orde Baru mencoba
untuk memberikan penilaian terhadap hasil pemerintahan Orde Lama, dan Orde Reformasi
mengadakan evaluasi tgerhadap hasil karya pemerintahan Orde Baru. Hal ini adalah sah-sah
saja, asal penilaian tersebut dilakukan dengan sepatutnya dengan maksud untuk memperbaiki
kelemahan yang terjadi pada pemerintahan sebelumnya untuk dapat menyelenggarakan
pemerintahan yang lebih baik.
Dalam mengadakan evaluasi perlu diperhatikan beberapa hal yakni kriteria atau
ketentuan sebagai acuan dalam mengadakan evaluasi, serta teknik yang dipergunakan dalam
membandingkan sejauh mana kondisi yang dievaluasi sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan. Dalam penyelenggaraan pemerintahan di negara Republik Indonesia kriteria
sebagai acuan evaluasi ini terdapat dalam pembukaan UUD 1945, yakni missi dan tujuan
yang hendak diwujudkan dengan berdirinya negara Republik Indonesia.
Dalam Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa missi yang diemban oleh
Pemerintah Negara Indonesia adalah : (a) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, (b) memajukan kesejahteraan umum, (c) mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan (d) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sedangkan dengan tersusunnya kemerdekaan
kebangsaan Indonesia adalah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Marilah kita mencoba seberapa jauh keberhasilan pemerintah baik Orde Lama
maupun Orde Baru dalam mengemban missi dan mewujudkan tujuan yang hendak dicapai
oleh Negara-bangsa Indonesia. Adapun cara yang dipergunakan dalam penilaian ini adalah
seberapa besar nilai tambah yang dihasilkan oleh pemerintahan yang bersangkutan.
Dalam batas-batas tertentu pemerintah Orde Lama menunjukkan keberhasilan, misal
dalam mengupayakan missi yang pertama dan missi yang keempat. Politik divide et impera
yang dipaktekkan oleh Belanda dalam memecah belah wilayah Negara Kesatuan Indonesia,
serta penanaman harga diri yang minder pada rakyat, dapat dikikis habis oleh pemerintahan
Orde Lama. Pada tahun 1963 seluruh wilayah Republik Indonesia dapat dipersatukan dan
disatukan. Sementara itu pemberontakan di daerah satu persatu dapat diatasi.
Kegiatan seperti Konferensi Asia-Afrika dan pembentukan organisasi Negara Non
Blok adalah bukti nyata usaha pemerintah Orde Lama dalam merealisasikan missi yang
keempat. Sedang dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa diselenggarakan dengan
berbagai usaha seperti pemberantasan buta huruf, pendidikan masyarakat, dan sebagainya.
Memang diakui bahwa kegiatan dalam bidang ekonomi, dalam rangka merealisasikan missi
yang kedua kurang nampak hasilnya, hal ini didorong oleh semboyan yang sangat mengikat
bahwa :politik adalah panglima.
Pemerintahan Orde Baru menunmjukkan banyak kemajuan baik dalam
mengupayakan missi pertama sampai keempat, maupun dalam mewujudkan tujuan negarabangsa. Marilah kita tinjau satu persatu.
Dengan meningkatnya sarana perhubungan baik darat, laut maupun udara, wilayah
Indonesia dapat dipersatukan secara fisik, apalagi dengan kemajuan di bidang telekomunikasi
jarak menjadi kurang bermakna, sehingga seluruh wilayah negara dapat diikat dengan lebih
mudah menjadi satu kesatuan. Missi pertama menjadi landasan bagi pelaksanaan
pembangunan. Suatu contoh bila pada tahun 1970-an Jakarta Jayapura harus ditempuh
sekitar dua hari, sekarang cukup hanya sekitar 6 7 jam saja. Bila pada tahun 1960-an jarak
Yogyakarta ke Ujungpandnag harus ditempuh selama dua hari, dewasa ini cukup dua jam
saja. Inilah sekedar gambaran hasil karya pemerintahan Orde Baru dalam melindungi seluruh
tumpah darah Indonesia.
Berikut digambarkan kemajuan yang dicapai oleh pemerintahan Orde Baru sampai
dengan sekitar tahun 1990. (1) Pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% setiap tahunnya; (2) Laju
inflasi selalu di bawah 10%; (3) Sumbangan sektor industri terhadap produk domestik bruto
meningkat dari 9,2% menjadi 23,9%; (4) Ekspor non migas meningkat dari $0,56 M menjadi
$27 M, dan masih banyak lagi data yang menggambarkan kemajuan di sektor ekonomi. Hal
ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Sementara itu listrik diusahakan untuk
dapat menjangkau seluruh pelosok tanah air. Pelayanan kesehatan sampai ke desa dan
seterusnya.
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa diselenggarakan dengan kesungguhan hati.
Kalau pada tahun 1960-an universitas negeri hanya terdapat di Jawa dan di beberapa kota
besar luar Jawa, maka pada akhir Pembangunan Jangka Panjang Pertama, di setiap propinsi
telah memiliki universitas negeri. Bahkan di beberapa propinsi terdapat lebih dari satu
universitas negeri. Dalam rangka memberikan kesempatan belajar pada anak usia sekolah,
pada tahun 1973-1975 didirikan Sekolah Dasar Inpres sebanyak 15.000 unit, suatu angka
yang sangat mengesankan. Dan masih banyak lagi prestasi yang dapat disebut.
Missi keempat ditempuh misalnya dengan membentuk organisasi ASEAN. Banyak
peran ASEAN dalam percaturan dunia internasional. Dari gambaran tersebut sebenarnya
cukup banyak prestasi yang diusahakan oleh pemerintah Orde Baru, meski diakui terdapat
pula kelemahan yang terjadi, misal para elit politik merasa dikekang kebebasannya, atau
pemerintahan orde baru terlalu otorier dan sebagainya. Namun dilihat dari realisasi missi
yang diemban dan tujuan yang hendak dicapai oleh negara, sesuai yang diamanatkan oleh
Pembukaan UUD 1945, nampaknya pemerintahan Orde Baru menunjukkan banyak
keberhasilan. Silahkan untuk merenungkan lebih jauh. Mengakhiri uraian ini ingin kami
sampaikan tips :
1. Bersikaplah jujur terhadap diri sendiri. Akuilah kelemahan yang ada pada diri
sendiri, tidak usah mencari kesalahan atau kambing hitam pada pihak lain.
2. Tataplah ke masa depan, carilah pemecahan suatu masalah dengan tidak usah
menciptakan masalah baru.
Jakarta, 6 Oktober 2008
Soeprapto/LPPKB