Anda di halaman 1dari 3

Sebutkan dan jelaskan hasil dari peran pemuda dan mahasiswa dalam tata Negara ( rendri )

Jawab: Mahasiswa adalah kaum intlektual, dan agen perubah. Banyak sekali perubahan di Indonesia
yang motori oleh mahasiswa. Seperti pristiwa sumpah pemuda, kemerdekaan Indonesia, tumbangnya
Soekarno dengan membawa nama Orde Lama dan disusul dengan tumbangnya Soeharto, presiden
dimasa Orde Baru. Pada penulisan karya ilmiah kali ini, penulis khusus membahas gerakan mahasiswa
dalam menciptakan perubahan politik dari rezim Orde Baru ke Reformasi.
Runtuhnya Orde Baru pada awalnya dikarenakan krisis moneter yang berubah menjadi krisis ekonomi.
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia ada kurun waktu 1997-1998 merupakan langkah pembuka
terjadinya perubahan sistem politik besar-besaran di tanah air dengan mahasiswa sebagai agennya.
Meskipun pada awalnya terlihat sebagai krisis moneter, tapi krisis ini ternyata mepunyai efek domino
dalam berbagai aspek yang luas dampaknya di Indonesia.
Kegagalan sistem pasar, ditambah ketidakberdayaan pemerintah merupakan hasil dari gagalnya sistem
pemerintahan yang kala itu menjadi periode keenam Presiden Soeharto menjabat. Konjugasinya adalah
pada sistem Orde Baru itu sendiri. Demokrasi yang tidak berjalan pada saat itu langsung digantikan oleh
pemerintahan nyaris absolut dibawah komando Presiden Soeharto. Segala aspek pemerintahan
dipegang pos militer, basis Soeharto kala itu. Kebebasan pers hampir tidak ada, para ekonom pun latah
mempertahankan teori ekonomi untuk tujuan politik pertahanan rezim Soeharto.
Likuiditas bank secara besar-besaran, bangkrutnya koperasi dan BUMN, melonjaknya suku bunga kredit,
meningginya angka inflasi, dan jumlah pengangguran terbuka yang melesat naik menjadi bom waktu
pada akhir Orde Baru. Pemerintah dibawah Soeharto melakukan langkah-langkah yang dianggap gagal
oleh masyarakat untuk mengatasi krisis. Situasi politik mencapai puncaknya ketika masyarakat hilang
kesabaran atas pemerintah, dan yang pertama angkat suara adalah mahasiswa.
Mahasiswa terus meneriakkan tuntutan mereka yang pertama: Turunkan Harga! Tetapi, semakin lama
kondisi perekonomian malah semakin buruk. Tuntutan pun berubah haluan menjadi Turunkan Soeharto!
Mengapa demikian? Kondisi perekonomian suatu negara takkan membaik apabila kondisi
perpolitikannya bobrok. Ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa krisis ekonomi bukanlah krisis
yang berdiri sendiri, tapi berhubungan dengan kondisi politik dan sosial suatu negara.
Krisis politik terjadi sebelum dan sesudah pemilu 1997, dimana rakyat sudah mulai berani
menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintahan Soeharto. Banyak kerusuhan yang terjadi
seperti penyerangan kantor DPP-PDI di menteng pada bulan Juli 1996. Rakyat sudah muak dengan
segala bentuk KKN, pelanggaran HAM, dan muak juga dengan presiden yang selalu sama.
Suara hati rakyat pun disalurkan oleh Mahasiswa. Mereka mulai turun ke jalan untuk aksi, padahal ini
tidak sesuai dengan peraturan NKK dan BKK. Banyak tokoh pemerintahan yang menuduh mahasiswa
melakukan politik praktis. Padahal mahasiswa melakukan aksi aksi itu dilandaskan pada hal yang mereka
anggap benar dan tidak dipengaruhi oleh kekuatan kelompok lain. Ini menyebabkan gerakan ini berhak
disebut sebagai gerakan moral.
Momentum yang menambah tegang situasi ini adalah semenjak tragedi Trisakti dimana 4 mahasiswa
meninggal ditembak oleh aparat yang berjaga disana. Semenjak itu mahasiswa terus mendesak agar
Soeharto diturunkan. Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998, berkat usaha keras mahasiswa – dan pihak
lainnya- , Soeharto pun mundur dari jabatannya.
peran apa yang dapat dilakukan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dalam
menanggulangi kondisi Negara yang diperlukan saat ini?
jawab: 1. Saatnya pemuda menempatkan diri sebagai agen sekaligus pemimpin perubahan.
Pemuda harus meletakkan cita-cita dan masa depan bangsa pada cita cita perjuangannya.
Pemuda atau generasi muda yang relatif bersih dari berbagai kepentingan harus menjadi asset
yang potensial dan mahal untuk kejayaan dimasa depan. Saatnya pemuda memimpin perubahan.
Pemuda atau generasi muda yang tergabung dalam berbagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda
memiliki prasyarat awal untuk memimpin perubahan. Mereka memahami dengan baik kondisi
daerahnya dari berbagai sudut pandang. Kemudian proses kaderisasi formal dan informal dalam
organisasi serta interaksi kuat dengan berbagai lapisan sosial termasuk dengan elit penguasa akan
menjadi pengalaman (experience) dan ilmu berharga untuk mengusung perubahan.

2. Pemuda harus bersatu dalam kepentingan yang sama (common interest) untuk suatu
kemajuan dan perubahan. Tidak ada yang bisa menghalangi perubahan yang diusung oleh
kekuatan generasi muda atau pemuda, sepanjang moral dan semangat juang tidak luntur. Namun
bersatunya pemuda dalam satu perjuangan bukanlah persoalan mudah. Dibutuhkan syarat
minimal agar pemuda dapat berkumpul dalam satu kepentingan. Pertama, syarat dasar moral
perjuangan harus terpenuhi, yakni terbebas dari kepentingan pribadi dan perilaku moral
kepentingan suatu kelompok. Kedua, kesamaan agenda perjuangan secara umum Ketiga,
terlepasnya unsur-unsur primordialisme dalam perjuangan bersama, sesuatu yang sensitive dalam
kebersamaan.

3. Mengembalikan semangat nasionalisme dan patriotisme dikalangan generasi muda atau


pemuda akan mengangkat moral perjuangan pemuda atau generasi muda. Nasionalisme adalah
kunci integritas suatu negara atau bangsa. Visi reformasi seperti pemberantasan KKN,
amandeman konstitusi, otonomi daerah, budaya demokrasi yang wajar dan egaliter seharusnya
juga dapat memacu dan memicu semangat pemuda atau generasi muda untuk memulai setting
agenda perubahan.

4. Menguatkan semangat nasionalisme tanpa harus meninggalkan jatidiri daerah. Semangat


kebangsaan diperlukan sebagai identitas dan kebanggaan, sementara jatidiri daerah akan
menguatkan komitmen untuk membangun dan mengembangkan daerah. Keduanya diperlukan
agar anak bangsa tidak tercerabut dari akar budaya dan sejarahnya.

5. Perlunya kesepahaman bagi pemuda atau generasi muda dalam melaksanakan agenda-
agenda Pembangunan. Energi pemuda yang bersatu cukup untuk mendorong terwujudnya
perubahan. Sesuai karakter pemuda yang memiliki kekuatan (fisik), kecerdasan (fikir), dan
ketinggian moral, serta kecepatan belajar atas berbagai peristiwa yang dapat mendukung
akselerasi perubahan.

6. Pemuda menjadi aktor untuk terwujudnya demokrasi politik dan ekonomi yang sebenarnya.
Tidak dapat dihindari bahwa politik dan ekonomi masih menjadi bidang eksklusif bagi sebagian
orang termasuk generasi muda. Pemuda harus menyadari , bahwa sumber daya (resource) negeri
ini sebagai aset yang harus dipertahankan, tidak terjebak dalam konspirasi ekonomi kapitalis.
7. Secara khusus peranan pemuda di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung seharusnya lebih
berorientasi kepada upaya membangun kualitas sumber daya manusia dan upaya menjaga
kualitas sumber daya alam Bangka Belitung agar tetap dapat mempunyai daya dukung bagi
pembangunan Bangka Belitung dasawarsa kedepan dan untuk persiapan bagi generasi
mendatang. Sebagai suatu propinsi yang baru menginjak usia delapan tahun banyak hal yang
harus diperbuat, diperjuangkan dan ditingkatkan agar propinsi ini dapat sejajar serta dapat
mengejar ketertinggalan dengan propinsi lainnya di Indonesia. Issue aktual tentang kerusakan
lingkungan di Bangka Belitung hendaknya menjadi perhatian serius dan utama mengingat
eksploitasi terhadap biji timah yang sudah dimulai sejak masa Kesultanan Palembang
Darussalam pada tahun 1710, kemudian dilanjutkan oleh bangsa asing kulit putih yaitu bangsa
Inggris tahun 1812 dan bangsa Belanda sejak tahun 1814 hingga kemerdekaan, kemudian
dilanjutkan eksploitasinya oleh perusahaan Timah milik negara dan sekarang malah dieksploitasi
secara bebas dan besar-besaran oleh rakyat tanpa memperhatikan aturan-aturan dan kelestarian
lingkungan, akan berakibat pada kerusakan dan kehancuran. Dalam posisi inilah harusnya
pemuda atau genersi muda dapat berperan menghentikan kerusakan dan mengajukan alternatif
solusi yang cerdas bagi penyelesaiannya dan terutama sekali solusi terbaik bagi penghidupan
rakyat pasca timah. Saat ini suara, pemikiran dan tindakan nyata dari generasi muda atau
pemuda, mahasiswa, akademisi atau dari golongan elite terpelajar nyaris tak terdengar,
sebetulnya banyak kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah yang perlu
dikritisi secara arif.

8. Pemuda atau generasi muda harus dapat memainkan perannya sebagai kelompok penekan atau
pressure group agar kebijakan-kebijakan strategis daerah memang harus betul-betul mengakar bagi
kepentingan dan kemashlatan umat.

konsep persiden
jawab: Isi Konsepsi Presiden 21 Februari 1957

1. Sistem Demokrasi Liberal akan diganti dengan Demokrasi terpimpin.

2. Akan Segera dibentuk Kabinet Gotong Royong yang menteri-menterinya terdiri atas anggota
dari partai-partai besar, Partai Nasional Indonesia,Majelis Syuro Muslim Indonesia,
Nadhlatul Ulama, dan Partai Komunis Indonesia.

3. Pembentukan Dewan Nasional dengaan para anggotanya terdiri atas golonga-golongan


fungsional yang berasal dari masyarakat. Dewan Nasional ini bertugas memberikan nasihat
kepada presiden, baik diminta atupun tidak.

WARNING: yang tokoh pemuda yang berperan penting dalam


ketatanegaraan ITU ADO DI BUKU BACO BAE DEWEK !!!!!!!!
MASO PLO DAK DAPEK :V

Anda mungkin juga menyukai