Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 1 A

1. OSCA FERODICHA G1B016070


2. MENTARI EKA OKTAVIANI G1B018002
3. MELATI INDAH LESTARI G1B018028
4. USWAH FITRI ADINDA G1B018034
5. IQBAL PATRIANUSA G1B018110
6. SURYA MANGGALA PUTRA G1B019042
7. DELLA AGUSTINA G1B019020
PENGERTIAN DEPRESIASI
Depresiasi atau penyusutan adalah pengurangan biaya
tercatat dari aset tetap secara sistematis sampai nilai aset
menjadi nol atau tidak memiliki nilai ekonomi. Contoh aset
tetap adalah bangunan, furniture, mesin, dan lain - lain

Depresiasi biasanya akan mempengaruhi nilai dari sebuah


perusahaan karena akumulasi depresiasi untuk setiap aset dapat
mengurangi nilai buku pada neraca.
Beban penyusutan ini akan mempengaruhi laba bersih, karena
akan dianggap sebagai beban biaya atau pengeluaran dalam
laporan keuangan.
PERANAN PENTING DEPRESIASI
DALAM AKUNTASI

1. Bisa dijadikan data penilaian keuntungan


2. Mengetahui harga perolehan aset yang diterima dalam
berbisnis
3. Menjadi metode meminimalisir kerugian jika aset
sewaktu – waktu menurun
4. Mengetahui nilai residu
5. Mengetahui estimasi manfaat nilai barang dan aset
6. Mengetahui nilai total kalkulasi total beban per periode
KARAKTERISTIK DEPRESIASI ATAU
PENYUSUTAN
1. Depresiasi adalah sebuah penurunan dari nilai aset tetap. Penurunan ini bersifat
permanen. Setelah dikurangi, itu tidak dapat dikembalikan ke nilai aslinya.
2. Depresiasi ini adalah merupakan sebuah proses bertahap dan berkesinambungan
yang berkurangnya nilai aset, baik dengan penggunaan aset maupun karena
berakhirnya waktu
3. Depresiasi bukanlah sebuah proses penilaian aset tetapi adalah proses
mengalokasikan biaya suatu aset untuk mengefektifkan masa penggunaannya
4. Depresiasi dapat mengurangi nilai buku dan bukan nilai pasar aset
5. Depresiasi ini digunakan hanya untuk aktiva tetap yang berwujud saja. Artinya
depresiasi tidak dapat digunakan untuk aset yang tidak berwujud.
FAKTOR – FAKTOR YANG DAPAT
MEMPENGARUHI DEPRESIASI ATAU
PENYUSUTAN

1. Biaya Perolehan (Acquisition Cost)


2. Perkiraan Umur Ekonomis Aktiva (Estimate Economical Life Time
of Asset)
3. Perkiraan Nilai Residu Aset (Estimated Residual Value of Asset)
Cara menghitung depresiasi atau penyusutan memiliki beberapa
metode antara lain sebagai berikut :

1. Metode Biaya Penyusutan Garis Lurus (Straight-Line Method)


Metode straight line method atau biaya penyusutan garis lurus ini merupakan sebuah
metode yang paling sering digunakan untuk melakukan perhitungan beban penyusutan.
Metode ini memiliki fokus pada penyusutan menggunakan waktu bukan dari fungsi
penggunaannya.
Metode garis lurus ini memiliki rumus cara menghitung penyusutan yaitu:
Rumus Biaya Penyusutan = (Biaya Perolehan Aset – Nilai Residu) / (Masa Depresiasi)
Rumus Nilai Buku ke n = Biaya Perolehan Aset – ( n x biaya depresiasi per tahun)
2. Metode Biaya Penyusutan Beban Menurun (Decreasing Change Method)
Metode penyusutan atau depresiasi beban menurun ini adalah suatu metode
penyusutan yang dipercepat dimana menyediakan biaya penyusutan yang lebih
tinggi di awal tahun dan akan rendah pada periode selanjutnya.
Fokus utama pada metode ini adalah beban penyusutan yang lebih banyak pada
tahun awal mengingat aktiva mengalami penurunan pada tahun tersebut. Metode
bebas menurun dibagi menjadi 1 macam, yaitu :
a. Metode biaya penyusutan jumlah angka tahun
b. Metode biaya penyusutan saldo menurun

3. Metode Aktivitas (Unit Penggunaan atau Produksi)


Metode yang ketiga ini ada metode aktivitas dimana metode ini berasumsi bahwa
penyusutan atau depresiasi adalah fungsi dari produktivitas atau penggunaan dan
bukan dari segi berlalunya waktu.
Dengan gambaran di atas, penentuan umur depresiasi dari kendaraan tersebut tidak
akan memiliki masalah tertentu mengingat penggunaannya relatif mudah diukur.
Namun, metode ini memiliki keterbatasan karena tidak tepat jika digunakan pada
situasi depresiasi dengan berdasarkan waktu dan bukan aktivitas.
4. Metode Penyusutan atau Depresiasi Khusus
Metode penyusutan atau depresiasi yang terakhir adalah metode depresiasi khusus.
Dimana metode ini memiliki tujuan untuk mengetahui penyusutan manfaat aset
sebuah perusahaan.
Pada beberapa kasus, perusahaan tidak lagi dapat memilih salah satu metode
penyusutan aktiva tetap yang sudah disebutkan di atas, karena aktiva yang terlibat
memiliki karakteristik unik dan membutuhkan penerapan yang khusus.
Dua metode khusus ini dapat diterapkan pada kasus-kasus tersebut yaitu:
Metode kelompok dan gabungan dimana metode ini sering digunakan pada aktiva
yang homogen dan memiliki fungsi yang kurang lebih sama.
Metode campuran dan kombinasi yang diterapkan sesuai dengan keinginan akuntan.

Anda mungkin juga menyukai