GEDUNG
DOSEN PENGAMPU:
ELHUSNA S.T M.T
DIBUAT OLEH:
NAMA : IQBAL PATRIANUSA
NPM : G1B018110
Perencanaan Struktur Bawah (Sub
Structure)
Struktur bawah (sub structure) merupakan bagian struktur yang
mempunyai fungsi meneruskan beban ke tanah pendukung (PBBI, 1971).
Struktur bawah (sub structure) berfungsi untuk mendukung/menyangga
struktur atas dan menghubungkan antara keseluruhan bangunan dengan
tapak. Bagian sub structure, yaitu segala bagian bangunan yang ada
didalam/dibawah tanah, yakni pondasi tempat seluruh bangunan itu
bertumpu dan tanah tempat pondasi bertumpu (Utomo, 2013).
Keseimbangan struktur akan terjamin jika perencanaan struktur bagian
bawah dilakukan secara optimal. Lapisan tanah diharuskan dapat menahan
beban seluruh struktur agar tidak terjadi penurunan diluar batas ketentuan
yang dapat menyebabkan kegagalan struktur.
SUMBER
https://civilengginering.wordpress.com/2016/03/28/struktur-
atas-upper-structure-dan-struktur-bawah-lower-structure/
Struktur Bawah Bangunan
1. Pondasi
Salah satu bagian struktur bawah adalah pondasi. Pondasi
merupakan suatu bagian dari konstruksi bangunan yang bertugas meletakan
bangunan dan meneruskan beban bangunan atas (upper stucture) ke dasar
tanah yang cukup kuat mendukungnya (Gunawan, 2012). Hardiyatmo (1996)
menyatakan bahwa jenis pondasi yang digunakan harus mempertimbangkan
berbagai hal berikut:
• Beban total yang bekerja pada struktur.
• Kondisi tanah di bawah bangunan.
• Faktor biaya.
1. Pekerjaan Penulangan
Pekerjaan penulangan tie beam pada proyek ini terdiri dari 2 (dua) tipe yaitu:
Tipe Tb 1 dengan ukuran 25/50 dengan penulngan tumpuan dan momen
lapangan D16 mm, sengkang P8-125 mm. Jumlah tulangan pokok 8 (delapan)
buah tulangan.
Tipe Tb2 dengan ukuran 20/35 dengan penulngan tumpuan dan momen
lapangan D16 mm, sengkang P8-125 mm. Jumlah tulangan pokok 4 (empat)
buah tulangan.
Pekerjaan penulangan tie beam dilakukan langsung di atas papan mal dan
dirangkai sesuai dengan gambar rencana. Semua besi yang dipakai untuk tulangan
terlebih dahulu dibentuk dan dipotong di lokasi kerja. Sebelum diadakan
pemotongan, besi terlebih dahulu diluruskan oleh 2 (dua) orang yang berdiri
diatas tanah. Besi yang diluruskan diletakkan diantara potongan besi dan
diluruskan dengan menggunakan kunci khusus.
• 3. Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran dimulai setelah bekisting diberi pelumas dan dibersihkan dari
kotoran-kotoran dan di pasang beton decking pada setiap sisi tulangannya.
Pengecoran dilakukan setelah pemasangan bekisting dilakukan pengecekan
garis lurus horizontal menggunakan selang timbang. Pengecoran sloof
menggunakan site mix dengan mutu beton K-225. Pelaksanaan pengecoran ini
dilakukan secara manual. Pengadukan campuran dilakukan dengan
menggunakan concrete mixer lalu beton segar diangkut dan dituangkan
kedalam cetakan bekisting. Penuangan mortar dilakukan terus menurus di
mana tiap lapisan diratakan dengan sendok perata kemudian dipadatkan
secara merata ke dalam tempat-tempat di sekitar tulangan dan kesudut-sudut
acuan menggunakan concrete vibrator.
3. Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran sloof menggunakan beton site mix, dimana
pengadukan dilakukan di lokasi pekerjaan dengan mutu beton K-225.
Pekerjaan pengecoran dilakukan dengan komposisi 1 PC: 3 pasir : 5
split dimana untuk pengadukan 1 concrete mixer dengan kapasitas
satu zak semen atau 50 kg yang terdiri dari 1 zak semen, dengan air ±
4-6 ember dengan kapasitas ember 21,5 liter, ukuran kotak pasir sisi
atas 40 cm, sisi bawah 50 cm, lebar 30 cm dan tinggi 26,13 cm dengan
kapasitas ± 95,25 kg dan ukuran kotak split sisi atas 40 cm, sisi bawah
50 cm, lebar 30 cm dan tinggi 24,52 dengan kapasitas ± 137,05 kg.
Adukan beton site mix dilakukan dengan menuangkan adukan terlebih dahulu
ke dalam wadah penampung dan diteruskan sampai ke gerobak dorong
(Gambar 4.3). Pengecoran dimulai setelah bekisting diberi pelumas dan
dibersihkan dari kotoran-kotoran dan di pasang beton decking pada setiap sisi
tulangannya. Pengecoran dilakukan setelah pemasangan bekisting dilakukan
pengecekan garis lurus horizontal menggunakan selang timbang. Pengecoran
sloof menggunakan site mix dengan mutu beton K-225. Pelaksanaan
pengecoran (Gambar 4.4) ini dilakukan secara manual. Pengadukan campuran
dilakukan dengan menggunakan concrete mixer dengan kapasitas 1 sak
semen kemudian dituangkan ke dalam gerobak dorong kemudian, diangkut
dan dituangkan kedalam cetakan bekisting. Penuangan mortar dilakukan
terus menurus di mana tiap lapisan diratakan dengan sendok perata
kemudian dipadatkan secara merata ke dalam tempat-tempat di sekitar
tulangan dan kesudut-sudut acuan menggunakan concrete vibrator. Hal ini
bertujuan untuk menghilangkan rongga-rongga udara yang terperangkap
dalam campuran mortar guna mencapai kepadatan yang maksimum.
SUMBER https://sipilusm.wordpress.com/2010/04/09/pekerjaan-pile-cap-dan-
tie-beam-pada-gedung-baru-universitas-semarang/
Pekerjaan Pile Cap
SUMBER https://sipilusm.wordpress.com/2010/04/09/pekerjaan-pile-cap-dan-tie-beam-
pada-gedung-baru-universitas-semarang/
Pekerjaan Pile Cap
SUMBER https://sipilusm.wordpress.com/2010/04/09/pekerjaan-pile-cap-dan-tie-beam-pada-gedung-baru-
universitas-semarang/
Pekerjaan Pile Cap
SUMBER https://sipilusm.wordpress.com/2010/04/09/pekerjaan-
pile-cap-dan-tie-beam-pada-gedung-baru-universitas-semarang/
Pekerjaan Pondasi
SUMBER http://civilianiskian.blogspot.com/2014/04/tahapan-
tahap-pelaksanaan-pekerjaan.html
Pekerjaan Pondasi
3. Pekerjaan Dewatering
Pekerjaan dewatering adalah pekerjaan pengeringan air.
Pekerjaaan ini bertujuan untuk mengeringkan air rembesan
maupun air permukaan (air hujan dan air banjir) yang masuk ke
dalam area galian.
Teknik dewatering yang dilakukan pada proyek adalah dengan
pemompaan. Pemompaan dilakukan dengan memasang pompa
pada titik sumber air yang kemudian disalurkan dengan
menggunakan pipa-pipa menuju ke sungai yang terletak di
samping lokasi proyek.
SUMBER http://civilianiskian.blogspot.com/2014/04/tahapan-
tahap-pelaksanaan-pekerjaan.html
PELAT
Pelat : elemen bidang tipis yang menahan beban-beban
transversal melalui aksi lentur ke masing-masing tumpuan
SUMBER :http://ananda.lecture.ub.ac.id/files/2016/12/8.-Pelat.pdf
PELAT
Menurut geometri dan arah tulangan, cara analisis plat
dibagi menjadi dua yaitu:
1. Plat satu arah / one way slab (sistem perencanaan plat
dengan tulangan pokok satu arah)
2. Plat dua arah / two way slab (sistem perencanaan plat
dengan tulangan pokok dua arah)
Pelat satu arah dan pelat dua arah dapat dibedakan dari
nilai rasio perbandingan sisi panjang (ly) dan sisi pendek (lx)
dari pelat.
SUMBER :http://ananda.lecture.ub.ac.id/files/2016/12/8.-Pelat.pdf
Pelat satu arah ; 1m
apabila :
SUMBER :http://ananda.lecture.ub.ac.id/files/2016/12/8.-Pelat.pdf
SUMBER :http://ananda.lecture.ub.ac.id/files/2016/12/8.-Pelat.pdf
PELAT SATU ARAH
• Pelat satu arah adalah pelat yang didukung pada dua tepi
yang berhadapan sehingga lenturan hanya timbul dalam satu
arah.
• Apabila perbandingan sisi panjang dengan sisi pendek lebih
besar dari 2 pada pelat yang ditumpu pada empat sisi, maka
pelat ini dapat dianggap pelat satu arah.
• Pelat dapat memikul beban merata ataupun beban terpusat.
Tulangan pokok pelat satu arah dipasang pada arah tegak
lurus dukungannya. Analisis dan perencanaan pelat dilakukan
untuk setiap satuan lebar pelat.
• Pada pelat satu arah, selain tulangan pokok harus dipasang
tulangan susut dan suhu yang arahnya tegak lurus tulangan
pokok.
SUMBER :http://ananda.lecture.ub.ac.id/files/2016/12/8.-Pelat.pdf
PELAT SATU ARAH
Momen Pelat Satu Arah
• Distribusi gaya dalam yang bekerja pada pelat satu arah dapat
ditentukan dengan mekanika teknik statis tertentu atau statis
tak tentu. Selain itu untuk menentukan gaya-gaya dalam
dapat digunakan Metode pendekatan pada SNI 03 2847 2002
Pasal 10.3
• Analisis pelat satu arah pada dasarnya sama dengan analisis
balok, dimana lebar pelat diambil 1 m dan tingginya setebal
pelat
SUMBER :http://ananda.lecture.ub.ac.id/files/2016/12/8.-Pelat.pdf
PELAT DUA ARAH
• Pelat dua arah adalah pelat yang didukung pada
keempat sisinya, sehingga lenturan terjadi dalam dua
arah.
• Persyaratan jenis pelat lantai dua arah jika
perbandingan dari benang panjang terhadap
bentang pendek kurang dari 2
SUMBER :http://ananda.lecture.ub.ac.id/files/2016/12/8.-Pelat.pdf
PELAT DUA ARAH
Jenis pelat dua arah:
1. Pelat lantai dengan balok-balok
SUMBER :http://ananda.lecture.ub.ac.id/files/2016/12/8.-Pelat.pdf
PELAT DUA ARAH
3. Pelat lantai datar
SUMBER :http://ananda.lecture.ub.ac.id/files/2016/12/8.-Pelat.pdf
PELAT DUA ARAH
SUMBER :http://ananda.lecture.ub.ac.id/files/2016/12/8.-Pelat.pdf