Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TUGAS

STRUKTUR BETON I

Contoh Penggunaan Struktur Beton Bertulang Pada Bangunan Gedung


MAHAD TAHAP II UIN WALISONGO SEMARANG

Dosen Pengajar : Dr. Ir. H. Sumirin, MS, MS.

Disusun oleh:

Fenny Eka Agustiya ( 30202100088)

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2022/2023
1 PEKERJAAN KOLOM

Dalam pekerjaan kolom dituntut lebih teliti dan cermat dalam


pelaksanaan, sehingga kesalahan sekecil mungkin dapat dihindari, karena
kolom adalah bagian dari struktur utama yang memikul beban bangunan utama
sebelum disalurkan ke pondasi.
Pekerjaan pemasangan pembesian kolom pada lantai pertama dipasang
dengan menghubungkan pada pondasi sedangkan untuk lantai diatasnya
disambungkan dengan besi kolom dibawahnya. Dan untuk setiap as kolom
perlu diperhatikan agar benar - benar tegak lurus sesuai yang diinginkan.
Penyambungan tulangan kolom, disambung minimum 40 kali diameter
tulangan dan ujungnya dibiarkan lurus tidak dibengkokkan. Kolom yang
digunakan dalam proyek pembangunan gedung ini beberapa dimensi ukuran
kolom yang berbeda yaitu :

Tabel 5.2 Data Dimensi Kolom

No. Jenis Kode Dimesi Detail


cm
1 K1 60 x 60
2 K2 50 x 50
3 K3 40 x 40
4 K4 40 x 60
Terlampir

5 K5 40 x 50
Kolom
6 K6 30 x 70
7 K7 25 x 40
8 K8 25 x 25
9 KL 20 x 40 x 20
10 KT 20 x 40 x 60
Metode pelaksanaanya, meliputi :
1. Pemasangan Tulangan.
Metode pelaksanaanya, meliputi :
1) Pembesian atau perakitan tulangan kolom dikerjakan di tempat lain yang
dimana jarak tempat perakitan tulangan kolom cukup aman dari konstruksi
berlangsung.
2) Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
3) Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum pemasangan
sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
4) Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara
tulangan utama dan sengkang diikat oleh kawat bendrat dengan sistem
silang.
5) Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan diangkut ke lokasi
yang akan dipasang.
6) Untuk pembesian kolom pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi
kemudian diangkat ke lokasi yang akan dipasang.
7) Besi tulangan kolom yang sudah diangkat lalu dipasang di lokasi yang
ditentukan dan overlapping kolom diikat ke overlapping sloof
8) Pasang beton decking untuk jarak selimut beton pada alas dan samping kolom
lalu diikat

Gambar 5.10 Penulangan Kolom


(Sumber: Dokumentasi PT. Indidaya Karya)
2. Proses Bekesting
Setelah pekerjaan penulangan selesai dan sudah dicek letak dan jumlah
tulangan serta titik pusatnya, maka dilanjutkan dengan pekerjaan bekisting.
Bekisting kolom terbuat dari multiplek dan dibuat terlebih dahulu pada tempat
yang lain. Sedangkan untuk menghubungkan sisi yang ada diperlukan balok -
balok dan untuk memperkuat kedudukan bekisting kolom serta untuk menahan
beban kolom selama masih basah dipasang kayu usuk sebagai skor pada sisinya.
Setelah pekerjaan bekisting selesai, maka bisa dilanjutkan dengan pekerjaan ulang
pada bekisting dan penulangan sehingga pada saat pengecoraan tidak terjadi
penggeseran.
Langkah - langkah dalam pemasangan bekisting kolom meliputi :
1) Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.
2) Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom
sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan berjarak dari masing -
masing as kolom.
3) Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai sesuai
dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan
dalam penempatan bekisting kolom.
4) Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting.
5) Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang.
6) Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.

Gambar 5.11 Persiapan Bekesting


(Sumber: Dokumentasi PT. Indidaya Karya)
3. Pengecoran Kolom
Untuk pengecoran kolom dilakukan secara bersamaan, karena tidak
diharapakan adanya sambungan pada kolom. Pengecoran kolom pada proyek
ini menggunakan bantuan alat berat. Campuran adukan beton didalam mixer
dimasukan ke concrete pump dan dituangkan kedalam bekisting yang sudah
terpasang pada kolom tersebut dan kemudian campuran adukan beton ditusuk
- tusuk menggunakan bambu yang ukurannya lebih panjang dari tinggi kolom
dan dilakukan oleh pekerja dari atas.
Langkah - langkah dalam pengecoran kolom antara lain :
1) Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benar -
benar bersih dari kotoran agar tidak membahayakan konstruksi dan
menghindari kerusakan beton.
2) Pengecoran dapat langsung dilakukan ketika ready mix concrete telah
sampai di proyek dengan cara menuangkan ready mix concrete kedalam
bekisting menggunakan alat concrete pump untuk pengecoran.

Gambar 5.12 Proses Pengecoran


(Sumber: Dokumentasi PT. Indidaya Karya)
4. Pembongkaran Bekesting
Pembongkaran bekisting kolom dilakukan 14 hari setelah pengecoran.
Kondisi paling ekstrim adalah 8 jam setelah pengecoran. Diasumsikan bahwa
beton telah mengeras dan semen telah mencapai waktu ikat awal.
Pembongkaran bekisting harus mendapat ijin terlebih dahulu dari pengawas
proyek dan pada saat proses pelepasan dilakukan dengan hati - hati untuk
menghindarkan kolom dari kerusakan.

Langkah - langkah dalam pelepasan bekisting meliputi :

1) Setelah beton berumur 14 hari, maka bekisting kolom sudah dapat


dibongkar.
2) Pertama - tama, Knock down dipukul - pukul dengan menggunakan palu
agar lekatan beton pada Knock down dapat terlepas.
3) Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull.
4) Kendorkan baut - baut yang ada pada bekisting kolom, sehingga rangkaian
/ panel bekisting terlepas.
5) Panel bekisting yang telah terlepas, atau setelah dibongkar segera diangkat
ke lokasi pabrikasi awal.
6) Setelah dibongkar siram kolom menggunakan air.

Gambar 5.13 Pembongkaran Bekesting


(Sumber: Dokumentasi PT. Indidaya Karya)
2 LAMPIRAN DOKUMENTASI PRIBADI

Anda mungkin juga menyukai