Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN PROYEK

Moh Luthfi Nurul Afif, S.T.,M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNISSULA
MOH LUTHFI NURUL AFIF, ST.,MT.

• S1 – Civil Engineering,
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
• S2 – Magister Transportation Engineering,
Universitas Diponegoro Semarang

lutfiafif 082227952068 lutfiafif2@gmail.com


KONTRAK
PERKULIAHAN
1. NO CELL PHONE
Tidak boleh bermain HP saat perkuliahan
berlangsung
2. NO CHEATING
Tidak boleh melakukan kecurangan baik saat
ujian atau saat perkuliahan berlangsung

3. Be PUNCTUAL
Tidak boleh terlambat, maksimal
keterlambatan 15 menit
4. No SANDAL & T-SHIRT
k boleh menngunakan sandal dan kaos saat
perkuliahan berlangsung
KONTRAK PERKULIAHAN
UJIAN TUGAS
40%
Close Book or Open Book Tugas tertulis atau
Tugas Lapangan
35%

PRESENTASI 20%
Keaktifan di dalam kelas, keaktifan
menjawab

5%

ABSENSI
Kehadiran minimal 75%
DEFINISI
Menurut H. Koontz (1982) Manajemen adalah proses Merencanakan,
Mengorganisasikan, Memimpin, dan Mengendalikan kegiatan anggota
serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi
(proyek) yang telah ditentukan.

Proses adalah mengerjakan


sesuatu dengan pendekatan
yang sistematis. Sedangkan
sumber daya terdiri dari tenaga,
keahlian, peralatan, dana, dan
informasi.
MANAJEMEN
Tiga pemikiran manajemen modern :
1. Manajemen Klasik atau Manajemen Fungsional
2. Pendekatan Sistem
3. Pendekatan Contingency (Situasional)

MANAJEMEN MANAJEMEN
KLASIK PROYEK
PENDEKATAN
(manajemen SISTEM (Mengelola
berdasarkan kegiatan yang
fungsi) (manajemen PENDEKATAN dinamis)
berorientasi ke CONTINGENCY
totalitas) (SITUASIONAL)
(manajemen
sesuai situasi)
PRINSIP MANAJEMEN KLASIK
• Departementalisasi dan Spesialisasi
• Struktur Piramida
• Otoritas dan Rantai Komando
• Pengambilan Keputusan dan Disiplin
• Lini dan Staf
• Hubungan Atasan-Bawahan
• Arus Kegiatan Horisontal
• Kriteria Keberhasilan dan Tujuan
PROYEK

• Kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas,

dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk

melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas.


CIRI POKOK PROYEK

• Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir.

• Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses


mencapai tujuan telah ditentukan.

• Bersifat sementara, dalam arti umumnya dibatasi oleh selesainya tugas.

• Non rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah


sepanjang proyek berlangsung.
PERILAKU PROYEK DAN PENGELOLAHAN
• Jenis dan Intensitas Kegiatan Cepat Berubah dalam Kurun Waktu
yang Relatif Pendek.

• Sifat Kegiatan yang Nonrutin dengan Sasaran Jelas dan Waktu


Terbatas, (Crash Program).

• Sifat Kegiatan yang bermacam-macam serta Meliputi Berbagai


Keahlian.

• Bersifat Multikompleks.

• Kegiatan Berlangsung Sekali Lewat dengan kadar Resiko Tinggi.

• Peserta Mempunyai Multi sasaran yang Sering kali Berbeda.


PERILAKU PROYEK DAN PENGELOLAHAN
Perilaku dan Fenomena Kegiatan Tuntutan Pengelolaan dan
Proyek Tanggapan untuk Mengatasinya
Bersifat dinamis intensitas dan jenis •Cepat tanggap atas adanya
kegiatan berubah dalam waktu relatif perubahan.
pendek. •Metode pemantauan dan pengendalian
harus sensitif.
•Perencanaan dan pengendalian
terpadu.

Nonrutin, belum dikenal, tetapi sasaran •Perhatian khusus oleh tim yang
telah digariskan dengan jelas dalam berdedikasi, dibawah pimpro.
waktu
terbatas.

Kegiatan bermacam ragam meliputi •Agar pemakaian sumber daya efisien


bermacam keahlian dan ketrampilan. dari segi perusahaan, perlu pemakaian
bersama (share), digunakan matriks.
PERILAKU PROYEK DAN PENGELOLAHAN
Perilaku dan Fenomena Tuntutan Pengelolaan dan
Kegiatan Proyek Tanggapan untuk Mengatasinya
Bersifat multikopleks, Melibatkan Penanggungjawab tunggal,
banyak peserta dari luar maupun penekanan pada koordinasi dan
dari dalam organisasi. integrasi, pendekatan sistem dalam
implementasi.
Kegiatan berlangsung sekali lewat, Pendekatan pragmatis, setapak
dengan resiko relatif tinggi. demi setapak, digunakan analisa
sistem dalam perencanaan.
Pelaksanaan kegiatan oleh banyak Untuk memperkecil hambatan
pihak bidang atau organisasi. birokrasi diciptakan arus kegiatan
dan komunikasi horisontal.
Organisasi peserta proyek sering Bersifat joint venture.
mempunyai sasaran yang sama Pendekatan manajemen sistem.
dan berbeda pada waktu yang
bersamaan.
MACAM-MACAM PROYEK
• Proyek Engineering-Konstruksi

• Proyek Engineering-Manufaktur

• Proyek Penelitian dan Pengembangan

• Proyek Pelayanan Manajemen

• Proyek Kapital
GRAFIK TAHAPAN PROYEK

Siklus Proyek
Sumber Daya

Waktu

KONSEPTUAL PP/DEFINISI IMPLEMENTASI OPERASI


Sasaran Rencana Mobilisasi Perencanaan terinci
Lingkup Kerja Anggaran Engineering Pengendalian
Kelayakan Jadual Pengadaan Kepenyeliaan
Perangkat Konstruksi Demobilisasi
Peserta
MANAJEMEN PROYEK

Manajemen Proyek adalah merencanakan, mengorganisasikan,


memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk
mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh
menggunkan pendekatan sistem dan hirarki (arus kegiatan) vertikal
maupun horizontal”.
PROJECT MANAGEMENT SKILLS
• Leadership

• Communications

• Problem Solving

• Negotiating

• Influencing the Organization

• Mentoring (menasehati)

• Process and technical expertise


PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
Terdiri dari tiga tahapan yaitu :

1.Perencanaan,

2.Penjadwalan

3.Pengontrolan/pengawasan
PERENCANAAN PROYEK
• Perencanaan adalah penentuan mengenai apa yang harus dicapai,
kapan dan bagaimana hal tersebut itu dilaksanakan.

• Perencanaan (planning) merupakan salah satu fungsi manajemen


dan bertujuan untuk memecahkan persoalan.
Pokok-pokok perencanaan proyek :
(1).Menentukan target, tanpa adanya target sukar untuk membuat
evaluasi.

(2).Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan.

(3).Urutan kegiatan.

(4).Jangka waktu yang diperlukan oleh masing-masing.

(5).Tersedianya alat ukuran/standar.


TEKNIK PERENCANAAN

• CPM (Critical Path Method)

• PERT (Project Evaluation and Review Technique)

PERT dan CPM pada dasarnya merupakan metode yang


berorientasikan waktu, dalam arti bahwa keduanya akan berakhir
dengan penentuan penjadwalan waktu (a time schedule).

Perbedaan yang paling menonjol ialah perkiraan waktu yang


diperlukan untuk melaksanakan kegiatan : deterministic dalam CPM ,
probabilistis dalam PERT
TAHAPAN PERENCANAAN
• Dimulai dengan memecah/ menguraikan proyek menjadi kegiatan-
kegiatan (activities).

• Perkiraan waktu, untuk kegiatan-kegiatan ini kemudian ditentukan dan


diagram jaringan kerja (network) yang dinyatakan dengan gambar anak
panah (arrow)

• Keseluruhan diagram anak panah memberikan suatu representasi grafis


mengenai keterkaitan antara berbagai kegiatan suatu proyek
Pembentukan diagram anak panah sebagai tahapan perencanaan
mempunyai tujuan : untuk mempelajari jenis pekerjaan yang berbeda
secara rinci, mungkin dapat menimbulkan saran untuk perbaikan sebelum
proyek dilaksanakan. Yang lebih penting lagi ialah kegunaannya untuk
mengembangkan suatu jadwal untuk proyek (project schedulling).
TAHAPAN PENJADWALAN
• Jadwal harus mampu menunjukkan kegiatan-kegiatan yang kritis
dilihat dari segi waktu yang memerlukan perhatian khusus kalau
proyek harus selesai tepat pada waktunya.

• Jadwal harus menunjukkan banyaknya waktu yang mengambang


(slack/fload time) yang dapat dipergunakan ketika kegiatan tertunda
atau kalau sumberdaya yang terbatas dipergunakan secara efektif
(mencapai sasaran/tujuan yang dikehendaki).

• Tujuan akhir dari tahap penjadwalan ialah membentuk a time chart


yang dapat menunjukkan waktu mulai dan selesainya setiap kegiatan
serta hubungannya satu sama lain dalam proyek.
TAHAPAN PENGAWASAN
• Meliputi penggunaan diagram anak panah dan grafik waktu (time chart)
untuk membuat laporan kemajuan secara periodik. Jaringan kerja
(network) perlu diperbarui dan dianalisis dan kalau perlu suatu jadwal
baru ditentukan untuk sisa bagian proyek yang belum selesai.
PEMBENTUKAN DIAGRAM ANAK PANAH
• Diagram anak panah (arrow diagram) menggambarkan keterkaitan
antara kegiatan atau aktivitas proyek.

• Suatu anak panah (arrow) biasanya dipergunakan untuk mewakili


suatu kegiatan dengan ujungnya menunjukkan arah kemajuan dalam
proyek.

• Hubungan suatu kegiatan dengan kegiatan yang terjadi sebelumnya


ditunjukkan oleh adanya kejadian (event).

• Yang dimaksud dengan kejadian ialah saat yang menggambarkan


permulaan atau pengakhiran suatu kegiatan (activity),

• Panjang anak panah tidak ada kaitannya dengan lama kurun waktu
(kecuali hal khusus).
PEMBENTUKAN DIAGRAM ANAK PANAH
Setiap kegiatan digambarkan sebagai anak panah, pangkal anak panah
sebagai awal dan ujungnya sebagai akhir suatu kejadian. Anak panah
menggambarkan apa yang dikerjakan mendahului, sebelum kegiatan itu
dikerjakan. Setiap anak panah di ujung dan pangkalnya diberi tanda
kejadian yang diberi nomor, seperti :

atau

Kegiatan mulai dari kejadian 15 atau i dan berakhir dengan kejadian 16


atau j. untuk selanjutnya kejadian A ditulis kegiatan A (15,16) atau
kegiatan A (i,j), artinya dimulai pada titik i dan berakhir pada titik j.
selanjutnya i disebut pangkal dan j ujung.
PEMBENTUKAN DIAGRAM ANAK PANAH

• Kegiatan B baru bisa dikerjakan


kalau A sudah selesai. Jadi A
harus dikerjakan terlebih dahulu
sebelum B. Tanda lingkaran 1, 2,
dan 3 merupakan event.
• Kegiatan B baru bisa dikerjakan
kalau A dan B sudah selesai. Jadi
A dan B harus diselesaikan
dahulu, kemudian baru C dimulai.
• B dan C baru bisa dimulai kalau A
sudah selesai.
PEMBENTUKAN DIAGRAM ANAK PANAH
• Kejadian (event) tidak memerlukan waktu, digambarkan sebagai
lingkaran pada pangkal anak panah (saat dimulainya kegiatan) dan
pada ujung anak panah (saat akhir/selesainya kegiatan).

• Pemberian nomor pada kejadian harus memenuhi persyaratan yaitu


nomor awal (pangkal) harus lebih kecil dari pada nomor akhir (ujung).
PEMBENTUKAN DIAGRAM ANAK PANAH
Untuk selanjutnya perhatikan aturan-aturan berikut :

• Setiap kegiatan hanya boleh diwakili oleh satu anak panah saja
didalam jaringan kerja, (kecuali kalau satu kegiatan dipecah menjadi
kegiatan yang lebih kecil).

• Tidak boleh ada dua kegiatan diwakili oleh pangkal dan ujung anak
panah yang sama. Dalam hal ini harus dipergunakan anak panah
boneka (dummy arrow)

• Jumlah dammy terkecil adalah jaringan yg optimal

• Perhatikan ilustrasi berikut. Pangkal (1) dan ujung (2), A dan B sama.
PEMBENTUKAN DIAGRAM ANAK PANAH

A (1,2) B juga (1,2), ini tidak boleh


dan harus diatasi dengan
menggunakan anak panah boneka
seperti berikut ini.
D = Dummy, dengan garis putus-
putus.

Suatu anak panah boneka (dummy) untuk menggambarkan kegiatan yang tidak
memakan waktu (kegiatan boneka sering juga disebut semu atau buatan, bukan
sesungguhnya).
PEMBENTUKAN DIAGRAM ANAK PANAH
Alasan penggunaan kegiatan boneka (dummy activity) adalah :

1.Menghindarkan keragu-raguan dalam indikasi, seperti gambar di atas A


(1,2), B (1,2), keduanya mempunyai indikasi yang sama,
membingungkan. Lihat gambar a), b), c) dan d) untuk mengatasinya, di
mana :

• A(1,2), B(1,3) D(2,3)


• A(2,3), B(1,3) D(1,2)

• A(1,3), B(2,3) D(1,2)

• A(1,3), B(1,2) D(2,3)


PEMBENTUKAN DIAGRAM ANAK PANAH
Pada gambar di atas terlihat bahwa
kegiatan C belum dapat berlangsung
sebelum kegiatan B, yang berarti
bahwa kegiatan C dapat beroperasi
apabila kegiatan B sudah berjalan,
sedangakan D dapat berjalan setelah
kegiatan A atau B apabila berjalan tidak
bersamaan.
2. Memberikan gambaran urutan logik yang benar. Contoh : Air limbah yang akan
dibuang dari saluran pembuangan 1 (Outlet 1) ke sungai dialirkan menuju
IPAL I (3), saluran outlet 2 sebelum ke sungai juga akan melewati IPAL I (3),
karena beban pengolahan pada IPAL I terbatas, maka kapasitas limbah yang
tidak terolah disalurkan ke IPAL II (4), sedangkan yang sudah terolah langsung
dapat dibuang ke sungai (5)
Kegiatan A :Saluran Outlet 1
menuju IPAL I (3)
Kegiatan B :Saluran Outlet 2
menuju IPAL I (3)
Kegiatan C :Saluran IPAL I (3) ke
IPAL II (4)
Kegiatan D :Saluran IPAL I (3) ke
sungai (5)

Anda mungkin juga menyukai