• S1 – Civil Engineering,
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
• S2 – Magister Transportation Engineering,
Universitas Diponegoro Semarang
3. Be PUNCTUAL
Tidak boleh terlambat, maksimal
keterlambatan 15 menit
4. No SANDAL & T-SHIRT
k boleh menngunakan sandal dan kaos saat
perkuliahan berlangsung
KONTRAK PERKULIAHAN
UJIAN TUGAS
40%
Close Book or Open Book Tugas tertulis atau
Tugas Lapangan
35%
PRESENTASI 20%
Keaktifan di dalam kelas, keaktifan
menjawab
5%
ABSENSI
Kehadiran minimal 75%
DEFINISI
Menurut H. Koontz (1982) Manajemen adalah proses Merencanakan,
Mengorganisasikan, Memimpin, dan Mengendalikan kegiatan anggota
serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi
(proyek) yang telah ditentukan.
MANAJEMEN MANAJEMEN
KLASIK PROYEK
PENDEKATAN
(manajemen SISTEM (Mengelola
berdasarkan kegiatan yang
fungsi) (manajemen PENDEKATAN dinamis)
berorientasi ke CONTINGENCY
totalitas) (SITUASIONAL)
(manajemen
sesuai situasi)
PRINSIP MANAJEMEN KLASIK
• Departementalisasi dan Spesialisasi
• Struktur Piramida
• Otoritas dan Rantai Komando
• Pengambilan Keputusan dan Disiplin
• Lini dan Staf
• Hubungan Atasan-Bawahan
• Arus Kegiatan Horisontal
• Kriteria Keberhasilan dan Tujuan
PROYEK
• Bersifat Multikompleks.
Nonrutin, belum dikenal, tetapi sasaran •Perhatian khusus oleh tim yang
telah digariskan dengan jelas dalam berdedikasi, dibawah pimpro.
waktu
terbatas.
• Proyek Engineering-Manufaktur
• Proyek Kapital
GRAFIK TAHAPAN PROYEK
Siklus Proyek
Sumber Daya
Waktu
• Communications
• Problem Solving
• Negotiating
• Mentoring (menasehati)
1.Perencanaan,
2.Penjadwalan
3.Pengontrolan/pengawasan
PERENCANAAN PROYEK
• Perencanaan adalah penentuan mengenai apa yang harus dicapai,
kapan dan bagaimana hal tersebut itu dilaksanakan.
(3).Urutan kegiatan.
• Panjang anak panah tidak ada kaitannya dengan lama kurun waktu
(kecuali hal khusus).
PEMBENTUKAN DIAGRAM ANAK PANAH
Setiap kegiatan digambarkan sebagai anak panah, pangkal anak panah
sebagai awal dan ujungnya sebagai akhir suatu kejadian. Anak panah
menggambarkan apa yang dikerjakan mendahului, sebelum kegiatan itu
dikerjakan. Setiap anak panah di ujung dan pangkalnya diberi tanda
kejadian yang diberi nomor, seperti :
atau
• Setiap kegiatan hanya boleh diwakili oleh satu anak panah saja
didalam jaringan kerja, (kecuali kalau satu kegiatan dipecah menjadi
kegiatan yang lebih kecil).
• Tidak boleh ada dua kegiatan diwakili oleh pangkal dan ujung anak
panah yang sama. Dalam hal ini harus dipergunakan anak panah
boneka (dummy arrow)
• Perhatikan ilustrasi berikut. Pangkal (1) dan ujung (2), A dan B sama.
PEMBENTUKAN DIAGRAM ANAK PANAH
Suatu anak panah boneka (dummy) untuk menggambarkan kegiatan yang tidak
memakan waktu (kegiatan boneka sering juga disebut semu atau buatan, bukan
sesungguhnya).
PEMBENTUKAN DIAGRAM ANAK PANAH
Alasan penggunaan kegiatan boneka (dummy activity) adalah :