Manajemen Proyek :
About Projects and
Project Management
INITIATION PHASE
Mengidentifikasi kebutuhan dan memberikan respon terhadap kebutuhan tersebut. Menentukan aspek seperti feasibility (apakah
bisa diwujudkan) dan justifikasi (apakah perlu dilakukan).
PLANNING PHASE
Respon (solusi) mulai dikembangkan sedetail mungkin. Hal ini dimulai dengan mendefinisikan elemen pendukung untuk
mencapai keberhasilan proyek (tasks) dan sekuens optimum untuk mengerjakan tasks tersebut (scheduling)
EXECUTION PHASE
Masa pengerjaan dilakukan dibawah pengawasan project manager. Tim memfokuskan untuk mencapai objektif yang ditentukan.
CLOSE-OUT PHASE
Memverifikasi proyek telah atau akan memenuhi kebutuhan awal. Proyek bertransformasi dari deliverable creation (proyek
jadi) ke deliverable utilization (post-proyek).
Project
Management:
Step by Step
Menyusun langkah
dalam menyelesaikan
proyek
1. Menentukan Batasan
KEBUTUHAN FUNDAMENTAL
serta Peluang. Kebutuhan yang sesungguhnya diidentifikasi terlebih dahulu.
Kebutuhan diukur dengan faktor-faktor seperti ukuran, bentuk,
dan batasan yang akan merujuk kepada kebutuhan akan
dokumen.
SOLUTION JUMPING?
Tendensi seseorang untuk memulai pemecahan masalah dengan
mencari apa yang harus dilakukan terlebih dahulu (mencari
solusi) sebelum mengidentifikasi masalah serta kebutuhan yang
sesungguhnya.
2. Identifikasi serta
Pengajuan Solusi
terbaik. TAHAPAN PENGAJUAN
Setelah dilakukannya brainstorming, satu solusi terbaik diajukan.
Dalam pengajuan proposal proyek, diperlukan data-data seperti
deskripsi dari pendekatan yang dipilih untuk melakukan proyek,
parameter ketercapaian proyek, dan definisi proyek berhasil
(post-proyek, akan membawa dampak apa).
TUJUAN
Scheduling memiliki 3 tujuan utama yaitu:
PROJECT STAKEHOLDER
Merupakan seseorang (organisasi/institusi lain) yang memiliki
minat pada proyek yang dijalankan yang meliputi : seseorang
yang ikut serta dalam eksekusi proyek, seseorang yang mensuplai
sumber daya, serta seseorang yang ikut merasakan dampak dari
outcome dan output proyek.
7. Melakukan
Kontrol serta
Komunikasi
PROJECT UPDATE
selama eksekusi. Bagian ini merupakan bagian terlama dari pelaksanaan proyek.
Progress disampaikan setiap rapat; dimana progress dilakukan
untuk menjaga arah pengerjaan proyek.
Managing the project with full lifecycle perspective menentukan bagaimana proyek
After Project (POST- tersebut akan digunakan oleh customer. Pengetahuan ini digunakan untuk
Kebanyakan organisasi terdiri dari berbagai departemen fungsional. Normalnya, di setiap proyek terdiri
dari perwakilan setiap departemen. Setiap sudut pandang anggota kelompok anda akan berselaras dengan
disiplin ilmu atau kelompok kerjanya. Inilah yang disebut “Silo Mentality”
Tantangan anda adalah mengarahkan kembali sudut pandang preferensi dari anggota anda dari orientasi
fungsional ke orientasi proyek, mendorong mereka untuk berfikir cara terbaik untuk proyek dan melatih
mereka
Manajemen proyek adalah perekat yang mengikat "organisasi sementara" anda bersama-sama. Anda
harus tanpa lelah mempromosikan gagasan bahwa setiap anggota tim harus fokus pada apa yang terbaik
untuk proyek tersebut.
Bagaimana manajemen anda melihat
proyek?
Tujuan fundamental dari sebuah proyek adalah untuk mencapai tujuan bisnis, seperti meningkatkan
efektivitas, meningkatkan penjualan, atau membuat operasi lebih efisien. Tujuan utamanya adalah
menghasilkan uang dan menyimpan uang. Kebanyakan organisasi memberi perhatian lebih untuk
mengembalikan modal proyeknya
Hasilnya adalah anda harus menyiapkan business case untuk awal proyek anda, seperti antisipasi
pengeluaran vs penghematan yang jelas, cost-benefit ratio, dan antisipasi pengaruh bisnis terhadap
organisasi
Hal tersebut membuat anda harus paham dengan metode bisnis, strategi bisnis dan skill bisnis
Anda harus memiliki jiwa pengusaha ketika anda mengeksekusi proyek, singkatnya, ketika anda
menjalankan proyek tersebut seperti anda menjadi seorang pembisnis yang menjalankan perusahaan
Apa level kematangan organisasi anda?
Kematangan manajemen proyek organisasi anda dapat berpengaruh penting terhadap sikap anda sebagai
manajer proyek nantinya
Metrics yang biasanya digunakan sebagai parameter pengukuran
Sejauh mana dokumentasi proses proyek telah dikembangkan dan didistribusikan dan dipahami
di seluruh organisasi
Kemampuan tim proyek untuk memprediksi hasil dengan akurasi yang masuk akal
Efisiensi pelaksanaan proyek
Tingkat keberhasilan proyek yang dirasakan
Kemampuan organisasi untuk belajar dari pengalamannya
Tingkat peningkatan berkelanjutan dalam pelaksanaan proyek dari waktu ke waktu
Kombinasi kematangan manajemen proyek organisasi Anda dan pendapat manajemen Anda tentang
nilai, tujuan, dan fungsi manajemen proyek akan sering menentukan batas wewenang dan tanggung
jawab Anda sebagai manajer proyek.
Lebih banyak dinamika mengelola proyek
dalam organisasi
Mengelola proyek di organisasi biasanya harus berurusan dengan dua masalah mendasar, departemen
lintas fungsi dan masalah hierarki
Komunikasi lintas departemen membutuhkan komunikasi secara ke atas dan ke bawah di organisasi
tersebut, sehingga seorang manajer proyek yang mengerti akan hal ini tau bahwa hal ini dapat
menghambat proses, sehingga komunikasi secara informal dapat dilakukan
Relasi informal di luar organisasi dapat dijadikan sebagai jalur koordinasi kerja
Sebagai manajer proyek, Anda perlu memahami di mana organisasi Anda berada di sepanjang rangkaian
ini dan menggunakan ini sebagai dasar untuk menentukan batas wewenang dan partisipasi Anda dalam
proses pengambilan keputusan.
Defining
Project
Success
Penentuan dalam sebuah proyek
dinyatakan berhasil/sukses sangatlah
penting. Untuk memudahkan,
parameter keberhasilan suatu proyek
dibagi menjadi 4 tahapan.
Penentuan
Apakah organisasi Lv4. Berdampak
Kesuksesan mendapat pelajaran pada Organisasi
tertentu?
sebuah Proyek
Memenuhi kebutuhan post- Lv3. Memenuhi
project kebutuhan
customer