Anda di halaman 1dari 127

Manajemen Proyek

Nama Kelompok:
-Muh. Agung Perdana
-Glorya Omega

1
Silabus
 Konsep dasar Manpro
 Perencanaan Proyek
 CPM
 Pert
 PDM
 Pengendalian proyek
 Penggunaan Software Manpo

2
Objektif
• Memberikan kepahaman tentang perbedaan proyek dan
program serta timbulnya proyek
• Memberikan kepahaman tentang manajemen proyek
dan siklus proyek

Iyan Andriana S.T., M.T. 3


Manajemen
Manajemen adalah proses Merencanakan,
Mengorganisasikan, Memimpin, dan
Mengendalikan kegiatan anggota serta sumber
daya yang lain untuk mencapai sasaran
organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan.
H. Koontz (1982)

Proses adalah mengerjakan sesuatu


dengan pendekatan yang sistematis.
Sedangkan sumber daya perusahaan
terdiri dari tenaga, keahlian,
peralatan, dana, dan informasi.

Iyan Andriana S.T., M.T. 4


Manajemen
Tiga pemikiran manajemen modern :
1. Manajemen Klasik atau Manajemen Fungsional
2. Pendekatan Sistem
3. Pendekatan Contingency (Situasional)

MANAJEMEN MANAJEMEN
KLASIK PROYEK
PENDEKATAN
(manajemen SISTEM (Mengelola
berdasarkan kegiatan yang
fungsi) (manajemen dinamis)
PENDEKATAN
berorientasi ke
CONTINGENCY
totalitas)
(SITUASIONAL)
(manajemen
sesuai situasi)

Iyan Andriana S.T., M.T. 5


Kegiatan Operasi Perusahaan
Manajemen bukanlah bakat seseorang
tetapi suatu kepandaian (skill) yang dapat
dipelajari, yaitu dengan memahami teori
serta prinsip-prinsip dasarnya
Henry Fayol (1841-1925)

Iyan Andriana S.T., M.T. 6


Kegiatan Operasi Perusahaan
KEGIATAN OPERASI PERUSAHAAN

a. Merencanakan
b. Mengorganisasikan
1. Teknis 6. Manajemen c. Memimpin
dengan Fungsi
2. Koordinasi d. Staffing
3. Keamanan e. Mengendalikan
4. Keuangan
5. Akuntansi

Iyan Andriana S.T., M.T. 7


Merencanakan
• Memilih dan Menentukan langkah-langkah
kegiatan akan datang yang diperlukan
untuk mencapai sasaran.

Iyan Andriana S.T., M.T. 8


Mengorganisir
• Dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
berhubungan dengan cara bagaimana mengatur
dan mengalokasikan kegiatan serta sumber
daya kepada peserta organisasi agar dapat
mencapai sasaran secara efisien. (pembagian
tugas, tanggungjawab, dan otoritas).

Iyan Andriana S.T., M.T. 9


Memimpin
• Kepemimpinan adalah aspek yang dalam
mengelola suatu usaha, yaitu mengarahkan dan
mempengaruhi sumber daya manusia dalam
organisasi agar mau bekerja dengan sukarela
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
(mengarahkan, motivasi, pelatihan, penyeliaan,
koordinasi dan konsultasi).

Iyan Andriana S.T., M.T. 10


Mengendalikan
• Menuntun, dalam arti memantau, mengkaji dan
bila perlu mengadakan koreksi agar hasil
kegiatan sesuai dengan yang telah ditentukan,
hasil-hasil pelaksanaan kegiatan selalu diukur
dan dibandingkan dengan rencana. (dibuat tolok
ukur anggaran, standar mutu, waktu
penyelesaian pekerjaan).

Iyan Andriana S.T., M.T. 11


Prinsip Manajemen Klasik
• Departementalisasi dan Spesialisasi
• Struktur Piramida
• Otoritas dan Rantai Komando
• Pengambilan Keputusan dan Disiplin
• Lini dan Staf
• Hubungan Atasan-Bawahan
• Arus Kegiatan Horisontal
• Kriteria Keberhasilan dan Tujuan

Iyan Andriana S.T., M.T. 12


Proyek
• Kegiatan sementara yang berlangsung
dalam jangka waktu terbatas, dengan
alokasi sumber daya tertentu dan
dimaksudkan untuk melaksanakan tugas
yang sasarannya telah digariskan dengan
jelas.

Iyan Andriana S.T., M.T. 13


Ciri Pokok Proyek
• Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil
kerja akhir.
• Jumlah biaya, sasaran jadual serta kriteria mutu
dalam proses mencapai tujuan telah ditentukan.
• Bersifat sementara, dalam arti umumnya
dibatasi oleh selesainya tugas.
• Nonrutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan
intensitas kegiatan berubah sepajang proyek
berlangsung.

Iyan Andriana S.T., M.T. 14


Sasaran dan Kendala
• Anggaran

• Jadwal

• Mutu

Iyan Andriana S.T., M.T. 15


Perilaku Proyek dan Pengelolaan
A. Jenis dan Intensitas Kegiatan Cepat Berubah
dalam Kurun Waktu yang Relatif Pendek.
B. Sifat Kegiatan yang Nonrutin dengan Sasaran
Jelas dan Waktu Terbatas, (Crash Program).
C. Sifat Kegiatan yang bermacam-macam serta
Meliputi Berbagai Keahlian.
D. Bersifat Multikompleks.
E. Kegiatan Berlangsung Sekali Lewat dengan
kadar Resiko Tinggi.
F. Peserta Mempunyai Multi sasaran yang Sering
kali Berbeda.

Iyan Andriana S.T., M.T. 16


Ringkasan Perilaku Proyek
Perilaku dan Fenomena Kegiatan Tuntutan Pengelolaan dan Tanggapan
Proyek untuk Mengatasinya
Bersifat dinamis intensitas dan jenis Cepat tanggap atas adanya perubahan.
kegiatan berubah dalam waktu relatif Metode pemantauan dan pengendalian
pendek. harus sensitif.
Perencanaan dan pengendalian terpadu.
Nonrutin, belum dikenal, tetapi sasaran Perhatian khusus oleh tim yang berdedikasi,
telah digariskan dengan jelas dalam waktu dibawah pimpro.
terbatas.
Kegiatan bermacam ragam meliputi bermacam Agar pemakaian sumber daya efisien dari segi
keahlian dan ketrampilan. perusahaan, perlu pemakaian bersama (share),
digunakan matriks.

Iyan Andriana S.T., M.T. 17


Ringkasan Perilaku Proyek
Perilaku dan Fenomena Kegiatan Proyek Tuntutan Pengelolaan dan Tanggapan
untuk Mengatasinya
Bersifat multikopleks, Melibatkan banyak peserta Penanggungjawab tunggal, penekanan pada
dari luar maupun dari dalam organisasi. koordinasi dan integrasi, pendekatan sistem
dalam implementasi.
Kegiatan berlangsung sekali lewat, dengan resiko Pendekatan pragmatis, setapak demi setapak,
relatif tinggi. digunakan analisa sistem dalam perencanaan.
Pelaksanaan kegiatan oleh banyak pihak bidang Untuk memperkecil hambatan birokrasi
atau organisasi. diciptakan arus kegiatan dan komunikasi
horisontal.
Organisasi peserta proyek sering mempunyai Bersifat joint venture.
sasaran yang sama dan berbeda pada waktu Pendekatan manajemen sistem.
yang bersamaan.

Iyan Andriana S.T., M.T. 18


Macam-macam Proyek
• Proyek Engineering-Konstruksi
• Proyek Engineering-Manufaktur
• Proyek Penelitian dan Pengembangan
• Proyek Pelayanan Manajemen
• Proyek Kapital

Iyan Andriana S.T., M.T. 19


Timbulnya Suatu Proyek
• Rencana Pemerintah
• Permintaan Pasar
• Dari dalam Perusahaan yang
Bersangkutan
• Dari Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan

Iyan Andriana S.T., M.T. 20


Tahap Siklus Proyek
• Tahap Konseptual
• Tahap Perencanaan dan Pemantapan
(PP)/Definisi
• Tahap Implementasi
• Tahap Operasi atau Utilisasi

Iyan Andriana S.T., M.T. 21


Grafik Tahapan Proyek

Siklus Proyek
a
da y
Sumber Daya

b er
n sum
er lua
K ep

Waktu

KONSEPTUA PP/DEFINISI IMPLEMENTASI OPERASI


L Rencana
Sasaran Mobilisasi Perencanaan terinci
Lingkup Kerja Anggaran Engineering Pengendalian
Kelayakan Jadual Pengadaan Kepenyeliaan
Perangkat Konstruksi Demobilisasi
Peserta
Iyan Andriana S.T., M.T. 22
Manajemen Proyek
“Manajemen Proyek adalah merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, dan
mengendalikan sumber daya perusahaan
untuk mencapai sasaran jangka pendek
yang telah ditentukan. Lebih jauh
menggunkan pendekatan sistem dan
hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun
horizontal”.

Iyan Andriana S.T., M.T. 23


Batang Tubuh Ilmu Manajemen Proyek

Project Management-Body of Knowledge (PM-BOK)

”Merupakan atribut yang berkaitan dengan konsep


dan prinsip yang spesifik dari profesi yang
bersangkutan”.

• PMI (Project Management Institut – US)


• International Project Manajement Association – Eropa
• ENAA (Engineering Advancement Association-Jepang)
• Indonesia ?

Iyan Andriana S.T., M.T. 24


Struktur PM-BOK
Ada 8 fungsi PM-BOK menurut PMI
• 4 Fungsi Dasar
• Pengelolaan Lingkup Proyek
• Pengelolaan Waktu/jadual
• Pengelolaan Biaya
• Pengelolaan Kualitas atau mutu
• 4 Fungsi Integrasi
1. Pengelolaan Sumber Daya (Manusia dan Non Manusia)
2. Pengelolaan Kontrak dan Pembelian
3. Pengelolaan Resiko
4. Pengelolaan Komunikasi

Iyan Andriana S.T., M.T. 25


Body of Knowledge
Prinsip Unik Profesi

Kode Etik
Berkaitan dengan Tingkah Laku
ATRIBUT PIMPINAN
PROYEK ATAU PROFESI
MANAJEMEN PROYEK
Standard of Entry
Standard minimum seorang PimPro

Organisasi yang Mendukung


Sebuah organisasi yang mendukung
profesi Pim Pro
Iyan Andriana S.T., M.T.
Pengalaman menunjukan bahwa :
Para Pimpro dan pelaku proyek tidak mempunyai persiapan
untuk mengelolah atau menduduki jabatan proyek,

Biasanya persoalan berasal dari pucuk pimpinan perusahaan,


dengan menunjuk seseorang sebagai penanggung jawab
proyek (Non-Project Oriented Company) dengan alasan
sebagai berikut :

• Memiliki keahlian teknis sesuai dengan lingkup Proyek


• Tersedia pada saat itu, yaitu pada waktu diperlukan
• Manager lini yang berpengalaman yang mampu
memecahkan masalah managerial
• Memiliki indikasi bersedia menghadapi tantangan

Iyan Andriana S.T., M.T.


Project Management Skills

?
?
Iyan Andriana S.T., M.T.
Project Management Skills
Leadership
Communications
Problem Solving
Negotiating
Influencing the Organization
Mentoring (menasehati)
Process and technical expertise

Iyan Andriana S.T., M.T.


Project Manager Positions
• Project Administrator / Coordinator
• Project Manager / Program Manager
• Executive (Pelaksana) Program
Manager
• Program Development

Iyan Andriana S.T., M.T.


PM-BOK (PROJECT
MANAGEMENT BODY OF
PIMPINAN PROYEK KNOWLEDGE) oleh PROJECT
MANAGEMENT INSTITUTE A.S

Iyan Andriana S.T., M.T.


PENGELOLAHAN INTEGRASI (PROJECT
INTEGRATION MANAGEMENT)

Penyusunan Output
Rencana (Plan • Perencanaan Proyek
Development) • Keterangan Pendukung

Pelaksanaan Output
Rencana (Plan • Work Result
Teknik & Metode bersangkutan
Execution) • Change requests

Pengendalian Output
Perubahan (Integrated • Tindakan Koreksi
Change Control) • Revisi Perencanaan

Iyan Andriana S.T., M.T.


PENGELOLAHAN LINGKUP (SCOPE
MANAGEMENT)

Inisialisasi Proyek Output


Komitmen perush terhdp • Otorisasi Mulai Penentuan Pimpro
pengadaan proyek
• Project Charter

Teknik & Metode


Perencanaan dan Bersangkutan seperti Output
Seleksi Proyek dengan
Definisi Lingkup Studi Kelayakan yg
• Uraian Lingkup
Dilihat dari berbagai • Work Breakdown Structure
Aspek (Finance,
Ekonomi, dll)
Cost and Benefit Ratio)

Output
Pengendalian dan • Tindakan Koreksi
Verifikasi Lingkup • Scope Change
• Formal Acceptance

Iyan Andriana S.T., M.T.


PENGELOLAHAN BIAYA (COST
MANAGEMENT)

Output
Perencanaan
• Keperluan Sumber Daya
Sumber Daya
perkegiatan

Perkiraan Output
Biaya • Estimasi Biaya
Teknik & Metode
• Data Pendukung
Bersangkutan (Data History,
Data Bank, Katalog, Parametris,
Cost & Schedule Control) Output
Budgeting
• Budget perkegiatan
• Renc. Penarikan Dana

Output
Pengendalian
• Tindakan Koreksi
Biaya
• Revisi angka Anggaran

Iyan Andriana S.T., M.T.


PENGELOLAHAN WAKTU DAN JADWAL
(TIME & SCHEDULE MANAGEMENT)

Merupakan salah satu sasaran utama dari suatu proyek.

Keterlambatan akan menimbulkan kerugian, misalnya : Biaya,


Kehilangan Kesempatan, dan lainnya.

Pengelolahan waktu (Time Management) mempunyai tujuan


utama agar proyek dapat selesai tepat atau lebih cepat dari
waktu yang direncanakan dengan memperhatikan BIAYA,
MUTU, dan LINGKUP PROYEK

Iyan Andriana S.T., M.T.


PENGELOLAHAN WAKTU DAN JADWAL
(TIME & SCHEDULE MANAGEMENT)

Identifikasi Output
Kegiatan • Daftar kegiatan

Penyususan Output
Urutan • Daftar kegiatan
Kegiatan • Jaringan Kerja

Teknik & Metode


Perkiraan Bersangkutan antara lain : Output
Bagan Balok, CPM, PERT, • Jaringan kerja dgn
Kurun Waktu Data Bank, Historical Record,
Resource Leveling
kurun waktu
(Pemerataan Alokasi Sumber Daya), dll

Penyusunan Output
Jadwal • Jadwal Induk

Pengendalian Output
Waktu dan • Tindakan Koreksi
Jadwal •Jadwal Revisi

Iyan Andriana S.T., M.T.


PENGELOLAHAN MUTU (QUALITY
MANAGEMENT)

Meliputi kegiatan-kegiatan yang diperlukan agar hasil proyek


memenuhi persyaratan, kriteria, dan spesifikasi yang
ditentukan.

Program Output
Pengelolahan • Policy, Organisasi, Rencana
Mutu Kerja
Teknik & Metode
Bersangkutan antar lain :
Quality Destruction Test, Output
Performance Test,
Assurance Control Chart, Sampling
• Document QA / QC

Quality Output
Control • Hasil Test, Hasil Inspeksi,
Acceptance, Rework

Iyan Andriana S.T., M.T.


PENGELOLAHAN SUMBER DAYA MANUSIA
(HR MANAGEMENT)

Bagian Pengelolaan yang cukup rumit, bertujuan untuk


mengupayakan penggunaan secara efektif Sumber Daya
Manusia Proyek.

Perencanaan Output
Organisasi • Struktur Organisasi, Uraian
Tugas, Staffing Plan
Teknik & Metode
Bersangkutan antar lain :
Pengisian Teori Umum Organisasi,
Output
Personil Kebijakan dan Prosedur
Perusahaan, Pelatihan, • Personil Proyek, Staf
Kontrak Berjangka
Proyek

Pembentukan Output
Team Work • Team Work, Peningkatan
Kinerja

Iyan Andriana S.T., M.T.


PENGELOLAHAN RESIKO (RISK
MANAGEMENT)
Dalam konteks proyek pengelolaan risiko meliputi identifikasi
secara sistematis jenis, besar, dan sumber risiko selama
siklus proyek, serta penyiapan tanggapan untuk antisipasi

Output
Identifikasi & • Daftar Sumber Risiko &
Klasifikasi Penggolongan Risiko
Risiko
Output
Kuantifikasi Teknik & Metode • Tingkatan Besar/Kecilnya
Risiko Bersangkutan antar lain :
Risiko, Potensi Terjadinya
Simulasi, Ilmu Statistik
Risiko
Pembentukan
Tanggapan
Output
thdp Risiko
• Rencana Penanganan,
Program Asuransi.
Pemantauan&
Output
Pengendalian
Iyan Andriana S.T., M.T. • Tindakan Koreksi
PENGELOLAHAN PENGADAAN DAN KONTRAK
(PROCUREMENT MANAGEMENT)
Proses ini diawali dengan identifikasi jasa, material, dan
peralatan yang diperlukan proyek dan diteruskan dengan
membuat spesifikasi dan kriteria.

Output
Perencanaan • Kebijakan Pengadaan,
pengadaan Daftar Pengadaan

Penyiapan Teknik & Metode Output


Bersangkutan antar lain :
Dokumen Analisis Sewa Beli, • Rancangan Kontrak,
Pemilihan Jenis Kontrak, Dokumen Lelang
Cara Pembayaran,
Proses Lelang Pengendalian Perubahan,
(Closure2 yang ada pada kontrak) Output
• Proposal Kontrak
Administrasi
Kontrak Output
• Penyerahan dan
Pembayaran, Acceptance
Iyan Andriana S.T., M.T.
PENGELOLAHAN KOMUNIKASI
(COMMUNICATION MANAGEMENT)
Proses yang diperlukan agar mereka yang terlibat dalam
Proyek memperoleh informasi yang diperlukan pada waktu
yang tepat, termasuk Stake Holder

Output
Perencanaan • Lembaran perencanaan
Komunikasi komunikasi
Distribusi Output
Informasi Teknik & Metode
• Lembaran Catatan
Bersangkutan antar lain :
Pertemuan, Rapat, Informasi
Membuat Laporan Tertulis, SIM
Laporan Output
Kinerja • Proposal Kinerja

Penutupan Output
Administrasi • Arsip Proyek, Laporan
Penutupan
Iyan Andriana S.T., M.T.
Project dianggap sukses jika :
– Produk yang dihasilkan diterima oleh
pelanggan dengan memuaskan.
– Produk yang dihasilkan tepat waktu
– Produk yang dihasilkan sesuai dengan
anggaran

Iyan Andriana S.T., M.T.


Penyebab Kegagalan suatu Proyek
• Kegagalan untuk membentuk komitmen manajemen atas
proyek.
• Kurangnya komitmen organisasi pada metodologi
pengembangan sistem
• Mengambil jalan pintas tanpa melalui metodologi penelitian
• Manajemen ekspektasi yang buruk
• Komitmen dini dalam menetapkan anggaran dan jadual
• Teknik estimasi yang kurang baik
• Terlalu optimis
• Kurangnya ketrampilan manajemen
• Kegagalan beradaptasi dengan perubahan bisnis
• Sumber daya yang tidak mencukupi
• Kegagalan dalam mengelola perencanaan

Iyan Andriana S.T., M.T.


Siklus Hidup Manajemen Proyek
Iyan Andriana S.T., M.T.
Studi Kelayakan Proyek
• Pengkajian yang bersifat menyeluruh dan
membahas segala aspek kelayakan
proyek atau investasi.

1. Memantau Peluang 3. Pengkajian Pendahuluan 4. Kerangka Acuan 5. Studi Kelayakan

•Pasar
•Pasar •Formulasi Gagasan
•Teknik
•Teknis •Lingkup Kerja
•Jadual dan Biaya
•Ekonomi
•Finek
2. Melihat Keperluan •Finansial
•AMDAL (PP No. 51
tahun 1993)

Sistematika Kelayakan Proyek


Iyan Andriana S.T., M.T. 45
TUGAS 2
• ASOSIASI PROYEK
• KELAYAKAN PROYEK

Iyan Andriana S.T., M.T. 46


Tipe-tipe Organisasi Proyek
Organisasi Proyek Digolong menjadi :
Organisasi Proyek Fungsional (OPF,
variasinya OPKoordinator)
Organisasi Proyek Murni (OPMi)
Organisasi Proyek Matriks (OPM)

Iyan Andriana S.T., M.T. 47


OPF

Iyan Andriana S.T., M.T. 48


OPK

Iyan Andriana S.T., M.T. 49


OPMi

Iyan Andriana S.T., M.T. 50


OPM
Dept. Dept. Dept. Dept. Dept. Dept.
Eng Kons Project Penga Adm & Proyek
Control daan Keu 2
A1 A2 A3 A4 A5 Proyek
A
B1 B2 B3 B4 B5 Proyek
B
C1 C2 C3 C4 C5 Proyek
C

Iyan Andriana S.T., M.T. 51


Tim Proyek

Iyan Andriana S.T., M.T. 52


Fungsi-Fungsi Manajemen Proyek
– Scoping (ruang lingkup)
– Planning (Perencanaan)
– Estimating (Perkiraan)
– Scheduling (Penjadualan)
– Organizing (Pengorganisasian)
– Directing (Pengarahan)     
– Controlling (Pengontrolan)
– Closing (Penutupan)
Iyan Andriana S.T., M.T.
Aktifitas 1 : Menegosiasikan Lingkup
Scope / lingkup mendefinisikan batas-batas sebuah proyek — Apa saja
bagian bisnis yang dipelajari, dianalisa, dirancang, dikonstruksi,
diimplementasi, dan yang terakhir diperbaiki?
– Produk
– Kualitas
– Waktu
– Biaya
– Sumber Daya

Statement of work / Pernyataan Kerja yang merupakan deskripsi


naratif pekerjaan yang dilakukan sebagai bagian sebuah proyek.
Atau dengan kata lain merupakan scope statement (pernyataan
lingkup), project definition (definisi proyek), project overview
(tinjauan proyek) dan document of understanding (dokumen
kesepahaman)

Iyan Andriana S.T., M.T.


Statement of Work / Pernyataan Kerja
I. Tujuan
II. Latar Belakang
A. Pernyataan masalah, kesempatan atau perintah
B. Sejarah permintaan proyek
C. Tujuan dan sasaran proyek
D. Deskripsi proyek
III. Lingkup
A. Para stake holder
B. Data
C. Proses - proses
D. Lokasi
IV. Pendekatan Proyek
A. Rute
B. Produk jadi
V. Pendekatan Manajerial
A. Alasan pembentukan tim
B. Manajer dan pengalaman
C. Persyaratan pelatihan
D. Jadual Pertemuan
E. Metode dan frekuensi pelaporan
F. Manajemen Konflik
G. Manajemen lingkup

Iyan Andriana S.T., M.T.


Statement of Work / Pernyataan Kerja
VI. Batasan-batasan
A. Tanggal mulai
B. Tanggal berakhir
C. Anggaran
D. Tehnologi
VII. Perkiraan Ballpark
A. jadual
B. Anggaran
VIII. Persyaratan kepuasan
A. Kriteria sukses
B. Asumsi-asumsi
C. Resiko-resiko
IX. Apendiks

Iyan Andriana S.T., M.T.


Aktifitas 2: mengidentifikasi Tugas-tugas
Work breakdown structure (WBS) adalah peralatan
grafis yang digunakan untuk mengilustrasikan
penguraian hirarkis sebuah proyek menjadi fase-
fase, aktifitas-aktifitas dan tugas-tugas

Iyan Andriana S.T., M.T.


Contoh WBS UNTUK PROYEK INTRANET
BENTUK STRUKTUR HIRARKIS KEBAWAH ATAU TABULER

INTRANET

DISAIN ‘PAGE’ ‘PAGE’


DISAIN SITUS WEB
HOME PAGE PEMASARAN PENJUALAN

SITE MAP TEKS TEKS TEKS

DISAIN GRAFIS CITRA CITRA CITRA

PROGRAM HYPERLINK HYPERLINK HYPERLINK

Iyan Andriana S.T., M.T. 58


Contoh W.B.S. INTRANET bentuk Outline
1.0 DESAIN SITUS WEB
1.1 SITUS MAP
1.2 DESAIN GRAFIS
1.3 PROGRAM
2.0 DESAIN HOME PAGE
2.1 TEXT
2.2 CITRA/PESAN
2.3 HYPERLINK
3.0 PAGE PEMASARAN
3.1 TEXT
3.2 CITRA/PESAN
3.3 HYPERLINK
4.0 PAGE PENJUALAN
4.1 TEXT
4.2 CITRA/PESAN
4.3 HYPERLINK

Iyan Andriana S.T., M.T. 59


BEBERAPA ARAHAN MENYUSUN WBS

1. SATU UNIT PEKERJAAN HANYA MUNCUL DI SATU TEMPAT


2. JUMLAH PEKERJAAN YANG DIBAGI HARUS HABIS TERBAGI
3. SATU SATUAN PEKERJAAN HANYA PUNYA SATU PENANGGUNG
JAWAB
4. HARUS DAPAT DILAKSANAKAN SECARA KONSISTEN
5. ANGGOTA TIM PROYEK TERIBAT DALAM PEMBUATAN WBS
6. SETIAP SATUAN PEKERJAAN DIDOKUMENTASIKAN SECARA JELAS
7. HARUS FLEKSIBEL UNTUK MENGAKOMODASI PERUBAHAN (YANG
TERKENDALI)

Iyan Andriana S.T., M.T. 60


Aktifitas 3: Perkirakan Durasi Tugas

Dua jenis perkiraan waktu pelaksanaan proyek:

• Single Duration
• Triple Duration

Iyan Andriana S.T., M.T.


Contoh Single Duration
Kegiatan Keterangan Waktu
i j (Hari)
(1) (2) (3) (4)
1 2 Membuat spesifikasi dan desain 6
2 3 Pabrikasi generator 2
2 4 Membeli material pondasi 1
2 5 Merekrut operator 6
3 6 Uji coba 4
4 7 Membuat pondasi 5
5 7 Melatih operator dan mekanik 12
6 7 Transportasi generator ke lokasi proyek 2
7 8 Memasang dan start-up generator 3
Iyan Andriana S.T., M.T. 62
Triple Duration
1.  Perkirakan lama minimum waktu yang diperlukan untuk
melakukan tugas. Dinamakan dengan Optimistic Duration
(OD)/Durasi Optimistis.
2.  Perkirakan lama maksimum yang diperlukan untuk
melakukan tugas. Sering disebut dengan Pessimistic
Duration (PD)/Durasi Pesimistis.
3.  Perkirakan Expected Duration (ED)/Durasi Diharapkan yang
diperlukan untuk melakukan tugas.
4.  Kalkulasikan Most Likely Duration (D)/Durasi Paling
Mungkin seperti dibawah ini:

D = (1 x OD) + (4 x ED) + (1 x PD)


6

Iyan Andriana S.T., M.T. 63


Contoh Soal triple duration
Aktivitas Aktivitas Waktu (hari)
Pendahulu Optimis Realistis Pesimis
A === 1 2 3
B === 2 3 4
C A 1 2 3
D B 2 4 6
E C 1 4 7
F C 1 2 9
G D,E 3 4 11
H F,G 1 2 3

Iyan Andriana S.T., M.T.


Aktifitas 4: Menentukan Ketergantungan
Antar Tugas

• Pendekatan CPM (Critical Part


Method) dan Pendekatan
PERT(Program Evaluation end Review
Technique)
• PDM (Preseden Diadram method)

Iyan Andriana S.T., M.T.


Kegiatan-kegiatan
• Kegiatan pada Anak Panah (Activity On Arrow,
AOA). Kegiatan digambarkan sebagai anak panah
yang menghubungkan dua lingkaran peristiwa.
Ekor anak panah merupakan awal dan ujungnya
sebagai akhir kegiatan.
• Kegiatan dalam lingkaran/kotak (Activity On Node,
AON). Anak panah hanya menjelaskan hubungan
ketergantungan antara kegiatan-kegiatan.

Iyan Andriana S.T., M.T. 66


Pendekatan CPM
Hubungan peristiwa dan kegiatan pada Activity On Arrow)

Peristiwa terdahulu Peristiwa berikutnya


Kegiatan

i j

Kurun waktu

Iyan Andriana S.T., M.T. 67


Pendekatan PERT dan PDM
Hubungan antara kegiatan-kegiatan pada Activity On Node.

Kegiatan Kegiatan
A Garis Penghubung B

Iyan Andriana S.T., M.T. 68


CPM ( orientasi ke kegiatan )

Kurun waktu kegiatan


Mengecor pondasi
ES (i-j) EF (i-j)

PERT ( orientasi ke peristiwa)

E (i) E (j)

Peristiwa mengecor Peristiwa mengecor


pondasi dimulai pondasi selesai

Iyan Andriana S.T., M.T.


Tugas 3
Buat usulan sebuah proyek yang disusun
hanya dalam bentuk:
•WBS
•Tentukan single duration tiap aktifitas
•Buat ketergantungan antar aktifitas dengan
pendekatan CPM

Iyan Andriana S.T., M.T. 70


Aktifitas 5: Menugaskan Sumber Daya

• Orang—meliputi semua pemilik, pengguna, analis, desainer,


developer, agen eksternal dan bantuan klerikal sistem yang
akan dilibatkan dalam proyek.
• Layanan—termasuk layanan-layanan seperti tinjauan kembali
kualitas yang mungkin dibebankan pada basis tiap pemakaian.
• Fasilitas-fasilitas dan perlengkapan—Meliputi semua ruangan
dan teknologi yang akan diperlukan untuk menyelesaikan
proyek.
• Persediaan barang dan material—termasuk semua benda mulai
dari pensil, kertas, buku catatan sampai cartridgetoner,dll.
• Uang—termasuk penerjemahkan semua hal diatas ke dalam
anggaran

Iyan Andriana S.T., M.T.


Penundaan dan Pemecahan Tugas-tugas
• Critical path sebuah proyek adalah urutan tugas-tugas tergantung
yang memiliki jumlah terbesar dari most likely duration. Critical
path menentukan tanggal penyelesaian paling awal proyek yang
mungkin.

– Tugas-tugas pada critical path tidak dapat ditunda tanpa


memasukkan jadual penundaan, karena akan menyebabkan
penundaan penyelesaian keseluruhan proyek.

• Slack time available for any noncritical task is the amount of delay
that can be tolerated between the starting time and completion
time of a task without causing a delay in the completion date of the
entire project.

– Tasks that have slack time can be delayed to achieve resource


leveling

Iyan Andriana S.T., M.T.


Contoh lintasan kritis

2
D

A 5
G
E
1 B 3 7 I 8
F H
C
6

Iyan Andriana S.T., M.T.


Gambar Gantt Chart
Aktivitas

D Slack
E

F
Waktu (hari)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Iyan Andriana S.T., M.T.


Strategi Penjadualan
Forward scheduling menentukan tanggal mulai proyek dan
menjadwalkan ke depan dari tanggal tersebut.
Berdasarkan durasi terencana tugas-tugas yang
diperlukan,keantarketergantungan tugas-tugas dan
alokasi sumber-sumber daya untuk menyelesaikan tugas-
tugas tersebut, meng-proyeksi tanggal penyelesaian
proyek dengan pengkalkulasian.

Reverse scheduling menentukan tenggat waktu proyek


dan menjadwalkan mundur dari tanggal tenggat waktu
tersebut. Tugas-tugas, durasinya, keantarketergantungan
dan sumber-sumber daya harus dipertimbangkan untuk
memastikan bahwa proyek tersebut dapat diselesaikan
saat tenggat waktu.
Iyan Andriana S.T., M.T.
Activity 6: Monitor and Control
Progress

• Progress reporting
• Change management
• Expectations management
• Schedule adjustments—critical path
analysis (CPA)

Iyan Andriana S.T., M.T.


Perencanaan dan
penjadwalan
Proyek

Iyan Andriana S.T., M.T. 77


Teknik penjadwalan proyek (project
Shedulling technique)
Terdiri dari tiga tahapan yaitu :
1.Perencanaan,
2.Penjadwalan
3.Pengontrolan/pengawasan

Iyan Andriana S.T., M.T.


Perencanaan Proyek
Perencanaan adalah penentuan mengenai apa
yang harus dicapai, kapan dan bagaimana hal
tersebut itu dilaksanakan.
Perencanaan (planning) merupakan salah satu
fungsi manajemen dan bertujuan untuk
memecahkan persoalan.

Iyan Andriana S.T., M.T. 79


Macam Perencanaan
• Perencanaan pembangunan nasional
• Regional
• Sektoral
• Perncanaan personalia/tenaga kerja
• Perencanaan peralatan
• Perencanaan keuangan
• Perencanaan produksi
• Perencanaan pemasaran/penjualan

Iyan Andriana S.T., M.T.


Mekanisme Perencanaan
• Definisikan tujuan proyek
• Definisikan “Work Breakdown Structure” (WBS)
– Mengidentifikasikan tugas dan sub tugas – mudah diantar
– Unsur terendah – bekerja sendiri
• Mengidentifikasi hubungan tugas
• Mengidentifikasikan kemungkinan resiko
• Memperkirakan paket pekerjaan (orang, waktu)
• Menciptakan kode perencanaan
• Merencanakan berulang-ulang
• dokumentasi

Iyan Andriana S.T., M.T. 81


Pokok-pokok perencanaan adalah
sebagai berikut :
(1).Menentukan target, tanpa adanya target
sukar untuk membuat evaluasi.
(2).Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan.
(3).Urutan kegiatan.
(4).Jangka waktu yang diperlukan oleh masing-
masing.
(5).Tersedianya alat ukuran/standar.

Iyan Andriana S.T., M.T.


TEKNIK PERENCANAAN
• CPM (Critical Path Method)
• PERT (Project Evaluation and Review Technique)

PERT dan CPM pada dasarnya merupakan metode yang


berorientasikan waktu, dalam arti bahwa keduanya akan
berakhir dengan penentuan penjadwalan waktu (a time
schedule).

Perbedaan yang paling menonjol ialah perkiraan waktu


yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan :
deterministic dalam CPM , probabilistis dalam PERT

Iyan Andriana S.T., M.T.


Tahapan perencanaan
• Dimulai dengan memecah/ menguraikan proyek
menjadi kegiatan-kegiatan (activities).
• Perkiraan waktu, untuk kegiatan-kegiatan ini
kemudian ditentukan dan diagram jaringan kerja
(network) yang dinyatakan dengan gambar anak
panah (arrow)
• Keseluruhan diagram anak panah memberikan
suatu representasi grafis mengenai keterkaitan
antara berbagai kegiatan suatu proyek

Iyan Andriana S.T., M.T.


Pembentukan diagram anak panah
sebagai tahapan perencanaan mempunyai
tujuan : untuk mempelajari jenis pekerjaan
yang berbeda secara rinci, mungkin dapat
menimbulkan saran untuk perbaikan
sebelum proyek dilaksanakan. Yang lebih
penting lagi ialah kegunaannya untuk
mengembangkan suatu jadwal untuk
proyek (project schedulling).

Iyan Andriana S.T., M.T.


TAHAPAN PENJADWALAN
• Jadwal harus mampu menunjukkan kegiatan-kegiatan
yang kritis dilihat dari segi waktu yang memerlukan
perhatian khusus kalau proyek harus selesai tepat pada
waktunya.
• Jadwal harus menunjukkan banyaknya waktu yang
mengambang (slack/fload time) yang dapat
dipergunakan ketika kegiatan tertunda atau kalau
sumberdaya yang terbatas dipergunakan secara efektif
(mencapai sasaran/tujuan yang dikehendaki).
• Tujuan akhir dari tahap penjadwalan ialah membentuk a
time chart yang dapat menunjukkan waktu mulai dan
selesainya setiap kegiatan serta hubungannya satu
sama lain dalam proyek.

Iyan Andriana S.T., M.T.


Tahapan Pengawasan

• Meliputi penggunaan diagram anak panah


dan grafik waktu (time chart) untuk
membuat laporan kemajuan secara
periodik. Jaringan kerja (network) perlu
diperbarui dan dianalisis dan kalau perlu
suatu jadwal baru ditentukan untuk sisa
bagian proyek yang belum selesai.

Iyan Andriana S.T., M.T.


• Tiga tahapan proyek dimulai dengan
pembentukan diagram anak panah, cara
penyajian data untuk grafik waktu dan cara
mengalokasikan sumber yang terbatas
berbagai kegiatan/ aktifitas.

Iyan Andriana S.T., M.T.


PEMBENTUKAN DIAGRAM ANAK PANAH

• Diagram anak panah (arrow diagram) menggambarkan


keterkaitan antara kegiatan atau aktivitas proyek.
• Suatu anak panah (arrow) biasanya dipergunakan untuk
mewakili suatu kegiatan dengan ujungnya menunjukkan
arah kemajuan dalam proyek.
• Hubungan suatu kegiatan dengan kegiatan yang terjadi
sebelumnya ditunjukkan oleh adanya kejadian (event).
• Yang dimaksud dengan kejadian ialah saat yang
menggambarkan permulaan atau pengakhiran suatu
kegiatan (activity),
• Panjang anak panah tidak ada kaitannya dengan lama
kurun waktu (kecuali hal khusus).

Iyan Andriana S.T., M.T.


• Setiap kegiatan digambarkan sebagai
anak panah, pangkal anak panah sebagai
awal dan ujungnya sebagai akhir suatu
kejadian. Anak panah menggambarkan
apa yang dikerjakan mendahului, sebelum
kegiatan itu dikerjakan. Setiap anak panah
di ujung dan pangkalnya diberi tanda
kejadian yang diberi nomor, seperti :

Iyan Andriana S.T., M.T.


atau

• Kegiatan mulai dari kejadian 15 atau i dan


berakhir dengan kejadian 16 atau j. untuk
selanjutnya kejadian A ditulis kegiatan A
(15,16) atau kegiatan A(i,j), artinya dimulai
pada titik i dan berakhir pada titik j.
selanjutnya i disebut pangkal dan j ujung.

Iyan Andriana S.T., M.T.


Contoh lain :
Kegiatan B baru bisa dikerjakan kalau A sudah selesai. Jadi A
harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum B. Tanda lingkaran 1,
2, dan 3 merupakan event.

Kegiatan B baru bisa dikerjakan kalau A dan B sudah selesai.


Jadi A dan B harus diselesaikan dahulu, kemudian baru C
dimulai.

B dan C baru bisa dimulai kalau A sudah selesai.

Iyan Andriana S.T., M.T.


• Kejadian (event) tidak memerlukan waktu,
digambarkan sebagai lingkaran pada
pangkal anak panah (saat dimulainya
kegiatan) dan pada ujung anak panah
(saat akhir/selesainya kegiatan).
• Pemberian nomor pada kejadian harus
memenuhi persyaratan yaitu nomor awal
(pangkal) harus lebih kecil dari pada
nomor akhir (ujung).

Iyan Andriana S.T., M.T.


Untuk selanjutnya perhatikan aturan-aturan
berikut :
• Setiap kegiatan hanya boleh diwakili oleh satu
anak panah saja didalam jaringan kerja,
(kecuali kalau satu kegiatan dipecah menjadi
kegiatan yang lebih kecil).
• Tidak boleh ada dua kegiatan diwakili oleh
pangkal dan ujung anak panah yang sama.
Dalam hal ini harus dipergunakan anak panah
boneka (dummy arrow)
• Jumlah dammy terkecil adalah jaringan yg
optimal
• Perhatikan ilustrasi berikut. Pangkal (1) dan
ujung (2), A dan BIyansama.
Andriana S.T., M.T.
A (1,2) B juga (1,2), ini tidak boleh dan harus
diatasi dengan menggunakan anak panah
boneka seperti berikut ini.
D = Dummy, dengan garis putus-putus.

Iyan Andriana S.T., M.T.


• Suatu anak panah boneka (dummy) untuk
menggambarkan kegiatan yang tidak memakan
waktu (kegiatan boneka sering juga disebut
semu atau buatan, bukan sesungguhnya).
Alasan penggunaan kegiatan boneka (dummy
activity) adalah :
• Menghindarkan keragu-raguan dalam indikasi,
seperti gambar di atas A (1,2), B (1,2), keduanya
mempunyai indikasi yang sama,
membingungkan. Lihat gambar a), b), c) dan d)
untuk mengatasinya, di mana :
– A(1,2), B(1,3) D(2,3)
– A(2,3), B(1,3) D(1,2)
– A(1,3), B(2,3) D(1,2)
– A(1,3), B(1,2) D(2,3)

Iyan Andriana S.T., M.T.


2. Memberikan gambaran urutan logik
yang benar. Contoh : Air limbah
yang akan dibuang dari saluran
pembuangan 1 (Outlet 1) ke sungai
dialirkan menuju IPAL I (3), saluran
outlet 2 sebelum ke sungai juga
akan melewati IPAL I (3), karena
beban pengolahan pada IPAL I
terbatas, maka kapasitas limbah
yang tidak terolah disalurkan ke
IPAL II (4), sedangkan yang sudah
terolah langsung dapat dibuang ke
sungai (5)
Kegiatan A :Saluran Outlet 1
menuju IPAL I (3)
Pada gambar di atas terlihat bahwa Kegiatan B :Saluran Outlet 2
kegiatan C belum dapat berlangsung menuju IPAL I (3)
sebelum kegiatan B, yang berarti bahwa Kegiatan C :Saluran IPAL I (3) ke
kegiatan C dapat beroperasi apabila
kegiatan B sudah berjalan, sedangakan D IPAL II (4)
dapat berjalan setelah kegiatan A atau B Kegiatan D :Saluran IPAL I (3) ke
apabila berjalan tidak bersamaan. sungai (5)
Iyan Andriana S.T., M.T.
Proyek Pengadaan Generator Listrik
Kegiatan Keterangan Kegiatan yang
i j mendahului
(1) (2) (3) (4)
1 2 Membuat spesifikasi dan desain -
2 3 Pabrikasi generator 1–2
2 4 Membeli material pondasi 1–2
2 5 Merekrut operator 1–2
3 6 Uji coba 2–3
4 7 Membuat pondasi 2–4
5 7 Melatih operator dan mekanik 2–5
6 7 Transportasi generator ke lokasi proyek 3–6
7 8 Memasang dan start-up generator 4 – 7, 5 – 7, 6 – 7

Iyan Andriana S.T., M.T. 98


Diagram Jaring

Material Membuat Pondasi


Pondasi
4

Memasang
Spesifikas Merekrut Operator Melatih Operator start-up
1 i 2 5 7 8
dan Desain

Transportas
Pabrikas i
i Genset Uji Coba
3 6

Dummy untuk node 3 – 5, yaitu melatih operator harus menunggu selesainya pabrikasi genset.

Iyan Andriana S.T., M.T. 99


Jaring Kerja Berskala Waktu

3
(5) (6)

1 2 5 6
(2) (3)

4
(3) (4)
waktu

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1
0 1 2 3 4 5 6
Iyan Andriana S.T., M.T. 100
Kasus 1
Kode Aktivitas Pendahulu
A Membuat spesifikasi dan desain -
B Pabrikasi genset A
C Membeli matrerial pondasi A
D Merekrut operator A
E Uji Coba B
F Membuat pondasi C
G Melatih operator D, B
H Transfortasi generator ke lokasi E
i Memasang dan star up F, G, H
generator
Iyan Andriana S.T., M.T. 101
Kasus2
Kode Kegiatan Pendahulu

A Merencanakan -

B Memesan mesin A

C Menyesuaikan mesin B

D Pesan material untuk rangka A

E Membuat rangka D

F Finishing rangka B, E

g Pasang mesin rangka dan C, F


dicoba
Iyan Andriana S.T., M.T. 102
KASUS 3
KODE AKTIVITAS PENDAHULU
A -
B -
C -
D A
E B
F B
G C
H F, G
I D,E
J F
K H
Iyan Andriana S.T., M.T. 103
KODE AKTIVITAS
KASUS 4
PENDAHULU

A -
B -
C A
D A
E B
F D,E
G D,E
H C,D,E
I C,D,E
J I,F
Iyan Andriana S.T., M.T. 104
• Contoh pembuatan diagram anak panah 1
• Gambarkan diagram anak panah yang mencakup kegiatan A, B, C, ….
., dan L sedemikian rupa sehinga hubungan berikut ini terpenuhi.
• A, B, dan C kegiatan dalam suatu proyek yang bisa dimulai secara
serentak (simultan).
• A dan B mendahului D.
• B mendahului E, F dan H.
• F dan C mendahului G.
• E dan A mendahului I dan J
• C, D, F dan J mendahului K.
• K mendahului L.
• I, G dan L merupakan aktifitas terminal di proyek.

Iyan Andriana S.T., M.T.


Jawab.

Iyan Andriana S.T., M.T.


• Contoh pembuatan diagram anak panah 2
• Gambarkan diagram anak panah yang mencakup kegiatan A, B, C,
….., dan M sedemikian rupa sehinga hubungan berikut ini terpenuhi.
• A dan B dapat dimulai secara serentak.
• C dan D dapat dimulai kalau A sudah selesai.
• E dapat dimulai kalau C sudah selesai.
• G dapat dimulai kalau E sudah selesai.
• F dapat dimulai kalau D sudah selesai.
• H dapat dimulai kalau C, D, E, F dan G sudah selesai.
• I dan J dapat dimulai kalau B sudah selesai.
• K dapat dimulai kalau J sudah selesai.
• L dapat dimulai kalau I, J, dan K sudah selesai.
• M dapat dimulai kalau H dan L sudah selesai.
• M kegiatan terminal.

Iyan Andriana S.T., M.T.


Iyan Andriana S.T., M.T.
ARTI DAN KEGUNAAN JARINGAN
KERJA
ATAU NETWORK
• Kebaikan langsung yang dapat dipetik dari pemakaian
analisis Network adalah sebagai berikut :
• Dapat mengenali (identifity) jalur kritis (critical
path)dalam hal ini adalah jalur elemen-elemen
kegiatan yang kritis dalam skala waktu penyelesaian
proyek sebagai keseluruhan.
• Mempunyai kemampuan mengadakan perubahan-
perubahan semberdaya dan memperhitungkan efek
terhadap waktu selesainya proyek.
• Mempunyai kemampuan memperkirakan efek-efek
dari hasil yang dicapai suatu kegiatan terhadap
keseluruhan rencana apabila diimplementasikan /
dilaksanakan.

Iyan Andriana S.T., M.T.


Keuntungan tidak langsung dari
pemakaian network adalah sebagai
berikut :
1. sebelum menyusun suatu network seorang analis
harus mengkajirencana secara keseluruhan,
merinci dan mengurangi menjadi komponen-
komponen kegiatan yang terpisah-pisah.
2. Seorang analis harus memikirkan interelasi dari
kegiatan-kegiatan.
3. Seorang analis harus memperhitungkan batas
waktu untuk mesing-masing unsur kegiatan,
sebab setiap kegiatan memerlukan sejumlah
waktu tertentu untuk penyelesaiannya.

Iyan Andriana S.T., M.T.


Metode Diagram Batang
Rencana
Kegiata Waktu Waktu
Kenyataan n Diperlukan Diperlukan
Rencana (hari) Kenyataan (hari)
Jenis Kegiatan
Tanggal Pelaporan
a 4 4
a b 3 3

b c 5 8
d 6 Belum tahu
c
e 8 Belum tahu
d f 5 Belum tahu

0 2 4 6 8 10 12 1 16 18 20 22 24 26 Hari
4
Iyan Andriana S.T., M.T. 111
Milestone
Milestone (Tonggak Kemajuan/TK) adalah
event yang mempunyai fungsi kunci
dilihat dari pencapaian keberhasilan
proyek dari segi jadual. TK menandai
waktu mulai atau akhir dari suatu kegiatan
penting, yang bila terlambat akan
mempunyai dampak negatif yang cukup
besar.

Iyan Andriana S.T., M.T. 112


Jaring Kerja Berskala Waktu

3
(5) (6)

1 2 5 6
(2) (3)

4
(3) (4)
waktu

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1
0 1 2 3 4 5 6
Iyan Andriana S.T., M.T. 113
Contoh Aplikasi
ek 1 Week 2 Week 3 Week 4
ID Task Name M T W T F S S M T W T F S S M T W T F S S M T W T
1 BUY HOUSE 2/5

2 LOCATION 2/5

3 Determine location criteria

4 Visit key locations

5 FINANCING 2/5

6 Determine affordability

7 Assess Mortagg Provider

8 Secure Mortagg Commitmt 2/14

9 FIND HOUSE 2/5

10 Type of House

11 Find RealEstate Agent

12 Look for House

13 Make Offer, P&S Agreement

14 Closing 2/24

Diagram Gantt
Iyan Andriana S.T., M.T. 114
Metode Jalur kritis
• Jalur Kritis adalah jalur yang memiliki
rangkaian komponen-komponen kegiatan
dengan total jumlah waktu terlama dan
menunjukkan kurun waktu penyelesaian
proyek yang tercepat.
• Maka Jalur Kritis terdiri dari rangkaian
kegiatan kritis, dimulai dari kegiatan
pertama sampai pada kegiatan terakhir
proyek.

Iyan Andriana S.T., M.T. 115


Terminologi
• TE = E
Waktu paling awal peristiwa (node/event) dapat terjadi (Earliest Time of Occurance).
• TL = L
Waktu paling akhir peristiwa boleh terjadi (Last Allowable Event/Occurance Time).
• ES
Waktu mulai paling awal suatu kegiatan (Earliest Start Time).
• EF
Waktu selesai paling awal suatu kegiatan (Earliest Finish Time). Bila hanya ada satu
kegiatan terdahulu, maka EF suatu kegiatan terdahulu merupakan ES kegiatan
berikutnya.
• LS
Waktu paling akhir kegiatan boleh mulai (Last Allowable Start Time), waktu paling akhir
kegaiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.
• LF
Waktu paling akhir kegiatan boleh selesai (Last Allowable Finish Time) tanpa
memperlambat penyelesaian proyek.
• D
Kurun waktu kegiatan, umumnya dengan satuan Hari, Minngu, atau Bulan.

Iyan Andriana S.T., M.T. 116


Perhitungan
A. Hitungan Maju, untuk mengidentifikasikan jalur
kritis.
B. Hitungan Mundur, untuk mengetahui waktu dan
tanggal paling akhir “masih” dapat memulai dan
mengakhiri masing-masing kegiatan.

(5) (6)

1 2 5 6
(2) (3)

(3) (4)
3

Iyan Andriana S.T., M.T. 117


Perhitungan Maju
• Peristiwa 1 menandai dimulainya proyek. Disini
berlaku waktu paling awal peristiwa terjadi adalah, E(1)
= 0.
• Untuk kegiatan 1-2, EF(1-2) = ES(1-2) + D(1-2).
• Bila kegiatan memiliki 2 atau lebih kegiatan yang
menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES)
kegiatan adalah sama dengan waktu selesai paling
awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.

a  Misalkan c memiliki EF terbesar


dari kegiatan lain yang
b d mendahului d, maka ES dari d =
EF dari c.
c
 EF(c) > EF (b) > EF (a), maka ES
(d) = EF (c).
 EF(d) = EF (c) + D (d)
Iyan Andriana S.T., M.T. 118
Perhitungan Maju Mendapatkan EF
Kegiatan Kurun Waktu (D) Paling Awal
i j Nama Mulai (ES) Selesai (EF)
1 2 2 0 2
2 3 3 2 5
2 4 5 2 7
3 5 4 5 9
4 5 6 7 13
5 6 3 13 16

EF(5-6) = EF (4-5) + D (5-6)


= 13 + 3
= 16

Iyan Andriana S.T., M.T. 119


Perhitungan Mundur Mendapatkan LF
Kegiatan Kurun Waktu (D) Paling Awal Paling Akhir

i j Nama Mulai Selesai Mulai Selesai


(ES) (EF) (LS) (LF)
1 2 2 0 2 0 2
2 3 3 2 5 6 9
2 4 5 2 7 2 7
3 5 4 5 9 9 13
4 5 6 7 13 7 13
5 6 3 13 16 13 16

L (6) = EF (5-6) = 16 dan LF(5-6) = L(6)


LS = LF – D
Jadi untuk kegiatan 5-6 dihasilkan :
LS (5-6) = LF (5-6) – D atau
= 16 – 3
= 13
Iyan Andriana S.T., M.T. 120
Ringkasan
• H.L, Gantt merintis perencanaan dan pengendalian proyek yang
sistematis dan analisis dengan metode diagram balok untuk
mengidentifikasikan unsur waktu (mulai dan selesai) dan saat
pelaporan.
• Manajemen Proyek berkaitan dengan perencanaan dan
pengendalian serta fungsi-fungsi seperti mengorganisasikan,
memimpin, dan staffing.
• Prosedur dan sistematika Jaringan Kerja adalah mengkaji dan
memecahkan lingkup proyek menjadi komponen kegiatan, disusun
berdasarkan logika ketergantungan, memperkirakan waktu, dan
mengidetifikasikan jalur kritis dengan jadual yang optimal dan
ekonomis.
• Kaidah dasar Jaringan Kerja (Critical Path Metode/Program
Evaluation Review Techniques) sebagai kegiatan awal, jika kegiatan
terdahulu (predecessor) harus sudah selesai.

Iyan Andriana S.T., M.T. 121


Gantt Charts
• Mudah untuk membuat dan
menggunakannya
• Menunjukkan fase pengumpulan
informasi atau analisis proyek

Kendall & Kendall Copyright


Iyan
© Andriana
2002 by Prentice
S.T., M.T.Hall, Inc. 3-122
Gantt Chart Example

Kendall & Kendall Copyright


Iyan
© Andriana
2002 by Prentice
S.T., M.T.Hall, Inc. 3-123
PERT Diagram
• PERT - Program Evaluation and Review
Technique
– PERT diagrams menunjukkan prioritas,
kegiatan yang harus diselesaikan sebelum
melakukan kegiatan berikutnya
– Digunakan untuk menghitung the critical path,
the longest path kegiatan tersebut
– Ini adalah cara tercepat untuk menyelesaikan
suatu proyek

Kendall & Kendall Copyright


Iyan
© Andriana
2002 by Prentice
S.T., M.T.Hall, Inc. 3-124
PERT Diagram Example

Kendall & Kendall Copyright


Iyan
© Andriana
2002 by Prentice
S.T., M.T.Hall, Inc. 3-125
PERT Diagram Advantages
• Mudah mengidentifikasi order prioritas
• Mudah mengidentifikasi critical path /
aktifitas
• Mudah menentukan waktu kendur

Kendall & Kendall Copyright


Iyan
© Andriana
2002 by Prentice
S.T., M.T.Hall, Inc. 3-126
SELESAI

TERIMA KASIH

Iyan Andriana S.T., M.T. 127

Anda mungkin juga menyukai