11160930000100
Tp 1 – Manajemen Proyek SI 5D
BAGIAN I :
BAB I
KONSEP MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI
Selain itu, struktur portofolio dapat mengkoordinasikan proyek dan program yang bersama-
sama merealisasikan tujuan strategi organisasi. Tujuannya adalah menyeimbangkan pelaksanaan
perubahan dan memelihara bisnis seperti biasa ketika mengoptimalkan pengembalian investasi.
menjaga portofolio yang diseimbangkan selaras dengan tujuan strategi dalam kondisi perubahan;
meningkatkan pencapaian tujuan proyek dan program melalui koordinasi, pandangan luas risiko
portofolio, sumber daya, ketergantungan, dan jadwal;
mengoordinasikan perlunya perubahan dengan kapasitas bagian yang berbeda dari organisasi
terhadap perubahan;
mengurangi biaya dengan menghilangkan biaya yang tumpang tindih dan bentuk pelaksanaan
proyek dan program yang buruk.
Shtub (1994) menggambarkan diagram kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh seorang manajer
proyek, diantaranya adalah:
a. Budgeting and Cost Skills: Kemampuan dalam hal membuat anggaran biaya proyek baik dalam hal
analisis biaya proyek, analisis kelayakan investasi agar keuangan proyek dapat berjalan optimal sesuai
dengan keinginan penyedia dana.
b. Schedulling and Time Management Skills: Manajer proyek dituntut untuk dapat mengelola waktu
secara baik agar proyek dapat selesai tepat waktu seperti yang diharapkan. Untuk mengelola waktu ini
manajer proyek harus mendefinisikan aktivitas-aktivitas yang diperlukan, misalnya dengan teknik
WBS (Work Breakdown Structure). Selain itu, manajer proyek harus mampu memperkirakan waktu
bagi setiap aktivitas secara realistis.
c. Technical Skills: Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman dalam hal proyek itu
sendiri, dengan mengetahui prosedur-prosedur dan mekanisme proyek. Kemampuan ini biasanya
didapatkan dari penimbaan ilmu khusus, misalnya Institut Manajemen Proyek, dsb
d. Resource Management and Human Relationship Skills: Manajer proyek perlu memahami akibat
dari kegagalan dalam mengelola sumber daya, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam menempatkan
sumberdaya yang ada dan menjadwalkannya. Hal ini membutuhkan kemampuan untuk membangun
jaringan sosial dengan orang-orang yang terlibat di dalam proyek, seperti para stakeholder.
e. Communication Skills: Perencanaan sebuah proyek akan menjadi tidak berguna ketika tidak ada
komunikasi yang efektif antara manajer proyek dengan timnya. Setiap anggota tim harus mengetahui
tanggung jawab mereka.
f. Negotiating Skills: Selain kemampuan komunikasi yang baik, negosiasi juga memerlukan strategi
dalam menarik dukungan manajemen atas atau sponsor mereka, bagaimanapun, pihak yang
bernegosiasi harus dapat melihat loyalitas sang manajer terhadap mereka, baru kemudian akan muncul
kepercayaan.
g. Marketing, Contracting, Customer Relationship Skills: Manajer proyek juga harus memiliki
kemampuan untuk memasarkan hasil proyeknya, karena akan sangat tragis ketika sebuah proyek yang
sukses secara implementatif, tetapi outputnya tidak dibutuhkan oleh para penggunanya. Selain itu,
kedekatan dengan konsumen sangat diperlukan. Sang manajer perlu responsif terhadap perubahan
kebutuhan dan persyaratan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam konsep TQM, kunci
utama untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan adalah komunikasi secara terus-menerus anatar
pelanggan maupun antar tim proyek (Tjiptono&Diana, 2003).
h. Leadership Skills: Kepemimpinan menjadi salah satu peranan penting yang dimiliki oleh seorang
manajer proyek. Apa yang dilakukan oleh manajer proyek menendakan bagaimana seharusnya orang
lain atau timnya bekerja.
- Kerjasama, berbicara mengenai bagaimana manajer proyek bertindak terhadap orang luar dan
memengaruhi bagaimana anggota tim berinteraksi dengan orang luar.
- Standar kinerja, manajer proyek harus menetapkan standar yang tinggi untuk kinerja proyek
melalui respon yang cepat atas kebutuhan tim, mengikuti isu-isu penting, berprinsip teguh,
serta hati-hati dalam menjalankan pertemuan-pertemuan kritis.
- Etika, jika seorang manajer proyek dengan bebas menyalahgunakan atau menahann informasi
penting dari manajemen atas atau pelanggan, hal ini member isyarat kepada anggota tim bahwa
perilaku seperti ini dapat diterima dan dilakukan.
BAB IV
SIKLUS HIDUP PROYEK
Tahap Perkembangan (Growth) adalah tahap dimana produk yang diperkenalkan tersebut
sudah dikenal dan diterima oleh konsumen. Beberapa ciri-ciri pada tahap Perkembangan ini adalah :
Memperluas pasar
Omset penjualan yang naik signifikan
Meningkatnya kapasitas produksi
Produk mulai diterima oleh pasar
Cash Flow mulai berubah menjadi Positif
Pasar semakin berkembang, laba juga akan meningkat, namun pesaing-pesaing baru akan mulai
bermunculan
Biaya per unit akan turun ke skala yang ekonomis
Membuat iklan yang menciptakan kesadaran akan pemilihan produk dan memperkuat merek
(branding)
Memperbanyak saluran distribusi dan memperluas cakupan distribusi.
Meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur-fitur baru dan gaya serta memperbanyak model
atau varian.
Menurunkan harga produk untuk menarik pembeli dan memperluas segmen pasar
Masih mengeluarkan biaya yang besar dalam mempromosikan produk dan mereknya.
Peningkatan Omset penjualan yang mulai melambat, bersaing dengan ketat dan berjuang dalam
merebut pangsa pasar dengan pesaing-pesaingnya.
Memperbaiki dan memodifikasi Produk dan memperbanyak pilihan (model, warna, bau, rasa,
estetika)
Meninggalkan varian produk yang tidak kuat di pasar.
Kapasitas Produksi pada kondisi yang rasional
Menerapkan harga yang lebih bersaing
Menggunakan Iklan yang persuasif, mempengaruhi konsumen untuk menggunakan produknya.
Menarik pengguna-pengguna baru
Distribusi yang intensif
Memasuki Segmen pasar yang baru
Repositioning
Pada tahap penurunan, penjualan dan keuntungan akan semakin menurun dan jika tidak
melakukan strategi yang tepat, produk yang ditawarkan mungkin akan hilang dari pasar (market). Ciri-
ciri Tahap Penurunan adalah sebagai berikut :
Strategi yang sering digunakan pada tahap penurunan adalah sebagai berikut :
Untuk mempanjang umur produk, strategi-strategi yang sering dilakukan oleh produsen agar
memperlambat produknya memasuki tahap penurunan diantaranya sebagai berikut :
Periklanan, Mencoba untuk menambah pengguna baru dan berusaha mengingatkan pengguna
lama.
Menurun Harga, Berusaha untuk menarik pelanggan baru.
Penambahan Nilai (Adding Value), Menambahkan fitur baru pada produk saat ini (contohnya
menambahkan fitur Wifi pada Kamera).
Menjelajahi pasar-pasar baru, Mencoba menjual produk keluar negeri.
Memperbarui kemasan, Menggantikan kemasan pada produk dengan warna yang lebih cerah dan
segar.
Perlu diingat bahwa proses pengembangan tidak akan berhenti sampai pada tahap akhir yaitu
implementasi sistem, tetapi akan berulang kembali ke tahap awal dimana direncanakan kembali sistem
baru yang akan mememperbaiki sistem lama.
1.1.2 Planning, Target utama dari tahap ini adalah menghasilkan dokumen perencanaan proyek atau
Project Management Plan. Proses utama terkait kegiatan perencanaan dan pembuatan Project
Management Plan adalah:
- Merangkum kebutuhan dan keinginan klien, memastikan batasan pekerjaan, serta membuat
uraian pekerjaan.
- Merinci unit-unit pekerjaan, menentukan urutan pekerjaan, estimasi sumber daya, estimasi
durasi, dan finalisasi jadwal proyek.
- Estimasi biaya untuk masing-masing kegiatan.
- Menentukan proses yang baik (quality assurance) dan standar mutu yang disepakati (quality
control).
- Perencanaan sumber daya manusia.
- Perencanaan komunikasi antara stakeholder.
- Perencanaan manajemen risiko.
1.1.3 Execution, Tugas pengelola proyek dalam tahap ini adalah memfasilitasi dan mengawasi tim
agar dapat bekerja sesuai dokumen perencanaan terutama mengawal tim agar tidak behind
schedule maupun over budget. Apabila terdapat perubahan atau perbedaan antara perencanaan
dan pelaksanaan, maka disarankan untuk melakukan analisis dampak terhadap biaya, waktu,
mutu dan risiko, sebelum perubahan diterapkan dalam bentuk baseline (patokan) baru.
Proses utama dalam tahap ini adalah mengarahkan dan mengelola pelaksanaan proyek
ke arah penyelesaian, sesuai dokumen perencanaan. Seorang Manajer Proyek cukup
mengarahkan, menjelaskan dan memotivasi tim agar proyek dapat berjalan dengan baik dan
lancar. Beberapa tugas Manajer Proyek dalam tahap ini antara lain:
- Mengevaluasi jalannya proses pelaksanaan kegiatan.
- Meningkatkan kinerja tim dan mengelola tim.
- Melaksanakan proses pembelian dan pengadaan barang dan jasa.
- Distribusi informasi dan laporan kepada stakeholder.
- Melakukan tindakan-tindakan untuk mengelola ekspektasi stakeholder.
1.1.4 Monitoring & Control, Selain melakukan perencanaan, mengawasi dan memotivasi tim,
tugas seorang Manajer Proyek adalah melakukan pengawasan dan pemantauan. Tujuan utama
dalam tahap pengawasan adalah memastikan agar pelaksanaan proyek tidak jauh menyimpang
dari rencana. Terutama dari sisi waktu, biaya, mutu, dan ruang lingkup pekerjaan. Manfaat
utama dari proses ini adalah bahwa kinerja proyek diukur dan dianalisis secara berkala.
Beberapa poin penting proses Monitoring dan Controlling:
- Mengontrol perubahan dan merekomendasikan tindakan perbaikan atau pencegahan untuk
mengantisipasi kemungkinan masalah.
- Pemantauan kegiatan proyek yang sedang berlangsung terhadap rencana manajemen
proyek
- Mempengaruhi faktor-faktor yang bisa menggagalkan kontrol terhadap perubahan, jadi
hanya perubahan yang disetujui yang dapat diimplementasikan.
1.1.5 Closing, Tahap untuk mengakhiri sebuah proyek dimana Project Manager secara resmi
mendokumentasikan seluruh arsip proyek dan catatan hasil pembelajaran proyek (lessons
learned). Berikut beberapa aktivitas yang penting dilakukan dalam tahap closing:
- Memastikan persetujuan resmi dari sponsor atau klien terkait penyelesaian pekerjaan.
- Mengadakan evaluasi akhir proyek (lessons learned).
- Mengkaji apakah metodologi manajemen proyek perlu diperbaiki.
- Merapikan arsip dan dokumentasi proyek.
- Memberi masukan kepada manajemen perusahaan terkait hal-hal yang dirasakan
bermanfaat selama proyek dijalankan.
- Menyelesaikan kewajiban dengan pihak-pihak, terutama pihak pemasok (supplier/
vendor), outsourcing dan sebagainya.
3. Project cost management adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan
spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya Biaya pada umumnya diukur dalam satuan keuangan
seperti dollar, rupiah, dsb Manajemen Biaya Proyek termasuk di dalamnya adalah proses yang dibutuhkan
untuk menjamin bahwa proyek dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang telah disepakati.
Proses pada manajemen biaya:
- Estimasi biaya: Mengembangkan perkiraan atau estimasi biaya sumber daya yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan sebuah proyek.
- Penganggaran (Budgeting) Biaya: alokasi estimasi biaya keseluruhan untuk item pekerjaan
individu untuk menetapkan data dasar untuk mengukur kinerja.
- Pengendalian Biaya: Pengendalian perubahan anggaran proyek.
4. Project Human Resource Management adalah proses mengorganisasikan dan mengelola atau
menempatkan orang-orang yang terlibat dalam proyek, sehingga orang tersebut dapat dimanfaatkan
potensinya secara efektif dan efisien.Sumber daya manusia dalam sebuah proyek antara lain termasuk sponsor,
pelanggan, anggota tim proyek, staf pendukung (jika ada), supplier, dsb
Proses pada manajemen sumber daya manusia:
- Perencanaan Sumber Daya Manusia mengidentifikasi dan mendokumentasikan perananan
seseorang dalam proyek, tanggung jawabnya dan bagaimana relasi pelaporan orang tersebut
dengan orang-orang lain dalam proyek
- Akuisisi Tim Proyek usaha untuk mendapatkan sumber daya manusia sesuai kebutuhan untuk
menyelesaikan proyek
- Membangun Tim Proyek Meningkatkan kompetensi dan interaksi anggota tim proyek, baik
secara individual maupu secara berkelompok untuk meningkatkan kinerja proyek
- Mengelola Tim Proyek Memantau kinerja tim proyek dengan memberikan masukan atau
motivasi, solusi ataupun sekedar koordinasi dalam rangka meningkatkan kinerja proyek
5.Project Risk Management adalah proses sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis,
dan merespon risiko proyek. Tujuannya untuk meningkatkan peluang dan dampak peristiwa positif, dan
mengurangi peluang dan dampak peristiwa yang merugikan proyek.
Proses pada manajemen resiko:
- Perencanaan manajemen risiko
- Identifikasi risiko
- Analisis risiko kualitatif dan kuantitatif
- Perencanaan respon risiko
- Pengendalian dan monitoring risiko
6. Project Communication Management adalah kompetensi yang harus dimiliki manajer proyek dengan
tujuan utama adalah agar adanya jaminan bahwa semua informasi mengenai proyek akan sampai tepat pada
waktunya, dibuat dengan tepat, dikumpulkan, dibagikan, disimpan dan diatur dengan tepat pula.
Proses pada manajemen komunikasi:
- Perencanaan Komunikasi (Communication Planning)mendefinisikan kebutuhan komunikasi
dan informasi di antara stakeholder sebuah proyek
- Distribusi Informasi adalah proses yang dilakukan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan
informasi pada waktu yang tepat bagi setiap stakeholder
- Pelaporan Kinerja proses mengumpulkan dan menyebarkan informasi kinerja proyek, termasuk
di dalamnya status reports, progress measurements, dan peramalan
7. Project Quality Management adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan
dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi.
Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan
ekonomis, seorang manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas
8. Project Procurement Management adalah proses memperoleh barang ataupun jasa dari pihak di luar
organisasi. Manajemen Pengadaan adalah proses –proses yang dilakukan untuk mendapatkan barang dan/atau
jasa yang dibutuhkan sebuah proyek dari luar organisasi yang “didukungnya”
Proses pada manajemen pengadaan:
- Perencanaan pembelanjaan dan pengadaan ,proses menentukan apa yang dibutuhkan, kapan
dibutuhkan dan bagaimana proses pengadaannya. Dalam perencaan ini harus diputuskan apa
yang harus diambil dari luar, tipe kontrak dan menggambarkan kerja yang harus dilakukan oleh
distributor kelak
- Perencanaan kontrak kerja sama ,proses menggambarkan kebutuhan produk atau servis yang
diperlukan, yang digambarkan dalam RFP, kriteria evaluasi dan SOW
- Permintaan respon dari distributor ,proses memperoleh informasi, tanggapan, penawaran atau
proposal dari penjual
- Memilih Distributor ,proses memilih suplier yang paling potensial melalui proses analisis
suplier potensial dan negosiasi
- Administrasi kontrak kerja sama ,formalisasi pernyataan kerja sama
- Penutupan Kontrak
9. Project Integration Management adalah tiang penyangga yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
seluruh knowledge area dalam Manajemen ProyekManajemen Integrasi Proyek melibatkan koordinasi seluruh
knowledge area dalam project life cycle Manajemen Integrasi Proyek, merupakan salah satu kompetensi yang
harus dimiliki oleh Manajer Proyek sebagai kunci koordinasi sdm, rencana dan pekerjaan-pekerjaanyang harus
dilakukan selama proyek berlangsung, serta pintu komunikasi antara proyek dengan top manajemen.
Proses pada integrasi manajemen:
- Membangun Project Charter
- Membangun Preliminary Scope Statement
- Membangun Project Management Plan
- Mengarahkan dan mengelola ekseskusi proyek
- Monitoring & Kontroling proyek
- Melakukan dan mengendalikan perubahan proyek secara terintegrasi
- Menutup Proyek