Anda di halaman 1dari 6

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Sistem Informasi Manajemen (SIM) sangat dibutuhkan oleh manajemen dalam


berbagai tingkat, baik itu untuk mengambil keputusan baik terstruktur maupun tidak
terstruktur, baik itu keputusan terprogram maupun tidak terprogram. Manajemen tidak akan
dapat bekerja optimal apabila tidak didukung oleh informasi yang menunjukkan secara cepat
dan tepat mengenai situasi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Pengambilan
keputusan memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen. Kesalahan dalam
mengambil keputusan dapat merugikan organisasi.

Sistem informasi mutlak digunakan dalam pengambilan keputusan yang logis


sehingga membutuhkan pemahaman tentang masalah dan pengetahuan mengenai alternatif
pemecahannya. Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus
akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance). Unsur-unsur dalam
pengambilan keputusan yang harus dipertimbangkan adalah tujuan dari pengambilan
keputusan, identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah,
perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau diluar
jangkauan manusia (uncontrollable events) dan sarana atau alat yang digunakan untuk
mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan keputusan.

Sistem informasi manajemen merupakan sistem yang menghasilkan informasi bagi proses
pengambilan keputusan. Proses dalam pengambilan keputusan tersebut adalah

1. Pemikiran (intelegence)
Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap lingkungan, baik secara
berkesinambungan atau sesekali. Hal tersebut meliputi beberapa aktivitas
pengumpulan informasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi adanya
permasalahan-permasalahan atau kesempatan-kesempatan. Aktivitas tersebut
diantaranya menemukan masalah dan klasifikasi permasalahan.
2. Perancangan (design)
Tahap perancangan meliputi kegiatan menciptakan, mengembangkan dan
menganalisa tindakan-tindakan yang mungkin. Pada tahap ini juga dilakukan
pembuatan, pengujian dan validasi model daro situasi permasalahan tersebut.
Beberapa

topik dari pemodelan yang berhubungan dengan model kuantitatif, yaitu komponen
model, struktur model, dan prinsip-prinsip model.
3. Pemilihan (choice)
Tahap pemilihan ini meliputi pencarian tindakan-tindakan yang tepat (diantara
tindakan-tindakan yang telah diidentifikasikan pada tahap perancangan) yang akan
dapat memecahkan masalahnya
4. Penerapan (implementation)
Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dalam proses pengambilan keputusan,
dimana pada tahap ini dilakukan penerapan atau pengimplementasian dari tindakan-
tindakan yang telah ditentukan sebelumnya demi kemajuan sebuah perusahaan.

Dalam konsep sistem informasi manajemen terdapat peran dalam beberapa hal pengambilan
keputusan, yakni

 sistem informasi manajemen untuk perencanaan strategis dan kebijakan, serta


informasi manajemen untuk perencanaan taktis dan pengambilan keputusan.
Dalam sistem informasi manajemen untuk perencanaan strategis dan
kebijakan, dimana Perencanaan strategis adalah sebuah alat manajemen yang
digunakan untuk mengelola, kondisi saat ini untuk melakukan proyek kondisi di masa
depan, sehingga rencana strategis merupakan sebuah petunjuk yang dapat digunakan
oleh suatu organisasi dari kondisi saat ini hingga 5 sampai 10 tahun ke depan. Tujuan
dari rencana strategis, yaitu dapat mengalokasikan perusahaan agar bisa menggunakan
konsep pemasaran efektif, dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan
meningkatkan kualitas kerja karyawan lebih terarah, menciptakan etika bisnis yang
kondusif dan aman, meminimalisasi resiko akibat dari perubahan dan pergeseran
kondisi, serta kesenjangan dalam tugas-tugas anggota dapat dikurangi. Tahapan-
tahapan dalam rencana strategis, yaitu dengan menganalisis, membuat perencanaan,
mengimplementasikan, dan memberikan penilaian.
 Informasi manajemen untuk perencanaan taktis dan pengambilan keputusan
Rencana taktis adalah tindakan tertentu yaitu langkah yang diperlukan untuk
mendapatkan hasil terbaik. Perencanaan taktis (tactical planning) adalah proses
menguraikan rencana bisnis untuk tahun mendatang. Manfaat dari perencanaan taktis,
adalah menerjemahkan pemikiran strategis dan perencanaan jangka panjang menjadi
hasil-hasil khusus yang dapat diukur, menekankan perencanaan tim sehingga anggota
peserta ikut merasa memiliki rencana dan hasil-hasil yang diproyeksinya, sarana
untuk melaksanakan rencana jangka pendek dan memastikan pemahaman dan
komitmen terhadap rencana tersebut, bersifat analitis dengan penekanan pada
pengambilan keputusan berdasarkan data, lebih terfokus pada intern organisasi yang
lebih spesifik dan lebih rinci dibandingkan pemikiran strategis dan perencanaan
jangka panjang, tindakan untuk mencapai tujuan jangka pendek, sumber informasi
vital sebelum persiapan anggaran, dapat digunakan secara efektif oleh kontributor
perseorangan maupun keseluruhan organisasi. Jadi pengambilan keputusan taktis yang
tepat bahwa keputusan yang dibuat mencapai tidak adanya tujuan yang terbatas tetapi
juga berguna untuk jangka panjang.
 Informasi manajemen untuk perencanaan, operasional, pengambilan keputusan dan
pengendalian
Pengendalian manajemen adalah suatu sistem yang condong menuju pada
pengeoperasian aktivitas dengan otoritas tinggi dan semua untuk mendapati
keyakinan bahwa pendekatan dan kemampuan perusahaan yang telah dijalankan
secara baik dan akurat. Fungsi dari pengendalian manajemen adalah untuk mendeteksi
deviasi atau kelemahan yang menjadi umpan balik dari suatu kegiatan yang mulai dari
tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan. Tujuan sistem pengendalian, yaitu
supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari rencana;
melakukan tindakan perbaikan; supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan
rencananya; menjaga keamanan harta milik suatu organisasi; memeriksa ketelitian dan
kebenaran data akuntansi; memajukan efisiensi dalam operasi; meningkatkan
akuntabilitas; merangsang kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan,
dan ketentuan yang berlaku.
 Informasi manajemen dalam pengolahan transaksi dan pemberian informasi
Sistem pengolahan transaksi (transaction processing system) adalah suatu sistem
untuk pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung
operasional dilakukan. Tugas utama TPS yaitu mengumpulkan dan mempersiapkan
data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi. Tahapan dalam
pengolahan data transaksi yaitu dengan pengumpulan data, manipulasi data,
penyimpanan data, dan penyiapan dokumen. Adapun teknik pengolahan data pada
sistem pengolahan data transaksi
a. Batch processing yaitu data yang diperoleh dari sumber data biasanya
dikumpulkan atau ditumpuk kemudian diproses pada waktu-waktu tertentu.
b. Online processing yaitu data yang diperoleh dari sumber data langsung
diproses pada saat diterima, dimana kemungkinan terjadi adalah antrian data
untuk menunggu giliran.
c. Real time processing yaitu pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu
sangat kritis
d. Inline processing (hybrid-processing) yaitu kombinasi utama antara batch
processing dan online-processing
Komponen-komponen dalam sistem pemrosesan transaksi, yaitu dokumen sumber,
jurnal dan register, buku besar dan arsip, laporan dan dokumen, pengauditan, serta
pengendalian dan pengamanan.

Pemodelan adalah sebuah kombinasi dari seni dan sains. Adapun beberapa topik dari
pemodelan yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen dalam pengambilan
keputusan yaitu:

1. Model sistem informasi sentralisasi (terpusat) merupakan sistem yang menempatkan


data informasi yang terpusat yang umumnya bersifat tertutup untuk umum dan
pendistribusinya mempunyai mainframe sebagai sumber basis dan internet.
Keuntungan dari sistem ini, yaitu mudah dalam penetapan tanggung jawab, efektif
dalam penggunaan peralatan/perlengkapan, penyimpanan data secara terintegrasi,
pengontrolan data terpusat menggunakan teknologi, dapat memperkecil dalam
duplikasi sehingga keamanan data dapat maksimal, dan efisiensi biaya dalam sumber
daya dan sumber informasi dalam keadaan urgensi. Adapun kelemahan dari sistem
informasi sentralisasi, yaitu meningkatkan sistem pengarsipan pribadi, membutuhkan
waktu extra, pengembangan sistem dan arus informasi yang cepat, biaya
pengembangan yang rencah, serta keberhasilan organisasi tergantung pada
kompetensi eksekutif yang mungkin cukup beresiko.
2. Model sistem informasi desentralisasi (terdistribusi) merupakan sistem yang
dilakukan pada masing-masing pengguna yang terbagi dalam peer to peer dan sistem
terdistribusi. Keuntungan dari adanya sistem informasi desentralisasi ini adalah dapat
mengurangi beban kerja eksekutif, pengambilan keputusan lebih cepat, meningkatkan
biaya administrasi dari setiap divisi atau departemen, dan tidak memerlukan ruang
extra dalam dokumen file. Sedangkan, kelemahan dari sistem informasi desentralisasi
yaitu meningkatkan biaya administrasi dari setiap divisi atau departemen, kurangnya
keseragaman dari masing-masing departemen dalam merumuskan kebijakan dan
prosedur sendiri, serta kurangnya penganalisaan atau konsistensi.
3. Model sistem informasi client/server merupakan sistem yang memiliki pusat data,
dimana client sebagai pengolah data dan merupakan tipe yang menggabungkan antara
sentralisasi dan desentralisasi. Sistem ini merupakan pelayanan antara customer.
Keuntungan dari sistem informasi client atau server, yaitu server dapat memainkan
peran yang berbeda untuk klien yang berbeda, sebagai informasi baru diupload dalam
database sehingga tidak perlu memiliki kapasitas penyimpanan meningkat sendiri,
keamanan aturan mendefinisikan hak keamanan dan akses dapat diartikan pada saat
set-up server, serta tingginya tingkat kesempatan untuk penyesuaian daya dan sistem
yang cocok bagi kebutuhan informasi. Sedangkan, kelemahan dari sistem informasi
client atau server, yaitu kemacetan di jaringan, biaya yang sangat mahal untuk
menginstal dan mengelola jenis komputasi, serta membutuhkan profesional TI untuk
menjaga server dan rincian teknis lainnya dari jaringan.
Daftar Pustaka
fibriany, F. W., 2016. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pada Pengambilan Keputusan
Di Departemen Sdm. Cakrawala, 16(2), Pp. 1-3.
Herawati, A., N.D. Memahami Sistem Pemrosesan Transaksi Dalam Bisnis. [Online]
Available At: Https://Kledo.Com/Blog/Sistem-Pemrosesan-Transaksi/#Kesimpulan
[Accessed 18 April 2023].
Lipursari , A., 2013. Peran Sistem Informasi Manajemen (Sim). Jurnal Stie Semarang,
5(1), Pp. 1-12.
Ramadan , M. A., 2013. Komponen-Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi.
[Online] Available At: Http://Mohammad-Aris.Blogspot.Com/2013/10/Komponen-
Komponen-Sistem-Pemrosesan.Html
[Accessed 18 April 2023].
Sirojuddin, A., Amirullah, K. & Rofiq, M. H., 2022. Peranan Sistem Informasi Manajemen
Dalam Pengambilan Keputusan Di Madrasah Ibtidaiyahdarussalam Pacet Mojokerto.
ZAHRA: Research And Tought Elmentary School Of Islam Journal, 3(1), pp. 6-7.

Anda mungkin juga menyukai