Anda di halaman 1dari 9

SISTEM INFORMATION, OPERATION

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM, AND


OFFICE AUTOMATICATION SYSTEM

SISTEM INFORMASI
Konsep Sistem Informasi

 Audit Sistem Informasi juga dikenal sebagai audit EDP (audit pemrosesan data
elektronik)/audit TI yang mengumpulkan data, mengunggah bukti, mengimplementasikan
aplikasi sistem TI, dan memberikan kontrol internal penuh. Proses untuk menentukan
apakah suatu sistem diimplementasikan atau tidak.
 Aset dilindungi dengan baik atau disalahgunakan untuk memastikan integritas dan
keandalan data, serta efektivitas dan efisiensi pengelolaan informasi TI.

Tujuan Audit Sistem Informasi

 Tujuan audit SI secara garis besar adalah memastikan internal control yang baik bahwa
suatu perusahaan sudah menjalankan sistem pengendalian yang baik, seperti verifikasi
kecukupan pengendalian lingkungan, keamanan fisik, keamanan logis, dan keamanan
operasional sistem informasi.
 Dirancang untuk melindungi hardware, software, dan data Anda dari akses yang tidak sah
atau perubahan/pengambilan data yang tidak dikehendaki.

Risiko Audit SI

1. Risiko Inherent (Inherent Risk)


 adalah resiko yang mungkin timbul akibat karakter bawaan dari suatu transaksi,
bisa juga karena kompleksitas transaksi dan kelas transaksi/kompleksitas
perhitungan, aset yang mudah dicuri/digelapkan, ketiadaan informasi yang
sifatnya objektif. Inherent risk diluar jangkauan auditor dalam melakukan
pencegahan. Auditor hanya bisa menemukan, tetapi tidak bisa melakukan apa-
apa. Inherent Risk sulit untuk diminimalisir. Dimaksud risiko bawaan adalah kita
mengetahui setiap bisnis/perusahaan memiliki risiko.
2. Risiko Pengendalian (Control Risk)
 adalah risiko yang timbul akibat kelemahan sistem internal audit yang tidak
diketahui karena design yang lemah atau pelaksanaannya yang tidak sesuai
dengan design, tidak mampu mencegah potensi salah saji bersifat material, dan
menggelapan fraud. Risiko ini tidak bisa dikendalikan oleh auditor, tetapi bisa
dikendalikan oleh audity jika audity tersebut mau.
3. Risiko Deteksi (Detection Risk)
 adalah risiko yang timbul akibat kegagalan auditor dalam mendeteksi adanya
salah saji bersifat material/penggelapan (fraud). Risiko ini ada di dalam kendali
para auditor, maka sudah pasti mereka harus mempunyai upaya untuk penekanan
risiko ini hingga ketingkat yang paling minimal. Risiko ini tidak mungkin dapat
dihilangkan sepenuhnya, tetapi kita dapat meminimalisir.

Struktur Perencaan Audit TI

1. Perencanaan Audit
 Auditor harus memperoleh pemahaman yang secara menyeluruh dari bisnis klien
dengan cara melakukan analisis resiko audit. Auditor juga harus
mengidentifikasikan aplikasi yang signifikan secara finansial dan lebih mencoba
memahami kontrol atas transaksi utama yang diproses oleh aplikasi ini.
 Sebelum melakukan audit, kita harus membuat perencaan. Maksud perencanaan
ini adalah kapan kita harus mulai, yang kita audit ini siapa, auditiynya siapa,
proses transaksi, bisnis seperti siapa, siapa yang bertanggungjawab, kondisi di
lapangan.
 Teknik yang digunakan dalam fase ini termasuk melakukan kuisioner,
mewawancarai management, meninjau dokumentasi sistem, dan mengamati
kegiatan.
2. Test of Controls
 Auditor harus menilai kualitas pengendalian internal dengan menetapkan tingkat
risiko pengendalian. Tingkat kepercayaan dapat dianggap berasal dari
pengendalian internal oleh auditor akan mempengaruhi sifat dan luas pengujian
substantif yang diperlukan.
 Test of controls ini melakukan pengujian atas internal perusahaan (sistem
pengendalian).
3. Substantive Testing
 Substantive test itu menguji dan memeriksa dokumen pada saat melakukan audit.
Di test melalui nilai transaksi, jurnal, posting, akurasi, klasifikasi, timing, dll.

Tipe Audit Sistem Informasi

1. Audit Forensik
 merupakan kegiatan audit terhadap sistem tertentu yang didukung karena adanya
aktivitas yang tidak biasa dan mencurigakan yang terjadi dan dilaporkan. Contoh :
kasus korupsi, kasus penyalahgunaan anggaran pemerintah, kasus pengelewengan
aset dari pemerintah. Audit ini menyangkut kasus khusus yang maksudnya adalah
menyangkut dengan lembaga pemerintahan.
2. Audit Integrasi
 merupakan jenis yang audit yang melibatkan kerja sama dengan auditor lain,
seperti auditor keuangan atau auditor kinerja. Audit ini mengintegrasikan seluruh
proses bisnis transaksi perusahaan mulai dari aktivitas operasional sampai dengan
hasil output berupa laporan keuangan yang secara proses harus terintegrasi.
3. Audit Pengembangan Sistem
 merupakan jenis audit yang berfokus pada pengembangan software/sistem. Dalam
audit ini, auditor akan mengaudit semua proses pengembangan sistem mulai dari
pengumpulan kebutuhan hingga produk akhir dalam sistem produksi.
4. Audit Kontrol Umum
 pekerjaan dalam audit adalah untuk meninjau kontrol yang diterima secara umum
di semua implementasi sistem informasi. Hal ini melibatkan pengembangan
sistem, operasi sistem, pemeliharaan sistem, dan keamanan aplikasi. Audit ini
juga mencakup tinjauan kontrol umum, seperti sistem informasi, tinjauan
keamanan pusat data, dan kepatuhan kebijakan dan prosedur.
5. Audit Kontrol Aplikasi
 jenis audit ini difokuskan kepada aplikasi tertentu. Pekerjaan dalam audit ini akan
berkisar pada evaluasi kontrol input, pemrosesan, dan output dari aplikasi
tertentu.

Operation Management Support System

 Management Support System dirancang untuk memberikan dukungan kepada manager


atau sekelompok kecil manager.

 Management Support System menyertakan aplikasi untuk mendukung pengambilan


keputusan managerial. Contoh : sebagai sistem pendukung kelompok, sistem informasi
eksekutif, dan sistem pakar.

 Sistem ini dimaksudkan untuk secara langsung mendukung manager untuk membuat
keputusan strategis dan taktis untuk organisasi.

Tipe Management Support System

1. Decision Support System


 adalah sistem berbasis komputer hampir selalu interaktif dan dirancang untuk
membantu decision making (manager) dalam pengambilan keputusan. Sistem ini
menggabungkan data dan model untuk membantu sesorang untuk mengambil
keputusan atau memecahkan masalah terutama masalah yang tidak terstruktur
dengan baik. Membutuhkan 3 komponen utama, yaitu :
o Manajemen model : melihat dan menentukan model yang cocok dan sesuai
untuk diterapkan di perusahaan.
o Manajemen data : menyangkut bagaimana data tersebut terorganisir; dapat
disimpan; siapa yang dapat mengakses; apakah semua orang bisa
mengakses/tidak; dalam data ini diperiksa apakah ada crash/error; bisa/tidak
data yang sudah ada ini apakah diverifikasi dari keterjadiannya,
keberadaannya, eksistensinya; dll.
o Manajemen dialog : sistem manajemen yang mengintegrasi antara model
bisnis dengan data-data yang dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan,
memudahkan pengguna interface ke decision support system.

2. Data Mining
 menggunakan berbagai teknologi, seperti pohon keputusan dan jaringan saraf
untuk mencari informasi dari sejumlah data yang luas dan disimpan dalam data
organisasi gudang. Data mining sangat berguna ketika organisasi memiliki
volume transaksi yang besar. Pendekatan yang digunakan :
o Teknik kunci (pohon keputusan)
Pohon keputusan merupakan struktur berbentuk pohon yang diturunkan
dari data untuk mewakili serangkaian keputusan yang menghasilkan berbagai
hasil. Ketika suatu keputusan baru sudah disajikan seperti informasi tentang
pembelajaran tertentu, pohon keputusan kemudian memprediksi hasilnya.
o Jaringan saraf
Jaringan saraf cabang kecerdasan buatan tergantung dalam sebagian besar
produk kelas atas.
o Regresi linier dan logistic
Aturan asosiasi untuk menemukan pola kejadian bersama acara agar
mengelompokkan untuk segmentasi pasar.

3. Group Support System


 merupakan sistem groupware utama yang menyertakan alat kolaborasi yang
dirancang untuk memberikan dukungan komperehensif untuk pertemuan baik
secara langsung ataupun temuan virtual. Semua dihubungkan dengan Local Area
Network (LAN). Group system menyediakan :
o Dukungan terkomputerisasi untuk ide dan penentuan prioritas.
o Pengembangan kebijakan
Contohnya sebuah komputer yang didukung ruang pertemuan diatur berisi
untuk setiap peserta.

4. Geographic Information Systems

GIS menangkap, menyimpan, memanipulasi, menampilkan, dan menganalisa data


secara spasial yang mengacu pada bumi.

- Business Adopts Geographic Technologies


seperti McD yang keberhasilannya tergantung pada lokasi yang lebih baik
dibandingkan pesaing mereka dan harus menggunakan GIS untuk menentukan lokasi
situs. GIS juga digunakan untuk analisis pasar dan perencanaan logistik, real estate,
teknik lingkungan, dan analisa pola geografis yang digunakan oleh bankir hipotek
untuk menunjukkan bahwa mereka tidak menolak pinjaman secara tidak adil.
- What's Behind Geographic Technologies?
dibagi menjadi 2 pendekatan, yaitu :
o Pendekatan Raster
o Pendekatan Vektor

5. Executive Information Systems/Business Intelligence Systems


 Alat praktis yang memfokuskan, menyaring, dan mengatur informasi eksekutif
sehingga dapat dimanfaatkan lebih efektif.

6. Knowledge Management Systems


 adalah sistem untuk mengelola pengetahuan organisasi. Tujuannya untuk
memanfaatkan pengetahuan individu dan organisasi untuk memperoleh perbaikan
operasional dan pasar.
7. Artificial Intelligence
 Penelitian AI berkembang menjadi :
a. Bahasa alami (natural language)
b. Robotika
c. Penglihatan dan pendengaran (perceptive systems)
d. Program genetic
e. Sistem yang ahli (expert systems)
f. Jaringan (neural networks)

8. Experts Systems
 3 Pendekatan :
o organisasi dapat membeli sistem yang dikembangkan sepenuhnya.
o mengembangkan expert system sendiri.
o organisasi dapat membangun expert system custom.

9. Neural Networks
 Sistem diberikan satu set data yang terdiri dari banyak variabel yang berhubungan
dengan sejumlah besar kasus atau peristiwa di mana hasil diketahui terlebih
dahulu.
 Program lalu menganalisis data, menyesuaikan semua korelasi, dan kemudian
memilih satu set variabel yang berkorelasi kuat dengan hasil tertentu yang
diketahui sebagai pola awal.
 Pola awal ini digunakan untuk mencoba memprediksi hasil dari berbagai kasus
dan hasilnya dibandingkan dengan hasil yang sudah diketahui.
 Berdasarkan perbandingan, program mengubah pola dengan menyesuaikan bobot
yang diberikan kepada variabel atau dengan mengubah variabel.

10. Virtual Reality


 Penggunaan sistem berbasis komputer untuk menciptakan lingkungan yang
tampak nyata bagi satu atau lebih indera bagi pengguna
 Prosedur AC/perapian menggunakan VR untuk mengizinkan para insinyur
menelusuri produk yang sudah ada atau yang diusulkan.

Office Automation Systems


3 Aktivitas Otomatisasi Kantor :

 Penyimpanan Informasi : menyimpan informasi berupa teks, gambar, dsb.


 Pertukaran Data : bertukar dokumen secara real-time.
 Manajemen Data

Office Automation Software

 Ms. Office
 Electronic Calendar
 Email
 Voicemail/VOIP (Voice Over Internet Protocol)
 Desktop Publishing
 Videoconferencing

Keuntungan Office Automation

 Meningkatkan kinerja perusahaan : dilakukan secara otomatis.


 Kinerja SDM : dapat dimonitor, waktu kebih cepat.
 Biaya berkurang : biaya kertas dan ATK.
 Fokus proses bisnis.

Kelemahan Office Automation

 Biaya pertama yang dikeluarkan besar.


 Lebih teknis.
 Menolak perubahan.
 Adanya biaya dan waktu untuk pelatihan.
 Saat listrik padam, tidak dapat digunakan.

Anda mungkin juga menyukai