Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Bani Sadr

Kelas : MTI B
Mata Kuliah : Decision Support Systems
Dosen : Dr. Handoyo WN, M.T.I

UTS (UJIAN TENGAH SEMESTER)


1. Keputusan adalah proses pemilihan opsi atau tindakan yang dilakukan oleh individu atau
kelompok untuk mengatasi suatu masalah, mencapai tujuan, atau menyelesaikan suatu situasi.
Keputusan melibatkan pemilihan antara beberapa alternatif yang mungkin, berdasarkan informasi,
analisis, pertimbangan, dan penilaian yang dilakukan.

Tipe-tipe Keputusan:

 Keputusan Tidak Terstruktur(unstructured decision) adalah keputusan yang tidak terjadi


berulang-ulangdan tidak selalu terjadi.Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat
atas.Informasi untuk pengambilan keputusan tidakterstruktur tidak mudah untuk
didapatkan dan tidakmudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkunganluar,Pengalaman
manajer merupakan hal yang sangatpenting di dalam pengambilan keputusan
tidakterstruktur. Keputusan untuk bergabung denganperusahaari lain adalah contoh
keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi.

 Keputusan Setengah Terstruktur (semi-structured decision) adalah keputusan yang


sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak tersruktur.
Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan
serta analisis yang terperinci. Contoh dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan
membeli sistem komputer yang iebih canggih. Contoh yang lainnya misalnya adalah
keputusan alokasi dana promosi.

 Keputusan Terstruktur (structured decision) adalah keputusan yang berulang-ulang dan


rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada
manajemen tingkat bawah. Contoh dari keputusan, tipe ini misalnya adalah keputusan
pemesanan barang, keputusan penagihan piutang dan lain sebagainya.
Proses Pengambilan Keputusan: Langkah-langkah umum dalam proses pengambilan keputusan
meliputi:

 Mengidentifikasi masalah atau tujuan yang perlu diatasi atau dicapai.

 Mengumpulkan informasi yang relevan dan terkait dengan masalah atau tujuan.

 Menganalisis informasi yang dikumpulkan dengan menggunakan metode dan teknik


analisis yang sesuai.

 Mengembangkan alternatif keputusan yang mungkin berdasarkan analisis informasi.

 Mengevaluasi dan membandingkan alternatif keputusan berdasarkan kriteria yang telah


ditetapkan.

 Memilih opsi terbaik berdasarkan evaluasi dan pemilihan yang dilakukan.

 Mengimplementasikan keputusan yang dipilih dengan mengambil tindakan yang


diperlukan.

 Mengevaluasi hasil dari keputusan yang diimplementasikan dan melakukan tindakan


perbaikan jika diperlukan.

2. Gambar 1 dalam Model Konseptual DSS menyajikan hubungan antara komponen-komponen DSS
sebagai berikut:
 Data Management (Manajemen Data) Komponen ini berfokus pada pengumpulan,
penyimpanan, pemrosesan, dan pengelolaan data yang digunakan dalam DSS. Data
Management melibatkan pengumpulan data internal dan eksternal dari berbagai sumber,
seperti basis data internal organisasi, data historis, data pasar, dan sumber data eksternal
lainnya. Data tersebut kemudian diolah dan disimpan dalam format yang dapat digunakan
oleh komponen lain dari DSS.
 Model Management (Manajemen Model) Komponen ini melibatkan pengembangan,
implementasi, dan pemeliharaan model analitis yang digunakan dalam DSS. Model-model
ini dapat berupa model matematika, simulasi, atau pemodelan berbasis aturan yang
digunakan untuk menganalisis data dan menghasilkan informasi yang relevan bagi
pengguna DSS. Model Management juga melibatkan pemrosesan data menggunakan
model-model tersebut untuk menghasilkan hasil yang dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan.
 Communication (Komunikasi) Komponen ini mencakup interaksi antara pengguna DSS
(manajer) dengan sistem DSS. Melalui komponen ini, pengguna dapat mengakses data,
menjalankan analisis, dan menerima hasil dari sistem DSS. Komunikasi dalam DSS dapat
berupa input data, permintaan analisis, pengaturan parameter, dan penerimaan hasil dari
sistem. Interaksi ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi langsung dengan DSS
dan memperoleh informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
 Knowledge Management (Manajemen Pengetahuan) Komponen ini melibatkan
pengumpulan, penyimpanan, dan pemanfaatan pengetahuan yang relevan dalam DSS.
Pengetahuan ini dapat berupa pengetahuan eksplisit (dokumen, panduan, aturan) dan
pengetahuan taktis (pengalaman dan intuisi). Knowledge Management memastikan bahwa
pengetahuan yang ada dapat diakses, digunakan, dan diterapkan dalam proses pengambilan
keputusan. Pengetahuan ini dapat membantu DSS dalam memberikan solusi yang lebih
baik untuk masalah yang kompleks dalam manajemen.

Selain komponen-komponen tersebut, Gambar 1 juga mencantumkan komputer sistem


berbasis lainnya (Other computer-based systems) yang menunjukkan adanya
keterhubungan antara DSS dengan sistem-sistem lain di dalam organisasi yang
menyediakan sumber data tambahan atau saling berinteraksi dalam proses pengambilan
keputusan. Secara keseluruhan, DSS menggunakan komponen-komponen ini secara
terintegrasi untuk mengelola data, menerapkan model analitis, memfasilitasi komunikasi
dengan pengguna, dan memanfaatkan pengetahuan yang relevan dalam memberikan solusi
untuk masalah yang pelik dalam manajemen.

3. Metode ini diolah dengan menggunakan permodelan Sistem Pendukung Keputusan memakai
metode Simple Additive Weighting (SAW). Sistem Pendukung Keputusan juga dapat dikatakan
dengan sistem yang bertujuan untuk mendukung kinerja manajemen dalam mengambil
keputusan. Maka sistem yang akan kita buat harus memenuhi kriteria berikut: sederhana, mudah
untuk dipahami, serta detail dalam fitur dan informasi.
Langkah-langkah untuk menentukan metode SAW adalah menentukan kriteria (Ci) yang bisa
dijadikan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan. Langkah berikutnya adalah
menetapkan rating kecocokan pada setiap alternatif yang ada pada setiap kriteria. Selanjutnya,
membuat keputusan otomatis yang berdasarkan kriteria (Ci), dilanjutkan dengan melakukan
penormalan matrik didasari dengan persamaan yang disesuaikan dengan semacam atribut (baik
atribut untuk keuntungan ataupun atribut dengan biaya) sehingga matrik ternormalisasi R.
Kemudian hasil akhir diperoleh dengan proses perankingan yaitu perjumlahan dari perkalian
matrik ternormalisasi R dengan vektor bobot preferensi sehingga dapat diperoleh nilai paling
besar yang dipilih sebagai alternatif terbaik misalnya (A1).

 Intelligence Phase Pada fase yang pertama ini, DSS akan melaksanakan kegiatan yang
berfokus pada identifikasi dari sebuah situasi, peluang, serta masalah yang ada.
Sejumlah hal yang termasuk ke dalam fase ini yaitu pengidentifikasian masalah ataupun
peluang, mengklasifikasikan masalah, dan menentukan kepemilikan dari sebuah
masalah maupun situasi.
 Design Phase Fase atau tahap yang kedua dinamakan dengan fase desain. Pada fase ini,
sistem akan melaksanakan proses penemuan dan juga pengembangan, serta analisis
tindakan yang dianggap perlu untuk dilakukan. Tidak hanya itu saja, di tahap ini terdapat
pula interpretasi terkait masalah, serta menilai solusi ataupun keputusan yang diyakini
mampu untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
 Choice Phase Fase selanjutnya yaitu fase pilihan, yang dimana sistem akan
melaksanakan aktivitas terkait pengambilan keputusan dengan lebih tajam. Pada tahap
ini juga, organisasi atau perusahaan akan menghasilkan sebuah keputusan konkret dan
mengambil komitmen untuk mengikuti sebuah tindakan tertentu. Ada juga beberapa
tindakan pada fase satu ini, seperti, evaluasi, pencarian, dan pemberian saran terhadap
solusi yang diyakini lebih sesuai sebagai modelnya..
 Implementation Tahap yang terakhir pada sistem pendukung keputusan, yakni fase
implementasi atau penerapan. Fase ini dilakukan untuk menetapkan bahwa solusi yang
telah dipilih dan digunakan dapat berjalan sesuai dengan harapan, tanpa memerlukan
implementasi dari sebuah sistem komputer. Perlu diingat, fase ini memiliki susunan atau
rangkaian proses yang cukup panjang, serta melibatkan beberapa batasan yang tidak
jelas. Itulah pembahasan mengenai Decision Support System, mulai dari pengertian,
jenis, karakteristik, tujuan, hingga komponen yang ada di dalamnya.

4. Karakteristik Manajemen Sistem Informasi (MSI) Fokus pada Pengelolaan Informasi


Manajemen Sistem Informasi (MSI) berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan, dan distribusi informasi dalam sebuah organisasi. Fokus utama dari MSI adalah
memastikan bahwa informasi yang dibutuhkan oleh organisasi tersedia, relevan, akurat, dan
dapat diakses dengan efektif dan efisien.
 Dukungan Keputusan MSI menyediakan informasi yang diperlukan oleh manajemen
untuk pengambilan keputusan. Ini melibatkan pengumpulan data, analisis informasi,
dan menyajikan hasil yang relevan kepada manajemen untuk membantu mereka dalam
memahami situasi, memprediksi tren, dan merencanakan keputusan strategis.
 Integritas dan Keamanan Data MSI melibatkan kebijakan dan prosedur untuk
memastikan integritas dan keamanan data yang disimpan dan diproses dalam sistem.
Hal ini melibatkan penggunaan kontrol akses, perlindungan data, enkripsi, dan
tindakan lainnya untuk menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi.
 Pengelolaan Sistem MSI melibatkan pengelolaan infrastruktur teknologi informasi,
termasuk perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan sumber daya manusia yang
terlibat dalam operasional sistem informasi. Ini mencakup perencanaan,
pengembangan, pengadaan, penerapan, pemeliharaan, dan pembaruan sistem
informasi organisasi.
Perbedaan dengan Sistem Transaksi: Sistem Transaksi adalah sistem yang dirancang
untuk memproses transaksi operasional rutin dalam organisasi, seperti pemesanan,
penjualan, pembelian, atau penggajian. Fokus utama dari sistem transaksi adalah
menjalankan operasional harian dan memastikan bahwa transaksi diolah dengan akurat
dan efisien. Sistem transaksi cenderung berorientasi pada pemrosesan data operasional
dalam waktu nyata dan memiliki peran penting dalam menjalankan kegiatan bisnis
organisasi.
 Perbedaan dengan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Sistem Penunjang Keputusan
(Decision Support System/DSS) adalah sistem yang dirancang untuk membantu
manajemen dalam pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi, analisis,
dan pemodelan. DSS mendukung pengguna dalam memahami masalah kompleks,
menganalisis data, mengidentifikasi alternatif keputusan, dan mengevaluasi
konsekuensi dari setiap alternatif. DSS biasanya mencakup fitur seperti pemodelan
simulasi, analisis sensitivitas, dan visualisasi data.

Perbedaan utama antara MSI dan DSS adalah bahwa MSI lebih berfokus pada
pengumpulan, pengolahan, dan penyediaan informasi dalam organisasi secara umum,
sedangkan DSS memiliki fokus yang lebih khusus pada dukungan pengambilan keputusan
dengan menyediakan alat analisis yang kuat. DSS juga sering kali menggunakan data dari
sistem transaksi atau MSI sebagai sumber informasi untuk analisis dan pengambilan
keputusan.

Anda mungkin juga menyukai