DESKRIPSI MATERI
PERTEMUAN 18 :
A. PENGANTAR
Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah
serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung
kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang
dengan benar adalah suatu system berbasis perangkat lunak interaktif yang
dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan mengkompilasi informasi
yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis
untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil
keputusan.
System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data,
menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang
benar atau membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis
data atau manusia penggunanya.
B. TUJUAN PERKULIAHAN
mahasiswa diharapkan mampu:
1. Konsep Dan Tujuan Sistem Pendukung Keputusan
2. Model Sistem Pendukung Keputusan
3. Penerapan Sistem Pendukung Keputusan
C. DESKRIPSI MATERI
1. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1960-an,
tetapi istilah sistem pendukung keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971,
yang diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S. Scott Morton, keduanya
adalah profesor di MIT. Hal itu mereka lakukan dengan tujuan untuk menciptakan
kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan
keputusan manajemen.
Sementara itu, perintis sistem pendukung keputusan yang lain dari MIT, yaitu
Peter G.W. Keen bekerja sama dengan Scott Morton telah mendefenisikan tiga
tujuan yang harus dicapai oleh sistem pendukung keputusan, yaitu :
1. Sistem harus dapat membantu manajer dalam membuat keputusan guna
memecahkan masalah semi terstruktur.
2. Sistem harus dapat mendukung manajer, bukan mencoba menggantikannya.
3. Sistem harus dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer.
Manajer dan komputer bekerja sama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi
terstruktur.
3. Efektivitas Keputusan
Tujuan utama dari sistem pendukung keputusan bukanlah mempersingkat
waktu pengambilan keputusan, tetapi agar keputusan yang dihasilkan dapat
lebih baik.
Selain itu, Turban juga menjelaskan kemampuan yang harus dimiliki oleh
suatu sistem pendukung keputusan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menunjang pembuatan keputusan manajemen dalam menangani masalah semi
terstruktur dan tidak terstruktur.
2. Membantu manajer pada berbagai tingkatan manajemen mulai dari
manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah.
3. Menunjang pembuatan keputusan secara kelompok dan perorangan.
4. Menunjang pembuatan keputusan yang saling bergantung dan berurutan.
5. Menunjang tahap-tahap pembuatan keputusan, antara lain : intelligence,
design, choice dan implementation.
6. Menunjang berbagai bentuk proses pembuatan keputusan dan jenis keputusan.
7. Kemampuan untuk melakukan adaptasi setiap saat dan bersifat fleksibel.
8. Kemudahan melakukan interaksi sistem.
9. Meningkatkan efektivitas dalam pembuatan keputusan daripada efisiensi.
10. Mudah dikembangkan oleh pemakai akhir.
dengan kalkulator yang dapat digunakan sebagai alat perhitungan saja bukan
sebagai simulator.
2. Model Simulasi Komputer
Model ini merupakan tiruan dari kasus yang sesungguhnya. Ada yang dibuat
dengan peralatan dan ukuran yang sama persis dengan yang sesungguhnya
misalnya cockpit pesawat dimana calon pilot melatih diri melalui cockpit tiruan
tersebut.
3. Model Permainan Operasional
Dalam model ini manusia dijadikan objek yang harus mengambil keputusan.
Informasi diperoleh dari komputer atau video game yang menyajikan
masalahnya. Misalnya seperti pada permainan perang-perangan (war
games),video memberikan informasi dan menyajikan masalah yang berupa
datangnya musuh yang akan menyerang kita dengan macam-macam cara
penyerangan. Kita diminta mempertahankan diri dan menghancurkan musuh
dengan peralatan yang telah disediakan pada video games tersebut.
4. Model verbal
Model verbal adalah model pengambilan keputusan berdasarkan analogi yang
lebih bersifat bukan kuantitatif. Dari analog itu kemudian dibuat dalilnya yang
kemudian diterapkan untuk menyimpulkan dan mengambil keputusan yang
nonkuantitatif.
Anthony down memberikan contoh model verbal yang berupa atau menyangkut
birokrasi. Down memandang birokrasi sebagai organisasi yang memiliki 4
ciri,sebagai berikut.
1. Birokrasi mempunyai lingkungan yang cukup luas dimana peringkat tertinggi
hanya mengetahui kurang dari setengah dari seluruh anggotanya secara pribadi.
Ini berarti bahwa birokrasi itu menghadapi masalah administratif substansial.
2. Bagian terbesar dari anggotanya adalah karyawan penuh yang sangat
menggantungkan dari pada kesempatan kerja dan gajinya pada organisasi itu.
Ini berarti bahwa pada anggotanya sangat terikat pada pekerjaannya.
5. Model fisik
Dalam menjalankan kebijakan pemerintah model fisik ini tidak begitu penting
untuk dianalisis. Model ini,misalnya model dalam rangka pembuatan bangunan
atau tata kota. Dalam model pengambilan bangunan misalnya berlaku model
perencanaan jaringan kerja atau model PERT dan yang sejenisnya. Model ini
merupakan serangkaian keputusan dalam program pembangunan dan
pengembangan yang cukup kompleks. Bagian-bagian mana yang dapat
dilakukan secara serentak, dalam arti tidak usah berurutan dan bagian-bagian
mana yang mengerjakan bagian berikutnya. Ini lebih merupakan tugas dan
pengambilan keputusan seorang insinyur daripada policy maker.
dapat digunakan untuk entry data transaksi, karena untuk keperluan ini sudah
dilakukan oleh sistem pemrosesan transaksi. Sistem informasi manajemen
dibekali dengan berbagai kemampuan untuk mengolah data-data transaksi
sehingga dapat menghasilkan laporan-laporan yang berisi informasi untuk
mendukung dalam pengambilan keputusan.
Manajemen tingkat atas menangani masalah-masalah strategis secara
menyeluruh yang melibatkan berbagai departemen yang ada dalam organisasi
tersebut. Sistem informasi yang digunakan dalam tingkatan manajemen ini
adalah sistem informasi eksekutif. Sistem informasi eksekutif diberi hak untuk
mengakses informasi-informasi yang ada pada semua departemen dalam
organisasi tersebut, sehingga dengan informasi-informasi tersebut manajemen
tingkat atas dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Contoh kasus pada penerapan sistem informasi dalam suatu organisasi adalah
penggunaan sistem informasi dalam organisasi pondok pesantren. Organisasi
pondok pesantren tentunya mempunyai tingkatan-tingkatan manajemen. Mulai
dari staf-staf administrasi, para kepala bagian, hingga pengasuh pondok
pesantren.
Manajemen tingkat bawah menggunakan sistem pemrosesan transaksi untuk
membantu kegiatannya. Sistem pemrosesan transaksi dalam organisasi pondok
pesantren ada banyak macamnya, diantaranya adalah sistem pencatatan santri
baru, pencatatan pembayaran syahariyah, pencatatan kegiatan pendidikan, dll.
Manajemen tingkat menengah menggunakan sistem informasi manajemen
untuk membantu kegiatannya. Sistem informasi manajemen juga ada banyak
macamnya, sedikitnya dalam setiap departemen ada satu macam sistem
informasi manajemen. Sistem informasi manajemen digunakan untuk
menghasilkan laporan-laporan yang berisi informasi untuk mendukung dalam
pengambilan keputusan. Sebagai contoh sistem informasi manajemen
kepegawaian yang menghasilkan laporan-laporan informasi kepegawaian yang
dapat digunakan untuk mengambil keputusan karir seorang pegawai, penetapan
gaji, dll.
D. UJI PEMAHAMAN
PERTANYAAN:
1. Uraikan pengertian Sistem Penunjang Keputusan ?
2. Jelasakan Tujuan-tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar sistem pendukung
keputusan (Kadarsah, 1998) ?
3. Jelaskan Kriteria Sistem Pendukung Keputusan ?
4. Jelaskan menurut Turban, kemampuan apa yang harus dimiliki oleh suatu sistem
pendukung keputusan ?
5. Uraikan batasan-batasan pada sistem pendukung keputusan ?
6. Apa yang di maksud dengan Model dalam sistem pendukung keputusan ?
7. Apa pentingnya Model dalam sistem pendukung keputusan ?
8. Uraikan Klasifikasi Model Pengambilan Keputusan ?
9. Jelaskan dalam rangka analisis kebijakan pengambilan keputusan di kelompokan
dalam 5 kategori menurut Robert D.Spech, sebutkan !
10. Berikan contoh peranan sistem pendukung keputusan dalam sistem informasi
manajemen ?
E. DAFTAR PUSTAKA