Anda di halaman 1dari 12

CONTOH PROPOSAL

Mata Kuliah: Metodologi Penelitian

TITLE:
Hubungan antara Kepuasan Karyawan (Employee
Satisfaction), Suasana Kerja (Work Environment) dan
Motivasi terhadap Produktivitas di PT. Schneider
Indonesia

Oleh:

Research Proposal

DI
………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia akan menghadapi persaingan global dalam bidang ekonomi, politik dan
sosial, dimana dengan akan dimulainya AFTA (Asean Free Trade area) dan juga
AFLA (Asean Free Labour Area) mengharuskan Industri di Indonesia harus
mempunyai daya saing baik produk maupun tenaga kerja. Agar mampu bersaing
perusahaan harus memberikan layanan dan menghasilkan produk yang mempunyai
kwalitas yang bagus sekaligus harga yang bersaing. Untuk itu perusahaan harus
mempunyai kwalitas sumber daya manusia yang bagus dan juga effisiensi yang
tinggi didalam line produksi dengan meningkatkan produktifitas proses produksi.

Effisiensi dan produktifitas suatu perusahaan akan sangat bergantung kepada


kondisi karyawan, dimana apabila mereka merasa tidak puas, dan bekerja
dilingkungan yang kurang mendukung maka suasana kerja menjadi tidak kondusif
dan motivasi akan berkurang. Motivasi yang tinggi merupakan kunci keberhasilan
suatu perusahaan. Dengan motivasi yang tinggi akan dihasilkan effisiensi kerja dan
produktifitas yang meningkat dan dengan demikian produktifitas akan juga meningkat
yang pada akhirnya dihasilkan proses produksi yang dapat bersaing.

Besarnya gaji yang diberikan kepada karyawan bukan satu-satunya factor yang
dapat dijadikan patokan sebagai peningkatan motivasi seorang karyawan. Ada
beberapa faktor yang berpengaruh didalam meningkatkan motivasi karyawan,
diantaranya adalah kepuasan karyawan, dan lingkungan kerja yang aman sehingga
dapat meningkatkan motivasi kerja yang pada akhirnya akan berpengaruh kepada
effektifitas dan produktifitas kerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisa hubungan antara kepuasan karyawan perusahaan, lingkungan kerja,
motivasi terhadap produktifitas kerja. Populasi dari penelitian ini adalah karyawan
dari PT. Schneider Indonesia.
B. Identifikasi Masalah
Dalam dunia industri kita kenal adanya istilah “seorang pekerja yang merasa senang
dan bahagia dalam bekerja maka dia akan bekerja dengan effektif pula” dan
karyawan yang bahagia akan mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya tersebut.
Peningkatan produktifitas karyawan merupakan hasil dari tingginya motivasi pekerja
dalam menyelesaikan pekerjaannya, dimana motivasi yang tinggi tentunya adalah
dukungan dari tingkat kepuasan yang diterima karyawan dalam pekerjaannya sehari-
hari dan juga dipengaruhi oleh lingkungan tempat kerja karyawan seperti rasa aman
dan kenyamanan dalam bekerja.

Berdasarkan uraian diatas, makan dapat diturunkan beberapa factor yang dapat
mempengaruhi motivasi seseorang dalam bekerja diantaranya:
(1) Gaji;
(2) Pekerjaan dan posisi yang baik;
(3) Rekan sejawat;
(4) Atasan (seperti: supervisor, manager, dll)
(5) Sistem promosi, dan
(6) Lingkungan kerja.

Didalam research ini produktifitas akan dilihat dari sisi kepuasan karyawan dari segi
kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, faktor atasan dan system promosi.
Sedangkan dari segi lingkungan akan ditinjau dari ergonomic, lingkung kerja seperti
kenyamanan dan keamanan lingkungan kerja. Semua factor ini akan mendukung
tingkat motivasi pekerja yang akan terukur dari produktifitas pekerja dari jumlah
output yang dihasilkan pekerja per jam dan juga tingkat kehadiran di perusahaan
dalam hal ini lingkungan PT. Schneider Indonesia.

C. Pembatasan Masalah
Konsep mengenai kepuasan karyawan sangat bervariasi, seperti diatas telah
disebutkan banyak factor yang dapat mendukung karyawan sangat termotivasi
dalam pekerjaannya. Tetapi dalam research yang dilakukan penulis membatasi
masalah dengan tidak membahas hal yang berkaitan dengan kompensasi,
benefit dan juga system penggajian di perusahaan. Research lebih
memfokuskan tingginya motivasi yang didukung oleh kepuasan karyawan dari
sisi pekerjaan itu sendiri, rekan kerja dan factor atasan yang juga dipengaruhi
oleh lingkungan kerja. Pada akhirnya dengan kepuasan karyawan dan
lingkungan kerja akan berpengaruh terhadap motivasi kerja dan sekaligus akan
berpengaruh terhadap produktifitas kerja si karyawan itu sendiri.

D. Rumusan Masalah

Dari diagram diatas maka jelas permasalahan yang akan di teliti, dimana ada 3 buah
variable bebas yaitu: kepuasan karyawan (Employee Satisfaction), Lingkungan Kerja
(Working Environment), Motivasi dan 1 buah variable tidak bebas (dependent) yaitu
produktifitas, sehingga perumusah beberapa masalah adalah sbb:
1. Seberapa besar dan apakah ada pengaruh antara Lingkungan kerja thd motivasi
2. Seberapa besar dan apakah ada pengaruh antara Kepuasan Karyawan thd
Motivasi
3. Seberapa besar dan apakah ada pengaruh antara Lingkungan kerja thd
Kepuasan Karyawan
4. Seberapa besar dan apakah ada pengaruh antara Motivasi thd Produktifitas Kerja
Karyawan
5. Seberapa besar dan apakah ada pengaruh antara Lingkungan Kerja thd
Produktifitas Kerja Karyawan
6. Seberapa besar dan apakah ada pengaruh antara Kepuasan thd Produktifitas
Kerja Karyawan

E. Kegunaan Hasil Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan secara teoritis maupun
secara praktis.

E.1. Kegunaan Teoritis


Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran didalam
perkembangan ilmu managemen Sumber Daya Manusia khususnyanya menyangkut
motivasi kerja karyawan yang dikaitkan dengan proses produktifitas dalam dunia
industry.

E.2. Kegunaan Praktis


Diharapkan dengan penelitian ini dapat mengatasi persoalan mengenai menurunnya
produktifitas kerja karyawan dalam perusahaan PT. Schneider Indonesia. Penelitian
ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi perusahaan didalam meningkatkan
motivasi para pekerja yang didukung oleh peningkatan kepuasan pekerja dan
lingkungan kerja yang pada akhirnya akan terukur adanya peningkatan produktifitas
pekerja. Dengan meningkatnya produktifitas pekerja maka akan dihasilkan effisiensi
yang tinggi dan pada akhirnya harga barang yang diproduksi akan menjadi semakin
kompetitif dan meningkatkan laba perusahaan.
BAB II
KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Konseptual

A.1. Dependent Variable (Y) – Produktifitas Kerja

A.1.1 Pengertian dan konsep Produktfitas Kerja


Produktifitas adalah merupakan perbandingan antara jumlah input dengan jumlah
output menghasilkan suatu output tertentu (Spring Singapore, 2011). Produktifitas
merupakan gambaran sejauh mana eefectivitas dan effisiensi suatu organisasi
didalam menjalankan proses produksi.
Produktifitas didefinisikan sebagai:

𝑶𝑼𝑻𝑷𝑼𝑻
PRODUKTIFITAS =
𝑰𝑵𝑷𝑼𝑻

Konsep produktifitas diukur dengan membandingkan suatu unit produksi


berdasarkan waktu tertentu atau perbedaan antara suatu unit proses produksi (Peter
Mawson, 2003). Sebagai contoh apabila hasil dari output tahap ke-2 lebih banyak
dibandingkan dengan output pada tahap ke-1, dimana diberikan inputan yang sama
pada keduanya maka dapat dikatakan terjadi peningkatan produktifitas dari proses
produksi.

Pengukuran Output dapat berupa produk yang dihasilkan dari suatu industry yang
dalam hal ini di PT. Schneider Indonesia adalah berupa MCB (Mini Circuit Breakers).
Sehingga output dapat diekspresikan menjadi: suatu besaran phisik atau unit.

Input merupakan sumber daya yang digunakan untuk melakukan proses produksi
sehingga dihasilkan output. Umumnya untuk input yang dikenal yaitu: tenaga kerja
dan modal kerja.
Tenaga kerja merefer kepada semua type karyawan didalam organisasi. Dimana
termasuk didalamnya para staff dan para pekerja baik pekerja tetap maupun tidak
tetap (kontrak atau outsourcing).
Tenaga kerja dapat diukur melalui 3 cara, yaitu:
 Jumlah jam kerja yang digunakan: yang merupakan jam kerja actual yang
digunakan pada proses produksi. Pada jam kerja disini “hour paid” yang tidak
digunakan untuk proses produksi seperti: waktu istirahat dan liburan tidak
diperhitungkan.
 Jumlah Pekerja yang terlibat dalam proses produksi, dimana dengan
diketahuinya jumlah pekerja yang terlibat dapat dengan mudah memperkirakan
berapa jam kerja yang digunakan untuk menghasilkan output suatu proses
produksi.
 Cost Labour, dimana didalamnya termasuk gaji, bonus, biaya transportasi dan
benefit lainnya.

Capital atau modal Kerja merupakan bentuk asset yang digunakan dalam proses
produksi seperti mesin-mesin, tanah dan bangunan, dan juga inventory. Capital juga
dapat diukur secara physical quantity dengan mengetahui “machine hour” (jam kerja
mesin), nilai barang dan depresiasi.

A.2. Independent Variable (X1) – Work Environment (Lingkungan Kerja)


A. Pruss-Ustun dan C. Corvalen (2006) mendefinisikan bahwa Environment adalah
semua eksternal factor seperti unsure-unsur materi (physical), Kimiawi (Chemical),
dan Biologi (Biological) yang mempengaruhi tingkah laku seseorang didalam
melakukan pekerjaannya.

Beberapa contoh factor-faktor yang termasuk didalam lingkup dalam Environment


(Lingkungan) adalah diantaranya:
 Polusi udara, air atau tanah disebabkan kontaminasi kimiawi atau biologi;
 Radiasi UV atau ionisasi;
 Kebisingan, dan Medan Electromagnetic;
 Resiko-resiko area kerja;
 Kebersihan dan kesehatan area kerja.
Yang bukan termasuk dalam factor Environment, diantaranya:
 Konsumsi alcohol atau merokok;
 Penggunaan bahan-bahan Narkotika;
 Diets,
 Kondisi alam yang tidak dapat diubah (seperti: sungai, danau, dll)
 Kontaminasi yang terjadi antara hubungan orang-per orang yang tidak dapat di
cegah penjangkitannya.

A.3. Independent Variable (X2) – Kepuasan Kerja

A.3.1 Pengertian dan konsep Kepuasan Kerja


Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual, sebagaimana
Gibson Ivancevich dan Donely (1985:73) mengatakan bahwa: “Kepuasan kerja
adalah suatu sikap yang dimiliki individu tentang pekerjaan, yang merupakan hasil
persepsinya terhadap pekerjaan tersebut”. Hal senada dikatakan pula oleh George
dan Jones (1996:70) bahwa: “kepuasan kerja adalah kumpulan perasaan dan nilai
yang dimiliki karyawan mengenai pekerjaannya saat ini”. Hal ini juga di definisikan
oleh Locke dalam Luthan (1995:126) sementara Davis (1993:195) menyatakan
bahwa kepuasan kerja bersifat dinamis yaitu perasaan puas dapat berubah–ubah
sesuai dengan kondisinya.

A.3.2 Penyebab Kepuasan Kerja


Ada Lima factor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja yaitu:
a. pemenuhan kebutuhan (Need fulfillment)
b. perbedaan (Discrepancies)
c. pencapaian nilai (Value attainment)
d. Keadilan (Equity)
e. Komponen genetic (Genetic components)
Selain penyebab kepuasan kerja, ada juga factor penentu kepuasan kerja, seperti
Gaji, kondisi kerja dan hubungan kerja (atasan dan teman sekerja).

A.4. Independent Variable (X3) – Motivasi Kerja


Motivasi diberikan definisinya oleh Sandra Graham dan Bernard Weiner (UCLA)
merupakan suatu studi dimana mempelajari kenapa orang berpikir dan berbuat
seperti yang mereka lakukan. Dalam konteks prestasi pendidikan misalnya, motivasi
berhubungan dengan pertanyaan atas motivasi apa seorang pelajar dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan walaupun tugas tersebut tugas yang sulit.
Ataupun pertanyaan atas suatu motivasi yang mempertanyakan motivasi atas
keuletan seseorang dalam bekerja. Sedangkan Luthans (1998) menyatakan bahwa
motivasi adalah suatu proses yang timbul, dibangkitkan, diarahkan dan menopang
tingkah laku dan prestasi. Yaitu, suatu proses yang memberikan rangsangan kepada
orang untuk bertindak dan mendapatkan hasil yang diinginkan dari suatu pekerjaaan.
Uang bukanlah segalanya, yang dapat meningkatkan motivasi seseorang untuk
bekerja dengan giat.

Denzel O. Clegg (2006) memberikan 6 saran agar seorang pekerja dapat mempunyai
motivasi yang tinggi atau meningkat, diantaranya:
1. Pemberian rangsangan atas pengetahuan terhadap subject yang dihadapi;
2. Pemberian tanggung-jawab atas pekerjaan yang dilakukan;
3. Mendapatkan dukungan dari atasan;
4. Perasaan untuk memperoleh kesuksesan;
5. Komitment untuk melakukan sesuatu yang baru, seperti: ide dan perbaikan
kerja.
6. Memahami atas kekuatan dan limitasi yang ada pada diri sendiri.
Pada penelitian ini penulis menganalisa variable lain yang mendukung
peningkatan motivasi kerja seseorang diantaranya: Lingkungan Kerja yang
aman dan nyaman, dan Kepuasan Individu dalam bekerja. Dimana pada
akhirnya semua akan berkaitan dalam hubungannya dengan produktifitas
pekerjaan dalam perusahaan.

B. Kerangka Teoritik
Penelitian mengenai “Hubungan antara Kepuasan Karyawan (Employee
Satisfaction), Suasana Kerja (Work Environment) dan Motivasi terhadap
Produktivitas di PT. Schneider Indonesia” merupakan penelitian yang akan dilakukan
di perusahaan PMA Perancis yang akan menganalisis hubungan antara kepuasan
kerja dan Lingkungan Kerja terhadap motivasi untuk pengarhunhanya terhadap
produktifitas di dalam proses produksi. Dengan adanya peningkatan kepuasan
pekerja, lingkungan kerja yang aman dan nyaman merupakan dasar yang utama
untuk peningkatan motivasi pekerja didalam membangun produktifitas yang tinggi
bagi perusahaan.

C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis menyatakan hipotesis
penelitiannya sebaga iberikut:
1. Terdapat pengaruh positif dari Lingkungan kerja terhadap Motivasi kerja;
2. Terdapat pengaruh positif dari Lingkungan kerja terhadap Kepuasan Karyawan;
3. Terdapat pengaruh positif dari Lingkungan kerja terhadap Produktifitas kerja;
4. Terdapat pengaruh positif dari Kepuasan karyawan terhadap Motivasi kerja;
5. Terdapat pengaruh positif dari Kepuasan karyawan terhadap Produktifitas kerja;
6. Terdapat pengaruh positif dari Motivasi terhadap Produktifitas kerja;
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh Lingkungan kerja terhadap produktifitas di perusahaan PT. Schneider
Indonesia
2. Pengaruh Kepuasan Karyawan terhadap produktifitas di perusahaan PT.
Schneider Indonesia
3. Pengaruh Motivasi Pekerja terhadap produktifitas di perusahaan PT. Schneider
Indonesia

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian dilakukan di PT. Schneider Indonesia – Cikarang, terhadap
karyawan atau operator yang bekerja di area produksi.

C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif melalui
teknik analisis deskriptif korelasional dan regresi dengan menggunakan parameter
statistic. Penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai “Hubungan antara
Kepuasan Karyawan (Employee Satisfaction), Suasana Kerja (Work Environment)
dan Motivasi terhadap Produktivitas di PT. Schneider Indonesia”.

D. Operasional variable Penelitian


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner/angket
sebagai alat ukur mengetahui keadaan responden. Instrument ini untuk mengukur
varibel Produktifitas Kerja (Y) sebagai varibel terikat, dan Lingkungan Kerja (X1),
Kepuasan kerja (X2) dan Motivasi (X3) sebagai variable bebas. Selanjutnya
instrument akan diuji dengan validitas konten atau isi.
E. Populasi dan Sampel

E.1 Populasi Penelitian


Seluruh operator produksi PT. Schneider Indonesia – Cikarang pada tahun 2012 –
2013, berdarsarkan data yang diperoleh dari data administrasi Human Resource
Management PT. Schneider Indonesia.

E.2. Sampel Penelitian


Jumlah sample yang Akan dijadikan objek penelitian ditentukan dengan
menggunakan rumusan statistik sebagai berikut:
Keterangan:
N = Jumlah populasi (Jumlah Operator thn 2012-2013), dan
d = presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%) maka diperoleh jumlah
sample:

Anda mungkin juga menyukai