TITLE:
Hubungan antara Kepuasan Karyawan (Employee
Satisfaction), Suasana Kerja (Work Environment) dan
Motivasi terhadap Produktivitas di PT. Schneider
Indonesia
Oleh:
Research Proposal
DI
………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Besarnya gaji yang diberikan kepada karyawan bukan satu-satunya factor yang
dapat dijadikan patokan sebagai peningkatan motivasi seorang karyawan. Ada
beberapa faktor yang berpengaruh didalam meningkatkan motivasi karyawan,
diantaranya adalah kepuasan karyawan, dan lingkungan kerja yang aman sehingga
dapat meningkatkan motivasi kerja yang pada akhirnya akan berpengaruh kepada
effektifitas dan produktifitas kerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisa hubungan antara kepuasan karyawan perusahaan, lingkungan kerja,
motivasi terhadap produktifitas kerja. Populasi dari penelitian ini adalah karyawan
dari PT. Schneider Indonesia.
B. Identifikasi Masalah
Dalam dunia industri kita kenal adanya istilah “seorang pekerja yang merasa senang
dan bahagia dalam bekerja maka dia akan bekerja dengan effektif pula” dan
karyawan yang bahagia akan mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya tersebut.
Peningkatan produktifitas karyawan merupakan hasil dari tingginya motivasi pekerja
dalam menyelesaikan pekerjaannya, dimana motivasi yang tinggi tentunya adalah
dukungan dari tingkat kepuasan yang diterima karyawan dalam pekerjaannya sehari-
hari dan juga dipengaruhi oleh lingkungan tempat kerja karyawan seperti rasa aman
dan kenyamanan dalam bekerja.
Berdasarkan uraian diatas, makan dapat diturunkan beberapa factor yang dapat
mempengaruhi motivasi seseorang dalam bekerja diantaranya:
(1) Gaji;
(2) Pekerjaan dan posisi yang baik;
(3) Rekan sejawat;
(4) Atasan (seperti: supervisor, manager, dll)
(5) Sistem promosi, dan
(6) Lingkungan kerja.
Didalam research ini produktifitas akan dilihat dari sisi kepuasan karyawan dari segi
kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, faktor atasan dan system promosi.
Sedangkan dari segi lingkungan akan ditinjau dari ergonomic, lingkung kerja seperti
kenyamanan dan keamanan lingkungan kerja. Semua factor ini akan mendukung
tingkat motivasi pekerja yang akan terukur dari produktifitas pekerja dari jumlah
output yang dihasilkan pekerja per jam dan juga tingkat kehadiran di perusahaan
dalam hal ini lingkungan PT. Schneider Indonesia.
C. Pembatasan Masalah
Konsep mengenai kepuasan karyawan sangat bervariasi, seperti diatas telah
disebutkan banyak factor yang dapat mendukung karyawan sangat termotivasi
dalam pekerjaannya. Tetapi dalam research yang dilakukan penulis membatasi
masalah dengan tidak membahas hal yang berkaitan dengan kompensasi,
benefit dan juga system penggajian di perusahaan. Research lebih
memfokuskan tingginya motivasi yang didukung oleh kepuasan karyawan dari
sisi pekerjaan itu sendiri, rekan kerja dan factor atasan yang juga dipengaruhi
oleh lingkungan kerja. Pada akhirnya dengan kepuasan karyawan dan
lingkungan kerja akan berpengaruh terhadap motivasi kerja dan sekaligus akan
berpengaruh terhadap produktifitas kerja si karyawan itu sendiri.
D. Rumusan Masalah
Dari diagram diatas maka jelas permasalahan yang akan di teliti, dimana ada 3 buah
variable bebas yaitu: kepuasan karyawan (Employee Satisfaction), Lingkungan Kerja
(Working Environment), Motivasi dan 1 buah variable tidak bebas (dependent) yaitu
produktifitas, sehingga perumusah beberapa masalah adalah sbb:
1. Seberapa besar dan apakah ada pengaruh antara Lingkungan kerja thd motivasi
2. Seberapa besar dan apakah ada pengaruh antara Kepuasan Karyawan thd
Motivasi
3. Seberapa besar dan apakah ada pengaruh antara Lingkungan kerja thd
Kepuasan Karyawan
4. Seberapa besar dan apakah ada pengaruh antara Motivasi thd Produktifitas Kerja
Karyawan
5. Seberapa besar dan apakah ada pengaruh antara Lingkungan Kerja thd
Produktifitas Kerja Karyawan
6. Seberapa besar dan apakah ada pengaruh antara Kepuasan thd Produktifitas
Kerja Karyawan
A. Deskripsi Konseptual
𝑶𝑼𝑻𝑷𝑼𝑻
PRODUKTIFITAS =
𝑰𝑵𝑷𝑼𝑻
Pengukuran Output dapat berupa produk yang dihasilkan dari suatu industry yang
dalam hal ini di PT. Schneider Indonesia adalah berupa MCB (Mini Circuit Breakers).
Sehingga output dapat diekspresikan menjadi: suatu besaran phisik atau unit.
Input merupakan sumber daya yang digunakan untuk melakukan proses produksi
sehingga dihasilkan output. Umumnya untuk input yang dikenal yaitu: tenaga kerja
dan modal kerja.
Tenaga kerja merefer kepada semua type karyawan didalam organisasi. Dimana
termasuk didalamnya para staff dan para pekerja baik pekerja tetap maupun tidak
tetap (kontrak atau outsourcing).
Tenaga kerja dapat diukur melalui 3 cara, yaitu:
Jumlah jam kerja yang digunakan: yang merupakan jam kerja actual yang
digunakan pada proses produksi. Pada jam kerja disini “hour paid” yang tidak
digunakan untuk proses produksi seperti: waktu istirahat dan liburan tidak
diperhitungkan.
Jumlah Pekerja yang terlibat dalam proses produksi, dimana dengan
diketahuinya jumlah pekerja yang terlibat dapat dengan mudah memperkirakan
berapa jam kerja yang digunakan untuk menghasilkan output suatu proses
produksi.
Cost Labour, dimana didalamnya termasuk gaji, bonus, biaya transportasi dan
benefit lainnya.
Capital atau modal Kerja merupakan bentuk asset yang digunakan dalam proses
produksi seperti mesin-mesin, tanah dan bangunan, dan juga inventory. Capital juga
dapat diukur secara physical quantity dengan mengetahui “machine hour” (jam kerja
mesin), nilai barang dan depresiasi.
Denzel O. Clegg (2006) memberikan 6 saran agar seorang pekerja dapat mempunyai
motivasi yang tinggi atau meningkat, diantaranya:
1. Pemberian rangsangan atas pengetahuan terhadap subject yang dihadapi;
2. Pemberian tanggung-jawab atas pekerjaan yang dilakukan;
3. Mendapatkan dukungan dari atasan;
4. Perasaan untuk memperoleh kesuksesan;
5. Komitment untuk melakukan sesuatu yang baru, seperti: ide dan perbaikan
kerja.
6. Memahami atas kekuatan dan limitasi yang ada pada diri sendiri.
Pada penelitian ini penulis menganalisa variable lain yang mendukung
peningkatan motivasi kerja seseorang diantaranya: Lingkungan Kerja yang
aman dan nyaman, dan Kepuasan Individu dalam bekerja. Dimana pada
akhirnya semua akan berkaitan dalam hubungannya dengan produktifitas
pekerjaan dalam perusahaan.
B. Kerangka Teoritik
Penelitian mengenai “Hubungan antara Kepuasan Karyawan (Employee
Satisfaction), Suasana Kerja (Work Environment) dan Motivasi terhadap
Produktivitas di PT. Schneider Indonesia” merupakan penelitian yang akan dilakukan
di perusahaan PMA Perancis yang akan menganalisis hubungan antara kepuasan
kerja dan Lingkungan Kerja terhadap motivasi untuk pengarhunhanya terhadap
produktifitas di dalam proses produksi. Dengan adanya peningkatan kepuasan
pekerja, lingkungan kerja yang aman dan nyaman merupakan dasar yang utama
untuk peningkatan motivasi pekerja didalam membangun produktifitas yang tinggi
bagi perusahaan.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis menyatakan hipotesis
penelitiannya sebaga iberikut:
1. Terdapat pengaruh positif dari Lingkungan kerja terhadap Motivasi kerja;
2. Terdapat pengaruh positif dari Lingkungan kerja terhadap Kepuasan Karyawan;
3. Terdapat pengaruh positif dari Lingkungan kerja terhadap Produktifitas kerja;
4. Terdapat pengaruh positif dari Kepuasan karyawan terhadap Motivasi kerja;
5. Terdapat pengaruh positif dari Kepuasan karyawan terhadap Produktifitas kerja;
6. Terdapat pengaruh positif dari Motivasi terhadap Produktifitas kerja;
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh Lingkungan kerja terhadap produktifitas di perusahaan PT. Schneider
Indonesia
2. Pengaruh Kepuasan Karyawan terhadap produktifitas di perusahaan PT.
Schneider Indonesia
3. Pengaruh Motivasi Pekerja terhadap produktifitas di perusahaan PT. Schneider
Indonesia
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif melalui
teknik analisis deskriptif korelasional dan regresi dengan menggunakan parameter
statistic. Penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai “Hubungan antara
Kepuasan Karyawan (Employee Satisfaction), Suasana Kerja (Work Environment)
dan Motivasi terhadap Produktivitas di PT. Schneider Indonesia”.