DSS Meliputi banyak aspek yaitu : Data Warehouse, Data Mining. Business Intelligence,
Transaction Processing System, Customer Relationship Management, Decision Support
System.
1. Teknologi baru dan distribusi informasi yang lebih baik telah menghasilkan lebih
banyak alternatif untuk manajemen.
2. Operasi kompleks telah meningkatkan biaya kesalahan, menyebabkan
permasalahan berantai di seluruh organisasi.
3. Perekonomian dan pasar global yang berubah dengan cepat menghasilkan
ketidakpastian yang lebih besar dan membutuhkan respons yang lebih cepat untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif.
4. Meningkatnya regulasi pemerintah ditambah dengan destabilisasi politik telah
menyebabkan ketidak pastian yang besar.
Kelebihan yang diberikan Decision Support Systems.
Ada 3 kerangka pada DSS yaitu Keputusan Terstruktur, Semi Terstruktur, dan Tidak
Terstruktur
Untuk keputusan yang sifatnya terstruktur adalah suatu kegiatan pengambilan keputusan
yang sudah jelas dan dilakukan secara kontinyu dan umumnya dilakukan oleh pihak
manajemen yang berada dalam tingkatan tersebut. Untuk itu, diperlukan adanya
informasi yang lebih spesifik, sempit, terjadwal, realtime detail internal dan interaktif
dalam menggunakan decision support system jenis ini. Contoh decision support system
jenis struktur adalah keputusan dalam hal memesan barang, menagih utang mengisi stok
produk dan masih banyak lagi.
Sedangkan untuk keputusan yang semi terstruktur, keputusannya akan ditentukan oleh
komputer dan sebagian lainnya ditentukan oleh pihak pengambilan keputusan. Untuk itu,
hukum informasi yang diperlukan pada keputusan jenis ini adalah data yang lebih fokus,
interaktif, real time, internal, dan juga terjadwal. Contoh sederhananya adalah saat
mengevaluasi kredit, penjadwalan kegiatan produksi perusahaan, dan juga pengendalian
stok baru.
Terakhir, keputusan yang tidak terstruktur adalah keputusan yang proses penanganannya
terasa sangat sulit. Karena, biasanya tidak terjadi secara rutin ataupun pada kondisi
tertentu saja. Objek proses pengambilan keputusan pada jenis ini akan memerlukan
pengalaman dan juga sumber eksternal. Umumnya keputusan pada jenis ini akan terjadi
pada manajemen tingkat yang lebih tinggi. Informasi yang diperlukan tentunya adalah
bersifat internal dan juga eksternal, lebih luas dan juga lebih umum. Contoh dari kegiatan
pengambilan keputusan yang tidak terstruktur adalah pengembangan pada suatu
teknologi baru proses testing dengan perusahaan lainnya serta perekrutan karyawan
eksekutif.
Teknologi yang menerapkan metodologi penalaran dalam domain tertentu atau Upaya
untuk meniru pemecahan masalah ahli manusia
Contohnya meliputi: