Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KUIS 1

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


Dosen pengampu: Murien Nugraheni, S.T., M.Cs.

Naufal Rafi Shafghani


1512621061

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023/2024
Soal:
1. Jelaskan istilah-istilah di bawah ini beserta masing-masing contohnya:
a. TPS
b. MIS
c. OAS
d. DSS
e. EIS
2. Sebutkan 4 kategori keputusan, sertakan dengan contoh teknologi pendukungnya!
3. Sebut dan jelaskan macam-macam keputusan dan berikan masing-masing contohnya!
4. Jelaskan tiga proses pembuatan keputusan menurut Simon!

Jawab:
1. Pengertian istilah TPS, MIS, OAS, DSS, dan EIS sebagai berikut:
a. Sistem Pemprosesan Transaksi (Transaction Processing System atau TPS): Sistem
Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System) disingkat TPS) adalah
sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada
suatu organisasi. Sistem yang berinteraksi langsung dengan sumber data (misalnya
pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari
yang mendukung operasional organisasi dilakukan.
Contoh: Tugas dari fungsi produksi adalah memproduksi produk, serta mencari
harga bahan baku untuk produksi,serta desain produk secara terus menerus.
b. Management Information System (MIS): MIS adalah suatu aplikasi Sistem
Informasi yang menyediakan laporan informasi terpadu bagi pihak manajemen.
MIS dihasilkan dari beberapa database yang menyimpan data dari benyak sumber,
termasuk didalamanya Transaction Processing System. MIS menyajikan informasi
yang detail, rangkuman informasi dan informasi terpilih. MIS merupakan salah satu
elemen manajemen yang dirasa penting oleh banyak perusahaan oleh karena itu
pengembangan MIS akan terus dapat berlanjut.
Contoh: sistem yang digunakan oleh sebuah perusahaan ritel untuk melacak stok
barang, menghasilkan laporan penjualan harian, dan memantau tren pembelian
pelanggan.
c. Office Automation System (OAS): Office Automation System (OAS), adalah
system mendukung pekerjaan pada suatu perusahaan secara luas, biasanya
digunakan untuk meningkatkan aliran pekerjaan dan komunikasi antar sesama
pekerja, tidak peduli apakah pekerja tadi berada di satu lokasi yang sama ataupun
tidak. OAS berfungsi dalam word processing, elctronic message, work group
computing, work group scheduling, facsimile processing, imaging and electronic
documents, and work flow management. OAS dirancang baik untuk individu
maupun kelompok.
Contoh: pengiriman dokumen yang saat ini menggunakan elektronik mail. Selain
itu, urusan administrasi yang menggunakan aplikasi seperti, Microsoft Office,
Google Docs, dan sebagainya.
d. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System atau DSS): DSS adalah
interaktif berbasis komputer sistem dan subsistem dimaksudkan untuk membantu
pengambil keputusan menggunakan teknologi komunikasi, data, dokumen,
pengetahuan atau model proses keputusan untuk menyelesaikan tugas.Tujuan
digunakannya system ini adalah sebagai bahan pertimbangan sebelum seorang
manajer memutuskan kebijakan tertentu.
Contoh: Pada level taktis ini pengumpulan data semua data-data dari level
operasional dan di olah dalam bentuk pengendalian manajemen sedetil-detilnya,
yang pelaporan data-data tersebut, yang informasi datanya akan di laporkan kepada
level strategi untuk pengambilan keputusan. dan tugasnya mengawasi beberapa unit
kerja dan menerapkan rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih
tinggi. Tingkat ini di duduki oleh Manager-manager cabang dari tiap-tiap fungsi
dari level operasional.
e. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System atau EIS): Sistem
Informasi eksekutif (EIS) adalah satu jenis dari manajemen informasi sistem
dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan
keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses
terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol
strategis dari perusahaan. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk di
khususkan dari satu sistem mendukung keputusan (DSS).atau Sistem Informasi
Eksekutif (EIS) di atas adalah jenis sistem informasi manajemen untuk
memfasilitasi dan mendukung informasi dalam pengambilan keputusan kebutuhan
dari eksekutif ini dengan menyediakan akses mudah baik informasi internal dan
eksternal yang terkait untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan. Hal ini
biasanya dianggap sebagai bentuk khusus dari Sistem Pendukung Keputusan
(DSS).
Contoh: Pada umumnya, pada level strategis ini memberikan kebijakan kebijakan
yang di peruntukan pada level di bawah atau tujuan, strategi, dan kebijakan
perusahaan secara umum, yang kemudian akan di terjemahkan lebih spesifik oleh
manajer di bawahnya. Contoh dari tugas-tugasnya ialah membuat kebijakan
mengenai rencana perluasan pasar (expantion), kebijakan mengenai kesejahteraan
karyawan dan menetapkan besarnya penjualan yang dicapai.

2. Keputusan Operasional:
• Contoh: Seorang manajer rantai pasokan memutuskan jumlah persediaan yang
harus dipesan untuk menjaga tingkat persediaan yang optimal di gudang.
• Teknologi Pendukung: Sistem Manajemen Persediaan (Inventory Management
System) yang menggunakan perangkat lunak seperti SAP, Oracle SCM, atau sistem
persediaan kustom.
Keputusan Taktis:
• Contoh: Seorang manajer pemasaran memilih alokasi anggaran iklan untuk
berbagai platform media sosial untuk kampanye bulan depan.
• Teknologi Pendukung: Sistem Analisis Data dan Business Intelligence (BI), seperti
Tableau, Power BI, atau Google Analytics.
Keputusan Strategis:
• Contoh: CEO sebuah perusahaan memutuskan untuk memasuki pasar baru di luar
negeri dan merencanakan strategi ekspansi global.
• Teknologi Pendukung: Sistem Enterprise Resource Planning (ERP), seperti SAP,
untuk mengintegrasikan data bisnis dan mendukung pengambilan keputusan
strategis.
Keputusan Non-Program:
• Contoh: Seorang manajer proyek dihadapkan pada masalah tak terduga selama
pelaksanaan proyek dan harus mengambil keputusan segera untuk
menyelesaikannya.
• Teknologi Pendukung: Alat kolaborasi seperti Slack, Microsoft Teams, atau Zoom
untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dalam situasi darurat.

3. A. Keputusan Terstruktur
Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang telah diketahui sebelumnya.
Proses pengambilan keputusan seperti ini biasanya didasarkan atas teknik-teknik tertentu
dan sudah dibuat standarnya. Kategori keputusan ini juga dapat dikatakan suatu proses
jawaban secara otomatis pada kebijakan yang sudah ditentukan sebelumnya. Secara
alamiah hampir semua masalah rutin dan berulang memiliki parameter-parameter
persoalan yang telah diketahui dan terdefinisi dengan baik, sehingga jawaban atau proses
pengambilan keputusan pun bersifat rutin dan terjadwal.
Contoh: keputusan untuk memberikan kredit ke para pelanggan lama, hanya membutuhkan
pengetahuan tentang batas kredit pelanggan dan saldo saat ini, keputusan pembelian bahan
baku untuk persediaan, pemberian cuti, pemutusan sambungan telepon.Keputusan yang
terstruktur sering kali dapat diotomatisasikan.
B. Keputusan Tak Terstruktur
Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan berbagai persoalan baru. Keputusan tidak
terstruktur biasanya juga berkaitan dengan persoalan yang cukup pelik, karena banyak
parameter yang tidak diketahui atau belum diketahui. Oleh karena itu, untuk mengambil
keputusan ini biasanya intuisi serta pengalaman seorang pelaku organisasi akan sangat
membantu. Keputusan Tak terstruktur, adalah “fuzzy”, permasalahan kompleks dimana tak
ada solusi yang mengikutinya. Masalah yang tak terstruktur adalah tak adanya 3 fase proses
yang terstruktur. Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) bukan merupakan
keputusan yang berulang dan rutin.
Contoh: memilih sampul depan sebuah majalah, mengontrak manajemen tingkat senior,
dan memilih proyek penelitian awal yang akan dilakukan. Tidak ada kerangka atau model
yang dapat memecahkan masalah sejenis ini. Bahkan, dibutuhkan banyak sekali
pertimbangan dan intuisi. Walaupun demikian, keputusan tidak terstruktur dapat didukung
oleh bantuan dari keputusan yang diambil berdasar hasil komputer, yang berfungsi untuk
memfasilitasi pengumpulan informasi dari berbagai sumber.
C. Keputusan Semi terstruktur
Terdapat beberapa keputusan terstruktur, tetapi tak semua dari fase-fase yang
ada.Keputusan semi terstruktur (semistructured decision) ditandai dengan peraturan-
peraturan yang tidak lengkap untuk mengambil keputusan, dan adanya kebutuhan untuk
membuat penilaian serta pertimbangan subjektif sebagai pelengkap analisis data yang
formal. Menetapkan anggaran pemasaran untuk suatu produk baru adalah contoh dari
keputusan semi terstruktur. Walaupun keputusan seperti ini biasanya tidak dapat secara
penuh diotomatisasikan, namun sering didukung oleh bantuan dari keputusan yang diambil
berdasar hasil dari komputer (computer-based decision).
Contoh: investasi keuangan, pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi, pemberian dana
rehabilitasi sekolah, dan pengendalian persediaan.

4. Menurut Simon (1960), pengambilan keputusan meliputi empat tahap yang saling
berhubungan dan berurutan. Empat proses tersebut adalah Intelligence, design, choice, dan
implementation.
(1) Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika
serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam
rangka mengidentifikasikan masalah.
(2) Design
Tahap ini merupakan proses menemukan dan mengembangkan alternatif. Tahap ini
meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan
solusi.
(3) Choice
Pada tahap ini dilakukan poses pemilihan di antara berbagai alternatif tindakan yang
mungkin dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi
yang sesuai untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model merupakan nilai spesifik
untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih.
(4) Implementation
Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada
tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana,sehingga hasil keputusan
dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan. Dalam hal ini, model
Simon juga menggambarkan kontribusi Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Ilmu
Manajemen / Operations Research (IM / OR) terhadap proses pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai