Anda di halaman 1dari 10

Pembuatan Keputusan pada hakekatnya merupakan bagian kunci kegiatan yang

dilakukan oleh :
 Eksekutif, dimana seorang eksekutif yang akan lebih terkosentrasi pada
perencanaan-perencanaan dalam pencapaian perusahaan.
 Manajer, dimana seorang manajer yang akan lebih berfokus pada pengotrolan
kinerja organisasi dalam pencapaian tujuan perusahaan
 Karyawan, dimana pada seorang karyawan yang akan berorientasi untuk
pelaksanaan pekerjaan berdasarkan perencanaan dalam pengembangan dalam
pencapaian tujuan perusahaan
 Setiap manusia dalam kehidupannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan


Dalam mengambil keputusan, sebagai seorang manajer, maka perlu memperhatikan
berbagai faktor yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut. Oleh karena
itu, ada beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh pada pengambilan keputusan:

Faktor Perubahan Akibat


Teknologi Informasi Banyak Alternatif
Meningkat
dan Komputer yang harus dipilih
Biaya bila membuat
Kompleksitas Struktur
Meningkat kesalahan
Kompetisi
meningkat
Pasar Internasional Meningkat
Kestabilan Politik Menurun Ketidakpastian di
Konsumerisme Meningkat masa yang akan
Kebijaksanaan datang
Meningkat
Pemerintah
ada enam faktor yang dapat mempengaruhi pengambila keputusan. Adapun
faktor-faktor tersebut adalah:
 Teknologi informasi komputer, perkembangan teknologi informasi dan komputer
pada saat ini telah mendorong munculnya berbagai alternatif keputusan yang
menjadi acuan bagi manajer dalam pengambilan keputusan.
 Kompleksitas struktur dan kompetisi, pada tataran ini, dapat menyebabkan
peningkatan biaya apabila sang manajer tidak berhati-hati dalam mengambil
keputusan. Apalagi jikalau dikaitkan dengan stuktur kompetisi yang semakin
pesat. Hal ini medorong para pengambil keputusan untuk berhati-hati dalam
memilih keputusan dari berbagai alternatif keputusan yang tersedia.
 Pasar Internasional, perkembangan pasar internasional yang pesat telah
mendorong terjadi tingkat kompetisi antara pelaku bisnis. Hal ini dapat
menyebabkan proses bisnis yang menjadi tidak pasti.
 Kestabilan politik, pada aspek ini, sebagai pelaku bisnis, setiap perusahaan di
tuntut untuk memiliki kepekaan dalam membaca perkembangan politik yang
terjadi, terutama terkait dengan kebijakan investasi.
 Konsumerisme, pola konsumsi masyarakat yang mengarah pada tingkat
konsumerisme yang semakin tinggi, dapat dipandang sebagai peluang bagi
perusahaan dalam peningkatan skala produksinya, namun hal ini bisa menjadi
kendala apabila peluang tersebut tidak dicermati oleh perusahaan
 Kebijakan pemerintah, dalam aspek ini, pengambilan keputusan yang dilakukan
terkait dengan seberapa besar peluang yang diperoleh dengan adanya kebijakan
yangditerapkan oleh pemerintah.

Pengambilan Keputusan Managerial


Sebagai soerang manajer, terkadang kita diperhadapkan dengan berbagai
keputusan yang bersifat manajerial. Jika kita melihat apa yangdilakukan oleh seorang
manajer, maka Mc Leod menyatakan ada beberapa hal yangdilakukan oleh seorang
manajer terkait dengan fungsi manajemen, adapun fungsi tersebut adalah :
1. Planning : establish goals and develop strategics and tactics. Pada fungsi ini,
seorang manajer harus membuat tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, dan
menciptakan berbagai strategi dan taktik dalam pencapaian tujuan tersebut.
2. Organizing : assign responsibility to individuals and groups. Pada fungsi ini,
seorang manajer di harapkan untuk melakukan pembagian kerja pada individu dan
kelompok dalam pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, proses yang
ditekankan pada fungsi ini adalah terjadinya suatu kerjasama tim dalam
perusahaan tersebut.
3. Directing : lead by motivating and commucating. Pada fungsi ini, seorang
manajer lebih memiliki peran sebagai motivator dan membuka ruang komunikasi
dengan bawahannya.
4. Controlling : evaluate and adjust organizational performance. Pada fungsi ini,
seorang manajer dituntut untuk senantiasa melakukan evaluasi dan penyesuaian
tujuan organisasi sesuai perubahan yang terjadi dalam lingkungan sekitarnya.
Kerangka Kerja Decision Support
Hubungan keputusan dengan tipe kontrol manajemen

Proses pengambilan keputusan tediri dari 3 fase proses:


 Intelligence  pencarian kondisi-kondisi yang dapat menghasilkan keputusan
 Design  menemukan, mengembangkan, menganalisis materi-materi yang
mungkin untuk dikerjakan
 Choice pemilihan dari materi-materi yang tersedia, mana yang akan dikerjakan

Proses-proses yang terjadi pada kerangka keraja DS dibedakan atas:


 Terstruktur, mengacu pada permasalahan rutin dan berulang untuk solusi standar
yangasa
 Tak terstruktur, adalah ”fuzzy”, permasalahan kompleks dimana tak ada solusi
merta. Masalah tak terstruktur adalah tidak adanya 3 fase proses yang terstruktur.
 Semi terstruktur, terdapat beberapa keputusan terstruktur, tapi tak semuanya dari
fase-fase yang ada.
Management Support System (MSS)
 Menjadi payung dari keluarga teknologi berbantuan komputer yg digunakan untuk
membantu manajemen organisasi
 Macamnya:
 Transaction Support System (TPS) -- 50an
 Management Information System (MIS) – 60an
 Office Automation System (OAS) – 70an
 Decision Support Systems (DSS) & GDSS – 80an
 Expert Systems (ES) – 90an
 Executive Information Systems (EIS) – 90an
 Artificial Neural Networks (ANN) -- 91
 TPS : melakukan pengolahan data
 MIS : menyediakan informasi yang diperlukan untuk kepentingan bisnis
organisasi
 DSS : interactive-computer based system untuk membantu pengambil
keputusan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah semi-
struktur & tidak terstruktur
 GDSS: untuk membantu pengambilan keputusan dalam kelompok
 ES: menggantikan manusia dalam memberi saran
 EIS: memberi informasi yg mudah dianalisa dan dilihat pada segala waktu untuk
pimpinan
 ANN: memberi informasi tidak semata-mata berdasarkan data, model,
pengetahuan tapi juga dari proses belajar dari pengalaman dan proses mengenali
pola-pola yg ada (pattern recognizing)
 TPS
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah
besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS
menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus
mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem
komkputer secara manual.
Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang
memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena
manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui
informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana
hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini
dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali.
 MIS
Sistem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing
Systems; melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah
sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi
antara manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program
komputer) dan perangkat keras (komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi
dengan baik, SIM mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas
dari Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan
keputusan.
Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data
menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna menginterprestasikan
dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang
digunakan untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan
beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa
suatu struktur tunggal.
 DSS
Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision
Support System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena keduanya
sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari SIM
tradisional kerena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di
seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih wewenang eklusif
pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang-orang atau kelompok yang
menggunakannya daripada SIM tradisional.
 GDSS
Bila kelompok perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-
terstruktur dan tak-terstruktur, maka group Decision support System membuat suatu
solusi. Group Decision Support System (GDSS), yang digunakan di ruang khusus
yang dilengkapi dengan sejumlah konfigurasi yang berbeda-beda, memungkinkan
anggota kelompok berinteraksi dengan pendukung elektronik-seringnya dalam bentuk
perangkat lunak khusus-dan suatu fasilitator kelompok khusus. GDSS dimaksudkan
untuk membawa kelompok bersama-samamenyelesaikan masalah dengan memberi
bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi, dan skenario. Perangkat lunak
GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku kelompok negatif tertentu seperti
kurangnya partisipasi berkaitan dengan kekhawatiran atau tindakan balasan untuk
menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, domonasi oleh anggota kelompok
vokal, dan pembuatan keputusan 'group think'. Kadang-kadang GDSS dibahas
menurut istilah yang lebih umum Computer Supported Collaborative Work (CSCW),
yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut 'groupware' untuk
kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
 ES
Suatu program ES yang berisi basis pengetahuan dan mesin inferensi yang bekerja
layaknya seorang pakar dan berfungsi sebagai konsultan, tetapi tidak untuk
menggantikan kemampuan seorang pakar. AI berisi pengetahuan dari para pakar
sehingga dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan, memecahkan masalah dan
membuat keputusan.
Berikut adalah definisi-definisi AI dari beberapa sumber:
• Durkin: program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan
penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar
• Ignizio: suatu model dan prosedur yang berkaitan dalam suatu domain tertentu,
dimana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar
• Giarratano dan Riley: suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru
kemampuan seorang pakar
Berikut adalah contoh penggunaan ES:
• The famous:
– MYCIN: diagnosa penyakit,
– DENDRAL: mengidentifikasi struktur molekul campuran kimia yang
tidak dikenal,
– XCON & XSEL: konfigurasi sistem komputer besar,
– Prospector: bidang geologi
• The other:
– SOPHIE: analisis sirkuit elektronik,
– DELTA: pemeliharaan lokomotif listrik,
– FOLIO: stok dan investasi
 EIS
Bila eksecutive beralih ke komputer, mereka seringnya mencari cara-cara yang bisa
membantu mereka membuat keputusan pada tingkat strategis. Executive Information
System (EIS) membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan
eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-
tempat yang bisa di akses seperti kantor. Meskipun EIS tergantung pada informasi yang
dihasilkan oleh TPS dan MIS, EIS membantu pengguna mengatasi problem keputusan
yang tidak terstruktur, yang bukan aplikasi khusus, dengan menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk memikirkan problem -problem strategis. EIS memperluas dan mendukung
kemampuan eksekutif, memungkinkan mereka membuat lingkungan tampak masuk akal.
 ANN
Artificial Neural Network merupakan suatu jaringan saraf tiruan yang dibangun
untuk meniru cara kerja otak manusia. Dengan jaringan saraf tiruan maka kita dapat
memberikan semacam kecerdasan pada sistem, dimana sistem tersebut akan diberikan
waktu untuk 'belajar' dan kemudian diharapkan dari proses belajarnya, sistem bisa
memberikan solusi dari suatu kasus.
Analoginya seperti mengajarkan seorang anak kecil untuk mengetahui bentuk kursi,
kita akan menunjukan pada anak tersebut berbagai macam bentuk kursi dan bukan
kursi. Kita akan memperlihatkan mana saja yang termasuk kursi dan mana yang
bukan, proses ini disebut proses training. Setelah proses training selesai, maka tiba
waktunya untuk melakukan test terhadap anak tersebut dengan menunjukan suatu
bentuk kursi dan menanyakan apakah itu termasuk kursi atau bukan. Hal yang
menarik adalah pada saat kita menunjukan suatu bentuk kursi yang belum pernah
diajarkan pada anak tersebut dan apabila itu memang variasi dari kursi (dengan ciri
misalnya: kakinya ada 4, ada pegangan tangannya, bentuknya seperti angka 4, dll)
maka dia dapat mengambil kesimpulan bahwa benda tersebut adalah kursi, apabila
jawaban si anak salah maka kita kembali melatihnya (proses training) dengan
memasukan bentuk kursi yang baru tadi kedalam data latih, sehingga si anak dapat
mengambil kesimpulan bahwa benda tersebut (dan yang mirip benda tersebut dimasa
yang akan datang) adalah kursi.
Hal yang sama terjadi pada sistem dimana sistem akan diajarkan dengan berbagai
macam contoh (disebut data latih) dan kemudian diharapkan sistem akan dapat
mengambil keputusan atas suatu masalah yang berhubungan dengan data latih sistem
tersebut. Pemanfaatan ANN sekarang ini sudah cukup banyak dan telah diterapkan
pada berbagai bidang, misalnya untuk mengetahui keadaan bursa saham di masa yang
akan datang berdasarkan keadaan saat ini, menentukan jenis kelamin seseorang
berdasarkan bentuk wajah, dll.

Anda mungkin juga menyukai