1
Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab, h.4
2
Rizal Saiful Haq, “Kesulitan Transliterasi dalam Pengatalogan buku-buku
Beraksara Arab” (Skrispsi SI Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, 1984)
h.21
only to transliteration of non Latin alphabet into the latin
alphabet (ISO, 1967: 195).3
Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan membedakan pengertian trasliterasi dan
transkripsi sebagai berikut:
“Transliterasi adalah penggantian huruf demi huruf dari
abjad yang satu ke abjad yang lain, lepsa dari pada lafal
bunyi kata yang sebenarnya. Hal ini misalnya diterapkan
pada huruf Arab ..... yang hendak dialihkan ke huruf
latin....... . Sedangkan, Transkipsi adalah merupakan
pengubahan teks dari satu ejaan ke ejaan yang lain
dengan tujuan menyarankan lafal bunyi unsur bahasa
yang bersangkutan. (Pusat Pembinaan Bahasa, 1975;
25).
Dalam melakukan proses transliterasi, perlu adanya suatu
pedoman yang menunjukkan aturan penggantian setiap huruf
tentunya.
Pedoman transliterasi ialah sebuah tabel yang
menunjukkan penggantian huruf demi huruf yang lainnya,
sehingga memungkinkan penggantian itu dilakukan secara taat
asas. Maka transliterasi yang menggunakan pedoamn itu
sering disebut “ systematic transliteration” dan
pedomannya sering juga disebut dengan “bagan/ tabel atau
kema transliterasi”. Adapun skema transliterasi saat ini sudah
ditetapkan oleh pemerintah dan merujuk pada Surat
Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P dan
K Nomor 158 tahun 1987 - Nomor: 0543 b/u/1987.
3
Saiful Haq, Kesulitan Transliterasi dalam Pengatalogan.h.10
PEDOMANTRANSLITERASIARAB-LATIN
ب Ba>’ B -
ت Ta>’ T -
ج Ji>m J -
خ Kha>’ Kh -
د Da>l D -
ر Ra>’ R -
ز Za>’ Z -
س Si>n S -
ش Syi>n Sy -