Anda di halaman 1dari 11

Nama : Ridwan Fauzi

NIM

: 1400016050
Tugas0607-TPM

Soal
1. Jelaskan definisi CRM berikan contoh penerapannya serta kelebihan dan kekurangannya
2. Jelaskan prosedur integrasi beberapa sistem informasi yang dapat membantu manajer mengambil
keputusan!
3. Tuliskan isu-isu yang harus diperhatikan manajer terkait proses pengembangan aplikasi dan
infrastruktur untuk mendukung keputusan.

Jawab
1. CRM (Costumer Relation Management) adalah suatu proses dari beberapa tahapan yang terdiri dari
Indentifikasi, akuisisi, retensi dan pengembangan customer yang memberikan kontribusi yang besar
kepada perusahaan dengan cara memfokuskan strateginya yaitu dengan cara menjaga hubungan dengan
customer secara efektif dan efisien, sehingga hubungan tersebut menjadi hubungan seumur hidup yang
menguntungkan.
Contohnya seperti yang dilakukan oleh FedEx, sebagai perusahaan pengiriman barang, yang melengkapi
pelanggan dengan sistem online sehingga setiap pelanggan dapat menelusuri status dokumen atau barang
mereka yang dikirim lewat perusahaan ini dengan cara mengakses secara online pada situs resmi
perusahaan.
Keuntungan dan kekurangan menggunakan CRM
a. Keuntungan
Menjaga pelanggan yang sudah ada
Menarik pelanggan baru
Cross Selling: menjual produk lain yang mungkin dibutuhkan pelanggan berdasarkan pembeliannya.
Upgrading: menawarkan status pelanggan yang lebih tinggi (gold card vs. silver card).
Identifikasi kebiasaan pelanggan untuk menghindari penipuan
Mengurangi resiko operasional karena data pelanggan tersimpan dalam satu system.
Respon yang lebih cepat ke pelanggan
Meningkatkan efisiensi karena otomasi proses
Meningkatkan kemampuan melihat dan mendapatkan peluang
b. Kelemahan
Kelebihan data pelanggan atau informasi tentang pelanggan tidak dikelola dengan benar sehingga bisa
menyebabkan kegagalan proyek CRM.
Tidak ada sistem CRM datang dimuat dengan informasi pelanggan.
Implementasi CRM akan menyebabkan budaya perubahan dalam organisasi, terutama dikalangan staf.

2. Beberapa sistem informasi bisnis yang sistem informasi bisnis umum diimplementasikan dalam
organisasi adalah sebagai berikut:
1.

Transaction Processing System(TPS)

TPS adalah bisnis proses pertama yang dikomputerisasi dan tanpa IS, pencatatan dan pengolahan
transaksi bisnis akan menghabiskan banyak waktu. . TPS juga menyediakan data untuk pekerja pada
bisnis proses lain seperti MIS dan DSS.
TPS melakukan operasi rutin seperti pemesanan dan pembayaran yang terjadi harian atau mingguan.
Jumlah dukungan untuk pengambilan keputusan di TPS sangat rendah. Sistem ini membutuhkan dan
menghasilkan banyak data masukan dan keluaran banyak tanpa pemrosesan yang rumit. Contoh dari
kegiatan TPS adalah transaksi penjualan, transaksi peminjaman VCD, transaksi peminjaman dan
pengembalian buku di perpustakaan. Pendaftaran anggota baru, pendaftaran mahasiswa baru, dan
pembayaran registrasi. Laporan yang dihasilkan oleh TPS misalnya denda pengembalian buku harian.
Daftar matakuliah semester gasal, dan KRS mahasiswa persemester.
2.Management Information System (MIS)
MIS berperan untuk menyediakan informasi yang tepat kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat
dalam organisasi. Informasi tersebut digunakan para manajer untuk mencapai tujuan organisasi. Bentuk
dari informasi pada umumnya berupa laporan untuk mendukung pengambilan keputusan. Laporanlaporan tersebut merupakan hasil pengolahan data-data yang masuk melalui TPS secara harian ataupun
mingguan. Beberapa jenis laporan yang dihasilkan oleh MIS adalah (1) laporan rutin laporan rutin laporan
rutin yang dibuat secara periodik atau terjadwal baik harian, mingguan atau bulanan. Contoh laporan
adalah laporan penggajian karyawan, laporan harian produksi produk baru, laporan bulanan kredit
pelanggan, laporan pendapatan bulanan, laporan waktu kerja karyawan, laporan transaksi sirkulasi
perpustakaan, laporan pengeluaran bulanan. (2) Laporan Laporan berdasarkan permintaan. Laporan ini
dapat dihasilka berdasarkan permintaan n pada saat ada permintaan khusus.
Misalnya laporan tingkat penjualan barang tertentu yang baru, laporan informasi lokasi barang tertentu
pada perusahaan pengiriman paket seperti Fedex. (3) Laporan khusus Laporan khusus Laporan khusus
dihasilkan pada situasi khusus atau kebutuhan khusus manajemen. Misalnya laporan berisi informasi
barang yang mendekati minimal stok untuk hindari kehabisan barang tersebut. Laporan rekor pembelian
oleh pelanggan pada tingkat tertentu untuk diberi penghargaan. Laporan email-email dengan topik khusus
yang ditentukan oleh pengambil keputusan. Laporan-laporan tersebut akan membantu pengambil
keputusan pada organisasi untuk mencapai tujuan.
Laporan-laporan tersebut umumnya dihasilkan pada bagian-bagian organisasi yang berfungsi secara
khusus. Aspek fungsional MIS ini seperti MIS keuangan, MIS manufaktur, MIS pemasaran, dan MIS
SDM. Masing-masing aspek fungsional MIS ini menghasilkan laporan-laporan jenis di atas yang
berkaitan dengan kegiatannya, dan dilaporkan kepada manajer di atasnya.
3.Decision Support System(DSS)
DSS adalah sekumpulan orang, prosedur, software, database dan peralatan yang digunakan utnuk
mendukung pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Fokus dari DSS adalah efektifitas
pengambilan keputusan ketika menghadapi masalah bisnis yang terstruktur maupun yang tidak

terstruktur. Seperti halnya MIS dan TPS, DSS juga dirancang untuk membantu organisasi mencapai
tujuannya.
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (DSS) adalah system berbasis computer yang
interaktif, yang membantu pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk
menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur.
Contoh DSS untuk perpustakaan adalah ketika pengelola membutuhkan alat untuk mengetahui jenis buku
apa yang perlu dikoleksi lebih berdasarkan kebutuhan pengguna. Maka DSS akan memberikan jenis buku
dan judul-judul buku yang paling sering digunakan oleh pengguna dalam kurun waktu dan berdasarkan
kelompok-kelompok pengguna. Jumlah buku terkait di perpustakaan juga menjadi salah satu
pertimbangan DSS dalam memberikan hasil. Hasil yang dihasilkan dapat berupa daftar jenis buku yang
sering digunakan beserta ratio jumlah buku dan pengguna.
DSS dalam prosesnya membutuhkan komponen seperti database dan model base. Database adalah
kumpulan tabel yang saling berelasi. Tabel-tabel tersebut berisi data hasil masukan dari proses TPS
misalnya. Sedangkan model base dapat berupa analisis kuantitatif atau formula matematika yang
ditetapkan untuk menghasilkan variasi model untuk memperlihatkan akibat yang berbeda-beda dari
model-model tersebut.
Selain TPS, MIS dan DSS, sistem informasi bisnis lain dapat digolongkan dalam Specialized IS atau
Sistem Informasi Spesial. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah sistem informasi dengan kecerdasan
buatan. Kecerdasan buatan memiliki beberapa cabang seperti di antaranya Robotika, Vision System,
Natural Language Processing, dan Learning System. Robotika berkaitan dengan penggunaan robot
mekanik untuk mengerjakan tugas-tugas yang didefinisikan oleh sistem. Vision System membantu
merekam dan memanipulasi citra atau gambar. Seperti menganalisis sidik jari dan foto.
Natural language Processing berkaitan dengan pengolahan teks dalam bahasa alami untuk mendapatkan
informasi tertentu. Learning system merupakan kombinasi software dan hardware yang dapat mengubah
reaksi terhadap situasi tertentu, seperti misalnya software game. Sedangkan Neural Network adalah
sistem komputer yang bertindak sperti atau mensimulasikan fungsi otak manusia. Dari ketiga jenis sistem
informasi bisnis di atas, dapat dibandingkan dalam hal periode, keterlibatan dalam pengambilan
keputusan, input dan output, dan kompleksitas dalam proses dan analisis. Dari Gambar 1, dapat dijelaskan
bahwa TPS membutuhkan dan menghasilkan banyak data dari pada Sistem informasi bisnis lain karena
itu banyak input dan output yang terlibat. Banyaknya data karena TPS mengelola hal-hal yang rutin lebih
banyak dari pada sistem informasi bisnis lain. Sangat sedikitnya ringkasan dan analisis data pada TPS
menyebabkan TPS tidak untuk mendukung pengambilan keputusan. Sedangkan MIS dan DSS lebih
memiliki analisis dan proses yang kompleks untuk menghasilkan informasi yang mendukung
pengambilan keputusan.
Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen dengan menggabungkan data,
model-model dan alat-alat analisis yang komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan
pengguna kedalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung
pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur.
DSS menggabungkan sumber daya intelektual seorang individu dengan kemampuan komputer dalam
rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. DSS diartikan sebagai tambahan bagi para

pengambil keputusan, untuk memperluas kapabilitas, namun tidak untuk menggantikan pertimbangan
manajemen dalam pengambilan keputusannya.
DSS juga memungkinkan para manajer untuk melihat dampak-dampak yang mungkin timbul dari
berbagai keputusan yang diambil yang disebut model yang dapat memperkirakan dampak sebuah
keputusan. Sebagaicontoh: Para calon Bupati/Walikota suatu daerah dalam rangka suatuPilkada
menjanjikan akan menggratiskan biaya pendidikan sampai tingkat tertentu atau menggratiskan biaya
pengobatan ditingkat Puskemas, maka dampak keputusan tersebut diperkirakan jumlah pemilih akan
meningkat secara signifikan, atau justru para pemilih sama sekali tidak mempercayainya karena hanya
dianggap sebagai janji kosong belaka.
Model tersebut tidak dapat menentukan apakah janji kampanye tersebut merupakan suatu keputusan
terbaik, mereka hanya dapat menentukan apa yang mungkin terjadi jika keputusan itu dibuat.DSS
dimaksudkan untuk melengkapi sistem informasi manajemen dalam meningkatkan pengambilan
keputusan. Sistem informasi manajement terutama menyajikan informasi mengenai kinerja aktivitas
untuk membantu manajemen memonitor dan mengendalikan kegiatan.
Kadangkala laporan sistem informasi manajemen ini merupakan laporan eksepsi (exception reports),
yaitu hanya menyoroti kondisi-kondisi yang khusus. Sistem informasi manajemen yang tradisional
umumnya menyajikan pelaporan yang tercetak (hard copy reports). Dewasa ini, pelaporan yang semacam
itu dapat diperoleh secara on-line melalui intranet dan mungkin lebih banyak lagi laporan yang dapat
dihasilkan berdasarkan kebutuhan.
Jika SIM menyajikan kepada penggunanya data atau informasi untuk pengambilan keputusan yang sudah
pasti dan tetap (terstruktur atau rutin), maka DSS menyajikan seperangkat kemampuan untuk keputusan
yang sifatnya tidak terstruktur, dimana DSS lebih menekankan pada pengambilan keputusan atas situasi
yang dengan cepat mengalami perubahan, kondisi yang memerlukan fleksibilitas, dan berbagai keputusan
untuk respon yang segera.
Ada dua tipe DSS yang dikenal, yaitu: Model-driven DSS dan Data-drivenDSS. Jenis DSS yang pertama
merupakan suatu sistem yang berdiri sendirit erpisah dari sistem informasi organisasi secara keseluruhan.
DSS ini sering dikembangkan langsung oleh masing-masing pengguna dan tidak langsung dikendalikan
dari divisi sistem informasi. Kemampuan analisis dari DSS ini umumnya dikembangkan berdasarkan
model atau teori yang ada dan kemudian dikombinasikan dengan tampilan pengguna yang membuat
model ini mudah untuk digunakan.
Contoh dari model-driven DSS ini yang dipergunakan diperusahaan pelayaran yaitu voyage estimating
decision support systems. DSS ini mempunyai kemampuan/kapabilitas untuk menghitung rincian
pelayaran baik untuk masalah keuangan maupun perhitungan teknis. Penghitungan aspek keuangan
meliputi biaya untuk pelayaran (bahan bakar, upah pekerja, dan modal yang dibutuhkan), tarif angkut
untuk berbagai tipe pengiriman kargo, dan biaya pelabuhan. Rincian teknis meliputi faktorf-actor yang
berhubungan dengan masalah pelayaran, seperti: kapasitas kargo, kecepatan, jarak, konsumsi bahan bakar
dan kebutuhan air, serta pola bongkar muat.
Sistem ini dapat menjawab berbagai pertanyaan, seperti: Kapal mana yang digunakan untuk memberikan
keuntungan yang maksimum? Berapa kecepatan optimal yang dapat memaksimumkan keuntungan? Apa
tipe dari bongkar muat yang optimal? DSS ini dapat dioperasikan dalam sebuah desktop komputer yang

menyajikan system menu yang membuat pengguna mudah untuk memasukkan data atau mendapatkan
informasi
Jenis DSS yang kedua, data-driven DSS, menganalisis sejumlah besar data yang ada atau tergabung di
dalam sistem informasi organisasi.
DSS ini membantu untuk proses pengambilan keputusan dengan memungkinkan para pengguna untuk
mendapatkan informasi yang bermanfaat dari data yang tersimpan di dalam database yang besar. Banyak
organisasi atau perusahaan mulai membangun DSS ini untuk memungkinkan para pelanggannya
memperoleh data dari website-nya atau data dari system informasi organisasi yang ada. Decision Support
Systems meliputi berbagai komponen yang termuat didalam sistem pendukung ini, yaitu:
DSS database:
Kumpulan data berjalan atau historis dari sejumlah aplikasi. Komponen ini digunakan untuk menanyakan
dan menganalisis data. Database ini dapat berupa PC database atau massive database.
DSS software system:
Kumpulan dari perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis data, seperti: On-Line Analytical
Processing (OLAP) tools, dataminingtools, atau kumpulan dari model-model matematika dan analisa
yangmudah untuk diakses oleh para pengguna DSS. Model ini dapat berupa model fisik (model
rancangan ruang kerja, taman, dan model pesawatterbang), model perhitungan matematika (seperti:
persamaan, alogaritma, anuitas, cicilan bunga kredit), atau model verbal (seperti: deskripsi suatu prosedur
untuk penulisan suatu perintah kerja/order).
Masing-masing DSS dibangun untuk seperangkat tujuan tertentu dan akan menghasilkan berbagai
kumpulan model tergantung pada kebutuhan dan tujuannya.
Perangkat lunak sistem DSS yang umum juga dapat berupa model statistik yang memuat berbagai fungsi
statistik, antara lain: means, medians, deviations, dan scatter plots. Perangkat lunak ini memiliki
kapabilitas untuk memproyeksikan ke depan mengenai outcomes dengan cara menganalisis sekumpulan
data.
DSS banyak diterapkan di organisasi-organisasi yang sudah mapan. Banyak cara yang digunakan untuk
menerapkan DSS untuk membantu mempertajam proses pengambilan keputusan. Kapabilitas yang
melekat pada DSS sangat membantu organisasi-organisasi yang menggunakannya untuk memungkinkan
terciptanya koordinasi proses kegiatan baik internal maupun eksternal dengan cara yang lebih akurat.
Pertumbuhan volume kegiatan/transaksi secara elektronis yang meningkat tajam telah mendorong banyak
organisasi untuk mengembangkan DSS di mana pelanggan dan pegawai dapat mengambil manfaat dari
sumber-sumber informasi yang tersedia di internet dan kapabilitas dari website yang memungkinkan
komunikasi untuk berbagaiaktivitas.
Beberapa DSS memang difasilitasikan untuk membantu manajemen, namun tersedia pula DSS yang
mampu untuk menarik pelanggan dengan cara menyediakan berbagai informasi dan alat yang dapat
membantu mereka untuk mengambil keputusan pada saat mereka menyeleksi jasa dan produk.
Banyak orang tertarik dalam melakukan proses pembelian barang atau jasa menggunakan mesin pencari
internet (search engines) atau on-linecatalogs, web directories, e-mail, atau alat-alat lainnya untuk

menentukan lokasi informasi yang dibutuhkan dalam rangka membantunya dalam proses pengambilan
keputusan.
Web-base dDSS telah menjadi sesuatu yang populer dan sangat memberikan manfaat yang besar bagi
para anggota atau pelanggan yang dituju organisasi atau perusahaan tersebut. Dari uraian di atas
mengenai DSS, maka beberapa karakteristik dan kapabilitas DSS yang dapat diidentifikasi adalah sebagai
berikut:
Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan, terutama dalam situasi semi-terstruktur atau
tidak-terstruktur. Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatanmanajemen, mulai dari
tingkat manajemen puncak hingga ke tingkatmanajemen yang paling bawah dan para pegawai lainnya.
DSS memberikan dukungan untuk beragam tipe dan prosespengambilan keputusan yang harus
dilakukan.DSS dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel; pengguna dapatmenambah, menghapus,
mengkombinasikan, mengubah, atau menatakembali elemen-elemen dasar.
Tampilan DSS akrab dengan pengguna, memiliki kapabilitas yangbesar, dan dirancang agar dapat
interaktif sehingga mudah untukdigunakan.DSS mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan
keputusandengan fokus pada keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas hasil,serta mengefisiensikan biaya
dalam proses pengambilan keputusan.Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap atas
seluruhlangkah proses pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah.
Pengguna-akhir mampu mengkonstruksi dan memodifikasi sistem yangsederhana oleh mereka sendiri.
Sedangkan untuk sistem yang lebihbesar, biasanya dapat dibangun dengan dukungan dari spesialis
sistem informasi.
DSS biasanya menggunakan model-model dalam analisis situasipengambilan keputusan yang mudah
untuk dioperasikan olehpengguna.
10. Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan, terutamadalam situasi semi-terstruktur
atau tidak-terstruktur.
11. Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatanmanajemen, mulai dari tingkat manajemen
puncak hingga ke tingkatmanajemen yang paling bawah dan para pegawai lainnya.
12. DSS memberikan dukungan untuk beragam tipe dan prosespengambilan keputusan yang harus
dilakukan.
13. DSS dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel; pengguna dapatmenambah, menghapus,
mengkombinasikan, mengubah, atau menatakembali elemen-elemen dasar.
14. Tampilan DSS akrab dengan pengguna, memiliki kapabilitas yangbesar, dan dirancang agar dapat
interaktif sehingga mudah untukdigunakan.
15. DSS mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusandengan fokus pada keakuratan,
ketepatan waktu, dan kualitas hasil, serta mengefisiensikan biaya dalam proses pengambilan keputusan.
16. Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap atas seluruh langkah proses pengambilan
keputusan dalam pemecahan masalah.

17. Pengguna-akhir mampu mengkonstruksi dan memodifikasi sistem yangsederhana oleh mereka
sendiri. Sedangkan untuk sistem yang lebih besar, biasanya dapat dibangun dengan dukungan dari
spesialis sisteminformasi.
18. DSS biasanya menggunakan model-model dalam analisis situasipengambilan keputusan yang mudah
untuk dioperasikan olehpengguna.
4. Sistem Kelompok Pendukung Pengambilan Keputusan Group Decision Support Systems
(GDSS)
GDSS merupakan sistem berbasis komputer yang interaktif untuk memudahkan pencapaian solusi oleh
sekelompok pengambil keputusan atas permasalahan yang sifatnya tidak terstruktur. GDSS
dikembangkan untuk menjawab tantangan terhadap kualitas dan efektivitas pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh lebih dari satu orang (kelompok orang).
Permasalahan yang perlu digaris bawahi untukpengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekelompok
orang antara lain adalah banyaknya para pengambil keputusan, waktu yang harus dialokasikan, dan
meningkatnya peserta yang ada. GDSS memberikan dukungan pada pemecahan masalah dengan
menyediakan suatu pengaturan yang mendukung komunikasi bagi anggota yang tergabung dalam
kelompok.
Beberapa manfaat yang dapat di peroleh dengan penggunaan GDSS ini, antara lain adalah:
1) Meningkatkan perencanaan awal, yaitu untuk membuat diskusi ataupertemuan menjadi lebih efektif
dan efisien.
2) Meningkatkan partisipasi, sehingga setiap peserta dari berbagai latarbelakang dapat memberikan
kontribusinya dengan optimal.
3) Menciptakan iklim yang lebih terbuka dan kolaboratif, yaitu tanpamembuat pihak yang tingkatannya
lebih rendah merasa takut danterancam. Dan juga tidak membuat pihak yang tingkatannya lebihtinggi
mendominasi jalannya suatu rapat, pertemuan/meeting.
4) Setiap ide yang ditawarkan bebas dari kritik, memungkinkan pesertarapat, pertemuan/meeting
mengkontribusikan ide atau pendapatnyatanpa takut untuk dikritik.
5) Evaluasi yang objektif, menciptakan atmosfir di mana suatu ide akandievaluasi secara objektif dan
tidak memandang siapa yangmemberikan ide tersebut.
6)
Menghasilkan ide organisasi, yaitu bagaimana tetap memfokuskanpada tujuan rapat,
pertemuan/meeting, mencari cara yang palingefisien untuk mengorganisir ide yang dihasilkan dalam
sesibrainstorming, dan mengevaluasi ide dalam batasan waktu yangpaling sesuai.
7) Menetapkan prioritas dan mengambil keputusan, yaitu mencari carauntuk menampung seluruh
pemikiran dalam pengambilan keputusan.
8) Dokumentasi hasil rapat, pertemuan/meeting, sehingga seluruhpeserta dapat memperoleh dokumen
yang lengkap dan terorganisiryang dibutuhkan untuk melanjutkan pekerjaan dari projek atauaktivitas
yang dievaluasi.

9) Mampu melakukan akses informasi eksternal, yang memungkinkanketidaksepakatan yang signifikan


dan faktual dapat diselesaikandengan tepat waktu, sehingga memungkinkan meeting dapat
terusdilanjutkan dan produktif.
10) Menghasilkan notulen hasil diskusi, sehingga pihak yang tidak dapat berpartisipasi langsung dapat
tetap memahami hasil dan isi dari meeting. Permasalahan yang mungkin timbul dalam GDSS adalah
karena digunakannya berbagai metode baru untuk mengorganisir dan melaksanakan rapat,
pertemuan/meeting maka mungkin ada keengganan atau penolakan di awal dari penggunaan GDSS ini.
Dalam pemanfaatan GDSS ini, maka beberapa alat dalam perangkat lunak yang dibutuhkan di sini, antara
lain adalah:
a)
Kuesioner Elektronik; alat ini membantu untuk membuat perencanaanawal dengan mengidentifikasi
permasalahan yang menjadi perhatian dan membantu memastikan bahwa informasi yang penting tidak
terlewatkan.
b)
Sarana Diskusi Elektronik; memungkinkan kelompok orang yang terlibat untuk secara bersama dan
tanpa diketahui (tetap terjagakerahasiaannya) untuk mengkontribusikan ide atau pemikirannya atastopik
yang dibahas dalam kelompok.
c)
Pengelola Ide; memudahkan integrasi yang diorganisir dan sintesa ideyang dihasilkan selama proses
brainstorming.
d)
Alat Pembuat Kuesioner; mendukung fasilitator dan pimpinankelompok untuk pengumpulan
informasi, sebelum maupun selamaproses penetapan prioritas.
e)
Alat untuk voting; memberikan kemudahan dengan menyediakanmetode atau teknik untuk
penetapan prioritas atau voting.
f)
Alat identifikasi dan analisa stakeholder; menggunakan pendekatanyang terstruktur untuk
mengevaluasi dampak usulan yang timbul diorganisasi dan mengidentifikasi serta menilai dampak
potensial dariproyek yang diusulkan.
g)
Alat pernyataan kebijakan; menyajikan dukungan yang terstrukturuntuk pengembangan
kesepakatan atas penggunaan kata-kata dalampernyataan kebijakan.
h)
Istilah-istilah group; mendokumentasikan kesepakatan kelompok ataskata-kata dan istilah-istilah
yang disepakati.
Banyak keputusan besar organisasi yang dibuat oleh kelompok (group). Sayangnya, mengumpulkan suatu
kelompok secara bersama-sama dalamsuatu tempat pada suatu waktu adalah pekerjaan yang sulit dan
mahal. Disisi lain, rapat kelompok tradisional, seperti penyusunan pedoman ataukebijakan di instansi
pemerintah pusat maupun daerah, sering sekali memakan waktu lama dan dapat menghasilkan keputusan
yang kurang bermanfaat. Karena itu, banyak sistem informasi berbasis komputer yang mencoba
meningkatkan kerja kelompok tersebut, seperti groupware, electronicmeeting systems, collaborative
systems, dan group decision sistempendukung (GDSS).
Sistem ini adalah sistem berbasis komputer yangmemfasilitasi pemecahan atas masalah tidak terstruktur
oleh suatukelompok pengambil keputusan. Komponen GDSS terdiri dari perangkat keras, perangkat

lunak, manusia,dan prosedur. Komponen-komponen ini dirangkai guna mendukung proses untuk
mencapai suatu keputusan kelompok.
Karakteristik penting dari GDSS adalah sebagai berikut:
1)
GDSS adalah sistem informasi yang dirancang secara khusus, bukan secara sederhana, yang
merupakan konfigurasi dari komponen sistemyang telah ada.
2)
Sistem ini dirancang untuk tujuan mendukung kelompok pengambilkeputusan dalam melaksanakan
tugasnya. Karenanya, GDSS harusmeningkatkan proses pengambilan keputusan atau hasil dari
suatukelompok.
3)
GDSS mudah untuk dipelajari dan digunakan. Sistem inimengakomodasikan pengguna dengan
berbagai tingkatan pengetahuankomputerisasi.
4)
GDSS dapat dirancang untuk satu tipe masalah atau untuk beragamtingkatan kelompok organisasi
keputusan.
5)
GDSS dirancang untuk mendorong aktivitas-aktivitas, sepertipenghasilan ide, penyelesaian konflik,
dan pemberian pendapat yang penggunaan teknologinya.
5. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Eksekutif/Executive Support Systems (ESS)
Dalam sistem pendukung pengambilan keputusan eksekutif istilah executive support system (ESS) sering
dipertukarkan dengan executiveinformation system (EIS). Namun, ada juga yang membedakan keduanya.
Jika dibedakan, EIS sering didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis komputer yang menyajikan
kebutuhan informasi eksekutif puncak. Sistem ini memberikan akses cepat atas informasi dan laporan
manajamen. Disisi lain, ESS adalah sistem pendukung komprehensif yang mempunyai ke lokasi, dan
faktor penghambat dapat segera diidentifikasi.
Faktor keberhasilan kritikal dapat dimonitor dengan lima tipe informasi, yaitu narasi masalah kritikal,
diagram penjelas, keuangan tingkat puncak, faktor kunci, dan laporan pertanggung jawaban terinci.
Dengan status akses, top eksekutif dapat memantau data atau laporan terakhirmengenai indikator kunci
melalui jaringan kapan saja. Pemantauan dapatdilakukan secara harian atau setiap jam.
Kemampuan analisis kebanyakan dimiliki oleh ESS. Top eksekutif dapat menggunakan ESS untuk
melakukan analisis sesuai dengan kebutuhannya. Analisis dapat dilakukan oleh top eksekutif dengan
menggunakan fungsiyang sudah ada, mengintegrasikan sistem lain dengan ESS, atau analisis dengan
menggunakan agen intelejen.
Dengan pelaporan ini, top eksekutif dapat memfokuskan perhatiannyapada suatu keadaan atau
kinerja yang buruk. Hal-hal kritis, dengan ESS, disajikan tidak saja dalam angka-angka, tetapi juga
dengan warna. Misalnya, hijau menunjukkan kondisi baik, kuning untuk peningatan, dan merah untuk
menggambarkan kondisi yang buruk. Kemampuan navigasi informasi adalah kemampuan untuk
menjelajah informasi berbagai data secara mudah dan cepat. Untuk meningkatkan kemampuan ini, dapat
digunakan hypermedia (yang merupakan pengembangan dari teknologi hypertext).
Sistem komunikasi sangat dibutuhkan oleh top ekskutif. Dalam ESS, sistem komunikasi dapat mengirim
atau menerima e-mail, mengirim laporan untuk mendapatkan perhatian seseorang, memanggil rapat, atau
memberikan komentar ke suatu kelompok diskusi di Internet.

6. Sistem Pakar Expert Systems (ES)


Para ahli atau pakar biasanya memiliki pengetahuan (knowledge) danpengalaman khusus untuk masalah
tertentu. Mereka paham betul alternatif pemecahan, kemungkinan keberhasilannya, serta keuntungan dan
kerugian yang mungkin timbul. Mereka biasanya digunakan oleh instansi untuk memberi nasehat atas
masalah tertentu, seperti pada Departemen Pertahanan masalah pembelian peralatan militer yang
teknologinya canggih, penyelesaian tuntutan pembubaran Bisnis TNI, perdampingan/reorganisasi
departemen, dan strategi komunikasi denganmedia massa. Makin tidak terstruktur masalahnya, makin
spesialis nasehat yang dibutuhkan dari mereka.
Expert systems (ES) mencoba untuk meniru pengetahuan pakar tersebut. Sistem ini biasanya digunakan
jika organisasi harus memberikan keputusan atas suatu masalah yang kompleks. Secara khusus, ES adalah
paket komputer untuk memecahkan atau mengambil keputusan atas suatu masalah spesifik atau terbatas,
yang kemampuan pemecahannyadapat sama atau melebihi suatu tingkat kemampuan seorang pakar. Ide
dasar di balik ES, yang merupakan teknologi intelejensia buatanterapan, sebenarnya sederhana, yaitu
memindahkan keahlian seorangatau beberapa orang pakar ke komputer.
Pengetahuan pakar ini kemudian disimpan dalam komputer. Pengguna tinggal memanggil komputer
untuk meminta saran yang dibutuhkan dapat melakukan inferensi (inference) agar sampai kepada suatu
simpulan khusus. Karena itu, seperti seorang konsultan, sistem ini dapat memberikan saran kepada
seseorang yang bukan pakar dan jika diperlukan juga dapat menjelaskan logika dibelakang sarannya
tersebut.
ES bisa dibagi dalam dua bagian: lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan
konsultasi (consultation environment) Lingkungan pengembangan digunakan oleh pengembang ES untuk
membangun komponen komponen ES dan menempatkan pengetahuan (knowledge) pada basis
pengetahuan (knowledge base). Lingkungan konsultansi digunakan oleh non-pakar untuk memperoleh
pengetahuan dan nasehat para pakar yang disimpan di sistem.
Tiga komponen utama yang biasanya ada dalam ES adalah basis pengetahuan, mesin inferensi (inference
engine), dan tampilan pengguna (user interface).

3.

a. Integration of functional system information


integrasi sistem didefinisikan sebagai proses menyatukan komponen subsistem menjadi satu
sistem dan memastikan bahwa subsistem berfungsi bersama-sama sebagai suatu
sistem. di teknologi informasi , integrasi sistem adalah proses menghubungkan komputasi
bersama-sama berbeda sistem dan aplikasi software secara fisik atau fungsional, untuk bertindak
secara keseluruhan terkoordinasi.
b. Priority of informartion processing
Pengolahan informasi adalah perubahan (pengolahan) dari informasi dengan cara terdeteksi oleh
pengamat. Dengan demikian, itu adalah proses yang menggambarkan segala sesuatu yang terjadi
(perubahan) dalam alam semesta , dari Jatuhnya batu (perubahan posisi) untuk pencetakan dari
file teks dari sebuah sistem komputer digital. Dalam kasus terakhir, sebuah pengolah informasi
yang mengubah bentuk presentasi dari file teks

c. The costumers is king/queen


Pelanggan adalah raja, atau beberapa variasi dari pepatah itu, tampaknya menjadi seruan dari
vendor CRM berusaha meyakinkan perusahaan Amerika yang berfokus pada pelanggan akan
menghasilkan hasil yang besar. memperlakukan pelanggan juga secara individual dapat
mendapatkan pelanggan yang tepat sebagai royalti dapat membantu mimpi perusahaan
'profitabilitas menjadi kenyataan.
d. Finding innovative applications
e. Using the Web
f. System integration
g. Ethical issues

Anda mungkin juga menyukai