Anda di halaman 1dari 6

TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam

jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level
organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang
dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakanoleh manajer. Sistem ini bekerja pada level operasional.
Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data,
melihat data, memperbaharui data. Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap
dan ringkasan.

sistem ini tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Karena
manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit
mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat penting bagi operasi bisnis dari
hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali.
Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses
data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems).
Transaction processing systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti
penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems
menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal.

Tps terbagi 2 :

DEFINISI ‘BATCH PENGOLAHAN’

Memproses transaksi dalam kelompok atau batch. Tidak ada interaksi pengguna diperlukan sekali batch
processing sedang berlangsung. Ini membedakan batch processing dari proses transaksi, yang
melibatkan transaksi pengolahan satu per satu dan membutuhkan interaksi pengguna. Sementara batch
processing dapat dilakukan setiap saat, itu sangat cocok untuk mengakhiri-of-siklus pengolahan, seperti
untuk memproses laporan bank pada akhir hari, atau menghasilkan gaji bulanan atau dua mingguan.

realtime

Waktu proses nyata adalah bagian dari proses interaktif atau online.

Definisi: Input terus menerus, secara otomatis diperoleh dari sensor, misalnya, yang segera diproses
untuk menanggapi masukan dalam waktu sesedikit mungkin. Setelah sistem ini selesai menanggapi
membaca set berikutnya input data segera memproses itu. Sistem ini tidak memerlukan pengguna
untuk mengontrolnya, ia bekerja secara otomatis.

Keuntungan: Setiap kali ada reaksi cepat diperlukan karena beberapa jenis perubahan, pengolahan real
time dapat mengambil tindakan tanpa perlu pengguna atau waktu proses yang lama terlebih dahulu.

Contoh :

1. TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian,
formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan
perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh Sistem Informasi Manajemen.
2. Dalam rekening keuangan yang meliputi registrasi masuknya murid baru , baik itu pembayaran-
pembayaran serta cek gaji karyawan yang meliputi sistem perhitungan gaji. Dalam inventory
system yaitu Database berisi kelengkapan peralatan sarana dan prasarana sekolah serta
pemeliharaan sekolah beserta murid, guru dan lingkungan sekolah, yang tujuannya untuk
mengembangkan suatu sekolah agar lebih maju dan sesuai dengan apa yang diharapakan.

Office Automation Systems (OAS)

Office automation system (OAS) terkadang disebut juga dengan Virtual Office (VO), konsep OAS
menggabungkan penggunaan berbagai peralatan IT (Information Technology mencakup hardware dan
software) dalam berkomunikasi baik dengan satu orang/unit maupun banyak orang/unit untuk
mengurangi penggunaan kertas (paperless) dengan tujuan terjadinya peningkatan kecepatan,
ketepatan, keamanan kerja di kantor dan meningkatkan produktivitas kerja. Secara sederhana konsep
OAS menyambungkan beberapa peralatan IT via sebuah server. Server sebagai pusat pengendali untuk
setiap workstation dan peralatan lainnya. Para pemakai (user) dapat saling berhubungan dengan
pemakainya lainnya melalui server tadi. Semua informasi dan dokumen disimpan didalam server dan
untuk memudahkan digunakan berbagai software yang dapat mengatur masing-masing pengguna
workstation. Melalui penggunaan jaringan LAN (Local Area Network) dan Intranet serta Internet seorang
user/pemakai akan dapat berkomunikasi dengan pemakai lainnya tanpa ditentukan/dibatasi oleh jarak
dan waktu.

Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan mengintegrasikan
pengetahuan baru ke organisasi. Knowledge Work System mendukung para pekerja professional seperti
ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas
dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang
digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi
bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari
SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya,
meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

Tujuan

Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :

• membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur

• mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya


• meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer dari pada efisiensinya.

Tahap-tahap

Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :

kegiatan intelijen,

kegiatan merancang,

kegiatan memilih dan menelaah.

Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang
perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan
kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini
didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah
keputusan dengan tepat.

Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan


menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini
meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-pertimbangan
utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini
terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu
rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan
yang telah dipilih.

Jenis – Jenis DSS

Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai
berikut:

Mengambil elemen-elemen informasi.

Menaganalisis seluruh file.

Menyiapkan laporan dari berbagai file.

Memperkirakan dari akibat keputusan.

Mengusulkan keputusan.
Membuat keputusan.

Model

Model DSS terdiri dari:

1. Model matematika.

2. Database.

3. Perangkat lunak.

Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS generator ini berisi modul-modul
untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti:
creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk
menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk
menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika.
Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik perhatian
para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.

Transaction processing systems (TPS) : adalah sistem terkomputerisasi yang menjalankan dan
menyimpan transaksi rutin sehari-hari untuk menjalankan bisnis. Sistem ini bekerja pada level
operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi
pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail,
daftar lengkap dan ringkasan. Usersnya Operations Personnel. Contoh: Accounts Payable

Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan mengintegrasikan
pengetahuan baru ke organisasi. KWS termasuk kedalam Knowledge Level. Input pada level ini adalah
Spesifikasi Perancangan. Proses dalam sistem ini adalah Modelling. Sedangkan outputnya adalah
Designs dan Graphics. Usersnya Technical Staff. Contoh: Engineering Work Station (Cad,Cam)

Office Automation Systems (OAS) adalah sistem komputer seperti pengolah kata, e-mail, dan sistem
penjadwalan, yang didesain untuk meningkatkan produktifitas dari data workers di organisasi. Nomor 2
dan 3 melayani knowledge level. Karakteristik Office Automation Systems (Oas).

1 Menuju Ke “Paperless” Office

2 Pendisainan Ulang Alur Kerja

3 Perangkat Lunak Terintegrasi

4 Perancangan Ergonomic
5 Cerdas Dan Menarik

Contoh : Presentation Graphics

Management Information Systems (MIS) adalah sistem informasi pada management-level sebuah
organisasi yang melayani fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang
dibuat dengan menyediakan ringkasan rutin dan laporan periodik. Input pada level ini adalah data
dengan volume yang besar. Proses dalam sistem ini adalah Model-Model Sederhana. Sedangkan
outputnya adalah Summary Reports. Yang menjadi users adalah Manager Tingkat Menengah. Contoh:
Pembiayaan Tahunan /Laporan Keuangan Bulanan / Tahunan Management Information Systems (Mis)

Karakteristik (MIS) :

Keputusan-Keputusan Terstruktur & Semi-Terstruktur Decisions

Report Control Oriented

Past & Present Data

Internal Orientation

Lengthy Design Process

Decision-support systems (DSS) adalah sistem informasi di management-level sebuah organisasi yang
mengkombinasikan data dan model analitis yang rumit untuk mendukung pengambilan keputusan yang
terstruktur dan semi terstruktur. Input pada level ini adalah data dengan volume yang rendah. Proses
dalam sistem ini adalah Interactive. Sedangkan outputnya adalah Decision Analysis. Usersnya adalah
Professionals, Staff. Contoh : Contract Cost Analysis

Karakteristik (DSS)

Flexible, Adaptable, Quick

User Controls Inputs/Outputs

No Professional Programming

Supports Decision Process

Sophisticated Modeling Tools

Executive support systems (ESS) adalah sistem informasi pada strategic-level sebuah organisasi yang
dirancang untuk tujuan pengambilan keputusan yang tidak terstruktur. Input pada level ini adalah
Aggregate Data. Proses dalam sistem ini adalah Interactive. Sedangkan outputnya adalah Projections.
Usersnya adalah Senior Managers. Contoh : Perencanaan Operasi 5
Transaction Processing Systems (TPS)

TPS atau Sistem Pengolahan Transaksi adalah sistem tingkat operasional di bagian bawah piramida.
Mereka biasanya dioperasikan oleh shop floor workers (pekerja yang berhubungan langsung dengan
mesin) atau staff front line (pegawai yang berhubungan langsung dengan konsumen). Data ini biasanya
diperoleh melalui penelusuran otomatis dan semi otomatis aktivitas tingkat rendah dan transaksi dasar.

Management Information Systems (MIS)

Untuk alasan historis, banyak jenis Sistem Informasi yang ditemukan di organisasi komersial disebut
sebagai “Sistem Informasi Manajemen” atau MIS. Namun, dalam model piramida, Management
Information Systems adalah sistem tingkat manajemen yang digunakan oleh manajer menengah untuk
membantu memastikan kelancaran organisasi dalam jangka pendek dan menengah. Informasi
terstruktur yang diberikan oleh sistem ini memungkinkan manajer mengevaluasi kinerja sebuah
organisasi dengan membandingkan keluaran saat ini dan sebelumnya.

Decision Support Systems (DSS)

Decision Support Systems dapat dilihat sebagai sistem berbasis pengetahuan, yang digunakan oleh
manajer senior, yang memfasilitasi penciptaan pengetahuan dan memungkinkan pengintegrasiannya ke
dalam organisasi.Sistem ini sering digunakan untuk menganalisis informasi terstruktur yang ada dan
memungkinkan manajer memproyeksikan dampak potensial dari keputusan mereka ke masa depan.
Sistem semacam itu biasanya bersifat interaktif dan digunakan untuk mengatasi masalah terstruktur.
Mereka memberikan akses ke database, alat analisis, memungkinkan simulasi “what if”, dan dapat
mendukung pertukaran informasi dalam organisasi.

Executive Information Systems (EIS)

Executive Information Systems adalah sistem informasi tingkat strategis yang ditemukan di puncak
Piramid. Mereka membantu eksekutif dan manajer senior menganalisis lingkungan di mana organisasi
beroperasi, untuk mengidentifikasi tren jangka panjang, dan merencanakan tindakan tindakan yang
sesuai. Informasi dalam sistem semacam itu seringkali terstruktur lemah dan berasal dari sumber
internal dan eksternal. Sistem Informasi Eksekutif atau EIS dirancang untuk dioperasikan langsung oleh
eksekutif tanpa memerlukan perantara dan mudah disesuaikan dengan preferensi individu yang
menggunakannya.

Anda mungkin juga menyukai