Anda di halaman 1dari 21

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Macam Sistem Informasi/ Klasifikasi


Sistem Informasi
Kelompok 4:
Septiana Kurniasari 2106762622
Tiara Aranika 2206102160
Ni Putu Gita Eka S 2206101990
Nawaliah 2206101984
Klasifikasi Sistem Informasi
Menurut Turban, 2005 klasifikasi sistem informasi dibedakan menjadi :
Sistem Informasi
Executive Information
Fungsional
System (EIS)
(Departemental)

Sistem Informasi Enterprise Resource


Jenis Dukungan Planning
Perusahaan

Sistem Informasi
Expert System (ES)
Antar Organisasi

Transaction Processing Decision Support Office Automation


Tingkat System (TPS) System (DSS) System (OAS)
Organisasional
Management Communication &
Information System Collaboration System
(MIS) (CCS)
Executive Information
System (EIS)
Sistem informasi yang digunakan oleh para manager dan eksekutif untuk mengakses
informasi internal dan eksternal yang berguna untuk mengidentifikasi masalah,
mengeksplorasi solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan yang sifatnya strategis

Perbedaan EIS dengan sistem lainnya yaitu EIS tidak dirancang untuk menyelesaikan
masalah tertentu, tetapi untuk membantu para eksekutif mencari data/informasi yang
diperlukan ketika mereka membutuhkannya
Karakteristik EIS :
1. Disesuaikan untuk pihak eksekutif
2. Mudah digunakan
3. Data lengkap yang berisi rangkuman data secara keseluruhan
4. Record data sebelumnya
5. Mendukung kebutuhan data eksternal ( data secara umum )

Contoh Aplikasi EIS :

Konfigurasi EIS berbasis komputer pada dasarnya meliputi satu komputer


personal. Dalam perusahaan PC dihubungkan dengan mainframe. Komputer personel
berfungsi sebagai eksekutif workstation. Konfigurasi perangkat kerasnya mencakup
penyimpanan sekunder (hardisk) yang menyimpan database eksekutif. Database
eksekutif data dan informasi yang telah diproses sebelumnya telah diproses oleh
komputer sentral. Eksekutif hanya tinggal melakukan menu pilihan untuk melakukan
proses. Sistem juga memungkinkan pemakai menggunakan email untuk mengakses
data dan informasi
Expert System (ES)

Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi


pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah
seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli, dan sistem pakar yang baik dirancang agar
dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli.

Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk


menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli
yang telah diprogram ke dalamnya.
Berikut ini contoh berbagai masalah yang dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem pakar:

● Interpretasi, pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk: pengawasan, pengenalan


ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal dan beberapa analisis kecerdasan lainnya.

● Prediksi, diantaranya: peramalan, prediksi demografis, peramalan ekonomi, prediksi lalu lintas,
estimasi hasil, militer, pemasaran dan keuangan.

● Diagnosis, diantaranya: medis, elektronis, mekanis dan diagnosis perangkat lunak.

● Perancangan: perancangan sirkuit dan bangunan.

● Perencanaan, seperti: perencanaan keuangan, komunikasi, produk dan manajemen proyek.

● Monitoring: Computer-Aided Monitoring System.

● Debugging: memberikan resep obat terhadap suatu kegagalan.

● Instruksi, untuk diagnosis, debugging dan perbaikan kinerja.

● Kontrol, terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan monitoring kelakuan sistem.


Transaction Processing System (TPS)
Sistem informasi yang digunakan untuk melakukan operasi bisnis rutin dan
berfungsi sebagai dasar untuk sistem lain seperti pesanan pelanggan, pembelian,
penerimaan, faktur dll. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan
data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk
kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif
Jenis Pemrosesan Transaksi

1. Batch Processing (Processing Tumpuk)


Data ditumpuk dulu dalam rentang waktu tertentu, baru kemudian diproses, misalnya data dikumpulkan
antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam 17:00.
2. Online Processing
Data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat diterima, yang mungkin terjadi adalah
antrian data untuk menunggu giliran. Contoh : antrian kasir di rs, supermarket,dll atau antrian teller bank
3. Real Time Processing
Pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis, penundaan pengolahan dapat
mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya pengolahan data hasil pemantauan aktivitas gunung berapi
atau data pemilu
4. Pemrosesan Hibrid (Inline)
Perpaduan antara batch dan online. Misalnya pengolahan transaksi di supermarket, dimana transaksi
penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih lanjut tentang
persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam atau setiap closing barang
Contoh pengembangan aplikasinya :

1. OnLine Transaction Processing (OLTP)


- Menggunakan arsitektur client-server
- Lebih berkembang dengan adanya teknologi internet

2. CIS (Customer Integrated System)


Pelanggan dapat melaksanakan transaksinya sendiri . Contoh : ATM, B2C
e-commerce
Management Information System (MIS)
Sistem informasi yang dibutuhkan sebuah organisasi dengan pengolahan seluruh transaksi
yang mendukung fungsi manajemen dalam pengambilan sebuah keputusan. Output, atau
laporan, biasanya dihasilkan melalui akumulasi pengolahan data transaksi

Menurut O’Brien dan Marakas (2013)


Management Information System merupakan sistem pendukung manajemen yang menghasilkan
laporan, tampilan, dan respon yang telah dispesifikasi secara periodik atau khusus berdasarkan permintaan
dengan berbasis komputer yang bersifat wajib
Karakteristik MIS :

1. Memberikan laporan dengan format tetap dan standar (laporan hard


copy dan soft copy)
2. Membantu manajer pada tingkat operasional dan bagian
pengendalian juga dapat digunakan sebagai alat bantu
perencanaan bagi pegawai senior
3. Menyediakan suatu informasi yang dipergunakan di dalam suatu
perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan juga perbaikan
berkelanjutan.
Contoh Aplikasi MIS :

1. Financial MIS : internal auditing, external auditing, profit/loss and cost systems
2. Manufacturing MIS : inventory data, personnel data, dll
3. Marketing MIS : marketing research and product development
4. Human Resource MIS : Payroll data
Decision Support System (DSS)
DSS menurut Moore and Chang, dapat digambarkan sebagai sistem yang
berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi
keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak
biasa.

Sistem Pendukung Keputusan (DSS) dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi
kebutuhan seorang manajer dalam membuat keputusan yang spesifik dalam memecahkan
permasalah yang spesifik pula.

Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara
mengamati lingkungan dalam perusahaan.
Keharusan dari DSS:

1. Membantu manajer dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
2. Mendukung penilaian manajer
3. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer dari hanya sekedar efisiensi
4. Perlu merupakan kumpulan pengetahuan kedokteran yang merupakan sintesis dari berbagai literatur, protokol klinik
(clinical guidelines), pendapat pakar maupun hasil penelitian lainnya yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang
dapat dipahami oleh komputer.diingat, bahwa: ”DSS TIDAK MENGGANTIKAN MANAJER”

Karakteristik DSS :
1. Memfasilitasi pembelajaran pada bagian dari pembuat keputusan
2. Interactive and user friendly
3. Mensupport pengambilan keputusan baik secara individu, kelompok atau berbasis tim

Perbedaan DSS dengan sistem lainnya yaitu DSS awalnya dirancang untuk menganalisa masalah dan situasi baru,
tetapi dalam prakteknya perangkat perangkat yang digunakan membutuhkan keahlian khusus
Contoh Aplikasi DSS :

1. Database : Database ini menghimpun berbagai jenis data baik yang berasal dari pasien, obat (jenis, dosis,
indikasi, kontraindikasi dll), dokter/perawat dll.
2. Knowledge Base : Kumpulan pengetahuan kedokteran yang merupakan sintesis dari berbagai literatur,
protokol klinik (clinical guidelines), pendapat pakar maupun hasil penelitian lainnya yang sudah
diterjemahkan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh komputer.
3. Instrumen : alat yang dapat mengumpulkan data klinis seperti: alat pemeriksaan laboratorium, EKG,
radiologis dan lain-lain
4. Inference Engine : program utama dalam suatu DSS yang mengendalikan keseluruhan sistem, mulai dari
menangkap informasi yang berasal dari pasien, mengkonsultasikannya dengan knowledge base dan
memberikan hasil interpretasinya kepada pengguna.
5. User Interface : tampilan program komputer yang memungkinkan pengguna berkonsultasi untuk
memasukkan data, memilih menu hingga mendapatkan hasil baik berupa teks, grafis, sinyal, simbol dan
bentuk interaktivitas lainnya.
Communication and Collaboration
System (CCS)
Menurut O’brien (2002)
Enterprise collaboration systems adalah sistem informasi lintas fungsional untuk
meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi di antara anggota dari tim bisnis dan
kelompok kerja.

Sistem informasi yang memungkinkan kegiatan komunikasi antara pekerja, dan client
untuk meningkatkan kemampuan/kinerja individu/grup/organisasi dalam suatu kolaborasi
bisnis. ECS adalah kombinasi dari groupware, peralatan, internet, extranet dan jaringan lain
yang diperlukan untuk mendukung enterprise-wide communications, seperti berbagi
dokumen dan pengetahuan dalam perusahaan.
Tujuan dari ECS adalah untuk memberikan setiap pengguna dengan alat untuk mengelola, dokumen
dan informasi lainnya yang diperlukan agar dapat mengelola tugas secara efisien serta memungkinkan
anggota bekerja bersama dengan lebih mudah dan efektif, sehingga menolong pengguna dengan cara :

● Komunikasi, saling memberi informasi sesama anggota tim.

● Koordinasi, koordinasi hasil tugas pribadi dan sumberdaya dengan sesama anggota tim.

● Kolaborasi, bekerja sama dalam proyek kerjasama dan tugas-tugas lainnya.

Beberapa contoh alat kolaborasi perusahaan yang diterapkan dalam menjalankan bisnisnya yaitu,

● Email

● Video Conferencing

● Sharing dokumen kolaboratif

● Alat manajemen proyek

● dan lain lain.


Office Automation System (OAS)
Definisi otomasi perkantoran atau office automation mencakup semua
sistem informasi formal dan informal terutama yang berkaitan dengan cara
berkomunikasi dan penyebaran informasi ke dan dari orang-orang dalam
maupun diluar organisasi (perusahaan).

Office Automation Systems (OAS) di dalam perkantoran biasanya yang


memberi fasilitas tugas pemrosesan sehari-hari merupakan sistem OAS ini.
Sistem ini penyedia berbagai perangkat yang digunakan untuk proses info
seperti lembar kerja, pengolah kata, pengolah grafik, presentasi dan perangkat
lainnya.
Contoh Aplikasi OAS:

● Pengolah Kata (Word Processing): Penggunaan alat elektronik yang secara otomatis melaksanakan
banyak tugas yang berkaitan dengan penyiapan dokumen yang tercetak.

● Electronic Mail (E-mail): Penggunaan jaringan komputer yang memungkinkan para pemakai
mengirim, menyimpan dan menerima pesan-pesan dengan menggunakan komputer dan alat
penyimpanan.

● Voice Mail: Pengiriman pesan dengan mengucapkan kedalam telepon, dan pesan yang telah
terkirim, oleh penerima dapat diambil melalui telepon juga.

● Kalender Elektronik: Penggunaan jaringan komputer untuk membuat, menyimpan dan mengambil
agenda pertemuan (jadwal kerja).

● Facsimile Transmission (FAX): Penggunaan peralatan komunikasi khusus yang dapat membaca
document pada satu ujung saluran komunikasi dan membuat salinannya di ujung yang lain.
REFERENSI
Syafrizal, Melwin. 2010. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System). Yogyakarta : STMIK AMIKOM

McLeod, Raymond. 2007. Management Information System. New Jersey: Pearson Education Inc

Saprudin, dkk. 2021. Sistem Penunjang Keputusan. Unpam Press.

Dahria, Muhammad. 2011. Pengembangan Sistem Pakar Dalam Membangun Suatu Aplikasi. STMIK Triguna Dharma.

Sari, Eliana. 2006. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Jayabaya University Press.

Purba, M. M. (2018). Perancangan Enterprise Collaboration System Dengan Konsep Gamifikasi. JSI (Jurnal sistem Informasi)
Universitas Suryadarma, 4(1), 105-113.

Hariyanto, Slamet. Sistem Informasi Manajemen. Diakses Melalui:


journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/download/75/69/

Nindito, Hendro. 2016. Karakteristik Teknologi Informasi untuk Executive Information System. Diakses melalui :
sis.binus.ac.id/2016/12/15/karakteristik-teknologi-informasi-untuk-executive-information-system/
Waluyo, dkk. 2011. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System). Diakses melalui:
totoharyanto.staff.ipb.ac.id/files/2011/09/SI_PemrosesenTransaksi_Kelompok_1.pdf

Furqon, Chairul. Sistem Informasi Eksekutif. Diakses Melalui :


file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/197207152003121-CHAIRUL_FURQON/015._SIM-sistem
_informasi_eksekutif-contoh_kasus.pdf

Anda mungkin juga menyukai