Anda di halaman 1dari 21

IDENTIFIKASI MASALAH KOLABORASI:

MANAJEMEN KONFLIK, KOMUNIKASI


INTERPROFESIONAL, KEPEMIMPINAN,
HAMBATAN DAN STRATEGI KOLABORASI

RIGHTS!
EQUALITY! Chantika Permata 2206101826
Nasya Fatharani 2206101971
Ni Putu Gita Eka S 2206101990
Rizqi FirdianaLubis 2206102066
Syifa Fauziah 2206102154
Table of contents
01 02 05
Manajemen Konflik Komunikasi
Strategi Kolaborasi
Interprofessional

03 04
Kepemimpinan Hambatan Kolaborasi
JUSTICE
END
RACISM
01
Manajemen
Konflik
STOP Manajemen Konflik
● Konflik dapat didefinisikan sebagai peristiwa sosial yang mengandung
penentangan atau ketidaksetujuan (Lestari, 2012: 101). Thomas (dalam
Lestari, 2012: 101) mendefinisikan konflik sebagai proses yang bermula
saat salah satu pihak menganggap pihak lain menggagalkan atau
berupaya menggagalkan kepentingannya.

● Selanjutnya Davidoff (1991: 139) memberikan penjelasan bahwa


manajemen konflik adalah kecenderungan pilihan sikap dalam
menghadapi, mengenali, mengidentifikasi, dan menempatkan
kondisi-kondisi yang dilakukan sebagai reaksi terhadap berbagai
tuntutan dan tekanan lingkungan tempat ia hidup. Hal senada juga
dikemukakan oleh Toomey (dalam Wirawan: 134) mengungkapkan bahwa
manajemen konflik adalah pola perilaku orang dalam menghadapi situasi
konflik.
Strategi Dalam Manajemen Konflik
Untuk memanajemen konflik yang dialami individu, ada NO!
beberapa strategi yang dapat dilakukan, menurut Mouton dan
Blake (dalam Wirawan 2010: 138) dengan memakai istilah gaya
manajemen konflik mengatakan ada empat jenis karakter gaya
manajemen konflik, diantaranya:
● Memaksa
● Konfrontasi
● Kompromi
● Menarik diri
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Manajemen
Konflik

Ketika menghadapi situasi konflik, orang berperilaku tertentu untuk menghadapi lawannya.
Perilaku mereka membentuk satu pola atau beberapa pola tertentu. Pola perilaku orang
dalam menghadapi situasi konflik disebut sebagai gaya manajemen konflik.
Menurut Boardman & Horowitz (dalam Thontowi, 2001: 83), karakteristik kepribadian
berpengaruh terhadap gaya manajemen konflik individu. Beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap manajemen konflik adalah sebagai berikut:

● Komunikasi Interpersonal
● Kecenderungan Agresif
● Kebutuhan untuk mengontrol dan menguasai
● Orientasi Kooperatif dan Kompetitif
● Kemampuan Berempati
● Kemauan menemukan alternatif manajemen konflik
02
KOLABORASI
INTERPROFESSIONAL
Komunikasi interprofesional adalah keterampilan
NO!
penting yang dapat meningkatkan fungsi tim yang
berkualitas tinggi, dalam perawatan pasien dengan
melibatkan beberapa disiplin ilmu seperti dokter,
perawat dan tim kesehatan lainnya.
Kolaborasi Interprofesi atau Interprofessional
Collaboration (IPC) adalah kemitraan antara orang
dengan latar belakang profesi yang berbeda dan
bekerja sama untuk memecahkan masalah
kesehatan dan menyediakan pelayanan kesehatan.
Dengan adanya komunikasi dan kolaborasi antar
tim tenaga kesehatan, pelayanan perawatan pasien
akan lebih terjamin sehingga pasien merasa puas
dan kualitas pelayanan kesehatan pun dapat
meningkat.
JUSTICE
END
RACISM
03
Kepemimpinan
Pengertian
Secara etimologi kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin”
(lead) berarti bimbing atau tuntun. Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan
(Bush dan Glover, 2014)

3 Kompetensi Seorang Pemimpin


(Whitehead et al., 2009)
1. Kemampuan untuk memahami situasi yang ingin
dipengaruhi
2. Dapat beradaptasi dengan lingkungan dan sumber daya
pendukung
3. Kemampuan berkomunikasi untuk mempengaruhi anggota
anggota nya
Gaya Kepemimpinan
Pengertian Pembagian
Kumpulan strategi yang digunakan seorang Menurut kartono (2003) gaya kepemimpinan dibagi
pemimpin untuk mempengaruhi para menjadi 8, yaitu :
karyawan agar sasaran organisasi tercapai
1. Kepemimpinan Kharismatik
atau dapat pula dikatakan bahwa gaya
2. Kepemimpinan Maternalistik
kepemimpinan adalah pola strategi atau
3. Kepemimpinan Militeristik
pola perilaku yang disukai dan sering
4. Kepemimpinan Eksekutif
diterapkan oleh seorang pemimpin. (Rivai,
5. Kepemimpinan laissez faire
2014)
6. Kepemimpinan Populistis
7. Kepemimpinan Otokratis
8. Kepemimpinan Demokratis
Dinamika dalam Kepemimpinan Kolaboratif
1. Aksis Formal dan Informal
Dinamika : perubahan yang selalu bergerak secara
Pemimpin formal : individu yang memiliki posisi
dinamis karena ada dorongan dari tenaga yang dimiliki.
tertentu dalam tim dan mempunyai akses terhadap
Sedangkan dinamika dalam kepemimpinan kolaboratif :
sumber daya yang ada. Sedangkan, pemimpin informal :
semua pergerakan kepemimpinan yang ingin dicapai
individu dalam tim yang tidak mempunyai posisi
oleh sekelompok orang dalam upaya mencapai tujuan
khusus, tetapi dapat membantu pemimpin formal
dan untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan
dalam menjalankan tugasnya
kolaborasi, saling mendengarkan, dapat mempengaruhi
2. Aksis Internal dan Eksternal
dan cepat beradaptasi. (Meyer, 2009). Posisi individu
Pemimpin internal : pemimpin yang terintegrasi dalam
dalam kepemimpinan kolaboratif dibedakan menjadi 2
tim dalam menjalankan tugasnya sehari hari. Pemimpin
aksis (Morgeson et al., 2010):
eksternal : pemimpin yang mengevaluasi performa tim
dan memberikan umpan balik
JUSTICE 04
Hambatan
Kolaborasi
❏ Komunikasi
- Kurangnya komunikasi antar profesi, seperti komunikasi antara dokter, perawat, apoteker,
dan nutrisionis yang berujung pada kesalahan dalam meracik obat dan memberikan nutrisi
kepada pasien.
- Buruknya komunikasi antar tenaga kesehatan akan menyebabkan terjadinya
kesalahpahaman dan akan menyebabkan perawatan yang kurang baik pada pasien sehingga
dapat menyebabkan dampak yang buruk pada keselamatan dan kesehatan klien.
❏ Perbedaan tingkat pendidikan
Perbedaan tingkat pengetahuan dan pendidikan antar profesi dapat berdampak pada kemampuan
anggota profesi dalam bertukar pikiran dengan profesi lain, juga berdampak pada perbedaan
interpretasi terhadap masalah kesehatan pasien sehingga akan mempengaruhi kualitas
penanganan yang diberikan. Kesenjangan tingkat pendidikan dan pengetahuan ini akan
menghambat proses komunikasi yang efektif.
❏ Keterbatasan pemahaman
Keterbatasan pemahaman akan peran masing-masing jabatan akan mempengaruhi pelaksanaan
kerjasama, sudah seharusnya masing masing profesi memahami dan mengetahui tugas, fungsi
dan tanggung jawabnya masing masing. Sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam bekerja.
❏ Perspektif yang berbeda pada setiap profesi
Perbedaan cara pandang terhadap kolaborasi antar profesi dapat menjadi penghambat. Satu
profesi memandang kolaborasi interprofesi dalam perspektif yang berbeda dari profesi lain.
Dokter mungkin berpikir bahwa kerjasama tersirat dalam tindak lanjut sehubungan dengan
mengikuti instruksi atau perintah daripada saling berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
Pelaksanaan instruksi dokter oleh perawat atau bidan dipandang sebagai kolaborasi oleh dokter,
sedangkan perawat dan bidan merasa mereka sedang diperintahkan untuk melakukan sesuatu.
05 YES!

Strategi
Kolaborasi
Strategi Kolaborasi
Strategi cara membangun Strategi cara mempertahankan
kolaborasi tim kesehatan kolaborasi tim kesehatan
● Memiliki tujuan yang jelas atau terarah ● komunikasi tim harus terus terjalin
● merekrut staf yang dapat bekerjasama dengan baik ● Pertemuan rutin dimana semua anggota ikut
● memberikan dorongan secara psikologis agar tiap terlibat
anggota tim dapat saling mengenal satu sama lain. ● mengkoordinasikan usaha anggota tim untuk
● mengakui kontribusi kolektif dan prestasi dari semua mencapai tujuan yang akan dicapai
anggota tim. ● Pemecahan kesulitan atau konflik bila muncul
● memastikan setiap anggota tim ikut berpartisipasi ● Pengakuan kontribusi dari anggota tim.
aktif dan ikut terlibat dalam perencanaan untuk ● mengevaluasi keefektifan cara kerja anggota
setiap kegiatan. tim
Thanks!
Do you have any questions?
addyouremail@freepik.com | +91 620 421 838
youwebsite.com

Please keep this slide for attribution

Credits: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
Resources
● Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository. Available at:
http://repository.uin-suska.ac.id/6373/3/BAB%20II.pdf
● Putri Leony Hasibuan. FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN INTERPROFESIONAL
COLLABORATION DI RUMAH SAKIT. Available at:
https://www.academia.edu/66202687/FAKTOR_PENGHAMBAT_PELAKSANAAN_INTERPROF
ESIONAL_COLLABORATION_DI_RUMAH_SAKIT
● IMPLEMENTASI INTERPROFESSIONAL COLLABORATION ANTAR TENAGA KESEHATAN YANG
ADA DI RUMAH SAKIT INDONESIA ; LITERATURE REVIEW
file:///C:/Users/chant/Downloads/48002-75676643694-1-PB.pdf
● Nurhaliza, S. (2019). Pentingnya Komunikasi Interprofesional Dalam Meningkatkan
Keselamatan Pasien.
● Murdiany, N. A. (2021). Hubungan Komunikasi Interprofesional Dengan Kolaborasi
Perawat-Dokter Di IRNA RSUD H. Damanhuri Barabai. Journal of Nursing Invention E-ISSN
2828-481X, 2(1), 41-48.
Opponent

Anda mungkin juga menyukai