LANDASAN TEORI
Watak yang dibawa semenjak lahir dapat menjadi poin positif atau sebaliknya
mempengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau tujuan yang
kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah,
pada saat orang tersebut mencoba memengaruhi perilaku orang lain seperti yang
ia lihat.
11
12
orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan
kekuatan seseorang untuk mempengaruhi pikiran (mindset) orang lain agar mau
gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan digunakan
yang dipimpin untuk bekerja secara efektif, guna mencapai tujuan organisasi.
pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan pemimpin, dengan
menyatukan tujuan organisasi dengan tujuan individu atau pegawai, dalam rangka
2. Kemampuan Memotivasi
13
sebelumnya.
3. Kemampuan Komunikasi
penyampaian pesan, gagasan, atau pikiran kepada orang lain dengan tujuan
orang lain tersebut memahami apa yang dimaksudkan dengan baik, secara
lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada
5. Tanggung Jawab
secara tepat, dan mampu dan meneliti masalah yang terjadi pada
pekerjaan.
dengan target.
sebegai berikut:
1. Kharisma
Karisma dianggap sebagai kombinasi dari pesona dan daya tarik pribadi
motivasi atas dasar komitmen dan identitas emosional pada visi, filosofi,
2. Motivasi Inspiratif
bawahan akan arti penting visi dan misi organisasi sehingga seluruh
16
bawahannya terdorong untuk memiliki visi yang sama. Kesamaan visi ini
3. Stimulasi Intelektual
sebagai berikut:
jawab, sangat terlihat jelas lewat gaya kepemimpinan yang satu ini.
Komunikasi yang terjalin dari gaya kepemimpinan ini bersifat dua arah, di
Di sini, pemimpin tidak hanya bertugas sebagai atasan, tapi juga harus
birokrasi ini cukup efektif untuk memantau hasil kerja rutin dari para
18
itu, pemimpin karismatik akan membuat orang kagum, yakin, dan benar-
benar percaya.
pemimpin dengan pribadi yang inovatif pula. Pasalnya, itu nanti akan
perusahaan.
manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin kerja karyawan, semakin
baik kinerja yang dapat dicapai. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi
untuk mencapai hasil yang optimal. Kedisiplinan merupakan faktor yang utama
yang diperlukan sebagai alat peringatan terhadap karyawan yang tidak mau
yang baik jika karyawan tersebut memiliki disiplin yang baik jika karyawan
tersebut memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya.
yang berlaku. Menurut Singodimenjo dalam Edi Sutrisno (2016) Disiplin Kerja
sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma-
norma peraturaan yang berlaku di sekitarnya. Selain itu menurut Anwar Prabu
yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot
organisasi. Disiplin menunjukan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada
kesadaran disini merupakan sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua
peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Kemudian menurut
disiplin kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para manajer untuk
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesedian
ahli dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah sikap kesadaran, kerelaan dan
22
Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang, dan istirahat yang tepat waktu
pekerjaan.
dengan jabatan, tugas dan tanggung jawab serta cara berhubungan dengan
berikut:
23
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta
2. Teladanan pimpinan
jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan
yang kurang baik, para bawahannya pun kurang disiplin. Pimpinan jangan
3. Keadilan
dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta
24
4. Pengawasan melekat
atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah
kerja, dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu
ada ditempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk jika
5. Sanksi hukuman
dengan sanksi hukuman yang semakin berat, pegawai akan semakin takut
hukuman harusnya tidak selalu ringan atau terlalu berat supaya hukuman
instansi.
6. Ketegasan
lagi. Pimpinan yang tidak tegak menindak atau menghukum pegawai yang
7. Hubungan kemanusiaan
mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang
tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan
bersama.
Bila ada seseorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada
ditetapkan.
hal itu karena pada dasarnya pekerjaan yang dibebakan kepada pegawai
28
2. Kepemimpinan
anggotanya.
3. Kompensasi
karena semakin besar gaji atau upah yang diterima oleh pegawai maka
4. Sanksi Hukum
Sanksi hukum yang semakin berat akan membuat pegawai takut untuk
5. Pengawasan
disiplin karena adanya rasa takut pada diri mereka untuk melakukan
1. Disiplin preventif
perusahaan.
2. Disiplin korektif
yaitu:
panas.
Metode Analisis:
Analisis regresi
linear sederhana
9 M. Okprint Pengaruh Gaya Variabel Berdasarkan hasil uji statistik
Rafiqah Kepemimpinan Independen: Gaya terbukti bahwa, terdapat pengaruh
(2015) Kepala Sekolah Kepemimpinan yang signifikan antara gaya
Terhadap Disiplin kepemimpinan terhadap disiplin
Variabel
Mengajar Guru Sma kerja guru, dengan nilai koefisien
Yayasan Perguruan Dependen: korelasi product moment sebesar
Swasta Kesatria Disiplin Kerja atau dapat dikatakan mempunyai
Medan tingkat hubungan yang kuat
Metode Analisis:
Analisis regresi
linear sederhana
10 Annisa Pengaruh Disiplin Variabel Hasil Penelitian ini menunjukkan
Awaliyah Kerja, Motivasi dan Independen : Disiplin Kerja memberikan
Ridwan Gaya Kepemimpinan Disiplin Kerja, pengaruh positif dan signifikan
(2022). Terhadap Kinerja Motivasi dan Gaya terhadap Kinerja Karyawan.
Karyawan pada PT Kepemimpinan Motivasi memberikan pengaruh
PLN (PERSERO) dependen: Kinerja positif namun tidak signifikan
Unit Pelaksana Proyek Karyawan terhadap Kinerja Karyawan. Gaya
Pembangkit dan Kepemimpinan memberikan
Jaringan Sulawesi Metode Analisis: pengaruh positif dan signifikan
Selatan. Analisis regresi terhadap Kinerja Karyawan.
linear berganda
11 Adinda Pengaruh Motivasi Variabel Hasil penelitian menunjukkan
Farhah Kerja dan Disiplin Independen : motivasi kerja berpengaruh
(2020) Kerja Terhadap Motivasi Kerja dan signifikan terhadap kinerja
Kinerja Karyawan PT. Disiplin Kerja karyawan dan Motivasi kerja
Kalla Kakao Industri Variabel berpengaruh signifikan terhadap
dependen: Kinerja disiplin kerja Disiplin kerja
Karyawan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan Secara simultan
Metode Analisis: motivasi kerja dan disiplin kerja
Analisis regresi berpengaruh signifikan terhadap
linear berganda kinerja karyawan.
34
Metode Analisis:
Analisis regresi
linear sederhana
14 Happy Pengaruh Gaya Variabel Hasil penelitian menunjukkan
Femliati Kepemimpinan Independen : Gaya bahwa secara parsial Gaya
Waruwu terhadap Semangat kepemimpinan Kepemimpinan bepengaruh
(2019). dan Gairah Kerja Variabel signifikan terhadap Semangat
Pegawai di dependen: Kerja dan Gaya Kepemimpinan
Kecamatan 2 X 11 Semangat dan bepengaruh signifikan terhadap
Enam Lingkung Gairah Kerja Gairah Kerja pada Pegawai
Kabupaten Padang Kantor Camat 2 x 11 Enam
Pariaman Metode Analisis: Lingkung Kabupaten Padang
Analisis regresi Pariaman.
linear sederhana
35
Metode Analisis:
Analisis regresi
linear berganda
37
2.5 Hipotesis
manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin kerja karyawan, semakin
baik kinerja yang dapat dicapai. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi
untuk mencapai hasil yang optimal. Kedisiplinan merupakan faktor yang utama
yang diperlukan sebagai alat peringatan terhadap karyawan yang tidak mau
yang baik jika karyawan tersebut memiliki disiplin yang baik jika karyawan
tersebut memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya.
38
yang berlaku. Menurut Singodimenjo dalam Edi Sutrisno (2015) Disiplin Kerja
sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma-
disiplin kerja. Begitu pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maudy
karyawan. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik gaya kepemimpinan maka
disiplin kerja dan kinerja karyawan akan semakin meningkat. Peningkatan disiplin
optimal.
Kerja Karyawan pada PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek Jaringan