Anda di halaman 1dari 19

KEPEMIMPINAN

MOESAFA Disampaikan dalam Acara : Bimbingan Pasca UN Sukses SNMPTN 2014


PP. An-Nur Sendangwungu Banjarejo Blora, 01 Juni 2014
 QS. Ali Imran ayat: 59
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan
taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara
kamu”.
 HR. Bukhari
"Setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung
jawab atas apa yang di pimpinnya,…….”.
 HR. Imam Abu Dawud
“apabila ada tiga orang pergi dalam suatu
perjalanan, maka mereka harus mengangkat
salah satunya sebagai pemimpin”.
 Dalam sebuah organisasi, Kepemimpinan
mempunyai peran yg sangat penting. Sebab,
kepemimpinan terkait dg proses membantu
dan mendorong orang lain utk bekerja
antusian mencapai 7-an.

 Kepemimpinan mengubah sst yang semula


hanyalah sebuah kemungkinan, mjd
kenyataan.
 Kepemimpinan adalah suatu seni dan proses
mempengaruhi sekelompok orang sehingga
mereka mau bekerja dengan sungguh-
sungguh untuk meraih tujuan kelompok
(Koontz dan Donnel, 1982).
 Kepemimpinan adalah kegiatan untuk
mempengaruhi orang-orang agar bekerja
dengan ikhlas untuk mencapai tujuan
bersama (Terry, 1954).
 Kepemimpinan pada dasarnya merupakan
pola hubungan antara individu-individu yang
menggunakan wewenang dan pengaruhnya
terhadap kelompok orang agar bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan
(Fiedler, 1967).

PENGERTIAN-1
 Kepemimpinan adalah suatu proses atau
tindakan untuk mempengaruhi aktivitas
suatu kelompok organisasi dalam usahanya
mencapai tujuan yang telah ditentukan
(Stogdil, 1977).
 Kepemimpinan adalah kemampuan
memperoleh konsensus dan keikatan pada
sasaran bersama melampaui syarat-syarat
organisasi, yang dicapai dengan pengalaman,
sumbangan dan kepuasan dipihak kelompok
kerja (Cribbin, 1982).
 Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mengajak orang lain untuk mencapai tujuan
yang sudah ditentukan dengan penuh
semangat (Davis, 1977).

PENGERTIAN-2
 Kepemimpinan mengandung arti
mempengaruhi orang untuk lebih
berusaha mengerahkan tenaga dalam
tugasnya, atau merubah tingkah laku
mereka (Wexley and Yulk, 1977).

Simpulan :
 kepemimpinan adalah suatu kegiatan
mencapai tujuan melalui orang lain
(achieving goals through others).

PENGERTIAN-3
 Dipersepsikan sbg fungsi kepemimpinan
yg dilaksanakan dengan segenap filsafat,
ketrampilan dan sikap.

 Dilihatdari cara memberikan motivasi :


1. Positif
› Pendekatan dan pemberian motivasi
ditekankan pada imbalan/reward
(ekonomis dan non ekonomis)

2. Negatif
› Pendekatan dan pemberian motivasi
ditekankan pd hukuman/punishment
 Dilihatdari cara menggunakan kekuasaan :
1. Otokratik :
Memusatkan kuasa dan pengambilan
keputusan bagi dirinya sendiri, dan
menata situasi kerja yg rumit bg pegawai
shg mau melakukan apa saja yg
diperintahkannya.
2. Partisipatif :
lebih banyak mendesentralisasi-kan
wewenang yang dimilikinya sehingga
keputusan yang diambil tidak bersifat
sepihak.
3. bebas kendali : menghindari kuasa dan
tanggungawab, kemudian
menggantungkan kpd kelompok baik
dlm menetapkan tujuan dan
menanggulangi masalahnya sendiri.

 Diantara ketiganya, kecenderungan


umum yg terjadi adl kearah penerapan
praktek partisipasi scr lebih luas krn
dianggap paling konsisten dg perilaku
organisasi yg supportif.
 Dilihatdari orientasi pemimpin :
1. Konsideran/Pegawai
Berorientasi pada peningkatan prestasi
dan kepuasan kerja pegawai.

2. Struktur/Tugas
Berorientasi pada tugas yg terstruktur,
percaya bhw mrk memperoleh hasil dg
tetap membuat orang2 sibuk dan
mendesak mereka utk berproduksi.
 Kepemiminan yg Positif, Partisipatif, dan
berorientasi Konsiderasi tdk selamanya
mrpkn kepemimpinan yg terbaik.
 Fiedler mengembangkan suatu model
pengecualian dr ke-3 gaya di atas, yakni
Kepemimpinan Kontingensi:
“kepemimpinan yg paling sesuai
bergantung pd situasi dmn pemimpin
bekerja.”
 Model kontingensi Fiedler ini serupa sekali
dengan gaya kepemimpinan situasional
dr Hersey dan Blanchard
Model Kepemimpinan Situasional Hersey dan Blanchard

Tinggi

SUPPORTING COACHING
Tingkat
Komunikasi
dg Staf

DELEGATING DIRECTING

Rendah
Tinggi
Rendah Tingkat Pengarahan Staf

Tinggi Sedang Rendah

Pengalaman dan Motivasi Staf Berkaitan dg Tugas


 Directing adlh gaya yg tepat apabila Anda dihadapkan
dg tugas yg rumit dan staf Anda belum memiliki
pengalaman dan motivasi utk mengerjakan tugas tsb;
atau Anda berada di bawah tekanan waktu
penyelesaian. Anda menjelaskan apa yg perlu dan apa
yg harus dikerjakan. Dlm situasi demikian, biasanya
terjadi over-communicating (penjelasan berlebihan
yang dapat menimbulkan kebingungan dan
pembuangan waktu).
 Coaching adalah gaya yg tepat apabila staf Anda tlh
lebih termotivasi dan berpengalaman dlm
menghadapi suatu tugas. Disini Anda perlu
memberikan kesempatan kpd mereka utk mengerti
ttg tugasnya, dg meluangkan waktu membangun
hubungan dan komunikasi yg baik dg mereka.
 Supporting akan berhasil apabila karyawan tlh
mengenal teknik2 yg dituntut dan tlh
mengembangkan hub yg lebih dekat dg Anda.
Dlm hal ini, Anda perlu meluangkan waktu utk
berbincang2, utk lebih melibatkan mrk dlm
pengambilan keputusan kerja, dan mendengarkan
saran2 mrk mengenai peningkatan kinerja.
 Delegating akan berjalan baik apabila staf Anda
sepenuhnya tlh paham dan efisien dlm pekerjaan,
shg Anda dpt melepas mrk menjalankan
tugas/pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatif
sendiri.
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL-1

 untuk dpt mengembangkan gaya


kepemimpinan situasional, seseorang
perlu memiliki 3 kemampuan khusus
yakni :

1. Kemampuan analitis (analytical skills),


yakni kemampuan untuk menilai tingkat
pengalaman dan motivasi bawahan
dalam melaksanakan tugas.
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL-2

2. Kemampuan utk fleksibel (flexibility atau


adaptability skills), yaitu kemampuan utk
menerapkan gaya kepemimpinan yg paling
tepat berdasarkan analisa terhadap situasi.
3. Kemampuan berkomunikasi
(communication skills), yakni kemampuan
utk menjelaskan kpd bawahan ttg
perubahan gaya kepemimpinan yg Anda
terapkan.
 Ketiga kemampuan diatas sangat
dibutuhkan bagi seorang pemimpin, sebab
seorang pemimpin harus dapat
melaksanakan tiga peran utamanya yakni
peran interpersonal, peran pengolah
informasi (information processing), serta
peran pengambilan keputusan (decision
making)
1. Peran interpersonal meliputi peran figure
head (sebagai simbol dr organisasi),
leader (berinteraksi dg bawahan,
memotivasi dan mengembangkannya),
dan liaison (menjalin suatu hub kerja dan
menangkap informasi utk kepentingan
organisasi).
2. Peran kedua meliputi peran monitor (memimpin
rapat dg bawahan, mengawasi publikasi
perusahaan/berpartisipasi dlm suatu
kepanitiaan), disseminator (menyampaikan
informasi, nilai2 baru dan fakta kpd bawahan)
serta spokesman (juru bicara/memberikan
informasi kpd orang2 diluar organisasinya).
3. Peran ketiga meliputi peran entrepreneur
(mendesain perubahan dan pengembangan
dlm organisasi), disturbance handler (mampu
mengatasi mslh terutama ktk organisasi sdg dlm
keadaan menurun), resources allocator
(mengawasi alokasi sumber daya manusia,
materi, uang dan waktu dg melakukan
penjadualan, memprogram tugas2 bawahan,
dan mengesahkan setiap keputusan), serta
negotiator (melakukan perundingan dan tawar
menawar).
 Kepemimpinan (leadership) harus
dibedakan dengan kekepalaan
(headship).
 Headship diartikan sebagai
pemimpin karena status dalam
struktur organisasi.
 Leadership tidak selalu mensyaratkan
adanya posisi struktural tertentu.

Anda mungkin juga menyukai