KEPEMIMPINAN
SDM 1
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember
MATERI PELATIHAN PMR WIRA
KEPEMIMPINAN
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Dapat menyebutkan Hakekat Kepemimpinan
Dapat menyebutkan Tipe-tipe kepemimpinan
Dapat menyebutkan gaya kepemimpinan
============================================================================
Dalam setiap kelompok, group atau organisasi, kepemimpinan merupakan salah satu
faktor yang penting. Kepemimpinan yang ada mempengaruhi kelompok di dalam
mencapai tujuan. Cara seseorang memimpin dapat membawa kelompok atau organisasi
tersebut ke arah keberhasilan atau ketidakberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Tipe Kepemimpinan :
Kepemimpinan diktatois ; memimpin dengan cara menggertak,menguasai.
Kepemimpinan otokratis ; pemusatan otoritas dan pengambilan keputusan pada
pimpinan.
SDM 3
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember
MATERI PELATIHAN PMR WIRA
KEPEMIMPINAN
Setiap orang dapat menjadi pemimpin yang baik. Hanya diperlukan sedikit kegigihan
untuk belajar. Yang pasti kita harus mempunyai rasa percaya diri dan membrikan
komitmen untuk membuat perubahan untuk pengembangan organisasi. Tidak harus
menunggu kita ditugaskan memimpin program besar. Bahkan proyek atau kegiatan
kecilpun dapat menjadi sarana untuk belajar menjadi pemimpin yang baik,misalnya
ketika menjadi koordinator kegiatan bulanan perawatan keluarga di panti jompo,
memimpin rapat dll.
SDM 4
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember
MATERI PELATIHAN PMR WIRA
KEPEMIMPINAN
KOMUNIKASI
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Dapat menyebutkan pengertian komunikasi
Dapat menyebutkan prinsip-prinsip komunikasi
Dapat menyebutkan hal-hal yang mendukung dan menghambat komunikasi
Mampu menerapkan cara berkomunikasi yang baik di lingkungan sekolah dan
keluarganya
============================================================================
Kata Komunikasi buka kata baru bagi kita, karena komunikasi sudah merupakan bagian
penting dalam tiap gerak hidup kita. Komunikasi lebih dirasakan lagi pentingnya bagi
kelompok, organisasi pemuda seperti PMR. Tanpa komunikasi, tak ada interaksi antar
prorangan, tak ada kelompok-kelompok, tak ada organisasi dan tak akan terbentuk
pemerintah, bahkan tak akan ada suatu masyarakat seperti yang kita kenal dewasa ini.
Proses Komunikasi :
2. Dua Arah :
Umpan I Balik
Umpan I Balik
SDM 5
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember
MATERI PELATIHAN PMR WIRA
KEPEMIMPINAN
Dengan demikian dapatlah disimpulkan, jika kita mengadakan komunikasi berarti ada
tujuan yang berupa :
kita menghendaki seseorang berbuat sesuatu, dan atau
kita menghendaki seseorang berfikir atau merasakan sesuatu cara ertentu
Proses Komunikasi :
Proses Komunikasi digambarkan sebagai berikut :
a) pengirim pesan merasakan suatu kebutuhan untuk melakukan komunikasi.
Kemudian ia menyusun keinginan tersebut dalam lambang-lambang, atau kata-
kata.
b) Berikutnya pengirim pesan menyampaikan atau menyalurkan tanda/lambang itu
melalui gelombang udara yang menjadi perantara atau saluran. Ia juga dapat
menggunakan tulisan jika pengirim pesan menulis nota,maka kertas dan penalah
yang menjadi salurannya.
c) Penerima pesan, ketika mendengar/membaca tanda-tanda itu, segera memberi
makna kepada tanda-tanda itu, dan itu menjadi pemikiran yang berarti baginya.
d) Akhirnya pengirim pesan dapat menyatakan ia sudah berkomunikasikan
pesannya, jika terjadi reaksi dari penerima pesan, sesuai yang diinginkannya.
Reaksi/tanggapan penerima pesan ini dikenal dengan umpan balik (feedback).
SDM 6
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember
MATERI PELATIHAN PMR WIRA
KEPEMIMPINAN
PENGALAMAN
Ini berrti bahwa kita tidak hanya menempatkan diri kita di tempat orang lain
seperti penyesuaian diri biasa. Jauh lebih dalam lagi, yaitu kita berusaha memahami
dan menyelami pikirannya,melihatnya dan merasakan perasaannya.berfikir dan
merasakan untuk dan tentang orang lain adalah baik dan dikehendaki,tetapi berfikir
dan merasa bersama dia adalah jauh lebih baik dan produktif.
Memang akan ada risiko yang besar,yaitu kita akan semakin tidak setuju dengan apa
yang kita lihat dan dengar melalui proses ini. Tapi tujuan usaha kita untuk ke luar
dari sarang ego kita dan memasuki egoorang lain, ialah untuk memahami jiwanya,
bukan selalu untuk memperoleh persesuaian.
Mendengarkan di sini bukan hanya sekedar “to hear “, tetapi lebih pada “ to listen
“, yang berarti kita tidak hanya menggunakan telinga kita tetapi mengerahkan
seluruh indera yang kita miliki untuk “ mendengarkan”, kita harus jadi pendengar
yang baik.
SDM 7
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember
MATERI PELATIHAN PMR WIRA
KEPEMIMPINAN
Pada hakekatnya tujuan komunikasi adalah menyampaikan isi hati dan pikiran
kita kepada orang lain, agar ia dapat berbuat sesuatu atau agar ia berfikir dan
atau merasakan sesuatu. Oleh karena itu pernyataan kita haruslah jelas bagi
pihak pendengar. Istilah yang kita gunakan haruslah dimengerti oleh pihak
pendengar,bukan dibuat seenak saja apalagi agar kita dimengerti oleh
pendengar.
Pada waktu berhubungan dengan orang lain ada beberapa rintangan yang dapat timbul
sehingga menyebabkan tidak berjalan sempurna. Rintangan itu mungkin berasal dari
lingkungan sekitar, emosi dari pihak yang terlibat,kesulitan bahasa dan masih banyak
hal lain lagi. Walaupun sulit melakukan komunikasi secara sempurna,tetapi dengan
mengetahui dan menyelami rintangan yang dapat timbul, akan membantu kita
meningkatkan efektivitas komunikasi.
Para ahli komunikasi telah mengemukakan rintangan-rintangan yang sering timbul dalam
proses komunikasi , antara lain :
1. Sifat Egois :
Sifat selalu memikirkan kepentingan sendiri, tindakan atau kebijaksanaan yang
diambil didasari pertimbangan pribadi, sehingga cendrung kurang menghargai
keterangan-keterangan yang dikomunikasikan orang lain.
2. Emosional :
Emosi seseorang atau kelompok orang yang terlibat dalam proses komunikasi
amat mempenaruhi proses komunikasi. Orang yang emosional akan mudah
tersinggung dan cenderung menilai sesuatu dari segi negatif, yang tentunya tidak
menghasilkan komunikasi yang efektif.
3. Hubungan yang tidak serasi antar pengirim dan penerima pesan :
Akibat dari ini adalah adanya kecurigaan yang selalu menghubungkan segala
sesuatu dengan hal-hal yang bersifat negatif.
4. Pengalaman lampau yang tidak baik :
Seorang pengirim pesan yang pernah menimbulkan kesan jelek, akan jauh lebih
sulit mengkomunikasian pesannya, pada saat ia akan menyampaikan pesan lagi,
sulit bagi pendengarnya untuk percaya, sekalipun apa yang ingin disampaikan
benar. Pengalaman masa lampau yang jelek akan menghambat komunikasi,
tetapi pengalaman lampau yang baik akan lebih memudahkan komunikasi.
5. Lingkungan fisik yang tidak menguntungkan :
Tempat yang pengab, hujan yang deras, udara yang panas, suasana yang gaduh
membuat orang sulit untuk berkonsentrasi sewaktu memberikan dn menerima
pesan.
6. Perbedaan status sosial :
Harus diakui bahwa perbedaan tingkat pendidikan dan tata budaya,merupakan
hambatan yang paling sering ditemui. Orang-orang yang datang dri tingkat
pendidikan yang setara, keadaan ekonomi dan tata budaya yang sama, akan jauh
lebih mudah melakukan komunikasi. Sedangkan kelompok atau orang-orang yang
berbeda tingkat pendidikan, keadaan ekonomi, serta tata budayanya. Sering
mengalami jurang komunikasi.
7. Permusuhan :
SDM 9
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember
MATERI PELATIHAN PMR WIRA
KEPEMIMPINAN
Apabila kita dalam kondisi marah pada seseorang, yang juga berarti kita dalam
situasi permusuhan , sebagai pengirim pesan kita cenderung memilih kata-kata
yang tajam, dan penerima pesan cenderung menafsirkan pesan tersebut sebagai
serangan. Proses komunikasi otomatis berhenti.
8. Charisma :
Karunia yang dimiliki seseorang pengirim pesan sehingga ia dapat menyampaikan
pesannya dengan cara yang begitu meyakinkan dan menarik, cenderung
mengakibatkan penerima pesan terpukau dan tidak bertanya lebih lanjut,
walaupun pada akhirnya ia sadar bahwa tidak ada yang dimengertinya dari pesan
yang diberikan kepadanya.
9. Stereotip :
Merupakan gambaran tertentu mengenal pribadi seseorang menurut
golongannya, yang bersifat negatif, menghadapi seseorang yang distereotipkan
ke dalam suku bangsa tertentu yang disamaratakan sebagai penipu, jorok, akan
merintangi komunikasi.
Misalnya : seseorang pemuda yang berambut gondrong, sulit berkomunikasi
dengan polisi yang terlanjur menstereotipkannya dengan gerombolan pemuda
nakal.
10. Bela Diri :
Merupakan rintangan komunikasi yang sering menimbulkan
permusuhan/pertengkaran. Ini sering mempengaruhi orang yang tidak merasa
dirinya pasti, sehingga pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya
ditafsirkan ebagai tuduhan.
Pada dasanya tidak ada resep khsus untuk keberhasilan proses komunikasi di dalam dan
antara anggota suatu keluarga. Karena pada hakekatnya anggota keluarga adalah
“individu-individu, yang secara harfiah berarti orng lain bagi pribadi masing-masing
anggota tersebut”.
Dengan demikian diharapkan Anggota PMR memiliki pemahaman tntang ilmu komunikasi
an teknik-teknik membawakannya. Sehingga dapat lebih handal dalam memilih
medianya, pesannya, waktu dn situasinya. Hal ini merupakan salah satu bekal
kemampuan yang menunjang pelaksnaan tugas pengabdiannya.
SDM 11
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember
MATERI PELATIHAN PMR WIRA
KEPEMIMPINAN
KERJASAMA
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Dapat menyebutkan pengertian kerjasama
Dapat menyebutkan prinsip-prinsip kerjasama
Dapat menyebutkan pentingnya kerjasama tim
============================================================================
Salah satu prinsip pengembangan dari bawah adalah keharusan adanya kerjasama
yang baik. Itu berarti bahwa semua pihak yang terlibat di dalam perencanaan,harus
bersedia mengambil bagian sesuai dengan kemampuan serta tanggungjawabnya
masing-masing.
Dasar peikiran di atas adalah keyakinan, bahwa semua orang atau semua pihak pasti
mempunyai kemampuan tertentu. Salah satu sikap yang tak kalah penting adalah,
selain kesediaan untuk terlibat juga mau memberikan kesempatan kepada pihak lain
atau orang lain untuk berperan serta. Dengan kata lain, pihak-pihak atau orang-
orang yang terlibat harus mengakui kemampuannya sendiri dan yang tidak kalah
pentingnya juga harus mengakui kemampuan pihak lain atau orang lain.
Pengertian Kerjasama :
Kelompok Palang Merah Remaja mempunyai kekuatan dan potensi yang haru
dirahkan dan dianfaatkan semaksimal mungkin demi terlaksananya program kerja /
kegiatan.
SDM 12
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember
MATERI PELATIHAN PMR WIRA
KEPEMIMPINAN
Misalnya :
Anggapan stereotip bahwa “ orang yahudi itu sikapnya kikir dan lelaki
sifatnya keras dan lain-lain.
Hal tersebut di atas sering mewarnai cara orang menanggapi dan bertindak
terhadap individu dari suatu kelompok.
Kebutuhan :
Kebutuhan seseorang akan menentukan cara dia bertingkah-laku, termasuk
bagaimana dia menanggapi dunia sekelilingnya.
SDM 14
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember
MATERI PELATIHAN PMR WIRA
KEPEMIMPINAN
MOTIVASI
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Dapat menyebutkan pengertian motivasi
Mampu membangun motivasi diri sendiri
Dapat menjelaskan cara-cara memotivasi teman/orang lain
============================================================================
Motivasi adalah penggerak batin yang mendorong seseorang untuk berbuat. Memotivasi
berarti menimbulkan dorongan,minat, kesediaan dan tekat pada diri seseorang untuk
berbuat.
Teknik Motivasi Positif adalah memberikan motivasi / dorongan kepada individu dengan
cara-cara positif, sehingga individu terdorong untuk bertindak karena “bisa dipuaskan”
dengan berbagai cara.
Setiap individu berbeda satu dengan lainnya, karena itu seorang pemimpin dituntut
untuk mempelajari dan memahami atau mengikuti pengikut/bawahannya. Dengan
demikian maka pemimpin dapat memberikan motivasi dengn tepat kepada para
pngikutnya.
Secara umum, cara praktis memberikan motivasi dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut :
1. memberikan penghargaan terhadap pekerjaan yang telah dilakukan ataupun yang
bisa dilakukan. Penghargaan tersebut bisa berupa penghargaan fisik maupun non
fisik.
2. memberikan perhatian yang tulus kepada bawahan sebagai eorang individu.
3. memberikan informasi yang jelas dan lengkap tentang partisipasi bawahan,
tindakan dan tujuan yang ingin dicapai serta informasi lainnya yang diperlukan
yang membuat bawahan mempunyai motivasi.
4. mengembangkan partisipasi yang utuh kepada bawahan dalam semua tahapan
kegiatan sejak awal (perencanaan) sampai akhir (evaluasi dan tindak lanjut)
5. memberikan tanggapan/umpan balik terhadap kegiatan yang telah dilakukan
untuk penguatan maupun untuk review dan pengembangan.
6. mengembangkan hubungan manusia yang realistis (human relationship),
keterbukaan kebersamaan dan kekeluargaan yang dinamis.
7. mengendalikan dan mengatasi konflik yang terjadi secara baik. Hasil dari
pengendalian dan pengatasan konflik sangat mempengaruhi motivasi.
8. persaingan sehat dalam menjalankan tugas/pekerjaan dapat pula menimbulkan
motivasi dan meningkatkan hasil kerja.
9. menciptakan iklim kerja yang kondusif, baik iklim fisik maupun non-fisik ;
misalnya kelengkapan sarana pendukung kerja serta suasana kerja yang
menggairahkan.
10. mengembangkan kemampuan bawahan dan memberikan berbagai kemudahan
dalam menjalankan tugas,misalnya lewat memberi kesempatan pelatihan,
pembinaan, dan memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam
menjalankan tugas.
SDM 16
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember
MATERI PELATIHAN PMR WIRA
KEPEMIMPINAN
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Dapat menyebutkan peran dan tugas seorang pemimpin
Dapat menyebutkan cara-cara memimpin kelompok
Mampu memimpin kegiatan kelompok
Mampu memimpin kegiatan baris-berbaris.
============================================================================
Jangan Terputus :
Apakah kita mengadakan pertemuan atau rapat dengan satu orang atau sepuluh, tak
ada yang lebih menjengkelkan dan mengganggu dari pada interupsi yang terus
menerus. Aturan penting untuk sebuah rapat adalah mengatur segala sesuatunya
sedemikian rupa sehingga tak seorang pun terganggu. Tak ada hal demikian
pentingnya sehingga tak dapat menungu sembilanpuluh menit. Lama waktu rapat
seharusnya tidak lebih lama dari pada satu setengah jam, karena itu adalah batas
kemampuan berkonsentrasi pada kebanyakan orang.
Rapat Kecil :
SDM 17
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember
MATERI PELATIHAN PMR WIRA
KEPEMIMPINAN
Apabila ada masalah yang harus diselesaikan, seharusnya diadakan sebuah rapt
terpisah yang dihadiri hanya oleh orang-orang yang langsung bersangkutan, dan
setiap kali hanya satu per satu orang diijinkan berbicara. Pembicaraan hanya boleh
ditujukan kepada ketua rapat, dan tidakboleh ada pembicaraan bersilang antara
para peserta.
Rapat-rapat Berkala :
Rapat-rapat berkala seharusnya diadakan pada hari yang sama setiap minggu, dan
pada waktu dan tempat yang sama. Apabila tidak diatur demikian, jumlah orang
yang menghadiri rapat itu tak akan menentu.
2. Lama Pertemuan :
Rapat hendaknya dimulai dan berakhir pada waktu yang telah ditetapkan.
Hendaknya pertemuan kelompok tidak lebih lama dari 2 jam tanpa istirahat.
3. Prioritas Rapat :
Pada awal setiap pertemuan kelompok hendaknya memutuskan apa yang penting
dalam rapat itu sesuai dengan kebutuhan. Masing-masing anggota kelompok
hendaknya bertanggungjawab penuh untuk menghadiri setiap rapat, dan
hendaknya tidak absen kecuali dalam keadaan mendesak.
SDM 18
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember
MATERI PELATIHAN PMR WIRA
KEPEMIMPINAN
4. Pengiriman Wakil :
Masing-masing anggota kelompok hendaknya menunjuk seorang wakil untuk
menghadiri petemuan kelompok,bila tidak dapat hadir. Masing-masing anggota
kelompok hendaknya memberikan wewenang penuh kepada wakilnya untuk
berbicara atas namanya dalam pertemuan kelompok itu.
5. Tempat Pertemuan :
Tempat pertemuan hendaknya diketahui sebelumnya dan disetujui semua
anggota kelompok.
7. Fungsi Catatan :
Sebaiknya,kelompok hanya mencatat keputusan, rencana penanganan masalah
yang timbul dalam diskusi dan akan diikutsertakan dalam agenda yang akan
datang, tugas-tugas dan tindaklanjut. Tidak perlu membuat catatan tentang
diskusi yang menghendaki keputusan kelompok. Makin singkat catatan rapat
itu,makin banyak kemungkinan dibaca dan dibahas kemudian. Format yang
sangat berguna bagi siapa yang melakukan apa dan kapan (analisa tugas).
8. Penyusunan Agenda :
Sebaiknya semua anggota kelompok mempunyai agenda rapat, dan bukan hanya
memimpin kelompok saja. Ini penting. Tiap anggota hendaknya mempunyai
tanggungjawab untuk menyerahkan butir-butir agenda. Agenda formal dapat
dipersiapkan sebelumnya oleh seseorang yang mengumpulkan butir-butir agenda
dari para anggota kelompok, atau kelompok itu dapat menyusun agenda rapat itu
pada awal setiap pertemuan. Walaupun agenda resmi telah dipersiapkan
sebelumnya, hendaknya diberikan peluang untuk memasukkan butir-butir
tambahan,bila timbul masalah baru setelah agenda resmi selesai dipersiapkan.
disposisi masing-masing butir agenda, (3) semua tugas yang perlu dilakukan ;
SIAPA yang melakukan APA dan KAPAN.
KEGIATAN POKOK
SDM 21
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember
MATERI PELATIHAN PMR WIRA
KEPEMIMPINAN
Bahwa proses penyelenggaraan kegiatan lapangan terdiri dari tiga tahap, di mana
masing-masing tahap mempunyai tugasnya sendiri yang harus dilaksanakan sebaik-
baiknya. Untuk menunaikan tugas tersebut beberapa kegiatan pokokberikut ini dapat
dilaksanakan :
SDM 22
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember
MATERI PELATIHAN PMR WIRA
KEPEMIMPINAN
PUSTAKA
1. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional &
Perhimpunan Palang Merah Indonesia, ( H. Umar Mu’in, PT. Gramedia Pustaka
Utama, jakarta 1999)
2. Pedoman Pertolongan Pertama Edisi Kedua Cetakan
Kedua,Markas Pusat Palang Merah Indonesia Tahun 2008.
3. Materi Pendidikan PMR Wira, Markas Besar Palang Merah
Indoneia, 1991.
4. Pedoman Perawatan Keluarga , markas Besar Palang Merah
Indonesia, 1997.
5. Pedoman Perawatan Keluarga khusus Lansia, Markas
BesarPalang Merah Indonesia, 1997.
6. Ayo Siaga Bencana PMR Wira Edisi II, Markas Pusat Palang
Merah Indonesia, 2008.
7. Pertolongan Pertama Palang Merah Remaja Wira, Markas Pusat
Palang Merah Indonesia, 2008.
8. Donor Darah Sukarela, ayo siapkan ... dirimu, Markas Pusat
Palang Merah Indonesia, 2008
9. Modul Pelatihan kepemimpinan, Markas Besar Palang Merah
Indonesia, 1994.
10. Pendidikan Remaja Sebaya, Markas Pusat Palang Merah
Indonesia, 2008.
SDM 23
PALANG MERAH INDONESIA
Kabupaten Jember