Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KEWARGANEGARAAN

ESSAY
Nama

: Anton Algrinov

NIM

: 1507114913

Prodi

: Teknik Kimia S1 Kelas C 2015

Dosen pengajar

: Ibu. Cifebrima Suyastri, S.IP, M.A

Peran Mahasiswa Dalam Bela Negara


Seperti yang kita ketahui saat ini bahwa, mahasiswa sangan berperan penting bagi
negaranya. Karna apa, mahasiswalah yang menentukan bagaimana masa depan bangsa dan
bagaimana cerminan dari masyarakat secara keseluruhan terhadap dunia luar. Untuk itu dalam
essay ini saya akan menulis opini saya tentang bagaimana peran saya (mahasiswa) dalam
membela negaranya yaitu Indonesia tercinta.
Bela negara dalam Undang Undang RI No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara
menyatakan bahwa, upaya bela negara adalah sikap atau prilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaannya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasil dan
UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dalam pasal 30 UUD
1945 juga menyebutkan, tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara. Jadi secara umum, bela negara merupakan tekad, sikap, dan tindakan warga
negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah
air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.
Berikut merupakan unsur-unsur dalam bela negara:

Cinta Tanah Air


Kesadaran berbangsa dan bernegara
Yakin akan Pancasila sebagai Ideologi Negara
Rela berkorban untuk bangsa dan negara

Bentuk penyelenggaraan bela negara:


1. Pendidikan
2. Pelatihan dasar kemiliteran
3. Pengabdian sebagai prajurit TNI dan POLRI

4. Pengabdian sesuai provesi (pasal 9 ayat 2 UU No. 3 tahun 2002)


Mahasiswa merupakan sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di
sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah
universitas. Seperti yang telah kita ketahui bahwa, mahasiswa sangat berperan penting dalam
suatu negara. Berikut beberapa hal yang telah dilakukan mahasiswa untuk negaranya:
1. Mewakili rakyat Indonesia terhadap Presiden Soeharto 1998
Ada beberapa agenda reformasi yang menjadi tuntutan para mahasiswa pada saat itu,
seperti:
Adili Soeharto serta kroni-kroninya,
Laksanakan amandemen UUD 1945,
Hapuskan Dwi Fungsi ABRI,
Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya,
Tegakkan supremasi hukum,
Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)
Pada saat itu, Gedung Nusantara dan gedung-gedung DPRD di daerah menjadi tujuan
utama mahasiswa dari berbagai universitas dan kota di Indonesia untuk mewujudkan
agenda reformasi tersebut. Seluruh elemen mahasiswa, yang berbeda paham dan aliran
dapat bersatu dengan satu tujuan untuk menurunkan Presiden Soeharto. Meskipun aksi
dari mahasiswa ini banyak atau cenderung berujung kerusuhan bahkan sampai ada yang
meninggal akibat dari balasan TNI/POLRI pada saat itu dimana Soeharto secara tegas
akan menindak rakyat yang berani menentang dirinya dengan culikan paksa atau lebih
dikenal dengan hilang malam serta pembunuhan yang dilakukan secara misterius oleh
Petrus.
Meski akhirnya, tujuan utama dari pergerakan mahasiswa ini tercapai yaitu
lengsernya sang Presiden. Namun, banyak pihak yang menilai bahwa agenda reformasi
belum tercapai atau malah terkesan gagal. Pasalnya selepas Soeharto mundur, masih
banyak kekerasan yang terjadi oleh oknum pemerintahan terhadap rakyat dan mahasiswa.
Sebagai contoh yaitu tragedi Semanggi yang berlansung dua kali. Tetapi, setidaknya
dengan lengsernya Soeharto dan naiknya B.J Habibie sebagai Presiden Indonesia yang
ke-3 memliki dampak yang signifikan yaitu diantaranya kebebasan masyarakat dalam
berpendapat dan kebebasan pers dalam mengkritik pemerintahan. Namun sayangnya,
Presiden Habibie tidak menjabat dalam waktu yang lama karna masih terdapat antekantek Soeharto yang tidak menyenangi perubahan pada saat itu dan ingin meneruskan visi
dan misi Soeharto.
2. Dalam bidang Pendidikan dan Teknologi
Kita dapat mengambil contoh atau tauladan dari salah satu Presiden kita yaitu Bapak
Habibie. Karna beliau sangat menginspirasi masyarakat terutama mahasiswa apalagi
mahasiswa di bidang teknik untuk dapat maju dan bersaing dengan dunia internasional.
Seperti yang kita ketahui bahwa, pak Habibie merupakan mahasiswa Indonesia yang
berhasil mengguncang dunia terutama dunia penerbangan dalam teorinya yang dikenal

dengan nama Teori Keretakan (Crack). Dengan beliau bersekolah di German, beliau
dapat mengharumkan nama Indonesia meskipun di Bangsanya sendiri yaitu Indonesia
pada saat itu tidak mengakui atau tidak mengapresiasi tindakan pak Habibie tersebut.
Namun dengan semangat dan tekadnya yang kuat dan cintaya terhadap bangsa tanah
airnya, beliau tetap bersikeras untuk mengembangkan teorinya tersebut dan
menerapkannya di Indonesia yang berujung pada berdirinya PT. Industri Pesawat Terbang
Nurtanio yang kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara
(IPTN).
Selain Bapak B.J Habibie, saat ini begitu banyak Mahasiswa yang telah
mengharumkan nama Indonesia di dunia Internasional yang tidak dapat disebutkan satu
persatu. Dan itu merupakan semangat kita, sebagai mahasiswa baik di Indonesia ataupun
di luar negri untuk berbakti dan membela negara Tanah Airnya sendiri.
Tak luput dari itu semua, saat ini juga banyak mahasiswa yang menodai nama baik
bangsanya sendiri. Dengan berbagai tindakan atau aktifitas yang tidak bermanfaat dan sama
sekali tidak mencerminkan dirinya sebagai mahasiswa yang berperan penting bagi negaranya.
Begitu banyak mahasiswa yang lebih memlilih apatis dan cuek terhadap urusan negaranya
sendiri. Hal ini terjadi karna semua tetua atau cerminan mereka yang ada tenggelam dan habis
oleh mereka yang mencerminkan atau mencontohkan keburukan-keburukan dan kemunafikan.
Seperti yang terjadi saat ini pada bapak-bapak yang mengatasnamakan dirinya mewakili rakyat
Indonesia namu sejatinya mereka hanya ingin meraup uang sebanyak-banyaknya dengan jalan
apapun. Saat ini, di pemerintahan sana dikenal oleh mahasiswa dimana yang salah dibela matimatian dan yang bersih dan jujur mati saja!. Hal ini karna tidak terpupuknya didalam diri orang
tersebut Iman dan Taqwa serta rasa kemanusiaan, kejujuran dan keadilan. Keadilan hanya untuk
dirinya sendiri, tak perlu dipikirkan bagaimana orang sekitar yang terkena efek dari tindakannya
yang penting mencapait jabatan setinggi-tingginya dan meraup untung sebanyak-banyaknya.
Selain itu, tidak adanya apresiasi dari rakyat sendiri terhadap apa yang dilakukan oleh
mahasiswa. Masyarakat atau mahasiswa laninnya cenderung memilih untuk mengolok atau
mengejek tindakan positif dan dilakukan. Karna itu banyak pemuda/i kita sekarang yang lebih
memilih hidup di negri orang, karna disana ia merasa sangat dihargai terhadap apa yang
dilakukannya baik dari masyarakat sekitar ataupun pemerintahan sana. Hal-hal seperti itulah
yang seharusanya kita sebagai mahasiswa Indonesia melawannya. Kita tidak hanya bisa diam
dan tidak bisa pula hanya berkoar-koar belaka. Kita harus sadar bahwa, kita ini hidup untuk apa,
untuk tujuan yang lebih baik bukan dan untuk kedamaian dunia dan akhirat. Lantas tidak
seharusnya kita bersikap apatis dan mengolok diri sendir. Kita mesti kembali memberikan
perhatian terhadap negara kita dan negara juga mesti memberi perhatian serta apresiasi terhadap
kita. Seperti yang dikutip dari pidato pelantikan Presiden Amerika Serikat Jhon F. Kennedy
yaitu, Ask not what your country can do for you but, ask what you can do for your country.

Anda mungkin juga menyukai