Anda di halaman 1dari 72

KEPEMIMPINAN

Oleh : Noyumala, S.kep.Ns., M.Kep

Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan 1


PERTEMUAN PERTAMA
MANAJEMEN  menentukan keberhasilan
pelayanan di RS/Layanan kesehatan melalui
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen

KEPEMIMPINAN  adalah inti dari


manajemen.
Manajemen akan berhasil ( tercapai tujuan )
jika ada pemimpin.

KOMUNIKASI inti dari kepemimpinan


Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan 3
ADA BEBERAPA PENGERTIAN TENTANG
KEPEMIMPINAN, antara lain :

Pengaruh antar pribadi, dalam situasi


tertentu dan langsung melalui proses
komunikasi untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan tertentu
Mempengaruhi atau mendapatkan
pengikut

Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan 4


ADA BEBERAPA PENGERTIAN TENTANG
KEPEMIMPINAN, antara lain :

Aktivitas mempengaruhi orang-orang


untuk berusaha mencapai tujuan
kelompok secara sukarela

Upaya mempengaruhi orang-orang


untuk ikut dalam pencapaian tujuan
bersama

Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan 5


TEORI KEPEMIMPINAN

6 Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan


Teori-teori dalam studi Kepemimpinan

 Teori Great Man


 Teori Sifat (Karakteristik) Kepribadian Trait Theories
 Teori Perilaku (Behavior Theories)
 Teori Kontingensi atau Teori Situasional
Teori Great Man

Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan


sejak seseorang lahir
Bennis & Nanus (1990) menjelaskan bhw teori ini
berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan
Kekuasaan berada pd sejumlah org tertentu, yang
melalui proses pewarisan memiliki kemampuan
memimpin atau karena keberuntungan memiliki
bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin
“Asal Raja Menjadi Raja”
Teori Sifat (Karakteristik) Kepribadian
Trait Theories

Seseorg dpt menjadi pemimpin apabila memiliki sifat


yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin
Titik tolak teori : keberhasilan seorang pemimpin
ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara fisik
maupun psikologis
Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai
atau ciri kepribadian yang bukan saja bersumber
dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar
Behavior Theories

10
Teori Perilaku
(Behavior Theories)

 Keberhasilan seorang pemimpin sangat


tergantung pada perilakunya dalam
melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan
 Gaya atau perilaku kepemimpinan
tampak dari cara melakukan
pengambilan keputusan, cara
memerintah (instruksi), cara memberikan
tugas, cara berkomunikasi, cara
mendorong semangat bawahan, cara
membimbing dan mengarahkan, cara
menegakkan disiplin, cara memimpin
rapat, cara menegur dan memberikan
sanksi
Contiqency theory

12
Contiqency theory

 Fiedler (1967) “Tinggi rendahnya prestasi kerja satu kelompok dipengaruhi oleh
sistem motivasi dari pemimpin pemimpin dapat mengendalikan dan
mempengaruhi suatu situasi tertentu”.

Seorang menjadi pemimpin bukan karena sifat-sifat daripada kepribadiannya,


tetapi karena berbagai faktor situasi dan adanya interaksi antara Pemimpin
dan situasinya.

13
Contiqency theory

Menyatakan bahwa EFEKTIFITAS pemimpin tidak hanya


bergantung pada gaya kepemimpinannya tapi juga harus
mampu mengontrol semua situasi.

Kepemimpinan yang tergantung pada situasi.

Teori situasional

14
Gaya Kepemimpinan

pola tingkah laku yang dirancang untuk


mengintegrasikan tujuan organisasi dengan
individu untuk mencapai suatu tujuan

Otokratis
Demokratis
Parternalistik
Laissez Faire
15
A. OTOKRATIK

 Setiap hambatan dianggap


penghalang akan
disingkirkan
 Memperlakukan bawahan
 Egois sebagai alat
 Disiplin kerja tinggi  Berorientasi pada tugas
 Tujuan organisasi = tujuan pribadi  Komunikasi satu arah
 Organisasi alat untuk mencapai  Pengambilan keputusan
sumber kehidupan organisasi tanpa pelibatan bawahan
 Kekuasaan sentral  Tidak mau menerima saran
 Pembenaran segala cara untuk dan pandangan bawahan
mencapai tujuan  Perilaku kekuasaan formal

Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan 16


 Menuntut ketaatan penuh dari bawahan
 Disiplin kaku
 Nada keras dalam memberi intruksi
 Pendekatan punitif

17
B. DEMOKRATIK
 Pengambilan keputusan
ditetapkan bersama
 Memandang perannya
sebagai koordinator dan
meningkatkan tanggung
jawab.
integrator.  Dihormati bawahan,
 Pendekatan
integratik.
holistik dan bukan ditakuti.
 Menumbuhkan dan
 Organisasi sebagai
wahana untuk mencapai
mengembangkan
kreatifitas dan inovasi
tujuan bersama. bawahan.
 Organisasi perlu disusun
agar keragaman kegiatan
 Bertanggung jawab
terhadap kesalahan
dapat terakomodasi. bawahan.
 Prinsip : perbedaan perlu
menjamin kebersamaan.
 Memberikan
penghargaan pada yang
berprestasi.
 Memperlakukan
bawahan secara  Pendekatan “people
manusiawi. centered”.
 Menyadari berbagai jenis
kebutuhan bawahan (fisik,
 Mengutamakan
kepentingan bersama.
psikologis, spritual, sosial  Pendelegasian
budaya, prestise dan wewenang yang praktis
pengembangan dan realistis.
Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan  Selalu melibatkan 18
bawahan.
C. PATERNALISTIK
Terdapat pada
lingkungan tradisional
 Mengutamakan
Peran adat istiadat kebersamaan.
Hubungan pribadi  Fokus pada keadilan
yang dekat antar dan pemerataan.
anggota masyarakat  Sikap kebapakan
Rasa hormat pada yang hubungan atasan-
bawahan : informal.
> tua
Keteladanan  Bawahan dianggap
belum matang.
Persepsi pemimpin  Merupakan sumber
dipengaruhi oleh
harapan bawahan informasi.
Bapak yang melindungi  Pengambilan keputusan
Harapan bawahan : tanpa melibatkan
bawahan
tidak mementingkan
sendiri, memperhatikan
kepentingan bawahan
Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan 19
D. LAISSEZ FAIRE

Konsep ; organisasi akan


berjalan lancar dengan Nilai ; saling
sendirinya karena mempercayai
anggotanya cukup
mengetahui tujuan dan Kepentingan dan tujuan
sasaran organisasi, tugas organisasi tetap
yang akan dikerjakan. difokuskan.
Berperan seperti polisi lalu
lintas, pasif dan tidak mau Pendelegasian sangat
campur tangan. ekstensif
Falsafah ; manusia memiliki Pengambilan keputusan
solidaritas, kesetiaan, taat diserahkan pada
pada norma-norma dan pimpinan tingkat bawah
p[eraturan yang telah / operasional.
ditetapkan, dan tanggung
jawab terhadap tugas. Intervensi pimpinan amat
minimum.
Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan 20
EMPAT GAYA
KEPEMIMPINAN

Tinggi dukungan & rendah Tinggi pengarahan dan


pengarahan tinggi dukungan
Tinggi

G3 G2
P D
Perilaku
mendukung
Rendah dukungan dan Tinggi pengarahan dan
rendah pengarahan rendah dukungan

G4 G1
O
L

Rendah Perilaku mengarah Tinggi

Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan 21


PERTEMUAN KEDUA
Tipologi Kepemimpinan

1. Militeristik
2. Paternalistik
3. Kharismatik

Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan 23


Paternalistik

Menganggap bawahan belum dewasa


Sering bersikap mahatau
Jarang memberi kesempatan pada
bawahan untuk mengambil keputusan
inisiatif/mengembangkan kreatifitas

24 Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan


Kharismatik
Daya tarik memikat dan mampu memperoleh
pengikut dalam jumlah besar
Penampilan fisik, usia, harta bukan prasyarat
Mampu menggunakan berbagai gaya
kepemimpinan
Keturunan bangsawan
Berwibawa dan berkemampuan menjadi
teladan
Objektif

25 Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan


TINGKAT KEMATANGAN BAWAHAN

 M4 : mampu dan mau


M3 : mampu tetapi tidak mau atau
kurang yakin
M2 : tidak mampu tetapi mau
M1 : tidak mampu dan tidak mau atau
tidak yakin
26 Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan
MODEL KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

Tinggi Tinggi Tinggi tugas


hubungan & dan tinggi
rendah partisipasi konsultasi hubungan
tugas
G3 G2
Perilaku
Mendukung G4 Rendah Tinggi tugsa G1
delegasi
hubungan dan rendah
Instruksi
dan rendah hubungan
tugas

Rendah Perilaku mengarahakan Tinggi

Tinggi Sedang Rendah

Telah Sedang
M4 M3 M2 M1
matang berkembang

TINGKAT KEMATANGAN BAWAHAN


Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan 27
UNTUK MENJADI SUKSES :

Banyak latihan
Belajar dari pengalaman
Keseimbangan perkembangan
intelektual dan emosi

28 Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan


29 Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan
PERTEMUAN KETIGA
KONSEP MANAJEMEN DALAM
KEPERAWATAN
Ns. Noyumala, S.Kep
MANAJEMEN

SATU DUA
!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!
KONSEP MANAJEMEN

Manajemen adalah ilmu atau seni tentang


bagaimana :
menggunakan/memanfaatkan sumber
daya secara Efisien, memilih alternatif
kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi secara Efektif, dan Rasional
dalam pengambilan keputusan.
33
MANAJEMEN

 Merupakan pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam


menjalankan suatu kegiatan organisasi, yang mencakup
POACE terhadap staff, sarana dan prasarana dalam
mencapai tujuan ( Grant dan massey 1999 )
 Suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian dan pengontrol dari benda dan manusia
untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
 Suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain ( Gillies )
 Planning,Organizing, Actuating,Controlling (POAC) menurut
G.Terry
Fungsi – Fungsi Manajemen

1. Planning
 Gambaran tujuan yang akan dicapai
 Merumuskan tujuan
 langkah-langkah pencapaian tujuan
 Persiapan tindakan

Setiap organisasi pasti memiliki perencanaan untuk


mencapai tujuan
2. Organizing
 Merupakan tahap kedua setelah perencanaan
 Mengatur dan menentukan tugas staff berdasarkan
kemampuan staff
 Mengatur sarana dan prasarana serta keuangan

3. Actuating
 Diperlukan seorang pemimpin yang mampu menggerakan orang
–orang untuk bekerja.
 Mampu menciptakan suasana kerja didasarkan pada kesadaran
diri ( motivasi dan kreatifitas )
4. Controling
 Agar Tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana
 Pegawasan terhadap staff, cara dan ketepatan waktu.
 Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat segera
diperbaiki.

5. Evaluasi
 Merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil – hasil pekerjaan
yang seharusnya dicapai.
 Hakekat penilaian merupakan fase tertentu setelah selesai kegiatan
TINGKAT LEVEL MANEJER

TOP MANAJER
MIDDLE MANAJER
LOW MANAJER
MANAJER KEPERAWATAN

Top
KABID KEPERAWATAN

Midle
KASE KEPERAWATAN

Low
KEPALA RUANGAN

Manajemen Keperawatan 39
Fungsi manajemen pada tiap tingkat
level digambarkan sebagai berikut :

TOP

MIDDLE

LOW

Manajemen Keperawatan 40
KETERAMPILAN SEORANG
MENEJER:

 Konseptual.
 Skill.
 Hubungan antar manusia.
JENIS KETERAMPILAN TIAP LEVEL
MANAJER

TOP

MIDDLE

LOW

Manajemen Keperawatan 42
43 Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan
PERTEMUAN KEEMPAT
MANAJEMEN DALAM KEPERAWATAN

 Proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staff keperawatan untuk


memberikan asuhan keperawatan secara profesional baik kepada individu, keluarga dan
masyarakat
 Menejer keperawatan dituntut untuk melakukan POACE dalam memanfaatkan sarana
dan prasarana yang ada  dapat meberikan ASKEP yang seefektif dan seefisien mungkin
bagi individu, keluarga dan masyarakat
Peran Dan Fungsi Kepala
Ruangan Sebagai Pengelolaan
Asuhan Keperawatan
PERAN KEPALA RUANGAN

 Bertanggung jawab untuk memperkerjakan, mengembangkan dan


mengevaluasi stafnya.
 Bertanggung jawab untuk mengatur unit sesuai tugas dan tanggung
jawabnya
 Bertanggung jawab untuk pengembangan anggaran tahunan unit yang di
pimpinnya
 Kewenangan memantau kualitas perawatan, menghadapi masalah
tenaga kerjanya, dan melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang
efektif (Potter & Perry, 2005).
FUNGSI KEPALA RUANGAN
Kepala Ruangan Sebagai Manager
Keperawatan

Sebagai manajer keperawatan, uraian


tugas kepala ruangan menurut Depkes
(1994) adalah sebagai berikut:
1.Fungsi perencanaan

Melaksanakan jumlah dan kategori tenaga serta


tenaga lain sesuai kebutuhan.
Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan
yang diperlukan
Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/
asuhan keperawatan yang akan diselenggarakan
sesuai kebutuhan pasien.
2.Fungsi pergerakan dan Pelaksanaan
 Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di
ruang rawat.
 Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan
tenaga lain sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan/ peraturan
yang berlaku (Bulanan, Mingguan, harian).
 Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau tenaga lain
yang bekerja di ruang rawat.
 Memberi pengarahan dan motivasi kepada perawatan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai standart.
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan
pihak yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat.
 Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan pengadaan
sesuai kebutuhan pasien agar pelayanan optimal.
 Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain yang
diperlukan di ruang rawat.
2.Fungsi pergerakan dan pelaksanaan
 Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
 Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventaris peralatan.
 Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan
keluarganya meliputi tentang peraturan rumah sakit, tata tertib
ruangan, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya.
 Mendampingi dokter selama kunjungan keliling untuk memeriksa
pasien dan mencatat program pengobatan.
 Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di
ruang rawat untuk tingkat kegawatan, infeksi dan non infeksi,
untuk memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
 Mengadakan pendekataan kepada setiap pasien yang dirawat
untuk mengetahui keadaan dan menampung keluhan serta
membantu memecahkan masalah yang sedang dialami pasien.
 Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung
selama pelaksanaan pelayanan berlangsung.
2.Fungsi pergerakan dan pelaksanaan

 Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien/


keluarga dalam batas wewenangnya.
 Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan
terlindung selama pelaksanaan pelayanan kesehatan.
 Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan data
pelayanan asuhan keperawatan dan kegiatan yang
dilakukan secara tepat dan benar.
 Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang
lain, seluruh kepala seksi, kepala bidang, kepala instansi, dan
kepala RumahSakit.
 Menciptakan dan memelihara suasana kerja antara petugas
kesehatan lain, pasien dan keluarga pasien yang dirawat.
2.Fungsi pergerakan dan pelaksanaan

 Memberi motivasi tenaga non keperawatan dalam


memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan.
 Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruangan.
 Memelihara dan meneliti pengisian daftar pemintaan
makanan berdasarkan macam dan jenis makanan pasien
kemudian memeriksa/ meneliti ulang saat pengkajianya.
 Memeiihara buku register dan bekas catatan medis.
 Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan
asuhan keperawatan serta kegiatan Iain di ruang rawat.
3.Fungsi pengawasan &
pengendalian

 Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah


ditentukan, melaksanakan penilain terhadap upaya peningkatan
pengetahuan keterampilan di bidang perwatan.

 Melaksanakan penilaian dan mencantumkan kedalam daftar penilaian


pelaksanaan pekerjaan pegawai (D.P.3) bagi pelaksanaan
keperawatan dan tenaga lain di ruang yang berada di bawah tangung
jawabnya untuk berbagai kepentingan (naik pangkat/ golongan,
melanjutkan sekolah)

 Mengawasi dan mengendalikan pendaya gunaan peralatan


perawatan serta obat - obatan secara efektif dan efisien.

 Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan


asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
CONTOH KASUS

 Kepala Ruangan X memiliki 21 staff, diantaranya ada 5 orang staf yang memiliki
kemampuan yang lebih dari staff yang lain sehingga ada beberapa tanggung
jawab KARU yang didelegasikan kepada ke lima staff tersebut. Apa gaya
kepemimpinan yang digunakan KARU X terhadap ketiga staff tersebut?
 Berdasarkan kasus diatas, Hubungan antara perilaku mendukung dan
mengarahkan dari gaya kepimpinan yang digunakan oleh KARU X diatas.

56
CONTOH KASUS

 Seorang kepala ruangan dalam mengatur staff dan ruangan perawatan kurang
mempercayai kemampuan staffnya, sehingga staff kurang dibebani dalam
mengambil keputusan, KARU merasa staff dianggap belum matang, sehingga
dalam Pengambilan keputusan tanpa melibatkan staff. Gaya kepemimpinan
apakah yang digunakan KARU diatas?
 Berdasarkan kasus diatas, Hubungan antara perilaku mendukung dan
mengarahkan dari gaya kepimpinan yang digunakan oleh KARU diatas.

57
CONTOH KASUS

 Seorang Kepala Ruangan dalam mengambil keptusan selalu merasa bahwa dia
yng paling berkompeten untuk memutuskan segala urusan, menurut anda gaya
kepemimpinan kepala ruangan tesebut adalah?
 Menganggap bawahan belum dewasa,sering bersikap mahatau, ,Jarang
memberi kesempatan pada bawahan untuk megambil keputusan
inisiatif/mengembangkan kreatifitas. Merupakan tipologi kepemimpinan?
 Disebuah ruangan perawatan ada seorang staff keperawatan yang jika diberi
tanggung jawab tidak pernah bisa diselesaikan dengan benar,tidak mau belajar
bagaimana menyelesaikan pekerjaan tersebut. Gaya kepemimpinan yang
sebaiknya diterapkan KARU berdasarkan situasi diatas adalah ?

58
PERTEMUAN KELIMA
PERENCANAN DALAM
KEPERAWATAN

By . Ns Noyumala, S.Kep.,M.Kep
PENDAHULUAN

• Proses terpenting dari semua fungsi


Perencana manajemen
an

• Saat ini, perencanaan harus lebih


mengandalkan prosedur yang rasional
dan sistematis dan bukan hanya pada
Perencanaan intuisi dan firasat.
PERENCANAAN

Perencanaan yang baik harus dapat


menjawab enam pertanyaan yang
disebut sebagai unsur-unsur
perencanaan yaitu ( 5 W, 1 H) :what,
why, where,when, who, dan how.
 Unsur pertama dari sebuah perencanaan adalah
tindakan Apa yang harus dikerjakan/dicapai
 kedua Mengapa tindakan tersebut harus dilakukan,
 ketiga Dimana tindakan tersebut dilakukan
 keempat Kapan tindakan tersebut dilakukan
 kelima Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
 Serta Bagaimana cara melaksanakan tindakan
tersebut.
apakah untuk meraih
sukses harus
membuat
tujuan?????

 Bukan sebuah keharusan, tetapi sangat bermanfaat.


 Salah satu konsep yang terkenal untuk merumuskan tujuan secara efektif adalah
metode S.M.A.R.T
PENETAPAN TUJUAN DENGAN
METODE S.M.A.R.T

S : Specific
 Tujuan yang akan tetapkan harus jelas dan
spesifik.
Jelas akan membantu menguraikan apa
yang akan Anda lakukan, sedangkan
spesifik akan membuat segala upaya Anda
fokus pada target yang akan dicapai.
 contoh : Harus jelasa pa yg diiginkan. Mau
kaya? Kaya seperti apa? Mau bahagia?
Seperti apa sih bahagia itu?
M : Measurable
Apa yang ingin dicapai haruslah bisa
diukur
 Terukur. Mau kaya juga ada ukurannya.
Deposito, penghasilan, dan sebagainya.
Kalau bahagia, apa ukurannya?

A : Achievable
Tujuan yang Anda tetapkan haruslah bisa
dicapai.
Dengan begitu kita akan berkomitmen
untuk mencapainya dengan sungguh-
sungguh.
Jangan sampai menetapkan tujuan yang
tidak mungkin di capai.
R : Realistic
Masuk akal adalah secara akal bisa dicapai
oleh manusia.
Jangan membuat tujuan yang terlalu sulit
sehingga sulit dicapai atau membuat tujuan
yang tidak sejalan dengan keinginan.
T : Timely
 Ada kerangka waktu. Kapan Anda akan
memiliki tujuan tersebut. Tanpa kerangka
waktu, hanyalah sebuah impian.
TIPE-TIPE PERENCANAAN

1. RENCANA STRATEGIS

2. RENCANA OPERASIONAL
Perencanaan strategis

Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah


sebuah alat manajemen yang digunakan untuk
mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi
kondisi pada masa depan,
Rencana jangka panjang yaitu 5 sampai 10 tahun ke
depan
Salah satu alat Analisis dapat digunakan dalam proses
ini, adalah analisis SWOT
Perencanaan operasional
 Perencanaan operasional adalah perencanaan yang
memusatkan perhatiannya pada operasi sekarang (jangka
pendek) dan terutama berfokus pada tujuan mencapai
efisiensi.
 Perencanaan operasional merupakan kebutuhan apa saja
yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan
perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi
tersebut.
 Lingkup perencanaan ini lebih sempit dibandingkan dengan
perencanaan strategi.
 JANGKA PENDEK (minggu,Bulan,triwulan,semester atau
pertahun)
72 Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai