Dalam Keperawatan
Kepemimpinan
Mempengaruhi
Komunikasi
Proses/dinamika kelompok
Pencapaian tujuan
Motivasi
Huber (2000)
Pemimpin
Tujuan Tujuan
Komunikasi Situasi
Komponen kepemimpinan yang efektif
Pengetahuan
Kegiatan
konkrit Kesadaran diri
Pemimpin
Tujuan/sasaran
Komunikasi
Bersemangat
Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan
kemampuan dan keterampilan seorang pimpinan
perawat dalam mempengaruhi perawat lain dibawah
pengawasannya untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan
dan asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan
tercapai. Setiap perawat mempunyai potensi yang
berbeda dalam kepemimpinan, namun keterampilan
ini dapat dipelajari sehingga selalu ditingkatkan.
Manajemen
Koordinasi & integrasi sumber melalui
perencanaan, pengorganisasian, koordinasi,
pengarahan & pengawasan utk mencapai
tujuan umum & khusus institusi/organisasi
Proses bekerja & melalui beberapa individu
& Klpk serta sumber-sumber lain utk
mencapai tujuan organisasi
Perbedaan Kepemimpinan & Manajemen
Kepemimpinan Manajemen
Mempengaruhi Mempengaruhi &
Orang mengarahkan bawahan
kepada tujuan organisasi
Fokus pada Orang Fokus pd sistem & struktur
Inovasi Pelaksanaan
Mengelola sumber-sumber
yg terdpt pd organisasi
Kekuasaan & kewenangan
berasal dari posisi.
Pemimpin Manajer
1. Pencipta ide-ide 1. Menyelesaikan masalah
2. Fokus melakukan yang 2. Fokus melakukan
benar sesuatu dengan benar
3. Membuat perubahan- 3. Terorganisir
perubahan 4. Fasilitasi dan negosiasi
4. Selalu memunculkan pekerjaan
ide-ide baru 5. Menerapkan nilai-nilai
5. Menjaga dan
meningkatkan
penerapan nilai-nilai
Tabel. 1: Perbandingan antara pemimpin dan manajer
Sumber: Tappen (1995)
Teori Kepemimpinan
Teori Kepemimpinan:
a. Teori Kepribadian/Bakat
Menurut teori ini pemimpin dilahirkan, tidak dibentuk.
Artinya sesorang dilahirkan memang sudah mempunyai
kepribadian menjadi pemimpin.
b. Teori Perilaku
Salah satu teori perilaku yang paling sering dibahas
terkait dengan gaya kepemimpinan. Terdapat tiga gaya
kepemimpinan menurut White & Lippit dalam Tappen,
et, al (1998), yaitu otokratik, demokratik dan Laisse-
faire (bebas)
Situational theory, yaitu kepemimpinan
berhubungan dengan situasi sosial. Individu
dapat menjadi seorang pemimpin pada situasi
tertentu tetapi pada situasi yang lain dapat
menjadi pengikut (Stogdill, dikutip dari Anwar
Kurniadi, 2013).
Contingency model yang dikembangkan oleh
Fiedler, 1967 yaitu kepemimpinan mempunyai 3
dimensi : pertama pemimpin-bawahan (leader-
member relations), kedua struktur tugas (a task
structure) dan ketiga kekuasaan ( a position of
power)
Karakteristik Pemimpin Yang Otokratik A.L:
Teori X dan Y
Teori ini dikatakan oleh Mc Gregor (1960) yaitu seseorang
memiliki sifat X yang malas dan Y yang rajin. Tipe X
dimiliki orang-orang yang kurang baik pembawaanya
seperticenderung apatis, kurang disiplin, kurang peduli dan
kurang rajin dan teliti dalam pekerjaan. Adapun tipe Y
memiliki pembawaan optimis, disiplin tinggi, rajin dan
cermat dalam pekerjaanya dan sangat peduli akan
kinerjanya.
Teori Rensis Likert tentang kepemimpinan otoriter dan
Kemampuan memimpin
I. Pendekatan Teori Bakat Kepemimpinan
Mengarahkan Visi
Bersemangat
Integritas (Pengetahuan ttg diri, Matang)
Percaya Diri
Rasa ingin tahu
Ketahanan (Mental, uji)
Harapan pengikut/bawahan
Kualitas Kepemimpinan (Curtin,1999)
1. Inteligensia
2. Kepribadian
3. Kemampuan
Demokrasi Otoriter
Kegiatan konkrit
a. Integritas diri
b. Keberanian
c. Inisiatif
d. Bersemangat
e. Optimis
f. Tekun
g. Keseimbangan
Komponen manajer yang efektif
Kepemimpinan
Representasi
Perencanaan
Manajer
Pengembangan keperawatan
staf
Pengarahan
Penghar- Monitoring
Gaan
1. Kepemimpinan
2. Perencanaan
3. Pengarahan
4. Monitoring
5. Penghargaan
6. Pengembangan
7. Representasi
1. Keterampilan hubungan antar manusi
a. Jaringan kerja sama
b. Penyelesaian dan negosiasi konflik
c. Pengembanga staf
d. Pengargaan dan hukuman
1. Mempelajari Hubungan
a. Perbedaan latar belakang & budaya bawahan
b. mempelajari etik & etika kepemimpinan
c. Mempelajari situasi sesuai kebutuhan
2. Belajar Menggerakkan ketenagaan
a. Menghargai tujuan & motif pribadi bawahan
b. Memahami kelemahan & kebiasaan bawahan
c. Memberi kesempatan bawahan utk
berkembang sesuai potensi
d. Mengembangkan pendekatan tim.
Sambungan………